Kisah Sex ku Dengan Seorang Om Om – Cerita Sex Pak Tony segera menghentikan aksinya sejenak, sehingga Risha langsung ambruk kelelahan di pagar balkon villanya.Ahh… Risha terengah-engah kelelahan sambil berusaha menghirup udara segar untuk mengistirahatkan sendi tubuhnya.Seorang laki-laki paruh baya lalu keluar ke teras villa itu sambil membawa koran sore hari; ia segera duduk di sofa teras villanya, memasang earphone di telinganya untuk mendengarkan musik sambil membaca koran itu. Mungkin karena ia sangat berkonsentrasi membaca koran itu, ia tidak menyadari kalau Risha sedang dipermainkan oleh Pak Tony tepat di sebelahnya.
Padahal apabila ia menoleh ke kiri, sudah tentu ia bisa melihat dengan jelas pemandangan Risha yang sedang menungging kelelahan dengan tangan-tangan Pak Tony yang masih melekat di vagina Risha. Pak Tony kembali mendapatkan ide licik. Mendadak tangannya kembali bergerak mengocok vagina Risha tanpa aba-aba.Hymphh! Risha yang hendak menjerit segera menutup mulutnya dengan kedua belah tangannya sehingga suara jeritannya teredam.Walaupun mabuk berat, setidaknya Risha masih bisa mempertahankan akal sehatnya untuk tidak menjerit-jerit dihadapan Pak Alim, tetangga Pak Tony itu. Sarung tangan satin Risha tampak cukup efektif untuk meredam suaranya. Pak Tony terkekeh-kekeh berusaha menahan tawa saat melihat Risha menutup mulutnya.Lho? Kenapa kamu tutup mulut? Ayo dong, nyanyi lagi seperti barusan! Supaya didengar Pak Alim! ejek Pak Tony lewat bisikan di telinga Risha sambil mempercepat gerakan jarinya sehingga Risha makin kewalahan menahan suaranya.Hhrmphh… mmmphh!! Mph!! Suara-suara tertahan kian bergema didalam mulut Risha. Walaupun tangannya kian erat menutupi mulutnya, namun Risha tidak mampu untuk menahan suaranya lebih lama lagi, apalagi saat merasakan orgasmenya kian mendekat.Suara-suara jeritan Risha sesekali terdengar saat ada celah di jari-jari Risha.
Namun suara itu juga tidak begitu jelas terdengar. Andaikata Pak Alim tidak ada disitu, Risha sudah pasti menjerit-jerit dengan keras karena kenikmatan di vaginanya itu.Pak Tony terus berusaha untuk membuat Risha takluk dan menjerit untuk mempermalukan Risha, namun tetap saja Risha bersikeras untuk menutup mulutnya. Anehnya, suasana tegang karena takut ketahuan justru memberikan dorongan seksual tersendiri bagi Risha.HMPP…PPF!! MMM!!! Dengan diiringi lenguhan tertahan yang keras, mata Risha membelalak, seluruh otot tubuhnya menegang dan punggungnya melengkung ke atas. Pak Tony terkejut saat jarinya tiba-tiba terasa terjepit oleh dinding-dinding vagina Risha sebelum dibasahi oleh hangatnya cairan cinta Risha yang mengucur dengan deras dari vagina Risha.Rupanya Risha berhasil mencapai orgasmenya sekali lagi. photomemek.com Risha menyandarkan kepalanya ke pagar balkon villa itu untuk beristirahat. Nafasnya tersengal-sengal karena kelelahan.Wah, hebat juga orgasmenya! Ayo, kita lanjut ke ronde dua! Dengan penuh semangat, Pak Tony melucuti seluruh celananya sehingga penisnya yang besar langsung mengacung tegak dihadapan vagina Risha yang masih tertungging lemas di pagar balkon.Diolesinya penisnya dengan cairan cinta Risha yang masih tersisa di telapak tangannya sambil sesekali mengurut penisnya, Pak Tony sesekali juga mencolek-colek vagina Risha untuk mengambil cairan cinta Risha untuk kemudian dipergunakannya cairan itu sebagai pelumas penisnya.
Setelah beberapa lama, penis Pak Tony pun kembali berkilauan akibat olesan dari cairan cinta Risha. Pak Tony segera merangkul pinggang Risha sambil memposisikan kepala penisnya dibibir vagina Risha.Ookh… Oohh! tanpa sadar Risha lupa untuk menutup mulutnya dengan tangan sehingga terdengarlah suara lenguhannya saat penis besar Pak Tony memasuki vaginanya.Pak Tony terdiam sejenak karena sadar bahwa suara itu bisa saja terdengar oleh Pak Alim. Namun anehnya, Pak Alim masih sibuk membaca korannya dengan wajahnya yang tertutup lembar-lembar koran itu. Sepertinya earphone di telinganya disetel dengan volume yang tinggi sehingga ia sulit mendengar suara disekitarnya.Belum puas mengerjai Risha, Pak Tony menarik pinggang Risha kearah kanan plafon itu sehingga kini posisi Risha menungging tepat didepan balkon Pak Alim. Seolah hendak memamerkan caranya menggagahi pengantinnya itu kepada Pak Alim.Eeghmmm… desah Risha sambil sedikit menutup mulutnya kembali saat Pak Tony memajukan pantatnya perlahan sehingga penisnya semakin terbenam di dalam lubang pipis Risha.Risha tidak merasa begitu sakit lagi karena lubang vaginanya terbuka lebih lebar sedikit akibat dionani dengan dua jari Pak Tony sebelumnya. Malah Risha merasa nikmat sekali dengan sensasi gesekan antara dinding vaginanya dengan penis besar milik Pak Tony. Rasa sesak akibat diameter penis Pak Tony yang memenuhi rongga vagina Risha juga memberi sensasi tersendiri yang merangsang syaraf-syaraf vagina Risha.Hmmm… Risha mendesah pelan dengan mulut tertutup saat Pak Tony perlahan-lahan menarik keluar penisnya dari vagina Risha hingga hanya tersisa pangkal penisnya yang masih terbenam dalam vagina Risha. Rasa gesekan di klitoris Risha yang tergesek saat penis itu ditarik mundur memberi sensasi rasa geli yang menggelitik tiap syaraf di vagina Risha.MMMPH! Risha menjerit saat tiba- tiba Pak Tony menghentakkan pinggangnya maju kedepan sehingga penisnya langsung tertancap membenam hingga kedasar liang vagina Risha.
