Cerita Mesum Indonesia – cerita seks dewasa ini adalah cerita bokep yang mana akan kami cerita kan menjadi cerita bokep. Nama saya James. Saya seorang mahasiswa di suatu universitas swasta yang cukup terkenal di Bandung. Suatu hari menjelang ujian akhir semester, saya diajak oleh adik kelasku untuk belajar bersama. Aku menerima saja, karena dari dulu semenjak ia masuk ke jurusanku, aku memang sudah ingin jadi pacarnya. Perawakannya cukup cantik, dengan tubuh yang ramping terawat, dan tentunya kulit yang putih karena ia keturunan Cina. Laura namanya. Begitu Laura mengajakku, tentu saja kujawab, “Mau..” “Jam berapa?” tanyaku. “Jam 3 sore, di rumahku, jangan terlambat soalnya nanti nggak selesai belajarnya”, jawabnya. Wah, kesempatan nih, pikirku. Setahuku, ia tinggal berdua saja dengan pembantunya karena ayah dan ibunya yang sibuk mencari nafkah di luar pulau Jawa. Pulang kuliah, aku langsung bergegas pulang, karena kulihat sudah jam 14:30 WIB. Dengan cepat kumasukkan buku yang sekiranya akan dipakai ke dalam tas, karena takut terlambat. Sesampainya di rumah Laura, aku langsung memencet bel yang ada di gerbang depan rumahnya, rumahnya tidak terlalu besar, tapi cukup nyaman kelihatannya. Sempat aku bertanya, kok rumahnya sepi banget. Kalau begitu berarti bonyoknya lagi pada pergi, jawabku dalam hati.
Tak lama setelah itu, Laura keluar membukakan pintu. Aku
cukup kaget dengan penampilannya yang menarik, kali ini dia memakai kaos yang
cukup ketat dan celana pendek ketat. Dia tersenyum lebar padaku, sambil
mempersilakan aku masuk. Ketika masuk, aku merasakan rumahnya benar-benar sepi.
“Langsung saja kita ke ruang tengah, yuk!” ajaknya. Sesampainya di ruang
tengah, aku langsung duduk di karpet karena tidak ada sofa. Ruang tengahnya
didesain ala Jepang dengan meja Jepang yang pendek yang disertai rak majalah di
bawahnya. “Tunggu yah, aku mau mandi dulu”,
katanya, “Habis keringatan abis senam nih!” Ternyata aku baru tahu kalau
badannya bagus karena ia sering senam. “Kamu mulai aja dulu, nanti terangin ke
aku yah”, katanya. “Kalo mau minum, ambil aja sendiri, soalnya pembantuku
sedang sakit, dia lagi tiduran di kamarnya.”
Cukup lama aku belajar sambil menunggunya dan akhirnya aku bosan dan
melihat-lihat majalah yang ada di bawah meja di depanku. Kulihat semuanya
majalah wanita, mulai dari kawanku, kosmo, dan majalah wanita berbahasa jepang.
Tanpa sengaja, ketika kulihat-lihat kutemukan sebuah majalah yang berisikan
foto cowok bugil dengan otot-otot yang bagus di tengah majalah bahasa jepang
itu. Aku sempat kaget melihatnya. Bersamaan dengan itu, ia keluar dari kamar
mandi yang letaknya di sudut kamar tengah di mana aku duduk. Dia keluar memakai
kimono kain handuk putih. Karena keasyikan, aku tidak sadar kalau dia
mendekatiku. Kupikir dia pasti masuk ke kamarnya untuk berpakaian terlebih
dahulu. Aku sempat grogi, karena aku belum pernah didekati oleh wanita yang
hanya menggunakan baju mandi, karena di rumahku tidak ada saudara perempuan,
jadi aku merasa tidak biasa. “Ih, kamu,
disuruh belajar malah liat-liat yang aneh-aneh.” “Ini mah nggak aneh atuh”, kataku, “Aku juga
punya, dan badanku juga kayak gini loh!” bisikku sambil menunjuk ke salah satu
model cowok di majalah tersebut.
