Kasih Sayang Seorang Pembantu

Sebelumnya ingin memperkenalkan diri Saya Iwan usia 32 tahun dan sudah berkeluarga dengan dua orang putri yang masih kecil. Saya ingin membagi cerita pengalaman ini kepada para penggemar situs ini berdasarkan pengalaman yang Saya alami.

Saya tinggal bersama keluarga serta seorang pembantu rumah tangga sebut saja bernama Mia, dia berumur sekitar 17 tahunan dan berasal dari daerah Jabar. Saya adalah seorang korban PHK salah satu
Perusahaan yang bangkrut dan menganggur. Istri bekerja pada perusahaan swasta yang berpenghasilan cukup untuk kehidupan kami sekeluarga walaupun pas-pasan. Tetapi Saya dan istri memang sering berselisih paham sehingga terjadi keributan kecil yang membuat Saya menjadi merasa terpojok karena posisi Saya yang masih menganggur.

Kehidupan Saya mulai terasa jenuh dan pusing melihat tingkah laku istri yang sering meremehkan diri Saya yang seolah-olah sudah tidak berguna lagi, akan tetapi Saya masih mempunyai power sebagai kepala keluarga yang memiliki segalanya seperti rumah, kendaraan dan masih ada sedikit kerja sampingan walaupun kadang-kadang ada dan tidak. Sehari-hari Saya berkumpul dengan anak dan Mia yang sangat perhatian terhadap Saya dan anak-anak, walaupun dia hanya seorang pembantu tetapi Saya anggap sudah seperti keluarga sendiri dan tidak ada perbedaan diantaranya.

Pada suatu hari tepatnya hari Sabtu Saya dan keluarga pergi berlibur ke rumah orangtua dan si Mia tidak ikut pergi karena akan kumpul-kumpul dengan teman-temannya sesama pembantu disekitar rumah. Rupanya tanpa sepengetahuan Saya dan keluarga, mereka berkumpul dirumah Saya untuk acara rujakkan dan nonton VCD. Rupanya salah seorang pembantu bernama Ani membawa VCD BF yang dia beli pada pasar malam keliling yang suka ada di perumahan.

Hari itu mereka berkumpul Mia, Ani, Ipah dan Iroh yang kesemuanya adalah pembantu sebelahan rumah Saya. Sambil makan rujak mereka menikmati Film BF yang distel via VCD Player di ruang tamu sekaligus ruang keluarga Saya. Memang VCD Player Saya tidak kunci dan disitu tersimpan beberapa Film BF Koleksi Saya. Mereka menonton sampai sore sekitar jam 15.00, karena takut ketahuan oleh Saya yang akan pulang berliburan dari rumah Orangtua.

Setelah beberapa hari kemudian Saya mendengar salah seorang pembantu bercerita pada temannya lagi, bahwa hari Sabtu kemarin dia nonton BF beramai-ramai dirumah Saya. Saya yang mendengar itu langsung Saya hampiri pembantu tersebut yang bernama Iroh dan Saya bertanya.

โ€œIroh Benar Kamu nonton dirumah Saya?!โ€ Iroh kaget karena ditegur oleh Saya.
โ€œBbee.. Nar Pak..โ€ jawabnya gugup dan raut mukanya memerah karena takut.
โ€œSama siapa saja Kamu nontonnya..?!โ€ selidikku lagi.
โ€œSama Mia, Ani dan Ipah.. Pak!โ€ jawabnya lagi.
โ€œFilm apa yang Kamu tonton..?!โ€ tanyaku lagi pura-pura tidak tahu.
โ€œFilm Dewasa Pak..โ€ jawabnya singkat.
โ€œFilm Dewasa apa?!โ€ cecarku kemudian.
โ€œFilm porno Pak..!โ€ jawabnya lagi.
โ€œOke.. Terima kasih ya atas informasinya โ€ kataku.

Saya pulang ke rumah tetapi tidak Saya tegur si Mia mengenai hal tersebut diatas. Hal tersebut Saya simpan sampai beberapa hari agar tidak curiga. Pada hari ke sepuluhnya baru Saya memanggil si Mia.

โ€œMia.. Sini sebentar..โ€ panggilku.
โ€œYa.. Pak.. Ada apa Pak..?!โ€ jawabnya.
โ€œWaktu hari Sabtu yang lalu Kamu kumpul disini ya..?!โ€ tanyaku dengan nada masih lembut.
โ€œHari Sabtu kapan Pak..?โ€ tanyanya lagi.
โ€œWaktu Saya dan keluarga pergi ke rumah Orang tua Saya..โ€ jawabku.
โ€œOohh.. Iya Pak..โ€ jawabnya singkat.
โ€œKamu ngapai aja disini..?!โ€ selidikku pelan.
โ€œSaya hanya rujakkan sama teman-teman..โ€ jawabnya sambil menahan sesak didada karena berbohong.
โ€œYang benar.. Kamu hanya rujakkan aja..!!โ€ seruku menyelidik lagi.
โ€œIya Pak.. Kalau nggak percaya tanya aja sama mereka..โ€ sergahnya lagi.
โ€œKatanya Kalian rujakkan sambil nonton film porno..!โ€ selidikku lagi.
โ€œNggak kok Pak..โ€ jawabnya lagi sambil tertunduk menutupi wajahnya yang memerah.
โ€œKata si Iroh Kalian pada Nonton Film porno..โ€ cecarku lagi.
โ€œIya Pak..โ€ jawabnya malu.
โ€œKenapa nunduk aja.. Ayo lihat ke Saya..โ€ pintaku lagi.

Dengan berat hati Mia menatap ke Saya dengan rasa takut.

โ€œKenapa Kamu berani-beraninya nonton Film itu..?!โ€ tanyaku lagi.
โ€œSi Ani yang minta distelin film itu..โ€ jawabnya ketakutan. Sebagai informasi Si Ani pembantu sebelah rumah sudah menjanda dan umurnya kira-kira 26 tahunan.
โ€œKamu merasa sudah Dewasa yaa..?!โ€ tanyaku dengan lembut.
โ€œNggak Pak..โ€ jawabnya singkat.
โ€œJadi untuk apa Kamu nonton film itu..?!โ€ selidikku terus agar dia merasa bersalah.
โ€œHanya ingin tahu aja kok Pak..โ€ Jawabnya polos.
โ€œBoleh Kamu ingin tahu, tetapi caranya salah..โ€ hardikku tenang.
โ€œIya.. Pak.. Mia ngaku salah.. Maafkan Mia ya Pak..โ€ mohonnya kepada Saya.
โ€œOke.. Saya maafkan Kamu tetapi jangan Kamu ualangi lagi yaa..โ€ Kataku lagi.
โ€œIyaa.. Pak..โ€ Jawabnya sambil tersenyum.
โ€œKamu sudah kasih makan anak-anak belum?โ€ tanyaku.
โ€œSudah Pak..โ€ jawabnya.
โ€œSekarang Kamu ajak anak-anak tidur siang yaa..โ€ pintaku kepadanya.

Singkat cerita mereka bertiga tertidur dikamar belakang yang biasa ditempati oleh anak-anak. Jam menunjukkan 13.15, Saya membuka pintu kamar tersebut dan melihat anak-anak sudah tertidur pulas ditemani oleh si Mia yang tidur ditepi ranjang dengan posisi telentang. Saya masuk perlahan-lahan dan kucolek tangan si Mia, ternyata tidak ada reaksi darinya. Maka Saya coba menyingkapkan dasternya secara hati-hati sampai keatas perutnya.

Saya lihat CDnya yang berwarna putih membayang bulu halus didalamnya, Saya coba merabanya perlahan pada bagian gundukan cdnya sambil menekan secara hati-hati agar tidak terbangun. Saya lihat Mia diam saja seolah tidak ada kegiatan apa-apa pada dirinya. Saya yakin dia pasti tahu Saya sedang meraba-raba tubuhnya, tetapi dia pura-pura tidur karena merasakan nikmatnya sentuhan tangan seorang laki-laki.