Pak Tony lalu mencengkeram pinggang Risha dan menggoyangkannya pelan-pelan sehingga penisnya mengaduk-aduk kemaluan Risha. Pak Tony juga kembali memijat pinggang Risha seperti sebelumnya sehingga Risha semakin kewalahan akibat tambahan rasa nikmat yang mendera tubuhnya.Mmm… mmm… mmm… Risha hanya menggoyang-goyangkan kepalanya menahan rasa nikmat yang menjalari tubuhnya itu sementara kedua tangannya masih sibuk menutupi mulutnya dengan erat. Pak Tony membiarkan Risha terbiasa dengan sensasi akibat goyangan pinggangnya selama beberapa menit sebelum ia tiba-tiba melepaskan pinggang Risha.Hmm? Risha terkejut sesaat. Risha segera menoleh kebelakang melihat Pak Tony dengan raut wajah kecewa karena kenikmatannya terhenti.Ayo, giliran kamu yang goyang! perintah Pak Tony.Tanpa ragu lagi, Risha segera menggoyangkan pantatnya untuk mempermainkan penis Pak Tony dengan vaginanya. Pantat Risha bergoyang naik-turun menarik keluar sebagian penis Pak Tony sebelum Risha menghentakkan pantatnya mundur tiba-tiba sehingga penis Pak Tony langsung terbenam dengan cepat ke dalam vaginanya.Huaah… aagh… egh… Pak Tony mendesah penuh kenikmatan saat merasakan rasa hangat dan lembut dalam vagina Risha yang terus memainkan penisnya dengan goyangan-goyangan erotis pantatnya.Pak Tony terus meresapi kenikmatan dalam rongga vagina pengantin cantiknya itu. Betapa bangganya Pak Tony saat mengingat kesuksesannya untuk mendapatkan layanan khusus dari liang vagina Risha yang begitu banyak diincar oleh para lelaki di kantor mereka. Lama kelamaan, Pak Tony merasa bosan dengan goyangan Risha walaupun penisnya terasa cukup nikmat.Pak Tony sudah cukup bersabar dengan goyangan Risha dari tadi untuk menarik perhatian Pak Alim yang dari tadi masih saja menempelkan matanya di koran. Harapannya untuk mempermalukan Risha dengan cara mempertontonkan adegan dimana Risha yang masih berbusana pengantin sedang memompa penisnya maju mundur kepada Pak Alim mulai sirna.
Sialan si Alim itu! Padahal ada pemandangan bagus begini, malah koran yang dilihatnya! Dasar kutu buku tolol! Buta apa?! umpat Pak Tony dalam hati.Pak Tony yang sudah tidak sabar lagi segera mencengkeram pinggang Risha dan menghentakkan pinggangnya dengan keras kedalam vagina Risha.AAH! Risha menjerit keras.Karena dilakukan secara mendadak, Risha yang terkejut tanpa sadar melepaskan tangannya sehingga suara jeritannya meledak. Pak Tony yang kesal terus menghentak-hentakkan penisnya didalam vagina Risha. Risha tahu tangannya kini tidak akan cukup lagi untuk mehanan suaranya, sehingga Risha tidak punya pilihan lain selain menyumpal mulutnya dengan kain slayer yang tersibak kewajahnya dan menggigit kain itu sekeras mungkin untuk menahan jeritan histerisnya yang siap untuk meledak kapan saja. Selama 5 menit, Pak Tony memompa penisnya keluar masuk dari vagina Risha. Suara yang keluar dari mulut Risha sudah tidak jelas sama sekali apakah itu suara desahan, jeritan atau erangan. Risha benar-benar merasa tersiksa karena jeritannya tertahan dan rasa sakit di tenggorokannya akibat suaranya diredam paksa.Hrggh… Eerghh… Pak Tony tidak bisa lagi berlama-lama menahan dirinya. Dengan diiringi sebuah hentakan keras ke dalam vagina Risha, Pak Tony pun menggeram keras dan menyemburlah sperma Pak Tony kedalam vagina Risha.Hmm… phh?? Risha terkejut sejenak saat merasakan sperma Pak Tony menyemprot hingga ke dasar vaginanya. Pak Tony membiarkan penisnya tertancap kedalam vagina Risha sejenak untuk mengeluarkan seluruh spermanya itu.Saat penis itu tercabut dari vagina Risha, tampak lelehan putih sperma Pak Tony ikut keluar dari celah-celah vagina Risha yang masih menungging itu. Pak Tony tersenyum puas dan dibelainya tubuh Risha.
