Ibu dan Adikku

Kuliah adalah tempat seseorang untuk menuntaskan cita-citanya. Dan juga mungkin tempat di mana kita akan mengenal sebuah dunia baru. Dunia ini begitu luas, sampai-sampai kita tak sadar bahwa dunia itu sedikit demi sedikit mempengaruhi kita. Kita tak heran banyak orang-orang yang pergi kuliah pulang ke kampung halamannya sudah berubah drastis. Dari mereka yang sifatnya lugu menjadi sok gaul, dari mereka yang sifatnya jelek bisa jadi pulang menjadi orang yang alim banget. Inilah yang terjadi padaku, sebuah pengalaman yang entah aku harus menyebutnya apa. Namaku Gun, sebut saja begitu. Seorang mahasiswa fakultas Tehnik di kampus X, salah satu PTS terkenal di kota Y.

Ada perasaan kangen sebenarnya ama kampung halaman. Dan perasaan itu pun masih ada sampai sekarang, maklum karena kesibukanku, aku pulang hanya setahun sekali. Selain mengikuti organisasi kampus dan banyak ekstrakulikuler, aku juga dihadapkan pada jadwal perkuliahan yang padat. Namun pada semester kelima ini, aku mau mengambil cuti untuk beberapa waktu. Kabar tak enak datang dari kampung halaman. Baru saja keluargaku di kampung halaman mendapatkan musibah, sebuah kecelakaan. Ayah meninggal dan ibuku mengalami koma. Sedangkan adikku baik-baik saja. Mulai dari sinilah kehidupanku berubah.

Ayah yang satu-satunya orang yang membiayai kuliahku pergi. Sehingga dari sini, aku harus membanting tulang sendirian, untuk ibuku, adikku dan diriku sendiri. filmbokepjepang.sex Akhirnya kuliah ini aku tunda dulu. Aku mengajukan cuti satu semester. Waktu cuti itu aku manfaatkan untuk membanting tulang. Aku tak bisa mengandalkan dari warisan ayahku. Sebab kalau aku mengandalkannya, aku tak bisa membiayai semua keperluan kami. Dan syukurlah aku diterima bekerja di sebuah perusahaan swasta, walaupun berbekal kemampuanku di bidang analisis data, aku mendapatkan gaji yang cukup.

Ibuku adalah seorang wanita yang sangat cantik sebenarnya. Usianya baru 38 tahun. Ia menikah muda dengan ayahku. Dan sampai sekarang ia tetap bisa menjaga kemolekan tubuhnya. Pernah sih waktu masih remaja aku beronani membayangkan ibuku sendiri. Tapi hal itupun tak berlangsung lama, hanya beberapa saat saja. Dan adikku masih sekolah SMP, namanya Arin. Seorang gadis periang, cantik dan imut. Banyak cowok2 yang tergila-gila pada adikku itu. Dan paling tidak ada salah satu teman cowoknya yang pedekate ama dia, tapi yaaaโ€ฆmasih takut-takut.

Dua minggu setelah kecelakaan itu, ibuku sadar dari komanya. Mulanya ia tak ingat apa-apa, namun setelah tiga hari berada di rumah, ia pun ingat. Tapi karena kondisinya yang masih lemah, ia pun tak bisa berbuat banyak. Aku dan Arin gantian menjaganya. Sebagai anak laki-laki satu-satunya beliau benar-benar menyayangiku. Katanya ia mengingatkanku pada ayah. Aku tahu ia sangat shock dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Aku dan Arin terus berusaha menghiburnya, sampai ia benar-benar sehat.

Hari itu seperti hari-hari sebelumnya, tapi sedikit istimewa, karena teman-teman kuliahku mau mengunjungiku. Ketika pulang kerja, kami sempatkan sejenak untuk berkumpul. filmbokepjepang.sex Mereka semua ikut berbela sungkawa terhadap keadaanku sekarang. Tapi selain itu mereka mencoba menghiburku, ada-ada saja ulah mereka, yaitu memberiku kaset bokep, dan majalah2 hardcore. Kata mereka, โ€œIni buat menghibur loe sobat, biar nggak berduka terusโ€. Sialan. Tapi nggak apa-apalah, soalnya juga sudah lama aku nggak nonton yang begituan. Namun ternyata inilah sumber dari kejadian selanjutnya.