Beberapa menit kemudian Saya merasa CD Saya ada yang mengganjal, makin asyik Saya meraba semakin kencang saja kemaluan Saya menekan CD. Maka Saya buka celana dan CD Saya sambil terus meraba vagina Mia yang masih memakai CD itu, ternyata cdnya mulai basah oleh air kenikmatan yang keluar dari vaginanya. Saya coba melepaskan cdnya perlahan dan ternyata Mia memberikan peluang agar cdnya mudah terlepas dengan cara mengangkat pantatnya sedikit padahal dia masih tidur. Saya berpikir bahwa Si Mia tidak tidur, tetapi pura-pura tidur.

Saya coba mendekati vaginanya dengan hidung untuk mencium aromanya dan ternyata dia merawat dengan baik vaginanya sehingga tidak bau dan bulu-bulu halusnya tertata rapi. Saya menjulurkan lidah Saya kealat vitalnya sambil merasakan cairan kehangatan yang baru saja keluar. Mungkin Mia merasakan kenikmatan Saya jilati vaginanya, dia mulai membuka pahanya walaupun masih dalam keadaan tidur.

Kini Saya makin nafsu melihat bongkahan belahan vaginanya yang mulai terbuka agak lebar itu, Saya semakin dekat menjilati lubang vaginanya serta sekali-kali lidah Saya masuk kedalamnya dan tanpa terasa kedua pahanya membuka semakin lebar saja sehingga lubang vaginanya makin merekah terbuka. Saya sudah tidak tahan lagi, maka Saya arahkan kemaluan Saya kelubang vaginanya yang masih sempit itu. Memang si Mia masih Perawan statusnya sehingga Saya agak susah memasukkan kemaluan yang lumayan besar tertama bagian kepalanya.

Saya tekan perlahan ternyata Mia melenguh sambil menggerakkan pantatnya karena tertekan kemaluannya. Saya makin menekan lagi lagi lagi dan akhirnya masuk terbenam semua batang kemaluanku, Mia masih tidak bereaksi sama sekali. Saya memulai permainan ini dengan perlahan karena takut si Mia terasa sakit. Rupanya Mia merasakan nikmat karena Saya mendengar desahan nafasnya yang tertahan perlahan-lahan โ€œEehh.. hh..โ€ desahnya.

Saya memaju mundurkan kemaluan dengan hati-hati dan ternyata si Mia sudah mencapai orgasmenya, sebab Saya merasakan ada cairan yang membasahi batang kemaluanku sehingga dengan mudahnya mempermainkan kemaluanku turun naik secara continue. Sepuluh menit kemudian Saya menyusul sampai puncak kenikmatan yang tak tertahankan lagi dan oohh.. Croott.. Croott.. Saya memuncratkan sperma kedalam lubang vaginanya si Mia.

Setelah puas dan merasakan kemaluan Saya sudah menciut, Saya cabut perlahan-lahan dan tak lupa Saya pakaikan cdnya kembali, ternyata Mia tahu mau dipakaikan cdnya secara perlahan Mia mengangkat pantatnya. (Saya yakin Mia tidak tidur, tetapi pura-pura tidur) Saya pergi kekamar mandi untuk membersihkan cairan kenikmatan si Mia yang bercampur darah segar keperawanannya. Saya pergi ke kamar depan untuk merebahkan diri karena merasa puas telah mendapat perawan desa yang bersih dan lumayan cantik.

Jam 17.10 mereka pada bangun tidur siang, sedangkan Saya masih nyenyak tidur karena lelah. Saya terbangun setelah anak-anak selesai mandi dan berdandan rapi, karena mereka langsung mancari Saya untuk memberikan ciuman kasih sayang anak kepada orangtuanya. Saya keluar kamar langsung ambil handuk dan ingin mandi, didekat kamar mandi Saya berpapasan dengan si Mia yang sedang membawa makanan untuk anak-anak sambil tersenyum. Saya semakin yakin bahwa si Mia tadi tidak tidur pada saat Saya setubuhi. Saya langsung masuk kekamar mandi untuk menyegarkan diri.

Beberapa hari kemudian hal tersebut terulang lagi seperti biasa, si Mia masih pura-pura tidur. Seminggu kemudian Saya memberanikan diri untuk menanyakan hal tersebut.

โ€œMia.. Sini sebentar..โ€ panggilku.
โ€œYaa.. Pak..โ€ jawabnya.
โ€œKamu selama ini tidur siang cuma pura-pura yaa..?!โ€ selidikku.
โ€œAch.. Nggak kok Pak.. Mia tidur siang sama anak-anak kok..โ€ jawabnya lagi.
โ€œBohong Kamu.. Saya tahu kok kamu pura-pura tidur.. Iyaa.. Kan..?!โ€ cecarku lagi.
โ€œBenar Pak.. Mia memang tidur..โ€ kilahnya.
โ€œKok Kamu.. Mendesah-desah begitu..โ€ cecarku lagi.
โ€œMia mimpi ditidurin sama Bapak..โ€ jawabnya lugu sambil tertunduk malu.
โ€œMemangnya Kamu mau merasakan seperti yang difilm BF yang Kamu tonton waktu itu..?!โ€ tanyaku untuk meyakinkan dia.
โ€œAch.. Nggak achh..โ€ kilahnya sambil tersenyum.
โ€œKalau Kamu mau nggak apa-apa kok.. Nanti yaa.. Kalau anak-anak sudah pada tidur siang..โ€ pintaku.
โ€œAch.. Jangan Pak..โ€ elaknya sambil berlalu menemui anak-anak yang lagi main diteras depan.

Saya yakin Mia mau tapi malu-malu dan takut Saya marah. Siang itu seperti biasa mereka tidur dikamar belakang, Saya menghampiri si Mia yang sedang tidur dan Saya bangunkan sambil jari telunjukku menutup bibirnya agar tidak berisik. Mia bangun dan duduk ditepi tempat tidur dengan mata yang masih sembab karena tertidur pulas.

โ€œAyoo.. Kita pindah ke bawah aja..โ€ ajakku (lantai yang sudah Saya siapkan dengan alas karpet permadani tebal).
โ€œNgapain Pak..?!โ€ tanyanya masih terkantuk-kantuk.
โ€œKan Kamu bilang Kamu mimpi..โ€ jawabku.
โ€œAchh.. Nggak Pak.. Takut..!โ€ serunya perlahan.
โ€œIni mimpi yang jadi kenyataan lho..โ€ cecarku seolah merengek minta persetujuan.

Tanpa dikomando lagi Mia langsung turun dan duduk diatas karpet dan Saya duduk didekatnya sambil Saya pegang pundaknya agar Mia merebahkan diri. Mia memang masih terlihat ngantuk, sebab dia langsung menjatuhkan kepalanya diatas bantal yang telah Saya sediakan. Saya merebahkan diri disebelahnya sambil membuka kaos yang Saya kenakan serta celana pendeknya. Saya masih menggunakan CD, langsung Saya peluk Mia perlahan sambil memiringkan badannya agar menghadapku.

Saya memulai permainan dari membelai-belai rambutnya yang diteruskan mengelus pundak dan terus kepinggangnya. Mia masih diam saja sambil meram. Saya dekatkan bibir Saya kebibirnya serta mengulumnya, ternyata Mia masih belum bereaksi juga. Kusingkap dasternya dari bawah keatas untuk melepaskannya, kini terpampanglah dua gunung kembar yang masih terbungkus BH dan CD. Mia mulai membuka matanya sedikit demi sedikit, Saya meremas gunung kembarnya secara perlahan dari balik BH-nya sambil sesekali memilin putingnya dan Miapun mendesah.

โ€œEhh.. Hhโ€.
โ€œKenapa sayang.. Enak yaa..โ€ tanyaku ditelinganya perlahan.
โ€œHee.. Ehhโ€ jawabnya merintih.
โ€œBuka yaa.. BH-nya..โ€ pintaku dan dijawab oleh anggukan kepalanya.

