Cerita Sex Terbaru | Sudah lama sebetulnya aku berhasrat mencicipi vagina gadis Jambi yang bernama Melly itu. Kurasa aku benar-benar terobsesi pada mahasiswi semester I Fakultas Hukum Universitas Jambi yang bertubuh sintal dan berkulit hitam manis itu. Terlebih karena dara Melayu itu berjilbab gaul sehingga membuatnya terlihat semakin cantik dan ayu. Tentu saja seksi. Ya, kecantikan alami khas cewek Melayu.
Melly, setelah lama memendam nafsu birahi padanya, akhirnya suatu hari sampai juga niatku untuk menggaulinya. Aku memang sudah bertekad harus bisa merasakan kenikmatan memek yang pasti tembem. Bukan Tom namaku jika tidak berhasil menusukkan penisku ke dalam liang memek dan lubang anusnya.
Singkat cerita, Aku mengajaknya ke sebuah hotel di pinggiran kota Jambi. Melly sungguh seksi malam ini dengan jilbab gaulnya yang berwarna hitam, kaos lengan panjang ketat warna hitam, dan celana jeans ketat yang juga berwarna sama. Pakaiannya sungguh mencetak jelas tubuhnya yang montok padat ranum.
“Mel, kamu cantik banget…” kataku memulai rayuan sambil meraih tangannya. Kami duduk di tepi ranjang dalam kamar hotel berAC.
Ia balas mengenggam tanganku dengan lembut ketika kuremas perlahan jari-jemarinya. Duh, tangannya halus sekali.
“Huh, gombal!” katanya sambil melirikku nakal dengan ekor matanya yang indah.
“Beneran! Kamu cantik dan manis banget!” kataku sambil menjentik ujung hidungnya.
“Emangnya permen?” ia mencibir.
“Hm, tapi bisa dikulum kayak permen kan?”
“Lho, yang bisa dikulum kan punya abang?” ia kembali melirikku dengan mata menggoda. Nakal sekali.
“Emangnya Melly mau kulum?” tanyaku bersemangat.
Ia tersipu malu dengan wajah bersemu merah. Aduh, Mak! Cantik banget deh…
“Mel… kamu mau nggak Abang gauli?” bisikku sambil mencium pipinya yang halus. Wajah kini jadi merah padam, kedua matanya yang bulat bening melirikku dengan malu,
“Ah, abang! Masa’ tanyanya gitu? Melly kan malu..”
Aku tertawa kecil dan membelai-belai kerudung hitamnya,
“Mau ya Mel? Sejak pertama kali melihat Melly, abang sudah kepingin banget menggauli Melly. Habis Melly manis dan merangsang banget sih?”
“Apa yang merangsang, Bang? Melly rasa Melly biasa-biasa saja. Abang saja yang otak mesum…” ia mencibir dengan manis.
Dengan gemas aku mencubit pahanya sehingga ia mengadu kecil dan memukul lengannku. Kini sebelah tanganku sudah bergeser ke atas pahanya yang terbungkus jeans hitam ketat. Kuremas-remas dengan lembut. Terasa begitu kencang.
“Tubuh Melly itu dari ujung kepala berkerudung sampai ujung jempol kaki merangsang tahu! Apalagi pantat bulatnya ini!” kataku tiba-tiba meremas bokongnya yang seksi kuat-kuat.
“Aauwww!!!” Melly terpekik.
Saat itulah, karena tak bisa menahan nafsu lagi, aku langsung mendorongnya ke atas ranjang dan menerkamnya. Kuserbu bibirnya yang merah ranum, kulumat habis-habisan, kusedot-sedot penuh nafsu. Melly membalas tak kalah panas, dengan liar ia menghisap bibirku. Sesaat berikutnya ia membuka mulutnya membiarkan lidahku menyelinap masuk. Kujelajahi seluruh rongga mulutnya. Lidah kami kemudian saling berbelit. Benar-benar enak bercipok dengan Melly. Gadis Melayu Jambi ini begitu hot.
“Oh abang…” desahnya manja ketika tanganku mulai meraih buah dadanya yang kencang dan meremas-remas payudara menantang yang masih tertutup kaos hitam dan bh itu dengan lembut,
“Terus Bang, teruuus… remas tetek Melly…”
Kuhisap kedua puting teteknya bergantian, sambil tanganku menjalar nakal ke selangkangannya. Melly terpekik ketika tanganku menyelinap masuk ke dalam.
