KISAH PANAS ANAK KOST BELAKANG dan SKANDAL PERSELINGKUHAN YANG NIKMAT

Author:

Cerita Bokep Seks – cerita mesum ini adalah cerita seks Indonesia dari pengalaman ku sendiri. Aku Fadil mahasiswa di Kampus X di jogja, berasal dari keluarga sederhana di kota di luar jogja, Di jogja ini aku tinggal ngekos di sebuah dusun dekat dengan kampus dan rata-rata rumah disini memang dijadikan kos-kosan, baik untuk putri maupun putra. Ini lah kisah panas ku..  Kosanku berada didaerah bagian belakang dusun dan dibagian depanku ada kos putra, disamping ada kos putri, dan di belakang ada kos putri yang dihuni 7 orang. Yang akan aku ceritakan disini adalah pengalamanku dengan penghuni kos putri yang berada di belakang kosku.  Singkat cerita aku dan penghuni kos putra yang lainnya memang sudah kenal dan lumayan akrab dengan penghuni kos putri belakang, jadi kalau ada yang perlu bantuan tinggal bilang saja. Aku sering sekali main ke kosan putri itu untuk sekedar ngobrol-ngobrol saja diruang tamunya, itupun kalau dikosanku lagi sepi, maklum saja aku sendiri yang angkatan tua yang nyaris gak ada kerjaan, sedangkan yang lainnya masih sibuk dengan kuliah dan kegiatan-kegiatan lainnya.Saking seringnya aku main ke kosan belakang, ke-7 cewek penghuninya sudah sangat terbiasa dengan kehadiranku disana, dan ada satu orang cewek bernama Ana, tingginya sekitar 165cm, beratnya sekitar 50kg, kulitnya kuning, ukuran Branya mungkin cuma 34A, pernah sehabis mandi masih dengan balutan handuk sejengkal diatas lutut dia lewat didepanku dengan santainya. 

Aku yang masih sangat normal sebagai lelaki sempat melongo melihat pahanya yang mulus ternyata, dan dia cuek aja tampaknya.Sampai suatu hari, sewaktu liburan UAS sekitar menjelang sore saat aku datang ke kosan belakang seperti biasa, disana hanya ada Ana sendiri, dia memakai daster bunga-bunga tipis selutut, dia sedang didepan komputer dikamarnya yang terbuka pintunya, kupikir dia lagi mengerjakan tugas“lagi ngapain, An? Yang laen kemana?” tanyaku didepan pintu, “eh Mas Fadil, lagi suntuk nih, lagi ngegame aja, yang laen kan mudik mas, trus Mbak rina kan KKN pulangnya malem terus” jawabnya sambil masih memainkan mousenya“masuk mas”.  “ emang kamu ga mudik juga An?” “aku kan ngambil SP mas, males klo harus ngulang reguler” jawabnya.“lagi ngegame apa sih?” tanyaku lagi “ini nih maen monopoly, abis yang ada cuma ini” sambil merubah posisi kakinya bersila dan sempat memperlihatkan pahanya, akupun melongo lagi di sajikan pahanya itu, sampai akhirnya dia sadar dan sambil menutup pahanya dia bilang “hayo ngliatin apa?”“eh ngga, ga liat apa-apa” jawabku gelagapan “hayooo ngaku, pasti nafsu ya, dasar cowo” dia bilang “yeee jangan cowo aja donk yang salah, yang bikin nafsu kan cewe” kataku membela diri “wuuu ngeles aja” dia bilang sambil melanjutkan gamenya tadi, “eh mas punya film ga? BT nih” “film apa ya? Yang di tempatku kan dah di tonton semuanya” jawabku “yaaah apa aja deeeh” dia memohon“apa dong, ya emang udah ga ada lagi, ada juga bokep tuh klo mau”  “mau dong mas mau” dia bilang aku kaget mendengar itu langsung bilang “beneran nih, nanti kepengen repot lagi” “udah sana ambilin, aku iseng ni mas” “tapi nontonnya bareng ya” kubilang “iihh ga mau ah, nanti malah mas fadil pengen, bisa diperkosa aku” “ga bakalan atuh sampe kaya gitu, mau diambilin ga niy? Tapi nonton bareng ya” “iya deh, ambil sana” pintanya.Secepatnya aku lari ke kos lalu mengcopy bokep yang ada di komputer dikamarku, aku copy yang bagus-bagus saja, kemudian setelah selesai aku langsung berlari ke kamar Ana dan menyerahkannya.

