Gairah di saung sawah

Mohon maaf kepada para suhu dan om semua, saya numpang di mari untuk sekedar berbagi Cerita yang tak berarti ini. Sebuah kisah seorang ibu bersama anak semata wayangnya. Cerita ini adalah full version dari thread KS di Cerbung, karena di sana hanya dimuat cuplikannya saja. Yuks mari

Namaku Wening (40 tahun), ibu dari seorang anak bernama Jaka (19 tahun); selain petani, suamiku juga adalah seorang tukang kayu yang banyak dipanggil ke kampung-kampung tetangga ketika ada warga yang membangun rumah. Kami tinggal di sebuah kampung di atas gunung bernama Sawer. Sekarang ini padi di sawah kami sudah mulai berbulir sehingga harus kami tunggui setiap malam karena banyak sekali babi hutan yang datang mencari makan. Dan inilah kisahku

Mmmmhh Aaaah Aku melenguh pendek sambil meremas kedua susuku. Tubuhku sudah telanjang di bawah pancuran bambu di pinggir lebak (sungai kecil). Sudah sebulan ini nafsuku selalu meledak-ledak. Aku tidak tahu kenapa. Apakah karena puber kedua mengingat usiaku sudah menginjak 40 tahun? Entahlah. Setiap malam aku selalu mengayuh nikmat di saung sawah dengan suamiku. Tapi sudah tiga hari ini ia pergi ke Ewer karena ada panggilan untuk membuat kusen dan pintu.

Aku harus menuntaskan nafsuku sebelum kembali ke saung, karena malam ini aku akan ditemani anakku. Malam ini aku tak mungkin bisa ngocok memek di saung. Kuremas dan kuangkat kedua susu besarku. Ujung putingnya kutempatkan di bawah kucuran pancuran. Geli-geli nikmat. Aku mendesah-desah sambil menggoyang-goyangkan paha dan pinggulku untuk membuat gesekan di memekku. Aku tengadah sambil menikmati sensasi di seluruh tubuhku. Aaah ah ayo pak. Masukin sekarang, pak. Wening sudah tidak tahan.. mmmmh Aku meracau sambil membayangkan kontol suamiku.

Aku sudah tak kuat lagi. Dengan tangan kiri tetap meremas-remas susuku, tangan kanan mulai turun ke bawah mengusap-usap perut dan pusarku. Mmmmh ssshhhh. uuuh. Kuusap-usap jembut memekku dan kutarik-tarik pelan sehingga menimbulkan sensasi geli yang menggairahkan. Lalu jari-jariku turun lagi mengusap bibir memek sambil menyenggol -nyenggol itilku. Aku semakin mendesah menikmati sentuhan-sentuhan jariku, aku berfantasi bahwa suamiku sendiri yang sedang menjilati dan mengobelnya.

Aku menunduk sambil membuka pahaku lebar-lebar. Kubelah bibir memekku lalu kutempatkan di bawah air pancuran. Uuuuuh.. aaaah.. aaahhhh.. uuh.. kontol Memekku sangat geli.

Segera kukobel bibir memekku dan kucolek-colek kembali itilnya. Cleeeep. Jari tengahku mencucuk lubangku yang sudah sangat licin; menyusup menerobos lubang memekku yang berkedut-kedut. Aaaah. Aku membayangkan kontol besar yang sedang menyodok-nyodok. Bayangan suamiku hilang karena kemudian kubayangkan kontol pemuda-pemuda kampung. Aku merasakan sensasi fantasiku sendiri ketika membayangkan para pejantan muda sedang menggenjot kontol mereka di memekku.

Kumainkan jariku di dalam memek, kuputar-putar sehingga menyentuh dinding-dinding bagian dalam memekku; sambil membayangkan kontol mereka. Kugaruk-garuk lembut, lalu kukocok-kocok dengan tempo yang semakin cepat. Ibu jariku menggelitik itilku yang terasa membengkak. rasanya makin nikmat, tidak kalah dengan nikmatnya sodokan kontol.