Aku pulang dan aku lihat adikku sedang belajar di kamarnya. Ibuku sudah bisa sedikit berjalan, walau masih berpegangan pada apapun yang ada di dekatnya.

โ€œKau sudah pulang Gun?โ€, tanyanya.

โ€œIya buโ€, kataku.

โ€œKalau mau makan, di meja makan tadi adikmu beli sesuatuโ€, kata ibuku.

โ€œiyaโ€, kataku singkat.

Singkatnya aku mandi dan mengurung diri di kamar. Aku pun mulai menonton bokep dan majalah-majalah hardcore. Mulanya sih agak aneh aja aku melakukan hal ini, tapi rupanya sedikit bisa menghiburku. Jam menunjukkan pukul sebelas malam, aku tak sadar kalau sudah lama aku berada di dalam kamar mengocok sendiri punyaku dan menontoni tubuh para wanita itu. Aku keluar kamar dengan maksud hati untuk makan apa pun yang ada di meja makan.

Ketika keluar dari kamar, aku melewati kamar ibuku. Astaga, apa yang aku lihat itu? Ibuku yang memakai daster itu tampak tersingkap dasternya, sehingga aku bisa melihat CD-nya. Memang badannya masih mulus. Aku mulai berpikiran jorok, ini pasti akibat barusan aku nonton bokep. Wajahnya masih cantik, dan aku bisa melihat wajahnya yang polos ketika tidur. Aku berdiri di pintu kamarnya, memang pintunya sengaja di buka agar sewaktu-waktu kalau ia memanggilku aku bisa dengar. Entah setan mana yang menguasaiku, akupun mengocok punyaku sambil membayangkan beliau membelai punyaku. Aku kocok pelan-pelan. โ€œOhhโ€ฆ.Mega..โ€, aku panggil nama ibuku berbisik. Aku terus mengocok, makin lama makin cepat, dan maniku muncratโ€ฆCROOTโ€ฆ.CROTTโ€ฆ, banyak banget sampai mengotori lantai, buru-buru aku bersihkan dengan kain pel yang ada di sebelah pintu. Entah kenapa aku mulai berpikiran seperti itu. Namun rencana jelekku nggak sampai di situ saja.

Esoknya, aku libur, sebab hari ini adalah hari sabtu. Kantorku sabtu dan minggu libur. Arin sudah pergi ke sekolah. Aku bangun agak kesiangan. Mungkin kelelahan karena peristiwa kemarin. Aku pun entah dari mana punya pikiran yang aneh-aneh lagi. Aku berniat memandikan ibuku, aku ingin melihat tubuhnya yang utuh. Aku pun ke kamar ibuku, ia sudah bangun dan sedang bersiap mandi.

โ€œIbu, ibu mau mandi?โ€, tanyaku.

โ€œIya Gunโ€, katanya.

โ€œBoleh Gun, mandiin ibu?โ€, tanyaku.

โ€œNggak usah Gun, ibu sudah bisa sendiri koqโ€, jawabnya.

โ€œNggak apa-apa bu, kondisi ibu masih belum pulih benarโ€, kataku merayu.

Tak punya pikiran lainnya, ibuku pun menjawab, โ€œBaiklahโ€.

Akupun mengantarnya ke kamar mandi. Inilah saatnya pikirku. Aku melihatnya melepas daster, BH dan CD-nya satu per satu. Tampaklah dua buah toket yang masih mancung dan miss-v yang aku ingin lihat dari dulu. Aku hanya terbengong, dan tak terasa tongkolku sudah tengah. Darah mengalir cepat ke ubun-ubunku.

โ€œKenapa Gun?โ€, tanya ibu.

โ€œAh..nggak apa-apa โ€œ, jawabku.

โ€œBajunya dilepas dong Gun, nanti basahโ€, kata ibuku. โ€œKamu belum mandi juga kan?โ€

โ€œIโ€ฆiyaโ€,kataku.