Baca Juga Cerita Mesum Hot : NGENTOT MAMA MUDA YANG MASIH PERAWAN KETAT dan ADIK KANDUNGKU MASIH SMP.

Ana pun langsung mengcopy yang ada di flashdiskku.Kamipun
menontonnya, aku duduk berada disebelah kirinya, dan dia duduk sambil memegang
bantal. Kami tak ada bicara saat film itu dimulai. Baru beberapa menit
menonton, aku mulai horny karena baru kali ini aku nonton bokep sama cewek yang
bukan pacarku berdua saja, kontan saja akupun agak-agak salah tingkah
berganti-ganti posisi duduk demi menutupi kontolku yang sudah berdiri tegang.
Tak berapa lama sepertinya diapun mulai merasakan hal yang sama, nafasnya mulai
tak teratur dan agak berat seperti ada yang ditahan, duduknya pun mulai
berganti posisi dan sekarang bersila sambil memeluk bantalnya itu. Seandainya
aku yang jadi bantalnya, hmmmmm. Akhirnya aku memberanikan diri
bertanya“kenapa, An? hayoo”  “apaan sih,
ga kenapa-napa ko, mas tuh yang kenapa dari tadi gerak-gerak terus?” dia
merengut “ yahhh, namanya juga nonton bokep An, nontonnya sama cewek manis
berdua aja lagi” kubilang “emangnya kenapa klo nonton ma cewek berdua aja”,
sepertinya dia memancingku nekad saja aku bilang“ya, jadi kepengen lah jadinya”
“tuuh kan bener yang aku bilang tadi” Dia melanjutkan “ mas fadil suka ya
begituan?”  Dan aku jawab asal“ya
sukalah, enak sih” “lah kamu sendiri suka nonton bokep ya? Dah dari kapan?
Jangan-jangan kamu juga udah lagi?” langsung aku cecar saja sekalian “iihhh, apaan
sih” dia bilang,“udahhh ngaku ajah, udah pernah kan?kalo udah juga ga papa,
rahasia aman kok, hehe” aku cecar terus “mmmm tau ah” dia malu tampaknya,
kemudian dia mengalihkan dan bertanya “mas fadil klo begituan suka jilatin kaya
gitu mas” sambil menunjuk adegan cowok lagi jilatin memek cewek “iya, suka, di
oral juga suka, kenapa? Pengen ya hehehe” “ihhhh orang cuma nanya” jawabnya
malu-malu“kamu emangnya belom pernah di oral kaya gitu An?”

 “belom lah,aku
sebenernya pernah ML 2 kali, tp cowokku ga pernah tuh ngejilatin ‘itu’ku, aku
terus yang disuruh isepin ‘anu’nya “ akhirnya dia ngaku juga “ wahh keenakan
cowokmu donk, diisep terus kontolnya ma kamu, dah jago dunk, jadi pengen, hehe”
“wuuu sana ma pacarmu sana” katanya “pacarku kan jauh An” jawabku.  Aku langsung bergeser merapatkan diri
disamping dia“ an, mau aku jilatin memeknya ga?” aku langsung aja abis udah ga
tahan. Dia diam saja, aku cium pipinya diapun menghadapkan mukanya kearahku,
aku dekatkan bibirku ke bibirnya dan kamipun berciuman dengan sangat bernafsu.
Tangan kiriku mulai meraba toketnya, diapun melenguh “mmmh” sambil tetap
berciuman. “An, udah lama aku pingin ngerasain ngentot sama kamu” kataku“aku
juga mas, aku kan sering mancing mas fadil, tapi mas kayanya ga ngerasa” dia
bilang “ihh pake mancing-mancing segala, kan tinggal ajak aja aku pasti mau”
“yeee masa aku yang ajak” katanya manja sambil menggelayutkan tangannya
dileherku “berarti boleh dong memeknya aku jilat” sambil kuturunkan tanganku ke
memeknya yang masih terbalut dasternya 
“lom diijinin aja tangannya udah megang memekku nih” sambil tersenyum
kemudian menciumiku.Aku langsung melumat bibirnya sambil mengangkat dasternya
hingga tanganku dan memeknya hanya dibatasi CD tipis saja. Ana sudah mulai
memasukkan tangannya kedalam celana(saat itu aku hanya menggunakan celana
boxer) dan CD ku sampai menyentuh kontolku dan kemudian mengelusnya lembut
“mmmhhh Ana sayang”Aku membuka kaosku lalu melepaskan dasternya sekalian hingga
tersisa CD dan bra nya saja. “kamu seksi An” “mas fadil juga kontolnya gede,
Ana suka banget, Ana isep ya?” “iya An, aku juga ga sabar pingin memek km”
Akupun berdiri, Ana memelorotkan celana sekaligus CDku sampai kontolku seperti
melompat kedepan mukanya saking tegangnya, Ana sedikit kaget saat melihat
kontolku yang memiliki panjang sekitar 17cm “mas, gede ih, pacarku ga segede
ini kontolnya”Saat dia sudah membuka mulutnya ingin melahap kontolku, aku
langsung menariknya hingga berdiri “sebentar sayang,

