“hah, ayah mau nikah ?” kataku kaget ketika mendengar ucapan dari ayahku
“iya….besok” jawab ayah ringan sambil tersenyum
sebut saja namaku ridho umurku 14 tahun saat ini masih duduk dibangku SMP, ayahku sudah sekitar 5 tahun menduda sebut saja namanya burhan saat ini berusia 52 tahun, ayah dan ibu bercerai dikarenakan kelakuan ayahku yang sering berjudi dan berlaku kasar. yang kutahu sejak bercerai ayah tidak pernah dekat dengan wanita hingga memutuskan menikah. Selama 1 tahun terakhir ini ayah memang bekerja sebagai security di perumahan mewah di kawasan jakarta barat.
Singkat cerita, hari itu pun tiba dan memang pernikahan ayah ini hanya dihadiri beberapa orang bahkan tetangga hanya beberapa saja, dan tiba tiba ayahku datang dengan membawa seorang wanita berbaju kuning dengan rambut terikat.
“wah apa ini calon ibu ku, kok bisa dia mau sama ayah” kataku dalam hati, menurutku walaupun wanita seperti memang sudah berumur namun terlihat masih cantik seperti bukan dari kalangan orang biasa apalagi dari pakaian dan perhiasan terlihat seperti orang berada
terlihat dari raut muka wanita itu pun tertunduk lesu
“saya terima kawinnya chintami…….”
“sahh….sahhh” ucap kedua saksi dan wali pernikahan
kulihat kembali wanita itu justru terlihat sedih dan tidak bahagia sama sekali, berbeda dengan ayah yang terlihat bahagia sekali. dan para tamu pun kemudian disuguhkan makanan seadanya, saat sedang menikmati hidangan aku tidak melihat ayah dan wanita tadi yang sudah notabennya sudah menjadi ibuku. Aku penasaran pun ingin berkenalan dengan wanita itu karena ayah belum sama sekali mengenalkannya padaku. Namun aku tidak berhasil menemukan mereka, iseng aku pun keluar rumah dan berjalan menuju warung untuk membeli rokok, dan tiba tiba aku melihat sandal ayah dan sandal mewah milik wanita itu di depan kontrakan milik kakekku. dari jendela depan aku mengintip tidak ada orang yang terlihat, karena masih penasaran akupun melihat dari jendela dapur dan aku terkaget ketika melihat wanita tadi sedang bersimpuh di depan pak jajat yang menikahkan ayahku dan wanita itu, yang membuatku kaget bukan hanya bersimpuh di depan pak jajat, namun pak jajat sudah setengah telanjang dan kemaluannya sedang di kulum wanita yang sudah menjadi ibuku
“hmmmm…..ohhhh….” desah pak jajat saat senjatanya keluar masuk dari mulut wanita itu
“hahaha…..ayo sayang ucapkan terima kasih” kata ayahku sambil mengusap kepala ibu baruku saat sedang mengulum kemaluan pak jajat
“waduh…sebenarnya apa yang terjadi ” tanyaku dalam hati
belum terjawab rasa penasaranku, wanita itu pun berdiri dibantu pak jajat dan dengan arahan pak jajat wanita itu pun mengangkat kedua lengannya kebelakang, dan dengan lidah dan bibirnya pak jajat terlihat nikmat menciumi dan menjilati bagian ketiak wanita itu bergantian kanan dan kiri sementara ibu baruku hanya meringis sambil memandangi pak jajat yang menikmati bagian lengan dan ketiaknya.