Kubalikkan tubuhnya hingga pantatnya yang masih terbungkus celana jeans ketat ternungging di atas ranjang. Tampak jelas cetakan celana dalamnya di buah pantatnya yang padat montok, bahkan ujung atas celana dalam putih itu terlihat menyembur keluar sebagian di pinggulnya. Merangsang banget. Dasar Melly! Ia emang suka memakai celana jeans ketat yang ukuran pinggulnya minim banget sehingga kalau berjongkok atau duduk, siapa saja bisa melihat ujung cdnya. photomemek.com Malah celana dalamnya langsung tertarik ke bawah ketika kuangkat pantatnya menungging lebih tinggi lagi, sehingga tampaklah celah pantat sawo matang Melly. Langsung saja kumasukkan tanganku ke celah itu… Jari-jariku menyusuri celah pantatnya ke bawah hingga menemukan lubang duburnya.
“Julurkan lidahmu, sayang…” pintaku dengan nafas tersengal-sengal.
Ia menurut, begitu lidah merah basah itu terjulur, langsung saja kuhisap-hisap dengan keras hingga sepasang matanya yang bulat terbeliak-beliak.
Kini Melly sudah telanjang bulat tinggal jilbab gaul warna hitam yang menutupi kepalanya. Tubuhnya yang sawo matang benar-benar luas biasa indah dan menggairahkan dengan buah dada bulat montok membusung kencang. Puting susunya yang berwarna kecoklatan tampak meruncing keras karena terangsang. Perutnya rata, dan pinggangnya ramping dengan pinggul membulat padat berisi. Ketika ia merangkak naik ke atas tubuhku, dapat kulihat jelas memeknya yang –seperti dugaanku selama ini—tembam sekali! Tempik indah itu tampak membukit dengan belahan yang masih rapat dan ditumbuhi bulu-bulu halus.
Kuminta ia berjongkok di atas wajahku dan melebarkan kedua paha mulusnya sehingga tempiknya terkuak merah basah. Aromanya sungguh sedap, bau wangi khas tempik gadis Melayu.
“Ooouuukkkkhhhh…. Baaanggg…. Ooouukhhh…aaakkkkhh… addduuuhh ampuuuun Baaangg… Tempiiik Melly keluaar aiirrr…!! Ooohh…!!!” pekiknya ketika kuremas kuat-kuat memeknya yang masih terbungkus celana dalam putih tipis.
Tubuhnya mengejang, kedua pahanya mengatup dan menjepit tanganku. Bersamaan itu… Seeeerr! Seeerrrr…! Seeerr…!” Cewek Jambi ini orgasme. Terasa cairan hangat membasahi celana dalamnya dan jari-jariku.
“Gilaa… besar banget, Bang! Kayak terong!” katanya sambil mengenggam erat kontolku yang sudah menegang keras.
“Ooouuhhh, habis deh lubang dubur Mellyyy…” desahnya dengan pinggul bergetar ketika kutusukkan jari telunjukku ke dalam lubang pembuangannya yang indah itu.
Dengan penuh nafsu kucongkel-congkel lubang anus yang menggoda itu, lalu kumasukkan lagi satu jari. Dengan telaten aku terus berusaha melebarkan lubang dubur gadis Melayu ini agar kontolku nanti bisa masuk untuk menikmatinya. Kugerakkan jari-jariku berputar-putar hingga Melly merintih keras antara merasakan perih dan nikmat. Kuciumi lagi kedua buah pantatnya yang sawo matang mengkilap.
Setelah merasa cukup, perlahan kutarik keluar kedua jariku. Lubang anus Melly tampak kini tampak mengganga merah siap disodomi. Astaga, luar biasa indahnya di tengah-tengah celah pantat semoknya terkuak, sementara memeknya yang tembam tampak membukit dan terbelah merah basah berlumuran spermaku yang putih kental bercampur cairan orgasmenya, yang masih berlelehan ke pahanya dan menetes-netes ke seprei.
Aku tidak segera menancapkan kontolku ke lubang dubur Melly, tetapi menjulurkan lidahku menjilati liang berak indah itu untuk merangsangnya lebih jauh lagi.