Aku pun melepas pakaianku. Ibuku agak terkejut melihat punyaku yang tegang. Lalu dia duduk di pinggir bak mandi. Seakan mengerti, akupun mengambil gayung dan menyiramkan ke tubuhnya. Ia membasuh mukanya, ia ganti mengambil gayung dan menyiramkannya ke tubuhku. Kami benar-benar saling menggayung. fantasiku.com Tibalah saat menyabun. Aku mengambil sabun cair. Kusabuni punggungnya. Busanya melimpah, lalu dari belakang aku menyusuri pundak, hingga ke depan, aku agak takut menyentuh dadanya. Takut kalau dia marah. Tapi ternyata tidak. Akupun sedikit membelai toketnya, dan agak meremas. Kami diam, dan hanya bahasa tubuh saja yang saling berucap. Ku basuh dari dadanya, hingga ke perut. Ketika mau menuju miss-v, ibuku menahan.

โ€œJangan pakai sabun ini, tidak baik untuk kewanitaanโ€, katanya. โ€œBersihkan dulu tubuh ibuโ€.

Aku pun menurut, aku guyang ia pakai air. Sabun yang ada di tubuhnya hilang, lalu ia mengambil pembersih khusus kewanitaan. Lalu menyerahkannya kepadaku. Aku mengerti lalu mulai menyabun tempat itu pakai sabun tersebut. Mulanya aku hanya sekedar menggosok, tapi lama-lama aku sedikit menyentuh kelentitnya, ibuku memejamkan mata sejenak. Sepertinya ia keenakan, aku teruskan, namun aku tak berani lama-lama. Ia agak tersentak ketika aku menyudahinya. Ia menghirup nafas agak dalam, sepertinya ia sedikit horni.

Aku mengguyang air di daerah kewanitaannya. Bersihlah sudah sekarang. Lalu giliranku. Aku disabun oleh ibuku. Mula-mula punggung, dadaku yang bidang, lalu perut, dan sampai di tongkolku yang tegang. Ia mengurut tongkolku sesaat, lalu menggosok buah pelirku, sepertinya ia tahu bagian-bagian itu. Enak sekali sentuhan ibuku.

โ€œEโ€ฆbuโ€ฆboleh Gun minta sesuatu?โ€, tanyaku.

โ€œApa itu?โ€

โ€œGun kan sudah dewasa, dan mengerti soal beginian. Kalau boleh aku ingin ibu mengocok punya Gun sebentar buโ€, aku mengatakan hal yang aneh-aneh. Yang memang tak perkikirkan sebelumnya.

Ibuku terdiam.

โ€œMaaf bu, aku tak bermaksud demikian, hanya saja, aku sebagai laki-laki normal siapa saja, pasti akan merasakan hal seperti iniโ€, kataku.

โ€œIya, ibu faham, anak ibu sudah dewasaโ€, katanya.

Tangannya yang lembut itu pun akhirnya mengocok punyaku, membelainya. Ohโ€ฆapa ini? Aku serasa melayang. Ia benar-benar mengocok tongkolku yang sudah tegang. Peristiwa itu sangat erotis sekali. CLUKโ€ฆ.CLUKโ€ฆCLUKโ€ฆbunyi tongkolku yang dikocok berpadu dengan air sabun. Busanya sangat banyak, aku ingin sekali meremas toket ibuku.

โ€œBu, boleh Gun meremas dada ibu?โ€, tanyaku. โ€œGun sangat terangsang sekaliโ€.

โ€œMaafkan ibu nak, seharusnya tidak begini. Gun tak boleh macam-macam sama ibu, ibu sakit Gunโ€, kata ibu.

โ€œKalau ibu tidak mengijinkan juga tidak apa-apa, tapi Gun tidak tahan lagiโ€, kataku.

Aku pun mencengkram pundak ibuku, pertanda mau orgasme. Ibuku tahu hal itu, dan ia mengocok tongkolku dengan cepat, CROOTโ€ฆ..CROOTโ€ฆ..CROTโ€ฆ.sperma muncrat ke wajahnya, dadanya, dan perutnya. Banyak sekali. Sebagian membeler di jemarinya.