Streaming video bokep Kania cewek langganan om-om colmek sambil berdiri

dah ga sabaran pengen isep ya?” Ana mengangguk manyun “kita 69 yuk sayang”Aku membuka tali bra nya dan lalu cdnya kuturunkan, terlihat bersih memeknya tanpa jembut.  “memek kamu bersih sayang” “baru kemaren aku cukur mas, abis suka gatel kalo ada bulunya, mas suka ngga?” “suka banget sayang” sambil kuciumi memeknya.Ana naik ke kasurnya dengan posisi telentang mengundangku, akupun naik dan memposisikan kontolku berhadapan dengan mukanya lalu mukaku didepan memeknya. Aku mulai menjilati memeknya dengan lembut , Ana tanpa ragu memasukkan kontolku ke mulutnya dan mengocoknya perlahan“oughhh, mmmhhh Ana sayang” memek Ana terasa sangat legit aku menjilati klitorisnya yang kemerahan “hmpffhhh….mmmpphhh” Ana melenguh Sekitar 5 menit kami di posisi ini, kami sudah sama-sama tidak tahan, aku mengubah posisiku berada di atas tubuh telentang Ana dan mengarahkan kontolku ke memeknya. Memeknya sudah agak basah setelah oral tadi, aku menggesek-gesekkan kontolku sesaat“ohhhh, masukin masku sayang, Ana ga tahan lagi mmmmhhh”  Aku senang mendengarnya memohon minta di entot. Aku menekankan kontolku perlahan, baru kepalanya yang masuk, agak sulit, aku hentakkan sedikit, Ana menggigit bibirnya, dan akhirnya kontolku berhasil memasuki lubang senggamanya, sempit dan seret rasanya membuatku merasakan kenikmatan saat aku awal bercinta dengan pacarku, namun ini terasa lebih mungkin karena lebih menantang.Aku memompa memeknya perlahan-lahan, Ana mengikuti gerakanku dengan menggerakkan pinggulnya mengarahkan memeknya. Aku genjot terus sambil kupeluk Ana dan menciumi bibirnya yang merah basah. “mmh. Hmmpppf….sayang enak banget sayang, memek kamu sempit banget, kontolku kaya dipijet-pijet”“ he emh mas, oughhh terus mas, masukin terus mas,

biar Ana jepit kontolnya, ahhhhh” bicaranya terengah-engah
Aku menggenjot terus sampai akhirnya kontolku amblas didalam memeknya. Aku
semakin cepat memompa liang senggamanya.“ahhh,,ohhhh, masku,,,ohh,,entot aku
ohh..enak banget mas sayang, Ana pingin oohhhhh dientot mas terus, ayo
ooougghhh” Ana sudah tak karuan omongannya saking menikmatinya. 15 menitan kami
bercinta dalam posisi tersebut dan aku memintanya nungging untuk posisi doggy ,
Ana menurut saja, aku masukkan kontolku kememeknya lagi dan sekarang sudah agak
lancar walaupun masih terasa sempitnya seperti memeras dan menyedot kontolku
masuk. Aku memegang pantatnya yang mulus bersih sambil aku pompa tak terlalu
cepat, Anapun memajumundurkan memeknya hingga seperti akan menelan kontolku
seluruhnya dan sangat nikmat rasanya.Aku mempercepat genjotanku di memeknya,
Ana sedikit berteriak kenikmatan “auhh mas,, mmmhh terus mas, enak ahhh…kontol
mas…oohhh sayang” Nafasku semakin memburu dan bernafsu mendengar ocehannya itu
membuat genjotanku menjadi sangat cepat “sayang, aku kluarin dimana sayang…ah
ah oughh”“didalem…argh aja sayang auuhhh ga papa, Ana juga mau keluar mmmhhh”
Genjotanku cepat sekali karena spermaku sudah tak tertahankan lagi mau keluar.
“arrrgghhh aku keluar sayanggg”