Namun tiba-tiba ia merasakan tubuh Risha bergetar pelan seperti menggigil ssat membelai Risha. Pak Tony dengan perasaan cemas segera melihat keadaan Risha.Betapa terkejutnya Pak Tony saat melihat wajah Risha yang sudah berlinangan air mata sedang menangis sesunggukan dengan slayer yang masih tersumpal didalam mulutnya. Entah bagaimana, hati Pak Tony terasa sakit dan kasihan melihat Risha yang tampak tersiksa itu.Bagaimanapun juga ia menikahi Risha atas dasar rasa cintanya pada wanita itu sejak dulu dan mungkin perbuatannya untuk balas dendam dengan mempermalukan Risha sudah kelewatan sehingga malah menyakiti wanita yang dicintainya itu.Pak Tony segera mengusap airmata dari wajah Risha dan merangkulnya dari belakang. Dilepasnya slayer yang masih digigit oleh Risha dengan pelan. Pak Tony bisa merasakan getaran tubuh Risha dan juga peluh yang membasahi sekujur tubuh wanita malang itu.Sha, maaf ya… Kamu tidak apa-apa kan? tanya Pak Tony dengan penuh kekhawatiran.Risha yang masih sesunggukan hanya mengangguk pelan. Tanpa menghiraukan Pak Alim lagi, Pak Tony segera membimbing Risha masuk ke dalam kamar mereka. Slayer, tiara dan kontak lens Risha dilepas, Pak Tony lalu membaringkan Risha di ranjang mereka tepat disamping Nyssa dan melepas sepatu Risha.Kamu capek kan? Ayo tidur dulu ya. Pak Tony segera menyelimuti tubuh Risha dengan selimut dan membaringkan tubuhnya disamping Risha. Sejenak Pak Tony merenungi kejadian hari itu dan apa yang telah dilakukannya dengan Risha. Ekspresi puas tampak menghiasi wajahnya, walaupun ia juga agak menyesali perlakuannya pada Risha barusan. Perlakuannya memang kelewatan.Bagaimanapun juga Risha pasti punya harga dirinya sendiri sebagai seorang wanita.
Pak Tony lalu memutuskan untuk kembali minta maaf.Eh, Sha… Saat Pak Tony menoleh ke wajah Risha untuk meminta maaf sekali lagi,Rupanya Risha sudah tertidur lelap kelelahan. Wajah tidurnya tampak menawan bagaikan wajah malaikat, apalagi dengan gaun putihnya dan riasan pengantin di wajahnya yang semakin memperkuat kesan angelic dari tubuhnya. Pak Tony hanya tersenyum kecut sebelum akhirnya ikut tertidur sambil memeluk tubuh lembut Risha.Esok paginya, Pak Tony mendadak terbangun saat merasakan sensasi rasa hangat dan sesuatu yang lembut sedang mempermainkan penisnya. Rasanya penisnya seperti dikocok-kocok maju-mundur oleh sesuatu. Sesekali pula pangkal penisnya terasa basah dan geli saat digesek oleh sesuatu yang basah.Pak Tony membuka matanya sejenak. Betapa terkejutnya dirinya saat melihat Risha sedang menungging dihadapan selangkangannya sambil mempermainkan penisnya. Jari-jari tangan Risha yang masih dibalut sarung tangan satinnya mengocok penis Pak Tony dengan lembut sambil sesekali menjilati dan menyentil-nyentil pangkal penis Pak Tony dengan lidahnya.Sa… Risha? tanya Pak Tony tidak percaya.Ooh, Sayaang… Akhirnya bangun juga… Aku sudah menunggu dari tadi, lhoo… racau Risha saat melihat Pak Tony terbangun.Apa-apaan kamu?! bentak Pak Tony, namun Risha tidak menggubris Pak Tony sama sekali. Ia masih saja sibuk memainkan penis Pak Tony dengan tangan dan mulutnya. Mata Risha tampak sayu dan nafasnya masih saja memburu. Pak Tony akhirnya tahu kalau Risha masih belum sadar dari mabuknya dan sudah tentu pengaruh dari obat perangsang itu. fantasiku.com Namun Pak Tony heran, bagaimana mungkin Risha bisa kembali bergairah seperti itu setelah sekian lama meminum wine itu. Normalnya, efek wine itu tentunya sudah hilang dari tadi.Mmm… enaakh… lebih enak dari Aldy… Besaar… seloroh Risha sambil mengelus-elus penis Pak Tony dan menjilatnya dengan pelan.Hooh… Hwooh… Pak Tony mendesah nikmat saat tiba-tiba bibir Risha menghisap-hisap penisnya.Mmm… hmm… terdengar gumaman Risha yang masih menghisap penis Pak Tony. Lidah Risha ikut membelai-belai pangkal penis Pak Tony sehingga Pak Tony merasa lubang kencingnya seolah ditusuk-tusuk oleh jarum.Aah… enaak… Eh? Hentikan Risha! tiba-tiba Pak Tony tersadar dari buaian kenikmatannya itu. digesernya kepala Risha sehingga kuluman Risha terlepas dari penisnya.Apaa siih? gerutu Risha kesal.Siapa yang suruh kamu oral seks sekarang?! Ini masih pagi tahu!Soalnya kamu curaang! Aku masih belum memberimu hadiah pernikahan kaan?!! jawab Risha dengan wajah merengut.Hadiah apa?! tanya Pak Tony heran.Risha tidak menghiraukan pertanyaan Pak Tony. Ia segera melompat dan menangkap penis Pak Tony dengan kedua belah tangannya.