โ€œSudah Gun?โ€, tanya ibu.

โ€œIโ€ฆiyaโ€ฆโ€, kataku lemas.

Ibuku lalu membersihkan spermaku yang ada di tubuhnya dengan membasuhnya dengan air.

โ€œJangan bilang ini sama Arin yaโ€, katanya. โ€œAtau orang lain.โ€

Kami segera keluar dari kamar mandi. Entah apa yang aku lakukan barusan. Tapi aku sangat menikmatinya. Ibuku dan aku hanya memakai handuk saja. Aku membawanya sampai ke kamar. Di kamar aku masih horny, dengan posisi ibuku yang sekarang hanya pakai handuk saja, membuatku makin terangsang.

Aku tak kuasa menahan godaan ini. Setelah ibuku aku dudukkan. Aku duduk di sebelahnya.

โ€œBu, maaf kalau tadi Gun lancang di kamar mandiโ€, kataku.

โ€œTak apa-apa Gun, laki-laki normal pun pasti demikian, bahkan bisa lebihโ€, kata ibuku.

โ€œBu, apakah boleh Gun lihat lagi dada ibu?โ€, tanyaku.

โ€œBuat apa Gun?โ€, tanyanya. โ€œIbu masih sakit Gunโ€.

โ€œSebentar saja bu, boleh ya?โ€, tanyaku.

โ€œBaiklahโ€, katanya.

Ia membuka handuknya, tampaklah dua buah bukit kembar yang aku inginkan. Aku memegang putingnya, entah kenapa tiba-tiba aku menyusu di sana.

โ€œOhโ€ฆGunโ€ฆjangan Gunโ€ฆ.ahkkโ€, ibuku tampak tak melawan walaupun aku menghisap susunya. Mengunyah putingnya, menggigit dan meremas keduanya. Tak terasa, ia sudah berbaring tanpa sehelai benang pun. Aku pun menciumi perutnya, hingga ke miss-v-nya. Miss-v-nya yang keset membuatku makin bergairah. Ibuku terus meronta jangan dan jangan. Aku tak peduli, nafsu sudah di ubun-ubun. Ibuku tampak terangsang dengan perlakukanku itu. Ia pun secara tak sengaja membuka pahanya, tongkolku sudah siap, dan aku sudah ada di atas ibuku. Kedua bibir kemaluan bertemu. Ibuku tampak meneteskan air mata.

โ€œMaaf, bu, tapi Gun tak kuasa menahan iniโ€, kataku lagi.

Penisku kugesek-gesekkan di bibir miss-v-nya. Agak geli dan enak. Ini adalah aku melepaskan keperjakaanku kepada ibuku sendiri. Aku senggol-senggol klitorisnya, ibuku memejamkan mata, ia menggelinjang, setiap kali kepala penisku menyentuhnya. Lalu akupun memasukkannya. Miss-v-nya sudah basah sekali. Tak perlu tenaga banyak untuk bisa masuk. SLEEB!! Sensasinya luar biasa. Aku tak peduli ia ibuku atau bukan sekarang. Aku sudah menggenjotnya naik turun. Pinggulku aku gerakkan maju mundur dengan ritme sedang. Kurasakan sensai miss-v ibuku yang masih seret menjepit tongkolku yang panjang dan besar itu. Aku usahakan ibuku juga merasakan sensasi ini. Aku angkat bokongnya, aku remas. Kakinya mulai kejang dan menjepit pinggangku.

โ€œOhhโ€ฆ.Ahhโ€ฆterus Gunโ€ฆcepat selesaikan, cepat Gunโ€ฆ.โ€, kata ibuku. Ia mencengkram sprei tempat tidur. Ia menggigit bibirnya. Wajahnya yang cantik dan bibirnya yang seksi membuatku terangsang. Dadanya naik turun, ohโ€ฆseksi sekali.