Membayangkan para pemuda kampung, membuatku ingat anakku sendiri. Entah kenapa nafsuku makin tinggi ketika membayangkan kontolnya. Kumasukan juga telunjukku. Kini dua jari mencolok-colok dengan cepat, kugaruk-garuk dinding-dinding kenyal entotanku. Kucengkram jariku dengan empotan memekku. Aaaah uuuuuh kontol ah kontooool.. Tubuhku makin kelejotan, sementara mulutku makin meracau.

Sambil membayangkan kontol anakku kupercepat semua gerakkanku sambil menyebut -nyebut namanya. Aaaah oh terus genjot, nak. Ibu hampir sampai Terasa ada yang mendesak di dalam, sangat gatal dan geli. Kontool aaaaah.kontolmu besar, nak. Seeer seeeer cruuuut Aku bucat. Pantatku terhempas di atas batu ceper sambil menyemburkan orgasmeku.

Tubuhku terasa lemas, kusangga tubuhku dengan tangan mencengkram batu kecil di belakangku. Cur.. Cuuur Cuuuuuurrrr Air pancuran jatuh di atas memek dan selangkanganku. Membuatku semakin nikmat.

Aku ingin melanjutkan aksiku, tapi aku takut anakku curiga kalau aku mandi kelamaan. Segera kusabuni seluruh tubuhku, membuatku terangsang kembali. Tapi kutahan dan kualihkan pikiran liarku. Segera kulap tubuhku dengan kain jarik lalu kuikatkan untuk membalut tubuhku.

Setibanya di saung, tampak Jaka sedang melamun sambil duduk di depan perapian. Kamu kenapa, nak? Aku menyadarkannya. Ia terkejut menyadari kehadiranku. Tapi ia tetap bengong dan matanya seolah menelanjangiku. Aku tak peduli, segera kulewati anakku untuk berganti pakaian. Tubuhku terasa dingin karena hanya dililit kain basah.

Ketika mengibaskan dan mengeringkan rambutku, dari sudut mataku kulihat Jaka tidak mengalihkan pandangannya dari tubuhku. Rasanya kuingin marah, tapi kubiarkan karena di dalam hati kecilku ada rasa bangga menyadari bahwa anakku sendiri sedang mengagumiku. Aku ingin menggodanya.

Ka? Jaka.. kamu kesambet ya? Kupegang kedua pipinya sambil menunduk. Pasti Jaka bisa melihat gundukkan susu dan paha gempalku. Aku semakin bangga sekaligus terangsang ketika ia keceplosan menyebutku cantik. Tak salah lagi, Jaka sedang memesumiku.

Aku semakin terangsang mendengarnya, dan pikiranku makin nakal. Ada rasa berdesir ketika dengan sengaja kumemakai cangcut sambil menghadap ke arah Jaka. Sikapnya yang melongo malah membuat tubuhku terasa hangat; memekku menjadi lembab dan gatal.

Pikiranku dikuasai birahi; lupa kalau Jaka adalah anakku sendiri, darah dagingku. Aku menunduk untuk memamerkan kedua gundukan susuku sambil memakai cangcut. Ingin rasanya aku memamerkan memekku yang terasa becek; tapi kuurungkan.

Kulepas ikatan sampingku, kuturunkan dan diikat kembali di pinggang. Kedua susu besarku menggantung; putingku sudah sangat tegang. Aku memakai kutang dengan sangat perlahan agar Jaka bisa menikmatinya lebih lama. Aku suka ekspresi mesumnya.

Sentuh Ka Sentuh Batinku, tapi Jaka hanya mematung. Dengan kecewa kuraih dasterku, dan bersiap memakainya. Hmmmf.. tiba-tiba Jaka merangkulku dari belakang dan meremas kedua susuku. Aku hanya bisa mendelik menahan nikmat.