Aku memang sudah ikutan fitness sejak kelas 2 SMU, tak heran kalau aku lebih terkenal karena badanku yang bagus dibanding kegantenganku. “Ah, masa?” katanya, “Gua nggak percaya ah.” “Kamu kok tahan sih liat-liat kaya beginian?” tanyaku. “Mana ada yang tahan sih?” balasnya. “Tadi lagi nunggu kamu dateng ke sini saja aku sempet liat-liat dulu majalah itu lho! Jadi kamu tau khan, kenapa saya lama mandinya?” jawabnya sambil tersenyum mesum. “Ihh, kamu ini!” balasku, “Ternyata suka juga ya sama yang gituan.” “Iya dong, tapi, James katanya kalo maen langsung lebih enak ya dibanding masturbasi?” tanyanya. Saya sempat kaget ketika dia tanya hal yang begitu dalamnya. “Kata kamu, kamu mirip ama yang di foto majalah itu, buktiin dong.” Wah, kupikir ini cewek sudah horny banget. Aku sempat grogi untuk kedua kalinya, aku cuma bisa tersenyum. “Iya sih katanya, tapi khan…” Belum selesai aku bicara, dia langsung mencium bibirku. “James, tau nggak kalo aku tuh sebetulnya udah seneng banget ama kamu semenjak aku ketemu kamu”, bisiknya sambil mencium bibirku. Aku kaget dan responku cuma bisa menerima saja, soalnya enak sih rasanya. Terus terang aku belum pernah dicium oleh cewek sampai seenak itu, dia benar-benar ahli. Tanpa sadar, posisinya sudah berada di atas pangkuanku dengan paha yang menjepit perutku. Sambil menciuminya, kuelus-elus pahanya dari atas ke bawah, dan dia mendesah, “Akh… enak sekali!” Kuteruskan aksiku sampai ke kemaluannya, kuraba klitorisnya, dan kugosok-gosok. Desahannya semakin keras, dan tiba-tiba dia berhenti. “Wah, kok berhenti?” aku bertanya dalam hatiku. Langsung saja kubisikkan padanya bahwa aku juga betul-betul menginginkannya jadi pacarku sejak awal bertemu.
Baca Juga Cerita Bokep Seks : NGENTOT DENGAN TUKAN BECAK dan HADIAH NGENTOT TANTE SEKSI
“Lalu mengapa kamu nggak bilang ama aku?” tanyanya. “Karena
aku takut kalau perasaan kita berbeda”, jawabku. Dia sempat terdiam sejenak. Langsung timbul pikiran kotorku. “Udah
tanggung nih”, pikirku. Batang kemaluanku betul-betul sudah bedenyut-denyut
sejak tadi. Langsung saja kubuka baju mandinya, dan kukulum dan kuhisap buah
dadanya. Dia menerima saja, malah merasa keenakan, hal ini terlihat dari
ekspresi wajahnya. Putingnya menjadi mengeras dan tak lama kemudian, dia
mendesah, “Aakh…” saat kupegang liang kewanitaannya yang mulai basah. Aku semakin terangsang, batang kemaluanku
benar-benar sakit rasanya. “Sayang, boleh kan kalau aku menjilati lubang
keramatmu?” Dia mengangguk tanda setuju. Langsung saja kujilati liang
kewanitaannya terutama daerah klitorisnya. Lumayan lama aku menjilatinya sampai
aku merasa mulutku kering sekali. Akhirnya dia mendesah panjang, “Aakhhh… aku
mau keluar James…” Terlihat cairan putih keluar dari liang senggamanya, baunya
amat merangsang dan rasanya jauh lebih merangsang lagi. “James, maen beneran yuk?” ajaknya. “Wah, gila juga nih cewek”, pikirku. Karena batang kemaluanku sudah sakitnya bukan
main, langsung saja aku iyakan. Lalu kubuka semua baju dan celanaku.
Kubaringkan dia di lantai berkarpet, dan kulipat kakinya, kunaikkan ke bahuku,
dan mulai kumasukkan batang kemaluanku yang sudah tegak itu. Sempit sekali,
hampir tidak bisa jalan. Kutekan lebih keras. Dia menjerit kesakitan, “Stop
James, sakit tau.” Aku tidak menghiraukannya dan terus menekan batang
kemaluanku sampai rasanya kepala batang kemaluanku menabrak sesuatu. Lalu aku
mulai memaju-mundurkan badanku ke depan dan ke belakang. Laura mulai merasa enak, dia sudah tidak
menjerit lagi.
“Tuh enak kan”, kataku.
