Kejadian ini terjadi jauh sebelum Isyana Saraswati menikah.
Perkenalkan, nama gue Fachri. Gue udah mengenal Isyana sejak lama. Hubungan kami dulunya lebih dari seorang teman, malah bisa dibilang kami friends with benefit. Semua bermula saat Isyana baru putus dari pacar sebelumnya, ketika gue berusaha menghibur dia eh kita malah berakhir ML. Awalnya kita cuma coba-coba eh lama-lama ketagihan. Gue harus melayani nafsu Isyana kapanpun dan dimanapun. Malah pernah dia memaksa blowjob sebelum konser dengan alasan “Sperma bagus buat pita suaranya.”
Pas iseng-iseng buka instagram ga sengaja gue liat foto Isyana bersama suaminya. Melihat Isyana sekarang sudah bahagia dengan suaminya gue jadi teringat saat kami pergi berlibur ke Villa beberapa tahun yang lalu. Bisa dibilang itu liburan paling bergairah dalam hidup gue.
Flashback Start…
Kami menjaga rutinitas sebaik mungkin kami melakukan hubungan seks beberapa kali untuk membumbui liburan kami. Gue pikir Isyana sedikit lebih agresif daripada yang dia butuhkan untuk menghilangkan kebosanan.
Selama berlibur Isyana sering banget mijetin gue. Gue ga akan berbohong, Isyana memberi Gue pijatan leher sangat fantastis. Gue benar-benar menyukainya sampai dia memukul saraf yang turun ke tulang punggungku. Isyana menghentikan pijatannya dan dan mendekatkan wajahnya ke wajah gue. Tiba-tiba gue dan Isyana berciuman. Ciuman kami cukup bernafsu. Lidah kami saling beradu dan kami saling bertukar ludah. Tangan Isyana menahan kepala gue agar gue tidak meninggalkannya. Tangan Isyana tidak kalah nakal. Tangannya mulai meraba-raba kemaluan gue yang masih tertutup celana pendek. Gue tidak mau kalah, gue mulai mengusap-usap memeknya dari balik celana pendeknya.
“Gue buka ya?” Gue bilang sambil membuka paksa celana Isyana.
Gue langsung menurunkan celana pendek dan celana dalam Isyana. Tanpa ba bi bu gue arahkan mulut gue ke arah vagina seorang Isyana Saraswati.
“Lanjutkan, Gue hampir sampai.” dia berkata
“Gue engga akan berhenti sampai lo keluar.” Gue berkata
“Oh, ini siksaan tapi Gue menyukainya.” dia mendesis,
Isyana melontarkan umpatan sumpah serapah bahasa Inggris memohon pada gue untuk tidak berhenti..
“DON’T STOP SUCKING ME YOU BASTARD! SUCK ME! SUCK MY FUCKING CUNT!!!” dia berteriak
“AAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!” dia lanjut berteriak
Orgasme Isyana menghantam dengan kekuatan badai yang menyemprot wajahku dengan krim gadis sementara orgasmeku sendiri menyemprot semuanya dari dahinya ke perutnya dengan cairan lengket yang kental. sebelum Gue lemas kami berdua hanya berbaring kelelahan.
Tiba-tiba Isyana mendekatkan bibirnya ke penisku, dan mulai menciuminya, menjilatinya, dan mengulumnya. Gue hanya bisa meracau keenakan menikmati permainannya. Tanpa aba-aba Isyana segera menancapkan penis gue ke dalam memeknya.
“Gila! beruntungnya gue saat ini, dilayani temen gue dalam urusan sexual” ucap gue dalam hati.
Di dunia ini ga akan ada yang percaya kalau diam-diam Isyana Saraswati adalah seorang hyper sex dan sering ngewe sama gue.
Tak lama kemudian, serasa ada yang membanjur penis gue. Gerakan Isyana pun langsung lemas. Yup, ternyata Isyana sudah mengalami orgasmenya.
“Gue keluar, sekarang giliran lo, dong. Masa kalah sama gue? ” ucap penyanyi itu dengan nada menantang.
Mendengar perkataannya, Gue langsung terkontrol emosi dan nafsu. Gue mengambil tubuhnya dan mendorong Isyana ke lantai. Gue hujamkan terus penis gue ke dalam memeknya. Kami berdua sama sama meracau tidak karuan di dalam villa itu.
Sekitar 5 menit Gue merasa tidak tahan lagi. Gue meracau lebih heboh dari sebelumnya. Isyana menyadari bahwa Gue sudah mencapai limit. Gue benar-benar tidak percaya, dia justru menahan badan gue agar tidak mencabut penis gue. Alhasil dalam hitungan deti.. “crot crot crot”, mungkin sekitar 9 semburan sperma dari penis gue. Banyak yang luber keluar memeknya.
“Tenang aja, sayang. Gue lagi ngga di masa subur kok.” Ucapnya lalu mencium bibir gue.
Tidak butuh waktu lama untuk penis gue agar berdiri tegak kembali. Udara yang dingin dan kondisi tubuh Isyana yang telanjang dan dipenuhi keringat cukup membuat gue kembali bergairah. Gue balikan tubuh Isyana dengan paksa.
“Gue tau lo mau apa, dasar mesum!” ucap Isyana dengan senyuman yang nakal.
Gue membalas senyuman nakalnya dengan langsung menghujamkan penis gue kedalam vaginanya dari belakang .
“OHHHH Fachriiii…..” tusukan pertama dengan posisie doggy membuat Isyana melenguh. Dengan cepat gue ayun dan gue pompa kemaluannya.
“Cleppp….Cleppp….Clepppp” Suara kemaluan kami beradu diiringi dengan suara beceknya vagina Isyana oleh cairan yang keluar dari kemaluan Isyana.
Gue terus memompa vaginanya dan semakin lama gue tingkatkan kecepatan kocokan pada kemaluannya membuat Isyana tak tahan
“Fachriiii. …Ouuchhh….Ouch… Ouch…. Gue Mau Keluar lagii…” Teriak Isyana dengan suara merdunya.
“OOuuuchhh… Ahhh… Iya Sayang… Gue juga sebentar lagi keluar, kita bareng yahh…” gue kecup bibirnya dari belakang sambil gue remas bukit kembarnya.
Kembali gue genjot Isyana dengan cepat.
“ochhh….oh….Fachri…..”
“Ayo Sayang…Ohhh…Ohh…” untuk kedua kalinya malam itu gue memanggil Isyana dengan sebutan “Sayang”.
“Oh… Fachri… I love you Fachriii”
“I love you tooo Isyana” teriak gue dengan kencangnya.
“Crrrrooooottttsss… Croooots… Crooootsss… Crotsss…Croootsss” semburan sperma gue didalam rahimnya mengiringi orgasme gue.
“Ochhh.. Oh…” jerit Isyana akhirnya mendapatkan orgasmenya kembali.
Setelah kami mencapai orgasme kami bersama, gue rebahkan badan gue di atas Isyana sambil memejamkan mata menikmati orgasme bersama yang baru kami reguk. Gue biarkan kemaluan gue tetap berada didalam kemaluannya yang serasa menjepit dan mengurut-urut.
Setelah itu kami kembali berpakaian dan bersiap-siap untuk makan malam.
Flashback End…
Gue kembali melihat-lihat foto resepsi Isyana sambil tersenyum.
“Gila, ini lakinya beruntung banget bisa ngewein Isyana tiap hari.” Ucap gue dalam hati sambil menutup aplikasi Instagram.