Aku membiarkan aksinya, dan menikmati sentuhan kasarnya. Terasa kontolnya mengganjal di pantatku membuatku merasa limbung menahan birahi. Terasa kaku dan panjang, lebih panjang dari kontol bapaknya.

POV Jaka:

Aku duduk sambil di saung membayangkan Sae, gadis pujaanku. Sayangnya cintaku bertepuk sebelah tangan karena ia lebih memilih Senja, kekasihnya saat ini. Aku gelisah karena pikiranku sendiri; dan hanya bisa merenungi sepiku sambil mengatur kayu bakar agar apinya tidak padam.

Kamu kenapa, nak? Suara keibuannya menyadarkanku. Aku cuma menengok ke arah ibuku dan mencoba tersenyum. Ibu memandang heran melihatku yang murung. Sementara aku hanya terpana.  fantasiku.com Ibu yang baru pulang mandi hanya mengenakan kain basah yang diikatkan di atas belahan payudaranya. Kulitnya penuh bintik air karena gerimis. Rambutnya tergerai basah dan air menetes dari ujung bawah kainnya yang hanya menutupi setengah paha mulusnya, menetes menyusuri paha dan betisnya yang berbulu halus.

Payudaranya membusung sehingga mengangkat bagian depan kainnya lebih ke atas; selangkangannya menerawang. Perasaanku berdesir melihat kemontokan tubuh ibuku.

Ditanya malah bengong. Ibu lewat di depanku. Paha putihnya tepat melintas di depan mataku yang sedang duduk di dekat perapian. Aroma sabun batangan hinggap di hidungku membuat nafsuku melonjak dan penisku menegang.

Ng.. nggak kenapa-apa kok, bu. Aku sedikit grogi.
Masa? Belakangan ibu lihat kamu sering melamun. Ibu menunduk sambil mengibas-ngibaskan rambutnya yang basahnya; paha belakangnya semakin terlihat karena kainnya terangkat. Aku melongo.

Mungkin karena aku tidak menjawab, ibu berbalik dan melihatku.
Nak? Jaka..!! Kamu kesambet ya? Ibu mendekat dan menunduk memegang kedua pipiku. Paha mulusnya kembali mendekat, dan setengah gundukan payudaran atasnya terlihat hanya beberapa senti di depan mukaku.

Cantik! Tak sadar aku menggumam.
Apa?? Kamu bener-bener kesambet, nak!! Ibu kaget mendengarnya.
Aku juga terperanjat, kaget mendengar omonganku sendiri.

Ma..maaf bu. Aku tergagap.
Dasar kamu ituh hayo cerita ke ibu. Kamu sedang punya masalah apa?
Ibu meraih cangcutnya yang ditaruh di atas bale-bale lalu memakainya tanpa melepaskan kainnya. Aku semakin bernafsu karenanya. Mataku melotot melihat payudaranya yang seolah mau tumpah ketika ia menunduk menghadapku.

Lalu aku menatap lekat melihat pahanya seiring tubuhnya yang tegak ketika celana dalam hitam itu merambat melalui kedua betis, lutut dan

Jreeeeeng.

Paha putihnya terbuka. Walau tak bisa melihat pangkal pahanya karena terlindung kain, tetap saja membuat kontoku tegang maksimal. Pertunjukkan belum selesai. Setelah memeknya terlindung celana dalam, ia menaikan tepian karetnya ke lingkar pinggang sehingga kainnya terangkat dan gundukan memeknya mengembung. Bulu jembutnya yang lebat tampak menyelip di tepian cangcutnya

Dug. Dug. Dug.

Jantungku berdetak kencang; mataku nanar. Namun ibu nampak cuek, mungkin tidak menyadari pandangan mesumku.