“hmmm nikmatnya” ucap dari pak jajat, tak berapa lama kemudian pak jajat terlihat mengolesi sesuatu ke ketiak ibu baruku dan kemudian terlihat ibu baruku menjepit kemaluan pak jajat dengan ketiak kanannya dan kemudian pak jajat pun bergerak maju mundur
“mmmhhhh….ohhhh…auhhhhh” desah pak jajat sementara ibu baruku hanya pasrah sambil mengapit kuat penis pak jajat dengan ketiaknya
“ohhhhh…..ohhhhh” terlihat pak jajat memekik hebat dan wanita itu langsung buru buru melepaskan diri dari pak jajat dan terlihat langsung membersihkan sesuatu dari lengannya
selesai itu kulihat pak jajat langsung keluar rumah kulihat senyum sumringahnya sambil membenarkan celananya
kemudian ayah dan wanita itu pun keluar dari rumah dan kembali ke acara
“dari mana dho ?” tanya ayahku ketika aku baru kembali ke rumah
“anu yah, ke warung tadi”
“nah kenalin nih, mamah baru kamu”
kemudian aku pun bersalaman dengan wanita yang menjadi ibu baruku itu
“halo, saya ridho”
“chintami” katanya halus
“nah tam, ini adalah anakku, berarti sekarang anakmu juga dan ridho kamu sekarang panggil dia ibu ya”
Malam harinya
kami makan malam sederhana bertiga di rumah, hanya ada tempe goreng, sambal dan ikan asin saja, kulihat memang ibu baruku ini nampak kurang selera entah karena makanannya kurang cocok atau memang karena pernikahan dengan ayahku
waktu menunjukan jam 23.20 ketika itu aku di kamar, namun aku sama sekali tak bisa memejamkan mataku, entah kenapa aku penasaran apa yang sedang ayahku lakukan dengan ibu baruku. aku berjalan keluar kamar, namun baru saat keluar kamar aku berjalan. aku sama sekali tidak mendengar apa-apa dari suara kamar ayah, dan saat aku mencoba mengintip ternyata keduanya sedang tertidur lelap, dalam benakku coba berpikir positif mungkin keduanya kelelahan
pagi harinya, kulihat ibu baruku sedang memasak hingga tiba tiba ayahku memeluknya dari belakang
“kamu masih haid sayang ? ayolah aku sudah nggak sabar bikin adik buat ridho sama kamu” kata ayahku
“sudah mas ” jawab ibuku singkat
dari kamar aku pun mengintip ayah langsung membalikkan tubuh ibuku yang sedang mencuci piring
“mmmmuuaahhh” ayah menciumi pipi wanita itu
“ayo sayang lepaskan semua pakaianmu” perintah ayah pada ibu baruku dan tanpa perlawanan ia langsung menanggalkan semua pakaiannya, dan kulihat memang tubuh dari ibu baruku ini putih bersih tak hanya itu buah dadanya besar dan kencang juga ditambah dengan bokongnya yang sintal dan terlihat kenyal, melihat pemandangan itu aku sampe tak berkedip memandangi tubuh ibu baruku
“pakai ini” ayah memakaikan celemek pada ibu baruku kemudian kini giliran ayahku yang melepaskan semua pakaiannya hingga telanjang bulat
kemudian kulihat ayahku meminta ibu baruku untuk mengulum penisnya
“mmhhhh….ohhh chintami sayang….mhhhh” desah ayahku sambil menjambak rambut wanita itu, kulihat telaten sekali ibu baruku ini mengulum penis ayahku sambil mengulum sesekali ia juga mengocok kemaluan ayahku
makin panas, hingga kulihat ayahku meminta sesuatu dan kemudian ibu baruku mengulum dan menjilati batang penis ayahku hingga menghisap hisap biji kemaluan ayahku bergantian keduanya. dengan aba aba dari ayahku, ibu baruku pun berhenti mengulum kemaluan ayahku, dan kulihat dari kamarku kemaluan ayah sudah berkilau dengan air liur dari ibu baruku
kemudian kini kulihat ayahku mengambil sebuah kursi dan ia mengangkat kaki kiri ibu baruku ke atas kursi dan kemudian celemek yang ibu baruku gunakan di singkapkan ke atas hingga kemaluannya yang terlihat dengan bulu hitam yang cukup lebat