Dan saat itu juga tubuh Ana mengejang orgasme “ahhhhhhh, aku
juga ssssshh mas”Aku muntahkan spermaku dalam lubang memek Ana, aku memutar
tubuh Ana dengan kontol masih tertancap di memeknya,aku memeluk dan menciumnya
“kamu hebat sayang, memek kamu hebat jepitannya” “mas fadil juga” Dia
mengajakku ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh kami, dengan masih telanjang
kami keluar kamar dan menuju kamar mandi. Aku membersihkan seluruh tubuhnya
dengan perasaan sayang yang luar biasa, dan diapun melakukan hal yang sama
kepadaku.Setelah selesai membersihkan tubuh kami, kami kembali kekamarnya dan
memakai kembali pakaian kami,saat itu dia bilang kepadaku “makasih ya mas, udah
ngasih kepuasan buat aku, enak banget ngentot sama kamu mas” “sama-sama sayang,
besok-besok lagi ya?” “siap mas. Muachh” jawabnya sambil menciumkuAkupun
kembali ke kosku dengan hati sangat senang dan saat ada kesempatan berdua kamipun
melakukannya lagi. Atau saat sama-sama tidak tahan kami janjian ke hotel untuk
memuaskan nafsu kami.

SKANDAL PERSELINGKUHAN YANG NIKMAT

Nah untuk itu silakan anda simak cerita dewasa dibawah ini dan sesuai judul diatas bahwa cerita ini erupakan sensasi perselingkuhan yang terjadi antara seorang istri dengan seseorang yang sudah dianggap dari bagian keluarga, beginilah cerita nya.  Sebagai pasangan suami istri muda yang baru setahun berumah tangga, kehidupan keluarga kami berjalan dengan tenang, apa adanya dan tanpa masalah.  Saya, sebut saja Ratna (23), seorang sarjana ekonomi. Usai tamat kuliah, saya bekerja pada salah satu perusahaan jasa keuangan di Solo. Sebagai wanita, terus terang, saya juga tidak bisa dikatakan tidak menarik. Kulit tubuh saya putih bersih, tinggi 163 cm dan berat 49 kg. Sementara ukuran bra 34B. Cukup bahenol, kata rekan pria di kantor. Sementara, suami saya juga ganteng. Rio namanya. Umurnya tiga tahun diatas saya atau 26 tahun. Bergelar insinyur, ia berkerja pada perusahaan jasa konstruksi. Rio orangnya pengertian dan sabar.  Karena sama-sama bekerja, otomatis pertemuan kami lebih banyak setelah sepulang atau sebelum berangkat kerja. Meski begitu, hari-hari kami lalui dengan baik-baik saja. Setiap akhir pekan–bila tidak ada kerja di luar kota–seringkali kami habiskan dengan makan malam di salah satu resto ternama di kota ini.

Streaming video ngewe cewek amoy dientot robot dildo

Baca Juga Cerita Mesum Dewasa : MERASAKAN KEINDAHAN TUBUH IBU MERTUAKU dan SKANDAL PERSELINGKUHAN YANG NIKMAT