Kok diam lagi? Ibu memandangku sambil menurunkan kembali kainnya.
Eh.. anu bu.. ng.. nggak kok. Aku tergagap. Segera kualihkan pandanganku ke arah sawah.
Jaka cuma mikir aja bu. Aku kan sudah gede, tapi belum punya pacar. Tidak seperti teman-temanku yang lain. Aku mulai mengarang cerita untuk menyembunyikan gairahku.

Ibu mendengarkan sambil melanjutkan berganti pakaiannya. Kutarik nafas, lalu kulanjutkan ceritaku agar ibu tidak curiga. Sementara mataku mulai menjelajahi tubuhnya kembali.

Ia berdiri menyamping sambil memakai kutang hitamnya. Ujubuneeeh.. dengan cuek ibu membuka ikatan kain di dadanya, dan memindahkannya ke pinggang. Kedua susunya tumpah. Meski sudah tidak ranum lagi, namun tetap menggiurkan. Ukurannya sangat besar; dengan bentuk bulat panjang.

Aku sudah tidak bisa ngomong lagi. Aku hanya melongo sambil melihatnya nanar. Ibuku tampaknya belum curiga apa-apa. Ia memakai kutangnya. Mencangkop ujung susunya sehingga pangkalnya menyembul. Lalu ia membuka kain basahnya sambil membelakangiku. Kini tubuh belakangnya terbuka hanya ditutupi tali kutang dan ikatannya yang melingkar. Cangcut hitamnya tak mampu menutupi bokong besarnya.

Aku sudah benar-benar tak tahan karena gairah. Segera kubangkit dan memeluknya dari belakang.

Hmmmmf Tubuh kami beradu, dan langsung kuremas kedua susunya yang terasa kenyal, sementara bibirku menciumi tengkuknya. Kontolku menempel di belahan pantatnya membuatku merasa geli. Anehnya ibuku tidak melawan sama sekali sehingga membuatku bebas menggerayanginya.

Dengan sekali tarikan, kulepas ikatan kainnya. Sruuuttt.. kain itu merosot dan ngumbyuk di tanah. Tiba-tiba ibu membalikkan badannya dan menyosor mulutku. Mulut kami beradu saling menjilat dan melumat. Lidah kami saling mencucuk, menjilat, mencecap, dan menghisap. Air liur kami sudah tak terbendung menetes. Tanganku meremas pantatnya; kudorong dan kugoyang supaya kontolku menempel pada memeknya. Ibuku tak kalah beringas, ia juga meremas pantatku sehingga kemaluan kami saling beradu meski masih terhalang celana. Nafas kami pun saling mendengus.

Hasshh hassh Dengan nafas terengah-engah kulepas tubuh ibuku. Lalu kupelorotkan celanan dalamnya, sementara ibu membuka sendiri kutangnya. Gundukan hitam jembutnyta tepat di depan mataku. Namun sebelum aku menciumnya, tangan ibuku menjabak rambutku supaya berdiri. Shhhh hash hash cepat buka bajumu, nak. Ibuku sudah lupa daratan.

Segera ia membuka kaitan celana panjangku dan memelorotkannya sekaligus bersama celana dalamku. Sementara aku membukakan kaosku. Kini kami sudah sama-sama telanjang. Kontolku mendongak besar dan panjang. Nafasku tersengal melihat tubuh polosnya.

Dengan tak sabar, ibuku berjongkok; menggenggam dan mengocok kontolku membuatku merasa sangat nikmat. Kujambak rambutnya sambil mendongak menahan nikmat. Ooooh enak bu mmmh

Aku makin merintih ketika kocokannya makin kuat, sementara jempolnya mengelus kepala kontolku. Cluuup. Ibu mencium ujung kontolku dan dengan liar lidahnya melingkari kepala kontolku. Aaaah mmmrrrgh Aku makin mengerang. Mungkin karena eranganku, ibu semakin bergairah menjilati kepala kontolku lalu menjilati dan mengemuti batangnya. Tangannya meremas kedua peler kontolku sehingga membuatku merem melek sambil mengerang makin keras.