Saya buka BH-nya dan tanpa meminta lagi kuloloskan juga CD-nya. Tanpa menunggu aba-aba lagi Saya langsung bergerilya memporakporandakan pertahanan musuh (perang kali). Kujilati puting susunya dan secara perlahan turun keperut serta selangkangannya sambil kubuka kedua pahanya agar kepala saya dapat masuk untuk menjilati vaginanya. Mia mendesah ketika Kumasukkan lidahku lebih dalam ke lubang vaginanya.

โ€œEhh.. Enak.. Pak.. Truuss..โ€

Saya makin bertambah nafsu dan semakin gencar jilatan-jilatan sampai pantat Mia terangkat karena sudah mencapai orgasmenya.

โ€œPak.. Mia.. Mau pipis.. Pak.. Oouuchh โ€ rintihnya yang dibarengi mengalirnya cairan putih dengan ciri khas keharumannya. Saya mendekatkan bibirnya sambil mengulumnya dan Mia memelukku dengan eratnya sambil berbisik.
โ€œCapee.. Pak.. Ohh..โ€.
โ€œSekarang gantian Mia mengelus-elus burung Saya yaa..โ€ pintaku.
โ€œOgah achh.. Takut..โ€ Sergahnya.
โ€œNggak apa-apa kok, Mia cuam elus-elus pelan kok..โ€ rengekku.

ย 
ย ย ย ย 
ย 
ย 

Tanpa komando berikutnya, Mia langsung menghampiri selangkanganku dan meloloskan CD-ku. Mia agak terbelalak melihat burungku yang sudah tegak sejak tadi dan tangannya mendekati dengan perasaan berdebar untuk memegangnya.

โ€œKamu genggam batangnya, lalu kocok perlahan seperti memerah susu sapi..โ€ perintahku lagi.
โ€œBegini ya Pak..โ€ Mia berkata sambil melakukan kocokan perlahan (karena Mia sudah lihat caranya di VCD).
โ€œHee e.. Eeh..โ€ jawabku sambil menikmati.

Aku meminta Mia agar berada diatasku seperti posisi 69, Mia menuruti dan Saya memulai menjilati lubang vaginanya yang sesekali memasukkan jari telunjukku untuk menggelitik clitorisnya dan..

โ€œHmm.. Hmm..โ€ Desahnya yang terhalang oleh kemaluanku yang berada di mulutnya.

Saya melihat ada cairan putih mulai mengalir sedikit demi sedikit, maka Saya minta Mia untuk menduduki Saya dengan lubang vaginanya mengarah ke kemaluanku secara perlahan.

โ€œOohh.. Pak.. Saakit..โ€ sergahnya sambil mencabut kembali.
โ€œNggak apa-apa kok.. Hanya sebentar aja kok.. Sakitnya..โ€ kataku sambil menarik pinggangnya agar menekan vaginanya kembali.
โ€œHee.. Eeh.. Hmmโ€ desahnya ketika kemaluanku menembus vaginanya.
โ€œPerlahan aja turun naiknya.. Biar Kamu merasa nyaman dan tidak sakit..โ€ pintaku sambil kupeluk tubuhnya yang mungil dan putih.

Tanpa terasa Mia telah lihai mempermainkan permainan ini, sehingga Aku tidak perlu lagi mengajarinya. Maklum Mia sudah belajar via VCD yang mungkin sering ditontonnya tanpa sepengetahuanku.

โ€œOohh.. Teruus.. Miaa.. Oohh โ€ desahku merasakan kenikmatan.
โ€œHeehh.. Ehehh.. Eenak Pak..โ€ Desahnya sambil memompa dengan cepatnya.

Permainan bertambah gairah ketika terdengar suara kecipak gesekan antara kemaluanku dengan vaginanya Mia yang sudah basah dari tadi.

โ€œPakk.. Paak.. Oouchh..โ€ Mia melenguh panjang karena orgasme.

Dan Saya merasakan kehangatan pada batang kemaluanku. Saya minta Mia berada dibawah sambil menaruh bantal untuk mengganjal pantatnya agar bertambah nikmat merasakan vaginanya yang semakin menyembul ke atas.

โ€œOoeehh.. Ehhehhโ€ ocehnya ketika kumasukkan kemaluanku ke lubang vaginanya sambil kugenjot turun naik.
โ€œAyoo.. Pak.. Mia.. Capek nich.. Mau Bobo..โ€ pintanya.

Dan Saya semakin bernafsu untuk mengenjotnya lebih kencang lagi.

โ€œMiaa.. Saayaa.. Sampaaii.. Oohh.. Ohhโ€ desahku perlahan ditelinganya.
โ€œMiiaa..โ€ Croot.. Crrot.. Croot.. Croot.. Saya memuntahkan seluruh spermaku kelubang vaginanya sambil melumat bibirnya dengan penuh kemenangan.

Miapun memelukku dengan erat sambil bergumam, โ€œPak.. Enak.. Besok.. Lagi yaa..โ€

Permainan ini tidak sampai disini, tetapi masih berlanjut terus dan dilakukan seminggu 4 kali permainan pada saat tidur siang. Kalau malam jatah istri itu juga kalau dia yang minta.

Semakin hari semakin indah permainanku bersama Mia, karena Mia sangat memperhatikanku dan selalu membuatku semakin gila untuk mencumbunya bila bertemu dengannya. Suatu hari ketika isteriku baru pulang dari kerja, isteriku kelihatan suntuk dan kalau sudah begitu pasti terjadi keributan denganku. Sayapun pasti terpancing oleh emosi yang dibuat oleh isteriku sehingga tak tahan lagi untuk pergi keluar rumah dan mencari udara segar.

Keesokan paginya isteriku pergi kerja tanpa pamit, Mia melihat hal itu langsung merasa risih dan benci melihatnya. Saya saat itu masih tidur dan anak-anak juga, sedangkan si Mia baru selesai mencuci pakaian. Setelah selesai menjemur cucian, Mia biasanya pergi mandi. Tetapi kali ini Mia melihat kekamar Saya yang pintunya terbuka setelah ditinggal oleh isteriku yang sedang ngambek. Mia melihat Saya sedang tidur dengan menggunakan celana kolor bola yang model lama sehingga minim sekali sampai kemaluankupun terlihat lewat celahnya.

Melihat hal itu Mia menghampiri perlahan-lahan dan duduk ditepi tempat tidur sambil melihat kemaluanku yang sedang tegak sebagaimana lelaki normal, jika pada pagi hari selalu ereksi. Mia memberanikan diri untuk mengelus kemaluanku dan Saya mendadak bangun karena kaget ada yang mengelus-elus kemaluan Saya. Miapun tersentak dan merasa malu, tetapi Saya langsung duduk dan meraih pundaknya. Saya merasakan dingin memegang pakaian yang dipakai oleh Mia, karena pakaian yang dikenakan agak basah setelah mencuci pakaian. Mia mendekatkan tubuhnya kearah Saya dan langsung memberi kecupan ke pipi Saya sambil berkata.

โ€œSemalam berantem lagi yaa..!โ€.
โ€œHeem..โ€ Jawabku singkat.
โ€œKacian yayangku berantem terus..โ€ Ejeknya.

Saya menarik tubuh Mia untuk tiduran disampingku dan langsung kukulum bibirnya serta kuraba kedua gunung kembarnya secara bergantian.

โ€œSemalam nggak dikasih yaa..โ€ gadanya lagi.
โ€œBoro-boro.. Nyolek aja ogah..โ€ caciku.
โ€œHmm bohong..โ€ godanya lagi.
โ€œBenar.. Saya lagi nggak muut..โ€ jawabku sambil tanganku turun meraba cdnya yang basah juga.

Mia menggelinjang ketika jari tangaku menyentuh klitorisnya lewat tepi cdnya, Mia tidak tinggal diam, tangannya langsung merogoh kemaluanku yang sudah tidak pakai CD tetapi pakai kolor bola. Mia melepaskan kecupan bibirnya dan langsung mengarahkan mulutnya ke kemaluanku untuk diisapnya. Sayapun tidak mau kalah, Saya tarik kakinya agar mulutku bisa merasakan vaginanya juga. Posisi kami sudah 69, kulepaskan cdnya dan kusibakkan dasternya. Mia melihat itu langsung melepaskan dasternya agar tidak menghalangi aktivitasku. Setelah itu Mia merosotkan celana kolorku dan melanjutkan hisapannya pada kemaluanku. Sepuluh menit kemudian Mia mulai mendesah-desah karena sudah mau mencapai orgasmenya.