“Iyah”, jawabnya, “Bener! enak sekali.. lebih cepet dong James.” Kupercepat permainanku, dan dia mendesah,
“Ah.. ah.. ah..” karena merasa nikmat. Lama juga aku mengocoknya. Tak lama kemudian, “James.. aku mau keluar
lagi.” “Sama”, balasku. “Sedikit lagi, James… Aakkhhh… enak sekali
James”, bersamaan dengan itu, aku pun keluar dan kukeluarkan seluruh spermaku
di dalam liang kewanitaannya. Batang kemaluanku terasa hangat dan nikmat
bercampur jadi satu. Kutarik batang kemaluanku keluar dan kulihat tetesan darah
di karpet. Aku sempat kaget, berarti dia masih perawan. Aku sempat merasa
senang banget waktu itu. Laura bangun
dan dia kaget saat melihat batang kemaluanku yang cukup besar, panjang 15,5 cm
diameter 3,5 cm. Langsung dia kulum batang kemaluanku, yang sudah mau tidur
lagi. Begitu dikulum, batang kemaluanku berdiri lagi karena enaknya. Dia
mainkan lidahnya di kepala batang kemaluanku dan menjilat seluruh bagian batang
kemaluanku sampai masuk semua, sampai akhirnya aku merasa ada dorongan yang
kuat pada batang kemaluanku dan, “Creeet.. creeet.. creet..” spermaku keluar,
dia hisap dan sebagian muncrat ke wajahnya. “Hmmm.. enak sekali James”,
terlihat ekspresi wajahnya yang senang. Kami
pun kelelahan, dan berbaring bersama di ruang tengah sambil berpelukan dan
mengucapkan kata-kata sayang. Tanpa terasa waktu sudah jam 6 sore. Kami mandi
bersama, dan setelah itu kami makan malam bersama. Aku disuruhnya menginap,
karena malammya kita mau mempraktekkan jurus yang lain katanya. Aku mengiyakan
saja. Lalu kutelepon ke rumah dan bilang bahwa aku malam ini mau menginap di
rumah teman, aku tidak bilang itu rumah Laura, karena sudah pasti tidak boleh.
Begitu selesai, kita sempat tertawa bersama karena kita
tidak belajar malah bermain seks. Tapi tidak masalah sekalian buat penyegaran
menuju ujian. Dia balas dengan senyum. Karena kehabisan pembicaraan, akhirnya
kami mulai terangsang lagi untuk berciuman. Kali ini aksinya lebih gila. Sambil
berciuman kami saling membuka baju. Sampai tidak ada satu benang pun menempel
di badan kita. Lalu di bicara, “James, kita ke kamarku yuk, biar lebih asyik.”
Kugendong dia ke dalam kamarnya, dan kita lanjutkan lagi dengan berciuman. Tak
lama kemudian kupegang liang kewanitaannya, sudah basah ternyata. Langsung saja
kubalikkan badannya dan kumasukkan batang kemaluanku dari belakang. Kali tidak
sulit. Dia mendesah enak ketika kumainkan batang kemaluanku di lubang
senggamanya. Kumainkan terus sampai aku dan dia mau keluar. “Akkhhh…” kami berdua sama-sama keluar,
kukeluarkan spermaku di luar, karena takut dia hamil. Tenyata Laura belum puas,
dia membaringkan tubuhku di kasurnya. Dia langsung berdiri di atas tubuhku dan
mulai memasukkan batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya. “Ahhhh.. ”
desahnya,
“Gini lebih enak James..” Aku benar-benar lemas tapi karena permainannya yang begitu hebat, aku sampai lupa. Dia teruskan sampai spermaku keluar, cuma sedikit kali ini, tidak seperti sebelumnya. “James dikit lagi juga aku keluar”, bisiknya tertahan sambil menaik-turunkan tubuhnya di atas badanku. Akhirnya dia keluar juga. Batang kemaluanku terasa pegal sekali, badanku benar-benar lemas. Dia juga terlihat lemas sekali. Kami tertidur lelap sampai pagi di kasurnya sambil berpelukan dengan tidak berpakaian karena pakaian kami tertinggal di ruang tengah dan malas mengambilnya karena sudah capek. film semi sub indo Besok paginya, kami bangun bersama, mandi bersama, sarapan dan pergi ke kampus sama-sama. Semenjak itu kamipun sering belajar bersama, walaupun ujung-ujungnya berakhir di kasur airnya yang empuk. Tapi aku jarang menginap, karena takut orang tuaku curiga, ini cuma rahasia kita berdua.