Haaap. Hmmmmff. Tiba-tiba ibu mencaplok kontolku. Sruuufff. Clep. Cleeep. Ibu menyepong dengan ganas. Rasanya sangat nikmat sehingga membuatku refleks memaju mundurkan pantatku sambil memegang kepalanya.

Aaaah. ssssh.. Uuuh

Plooop. Tiba-tiba ibu melepaskan kulumannya. Hash.. hash Ibu terengah sambil berdiri. Matanya yang semula merem melek, melotot dan berair.

Gede banget, nak.
Apanya bu? Aku menggodanya.
Ini.
Apa?
Penis kamu.
Kok penis sih bu?
Lalu?
Kon-tol..
Iiih kamu jorok.
Hayo bu?
Apanya?
Bilang.
Bilang apa?
Kontol.
Iyah
Iyah apa?
K..k..kon..tol.
Gak jelas.
Kontol, nak, kontol. Ibuku terlihat gemas.

Aku segera memeluknya dan kembali melumat bibir ibu yang cukup tebal. Mendengar ibu bilang kontol membuat birahiku memuncak. Sambil tetap berciuman aku mendorongnya supaya mundur, lalu kubantu membaringkannya di atas bale-bale saung dengan kaki tetap menjuntai, payudaranya terasa empuk dan putingnya yang menegang menggelitik dadaku. Kami berciuman dengan tubuh melekat dan kemaluan saling menggesek.

Ah sayaaang Ibu mendesah.
Kami berciuman kembali. Lidah kami langsung membelit dan menggelitik, air liur pun saling terbagi. Kuremas kedua payudaranya, membuatnya makin gelisah. Putingnya yang sangat keras kugosok dengan telapak tangan, sementara jariku-jariku tetap meremas.

Kukilikitik kedua telinganya bergantian dengan lidahku. Aaaaarghhh sayaaang oh geli aaah Ia mendesah sambil meraih kontolku dan mengocoknya. Kujilati seluruh mukanya, kembali ke telinganya. Bibirnya kulumat sebentar lalu, kujilat lehernya. Asin keringat sudah tak kupedulikan lagi. Aku terus menjilat. Haaaaap akhirnya kujilat puting ibuku kuemut dan kukecrot dengan lidah dan bibirku

Aaaarrrggg i..iyah.. sayang uuuh. mmmhhhh enaaaak. aiiingg duh ibu meracau. Sementara aku hanya mendengus-dengus. Kedua payudara ibuku sudah basah karena keringat dan lidahku. Kulitnya memerah.

Kuturunkan jilatanku ke perutnya sambil meremas payudaranya kujilat kusedot.. kucupang Kumainkan lidahku di pusarnya sambil kupindahkan tanganku ke pahanya. Aku benar-benar mandi keringat, semua anggota tubuhku bekerja. Duuuh.. ampun naaak gatel aaarrh.. uuuh.. shhhss Ibu makin meracau.

Tubuhnya sudah sangat gelisah dan sekali-kali melenting dengan mengangkat pinggulnya. Kujilat kedua lututnya bergantian tanganku naik meremas bagian bawah pahanya.
Tubuhnya kian menggelinjang dan mendesah
Hasssshhasssh Sayang aduh aampuuun enak ibu enak huh huh..haaah.
Haaaasssh du.. duuuh ibu aah duh ibu enak aaarghhh. Jaka.. ibu gataaal uuuh
Ibuuuuuu.. Aku menggeram. Jilatanku semakin ke atas sampai hidungku menyentuh bulu memeknya.

Aaaah sayang uuuh ibu enak memek ibu gateeeel Ia sudah meracau; racauan inilah yang kutunggu karena membuatku semakin bergairah.
Aaarhhhg mmmrrrgh Aku menggeram di sela lumatanku.