“mmmphhh…mmuuahhh….shhhlllhshh…..sllllrrrppp” ucap ayahku saat bibirnya menikmati aroma kewanitaan milik ibu baruku, sementara kulihat ibu baruku mulai meracau tak jelas, tangannya meremas pundak ayahku
“oouhhh….mas…mas…pelan…mas” ucap ibu baruku
tak berhenti sampai disitu, kini ayah juga melepaskan dada kanan wanita itu dari dalam celemek hingga keluar jelas
“mas….ohhhh…mmmhhhh….please….mas” ucap ibu baruku saat jari jemari ayahku keluar masuk dari liang kewanitannya
“ooouhhhhh” wanita itu pun memekik kencang ketika ayahku meremas dada kanannya, namun ini yang membuatku kaget terlihat cairan putih muncrat dari dadanya
“hahha, ternyata benar tetek kamu masih ada susunya” ucap ayahku dan langsung saja ayahku menyusu pada dada kanan ibu baruku sambil tangannya mengoyak ngoyak vaginanya, terlihat sesekali dari mulut ayahku mengucur susu yang ia dapat dari dada wanita itu
“mas….mas….please mas stoppp….akhhh….akhhhhh” desis ibu baruku dan tak lama ia berdesis hebat sembari cairan putih yang mengalir dari tangan ayahku yang mengerjai kemaluannya
tak sampai berapa lama, masih dalam posisi tadi tiba tiba ayah bangkit dan langsung menggenjot ibu baruku dengan penisnya yang sudah menegang dari tadi
“ooohhhh…..ohhhh….sakit mas tunggu” desah wanita itu, namun karena sudah licin akibat orgasm tadi dengan mudah ayahku menggerakkan kemaluannya maju mundur
“mmmmhhhhhhh……hmmmmm…..uuughhh…memek mu enak banget istriku….ugghhh” desah ayahku keenakkan
ayah makin kuat menggoyang tubuh ibu baruku sambil sesekali ia meremas dan menciumi dada ibu baruku
“mmmhhhh……mmmuahhh…..shhhh….mmmhhh” desah ibu baruku sesekali bibirnya pun di lumat ayahku
“plaakkk….plakk”ayahku menampar keras paha wanita itu
“masss……please…mas…stoppp…ada anakmu dirumah” ucap ibu baruku sambil melirik pintu kamarku yang sedikit terbuka
“ooooughhhh” desah ayahku keras kemudian mencabut kemaluannya dan kemudian ia mengarah ke kamarku
“hmmm..masih tidur rupanya” untungnya aku langsung berlari ke tempat tidur dan pura pura tidur, dan ayah langsung menutup pintu kamarku
“mas….mas..mau kemana mas” dari kamar kudengar suara ibu baruku makin mendekat dan “bruukk” kudengar sesuatu seperti menabrak pintu kamarku
“ayo sayang kita lakukan disini, supaya ridho tau kita mau kasih adik buat dia” ucap ayahku dan tak lama kudengar ibu baruku kembali mendesah tak karuan
“ohhhhh…mas….mas…mmmhhhh” desahnya
“plaakkk….plaaakk….plaakkk” keras kudengar suara tamparan
“pantatmu mantap banget sih sayang” ucap ayahku
“kamu suka kan doggy style gini…hahaha” lanjutnya
aku kini tak bisa mengintip hanya bisa membayangkan ayahku sedang menyutubuhi ibu baruku dengan doggy style sambil ibu baruku bersandar tepat di pintu kamarku
“mas….hmmmm….hmmmm….sakit mas” desah ibu baruku
“ayo sayang, kamu nikmatin juga kan, enak kan ?” ucap ayahku sambil meracau keenakkan
“mmhhh….mhhhh” wanita itu tidak menjawab hanya mendesah saja hingga “plaaak” terdengar seperti ayahku kembali menampar pantat wanita itu
“eee…nnnakk mas….ohhhh….” ayahku terus memaksa ibu baruku berucap kotor jika ia menolak ayah langsung menampar pantatnya sekeras mungkin
“kontol mas….kontol mu enak…ohhh…aku minta peju kamu mas….mhhhh”
“hamili aku mas…..hamili aku….ohhhh” begitulah kata kata yang dipaksa diucapkan ayahku pada ibu baruku
hingga akhirnya kudengar ayah melenguh keras
“ooooooughhhh, kontolku pejuku untuk mu chintami sayang” desahnya
“ahhhh…ahhhhhh” desah ibu baruku
sepertinya mereka sudah selesai di luar sana, sesekali kudengar ibu baruku meringis seperti menangis entah karena sakit atau karena pernikahan ini
“hmmm…kamu yang terbaik istriku” kata ayahku
dan sepertinya mereka bangun dan meninggalkan lokasi tadi