“Aaakkkhhh Abaannng… geliii, Baannng…,” erangnya tertahan dengan suara sangat manja tetapi mengangkat pantat montok sawomatangnya lebih tinggi dan membuka pahanya lebih lebar lagi agar lidahku semakin bebas mengakses lubang anusnya.Cerita Sex Terbaru
Lubang pembuangan itu sungguh sedap dan gurih, baik aroma maupun rasanya, bau dan rasa yang khas lubang anus gadis Melayu. Cukup lama aku menjilat dan menghisap lubang dubur Melly, tak puas-puas rasanya saking sedap dan gurihnya lubang pembuangan mahasiswi Fakultas Hukum yang berjilbab ini. Apalagi memeknya tampak mulsi mengeluarkan cairan birahi lagi karena kembali terangsang.
Akhirnya kutempelkan juga ujung kontolku ke lubang anus gadis Jambi yang manis ini, siap menggarap lubang duburnya yang pasti mengandung kenikmatan luarbiasa ini. Kutekan kepala kontolku perlahan. Tubuh Melly sampai tersentak ke depan.
“Aduuhhh, Baaangg… Pelan-pelan!” pekiknya sambil menoleh ke belakang dengan ekspresi wajah kesakitan.
Kubelai-belai buah pantatnya yang montok untuk menenangkannya dan mencoba menekan lebih lembut. Susah sekali, meskipun lubang berat itu sudah licin oleh air liurku. Mau tak mau kutekan lebih keras.
“Saa..saakiiiit, saakiiiitt Baanngg…Oouukkhh!” Melly menjerit lagi. Tapi kali ini tak kuperdulikan.
Kutusukkan kontolku sekuat tenaga untuk menerobos masuk lubang anusnya yang sempit. Biar bagaimanapun aku harus dapat menembus lubang berak gadis Jambi yang menggairahkan ini.
“Aaaakkkkhhhh…!!! Aaakkkkkhh…! Jangaaan dipaksaaa Baaanggg… bisa robeeekk…!!” Melly meraung-raung keras nyaris histeris, pantatnya sampai terangkat-angkat dan kakinya menendang-nendang ke belakang.
Tapi aku malah menekan lebih kuat lagi… Hingga akhirnya kepala kontolku berhasil membelah liang anus itu lalu menyeruak lebih dalam lagi.
“Aaaaaaaakkkkkk….!!! Aaakkkhh, saakkiiiiiiitttt….Ouuukkkhhhh…saaakkiiiitt, Baaanggg..!!” gadis itu menggoyangkan pantatnya dengan hebat, “Pelan Baaangg… Pelaaan… Melly mohon yang pelaaan…!”
Oouuh, nikmat sekali Tuhan. Seumur hidup belum pernah kurasakan lubang anus cewek yang sesempit ini. Aku mencoba berkonsentrasi penuh. Dengan mencengkraman pinggulnya kuat-kuat, kembali kuhentakkan kontolku agar masuk lebih dalam. Oouuhhh, Tuhan, benar-benar sempit!
“Tahaaannn..! Tahaaan Baanng…! Berhentttiii… Pleaseee… Berhentttiii, Baanggg… Nggaaak muat, Baaangg…!” Melly sampai meratap-ratap ketakutan merasakan aku terus memaksa menerobos lubang beraknya, tapi mana aku peduli karena kenikmatan yang sudah berada di ujung kontol.
Bleessss…bleeeess….bleeeeessss!!!
“Aaaakkkkkhhhhh!!! Ampuuuunn Baaaangg…!” Melly memekik keras ketika batang kontolku berhasil menerobos masuk sampai setengah.
Rasa sakit di liang anusnya membuat sekujur tubuhnya kelojotan dan bersimbah keringat. Tapi aku masih saja terus berusaha menekan kontolku agar dapat masuk secara keseluruhan di dalam lubang anus itu.