โ€œMega, tubuhmu nikmat Megaโ€ฆahhโ€ฆ.aku ingin ngent*t terus denganmu, aku ingin keluar Megaโ€ฆOOHHโ€ฆAhhhhโ€, aku percepat goyanganku. Ibuku pun sepertinya mau keluar, ia bangkit dengan bertumpu kepada kedua tangannya, pertanda orgasme. Aku juga keluar. Spermaku muncrat di dalam rahimnya, aku tekan kuat-kuat. Akhirnya fantasiku untuk ngent*t dengan ibuku sendiri kesampaian. Aku benamkan dalam-dalam penisku, sampai spermaku benar-benar tak keluar lagi. Ibuku lemas. Ia masih beralaskan handuk bekas mandi. Aku perlahan mencabut penisku. PLOP..!! suaranya ketika aku cabut.

โ€œMaafkan aku bu, tapi enak sekaliโ€, kataku.

Aku berbaring di samping ibuku. Ibuku memukulkan tangannya ke dadaku. โ€œKamu bajingan!!โ€ Ibuku lalu menangis. Ia membelakangiku, sambil memeluk dirinya sendiri.

Butuh waktu lama untuk dirinya bisa diam. Sampai kurang lebih 30 menit kemudian, nafsuku bangkit lagi, karena masih melihatnya telanjang. Aku mempersiapkan penisku yang tegang lagi. Kali ini bukan fantasi, inilah yang aku rasakan. Aku mendekatkan penisku ke pantatnya, aku sentuh pinggulnya, lalu aku masukkan penisku ke vaginanya. Nggak perlu susah-susah dan Blessโ€ฆ.โ€Aahโ€ฆGun, kamu mau apa lagi? Tidak cukupkah kamu menyiksa ibu?โ€

โ€œGun, tak tahan nih bu, Gun jugakan masih perjakaโ€, kataku. Posisiku kini dari samping. Dan aku keluar masukkan penisku. Pantatnya dan perutku beradu. Sensasinya luar biasa. Pantatnya benar-benar seksi, semok dan menggiurkan. Aku tak butuh waktu lama untuk bisa ejakulasi lagi di dalam rahimnya. Dan ketika puncak itu aku memeluk ibuku.

Sensasinya aneh memang, tapi nikmat sekali. Setelah itu aku benar-benar memohon maaf.

โ€œMaafkan Gun bu, maafkan Gunโ€, kataku.

Lalu ibuku menyuruhku untuk keluar kamar. Aku pun keluar. Aku kembali ke kamarku dan memikirkan apa yang terjadi barusan. Aku sudah menjadi anak durhaka.

*******

Arin pulang. Ibuku bertingkah seperti biasa. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Tapi tatapan kami mempunyai arti. Antara malu, takut dan senang aku bingung.

Esoknya, hari minggu. Ibuku tampak agak senang. Kesehatannya sedikit pulih. Ia bisa berjalan normal. Ia seolah melupakan kejadian kemarin. Apakah mungkin gara-gara apa yang aku lakukan kemarin? Bisa jadi. Tak perlu waktu lama memang untuk bisa mencerahkan wajahnya lagi. Ia sudah senang dengan perkembangan kesehatannya.

Malamnya, ibuku ingin tidur di kamarku. Entah kenapa ia ingin begitu. Dan aku pun mengiyakannya. Pukul 12 malam. Ketika Arin sudah tidur. Dan aku berada di samping ibuku. Kami seranjang. Aku tahu bisa saja saat itu aku sudah bercinta dengannya, tapi ada sesuatu yang membuat kami tidak melakukannya.

โ€œSepertinya kesehatan ibu mulai pulih akibat itu Gunโ€, katanya.

โ€œTapi inikan baru satu hari bu, dan Gun sangat menyesal melakukannya kemarinโ€, kataku.