malam harinya
mulustrasi
“yah, ibu kemana ?” tanyaku yang sama sekali tak melihat ibu baruku dari siang
“lagi ada acara katanya” jawab ayahku saat sedang ngobrol dengan pak bowo dan pak dadi yang kemarin menjadi saksi di pernikahan ayahku
sekitar jam 10 ibuku ternyata pulang, ia terlihat mengenakan dress hijau seperti baru pulang dari sebuah pesta
“halo sayang” kata ayahku begitu ibuku masuk rumah dan ia pun langsung memeluk ibuku sambil menekan bokongnya
“mas…apa sih ada orang” kata ibuku dan kulihat pak bowo dan pak dadi hanya tertegun seperti iri
“tolong bikinin minum mah” ucap ayahku
dan ibuku pun kulihat langsung ke dapur dan membuatkan kopi
“pak burhan, nggak ada rokoknya nih” ucap pak dadi
“ah pada nggak modal lu pada” ucap ayahku, saat itu aku berada di kamar dengan pintu sedikit terbuka jadi aku bisa melihat apa yang mereka lakukan di ruang tengah
kemudian ayahku pun ke warung untuk membeli rokok dan ibuku pun datang dan membawakan 3 cangkir kopi
“terima kasih ya teh” ucap pak dadi
“iya silahkan pak” kata ibuku
“permisi pak, saya kebelakang dulu ya” lanjutnya namun tiba tiba
“mau kemana sih teh” kata pak bowo sambil menahan tangan ibuku
“ahhhhh” kemudian ibuku berteriak ketika tubuhnya terjatuh di sofa di tengah pak bowo dan pak dadi
“sini dulu dong temenin abang teh” kata pak bowo sambil menahan tangan ibuku yang coba berontak kemudian pak dadi pun memaksa ibu untuk membuka pahanya, karena malam itu ia memakai dress hijau yang lumayan pendek dan pak dadi pun menaikkan dress ibu hingga celana dalamnya terlihat
“woowww, semok banget nih, memeknya tembem lagi” ucap pak dadi
“mau apa kalian lepaskan saya” kata ibuku ketakutan
“tenang aja dad, sebentar lagi kita nikmatin kok….hahahah…masa pak jajat aja yang di servis kita juga mau kan” tambah pak bowo
kemudian pak dadi pun melepaskan paha ibuku kemudian ia mengeluarkan sebuah bubuk obat yang dicampur disalah satu cangkir kopi
“diam saja kamu disini, jangan melawan atau kamu menyesal sayang” dan pak bowo pun melepaskan tangan ibuku dan kemudian karena takut ibuku pun duduk berhadapan dengan pak dadi dan pak bowo yang dari tadi menahan nafsunya. melihat itu aku pun ingin langsung keluar kamar dan pura pura ke kamar mandi tanpa terlihat semuanya
tak lama ayahku pun pulang dari warung
“ohh lagi pada ngobrol, nih rokoknya” ucap ayahku
dan kemudian mereka pun ngobrol sambil minum kopi, kulihat wajah ibu nampak panik setiap ayah menenggak kopinya
10 menit kemudian benar saja ayah langsung pingsan, dan seketika pak bowo langsung menangkap ibuku yang ingin berlari
“mau kemana sayang” ucap pak bowo sambil menahan tangan ibuku
“lepaskan saya, mas tolong mas” rengek ibuku, namun ayahku benar benar pingsan malam itu
dalam hatiku, berkecamuk ingin sekali aku menolong keluargaku hingga akhirnya aku pun memberanikan diri menuju mereka
“apa-apan ini ?” kataku
“ehhh ada ridho ?” kata pak dodi
“toolong, toolong saya ridho ” ucap ibuku
namun kemudian pak dadi langsung bangkit dan meninjuku kuat hingga aku tersungkur
“ahhhh” pekik ibuku melihat aku dipukul
kemudian sambil kesakitan ternyata tangan dan kakiku diikat kuat dan mulutku pun ditutup lakban tak hanya itu ternyata celana ku juga dilepaskan
“lepas…lepaskan saya” teriak ibuku ketakutan
“dah gini aja dho, lu liat ini ibu baru lu kita perkosa di depan lu sama bapak lu” ucap pak dadi
kemudian kini pak dadi langsung mengarah ke ibuku yang dari tadi ditahan tubuhnya oleh pak bowo