โ€œOoh.. Pak.. Hmm..โ€ desahnya pelan.

Saya semakin gencar melumat klitorisnya yang mulai terasa hangat, cairan kenikmatannya mengalir perlahan-lahan langsung kuhisap dan kujilati sampai terasa sesak dibuatnya karena ditekan oleh rasa nikmat si Mia yang sudah orgasme.

โ€œAduuhh.. Pak.. Oohh..โ€ Mia melenguh panjang.

Saya langsung bangun untuk mengambil posisi siap tempur, Saya arahkan kemaluan yang sudah keras dan tegang sambil membuka selangkangan Mia lebar-lebar agar mudah memasukkannya. Mia menarik pundakku agar dapat melumat bibir Saya karena merasakan kenikmatan saat kemaluan Saya mulai masuk kedalam vaginanya. Saya memompa sesuai irama persetubuhan yang berlaku normal yaitu maju-mundur secara perlahan dan semakin lama semakin cepat.

Sepuluh menit kemudian Mia mulai mendesah karena sudah mau sampai pada puncaknya โ€œOuuch.. Pak.. Nggak.. Kuuat.. Oohh..โ€ racaunya sambil memlukku dengan erat serta melumat bibirku. Saya semakin bernafsu sehingga goyangan pinggulku semakin gencar menghunjam vaginanya agar Sayapun merasakan kenikmatan orgasme seperti yang dialami oleh Mia. Lima belas kemudian rupanya si Mia sudah mau mencapai orgasmenya lagi, sehingga Saya merasakan himpitan vaginanya pada kemaluanku yang akan memuntahkan cairannya.

โ€œPakk.. Mmiiaa.. Oohh..โ€ Desahnya karena mencapai puncaknya. Saya memompa semakin cepat karena sudah terasa pada batang kemaluan aliaran lahar panas yang akan memuncrat didalam goa kenikmatan si Mia.

โ€œOo.. Miiaa.. Oouchh..โ€ desahku sambil memuncratkan spermaku didalam lubang vaginanya.

Saya masih menindihnya karena masih merasakan denyutan kemaluanku dan himpitan vagina si Mia yang masih mengempot-empot bagaikan sedang menghisap-hisap. Setelah mereda tegangan kemaluanku, kucabut kemaluanku dan merebah disamping Mia. Mia memelukku dan โ€œTerima kasih yaa.. Pak..!โ€ bisiknya. Saya masih memilin-milin puting susunya sambil bercerita ngalor ngidul. Rupanya Mia memang sangat perhatian terhadapku. Mia tidak mau melihat Saya murung dan sedih karena ulah isteriku yang egois dan merendahkan suaminya.

โ€œPak.. Mia.. Benci sama ibu.. (isteriku)โ€ katanya.
โ€œKenapa benci sama Ibu..?!โ€ tanyaku.
โ€œIbu jahat, Ibu nyebelin..โ€ katanya lagi dengan nada agak kesal.
โ€œJahat kenapa? Nyebelin kenapa..?โ€ selidikku.
โ€œPokoknya jahat, masa Bapak diremehin gitu..โ€ jawabnya.
โ€œTerus nyebelinnya kenapa..?โ€ tanyaku lagi.
โ€œHabis pagi-pagi Mia kena semprot juga, padahal Mia nggak punya salahkan..โ€ Belanya.
โ€œYaa.. Sudah.. Mungkin Ibu lagi kesel sama Bapak..โ€ menenangkannya sambil kupeluk tubuhnya dan tak terasa kemaluanku sudah ngaceng lagi dan berada tepat didepan vaginanya.

Mia merasakan ada yang menyentuh vaginanya, langsung mengangkat sebelah kakinya agar kemaluanku dapat masuk kelubang vaginanya sambil mendorong maju. Saya mengangkat Mia agar ada diatasku dan Saya suruh jangkok diatas kemaluanku sambil terus memompa kemaluanku turun naik. Singkat cerita, dua puluh menit kemudian Saya baru mencapai orgasmenya sedangkan si Mia sudah tiga kali mencapai orgasme.

Jam telah menunjukkan pukul 06.40 wib, anak-anak masih tidur karena semalam tidur agak larut. Mia bangkit dan keluar kamarku untuk pergi mandi, Saya mengikutinya dari belakang dan Kami mandi berdua sambil saling menyabuni tubuh bergantian. Saya agak terangsang saat si Mia menyabuni kemaluanku yang tiba-tiba tegang. Maka kusuruh si Mia ambil posisi nungging agar Saya bisa menghunjam vaginanya lewat belakang. Setelah orgasme Kami mandi untuk membersihkan badan kembali.

Jam 07.30 wib. Anak-anak baru pada bangun dan langsung mencari Saya yang sedang membaca koran sambil minum kopi yang dibuatkan oleh si Mia diteras.

โ€œCelamat pagi Papa..โ€ ucap Mereka.
โ€œPagi juga chayank..โ€ balasku sambil kupeluk dan cium mereka satu-persatu.
โ€œEnak yaa.. Bobonya..โ€ seruku yang dibalas anggukkan mereka.
โ€œAyo pada mandi dulu..โ€ tiba-tiba Mia muncul dari dalam.
โ€œAyo Kita mandi..โ€ jawabnya kegirangan.

Saya melihat hal seperti ini sangat bahagia, coba Saya punya isteri seperti si Mia yang sangat perhatian kepada anak-anak dan Bapaknya. Betapa indahnya dunia ini kurasa.

Seperti biasa setelah makan siang anak-anak pada pergi tidur dan si Mia siap untuk menemani Bapaknya tidur siang juga. Mia mencariku kedepan, karena Saya sedang asyik memberi makan ikan-ikan peliharaanku.

โ€œPak.. Tidur siang dulu Pak..โ€ serunya kepadaku.
โ€œO.. Iya..โ€ jawabku sambil tersenyum kegirangan.

Mia masuk ke kamarku dan Saya menyusulnya dari belakang sambil ku tutup pintu depan agar kalau ada yang datang ketahuan. Mia langsung naik keatas tempat tidurku dan langsung melepaskan dasternya yang ternyata sudah tidak ada lagi pakaian dalam yang dikenakannya. Mia sudah siap tempur rupanya. Saya melihat hal tersebut tidak mau kalah, Saya langsung melepas seluruh pakaian yang Kukenakan sehingga bugil. Saya langsung menyibakkan kedua pahanya agar dapat langsung menaruh kepala Saya untuk langsung menyerang vaginanya dengan mulutku.

โ€œOouuh.. Pak.. Eennaakk..โ€ racaunya sambil menekan kepalaku.

Mendengar racauannya Saya semakin agresif saja menjilatinya dan tangan kiriku kumasukkan kedalam lubang anusnya sehingga Mia menggelinjang karena nikmat. Beberapa menit kemudian Mia menjepit kepala Saya karena mencapai orgasmenya. Saya terus menjilati cairan kenikmatannya. Setelah itu kulihat si Mia terkulai lemas, maka Saya ambila inisiatif untuk nungging diatasnya sambil mengarahkan kemaluanku ke mulutnya.

Mia langsung tanggap dan dilumatlah kemaluan Saya sambil dihisap keluar masuk mulutnya. Saya mengubah posisi menjadi 69 dan Saya masukkan jari tengah Saya kelubang vaginanya agar Mia bangkit lagi gairahnya. Tak lama kemudian Vaginanya mulai terasa basah, maka Saya mencabut kemaluan Saya dari mulutnya untuk langsung pindah ke lubang vaginanya.

โ€œOouuchh.. Pak.. Tekan yang dalam Pak..โ€ pintanya agar Saya menekan lebih dalam.

