– Pengalamanku menjadi seorang Wanita Lesbian berawal sekitar setahun lalu. Di lokasi kostku terdapat seseorang yang kebetulan pun kuliah di kampus yang sama denganku walaupun dia lain fakultas, sebut saja namanya Ratu.
Ratu tidak punya kendaraan, jadi dia tidak jarang ikut mobilku ke kampus. Kami pun sering pergi ke mall atau nonton bersama, sampai-sampai dalam masa-masa yang singkat hubungan kami menjadi lumayan dekat.
Ratu anaknya paling cantik (dia sekali-sekali mengerjakan pemotretan sebagai model dan pernah menjadi cover girl di di antara majalah remaja), kulitnya putih mulus dan badannya pun tinggi langsing.
Sebenarnya semenjak dari mula aku kenal dia aku telah suka dia, namun sekali lagi, perasaan tersebut kusimpan dalam-dalam sebab aku tidak tahu apakah dia pun seperti aku atau laksana gadis normal lainnya. Yang kutahu dia belum pernah punya pacar cowok juga.
Di malam hari kami tidak jarang main ke kamar setiap untuk ngobrol atau nonton film. Kamar Ratu pun ada kamar mandinya dan seringkali dia melulu melilitkan handuk setelah berlalu mandi dan mengenakan pakaian di depanku.
Mungkin sebab aku perempuan juga, jadi dia tidak malu-malu, pikirku. Di kamar seringkali Ratu melulu mengenakan baju kaos longgar tanpa BH atau celana dalam lagi. Aku tidak jarang mencuri-curi pandang ke kemaluannya yang ditumbuhi oleh bulu-bulu yang lebat. Hampir semua badannya ditumbuhi bulu-bulu halus dan ini meningkatkan keseksian dia.
Aku duduk bersila di depannya dan kami mulai membual seperti biasanya. Karena posisi dudukku dan baju tidurku yang lumayan pendek, Ratu dapat menyaksikan kemaluanku dengan jelas, dan kuperhatikan dia sejumlah kali menyaksikan ke arah situ.
Pembicaraan kami juga berlanjut dan Ratu menanyakan aku apakah aku pernah pacaran dengan wanita, sebab dia heran mengapa sampai ketika ini aku belum pernah punya pacar cowok. Aku bilang belum dan aku tidak melanjutkan jawabanku lagi.
Hal yang sama kutanyakan ke Ratu dan jawabannya sungguh di luar dugaanku. Ratu mengaku bila sebenarnya dia ialah seorang lesbian dan dia pernah punya pacar perempuan sewaktu di SMU. Terus terang, pernyataan tersebut membuat hatiku berbunga-bunga sebab dia ialah wanita kesatu yang kusuka dan kebetulan pun seorang lesbian.
Aku beranikan guna berterus cerah ke Ratu bila aku pun seperti dia dan bahwa telah lama aku memendam perasaan padanya.
Ratu tersenyum dan menuliskan bahwa dia pun punya perasaan yang sama, tapi pun tidak berani menuliskan yang sebetulnya kepadaku sebelum dia yakin bila aku pun suka sama dia. Ratu lantas merebahkan kepalanya di pangkuanku.
Beberapa saat lantas Ratu mengajakku naik ke ranjang. Kami berciuman lama sekali, dan itulah empiris kesatuku berciuman dengan seseorang.
Ratu kelihatan telah cukup berpengalaman dan tangannya mulai turun dan memegang buah dadaku. Aku telah mulai terangsang dan aku mohon dia untuk mencungkil baju tidurku.
Sambil berdiri, Ratu mencungkil baju kaos yang dikenakannya, namun masih mengenakan celana dalamnya. Kemudian dia unik baju tidurku ke atas sampai-sampai aku istirahat telentang di hadapannya tanpa mengenakan apa-apa lagi.
Ratu lantas mulai menciumi buah dadaku dan menjilati kedua putingku. Aku sudah paling terangsang dan kemaluanku mulai basah.
Ciuman Ratu mulai turun dan dia lantas membuka kedua kakiku lebar-lebar. Rambut kemaluanku disibakkan dan Ratu mulai menjilati klitorisku. Aku terus merintih sambil memejamkan mata.
Hanya dalam selang waktu sejumlah menit aku merasakan ciuman kesatuku, sentuhan seorang perempuan dan kini kesatu kalinya pun seseorang menjilati kemaluanku.
Setelah puas menjilatiku, dia memintaku untuk mengerjakan hal yang sama kepadanya. Aku mulai dengan menjilati buah dadanya yang cukup besar dan putingnya yang berwarna merah kecoklatan.
Putingnya pun besar dan kelihatannya sensitif sekali, sebab Ratu langsung mendesah-desah dengan keras begitu aku menjilati putingnya. Ratu memintaku guna menjilati kemaluannya, namun aku masih belum puas bermain-main dengan putingnya yang seksi itu.
Jilatanku terus turun hingga ke kemaluannya. Celana dalamnya belum kulepaskan, dan di sebelah kiri kanan celananya tampak rambut kemaluannya yang lebat. Aku mulai dengan menjilati sebelah kiri dan kanan selangkangannya.
Ratu terus mendesah dan membuka kakinya lebih lebar lagi. Dia memintaku untuk mencungkil celananya, dan seraya pantatnya diusung sedikit, kulepaskan celana dalamnya perlahan-lahan, dan terlihatlah dengan jelas kemaluannya.
Kulanjutkan dengan menjilati kemaluannya, matanya dipejamkan dan kedua tangannya diletakkan di atas kepalaku seraya sedikit menekan-nekan dan menunjukkan jilatanku ke klitorisnya. Ternyata menjilati kemaluan wanita paling nikmat, lebih dari yang sekitar ini kubayangkan.
Aku membuka bibir kemaluan Ratu dan kujilati unsur dalamnya yang berwarna kemerahan. Ratu sudah paling basah dan semakin keras mengerang.
Kemudian Ratu memintaku guna bangun dan mengerjakan Posisi Gaya 69 dengan tubuhku sedang di atas tubuhnya.
Kami saling menjilati memek masing2 sampai kesudahannya kami sejumlah kali orgasme. Setelah lelah, kami berciuman pulang dan tidur berdekapan sepanjang malam. Aku benar-benar merasakan penga
Setelah malam itu, kami tidak jarang bercinta. Kadang-kadang aku menginap di kamarnya atau dia di kamarku. Memang kami tidak berani guna tidur bareng setiap malam guna menghindari omongan teman-teman kost lainnya.
Percintaan kami selesai dua bulan yang kemudian waktu Ratu beserta keluarganya pindah ke Australia. Aku paling kehilangan dirinya dan tidak tahu apakah aku bakal mendapatkan orang laksana dirinya lagi. END,,,,,,,,,,,,,,,,,