Naah, ketangkap deeh! Dasar nakaal! ujar Risha seperti anak kecil.Risha segera mengulum penis Pak Tony kembali. Suara jilatan dan hisapan Risha kembali bergema di kamar itu. Kini giliran Pak Tony yang kewalahan menghadapi Risha. Rasa nikmat yang menjalari penisnya semakin menjadi. Liur Risha sudah menetes-netes dipinggir bibirnya, namun Risha masih saja bersemangat dalam menghisap penis Pak Tony.Rishaa! Sudaah! Hadiah apa yang kamu mau?! kembali Pak Tony bertanya dengan kewalahan. Risha pun akhirnya menghentikan kulumannya itu dan menatap wajah Pak Tony dengan sayu.Aku… mau memberimu keperawananku… jawab Risha pelan.Keperawanan? Bukannya kamu sudah tidak perawan dari tadi? tanya Pak Tony bingung dengan dahi yang mengrenyit. Bukannya Risha sudah tidak perawan sejak sebelum ia dinikahi tadi? Bukankah Aldy yang sudah memetik keperawanan Risha sebelumnya? Pikir Pak Tony.Aah! Mas Tony bodoh deeh!! Risha kembali merengut. Kini Risha membalikkan tubuhnya, mengangkat rok gaunnya dan menungging dihadapan Pak Tony sambil menguakkan bongkahan pantatnya sendiri sehingga lubang pantat Risha tampak merekah dihadapan wajah Pak Tony. Pantat Risha tampak mengkilat ditimpa cahaya mentari pagi yang menerobos kedalam kamar mereka.Ini… pantatku masih perawan kook! ujar Risha manja.Ayo doong! Ini hadiah dariku lhoo! Aku memang berencana untuk memberi keperawanan pantatku untuk Mas Tony dari kemarin! goda Risha seperti pelacur sambil menggoyang-goyangkan pantatnya yang montok itu, sehingga Pak Tony kini kembali menelan ludah. Siapa yang bisa menolak godaan seorang pengantin wanita secantik Risha? Apalagi tawaran sukarela untuk mencicipi lubang pantat Risha tidak datang setiap hari.Pemandangan yang disajikan Risha dihadapan Pak Tony segera membangkitkan kembali gairah seksual Pak Tony. Pak Tony segera beranjak bangun dari ranjangnya.Yaah… kok pergi siih?! ujar Risha yang masih menungging dengan nada kecewa.Sebentar sayang, aku mau minum dulu.
Jawab Pak Tony sambil mencari-cari wine yang tadi ditaruhnya diatas meja balkon itu supaya gairah seksualnya ikut bangkit untuk mengimbangi Risha.Pak Tony amat terkejut melihat wine yang tadinya masih penuh sekitar ¾ bagian, sekarang jumlahnya kurang dari setengah botol. Pak Tony melirik Risha sejenak, dilihatnya wajah Risha yang tampak dilanda nafsunya itu. Bahkan kini jari-jari lentik Risha mulai mempermainkan liang vaginanya sendiri sambil mendesah-desah erotis.Eh Sha, kamu tadi minum wineku ya? tanya Pak Tony curiga.Iyaah… memangnya kenapaa? Soalnya nggak ada air putihh… Winenya enakk… hhh… tadi kuminum 10 gelas… mmh… soalnya gelasnya kecil… siih… desah Risha.Pantas saja! gerutu Pak Tony dalam hati. Akhirnya Pak Tony tahu penyebab mengapa Risha bisa semabuk dan bergairah seperti itu. Wajar saja, semalam mereka mereguk sekitar 7 gelas kecil wine itu dan masih tersisa lebih dari setengahnya. Dengan dosis 5 gelas saja sudah cukup untuk membuat Risha tergila-gila semalam. Apalagi dengan dosis berganda, wajarlah apabila akibatnya bisa sedahsyat itu untuk wanita yang gampang mabuk seperti Risha.Pak Tony hanya menggerutu sejenak sebelum meminum beberapa gelas kecil wine itu. Setelah merasa tubuhnya mulai bergairah, Pak Tony segera menghampiri Risha yang masih sibuk beronani sambil menungging diatas ranjang. Segera Pak Tony memposisikan wajahnya ditunggingan Risha. Dibenamkannya wajahnya di selangkangan Risha sambil menjulurkan lidahnya ke vagina Risha perlahan.Hya?! Risha kembali menjerit kecil saat lidah Pak Tony menusuk vaginanya.Pak Tony segera mencengkeram pinggang Risha dan membenamkan wajahnya di selangkangan Risha. Dihirupnya aroma khas yang terpancar dari vagina Risha sambil menyeruput cairan cinta Risha yang menetes deras ikut membasahi sprei ranjang mereka. Hembusan nafas Pak Tony membuat bulu kuduk Risha berdiri dan desahannya semakin keras saat klitorisnya kembali dipermainkan Pak Tony yang kali ini menyentil klitoris Risha dengan lidahnya.Aah… aaw!! Desah Risha menggema diruangan itu.Tubuh Risha sudah sepenuhnya tidak terkontrol lagi karena takluk oleh nafsu birahinya. Pak Tony pun semakin bersemangat mencicipi vagina Risha.