Ibu bangkit, lalu ia menurunkan celana pendekku. Tanpa babibu, ia sudah mengulum penisku. Aku kaget mendapatkan sensasi itu. Tidak ada wajah jaim, tidak ada rasa penyesalan seperti kemarin. Ia sudah mengulum penisku, seorang Blow Jober pro. Ia mengocok, mengulum, menjilat. filmbokepjepang.sex Dengan ganas ia lumat tongkolku dengan mulutnya yang seksi itu. Ia juga gesek-gesekkan ujung penisku ke putingnya, lalu ia jepit dengan dadanya. Akupun tak menyia-nyiakan ini, aku segera melepas bajuku, lalu bajunya. Kami sudah telanjang, dan ia masih mengoralku. Aku berbaring dengan menikmati sensasi yang sedikit aneh, tapi nikmat. Oh tidak, rasanya aku mau keluarโ€ฆ.sedotannya benar-benar mantap. Aku tak kuasa lagi danโ€ฆaahh..benarโ€ฆCROTโ€ฆCROTโ€ฆCROTโ€ฆspermaku tak sebanyak kemarin pagi. Tapi cukup untuk memenuhi isi mulutnya. Ia menyedot spermaku sampai habis.

โ€œNih lihatโ€, kata ibuku sambil membuka sedikit mulutnya. Aku bisa lihat lidahnya yang terbungkus cairan putih spermaku.

โ€œIbu hebatโ€, kataku.

โ€œIbu masih belum puasโ€, katanya. Ia lalu menelan spermaku bulat-bulat.โ€Ah..โ€

Aku bangkit dan langsung nenen. Aku menenen kepadanya seperti bayi, kali ini kami All Out. Tidak seperti kemarin. Kami saling mendesat, saling menggigit. Ibuku ada di atas, dan aku berbaring. Penisku sudah tegang lagi dan mengacung ke atas. Ia berjongkok dan menuntun penisku masuk miss-v-nya dengan tangannya. Ia pun naik turun sambil tangannya bertumpu pada pahaku. Makin lama ia makin cepat gerakannya. Aku juga tak kuasa, bahkan aku bisa-bisa jebol duluan. Ia tahu kalau aku mau jebol, Ia hentikan gerakannya, ia ganti dengan meremas-remas telurku. Ohโ€ฆini baru, tehnik baru. Ketika ia meremas telurku, tampak nafsuku yang sudah dipuncak tiba-tiba hilang. Lalu setelah beberapa saat kemudian, ia bergoyang lagi naik turun. Ia terus mengulangi hal itu kalau aku mau ke puncak, rasanya spermaku berkumpul di ujung penisku. Seolah-olah pijatan itu membuatku seperti menahan bom. Dan benar, ketika ibuku mau orgasme, ia lebih cepat bergerak. Ia naik turunkan lebih cepat dari sebelumnya, ia tak lagi bertumpu di pahaku, tapi di dadaku. Dan ia mengigau, โ€œOhโ€ฆGunโ€ฆOhโ€ฆanak mama yang nakalโ€ฆ.tongkolmu gedhe Gun. Nikmat banget. Ibumu ini jadi budakmu Gunโ€ฆAhhโ€ฆSampaiโ€ฆsampaiโ€ฆibu mau sampai, kamu juga ya sayang, basahi rahim ibumu, hamili ibumu iniโ€.

Aku pun keluar dan langsung bangkit memeluk ibuku. Kami orgasme bersama-sama. Vaginanya sangat basah, begitu juga punyaku. Sperma itu masuk ke rahimnya lagi. Banyak sekali, dan benar, spermaku tadi yang tertahan terkumpul di ujung dan melepas dengan semprotan yang luar biasa. Kami berpandangan sesaat, aku mencium bibirnya. Kami berciuman, aku masih memangkunya, dan tak perlu waktu lama. Kami ambruk dan saling berpelukan. Kami tertidur.

******

Hubunganku dan ibuku sendiri sekarang sudah seperti suami istri. Aku tak tahu bagaimana kami menyebutnya. Setiap malam aku selalu melakukannya, bahkan tidak tiap malam. Hampir setiap hari, dan kesehatan ibuku makin membaik dari hari ke hari. Dokter pun terheran-heran dengan hal ini. Dan setiap hari kami melakukan gaya yang berbeda-beda. Dan lambat laun hal ini pun tercium oleh Arin.

Suatu saat ketika ibu tidur lebih awal, sehabis main denganku. Aku nonton tv. Di ruang tengah tampak Arin juga ada di sana. Aku duduk berdekatan.

โ€œAku tahu kakak gituan sama ibuโ€, kata Arin.