“Oouuuukkkkhhhhh aaaakkkhhh, stoopp…stoopp! Janggaaaan diterusinnn, berhentiiii…berhentiii, Baaang…! Ooouukkhh, suddaaah…! Suudaaahh! Ampuuuunnn Baanggg, ampuuuun… dubur Melly sudah penuh… Jangaannn dipaksa lagiii!” Melly mulai menangis karena tak tahan lagi oleh rasa sakit,
“Hiiiikks…hiiikkkss…Addduuuuuhhh besar sekaliiii, gaaak muaaatt…! Mattiii akuuu, Baangg… Cabut, Bang…Dicabut! Jangan diterusiiin lagiii! Huuuuhuuhuuuuuhhhhhh! Melly gak maauuu dingenttot di dubur, Baaang…! Sakkiiiiiitttt!!!!” ia benar-benar kalang kabut.
Tapi dengan satu tusukan keras, akhirnya seluruh batang kontolku melesat masuk ke dalam lubang pembuangan gadis itu sampai ke dasar-dasarnya. Tubuh sintal sawo matang itu tersentak keras ke depan. Jeritan keras terdengar dari mulutnya. Ia meraung histeris dengan panik merasakan keras dan penuhnya batang kontolku yang tertanam erat di dalam lubang anusnya.
Kudiamkan beberapa saat menunggu sakitnya agak reda, tampak jelas darah segar meleleh keluar dari dalam lubang dubur gadis Jambi ini. Badan Melly terguncang-guncang, ia menangis tersedu-sedu.
“Huuuhh huuuhhh huuuuuuhh…Ampuuuun… ampuuuuunnn…! Abang jaahhaaaaaattt…! Anus Melly robek, Baannnggg…! Huuuhuuuhhuu hiiikksss hikkksss!”
“Tahan sayaaang, tahan… nanti juga bakalan nikmat anusmu, sayang…” kataku mulai mencoba menggerakkan kontolku perlahan. Huh, lubang dubur gadis Jambi itu benar-benar sempit, batang kontolku benar-benar penuh tertanam di dalamnya, sehingga rasanya tak ada lagi ruang bergerak.
Tapi akhirnya pelan-pelan namun pasti dapat juga kugenjot lubang anusnya. Melly tiada henti menjerit, memekik-mekik dan mengerang tertahan setiap kali kugerakkan kontolku. fantasiku.com Air matanya bercucuran dan menambah cantik wajahnya,
“Adduuuh…! Addduuuuuhhh…! Ampuuuun….ampuuuun… Melly gak maaauuu lagggiii… Melly gaakk mauuu… Ouuukkkhhhh… suddaaah… sudaaaah ampuuuuuuunnnn Baaaanggg….!!”
Sampai lima menit kemudian suaranya mulai berubah menjadi rintihan manja dan lenguhan penuh nikmmaaatttt,
“Aaaakkhhhh eennaaaaakkk… enaaaaakkkk Baaanggggg. Teruuuuussss! Ngeeentttoooot terrruuuusss Baaaang…!”
Sambil mengentot lubang duburnya, sebelah tanganku merayap ke selangkangannya dan meraba memeknya yang tembam. Tempik basah kuyup itu kugosok-gosok dengan gemas, kuremas dan kucongkel-congkel. Hasilnya, Melly kini merintih-rintih kenikmatan, apalagi ketika jari-jariku menemukan klistorisnya yang sudah menegang runcing dan mempermainkan kelentit mungil itu.
Sungguh-sungguh belum pernah aku rasakan lubang dubur cewek yang senikmat lubang dubur Melly. Aku terus menyodomi lubang anus gadis Jambi ini habis-habisan, sampai sepuluh menit kemudian aku merasakan kontolku berdenyut-denyut tak sanggup lagi melawan rasa nikmat. Aku hunjamkan sedalam-dalamnya ke dalam liang pembuangan gadis manis ini dan menyemburkan air maniku dengan deras… Croooott…! Crooottt..! Crrrooooottt…! Spermaku muncrat habis-habisan ke dalam lubang anus gadis Melayu mahasiswi Fakultas Hukum yang berjilbab ini.
“Ooouuukkkhhh Meeeell…! Duburmuuuu nikmaaaattttt bangeeett, sayaaaannngg…!” aku meraung meresapi kenikmatan surga dunia di lubang duburnya.
Nikmatnya tak bisa dibahasakan dengan kata-kata. Tubuh montok Melly terasa mengejang, kelojotan, dan tanpa menyia-nyiakan waktu kutusukkan dua jariku ke dalam lubang memeknya yang basah kuyup dan mencongkel lubang itu kuat-kuat..