Dan tidak jarang pula, kami menghabiskannya pada sebuah
villa di Tawangmangu. Soal hubungan kami, terutama yang berkaitan dengan
‘malam-malam di ranjang’ juga tidak ada masalah yang berarti. Memang tidak
setiap malam. Paling tidak dua kali sepekan, Rio menunaikan tugasnya sebagai
suami. Hanya saja, karena suami saya itu sering pulang tengah malam, tentu saja
ia tampak capek bila sudah berada di rumah. Bila sudah begitu, saya juga tidak
mau terlalu rewel. Juga soal ranjang itu. 
Bila Rio sudah berkata, “Kita tidur ya,” maka saya pun menganggukkan
kepala meski saat itu mata saya masih belum mengantuk. Akibatnya, tergolek
disamping tubuh suami–yang tidak terlalu kekar itu-dengan mata yang masih
nyalang itu, saya sering-entah mengapa-menghayal. Menghayalkan banyak hal.
Tentang jabatan di kantor, tentang anak, tentang hari esok dan juga tentang
ranjang.  Bila sudah sampai tentang
ranjang itu, seringkali pula saya membayangkan saya bergumulan habis-habisan di
tempat tidur. Seperti cerita Ani atau Indah di kantor, yang setiap pagi selalu
punya cerita menarik tentang apa yang mereka perbuat dengan suami mereka pada
malamnya. Tapi sesungguhnya itu hanyalah khayalan menjelang tidur yang menurut
saya wajar-wajar saja. Dan saya juga tidak punya pikiran lebih dari itu. Dan
mungkin pikiran seperti itu akan terus berjalan bila saja saya tidak bertemu
dengan Karyo. Pria itu sehari-hari bekerja sebagai polisi dengan pangkat Briptu.
Usianya mungkin sudah 50 tahun. Gemuk, perut buncit dan hitam.  Begini ceritanya saya bertemu dengan pria
itu. Suatu malam sepulang makan malam di salah satu resto favorit kami, entah
mengapa, mobil yang disopiri suami saya menabrak sebuah sepeda motor. Untung
tidak terlalu parah betul. Pria yang membawa sepeda motor itu hanya mengalami
lecet di siku tangannya. Namun, pria itu marah-marah.

“Anda tidak lihat jalan atau bagaimana. Masak menabrak motor
saya. Mana surat-surat mobil Anda? Saya ini polisi!” bentak pria berkulit hitam
itu pada suami saya.  Mungkin karena
merasa bersalah atau takut dengan gertakan pria yang mengaku sebagai polisi
itu, suami saya segera menyerahkan surat kendaraan dan SIM-nya. Kemudian dicapai
kesepakatan, suami saya akan memperbaiki semua kerusakan motor itu esok
harinya. Sementara motor itu dititipkan pada sebuah bengkel. Pria itu
sepertinya masih marah. Ketika Rio menawari untuk mengantar ke rumahnya, ia
menolak. “Tidak usah. Saya pakai becak saja,” katanya.  Esoknya, Rio sengaja pulang kerja cepat.
Setelah menjemput saya di kantor, kami pun pergi ke rumah pria gemuk itu. Rumah
pria yang kemudian kami ketahui bernama Karyo itu, berada pada sebuah gang
kecil yang tidak memungkinkan mobil Opel Blazer suami saya masuk. Terpaksalah
kami berjalan dan menitipkan mobil di pinggir jalan. Rumah kontrakan Pak Karyo
hanyalah rumah papan. Kecil. Di ruang tamu, kursinya sudah banyak terkelupas,
sementara kertas dan koran berserakan di lantai yang tidak pakai karpet.  “Ya beginilah rumah saya. Saya sendiri
tinggal di sini. Jadi, tidak ada yang membersihkan,” kata Karyo yang hanya
pakai singlet dan kain sarung. Setelah berbasa basi dan minta maaf, Rio
mengatakan kalau sepeda motor Pak Karyo sudah diserahkan anak buahnya ke salah
satu bengkel besar. Dan akan siap dalam dua atau tiga hari mendatang. Sepanjang
Rio bercerita, Pak Karyo tampak cuek saja. Ia menaikkan satu kaki ke atas
kursi. Sesekali ia menyeruput secangkir kopi yang ada di atas meja. “Oh begitu
ya. Tidak masalah,” katanya.  Saya tahu,
beberapa kali ia melirikkan matanya ke saya yang duduk di sebelah kiri. Tapi
saya pura-pura tidak tahu. Memandang Pak Karyo, saya bergidik juga.