Aku kaget tentu saja.

โ€œGituan gimana?โ€, tanyaku jaim.

โ€œAlaah, nggak usah sok alim deh kak. Kakak ngent*t ama ibu kan?โ€, tanyanya.

โ€œKalau iya kenapa?โ€, tanyaku menantang.

โ€œAsal ibu bahagia saja, Arin senang. Walau pun agak aneh rasanya kakak yang melakukan itu ama ibuโ€, katanya.

โ€œKamu kepengen ya?โ€,

โ€œNggak ahโ€

โ€œAlah, kalau kau mau bilang aja, nggak usah malu-malu, atau kamu sudah pernah gituan ya?โ€

โ€œBelum pernah, dan jangan ngejek ya!?โ€

โ€œKakak nggak percaya, kamu pasti udah nggak perawanโ€, kataku.

โ€œKakak jahat!โ€, katanya sambil memukul bahuku.

โ€œAduh, koq mukulโ€, kataku.

โ€œHabisnya kakak jahat!โ€, katanya.

โ€œKau harus tahu, aku melakukan ini juga untuk kesembuhan ibu, semakin kakak melakukannya ibu semakin membaikkan?โ€

Arin diam sejenak, โ€œIya juga sih, ibu makin membaikโ€.

โ€œMau tau rahasia?โ€, tanyaku.

โ€œApa ?โ€, tanyanya.

โ€œSebenarnya sudah sejak dari dulu kakak ingin begini sama ibuโ€, kataku.

โ€œBusettโ€ฆkakak ternyataโ€ฆโ€, Arin menggeleng-geleng.

โ€œYeeโ€ฆini juga karena memang ibu wanita yang cantikโ€, kataku. โ€œApalagi kakak juga sudah dewasa kan?โ€

Entah bagaimana aku juga ingin begitu dengan adikku. Melihat dia hanya pakai celana pendek, bahkan aku bisa melihat putingnya yang menonjol. Kebiasaan dia kalau di rumah tak pakai BH. Alasannya gerah. Jadi hal ini pun membuatku makin terangsang.

Guna memancingnya aku keluarkan penisku. Dan mengurutnya.

โ€œKakak ngapain? Jorok ihโ€, katanya.

โ€œYeeeโ€ฆsuka-suka dongโ€, kataku. Aku mengocok perlahan sambil menatap adikku itu. โ€œKamu boleh koq sentuhโ€

โ€œNggak ah..โ€, katanya.

โ€œSENTUH!!โ€, aku sedikit membentak.

Adikku entah bagaimana ia tiba-tiba spontan menyentuh penisku.

โ€œNah, gituโ€ฆโ€, kataku. Sensasinya mulai aku rasakan. โ€œSekarang kocok dong!!โ€

โ€œUdah ya kak, jangan dehโ€, katanya.

โ€œKocok!โ€, kataku.

Ia menurut. Mungkin perbedaan sikapku yang tadi membuat ia sedikit kaget. Aku tahu jantungnya berdegup kencang. Ia mengocoknya terus, tak beraturan. Tapi itu saja sudah membuatku nikmat. Aku lalu merangkulnya dan menciumnya, sembari ia masih mengocok. Ia kaget dan mencoba melepaskan diri, tapi aku lebih kuasa. Adikku yang SMP itu kini first kis denganku.

Lidahku menari-nari di dalam mulutnya, ia tampak kewalahan, bahkan aku sigap kaosnya dan kuremas dadanya yang montok itu. Lalu aku menyusu kepada adikku itu, aku lucuti pakaiannya, ia meronta, โ€œKakโ€ฆjanganโ€ฆโ€

Terlambat sudah, aku sudah menduduki perutnya, ia tak bisa ke mana-mana. Aku lucuti pakaianku, kini kami telanjang. Aku julurkan penisku ke mulutnya.

โ€œAyo isep!โ€, kataku.

โ€œNggak ah kak, koq jadi gini sihโ€, katanya.

โ€œIsep!โ€, kataku.

