Di kerjai di toilet

Hallo, aku Anggi. Mau cerita kembali tentang kejadian yang mengerjaiku ini.

Hari sudah semakin gelap. Aku baru saja pulang dari acara ulang tahun temanku di salah satu kafe di Kemang. Pulang dari sana sekitar pukul 1 malam, dan aku mengendarai mobilku sendirian. Tiba di ujung jalan aku berhenti sebentar untuk singgah di sevel di sekitaran kemang karena kebelet mau pipis :p .

Setibanya di sana aku langsung menuju lantai atas, karena toiletnya memang ada di atas. Keadaan di sini cukup sepi karena memang sudah pukul 1.20 menit. 5 menit aku di dalam toilet, aku keluar dengan rasa lega. Tetapi apa yang kulihat, ada dua orang anak muda umurnya sekitaran 24an mencegatku di depan toilet. Mungkin karena mereka pikir keadaan sepi. Sambil celingak celinguk salah satu temannya menutup mulutku dan menyuruhku masuk ke dalam toilet.

Sementara temannya lagi menunggu di luar. Dia mengeluarkan senjata tajam, dan menodongkannya kepadaku. Kupikir dia ingin merampok semua barang-barangku tapi ternyata dia hanya ingin mencicipi tubuhku. Saat itu aku menggunakan rok hitam dan baju tanpa lengan warna putih dengan rambut dikuncir dan anting-anting di telingaku. โ€œHeh, lo dandan jam segini mau merek yaโ€ kata dia sambil menodongkan pisaunya dan tangannya menutup mulutku. Aku cuma bisa menggelengkan kepala saja. โ€œHaha, sebelum lo gue bebasin, lo musti puasin gue dulu. Sini sepongin gue cantikโ€.

Dia pun menundukkan kepalaku bermaksud menyuruhku berjongkok. Karena aku ketakutan dengan ancaman pisau itu, aku mengiyakan toh cuma menyepong saja. Aku jongkok di hadapannya dan mulai melihat wajahnya dengan melas. Dia memberi aba-aba sammbil menunjuk ke arah kontolnya โ€œini sayang, lo bukain celana gueโ€. Akupun mulai membuka restletingnya perlahan. โ€œEiiitt.. Nanti dulu, lo musti buka celana gue pake mulut loโ€ sambil menjambak rambutku. Akupun terpaksa menurutinya, kugigit restletingnya dan kuturunkan hingga terlihat celana dalamnya dan sesuatu yang menyembul. Kemudian aku juga disuruh menurunkan celana dalamnya dengan mulutku.

โ€œHeheheโ€ฆnah silahkan lo cicipin kontol gue iniโ€ dia tertawa menyeringai sambil mengusap usap rambutku. Akupun perlahan memasukkan kontolnya yang berukuran sekitar 14 cm dengan diametr 4 cm dan berwarna hitam itu. Kuemut dan kuhisap sampai dia mengerang kenikmatan sambil memegang dan menjambak rambutku. โ€œOohh mantap sayang, pantesan isepan lo enak bangetโ€ dia terus-menerus mengucapkan kalimat-kalimat yang merendahkanku. Tetapi itu justru malah membuatku terangsang.

Kemudian ia menahan kepalaku, dan menyodok-nyodokkan kontolnya ke mulutku sampai aku tersedak. โ€œHueekโ€ฆโ€ Aku seperti ingin muntah dibuatnya. Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar, dan terdengar suara dari depan โ€œwoi gantian dong gue juga mau nihโ€. Ternyata temannya juga ingin ikut mengerjaiku ini. Pemuda itu membuka kunci pintunya dan membiarkan temannya masuk, kemudian dikunci lagi dari dalam.

โ€œWah, mantep banget ini cewek lagi ngemut kontol luโ€ kata temannya. โ€œLo mau, buka celana aja duluโ€ kata pemuda itu. Tanpa basa-basi ia pun melepaskan celananya dan menyodorkan kontolnya ke wajahku. Akupun menghisap kontol-kontol itu secara bergantian. โ€œOohh enak banget ya isepan nih cewek, pasti udah biasa nyepong nihโ€ kata temannya. โ€œIyalah, lo liat aja, pasti abis ini dia mau melacur ke om-om nihโ€ kata pemuda itu dan kemudian mereka tertawa. Aku yang mendengarnya sampai panas telingaku dan memerah mukaku.

Temannya mulai memegang-megang leherku, dan dadaku. Toketku diremas-remas dari luar. โ€œWow, gede juga nih toketnya tapi pentilnya kecilโ€ katanya. โ€œEh, gue mau liat memek lo dongโ€ kata pemuda itu. Aku menggeleng, dan dia melepaskan seponganku kemudian menyuruhku berdiri. โ€œAngkat rok lo, terus buka celana dalam lo atau gue paksa nihโ€ mendengar akan dipaksa dan diancam, aku pun mengangkat rok ku dan menurunkan celana dalamku. Terlihat memekku yang ditumbuhi rambut tipis. โ€œWah gile memeknya bikin gemesโ€ kata temannya sambil jongkok memperhatikan. Dia mencucuk2an jarinya ke dalam memekku sambil satu tangannya lagi memegang kontolnya, tanganku masih mengangkat rokku dan membiarkan mereka mempermainkan memekku sambil tertawa.

Pemuda itu kemudian menyuruhku menyerahkan celana dalamnya kepadanya dan menyiram celana dalamku itu dengan air. โ€œNah, lo gausah pake celana lagi ya, biar gampang kalo ada yg mau perkosa loโ€ katanya. Aku menjadi merasa malu sekali, lalu aku kembali disuruh jongkok untuk menyepong mereka kembali. โ€œAah nikmat banget nih kalo giniโ€ kata mereka sambil merem melek keenakan. Tak sampai 15 menit, si pemuda itu menahan kepalaku.

โ€œOohh gue mau keluar nihโ€ dan croott crooot croottโ€ฆ Semburan peju itu keluar di dalam mulutku. Terasa hangat dan lengket. Kemudian kujulurkan lidahku yang sudah belepotan pejunya, dan ia memukul-mukulkan kontolnya sampai keluar semua pejunya. Tak lama, temannya menyusul. Tetapi ia tidak memuncratkan di mulutku, melainkan di atas mulut di area kumis. Aku terpejam ketika semburan itu mengenai wajahku. Kurasakan lengketnya peju itu menetes dari wajahku dan ia menyuruhku untuk membersihkan kontolnya.

Setelah semua puas, akupun tergeletak di lantai dengan wajah belepotan peju itu. Merekapun mengucapkan terima kasih kepadaku sambil meremas toketku. โ€œMakasih ya, kapan-kapan servisin kita lagi yaโ€ โ€œtoket lo mantep, sedotan lo juga mautโ€ puji mereka. Aku yang duduk tergeletak di lantai hanya bisa menahan tangis sampai mereka keluar. Setelah mereka tiada, aku membersihkan diriku dan turun ke bawah menuju mobil dengan cepat. Kulihat mereka sudah tidak ada di sekitaran sana, cepat sekali atau mungkin mereka memang pemuda kampung sini sehingga hafal gang-gang untuk melarikan diri. setelah sampai di dalam mobil, aku langsung menuju rumah untuk beristirahat.

Sekian,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Author: Anthony Moore