Saya menghujamkan kemaluan Saya dengan cepat turun naik agar Saya bisa mencapai puncaknya secara berbarengan. Lima belas menit kemudian Saya dengar Mia mendesah karena sudah mendekati puncaknya, maka Saya semakin kencang memompa turun naik agar bisa sama-sama keluar berbarengan.

โ€œOoh.. Pak.. Mia mauu.. Ouuchh..โ€
Mia memelukku dengan erat karena sudah mencapai Klimaxnya. Saya terus menggenjot vaginannya dan โ€œOo yee.. Hmmโ€

Saya memuncratkan cairan peju kedalam lubang vaginanya sambil mengulum bibirnya. Walaupun sudah mencapai puncaknya, Saya masih membenamkan kemaluan Saya dilubang vaginanya sambil berpelukkan. Setelah kemaluan Saya mulai mengecil baru Saya cabut dan rebah disisi Mia.

โ€œTerima kasih yaa sayang..โ€ seruku sambil mengecup keningnya.
โ€œSama-sama Pak..โ€ jawabnya.

Kamipun langsung tidur berpelukkan tanpa busana. Sore harinya Kami bangun sekitar pukul 16.15 wib. Dan Saya minta kepada Mia agar mau melayaniku sekali lagi secara express. Mia langsung mengulum kemaluanku dengan bersemangat agar Saya cepat-cepat ereksi dan siap untuk bertempur. Lima menit kemudian Saya sudah ereksi, rupanya Mia telah mahir cara membangkitkan gairahku walaupun masih pemula. Saya langsung memasukkan kemaluan Saya ke vaginanya dan memompa dengan cepat agar permainan cepat selesai.

Benar saja sepuluh menit kemudian Saya mencapai puncaknya secara bersamaan. Mia langsung memakai dasternya lagi langsung meninggalkan kamar Saya untuk membangunkan anak-anak yang masih tidur dikamar sebelah.

Semakin hari semakin menjadi-jadi dan tanpa kenal waktu lagi bagi kami berdua. Mia sudah tidak segan-segan lagi jika sedang ingin melakukan hubungan badan, Mia langsung meminta dariku tanpa malu dan ragu. Hubungan kami berjalan mulus tanpa ada yang menghalangi sampai saat ini. Kami melakukan dimana saja bila sudah tak terbendung lagi hasrat ini, didapur, diruang tamu, dikamar mandi bahkan diteras rumah sebagai variasi/fantasi.

Pada suatu hari Mia meminta saya melakukan di ruang tamu sambil menonton vcd porno, kebetulan film tersebut adalah Bandung Lautan Asmara yang heboh itu. kami bercumbu sambil sesekali melihat adegan-adegan yang ada, kami terus bercumbu semakin hot berguling di lantai saling mengulum menghisap yang dilanjutkan persetubuhan. Mia semakin lincah menggoyang pinggulnya sehingga kemaluan saya terasa seperti dipelintir dan diremas-remas oleh vaginanya. Dua belas menit kemudian Mia melingkarkan kakinya ke pinggang saya sambil menarik kepala saya untuk melumat bibir karena sudah mencapai orgasmenya.

โ€œPak.. Hmm..โ€ hilang sudah racaunya karena melumat bibir saya.
โ€œEnak sayang..?!โ€ tanyaku perlahan.

Dan dijawab anggukkan kepalanya. Saya masih belum mau memuncratkan peju ini, saya masih ingin menikmati permainan ini yang penuh sensasi karena lantai menjadi basah oleh keringat yang bercucuran dari kami berdua. Mia rupanya sudah bangkit kembali gairahnya, sehingga pinggulnya bergerak kekanan dan kiri. Saya langsung menggenjot semakin cepat, karena saya tahu si Mia tidak akan bertahan lama untuk mencapai puncak kenikmatannya.

Mia dalam sekali permainan bisa mencapai puncaknya sampai tiga atau empat kali. Jadi saya sudah hafal benar kekuatannya dalam memacu birahi ini, apalagi kalau Mia habis melakukan kerja berat maka akan lebih cepat mencapai puncaknya. Lima menit kemudian Mia mengerang panjang sambil menjambak rambut saya untuk meraih bibir saya untuk dilumatnya.

โ€œAduuh.. Pak.. Enaakk..โ€ bisiknya perlahan.

Saya juga tidak mau kalah, maka saya menghujam lebih dahsyat lagi dan menekan semakin dalam kemaluan saya agar bisa mencapai puncaknya.

โ€œMiaa.. Sayyaa.. Oouu.. Ucchh..โ€

Saya memuncratkan peju didalam lubang vaginanya. Kali ini peju saya terasa lebih banyak dari pada biasanya, karena tadi pagi Mia membuatkan susu dicampur dengan kuning telur bebek ditambah lada hitam. Memang saya pernah meminta agar Mia mau menyediakan minuman tersebut setiap pagi. Setelah kemaluan saya menciut, saya cabut dan rebah disisinya.

โ€œPak.. Enak.. Yaa..โ€ serunya ditelingaku.
โ€œHee.. Eeh โ€ jawabku sambil terengah-engah karena masih terasa capai.
โ€œPak..โ€ serunya lagi.
โ€œAda apa sayang..?โ€ tanyaku lagi.
โ€œBapak sayang nggak sama Mia..?โ€ tanyanya.
โ€œKok kamu tanyakan itu..!?โ€ jawabku sambil bertanya.
โ€œBapak sayang nggak..โ€ rengeknya manja.
โ€œSayang dong.., kalau saya nggak sayang sama kamu, masa saya mau-maunya disuruh menjilati vagina kamu, membela kamu waktu diomelin sama Ibu karena kamu berbuat kesalahan dirumah..โ€ jawabku.
โ€œPak.. Mia.. Telat dua minggu Pak..โ€ rengeknya lagi sambil menampakkan kesedihan.
โ€œKok kamu baru bilang sekarang sichh..โ€ selidikku hati-hati, karena takut Mia tersinggung.
โ€œHabis saya takut Bapak marah..โ€ rengeknya lagi sambil mengusap-ngusap dada saya.
โ€œKenapa takut, kan Kita sudah hampir tiga bulan melakukan hubungan ini..โ€ jawabku.
โ€œTerus gimana dong..?!โ€ manjanya lagi.
โ€œYa.. Apa boleh buat saya harus bicara sama Orang tua kamu, saya mau mangawaini kamu.. Asal Kamunya mau sama saya.โ€ jawabku untuk membahagiakannya.
โ€œBenar.. Bapak mau mengawini saya..?โ€ tanyanya ragu-ragu.
โ€œTentu dong Sayang.. saya sangat menyayangi kamu, karena kamu sangat perhatian terhadap saya dan anak-anak saya..โ€ jawabku lagi.
โ€œKalau gitu.. Mia mau telepon Bapak dikampung yaa..?โ€ pintanya.
โ€œSilahkan saya sudah siap kok menghadapi kenyataan ini..โ€ jawabku dengan sungguh-sungguh.

Mia langsung menciumku dengan gemasnya sehingga membuat kemaluan saya mulai agak tegang lagi. Mia melihat hal tersebut langsung menyambut kemaluan saya dengan kuluman dengan penuh kemenangan, dikocoknya kemaluan saya dengan cepat. Rupanya Mia ingin agar saya mencapai puncaknya dengan cepat.

โ€œPak.. Kalau mau keluar bialang yaa..โ€ pintanya.

Beberapa menit kemudian saya merasakan peju ini sudah berada dibatang kemaluan, saya langsung memberi kode ke Mia dan Mia menghentikan hisapannya sambil merebahkan di sisi saya.

โ€œPak.. Mandiin Mia dengan peju Bapak dong.. Cepaatt..โ€ rengeknya manja.

Saya langsung berdiri dan mengarahkan kemaluan saya agar muncrat diatas tubuh si Mia. Setelah peju muncrat ditubuhnya, Mia langsung mengoleskan peju itu ke seluruh tubuhnya bagaikan sedang luluran. Mia meraih kemaluan saya dan dimasukkan kedalam mulutnya untuk dihisap. Saya merasakan ngilu ketika hisapan panjang yang dilakukannya.