MERASAKAN ANAK PERAWAN IBU KOST
Saya adalah pria yng kesepian, merupakan mahasiswa yang
bertempat di Semarang yang masih sekarang ini blom lulus-lulus dengan usia yang
sekarang 24 tahun. Memang dari bidang akedemik saya termasuk orang yang gagal
namun untuk masalah wanita untuk memikat hatinya saya termasuk orang yang
sukses, meskipun ya sering saja dengan status yang masih kesepian. Cerita ini bermula saat saya mendapatkan
tempat kossan yang baru. Dari kemarin-kemarin saya muter-muter di daerah
sampangan , dan pada akhirnya saya dapet juga tuh tempat kossan yang buat saya
tempatin. Dengan tempa yang masuk ke dalam-dalam perkampungan dan ada satu satu
hal , yang buat tertarik saya untuk tinggal di kossan itu. Karena di tempat kos sinilah, ada anak dari
ibu kos yang cantiknya bukan maen. Gadis itu bernama Lia, dia merupakan
mahasiswi dari kampus UNTAG. Saat saya melihat dia, seketika kontol saya begitu
ngaceng dan tegang karena Lia sangat cantik dan seksi. Sebelumnya saya bertanya
untuk mencari kossan , saat itulah yang menyapa dan menjawab si Lia dan
berkata: “Iya , masih ada satu kamar kok Kak”. Dengan jawaban seperti itu ,
saya langsung tak pikir lama-lama dengan suara yang lembut dan halus menjadikan
kontol saya semakin bersemi. Dengan pemilik Ibu kos yang juga begitu ramah
juga, tapi kadang –kadang Ibu kos yang dengan profesi berdagang di Solo juga
jarang untuk pulang ke rumah nya.
Lia juga mengatakan kalo Bapak dan Ibu juga jarang di
rumah.Dan pada akhirnya di kemudian hari, saya langsung untuk mengambil kamar
kossan yang kebetulan bersebelahan dengan pemilk rumahnya. Dengan tepat kos
yang lumayan terpencil dan jauh saya dari teme-temenm gak jadi masalah lah buat
saya. Yang penting saya bisa dapetin hati Si Lia anak dari pemilik yang punya
kossan. Dan kemudian saya sudah siap untuk menempati kamar kossan yang baru.
Saat saya duduk kan di luar, saya melihat Lia sedang telpon-telponan ntah dari
siapa dengan duduk di teras rumahnya. “ wow. . .kesempatan buat saya nih. . ? Begitu
nungguin Lia telpon-telponan, langsung saya samperin dia. “ Hay…lagi ngapaian
nih. .? kata saya. Dengan sambil tersenyum. “ Iya ,Kak sedang santaian aja kok
Kak..”ucap Lia. Dengan membalas dengan senyum simpul. “Sedang telponan sama si
pacar ya. . ?”ujar saya. “ Pacar Kak .. . ?”jawab Lia. Terasa hati ini remuk
medengar ucapan Si Lia. Ternyata Lia sudah punya pacar. Ampun deh. . . !! Tapi
pembicaraan masih tetap berjalan , walau Lia sudah punya gebetan. Saya
berkeinginan untuk akrab dengan Lia, ya….sapa taukalo Lia bosen atau Bete
dengan pacarnya. Sapa tau. . . . . .? Saya
perhatikan dengan wajah cantik nya Si Lia, Sumpaaaah. . . .!! bener-bener mirip
wajah Indo.
Dengan kulit yang eksotik dan dengan paras yang beda dari lingkungannya. “Kok . , Liatin Lia seperti itu sih Kak. . .?”tanya Lia Saya yang bengong kemudian tersadar. “ Eh ,iya. .ternyata Lia ada tai lalat nya juga ya. . ?”jawab saya. “ Kalau orang punya ciri-ciri seperti itu, orang nya sering beruntung lho. . .?” ucap saya. “ Lha memangnya ada apa ikh Kak?” Tanya Lia “ Ya iyalah beruntung. . .! untung aja tai lalat, kalo tai kambing gimana jal. . .?” dengan bercanda. Lia seketika langsung tertawa. Manis banget senyumnya ngeliat dia tertawa. Pada akhirnya pada malam itu saya berhasil ngobrol begitu laama dan tertawa bersama Lia. Bahkan setelah cerita tentang tai lalat itu, Lia bahkan nunjukin kalau dia punya tanda lahir di pundaknya. “Mana mungkin itu tanda lahir .. ! kayaknya tatto deh!” dengan menuduh. “Beneran kok Kak ini tanda lahir!” balasnya. “Gak percaya ah. . .! Pasti kamu orangnya suka tato kan. . ! Harus dicek nih!” tuduh saya. Dia malah tertawa ngekek. Saya begitu senang.. Dan paginya, saya sempetin dulu joging pagi. Dengan lari di tempat dan push up ringan sudah jadi rutinitas pagi buat saya. Punya badan tegap dan berotot memang inilah saya. Walaaah. . .. tiba-tiba saya denger suara cebar-cebur dari kamar mandi. Saya usut dari mana asal suara tersebut, ternyata persis bersebelahan dengan dinding disebelah kamar yang saya tempati. Ternyata disebelahnya kamar mandi tho. . . ! Saya coba mendengar suara gemercik air tersebut. Ternyata suara kemudian adalah suara nyanyian seorang gadis. Tidak salah lagi, itu suara Lia! Saya begitu seksama dan menikmati suara nyanyiannya. Merdu dan apik banget.. ! Akhirnya timbul pikiran kotor saya.