Mommy? tiba-tiba terdengar suara anak perempuan dari belakang tubuh Risha dan Pak Tony.A… Nyssa? Risha terkejut sejenak saat mendengar suara itu. Pak Tony menoleh dan melihat Nyssa yang terbangun sudah terduduk dibelakangnya. Nyssa tampak kebingungan melihat posisi ibunya yang menungging dan wajah Pak Tony yang terbenam di selangkangan ibunya itu. Nyssa lalu berjalan mendekati Risha, dilihatnya wajah merah padam Risha yang sayu dan tampak kelelahan. Tentu saja balita seperti Nyssa tidak mengerti sama sekali apa yang sedang dilakukan oleh Risha dan Pak Tony.Pak Tony menghentikan aksinya karena ia tidak mau lagi mengerjai Risha dengan berlebihan. Bahkan Pak Tony segera menurunkan kembali rok gaun Risha untuk menutupi selangkangan Risha.Aah! Kok berhenti siih! gerutu Risha.Sebentar Sha, Nyssa kan sudah bangun. Kita lanjutkan nanti saja!Nggak mauu! Aku maunya sekarang! tolak Risha seperti anak kecil.Tapi Sha, Nyssa kan…Biarin ajaa… Kalau nggak, nanti aku nggak akan mau main dengan Mas Tony lagi! ancam Risha. Mungkin karena mabuk berat dan pengaruh rangsangan di tubuhnya, Risha tidak peduli lagi dengan kehadiran Nyssa. Ia juga sama sekali tidak cemas kalau Nyssa menonton adegan persetubuhannya nanti. Pak Tony merasa tidak perlu lagi menahan diri karena Risha sendiri sudah sama sekali tidak peduli dengan harga dirinya. Tanpa menunggu lama, Pak Tony segera menyibakkan kembali rok gaun Risha dan mencubit klitoris Risha.AW! Risha menjerit di hadapan Nyssa, sehingga Nyssa tampak semakin kebingungan.Mom…my? tanya Nyssa bingung dengan polosnya. Ia mengira Risha kesakitan karena Risha menjerit keras.Pak Tony kembali beraksi, kini dijilatinya klitoris Risha sambil kembali memasukkan jarinya kedalam vagina Risha dan mulai mengocok liang vagina Risha kembali.Ahh… oohh… Haaah… kini wajah Risha tampak memancarkan kelegaan dan kenikmatan di hadapan Nyssa.Pak Tony terus bergantian antara mencubit klitoris Risha ataupun menyentil-nyentil klitoris Risha sehingga mimik wajah Risha ikut berganti-ganti antara menikmati atau kesakitan dihadapan Nyssa. Raut wajah Nyssa semakin bingung melihat mimik muka ibunya itu. Mata Risha yang merem melek ditambah dengan bibirnya yang meneteskan air liurnya dan lidahnya yang terus menyapu keluar akibat deraan gelombang kenikmatan yang menguasai tubuhnya kini terpampang jelas dihadapan putrinya sendiri yang tampak kebingungan karena belum pernah melihat raut wajah ibunya seperti itu.
Normalnya, Risha pasti akan segera menghentikan tontonan yang amat tidak pantas untuk dilihat bagi balita yang polos seperti Nyssa. Namun akibat rangsangan obat yang diminumnya dengan wine itu, sekarang otak Risha hanya terfokus untuk menggapai kenikmatan seksualnya sendiri tanpa menghiraukan pandangan Nyssa sama sekali. Sensasi kenikmatan di vaginanya benar-benar merasuki tubuh Risha yang sekarang juga amat sensitif akibat pengaruh obat perangsang itu. Malah Risha juga merasa semakin terangsang saat persetubuhannya dilihat oleh anaknya sendiri.Nyssa, ayo sini ke tempat om! ujar Pak Tony tersenyum sambil menggendong Nyssa ke pangkuannya. Sehingga kini Risha memamerkan kewanitaan dan pantatnya dihadapan Pak Tony dan anaknya sendiri. Pak Tony lalu memegang tangan mungil Nyssa dan mengeluarkan jari telunjuk dan jari tengah milik balita mungil itu.Nah, ayo… om kasih tahu apa yang paling disuka mamamu! Ujar Pak Tony sambil membimbing tangan Nyssa kearah vagina Risha.Ugh! Risha menjerit saat merasakan vaginanya ditusuk oleh sesuatu yang kecil.
Risha akhirnya menyadari kalau jari-jari mungil Nyssa sudah terbenam ke dalam vaginanya.Baguus! Nyssa memang pintar! Sekarang, ikutin gerakan tangan om ya! puji Pak Tony sambil memegang pergelangan tangan Nyssa dan menggerakkannya maju-mundur dengan pelan sehingga jari-jari tangan Nyssa menghunjam vagina ibunya berulangkali.Wah! Aach! Aww! Risha mendesah-desah saat jari-jari mungil Nyssa mempermainkan vaginanya. Tubuh Risha tampak terhentak pelan mengiringi hunjaman jari putrinya sendiri di vaginanya. Nyssa yang polos sama sekali tidak tahu apa yang sedang dilakukannya itu. Nyssa malah tampak senang dan tertawa-tawa saat melihat tubuh ibunya terhentak sambil mendesah nikmat akibat permainan jarinya itu. Ia mengira perbuatannya itu semacam permainan yang menyenangkan. Pak Tony sesekali melepaskan tangan Nyssa dan Nyssa terus saja menggerakkan jarinya maju mundur divagina Risha.Gimana rasanya, Sha? Main dengan Nyssa enak kan? ejek Pak Tony.Ooh.. oh… aah… Nyssaa… ahh… Nyssa… enaak… terus… sayaang… Racau Risha penuh kenikmatan. Risha tidak mempedulikan ejekan Pak Tony lagi. Jari-jari mungil Nyssa yang sesekali bergerak saat menghunjam vaginanya menjelajahi ruang hangat vagina Risha memberi Risha reaksi tersendiri yang luar biasa. Apalagi mengingat kalau vaginanya sedang dipermainkan anaknya sendiri, sama sekali tidak membuat Risha merasa malu, malah Risha semakin terangsang berat akibat permainan itu.WAAAH… HAAH…AAKH!!! Risha menjerit sekeras-kerasnya saat seluruh syaraf tubuhnya menegang keras. Tanpa bisa dibendung, cairan cinta Risha langsung muncrat tanpa ampun kejari-jari Nyssa.