โ€œOoh.. Mia.. Pelann..โ€ pintaku karena nggak tahan ngilunya.
โ€œPak.. Mia masih belum siap punya anak..โ€ rengeknya setelah mandi peju dan menghisap kemaluan saya.
โ€œJadi mau kamu gimana..?โ€ tanyaku agak kaget.
โ€œMia.. Mau gugurkan aja..โ€ rengeknya manja.
โ€œGugurkan gimana..?!โ€ cecarku lagi.
โ€œPakai obat apa kek..!โ€ serunya lagi.
โ€œOk.. Nanti saya coba cari jamu cina yaa..โ€ jawabku spontan. Mia tersenyum mendengarnya dan langsung memeluk tubuh saya untuk didekapnya.

Keesokan harinya saya pergi mencari jamu peluntur buatan cina dan dapat walaupun harganya tidak terlalu mahal, saya beli dua paket dan langsung pulang. Setibanya dirumah saya berikan jamu itu dan saya kasih tahu cara meminumnya. Mia langsung meminum jamu tersebut. Rupanya reaksi jamu itu sangat cepat, Mia merasakan perutnya dipelintir-pelintir sehingga terasa mulas untuk pergi ke toilet. Mia mencoba membantu reaksi tersebut dengan cara mengedan seperti orang mau melahirkan dan hasilnya masih belum memuaskan. Mia terlihat pucat karena merasa perutnya ada yang mengaduk-ngaduk dan peras-peras, melihat hal tersebut saya tidak tega.

โ€œGimana reaksi jamu itu..?โ€ tanya saya.
โ€œMules-mules terus Pak..โ€ jawabnya sambil nyengir-nyengir.
โ€œMungkin jamu itu sedang bereaksi untuk menghancurkan janin..โ€ jawabku agar tenang.
โ€œTapi nggak keluar apa-apa Pak..โ€ rengeknya lagi.
โ€œMungkin nanti.. Kalau sudah hancur..โ€ saya coba menenangkan.

Hari itu saya tidak melakukan kegiatan persetubuhan hingga beberapa hari, karena saya dan Mia ingin melihat reaksi jamu tersebut yang diminum sebanyak dua paket. Seminggu kemudian rupanya Mia kangen, begitu juga saya yang sudah seminggu tenggur alias meteng nganggur.

โ€œPak..โ€ panggilnya ketika saya sedang asyik mengutak-utik setrika yang rusak.
โ€œAda apa..โ€ jawabku sambil menoleh.
โ€œKangeenn..โ€ manjanya sambil mukanya dibikin sedih.
โ€œEmangnya mau..โ€ godaku.
โ€œAyoo..โ€ rengeknya manja.
โ€œSebentar yaa.. saya beresin ini dulu..โ€ jawabku sambil berkemas untuk memberesi barang-barang perkakas.
โ€œCepeet..โ€ rengeknya lagi.
โ€œIyaa.. saya juga pengen kok..โ€ jawabku untuk menyenangkannya.

Mia langsung masuk ke dalam, rupanya Mia sudah masuk ke dalam kamar saya dengan posisi telentang bugil sambil mengangkangkan pahanya. Melihat hal itu saya langsung menuju kamar dan langsung membuka celana pendek saya yang sudah tidak bercd lagi. saya langsung menghampiri selangkangannya untuk menjilati lubang vaginanya yang sudah merekah merah. Mia mengerang kecil karena kegelian.

โ€œOouuch..โ€ erangnya.

Saya mencari klitorisnya sambil menggigit kecil secara perlahan agar Mia merasakan kenikmatan yang selama seminggu ini terpendam.

โ€œPaak.. Oohh..โ€ rintihnya kenikmatan.
โ€œKenapa sayang..?โ€ tanyaku sambil menghentikan jilatan pada vaginanya.
โ€œEenaak..โ€ desahnya sambil meraih kepalaku untuk untuk menjilati lagi. Saya langsung melanjutkan jilatan demi jilatan dan jari kiriku kuarahkan kelubang anusnya.

โ€œPaak.. Miaa.. Uuchh..โ€ desahnya sambil menjambak rambutku karena mencapai orgasmenya.

Saya naik sambil menindihnya serta mencium bibirnya, sedangkan kemaluan saya yang sudah tegang menempel diatas vaginanya. Mia menyambut ciuman bibir saya dan tangannya meraih kemaluan saya sambil diarahkan ke lubang vaginanya. Melihat hal tersebut saya langsung menekan dan menekan lebih dalam lagi.

โ€œPak.. Enaak.. Pak..โ€ desahnya manja ketika kemaluan saya sudah terbenam semua.

Mia menggoyangkan pinggulnya dengan semangat karena sudah kangen. saya membantu dengan manjilati puting susunya sambil gigit-gigit kecil agar Mia lebih terangsang. Benar saja beberapa menit kemudian Mia mengalami orgasmenya yang kedua.

โ€œPaak.. Mia.. Nggak tahaan..โ€ desahnya panjang sambil memelukku erat.

Melihat hal itu saya masih santai memompa dengan perlahan-lahan agar Mia penasaran.

โ€œAyo.. Dong keluarin.. Cepeet..โ€ rengeknya.
โ€œSabar dong sayang.. saya masih mau santai dulu..โ€ godaku sambil gigit hidungnya.
โ€œAduh.. Sakiit..โ€ manjanya sambil memegang hidungnya yang tidak apa-apa.

Saya mulai memompa turun naik agak cepat, karena saya juga sudah capai dan pegal. Rupanya Mia sudah bangkit lagi gairahnya, Mia mendorong tubuh saya kesamping agar rebah dan langsung mengubah posisi. Sekarang Mia sudah berada diatas saya, sambil jongkok Mia menurun naikkan tubuhnya untuk memompa. Mia semakin gencar memompanya sehingga saya kewalahan dibuatnya. Saya meraih kedua susunya dan langsung kuremas-remas agar Mia juga terangsang. Mia menggigit bibir bawahnya karena merasakan nikmat.

โ€œMiaa.. Terruuss..โ€ desahku sambil mencekal pinggulnya.
โ€œIyaa.. Pak.. Mia.. Juga sudaahh capee..โ€ desahnya.
โ€œTerus Mia.. Terruuss..โ€ pintaku sambil menekan dari bawah. Mia menggoyang lebih cepat karena Mia sudah mau mencapai puncaknya.
โ€œPakk.. Paakk.. Hhmm..โ€ lenguhnya panjang sambil memeluk dan melumat bibir saya dengan gemasnya.
โ€œSayyaa.. Oochh..โ€ desahku sambil kutekan pantatnya agar kemaluanku terasa masuk lebih dalam lagi untuk memuncratkan spermaku.

Rupanya Mia benar-benar capai, Mia langsung tertidur diatas tubuh saya dengan posisi kemaluan saya masih tertanam dilubang vaginanya.

Dua jam kemudian saya terbangun karena merasa sesak nafas, sebab si Mia masih menindihku dengan pulasnya. Saya merasakan kemaluan saya mulai tegang, saya coba untuk menggerakkan pinggul saya agar dapat melampiasknya lagi. Mia terbangun dengan gerakkan itu, Mia merebahkan diri kesisi saya dan meminta saya untuk naik keatas agar minindihnya. Saya masukkan kemaluan saya secara perlahan dan pasti, langsung saya pompa turun naik. Beberapa menit kemudian saya memuncratkan sperma didalam lubang vaginanya.

โ€œMiaa.. Sayyaa.. Keelluuaarr..โ€ desahku panjang. Setelah itu saya rebah disampingnya dan memeluknya dengan penuh kasih Sayang.
โ€œPak.. Boleh nggak Mia pinjam teleponnya..?โ€ tanyanya.
โ€œBoleh.. Untuk apa..?โ€ tanyaku lagi.
โ€œMia mau telepon ke kampung..โ€ jawabnya.
โ€œBoleh.. Silahkan..โ€ jawabku.