Baca Juga Cerita Mesum Seks : AKU JADI BUDAK SEX PEMUAS NAFSU IBU MUDA dan DI BUNTINGIN ADIK KANDUNG
Dengan dinding tembok yang sebenarnya tidak terlalu tinggi
itu bisa saya panjat! Akhirnya dengan
cepat, otak saya berfikir mesum. Bagaimana caranya untuk memanjat dinding yang
tingginya seperti ini. Setelah yakin orang tua Lia sudah berangkat pergi
berdagang dan Lia pasti sendirian di rumah, saya nekat untuk ngintipin Lia
mandi. Dengan panjatan kursi, akhirnya saya bisa mencapai ujung tembok paling
atas. Pelan-pelan saya angkat kepala untuk melihat pemandangan di dalam kamar
mandi. Dan memang benar. . ! Lia sedang
mandi sambil bernyanyi. Lia dengan wajah Indo itu ternyata punya tubuh yang
sangat seksi. Dari ujung rambut hingga ujung kakinya dapat saya liat secara
jelas. Dengan tetek yang montok bergelantungan. Kulitnya putihnya yang sebagian
tertutup dengan busa-busa sabun. Hingga rambut-rambut halus yang tumbuh
didaerah memeknya dapat terlihat sanagat jelas. Tanpa sadar sudah membuat
batang kontol saya langsung mengeras. Lia masih asyik menggosok-gosok bagian
tubuhnya dengan sabun. Yang membuat saya tak tahan dengaan kondisi tangannya
yang meremas teteknya sendiri. Terpaan busa sabun dari teteknya yang putih
licin oleh sabun membuat saya serasa mau horny. Kemudian , Lia membilas
sabunnya dengan mengguyurkan air. Kulitnya
makin terlihat putih bercahaya dan pada berikutnya bagian selangkangannya yang
dicuci dengan air.
Diluar dugaan saya, ternyata Lia menjamaahi dan
mengelus-elus bagian memeknya. Saya berfikir Lia melakukan pembersihan di daerah
memeknya. Ternyata, Lia begitu nikmat dengan mengelus-elus daerah yang berbulu
tersebut. Saya liat matanya sudah merem-merem keenakan. “Ohh Yessss. . .. Lia
sedang masturbasi. . .!” Baru kali ini saya melihat secara langsung dengan mata
kepala sendiri ada seorang cewek yang masturbasi. Secara jelas saya menonton
Lia yang tengah keasyikan memainkan jarinya di bibir memeknya. Secara tak sadar
saya jadi lupa diri kalau sebenarnya posisi saya sangat terlihat. Bisa bahaya
kalau sampai ketahuan oleh Lia. Malu deh
jadinya kalo ketahuan , lagi satu hari ngekos ditempat orang sudah berlaku
mesum seperti ini. Ternyata dingklik yang menjadi pijakan saya untuk mengganjal
kursi tak sanggup lagi menahan pijakan saya. Akhirnya dingklik tersebut
meleset. Dan Lia jadi kaget dan menghentikan adegan masturbasinya. “Mampuss
deh.. kalo Lia sampai tau!” batin dengan rasa cemas. Saya langsung menghentikan
tontonan sebentar. Saya segera turun dari dinding yang saya panjat buru- buru.
Ternyata Lia menyadari dirinya diintip. Lia segera mengenakan handuk dan
pakainnya lalu buru-buru keluar kamar mandi. Saya segera menuju pintu kamar
mandi untuk menghalangi dan menenangkan Lia, kalau-kalau Lia bisa berteriak.