Nyssa terdiam sejenak karena kaget mendengar suara jeritan Risha dan semburan cairan cinta ibunya itu. Kepala Risha langsung ambruk kembali ke ranjang setelah mendapat orgasme yang luar biasa itu, namun ia masih dalam posisi menungging sehingga bagian atas tubuhnya kini tertumpu pada kedua dada indahnya itu yang kini seperti bantalan yang terjepit diantara tubuhnya dan kasur empuk itu untuk menahan tubuhnya.Hehehe… lumayan deh! Pak Tony terkekeh-kekeh puas setelah berhasil mengerjai Risha sambil mengacungkan jari-jari Nyssa yang berkilat akibat cairan cinta Risha dan menjilat-jilati jari Nyssa.Bagus sekali, Nyssa! Kamu memang pintar! kembali Pak Tony memuji Nyssa sambil mengelus kepala anak yang lugu itu. Nyssa hanya tertawa saat Pak Tony membelainya tanpa mengerti kalau ia baru saja diperalat untuk melakukan hal yang amat terkutuk. Nyssa lalu didudukkan disebuah kursi bayi dan dipasangkan ikat pinggang supaya tidak jatuh. Setelah memastikan kalau Nyssa sudah aman, Pak Tony segera kembali menghampiri Risha yang masih menungging tak berdaya diatas ranjang itu.Oke, Risha! Sekarang giliran saya ya! Saya mau menagih hadiah dari kamu! pungkas Pak Tony sambil mengangkat sedikit pinggang Risha. Kali ini diposisikannya pinggang Risha agar lubang pantat Risha berada tepat dihadapan penisnya yang mengacung tegak.Tenang saja! Saya akan bersikap lebih lembut kali ini, supaya kamu tidak merasa tersiksa lagi. Janji Pak Tony pada Risha.Pak Tony kembali mencolek-colek cairan cinta di vagina Risha untuk kemudian diusapkannya di lubang pantat Risha sebagai pelumas. Setelah merasa siap, Pak Tony menguakkan kedua bongkahan pantat Risha dan menyentuhkan ujung penisnya dilubang pantat Risha. Pak Tony mulai mendorong maju pinggangnya dengan pelan.Heghh… Risha merintih kecil saat merasakan lubang pantatnya terbuka sedikit untuk menerima penis Pak Tony.AAAAKH!!! dengan disaksikan oleh Nyssa, Risha menjerit pilu saat penis Pak Tony yang besar itu menerobos masuk lubang pantatnya hingga penis besar itu terhunjam sepenuhnya kedalam lubang pantat Risha dan lenyaplah keperawanan anal milik Risha. Air mata Risha langsung menetes akibat rasa perih yang tak terkira melanda anusnya.Hoaah… Pak Tony menghentikan sejenak gerakannya untuk meringankan rasa sakit yang melanda Risha. Sekaligus merasakan sensasi hangat dan lembut didalam lubang pantat Risha. Jepitan otot pantat Risha yang begitu erat memberi rasa nikmat bagi Pak Tony, seolah bersetubuh dengan seorang perawan. Ya! Bagi Pak Tony, peribahasa tak ada rotan, akar pun jadi amat berarti saat itu. Karena walaupun tidak bisa menikmati keperawanan vagina Risha, toh tidak ada salahnya bagi Pak Tony untuk mendapatkan keperawanan pantat Risha yang tak kalah nikmatnya.Risha, kenapa? Sakit ya? Pak Tony bertanya pada Risha dengan nada sedikit cemas.I… iya… shhh… sebentar ya… jawab Risha pelan sambil menghela nafas.
Risha berusaha menghirup udara sejenak dan menyesuaikan dirinya dengan posisi Pak Tony. Rasa sesak dan perih dilubang pantat Risha pelan-pelan menghilang. Tidak seperti tadi, kali ini Pak Tony berusaha untuk memberi rasa nyaman bagi Risha. Sementara itu, Nyssa hanya terduduk sambil melihat adegan persetubuhan ibunya itu.Bagaimana? Sudah enak? tanya Pak Tony.Mmm… Tapi jangan keras-keras ya… jawab Risha sambil menanggukkan kepalanya.Pak Tony mulai menggerakkan pinggulnya perlahan-lahan sehingga penisnya tertarik keluar hingga tersisa pangkal penisnya saja sebelum kembali menggerakkan maju penisnya dengan pelan kedalam pantat Risha. Gerakan pelan itu memang disengaja untuk memberi rasa nyaman bagi Risha. Saat penis Pak Tony sudah terbenam sebagian besar, Pak Tony segera menghentakkan pinggangnya mendadak sehingga muncul rasa perih yang tiba-tiba menyengat anus Risha.Aw! jerit Risha saat pantatnya serasa tertusuk oleh jarum raksasa ketika Pak Tony menghentakkan pinggangnya, menghunjamkan seluruh penisnya kedalam anus Risha.Tahan ya, Sha! Lama-lama juga enak kok! bujuk Pak Tony. Risha hanya mengangguk pelan. Pak Tony terus menggerakkan penisnya maju mundur dengan pelan sambil meresapi nikmatnya jepitan erat dari otot pantat Risha.Benar saja, lama kelamaan rasa sakit dan perih di pantat Risha mulai berganti dengan rasa geli sedikit perih yang nikmat. Syaraf-syaraf anus Risha mulai terbiasa dengan gerakan penis Pak Tony dan hentakan mendadak dari Pak Tony yang sekarang mengirimkan gelombang kenikmatan tiada taranya kesetiap simpul syaraf Risha.
Suara rintihan Risha pelan-pelan berganti dengan suara desahan penuh kenikmatan.Aagh… awwh… hhh… Risha tampak megap-megap merasakan sensasi nikmat yang melanda anusnya. Saat merasa Risha sudah terbiasa dengan gerakannya, Pak Tony langsung mempercepat gerakan pinggulnya sehingga penis Pak Tony menghunjam keras kedalam anus Risha. Suara tumbukan antara pinggang Pak Tony dan bongkahan pantat Risha menggema didalam kamar mereka.Pak Tony kembali menuangkan wine ke gelasnya sendiri dan menyodorkan gelas itu ke Risha. Risha yang kehausan akibat terus menjerit-jerit sejak disetubuhi Pak Tony segera meminum wine itu. Saat melihat wine digelas itu habis, Pak Tony segera menuangkan wine itu lagi untuk diminum Risha. Risha terus direcoki dengan wine yang dicampur obat perangsang itu sehingga kini Risha semakin mabuk dan terhanyut dalam gairah seksualnya.Aah… en…naak… ooh… desah Risha.
