Kisah ini hanyalah imajinasi belaka. dan ane masih newbe jadi klok banyak kekurangan mohon maaf hehe
cuma buat memenuhi fantasi pada idola idola ane. hehehe
karakter dan segalanya tentunya fiksi
Donita [Part 1]
namaku naruto. Biasanya dipanggil narto. aku bekerja sebagai seorang wartawan salah satu TV swasta.
suatu hari aku ditugaskan oleh bosku untuk mewawancarai seorang artis wanita yang cukup terkenal. Dia sangat cantik menurutku. dengan kulitnya yang sangat putih dan rambutnya yang panjang hitam legam. sungguh kontras memang tapi sungguh menggoda. Dia adalah Donita. Artis perempuan yang beberapa kali muncul di layar lebar dan iklan TV ini memang tidak diragukan lagi kecantikannya meskipun sudah bersuami dan mempunyai anak. dari situ akal busukku mulai berpikir liar. Oh iya yang belum tau donita, ini nih mbaknya
Aku pergi ke rumah donita untuk mewawancarainya hari senin pagi. stasiun TV tempatku bekerja sudah mengatur jadwal wawancara dengan Donita pukul 9 pagi. jam 8 pagi aku sudah berangkat menuju rumah Donita. Di perjalanan aku mampir ke warung langgananku yang menjual obat perangsang dan aku membeli tiga saset. Ya buat jaga jaga siapa tahu dua saset gak mempan hehe. Pukul 9 kurang seperempat aku sudah sampai di depan rumah donita. Aku membunyikan bel rumahnya melalui tombol di pagar. Tidak lama keluarlah donita dengan pakaiannya yang sederhana. Ya aku rasa dia belum sempat ganti baju di hari yang masih pagi ini
Donita : Mas Narto ya? Dari TV konoha?
Aku : I iya mbak. Maaf menggangguu waktunya. Hehe
Donita : gakpapa. Mari masuk mas. Silahkan duduk. Hmmmmm mau minum apa?
Aku : bebas mbak donita. Seadanya yang penting anget niatku biar obat yang bakal kuberikan bias cepet larut.
Donita : ya udah bentar ya kuambilin di dapur
Tidak lama setelah itu Donita datang membawa dua gelas sirup hangat rasa cocopandan. Donita membungkuk dan meletakkan kedua gelas di depan meja tempat aku duduk. Saat itu aku duduk di kursi sofa yang cukup empuk, tidak seperti di rumahku tentunya.
Donita : eh mas narto, aku masuk sebentar ya. Gak enak mau wawancara pakek baju gini. Bau acem lagi. Gakpapa kan nunggu bentar? Cuman mandi bebek doing kok
Aku : oh silahkan mbak. Jadwal saya hari ini Cuma ditugaskan wawancara mbak donita saja kok jadi santai.
Donita : oke. Ini kubuatin dua gelas siapa tau aku kelamaan jadi satu gelas gak cukup. Permisi bentar ya mas.
Donita kemudia berjalan menuju kamarnya. Ya pastilah di kamarnya ada kamar mandi pribadi. Tidak membuang kesempatan, aku segera merobek dua saset obat perangsang yang kubawa dan kutaburkan ke salah satu minuman tersebut. Dengan sendok yang tersedia aku aduk perlahan minuman yang akan kutujukan pada donita hingga tidak ada serbuk yang masih terlihat di dasar minuman.
15 menit sudah berlalu, akhirnya donita keluar dari kamarnya dengan kondisi yang lebih rapi dan tentunya lebih cantik. Dia menggunakan kacamata dengan rambutnya terurai panjang. fantasiku.com Menggunakan semacam jas yang didalamnya hanya memakai tanktop warna hitam. Terlihat bibirnya menggunakan lipstick yang sangat tipis sehingga seperti tidak menggunakan lipstick. Sempurna, cantik natural batinku.
Aku : tumben mbak pakek kacamata
Donita : iya dong kan mau wawancara biar kelihatan pinter. Hehe
Aku : emang semalem belajar? Wkwk
Donita : ya nggak sih wkwk
Aku : ya udah aku mulai ya mbak.
Aku melakukan wawancara ke donita mengenai kehidupannya sebagai seorang artis dimana kondisinya sudah menikah dan mempunyai anak. Kurang lebih 1 jam aku bias menghabiskan daftar pertanyaan wajib yang diperintahkan bosku di kantor. Setelah itu barulah menuju ke menu utama
Aku : mbak, dari tadi saya lihat mas Adi kok gak kelihatan ya?
Donita : iya. Jadi suamiku sedang ada job ke luar kota, anak pertamaku dibawa. Katanya sih mau ikut bapaknya jalan-jalan. Anak keduaku lagi di rumah neneknya. Maklumlah neneknya kangen
Aku :owww jawabku singkat sambil mengambil sirup di meja untuk kuminum. Haus memang habis wawancara sejam
Donita: eh mas ini gak diminum kan satunya? Ku minum ya hehe. Haus juga ngomong terus.
Aku : silahkan mbak. Kembung saya ntar kalok kebanyakan Yesss akhirnya diminum
Donita : btw mas, sudah lama ya jadi wartawan? Kok kayaknya udah pengalaman gitu. Enak diajak ngobrolnya.
Aku : lumayanlah mbak. Hehe ku lihat obat yang kuberikan mulai beraksi
Donita mulai gelisah duduknya. Terlihat kedua kakinya dirapatkan dan salah satu tangannya dia cepitkan diantaranya. Seperti menahan sesuai agar tidak keluar.
Aku : kenapa mbak? Mau buang air kecil? Jangan ditahan mbak gak baik buat kesehatan
Donita : engg enggak kok mas. Gak tau nih gerah aja. Padahal habis mandi tadi.
Aku ya udah klok gitu. Eh mbak boleh Tanya gak sih.
Donita :Tanya aja mas. Gakpapa
Aku :mbak mas Adi gimana sih mbak kebiasaannya kok mbak donita bias sampek punya dua anak
Donita :emmm.. kebiasaan apa ya mas? Makannya ? ya biasa aja sih mas gak ada yang special
Aku : bukan mbak . mmm gimana ya ngomongnya. Maksud aku kebiasaan pas berhubungan intim. Siapa tahu ada yg bias kucontoh biar aku juga cepet punya anak gitu.
Donita : uhh. Emm.. mas Tanyanya aneh aneh aja dah
Aku : ya kalok gak mau jawab gak papa sih mbak. Saya pamit aja kalok gitu. Hehe. Sudah habis pertanyaan sambil aku berdiri hendak keluar rumahnya
Tiba tiba..
Donita :mas narto dia memanggilku sambil mendekatkan bibirnya ke telingaku
Dan dia berbisik dengan desahan kecil ehhmmm Mau ku Ajarin gak mas?
Deggg. Deg deg,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,