Badannya besar meski ia juga tidak terlalu tinggi. Lengan
tangannya tampak kokoh berisi. Sementara dadanya yang hitam membusung. Dari
balik kaosnya yang sudah kusam itu tampak dadanya yang berbulu. Jari tangannya
seperti besi yang bengkok-bengkok, kasar. 
Karyo kemudian bercerita kalau ia sudah puluhan tahun bertugas dan tiga
tahun lagi akan pensiun. Sudah hampir tujuh tahun bercerai dengan istrinya. Dua
orang anaknya sudah berumah tangga, sedangkan yang bungsu sekolah di Bandung.
Ia tidak bercerita mengapa pisah dengan istrinya.  Pertemuan kedua, di kantor polisi. Setelah
beberapa hari sebelumnya saya habis ditodong saat berhenti di sebuah perempatan
lampu merah, saya diminta datang ke kantor polisi. Saya kemudian diberi tahu
anggota polisi kalau penodong saya itu sudah tertangkap, tetapi barang-barang
berharga dan HP saya sudah tidak ada lagi. Sudah dijual si penodong.  Saat mau pulang, saya hampir bertabrakan
dengan Pak Karyo di koridor kantor Polsek itu. Tiba-tiba saja ada orang di
depan saya. Saya pun kaget dan berusaha mengelak. Karena buru-buru saya
menginjak pinggiran jalan beton dan terpeleset. Pria yang kemudian saya ketahui
Pak Karyo itu segera menyambar lengan saya. Akibatnya, tubuh saya yang hampir
jatuh, menjadi terpuruk dalam pagutan Pak Karyo. Saya merasa berada dalam
dekapan tubuh yang kuat dan besar. Dada saya terasa lengket dengan dadanya. Sesaat
saya merasakan getaran itu. Tapi tak lama. 

“Makanya, jalannya itu hati-hati. Bisa-bisa jatuh masuk got
itu,” katanya seraya melepaskan saya dari pelukannya. Saya hanya bisa tersenyum
masam sambil bilang terimakasih.  Ketika
Pak Karyo kemudian menawari minum di kantin, saya pun tidak punya alasan untuk
menolaknya. Sambil minum ia banyak bercerita. Tentang motornya yang sudah baik,
tentang istri yang minta cerai, tentang dirinya yang disebut orang-orang suka
menanggu istri orang. Saya hanya diam mendengarkan ceritanya.  Mungkin karena seringkali diam bila bertemu
dan ia pun makin punya keberanian, Pak Karyo itu kemudian malah sering datang
ke rumah. Datang hanya untuk bercerita. Atau menanyai soal rumah kami yang tidak
punya penjaga. Atau tentang hal lain yang semua itu, saya rasakan, hanya
sekesar untuk bisa bertemu dengan berdekatan dengan saya. Tapi semua itu setahu
suami saya lho. Bahkan, tidak jarang pula Rio terlibat permainan catur yang
mengasyikkan dengan Pak Karyo bila ia datang pas ada Rio di rumah.  Ketika suatu kali, suami saya ke Jakarta
karena ada urusan pekerjaan, Pak Karyo malah menawarkan diri untuk menjaga
rumah. Rio, yang paling tidak selama sepakan di Jakarta, tentu saja gembira
dengan tawaran itu. Dan saya pun merasa tidak punya alasan untuk menolak.  Meski sedikit kasar, tapi Pak Karyo itu suka
sekali bercerita dan juga nanya-nanya. Dan karena kemudian sudah menganggapnya
sebagai keluarga sendiri, saya pun tidak pula sungkan untuk berceritanya dengannya.
Apalagi, keluarga saya tidak ada yang berada di Solo. Sekali waktu, saya
keceplosan. Saya ceritakan soal desakan ibu mertua agar saya segera punya anak.
Dan ini mendapat perhatian besar Pak Karyo. Ia antusias sekali. Matanya tampak
berkilau. “Oh ya. Ah, kalau yang itu mungkin saya bisa bantu,” katanya. Ia
makin mendekat. “Bagaimana caranya?” tanya saya bingung. “Mudah-mudahan saya
bisa bantu. Datanglah ke rumah. Saya beri obat dan sedikit diurut,” kata Pak
Karyo pula.