“AAAAAKKKKHHHHHH….! Meeeemeeekkk Meeellllyyyy muunnnccrraaaatttt.. Baaaangggg…. Ennnaaaakkkkk!!!” Tubuhnya sampai melengkung, kedua matanya yang bagus terbeliak, dan pantat bulatnya terhentak ke atas.
Seketika cairan vaginanya meluber keluar membasahi tanganku.
Kucabut kontolku dari lubang anusnya. Terlihat darah segar meleleh dari lubang berak itu. Melly menangis terisak-isak. Kupeluk tubuhnya yang basah kuyup bersimbah keringat erat-erat dan kulumat bibirnya yang ranum.
“Terima kasih ya Mel?’ bisikku mesra sambil menghapus air mata yang meleleh dipipinya,
“Kamu hebat sekali, Mel. Duburmu benar-benar enak dingentot…”
“Huuuh, abang jahat! Masa’ gak muat dipaksa juga…”
“Habis lubang dubur Melly ngemesin banget sih! Kan rugi banget gak ngentotin lubang dubur cewek Jambi semanis dirimu!”
“Kan udah ngentotin memekku yang nikmat seharian, masa’ belum cukup juga Abang!” ia pura-pura merengut, cantik banget!
“Hehe… dubur Melly kan bonus?”
“Enak aja! Lain kali Melly gak kasih lagi!”
“Jangan gitu dong, sayang… Kalau abang ketagihan gimana?
“Bayar dulu kalau mau ngentot!”
“Ah, masa gitu sama abang?”
“Melly serius! Gak percaya? Beneren, lain kali Melly pasang tarif lho?”
“Mahal gak?”
“Hmm, untuk abang boleh deh korting…”
“Emang berapa tarif memek Melly?” tanyaku pingin tahu.
“Satu juta sekali ngentot!”
“Kalo dubur?”
“Tiga juta!”
Kini tibalah saatnya bagi Melly untuk mandi. Dengan manja ia memaksaku menggendongnya ke kamar mandi. Tentu saja aku menyambut dengan gembira. Kedua payudaranya yang padat membusung terasa kencang di punggungku, demikian juga dengan memeknya yang tembam membukit. Terasa basah dan begitu hangat, apalagi Melly melingkarkan kedua pahanya yang mulus begitu erat di pinggangku.
Sesampai di kamar mandi kuminta gadis ABG cantik ini membuka jilbabnya hingga rambutnya yang hitam panjang tergerai dan berjongkok. Kuraih gayung dan menyiram tubuhnya.
“Mas… bersihin memek Melly dong!” regeknya manja sambil berdiri melenggangkan kedua kakinya lebar-lebar.
Indah sekali kemaluan gadis Jambi ini yang masih menyisakan sisa-sisa persetubuhan. Bentuknya yang tembam membukit dengan belahan rapi itu sungguh mengundang selera. Apalagi memek itu kini tampak semakin membengkak, berwarna kemerah-merahan, dan kuyup penuh ceceran air maniku yang putih kental, setelah kungentot habis-habisan. Bulu-bulunya yang hitam lebat tampak basah lengket oleh campuran spermaku dan cairan kewanitaannya. Memek cewek Jambi ini memang menggiurkan nian!
“Gila Mel, memekmu indah banget!” desisku kagum sambil menuangkan cairan sabun sirih pembersih vagina ke telapak tanganku.
Setelah mandi, harum dan bersih lagi, Melly kusuruh mengenakan kembali jilbabnya.
“Abang mau ngentot memekmu lagi,” bisikku mesra sambil menggandengnya ke tempat tidur.
Dengan penuh inisiatif, Melly langsung berbaring telentang dan mengangkangkan kedua paha mulus kencangnya lebar-lebar sehingga celah memeknya yang tembam tampak terkuak. Kini Melly ini siap dingentot lagi. Liang memek merah basah cewek Jambi ini tampak terdenyut-denyut tanda sudah siap disenggamai.
Untuk beberapa lamanya, aku terpana melihat pemandang yang sangat indah itu. Seorang gadis manis bertubuh padat ranum dan berkulit sawo matang yang berjilbab tetapi bawahnya telanjang bulat dengan posisi kedua paha membuka lebar siap disetubuhi, bayangkan..,,,,,,,,,,,,,,,,,,,