Namaku adalah Diandra Gautama, aku adalah seorang selebgram otomotif dan juga Ibu rumah tangga. Suamiku bernama Dito Trinanda, dia adalah seorang pekerja kantoran sekaligus pengusaha. Ini adalah suatu cerita hidupku yang rahasia, kelam dan tabu. Semua orang tentu punya ceritanya tersendiri, termasuk diriku.
Meskipun sudah terbilang sukses dan hidup bahagia dengan keluargaku, aku mempunyai satu rahasia yang mungkin bisa dibilang sangat tabu dan tidak senonoh dimata orang awam. Ya, aku adalah seorang pencandu seks, pencandu seks yang sangat ekstrim. Mungkin orang-orang memahamiku sebagai orang yang sholehah dan rajin mengaji, tetapi kenyataannya jauh di dalam itu aku adalah seorang hyperseks yang hasratnya tidak pernah habis. Berbagai pengajian yang aku ikuti itu hanyalah kedok, kedok untuk melakukan sex party bersama yang lainnya.
Kehidupan seks liarku ini sudah mulai muncul sejak pertama kali aku menjalani hidup sebagai seorang pasangan suami istri, aku berhubungan seks hampir setiap hari bersama suamiku. Itupun aku sering merasa kurang puas dengan hanya menikmati 1 batang penis laki laki. Kegilaan aku terhadap seks terus berlanjut, bahkan setelah aku dikarunai seorang anak laki-laki yang sehat yang entah sampai sekarang aku tak tahu apakah anak itu hasil dari persetubuhanku dengan suamiku atau orang lain. Maklum saja, yang masuk ke liang senggama ku bukan hanya batang penis suamiku.
Suamiku pun perlahan mulai menyadari kecanduan seks yang aku alami, dia pun mengaku kewalahan memenuhi hasrat seksual ku. Menurutnya, dengan kesibukannya bekerja yang tak jarang harus keluar kota, sangat sulit baginya untuk menghujam vaginaku dengan penisnya setiap hari. Menyadari hal itu, suamiku pun mengusulkan hal yang cukup membuatku terkejut sekaligus bahagia.
“Mahh, sini deh aku mau bicara sama kamu”, ucap Dito di malam hari di kamar tidurnya yang mewah kepada Diandra.
“Iya pahh sebentar, nanggung nih aku lagi cuci memekku dulu, persiapan buat kita olahraga malam ini”, jawab Diandra yang tengah mencuci memeknya dan telah memakai lingerie seksi namun tetap berhijab.
” Cepet sini mah, aku mau ngomong penting dan serius,” sahut Dito.
“Ada apa sih pah? Kok kayanya serius dan tegang banget. Kan yang harusnya tegang yang bawah mau ketemu memek aku,” ujar Diandra yang seolah sudah biasa berbahasa kotor di rumah.
“Gini mah, aku kan tau kalau kamu sangat hyperseks dan doyan ngentot. Kamu kan hampir tiap hari selalu wajib untuk ngentot. Sementara aku kan belakangan ini selalu sibuk pulang malam dan keluar kota, bahkan sampai akhir tahun ini rutinitas ku masih akan seperti itu,” kata Dito.
“Ya terus maksud kamu?” tanya Diandra dengan heran.
“Aku punya ide yang mungkin akan sangat adil buat aku dan kamu, sepertinya mulai sekarang aku akan mengizinkan kamu untuk melakukan seks dengan siapa aja,” ucap Dito yang membuat Diandra terkejut.
“Hah? Kamu serius ngomong gitu? Kamu rela aku disetubuhin sama laki laki lain?” kata diandra terkejut sekaligus penasaran.
“Iya aku serius kok, aku nggak masalah kamu mau bersetubuh sama siapa aja, kapan aja, dan dimana aja. Termasuk di rumah ini. Asalkan kamu harus hati hati jangan sampai pria itu hiv atau aids, ya intinya main aman aja sayang, yang penting kebutuhan hasrat seksual kamu terpenuhi, gimana?” jelas Dito.
“Hmm aku masih bingung sama ide kamu itu, kenapa kamu tiba tiba punya ide itu? Trus kalau aku ngewe sama cowo lain, misal aku hamil gimana?” ujar Diandra.
“Ya nggak apa apa sayang, dia mau crot dalam juga boleh kok. Bagus malah jadi anak kita akan cepat punya adik. Aku bakal tetap biayain anak itu kok sayang dan nganggap dia seperti anak aku, jadi kamu tenang aja. Gimana? Kamu setuju kan sama ide aku?” kata Dito.
“Hmm oke deh sayang kalau memang itu keinginan kamu. Sebagai istri yang solehah, aku kan harus taat sama suami. Makasih ya sayang sudah memahami kebutuhanku, kamu terbaik. Yuk aku akan memuaskan kamu malam ini sebelum kamu besok keluar kota,” ucap Diandra.
“Hahaha bisa aja kamu sayang, bilang aja kalau kamu emang doyan kontol. Ya sudah ayo sayang, nih hisap punyaku,” ujar Dito sembari mengeluarkan rudal panjang kesayangan Diandra dari balik celananya.
Diandra yang melihat penis suaminya sudah mulai menegang pun langsung dengan sigap memegangnya dan perlahan memasukan penis suaminya ke mulut. Seolah sudah menjadi keahliannya sebagai seorang yang jago seks, diandra dengan lihat memainkan lidah dan mulutnya di penis suaminya sampai membuat dito merem melek.
“Terus mah, terus sepong kontolku lonteku sayang, enak banget sayang seponganmu,” ujar Dito keenakan.