Bisa mateng saya kalau dia nanti akan mengadu ke Bapak Ibunya setelah pulang
dari berdagangnya. Saya yang buru-buru melintasi pintu kamar mandi langsung
bertumbukan dengan Lia yang baru saja keluar kamar mandi. Kemudian handuk Lia langsung lepas, dan Lia
terjatuh. “Sorii..Sorii. .. “ Dengan
kata kata itu yang bisa terucap dari mulut saya sambil membantu Lia untuk
berdiri. Saya langsung mengambil handuknya.
Dan nampaknya Lia kelabakan ketika handuknya hampir saja
copot. Lia tidak memakai apa-apa kecuali handuk yang membuat teteknya menyembul
kelihatan. “Kakak, barusa ngintipin Lia yah?” tanya Lia Dengan menundukkan
kepalanya, Lia menunduk mungkin karena dia malu. Karena baru saja dia melakukan
masturbasi. Saya jadi ngerasa berdosa. “Kakak minta maaf ya.. Kakak menyesal
banget” saya ucapin itu dengan nada memelas. Lia cuma mengangguk tapi masih
menunduk. Tangannya masih memegang handuknya erat-erat. Tak lama setelah itu
dia berjalan pelan kedalam rumahnya sambil menahan malu. Matanya berkaca-kaca.
Saya jadi tambah merasa bersalah. “Blum
ada lho yang ngeliat Lia begituan. . ?” “ Kok kakak berani sih?” suaranya
lirih. Akhirnya saya anterin Lia ke kamarnya. Saya bimbing dia menuju kamarnya.
Dibenak saya semuanya campur aduk. Perasaan bersalah udah membuat dia
ketakutan. Mungkin saja bagi cewek hal seperti itu bisa membuatnya trauma. Setelah
sampai dikamar Lia, saya malah memeluknya. Terlintas dipikiran saya, kalau
cewek sedang sedih begitu cara untuk menenangkannya hanyalah dengan di peluk
,menurut teori saya yang pernah saya lakukan . “Lia . . .. ,Kakak minta maaf ya
. . ” saya bisikin itu ke telinganya.
Sekali lagi Lia mengangguk. Dari pelukan, saya beralih mendekap Lia. Saya
langsung saja cium pipinya kemudian bibirnya. Kemudian dengan naluri saya,
tangan saya juga ikut memainkan perannya meremas dada Lia dari luar handuknya. “Kakak!
Sedang ngapaain nih. . .!” ucap Lia kaget. Dalam teori saya, kepalang becek ,
basah aja sekalian! Tanggung ketahuan ngintipin Lia mandi, kenapa gak saya
tidurin aja sekalian? Mumpung ada kesempatan !!
Saya kemudian men dorong Lia ke tempat tidurnya. Pintu kamarnya segera
saya kunci. Dan kemudian handuknya dengan mudah saya lepas. Bibir Lia saya
lumat dan beradu dengan lidah. Tangan saya menjamah teteknya yang semok. Lia
sedikit berontak dan kakinya berulah gak karuan. “Kakaaaakk..” Lia berteriak.
Saya mulai cemas. Nanti kalau ada warga yang dengar gimana? Saya
bisa dihajar masa. Akhirnya saya menghentikan aksi birahi saya. Saya mutusin
untuk membujuk Lia pelan-pelan. Sambil mengelus-elus pundaknya dan membelai
rambutnya saya ngomong pelan-pelan. “ Lia, tenang aja yaa.. kakak gak bermaksud
ngapa-ngapain Lia” “Kakak gak mungkin menyakiti Lia karena kakak sayang banget
sama Lia..”.ucap saya. Lalu saya cium leher Lia, tangan saya mulai lagi
main-main mengelus teteknya, meremas dan mengelus kemudian turun ke daerah
memeknya. “Kakak, Lia mohon jangan ya kak. .” Lia merasa ketakutan. “Lia
pokoknya santai aja yaa.. Kakak gak akan nyakitin Lia. Kakak Sayang sama Lia.” Tangannya
terus mendorong-dorong saya. Lia sangat ketakutan setengah mati. Saya terus
memberikan rangsangan dengan terus menciumi leher Lia. Kemudian turun dan
menjilati puting teteknya yang merona. Dan
tangan kanan saya mengelus-elus daerah memeknya. Jari tengah mulai saya
masukkan ke selakangan memeknya. Saya terus mainkan itu pelan-pelan. “Kakak..