Streaming bokep Indo Putri cewek LC karaoke sodok meki pakai mesin kontol

Dengan pikiran lurus, setelah sebelumnya saya memberitahu
Rio, saya pun pergi ke rumah Pak Karyo. Sore hari saya datang. Saat saya
datang, ia juga masih pakai kain sarung dan singlet. Saya lihat matanya
berkilat. Pak Karyo kemudian mengatakan bahwa pengobatan yang didapatkannya
melalui kakeknya, dilakukan dengan pemijatan di bagian perut. Paling tidak
tujuh kali pemijatan, katanya. Setelah itu baru diberi obat. Saya hanya
diam.  “Sekarang saja kita mulai
pengobatannya,” ujarnya seraya membawa saya masuk kamarnya. Kamarnya kecil dan
pengap. Jendela kecil di samping ranjang tidak terbuka. Sementara ranjang kayu
hanya beralaskan kasur yang sudah menipis. Pak Karyo kemudian memberikan kain
sarung. Ia menyuruh saya untuk membuka kulot biru tua yang saya pakai. Risih
juga membuka pakaian di depan pria tua itu. 
“Gantilah,” katanya ketika melihat saya masih bengong. Inilah pertama
kali saya ganti pakaian di dekat pria yang bukan suami saya. Di atas ranjang
kayu itu saya disuruh berbaring. “Maaf ya,” katanya ketika tangannya mulai
menekan perut saya.  Terasa sekali
jari-jari tangan yang kasar dan keras itu di perut saya. Ia menyibak bagian
bawah baju. Jari tangannya menari-nari di seputar perut saya. Sesekali jari
tangannya menyentuh pinggir lipatan paha saya. Saya melihat gerakannya dengan
nafas tertahan. Saya berasa bersalah dengan Rio. “Ini dilepas saja,” katanya
sambil menarik CD saya. Oops! Saya kaget. “Ya, mengganggu kalau tidak dilepas,”
katanya pula.  Tanpa menunggu persetujuan
saya, Par Karyo menggeser bagian atasnya. Saya merasakan bulu-bulu vagina saya
tersentuh tangannya. CD saya pun merosot. Meski ingin menolak, tapi suara saya
tidak keluar. Tangan saya pun terasa berat untuk menahan tangannya. Tanpa
bicara, Pak Karyo kembali melanjutkan pijatannya. Jari tangan yang kasar
kembali bergerilya di bagian perut. Kedua paha saya yang masih rapat
dipisahkannya. Tangannya kemudian memijati pinggiran daerah sensitif saya.
Tangan itu bolak balik di sana. Sesekali tangan kasar itu menyentuh daerah
klitoris saya.

Saya rasa ada getaran yang menghentak-hentak. Dari mulut saya yang tertutup, terdengar hembusan nafas yang berat, Pak Karyo makin bersemangat.  “Ada yang tidak beres di bagian peranakan kamu,” katanya. Satu tangannya berada di perut, sementara yang lainnya mengusap gundukan yang ditumbuhi sedikit bulu. Tangannya berputar-putar di selangkang saya itu. Saya merasakan ada kenikmatan di sana. Saya merasakan bibir vagina saya pun sudah basah. Kepala saya miring ke kiri dan ke kanan menahan gejolak yang tidak tertahankan.  Tangan kanan Pak Karyo makin berani. Jari-jari mulai memasuki pinggir liang vagina saya. Ia mengocok-ngocok. Kaki saya menerjang menahan gairah yang melanda. Tangan saya yang mencoba menahan tangannya malah dibawanya untuk meremas payudara saya. Meski tidak membuka BH, namun remasan tangannya mampu membuat panyudara saya mengeras. Uh, saya tidak tahu kalau kain sarung yang saya pakai sudah merosot hingga ujung kaki. CD juga sudah tanggal. Yang saya tahu hanyalah lidah Pak Karyo sudah menjilati selangkang saya yang sudah membanjir. Terdengar suara kecipak becek yang diselingi nafas memburu Pak Karyo.  Ini permainan yang baru yang pertama kali saya rasaran. Rio, suami saya, bahkan tidak pernah menyentuh daerah pribadiku dengan mulutnya. Tapi, jilatan Pak Karyo benar-benar membuat dada saya turun naik. Kaki saya yang menerjang kemudian digumulnya dengan kuat, lalu dibawanya ke atas. Sementara kepalanya masih terbenam di selangkangan saya.  Benar-benar sensasi yang sangat mengasyikan. Dan saya pun tidak sadar kalau kemudian, tubuh saya mengeras, mengejang, lalu ada yang panas mengalir di vagina saya. Aduh, saya orgasme! Tubuh saya melemas, tulang-tulang ini terasa terlepas. Saya lihat Pak Karyo menjilati rembesan yang mengalir dari vagina. Lalu ditelannya.