Enak ya, Sha? Kamu suka?I…yaah… ookh…Risha, kamu suka yang mana? Di vagina atau pantat kamu? tanya Pak Tony.Aaahh… sama sajaa… dua-duanya enaak… celoteh Risha.Mas Antoon… Maas… suka yang manaa? Vagina… atau pantatnya Rishaa? tanya Risha manja seperti seorang pelacur.Hmm… Aku sih lebih suka pantatmu, Sha. Soalnya vagina kamu sudah bekas si Aldy! Lagipula pantat kamu masih rapat seperti perawan, hehehe… jawab Pak Tony cengengesan.Kalau begituu… mulai hari ini… lubang pantatnya Risha… jadi milik Mas Tony… yaa? Terserah Mas Tony mau bagaimanaa ajaa… Pasti Risha nurut deeh…Hati Pak Tony langsung berbunga-bunga mendengar tawaran Risha bahwa mulai saat ini pantat Risha bebas untuk digunakannya sesuka hati.Boleh! Boleh! Pokoknya mulai sekarang pantatmu hanya untuk aku saja! Jangan sampai disentuh si Aldy ya! jawab Pak Tony sesegera mungkin.Iyaah… hhh… Maas… jawab Risha pelan.Pak Tony dan Risha terus bersetubuh di hadapan Nyssa. Nyssa yang tidak mengerti dengan pemandangan dihadapannya hanya diam sambil mengisap-isap jarinya. Risha sama sekali tidak peduli dengan tatapan Nyssa, mulutnya sibuk mendesah sambil meresapi rasa nikmat di anusnya. Sesekali Pak Tony memukul bongkahan pantat Risha yang langsung disambut dengan jeritan Risha dihadapan Nyssa. Risha sendiri merasakan pengalaman seks yang luar biasa dengan Pak Tony. Biasanya saat bersetubuh, Aldy lebih suka gaya konvensional yang seringkali membuat Risha bosan. Lain halnya dengan Pak Tony yang selalu punya banyak cara untuk menaikkan gairah seksual Risha. Walaupun sebenarnya gairah seksual Risha juga banyak terbangkitkan oleh wine yang ia minum.Aahh…Maas… panggil Risha pelan.Ya, sayang? jawab Pak TonySudah… mau sampai, maas… tolong… aah… pinta Risha saat merasakan orgasmenya membayang.Oke… tahan ya, sayang… Aku juga mau sampai. Erhm… ujar Pak Tony sambil menggeram sejenak. Penis Pak Tony ditarik keluar perlahan hingga tersisa ujung penisnya saja dan tiba-tiba Pak Tony merebahkan dirinya di ranjang. PLOOP! Terdengar suara pelepasan yang becek antara penis Pak Tony dan lubang pantat Risha.OOH! Risha langsung melenguh keras dan kembali roboh diatas ranjangnya.Dengan sigap, Pak Tony segera bangkit dan berlutut kembali dihadapan tunggingan Risha.
Penisnya sekarang dibenamkan langsung ke vagina Risha dan Pak Tony segera menggerakkan pinggang Risha maju mundur hingga penisnya terhentak-hentak dalam vagina Risha.AAH! Ah! Aah! Risha menjerit-jerit histeris karena sensasi kenikmatan gesekan penis Pak Tony di vaginanya.Sha… Aku mau keluar… sebentar lagi… ujar Pak Tony terbata-bata merasakan penisnya yang siap mencapai puncak kenikmatannya sekali lagi.Ooh! Yaah! Ayo Mass… keluarkan di vagina Risha lagii… supaya… Risha hamiil… seloroh Risha yang juga terpengaruh oleh gejala orgasmenya.Iyaah… Rishaa… Pak Tony yang mendengar bahwa ada kesempatan baginya untuk menghamili Risha semakin buas menghentakkan penisnya itu. Bayangan akan seorang buah hati yang akan dilahirkan oleh Risha hasil dari pernikahan dengannya, membuat Pak Tony kian bersemangat.AAAH! HAAH! MAS ANTOON… Risha melolong keras saat ledakan orgasme kembali menghantam tubuhnya untuk kesekian kalinya. Tubuh Risha langsung mengejang kaku dan dinding vaginanya terasa menjepit dan meremas penis Pak Tony sekuat mungkin. Risha kembali tumbang kelelahan setelah orgasme dengan hebat dua kali berturut-turut. Tubuhnya terasa lemas tanpa tenaga sama sekali dan Risha pun segera tertidur kelelahan setelah melayani Pak Tony selama hampir 2 jam. Cairan bening ikut menetes keluar dari vagina Risha yang masih tersumbat penuh dengan penis Pak Tony, pertanda bahwa Risha baru saja mengalami orgasme.HHRMH! Pak Tony yang sudah tidak tahan akibat sensasi jepitan di vagina Risha, segera menggeram dan membenamkan penisnya hingga kedasar vagina Risha.Akhirnya disemprotkannya cairan spermanya kedalam rahim Risha, beberapa saat setelah Risha mengalami orgasme. Untuk beberapa saat, Pak Tony meresapi kenikmatan ejakulasinya didalam rahim Risha sebelum melepaskan penisnya dari vagina Risha dengan pelan.Pak Tony meluruskan dan membalikkan tubuh Risha yang terlungkup. Sehingga Risha kini terbaring di hadapannya. Pak Tony tersenyum melihat wajah Risha yang tertidur.