Lia mohon, Lia belom pernah begituan kak.. . .” “ Lia takut.. . . .” Lia masih
memelas. Tangannya terus menahana tangan
kanan saya yang menjamah didaerah bibir memeknya. Saya cuma jawab permohonan
Lia dengan ciuman dan kuluman dibibirnya. Saya terus lumat bibir Lia dan bibir
memeknya dilumat jari tengah saya. Perlahan saya masukan jari tengah saya
dengan pelan-pelan. Terasa daerah
memeknya Lia sudah basah. Mengetahui daerah memeknya nya sudah basah dan licin,
saya jadi yakin kalau sebenarnya Lia juga pingin menikmati permainan saya.
Kayaknya Lia juga sudah tidak menunjukkan perlawanan yang kuat. “Lia. . . “. “Kakak
masukin jari kakak pelan-pelan ya.” “ Kagak sakit kok..” “ Lia tenang aja
yaa..” Belum lagi Lia memberikan persetujuannya, jari tengah saya terus saja
masuk ke memeknya. Akhirnya jawaban Lia Cuma erangan dan desahan.
Saya terus mainkan dengan memasukkan jari tengah saya kedalam memeknya sedikit demi sedikit. Akhirnya bisa masuk jari saya! “Kakak.. Lia takut kak..” Lia terus ngomong. Tapi kakinya malah membuka lebar dan sesekali nafasnya agak berat. Saya yakin Lia sebenarnya mungkin saja sering bermasturbasi. Cewek-cewek seperti Lia mungkin saja cewek hyperseks yang sering memuaskan dirinya dengan masturbasi sendiri. Seperti yang saya liat barusan di kamar mandi. Saya makin sibuk dengan tangan kiri saya membelai rambutnya, mulut saya sesekali mengisap dan menjilati putingnya, dan tangan kanan saya memasukkan jari kedalam liang memek Lia yang makin banjir dengan cairan dan licin. Akhirnya saya gak tahan lagi. Dengan sekejap segera saya lepaskan semua pakaian saya hingga kami berdua sudah benar-benar telanjang bulat. Segera saya tindih tubuh Lia yang tergeletak. “Lia, kita coba masukin yuk.. !!” “Tahan sedikit ya.. “ “Mungkin sedikit nyeri.” Lia dengan lugunya mengangguk. Tampaknya Lia sudah diliputi gejolak birahi yang gak bisa di kontrol. Saya makin birahi dan bersemangat. Perlahan saya sempret-sempretkan kontol saya yang udah tegang dari tadi ke bibir memeknya Lia. Lia yang makin terangsang gak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Jiwa raganya sudah diliputi hasrat seks. Setelah kontol saya licin dengan cairan Lia, perlahan saya tancapkan kontol saya ke dalam liang memek Lia. Walaupun pekerjaan saya halus dan pelan, tetap saja Lia merintih kesakitan. Sekarang kontol saya tercampur dengan cairan licin dari Lia dan darah virginnya. Kemudian Lia menangis, Namun bibirnya terus mengeluarkan suara “Arrhhh.. ahhhh.. kakak..” Saya gak mau ambil pusing. Saya sibuk dengan mengobrak abrik memek Lia yang sangat sempit agar batang kontol saya bisa masuk lebih dalam lagi. Dibantu dengan cairan pelicin Lia yang sudah banjir, kontol saya bisa masuk semuanya. Saya terus menggenjot dengan maju mundur batang kontol saya. Sesekali saya cium dan jilatin leher Lia hingga ke teteknya.
Baca Juga Cerita Seks Terpanas : KECANDUAN DENGAN PEJU YANG KELUAR DARI KEMALUAN ANAK ABG dan KISAH PANAS ANAK KOST BELAKANG
Kemudian putting nya saya emut dan sedot sekuat-kuatnya.
Akhirnya saya meliat tanda-tanda Lia akan birahi kembali. Segera saya atur
dengan kecepatan goyangan saya. Saya pun
pengen keluar dan klimaks. Akhirnya Lia lebih dahulu mencapai klimaks dan
berteriak “Kakakk…. . ” Berurutan setelah itu saya juga keluar menyemprotkan
cairan pejuh saya didalam memeknya. “Aaaaahhh.. Ahhhh.. Lia..” Saya ngecrooot.
.. . . . . “Croooott. . . . .Jrooot……Criiiit. . .. “ Beberapa kali semburan
dengan menekan kontol saya sedalam-dalamnya kedalam liang memeknya. Lia pun
menjepitkan pahanya. Akhirnya untuk beberapa saat kita menikmati dan merasakan
nikmatnya bagaimana orgasme yang sebenarnya. Beberapa saat setelah itu terasa
kedut- kedut dan denyutan dari memeknya.