Baca Juga Cerita Seks Panas : GADIS JILBAB KEPENGEN DI GOYANG RANJANG SAMPE BASAH

Bibirnya belepotan air kenikmatan itu. Singletnya pun basah
oleh keringat. Saya memejamkan mata, sambil meredakan nafas. Sungguh, permainan
yang belum pernah saya alami. Pak Karyo naik ke atas ranjang. “Kita lanjutkan,”
katanya.  Saya disuruhnya telungkup.
Tangannya kembali merabai punggung saya. Mulai dari pundah. Lalu terus ke
bagian pinggang. Dan ketika tangan itu berada di atas pantat saya, Pak Karyo
mulai melenguh. Jari tangannya turun naik di antara anus dan vagina. Berjalan
dengan lambat. Ketika pas di lubang anus, jarinya berhenti dengan sedikit
menekan. Wow, sangat mengasyikan. Tulang-tulang terasa mengejang. Terus terang,
saya menikmatinya dengan mata terpejam. Bila kemudian, terasa benda bulat
hangat yang menusuk-nusuk di antara lipatan pantat, saya hanya bisa melenguh.
Itu yang saya tunggu-tunggu. Saya rasakan benda itu sangat keras. Benar. Saat
saya berbalik, saya lihat kontol Pak Karyo itu. Besar dan hitam. Tampak jelas
urat-uratnya. Bulunya pun menghitam lebat. 
Mulut saya sampai ternganga ketika ujung kontol Pak Karyo mulai
menyentuh bibir vagina saya. Perlahan ujungnya masuk. Terasa sempit di vagina
saya. Pak Karyo pun menekan dengan perlahan. Ia mengoyangnya. Bibir vagina saya
seperti ikut bergoyang keluar masuk mengikuti goyangan kontol Pak Karyo. Hampir
sepuluh menit Pak Karyo asik dengan goyangannya. Saya pun meladeni dengan
goyangan. Tubuh kami yang sudah sama-sama telanjang, basah dengan keringat.
Kuat juga stamina Pak Karyo. Belum tampak tanda-tanda itunya akan
‘menembak’.  Padahal, saya sudah kembali
merasakan ujung vagina saya memanas. Tubuh saya mengejang. Dengan sedikit
sentakan, maka muncratlah. Berkali-kali. Orgasme yang kedua ini benar-benar
terasa memabukkan. Liang vagina saya makin membanjir. Tubuh saya kehilangan
tenaga. Saya terkapar. Saya hanya bisa diam saja ketika Pak Karyo masih
menggoyang. Beberapa saat kemudian, baru itu sampai pada puncaknya. Ia
menghentak dengan kuat. Kakinya menegang. Dengan makin menekan, ia pun
memuntahkan seluruh spermanya di dalam vagina saya. Saya tidak kuasa
menolaknya.

Tubuh besar hitam itu pun ambruk diatas tubuh saya. Luar biasa permainan polisi yang hampir pensiun itu. Apalagi dibandingkan dengan permainan Rio.  Sejak saat itu, saya pun ketagihan dengan permainan Pak Karyo. Kami masih sering melakukannya. Kalau tidak di rumahnya, kami juga nginap di Tawangmangu. Meski, kemudian Pak Karyo juga sering minta duit, saya tidak merasa membeli kepuasan syahwat kepadanya. Semua itu saya lakukan, tanpa setahu Rio. Dan saya yakin Rio juga tidak tahu samasekali. Saya merasa berdosa padanya. Tapi, entah mengapa, saya juga butuh belaian keras Pak Karyo itu. Entah sampai kapan.  Demikianlah cerita sex panas KISAH PANAS ANAK KOST BELAKANG dan SKANDAL PERSELINGKUHAN YANG NIKMAT oleh cerita sex hot.

Streaming bokep Indo bini muda masukin dildo gede ke mekinya untuk masturbasi