Kutarik-tarik bulu kelaminnya gemas.. membuatnya menjerit. Lalu kusibakkan bulu-bulunya dan kubelah kedua bibir nikmatnya Memeknya menggelambir hitam bagian luarnya, dan merah basah bagian dalamnya. Kucolek-colek dengan ujung jariku Aaaaauuu Lalu penasaran kucolek itilnya yang menyempil. Aaaaarrrrhhhh sayang Ibu gak kuaaat ampuuunnn

Aku mulai mengusap-usap cairan basahnya, lalu kuoleskan ke itilnya.
Aaaaah Ibu makin gelisah karena gairah. Rambutku di jambak. Kumainkan terus itilnya yang makin tegang. Aku jadi penasaran aku ingin merasakannya mungkin karena dorongan naluri kujulurkan lidahku dan kujilat-jilat itilnya.

Sayaaang kamu ngangapain? Uuuuh. Badannya terangkat setengah duduk melihat aksiku. Iiiih jo..rok tapi aaah.. enak sayang uuh aaaah..
Aku tetap asik. Aku suka rasanya asin-gurih gimanaa gitu.
Aaah ampuun. udaaah oh sayang. Jakaaaa ampuuun sayang aaah memek ibu.. aaah aaah duh.. itil bucat.. ampuun ibu bucaaat
Srrrrrr cairan kental mengalir membasahi mulut dan jari tanganku. Kucolek dan kuusap-usap di tepian memeknya. Rambutku dijambak dan ditarik ke atas.

Kulihat wajahnya licin karena keringat. Tubuhnya kejang-kejang dan bergetar; bola matanya putih mendelik. Nafasnya ngos-ngosan. Aku malah bengong melihatnya Ibu berkejat-kejat cukup lama. Lalu terkulai lemas. Wajah dan lehernya basah oleh keringat. Kucium bibirnya, ia membalas lemah. Kuemut.. emut sungguh sangat lembut rasanya. Kugesek-gesekkan lidahku. Kuusap-usap kembali kedua susunya terasa putingnya sedikit demi sedikit menegang kembali. Ibu kembali mendesah.

Bentar sayang. Uuuh
Aku mengangkat tubuhku, lalu ia mengatur posisinya. Ia beringsut lalu menekuk kedua lututnya, pahanya dilebarkan. Sangat menggairahkan. Lalu aku naik ke atas bale-bale dan mengarahkan kontolku dengan bantuan tangannya. Kontolku terasa ngilu ketika ujungnya diusap-usapkan di sepanjang bibir memek ibu beberapa kali.

Kurasakan ujungnya menyentuh lubang sempit dan kenyal. Lalu kutekan pelan
Aaah Kami mendesah bersamaan.
Sleeeep
Grrrhggghh.. Aku menggeram menahan nikmat.
Sementara ibu meracau jorok.
Slep.. slepp sleeep Bleeesss. Kontolku amblas sampai pintu rahimnya.
Kontolku cenutan di dalam, batangnya diremas-remas bibir memeknya. Kami menahan nafas sesaat.

Ayoooo naaaak. Aaaah Shhhh Aaaahhh Ibu mengerang keenakan.
Ssssh oooh kamu nakal sayang. Ibumu sendiri kaugagahi. Ia mulai meracau.
Oooohh.. bu Aaaaah”

Lalu mulai kupompa penisku dengan tempo cepat. Bale-bale saung berderit karena goyangan kami. Berpadu dengan erangan-erang kenikmatan kami berdua.

Aaah uuuh mhhh memek kontol
Mmmrrghh gggrrrhhhh ooh. ssssttth aaahhhh..
Kami saling meracau.

Lalu ibu melingkarkan kedua kakinya di pinggangku, memeknya terasa makin menjepit.
Nikmat-ngilu kurasakan. Keringatku bercucuran.
Aaaaaah sayang. uuuhh kontol ah kontol, ibu terus memekik menjemput puncak.