“mpphhh….mmpphhh” teriak ibuku ketika mulutnya kini ditahan oleh pak bowo dan pak dadi langsung membuka paksa paha ibu baruku sambil menaikkan dress ibuku hingga ke pinggang ia pun mengarahkan mulutnya ke vagina ibuku yang masih tertutup celana dalam
“hmmm wangi banget nih semok lagi memeknya” ucap pak dadi
“mmmhhhh…..mmmhhhhghhhh….hmmmm” kulihat ibuku terus meronta ronta, pahanya terus melawan saat pak dadi mulai menciumi celana dalamnya, namun dengan rontaan ibuku justru malah membuat pak bowo dan pak dadi makin ganas, pak bowo tak henti henitnya menciumi leher hingga telinga sambil sesekali meremas dada montok ibuku
“wo, coba kita buktiin kata pak jajat kemaren” ucap pak dadi dan kemudian pak dadi pun beranjak dari posisinya dan kemudian ia memaksa ibuku untuk mengangkat kedua lengannya dan ia pun langsung menciumi ketiak ibuku
“mmmuuahhhh…..shhhh….mhhhh” desah pak dadi dan diikuti juga oleh pak bowo yang ikutin menciumi ketiak ibuku
“ahhhhh….ahhh” desah ibu baruku, puas dengan ketiaknya kini pak bowo yang gantian memainkan selangkangan ibu baruku sementara pak dadi menahan tangan ibuku agar tak melawan, cukup lama mereka memainkan vagina ibuku yang masih dibungkus celana dalam putih, mulai dari disodok dengan jari di jilat, dihisap hingga diludahi, semntara ibu baruku hanya meronta sambil menagis minta ampun
“nah nah ini apan, nangis gak mau tapi keluar juga ?” kata pak bowo disambung tawa puas sambil menunjukan jarinya yang basah karena lendir dari kewanitaan ibu baruku, tak berapa lama pak bowo langsung menarik celana dalam ibuku dan tanpa aba aba ia pun langsung memasukkan penisnya ke kemaluan ibuku
“ooohhh…pak….sakit…pak…jangan” teriak ibuku namun peduli setan pak bowo menggenjot ibuku yang masih mengenakan dress hijau mereka pun bersetubuh di sofa tepat di depanku, kulihat pak dadi menyingkir memberikan kesempatan pak bowo untuk menikmati ibuku
“oooouugghhhh…..mmmhhhghhhh….enak…ohh nikmatnya…memekmu sayang…memek artis oohh enak” racau pak bowo sambil memeluk pinggul ibuku dan menekan kuat kuat kemaluannya
“pak….ohhh…ohhh” ibuku terlihat mulai melemah tangannya tak lagi mendorong dan melawan pak bowo namun ia malah tangannya di kalungkan ke pundak lelaki yang sedang menggagahinya itu
semakin lama kulihat irama dimainkan pak bowo, sementara perlahan ibuku mulai menerima pemerkosaan ini sesekali pak bowo menciumi bibir ibuku yang ternyata langsung dilayani oleh bibir ibuku
“ooooughhhh…oughhhh” lenguh panjang ibuku
“hahaha….sudah duluan rupanya…baiklah….” dan tiba tiba gerakan pak bowo melambat namun beberapa kali ia menghentak keras diikuti teriakan ibuku kesakitan hingga
“mmmhhhh…ohhhhh…hamil lah anakku sayang…” teriak pak bowo yang nampaknya usdah sampai melepaskan puncaknya. tak berapa lama pak bowo pun mencabut penisnya dan terlihat masih ada lendir putih membasahi batang dan kepalanya dan juga mengalir dari kemaluan ibuku
tak sampai semenit kini giliran pak dadi, namun pak dadi langsung memaksa ibuku untuk menungging di atas sofa dan tidak lama ia langsung menggenjotnya dari belakang
“plaakk…..plaakk” suara tamparan pak dadi ke pantat montok milik ibuku
“hmmmm…hmmm…enak…ohhh..chintami…ohhh” desah pak dadi
sekitar 10 menit menggenjot ibuku dari belakang akhirnya
“ohhhh..sayang..nikmat….mhhhh” desah pak dadi dan mengehentak keras memastika semua spermanya masuk ke vagina ibuku
selesai itu pun akhirnya ibuku tergolek lemas,
“waduh dho, ibu baru lu nikmat banget ” ucap pak bowo
kemudian ikatan tangan dan kaki pun dilepaskan
“sini dho duduk” ajak pak dadi untuk duduk di sofa
“sini teh coba ajarin nih anak kamu gimana caranya jadi laki” ucap pak dadi
dengan paksaan akhirnya ibuku pun bangkit dan kini bersimpuh di depanku, hingga membuatku gemetaran