Kontol saya yang masih menancap dan belum saya cabut. Batang kontol saya
itu saya biarin sampai lemas didalam memeknya Lia. Saya terus perhatikan wajah
menawan Lia yang lemas sayu setelah saya renggut bunga keperawanannya. Sesaat
saya jadi tak tega dan kasihan telah melakukan ini semua kepada Lia. Kembali
saya elus-elus dan benerin rambutnya yang berantakan. Saya tatap matanya
dalam-dalam sambil berkata pelan “Lia, maukah kamu jadi pacar kakak?” Lia hanya
diam. Saya tau dia udah punya pacar. Tapi saya sama sekali gak tau apa yang mau
saya katakan selain itu kepada Lia. Saya
pasang kembali celana dan keluar dari kamar Lia. Lia masih terdiam lemas dan
sayu diranjangnya dan belum memakai pakaiannya. Saya udah siap dengan segala
resiko dari perbuatan saya barusan. Setelah itu saya langsung berkemas di dalam
kamar kos saya.
“Mungkin setelah ini Lia akan mengadukan semua itu ke orang
tuanya dan saya bakal di pidana kan” pikir saya. Siang harinya, saya sudah
selesai beres-beres barang-barang. Saya pengen cabut duluan sebelum saya di
usir sama orang tuanya Lia. Atau mungkin saja hal yang lebih buruk bakal
terjadi ke saya. Ternyata pintu kamar kos saya diketuk. Setelah saya buka
ternyata Lia. Saya persilahkan Lia masuk. Lia pun masuk kedalam kamar saya. Lia
melihat saya sudah berkemas dengan barang-barang siap-siap mau kabur. “Kakak
mau kemana?” tanya Lia. Saya cuma diam. “Kakak gak boleh pergi!” Lia takut.. ! “Gimana
coba kalau Lia sampai hamil?” “Kakak harus bertanggungjawab untuk semua ini!”
kata Lia lirih. “Baiklah kakak tak akan
pergi. Kakak akan tanggungjawab kalau terjadi apa-apa”. “Tapi kakak mohon
jangan mengadu sama orang tua Lia ya..”permintaan saya. Lia hanya mengangguk,
dan dengan matanya masih sembab karena menangis. Saya jadi kasihan, akhirnya
Lia saya peluk lagi. Seminggu setelah itu, saya dan Lia Cuma diam-diam dan tak
ada tegur sapa. Tapi akhirnya saya mencoba beranikan diri lagi untuk menegurnya
dan mengajaknya bercanda lagi. Akhirnya, saya bisa ngajakin Lia untuk berhubungan
badan lagi. Ya. . .Kadang dikamar kos saya, kadang dikamar dia. Bahkan dia
sempat tidur di kamar saya, padahal orang tuanya ada dirumah. Ternyata Lia
selalu diliputi sex gairah. Permainan
birahi ini kami semakin hari semakin variasi. Dalam waktu tak kurang dari
seminggu, Lia sudah berani menelan habis sperma yang saya semburin didalam
mulutnya. Permainan seks lagi dan lagi.. kami berdua sama-sama diliputi gairah
birahi yang liar. Walaupun status hubungan saya belum jelas hingga saat ini,
saya tetap menjalani ini sama Lia.
Dan Lia masih berhubungan dengan pacarnya. Tapi kalo soal ranjang Lia lari ke saya dan hampir setiap malam Lia mampir ke kamar saya buat adegan gituan. . . itung-itung pengahantar tidur malamnya. Kadang setelah gituan dia balik ke kamarnya, kadang tidur di kamar saya. Sejak saat itulah, Lia ternyata diam-diam juga main sama pacarnya. Saya pernah nanya ke Lia, apa dia pernah melakukan hubungan badan dengan cowoknya? Awalnya Lia bilang belum. Tapi setelah saya selidiki sms dari cowoknya, ternyata mereka juga udah ngelakuin hal begituan. Setelah perawannya saya renggut, Lia malah jadi hyperseks dan binal yang pengen ngelakuin hal itu terus. Pada saat itu, pembicaraan saya sama Lia sampai ke sesuatu yang bahkan gak saya duga. Lia berkata sedandainya kalau dia membayangkan di setubuhi dengan dua orang, yaitu saya dan pacarnya. Hehehee… Tak habis pikir saya membayangkannya mengapa cewek yang dulu nya pemalu dan cupu ini bisa jadi binal seperti ini ya. Demikianlah cerita bokep mesum KEPERAWANAN ADIK KELASKU dan MERASAKAN ANAK PERAWAN IBU KOST oleh cerita sex hot