Dengan cepat kucabut kontolku dan berbaring. Ibu mengerti maksudku, tak sabar ia bangkit dan mengangkangi penisku. Gila bokongnya lebar banget dan memeknya terbuka merah. Aku pegang pinggangnya. Dan ia menggenggam penisku. Clup cleeep.. penisku kembali mencucuk gerbang memeknya. Sssshhhh, desah kami bersamaan.

Kepala penisku mulai menerobos lubang beceknya.. Uuuh ngilu dan cedutan. Kuraih dan kupilin puting susunya. Ibuku kaget dibuatnya dan kehilangan keseimbangan akibatnnya bleeef.. cleeeep Ibuuuuu aaaarrhhh. Aaaaaarggghhh uuuh. anakkuuuu Kami bersahutan. Penisku amblas sekaligus.

Lalu ia bertopang pada dadaku, dan tanganku meremas-remas susunya. Clepclepplok ploook Ia mulai menaik-turunkan bokongnya. Batang kontolku berkilat karena basah cairan nikmat kami.

Aaaargggghhh uuuh gede sayang uuuh sssshhh mmmghhhh
Hash hash hassssh apanyaa yang gede bu uuuhh?
Mmmhhhhgrr.. kontol kamu. Aaaah mentok.. ssshh shhhh Duh memek.. ibu enak.. aaah gateeel memek ibu digaruk sodok aaaah

Gerakan kami makin liar karena stimulus desah dan omongan kami yang makin jorok.
Aaa ibu bucaaaat aaahh.. ibu gak kuaaat ampun Ia berhenti naik turun, berganti dengan menggeol-mengeborkembali memompa.. ia melakukannya bergantian dengan ritme yang makin cepat.

Sumpah ngilu banget. Kontolku rasanya makin mengembang di dalam; tersedak sperma yang mulai mendesak.
Kooontoool uuuuuh. BucaaaatAaaaaaaah
Ib.. ibuuuu memek ibu uuuh. aaaah.
Kami berteriak bersamaan.

Seeeer. cuuur cuuuur. cairan basah dan hangat mengucur.
Srrrrr Crot crooot croooot kontolku muntah di dalam memeknya.
Bluuuuuphhh hmmmmf Ia ambruk di atas tubuhku.

Aku tak punya tenaga, bahkan aku tak kuat lagi walau hanya sekedar menggerakan tubuhku.
Kemudian gelap, dan langsung tertidur.
..

Setelah sekian lama, kubuka mataku. Tubuhnya berat ibuku masing menghimpitku, terkulai lemas.
Bu Aku memanggilnya pelan. Tak ada gerakkan. Sementara penisku sudah terkulai lemas, ujungnya masih terhimpit bibir lembab memeknya.

Kuurai, kuelus dan kurapikan rambutnya yang acak-acakan. Kuusap-usap lembut punggungnya.

Aku mengingat kembali apa yang telah kami lakukan barusan. Ada sedikit rasa sesal yang kurasakan. Tetapi aku juga tidak mau kenikmatan ini berlalu, kuingin menghabiskan sisa malam dengan kepuasan demi kepuasan. Bahkan juga malam-malam berikutnya. Ingatan akan rasa nikmat membuat kontolku bergerak, mulai ngaceng lagi. Mendongak di antara lebat bulu memeknya.

Mmmmh Ibu terbangun dan langsung melenguh. Kuremas-remas pantatnya. Ia mengangkat wajahnya. Aaah ibuku nampak cantik sekali. Kucium tepi bibirnya, lalu kami berciuman lembut.

Sssssshhhh mmmh. Kami mendesah besamaan.
Aku ingin ronde kedua; ibu juga. Kami kembali berpacu.
Semoga tidak ada babi hutan yang datang dan merusak padi kami, karena aku tidak ingin beranjak dari bale-bale saung kami.,,,,,,,,,,,,,,,

end

Author: admin