Setelah merasa puas dan sudah tak tahan ingin mengeluarkan calon benihnya, Dito pun segera menunggingkan Diandra dan berniat mengentotin Diandra secara doggy. “Sayang ayo kamu nungging, aku kangen ngedoggy kamu,” kaya Diandra.
Tanpa menjawab, Diandra pun dengan cepat menungging dan membuka lubang surgawinya untuk segera dihujam batang penis suaminya. Melihat memek Diandra yang sudah terbuka menggoda, Dito pun segera menjilati sebentar lubang memek itu supaya segera basah dan memudahkan kontolnya masuk.
Setelah dirasa sudah basah, Dito pun segera menghujamkan kontol raksasanya ke dalam lubang memek istrinya. “Bismillah, semoga ngentot ini membawa berkah dan pahala,” ucap Dito.
Dengan giat dan tekun, Dito pun terus mengentotin Diandra sang lonte syariah dengan gaya doggy. Diandra yang sudah sangan terangsang pun terlihat cukup menikmati persetubuhan itu. Bahkan tak jarang dirinya berucap kata kata kotor yang mungkin sering dianggap tabu oleh khalayak umum diucapkan oleh seorang selebgram berhijab seperti dirinya.
“Ahh terus sayang, entotin aku sayang hujamin memekku dengan kotol kamu. Enak banget memekku. Ayo sayang puasin pelacur syariah mu ini,” ujar Diandra
Karena sudah merasa puas dengan gaya Doggy, Dito pun meminta Diandra untuk berganti posisi menjadi mot. “Sayang madep sini dong kamu, aku mau sambil nenen. Aku mau minum susu kamu, masa umar aja yang nyusu sama kamu,” ujar Dito.
Diandra pun segera berbalik badan dan menyingkap hijab panjangnya yang menutupi payudara indahnya untuk segera disuguhkan kepada suami tercintanya. Tanpa babibu, Dito pun dengan lahap menyusu sama Diandra, menikmati setiap tetes susu yang keluar dari payudara Diandra. Tentu saja dengan kontolnya yang masih intens keluar masuk di lubang senggama Diandra.
“Ahh sayang memek kamu masih enak aja , masih sempit rasanya. Enak nggak sayang kontolku?” tanya Dito.
“Enakkkk bangettt shayaangg ahhh, aku suka banget sayangg sama kontol. Aku ketagihan kontol kayanya. Terus sayang, entotin aku,” ujar Diandra.
Tanpa disadari, karena sudah terlanjur sange berat, Diandra pun mulai mengeluarkan ucapan ucapan nakal nan jorok yang mungkin orang awam anggap tak mungkin diucapkan oleh seorang Diandra Gautama.
“Ahh shitt enak banget sayang kontol kamu. Memek aku berasa penuh bangett. Please honeyy, fuck me harderrr. Entot terus sayang, remes juga toket ku sayang,” ujar Diandra.
Teriakan kepuasan dan kenikmatan pun terus diucapkan Diandra. Dirinya seolah tak peduli orang lain akan mendengarkan teriakan kenikmatan dirinya.
Berbagai gaya seks pun dijajal oleh Diandra dan Dito, termasuk gaya wot, gaya seks favorit seorang Diandra Gautama. Pada saat posisi ini, sang lonte syariah semakin terlihat cantik dan seksi dengan hijabnya yang masih menempel namun dengan payudara terbebas tanpa terhalang satu helai benang pun.
“Rasakan ini sayang, nikmati kenikmatan memekku ini, pokoknya aku ini budak seks mu beb,” jelas Diandra.
Seolah tak mau kalah dengan dominasi Diandra, Dito pun menarik kembali tubuh Diandra untuk berbaring di atas kasur dan segera menyetubuhi Diandra dalam posisi Mot. Maklum saja, Dito sudah mulai merasakan lahar panas dari batang penisnya akan segera muncrat.
“Ayo berbaring lagi lonte, akan aku genjot kamu sampe kelojotan. Kamu itu emang layak dientot brutal gini,” ucap Dito.
Karena sudah sange berat, Diandra pun hanya bisa memejamkan matanya sambil tangan dan kakinya menjepit tubuh suaminya itu. Dirinya seolah tak ingin suaminya menghentikan aktivitas kenikmatan itu. Akhirnya setelah sekitar setengah jam menyetubuhi istrinya, Dito pun merasakan kalau kontolnya sudah semakin menegang dan akan mengeluarkan lahar panas.
“Sayang aku kayanya udh mau keluar nih, mau aku keluarin dimana sayang?” tanya Dito.
Diandra yang sedang keenakan itu pun menjawab dengan terbata bata, “emphh di muuu kaa aku aja sayangh ahh. Aku mau maskeran peju kamu malem ini,” jawab Diandra.
Dito yang mendengar permohonan istrinya itu pun segera mengencangkan pompaan kontol di memek istrinya semakin cepat. Hingga akhirnya, “sayanggggg ini peju kesukaan kamu, ahhhhhhh terima ini lonteeee,” teriak Dito kencang.
Akhirnya lahar panas Dito pun muncrat di wajah cantik istrinya Diandra Gautama, bahkan sebagian peju itu pun menempel di hijab istrinya dan ada juga yang masuk ke mulut Diandra.
“Hmmm enak banget sayang, akhirnya aku bisa maskeran peju kamu lagi. Makasih ya sayang malam ini,” kata Diandra kepada suaminya yang sudah tergeletak kehabisan tenaga.
Setelah selesai persetubuhan itu, keduanya langsung tertidur pulas dengan kondisi tanpa busana dan Diandra yang mandi peju.