Ia hanya nurut. Ia buka mulutnya dan aku jambak rambutnya. Kugerakkan kepalanya maju mundur. Nikmat sekali. Tak perlu lama-lama, aku sudahi permainan itu karena aku mengincar vaginanya. Segera, aku berbalik di posisi 69. Aku menjilati miss-vnya. Vagina perawan memang beda. Aku rasanya cairan itu membasahi mulutku. Lidahku terus menari-nari di dalamnya. Sementara adikku mengulum penisku dengan suaraโ€ฆโ€Hmmmhhโ€ฆhmmmhโ€ฆhmmmhโ€ฆโ€

Cairan kewanitaan itu makin banyak. Dan vagina itu basah sekali. Aku sudah benar-benar puas. Lalu aku berbalik. Dan aku siap untuk menusukkan penisku yang besar dan panjang ini ke vagina Arin yang sempit. Mulanya kepalanya yang masuk, sulit sekali. Lalu aku dorong perlahan, aku tarik lagi, aku dorong lagi, vaginanya berkedut-kedut meremas-remas punyaku. Punyaku serasa ingin dia hisap.

โ€œKaakkโ€ฆ.sakit kaakโ€ฆjangan perkosa Arinโ€, katanya meminta.

โ€œNanti juga enak koq Rinโ€, kataku.

Dan aku pun mulai mendorongnya sekuat tenaga. Arin memiawik tertahan. Nafasnya memburu. Vaginanya berdenyut-denyut, ia menerima ransangan penisku, aku mulai bergoyang teratur. Sembari aku menindihnya aku menciumi bibirnya. Kakak adik ini sekarang sudah bersatu. Tak kusangka penisku bisa masuk penuh memenuhi rongga vagina adikku sendiri. Kini aku tak kuasa ingin keluar. Padahal juga baru sepuluh menit bergoyang. Dan aku pun tak bisa menyia-nyiakan ini, aku memang ingin keluar.

โ€œRin, kakak mau menghamili kamuโ€ฆ.ahhโ€ฆkeluar riiinnโ€ฆAkkkhhโ€ฆaaahhkkkโ€, benar sekali. Spermaku muncrat dengan energi penuh. Adikku merangkulku. Karpet itu jadi saksi bahwa keperawanan adikku aku renggut. Agak lama kami berpelukan dan berguling di karpet. Sampai kemudian aku cabut punyaku. Dan melihat karpet itu bernoda.

Sperma tampak sedikit keluar dari vaginanya, karena terlalu banyak yang keluar tadi. Malam itu aku membopong adikku ke kamarnya. Ia menangis. Tentu saja ia kaget dengan yang kulakukan barusan, bahkan ia kuperkosa.

โ€œMaafkan kakak yaโ€, kataku. โ€œKalau kau mau marah, kakak ada di siniโ€

โ€œPercuma Arin marah, kakak sudah memerawanikuโ€, katanya. โ€œKakak harus janji, selain ibu dan Arin, kakak nggak boleh dengan wanita lain!!โ€

โ€œBaiklah kakak berjanjiโ€, kataku.

โ€œMulai sekarang, Arin ingin jadi istri kakakโ€, katanya.

Setelah itu, aku berterus terang kepada ibuku tentang kejadian tadi malam. Ibuku tak marah. Ia mengerti keadaanku yang kecanduan sex. Boleh dibilang, hubungan incest ini tak ada orang yang tahu. Bahkan ketika ibuku melahirkan anak hasil hubungan kami, demikian juga Arin. Entahla ini namanya apa. Tapi kami berjanji akan menjaga anak-anak kami sampai ia dewasa nanti. Dan yang pasti. Hari-hariku melakukan sex dengan mereka berdua tak akan pernah usai. Dan anehnya setiap saat aku ingin sekali melakukannya dengan mereka. Ibuku yang suka dan mahir blow job, ditambah Arin yang vaginanya sempit membuatku ingin setiap hari menggaulinya. Kau tahu kalau kalian menganggap kisah ini bualan, kalian salah. aku benar-benar melakukannya dengan ibu dan adikku.

Diceritakan lagi oleh penulis dari seorang teman yang dirahasiakan identitasnya.

Author: Donald Perez