Mia meminta kunci telepon pada saya, karena akan menelepon orang tuanya. Mia menelepon masih dalam keadaan bugil dan sambil nungging, melihat itu saya iseng untuk mengobel kemaluannya yang terjepit kedua pahanya. Mia kelihatan sedih pada raut wajahnya. Melihat hal itu saya menghentikan kobelan tangan pada vaginanya. Mia menitikkan air matanya dan langsung menutup telepon tersebut.

โ€œAda apa Mia.. Kok.. kamu sedih..?!โ€ selidikku sambil memeluk tubuhnya.
โ€œBapak marah-marah dan akan datang kesini untuk menjemput Mia.. Pak..โ€ rengeknya.
โ€œLho.. Bagus dong.. Khan saya dapat bicara langsung sama orang tua kamu..โ€ jawabk
โ€œMia nggak boleh kawin sama Bapak, Mia disuruh menggugurkan janin yang sudah berumur dua setengah bulan ini..โ€ jawabnya sambil sesenggukkan menangis dipelukan saya.
โ€œSudahlah.. Nanti saya jelaskan sama Bapak kamu..โ€ jawab saya agar Mia lebih tenang.

Mia langsung memungut dasternya yang berserakkan dilantai, saya mencegahnya dan saya dudukkan dilantai sambil mengusap-usap rambutnya agar tenang. Setelah agak tenang, saya mengangkat wajahnya agar menatap saya dan terlihat matanya agak sembab. Saya mencium pipinya yang diteruskan ke bibirnya. photomemek.comย  Rupanya Mia menikmati ciuman tersebut sambil tangannya meraih kemaluan saya untuk dielus-elus perlahan. Otomatis kemaluan saya bangkit lagi, saya rebahkan Mia sambil tangan kanan saya meraba vaginanya yang masih basah bekas siraman peju tadi. Mia menggelinjang-gelinjang ketika jari saya menyentuh G-spotnya, vaginanya bertambah basah saja sampai keluar membasahi lantai.

Saya menghentikan kobelan jari ini, saya minta agar Mia mau melap dulu vaginanya agar tidak becek. Setelah dilap saya memasukkan jari tengah ke lubang vaginanya lagi, kemaluan saya sudah tegang dan saya minta Mia mengangkang yang lebar dengan cara mengangkat kedua kakinya tinggi-tinggi agar lubang vaginanya menganga dengan lebar. Saya arahkan kepala kemaluan saya kelubang vaginanya. Mia sudah melupakan kejadian tadi ketika Mia telepon ke orang tuannya, sebab Mia langsung menarik tubuh saya agar menekan lebih dalam lagi kemaluan ini. Dengan mudah saya memasukkannya dan langsung saya memompa turun naik dengan cepat agar bisa beristirahat karena kecapaian.

โ€œGoyang yang kencang Pak..โ€ pintanya agar saya menghunjam lebih cepat lagi.

Saya menurut saja dan dengan semangat saya percepat sehingga terdengar suara kecipak dari dalam lubang vagina Mia โ€œcplokk.. Cplokk..โ€. Beberapa menit kemudian saya sampai pada puncaknya secara berbarengan.

โ€œMiaa.. Saayya..โ€ suara saya tertahan karena bibir saya langsung melumat Bibirnya dengan penuh kemenangan.
โ€œHhmm..โ€

Mia memelukku dengan erat sambil menjepitkan pahanya ke pinggang saya. Mia tersenyum puas, sayapun tersenyum sambil kukecup puting susunya kanan dan kiri. kami merapihkan pakaian yang berserakkan dilantai, Mia melap lantai yang basah oleh bercak cairan kenikmatan kami berdua. Kami mandi berdua sambil bercanda ria untuk menghilangkan kesedihan yang baru dialami Mia, karena orang tuanya tidak mau mengambil saya sebagai mantunya.

Selesai mandi saya merapihkan badan dan pergi keluar rumah untuk membeli jamu sehat agar tetap Fit, saya paling suka minum jamu yang dicampur pakai telor bebek dan lada hitam. Katanya ramuan tersebut sangat ampuh untuk membangkitkan gairah sex.

Keesokkan harinya ketika saya tidur siang, orangtua Mia datang bersama kakeknya dari kampung. Mia tidak berani membangunkan saya, karena Mia tahu kalau saya masih capai habis melayaninya. Sore harinya saya bangun dan diberitahu kalau orangtuanya datang, saya pergi mandi untuk membersihkan diri setelah tadi siang bertempur dengan Mia. Setelah rapi, saya langsung menemui orangtua Mia. kami berbicara mengenai keadaan kampung dan kegiatannya. Orangtua Mia belum mau membicarakan perihal Mia, karena Beliau akan berbicara dihadapn isteri saya juga. Saya sangat setuju dan siap menghadapi segala resikonya.

Ketika isteriku datang, Orangtua Mia masih memberikan kesempatan untuk beristirahat sebentar (maklum adat timur). Setengah jam kemudian kami kumpul diruang tamu dan Orangtua Mia mengutarakan kedatangannya untuk menjemput si Mia.

โ€œBu.. saya mohon maaf, karena saya datang mendadak untuk jemput Mia..โ€ katanya.
โ€œAda apa.. Kok dijemput..?โ€ tanya isteriku.
โ€œMia lagi ada masalah dengan Bapak..โ€ katanya lagi.
โ€œAda masalah apa Mia..?โ€ tanya isteriku pada Mia.
โ€œAnu Bu..โ€ jawabnya gugup dan ragu.
โ€œBilang aja terus terang Mia..โ€ kata Orangtuanya.
โ€œMia hamil Bu..โ€ jawabnya tertunduk.
โ€œApaa..? Hamill..โ€ isteriku kaget mendengar ucapan Mia.
โ€œIyaa Bu.. Sudah dua setengah bulan..โ€ katanya lagi pelan.
โ€œPa.. Benar kamu menghamili si Mia..?โ€ tanyanya padaku.
โ€œBenar..โ€ jawabku.
โ€œKok.. Tega sih mengkhianati saya..!โ€ seru isteriku.
โ€œSaya sama Mia melakukan itu karena kasih sayang dan suka sama suka..โ€ jawabku.
โ€œBenar Mia.. kamu melakukan atas dasar suka sama suka..โ€ cecar isteriku ke Mia.
โ€œBenar Bu..โ€ jawabnya singkat.
โ€œYah apa boleh buat, sekarang terserah Papa dech..โ€ kata isteriku.
โ€œOk.. saya akan menikahi Mia, itu juga kalau disetujui oleh kamu dan orangtuanya โ€ kataku.
โ€œTidak.. saya tidak mau..โ€ kata Orangtuanya.
โ€œSaya tidak mau punya mantu yang cocok jadi Ayahnya anak saya..โ€ katanya lagi.
โ€œJadi mau Bapak gimana..?โ€ tanyaku.
โ€œGugurkan.. Pokoknya gugurkan..โ€ jawabnya seenaknya.
โ€œSaya tidak mau bikin dosa lagi Pak..โ€ kataku meminta.
โ€œPokoknya gugurkan..โ€ pintanya.
โ€œBapak mau menanggung dosanya..?โ€ tanyaku.
โ€œSaya siap menanggung dosanya โ€ jawabnya sekenanya.
โ€œYah.. Apa boleh buat, saya hanya pasrahโ€ kataku singkat.
โ€œSaya hanya minta ongkos Rp. 2000.000,- untuk menggugurkan..โ€ pintanya.
โ€œMemang cukup dengan uang segitu?โ€ tanyaku.
โ€œCukup kalau dikampung, saya masih sanggup menambahi kekurangannya..โ€ sombongnya.

Karena kesal mendengarnya, saya memberikan uang yang diminta dan tidak saya kasih lebih sepeserpun karena keangkuhannya.

โ€œNich.. Uangnya..โ€ saya memberikan uang yang dimintanya.
โ€œSaya terima uangnya, Mia sudah siap belum untuk berangkat..?โ€ tanya orangtuanya. Mia menganggukkan kepalanya.
โ€œMaaf Pak.. Hari sudah malam, gimana kalau besok pagi aja..?!โ€ seruku memohon.
โ€œIya Pak..โ€ kata isteriku dengan wajah sedih.