“hahha, kenapa do, kok ngaceng gitu ?” ledek pak bowo yang melihat burungku berdiri tegak, tak sampai disitu selanjutnya pak dadi menurunkan setengah dress hijau ibuku hingga terlihat ia BH hitamnya, lanjut ia bersimpuh didepanku, dan kulihat betapa montoknya dada ibuku kemudian pak bowo pun meminta ibuku untuk mengulum kemaluanku
“sudah nikmatin dulu aja dho” kata pak dadi menenangkanku dan pelan pelan dengan terpaksa ibuku meraih penisku dan perlahan ia pun mengocoknya hingga akhirnya ibuku mengulum dengan mulutnya, dan saat itu bulu kuduk langsung berdiri karena ada inilah pertama kali aku melakukan hal seperti ini, tak sampai 2 menit tiba tiba aku merasakan sesuatu meledak dari kemaluanku hingga aku pun muncrat di wajah dan leher ibuku dan langsung disambut tawa oleh pak dadi dan pak bowo
“hahahah, dasar bocah, cepet banget” ejek pak bowo
“gimana sayang peju anak tirimu enak telan dong telan” paksa pak dadi pada ibuku sambil menahan kepala dan mulutnya memaksa memasukkan sperma ku ke mulutnya
“tok…tok …tok” tiba tiba ada suara mengetuk pintu rumahku, kontan semuanya pun menjadi panik
“pak…pak burhan” teriak seseorang dari luar
“hmmm sii joker” ucap pak bowo, mengetahui itu adalah hansip yang jaga tiap malam
“teh chintami coba temuin sono” paksa pak dadi dan ia pun melarang ibuku merapikan pakaian dan bekas sperma ku diwajahnya
“ada apa bang ?” kata ibu baruku sambil membuka pintu dipaksa oleh pak dadi
kulihat dari dalam mata joker seperti kaget dan langsung mengarah ke dada ibuku
“hmmm anu…teh..tadi saya denger disini ada ribut ribut mau ngecek aja ?” jawab joker
“bang joker….kenapa bang ?” tanya pak bowo
“eh pak bowo, itu pak biasa lagi mantau” jawab joker
“aman kok disini ker, ini teh chintami baru mau tidur” jawab pak bowo
“sudah teh silahkan tidur itu kasian pak burhan sendirian” kata pak bowo kemudian ibuku pun berbalik namun tiba tiba tubuhnya ditahan dan dipeluk dari depan oleh pak bowo
“pak, apalagi ini lepaskan” ucap ibuku namun tiba tiba pak bowo sambil memeluk ibuku menyingkapkan dress hijaunya
“ker, gimana mau nggak lu ? kalo mau nih gua kasih gesekkin aja ya tapi ” ucap pak bowo sambil tertawa licik
“pak lepas pak tooloong” ucap ibuku panik namun terlambat joker yang sudah kepalang nafsu melihat dada ibuku pun langsung menempelkan penisnya ke pantat ibuku yang tidak tertutup apapun
“pak ampun pak….lepaskan pak tolong” rengek ibuku
“sabar teh tami, kasian itu bang joker kan duda”
“ohh….hmmm…montok banget ini pantat” ucap bang joker sambil meremas pantat ibuku
“ehh mau ngapain tangan lu ?” bentak pak bowo saat tangan joker ingin merayap ke dada ibuku
“maap maap pak kentang soalnya hahah”
sekitar 5 menit kemudian
“ooohhhh….ohhhh teh…pantat semok…pantat lonte…enakkk ohhh” eluh bang joker sambil memuncratkan spermanya ke paha dan pantat ibuku ya, dan kulihat ibuku hanya menangis sesegukan menyadari nasibnya
usai itu bang joker pun tersenyum puas dan meninggalkan rumahku, waktu menunjukan jam setengah 2 pagi dan pak bowo serta pak dadi pun akhirnya meninggalkan kami.
Kesokkan harinya
siang hari ketika pulang sekolah, ternyata kakekku ada dirumah, terlihat kakinya nampak diperban dan jalannya pun pincang
“lho kakek kenapa ?”tanyaku
“biasa dho jatoh dari motor” jawabnya dan ia pun mengatakan kalau dia ingin menginap di rumahku, sore hari pun ibu baruku akhirnya pulang dengan baju ungu dan celana leggingnya ia pun masuk ke rumah
“ini yah istri baruku” kata ayah pada kakek dengan bangga
malam harinya ternyata ayahku pun pamit untuk bertugas malam.
bersambung…,,,,,,,,,,,,,,,,,,,