Isteriku memang sudah siap menghadapi apapun yang terjadi denganku, Dia tetap tegar menghadapinya walaupun kecewa. Singkat cerita Mia dan keluarganya menginap dirumah. Aku dan isteriku masuk kamar dan menanyakan hal tersebut kenapa bisa terjadi.

โ€œPa.. Kok bisa sich..โ€ kata isteriku.
โ€œKenapa nggak.. Kan saya hanya dengan Mia dan anak-anak dirumah..โ€ jawabku sekenanya.
โ€œIya.. Kenapa kamu lakukan sama si Miaโ€ kata isteriku lagi.
โ€œMia penuh perhatian terhadap saya, sedangkan kamu bisanya marah-marahโ€ belaku.
โ€œJadi kamu benar mencintainya..?โ€ tanya isteriku lagi.
โ€œBenar.. saya dan anak-anak sangat sayang sama si Mia โ€ jawabku.

Isteriku merasakan kecewa mendengar penjelasanku, karena memang itu keadaannya. Isteriku keluar kamar dan menghampiri si Mia, dibawanya Mia masuk kamar. Kami berbicara bertiga, sedangkan Orang tua dan Kakeknya Mia sudah tidur.

โ€œMia kamu benar mencintai Bapak..?โ€ tanya isteriku.
โ€œIya Bu..โ€ jawabnya singkat.
โ€œBenar kamu suka sama Bapak?โ€ cecarnya lagi.
โ€œBenar Bu..โ€ jawabnya lagi.
โ€œApa saja yang kamu lakukan kalau Ibu nggak ada dirumah?โ€ tanyanya lagi.
โ€œYaa.. Berbuat itu Bu..โ€ jawabnya sekenanya.
โ€œBerbuat itu bagaimana..?โ€ cecarnya lagi.
โ€œBerbuat seperti Ibu dan Bapak..โ€ jawabnya lugu.
โ€œMaksud kamu apa..?โ€ tanya isteriku pura-pura bego.
โ€œYa.. saya hisap itunya, Sayaa..โ€ jawabnya malu-malu.
โ€œItunya apa..?โ€ tanya isteriku lagi.
โ€œBurung Bapak Bu..โ€ jawabnya.
โ€œCoba kasih contoh!โ€ seru isteriku.

Mia kaget mendengarnya sambil melihat kearahku. Saya hanya tersenyum dan menganggukkan kepala untuk memberi syarat kepadanya.

โ€œAyo.. Kasih contoh..โ€ pinta isteriku.

Mia menghampiri saya dan melepaskan celana pendek saya, maka menyembullah kemaluan yang sudah tegang dan tidak ber CD lagi. Isteriku kaget karena saya tidak memaki CD.

โ€œPa.. kamu sudah tidak pakai CD yaa..?โ€ tanyanya dan saya mengangguk.
โ€œBapak memang tidak pernah pakai CD Bu..โ€ jawabnya polos.
โ€œPantes kamu suka sama Bapak..โ€ kata isteriku pada si Mia.

Mia masih melanjutkan hisapan dan jilatan pada kemaluanku.

โ€œBuka pakaian kamu โ€ pinta Isteriku pada Mia. Miapun menuruti permintaan isteriku.
โ€œKalau sudah begini, biasanya kamu ngapain lagi..?โ€ tanya Isteriku.
โ€œBurung Bapak dimasukkin..โ€ jawabnya.
โ€œMasukkin kemana..?โ€ tanya isteriku lagi.
โ€œKesini Bu..โ€ jawabnya sambil menunjuk vaginanya.
โ€œAyo masukkin, cepaat..โ€ pintanya lagi.

Mia langsung mengarahkan vaginanya kekemaluanku dan langsung menggoyang pinggulnya. Isteriku hanya tepaku melihat apa yang sedang terjadi saat itu, otomatis melihat adegan seperti itu, Isteriku mulai melucuti pakaiannya sendiri satu persatu. Mia masih asyik memompa kemaluanku dengan gencar, sedangkan isteriku lagi asyik mengobel lubang vaginanya dan tangan kanannya meremas-remas susunya Mia. Melihat hal itu Miapun meremas-remas susu isteri saya. Beberapa menit kemudian Mia mengerang.

โ€œPakk.. Miaa.. Sampai Pakk..โ€ desahnya.

Melihat Mia sudah sampai orgasmenya, isteriku langsung menggantikan posisi Mia untuk menindihku dan langsung memompanya. Mia terkulai lemas disisiku sambil menciumi bibirku. Sepulu menit kemudian isteriku mengerang karena sudah mencapai orgasmenya.

โ€œPaa.. Oohh Paa..โ€ erangnya panjang.

Saya belum mencapai puncaknya, maka saya bangkit dan meraih paha si Mia untuk mengangkang agar kemaluan saya dapat masuk dengan mudah. Saya langsung memompanya dengan penuh nafsu, sedangkan isteriku menjilati susu si Mia. Berselang sepuluh menit kemudian saya mencapai puncaknya. Saya cabut kemaluan saya dan disemprotkan ke mulut Mia dan isteri saya. Malam itu kami tidur bertiga dalam keadaa bugil.

Jam menunjukkan pukul 04.30 wib. Saya terbangun dan melihat keadaan disisi kiri ada si Mia sedangkan sisi kanan ada isteriku, keduanya masih tertidur. Seperti biasa kalau pagi kemaluan saya suka ereksi dan saya lihat Mia tidur dengan posisi kedua pahanya terbuka lebar, sedangkan isteriku memeluk guling. Maka saya langsung ambil posisi diantara selangkangan si Mia untuk mengarahkan kemaluan saya. Saya memompa turun naik sehingga membuat tempat tidur agak bergetar, isteriku terbangun dan dilihatnya saya lagi asyik memompa si Mia yang masih pulas.

โ€œPa.. Kok.. Mia sih yang dipakai..?โ€ tanya isteriku.
โ€œKamu tidurnya memeluk guling sih..โ€ jawabku.
โ€œAyo sini.. Gantian..โ€ katanya. saya mencabut kemaluan saya dan pindah mengarahkan ke lubang vagina isteri saya.
โ€œTadi si Mia tidurnya ngangkang, sedangkan kamu tertutup guling..โ€ belaku.
โ€œKok si Mia keblug banget yaa..!โ€ seru isteriku melihat Mia masih pulas.
โ€œBaru tahu Dia..โ€ ejekku kepada isteriku.
โ€œPaa.. Oohh.. Paa..โ€ desah isteriku sambil memelukku erat karena orgasme.
โ€œSaya pindah lagi ya Maa..โ€ pintaku yang dibalas dengan anggukkan kepala.

Saya pindah dan langsung mengarahkan kemaluanku ke lubang vagina si Mia. Mia tersadar setelah tiga kali hujaman dari pompaanku.

โ€œPak.. Nggak enak sama Ibu..โ€ katanya.
โ€œBarusan Ibu sudah.. Sekarang giliran kamu..โ€ jawabku.

Saya memompa dengan cepat agar permainan cepat selesai, Mia membantu dengan goyangan pinggulnya yang cepat. Beberapa menit kemudian Mia mengerang dan disusul olehku.

โ€œPakk.. Hmm.. Pakk..โ€ erangnya.
โ€œMiaa.. Ohh..โ€ desahku.

Saya mencabut kemaluanku yang mulai mengecil, langsung disambut oleh Mia untuk menjilati. Melihat hal itu isterikupun ikut ambil bagian untuk menjilatinya.

Pagi harinya sekitar jam 07.00 wib. Mia dan keluarganya pamit mau pulang kampung. Mia masih bisa tersenyum sebagai tanda perpisahan untukku dan keluarga, padahal di kampung nanti Mia akan diobok-obok untuk mengeluarkan janin yang dikandungnya.,,,,,,,,,,,,,,,,,

Author: Dennis Taylor