Pak Tony lalu memberikan sebuah bantal dikepala Risha dan merapikan kembali penampilan Risha. Tidak lupa, diaturnya posisi tidur Risha senyaman mungkin agar Risha bisa beristirahat.Hwaaa… Waaa!! tiba-tiba terdengar suara tangisan Nyssa.Pak Tony yang masih telanjang segera tergopoh-gopoh menghampiri balita kecil itu. Sesaat Pak Tony bingung karena tangisan Nyssa. Namun ia segera melepas pengaman Nyssa dan digendongnya putri Risha itu keatas ranjang tempat ibunya tertidur lelap. Nyssa lalu didudukkan disamping Risha. Mungkin karena merasa lebih aman didekat ibunya, Nyssa pun pelan-pelan menghentikan tangisannya. Nyssa lalu merangkak mendekati tubuh ibunya itu.Mommy? kembali Nyssa memanggil Risha sambil menepuk-nepuk tangan Risha. Pak Tony pelan-pelan menjauhkan Nyssa dari ibunya untuk memberi kesempatan bagi Risha untuk tidur.Nyssa, jangan ganggu mamamu ya? Biarkan mamamu istirahat ya? pinta Pak Tony dengan pelan sambil menggendong Nyssa kearahnya. Nyssa hanya melihat wajah Pak Tony dengan raut wajah polosnya yang tersenyum. Mata Nyssa sejenak mengingatkan Pak Tony dengan mata indah Risha.Nyssa, mau nggak punya adik? tanya Pak Tony pada Nyssa. Seolah mengerti akan perkataan Pak Tony, Nyssa tertawa riang sambil menepuk-nepukkan kedua tangannya.Yaa, Nyssa memang anak yang pintar! Kalau begitu, biarkan mamamu istirahat ya? Supaya Nyssa nanti bisa dapat adik bayi yang lucu! Nah, ayo main dengan om, ya! bujuk Pak Tony.Nyssa hanya tertawa-tawa riang sementara Pak Tony memakai pakaiannya sebelum menggendong anak itu keluar kamar, meninggalkan ibunya yang masih tertidur. Beberapa jam kemudian, Risha terbangun dari tidurnya. Sayup-sayup ia mendengar suara tawa Nyssa dari arah taman. Risha segera beranjak kearah balkon dan dilihatnya Pak Tony sedang duduk di ayunan kecil di taman villanya dengan Nyssa disampingnya. Risha tersenyum bahagia saat melihat Nyssa tampak senang bermain-main dengan sebuah bola yang diberikan oleh Pak Tony sambil berayun-ayun di ayunan itu.
Nah, lihat! Siapa yang sudah bangun! ujar Pak Tony sambil mengarahkan pandangan Nyssa ke balkon. Mommy! Mommy! Nyssa semakin tertawa lebar saat melihat ibunya itu. Tangannya melambai-lambai kecil seolah memanggil Risha untuk ikut bermain bersama. Risha segera turun ke taman villa itu tanpa sempat mengganti busana pengantinnya yang dikenakannya dari kemarin sore. Sesampainya di taman, Risha segera berjalan cepat menghampiri suami dan anaknya itu.Akhirnya bangun juga! Nyssa sudah kangen nih! ujar Pak Tony seraya menyerahkan Nyssa kedalam gendongan Risha. Risha hanya tersenyum melihat keakraban Pak Tony dan putrinya itu. Pak Tony bisa melihat kalau pengaruh wine itu sudah sepenuhnya hilang dari diri Risha.Ayo, duduk dong! Kan capek berdiri terus! Pak Tony menggeserkan diri dan memberi tempat duduk untuk Risha di ayunan itu.Emm… jangan dulu ya, Mas? pinta Risha sambil tersenyum manis.Lho, kenapa?Masih sakit nih… jawab Risha pelan sambil tersipu malu saat melirik kebagian belakang-bawah tubuhnya. Pak Tony tertawa kecil mendengar jawaban Risha. Wajar saja karena pantat Risha baru saja diperawani sehingga pasti terasa agak sakit kalau duduk di kursi ayunan yang terbuat dari besi.Ya, sudah! Kutemani kamu dan Nyssa jalan-jalan di taman saja ya? Nggak sakit kan, kalau jalan? tanya Pak Tony. Risha menggeleng dan tersenyum sambil meraih pergelangan tangan Pak Tony.Sha, kamu nggak mau ganti baju dulu nih? Kalau dilihat tetangga gimana? tanya Pak Tony.Hihi… ya sudah, nggak apa-apa kok! Kita kan pengantin baruu! jawab Risha ceria.Pak Tony tersenyum dan segera menyambut uluran tangan Risha. Mereka pun bergandengan dengan mesra sambil berjalan disepanjang di taman itu.Mereka lalu tiba di paviliun tempat mereka menikah kemarin.
Pak Tony lalu memeluk tubuh Risha, yang sedang menggendong Nyssa, dari belakang. Risha hanya tertawa kecil dan tersenyum bahagia saat dipeluk oleh Pak Tony.Sha, bagaimana kalau kamu nanti hamil? Apa kamu mau punya anak dari saya? tanya Pak TonyKok Mas Tony tanyanya begitu sih? Mas Tony kan suamiku juga. jawab Risha lembut.Jawaban Risha itu langsung memberikan ketenangan yang tak terkira bagi Pak Tony. Betapa bahagianya dirinya karena akhirnya berhasil mendapatkan hati wanita dambaan hatinya itu, apalagi wanita itu sekarang mau menerima dirinya seutuhnya. Bisa dikatakan kalau benih-benih cinta yang ditaburkannya dalam hati Risha kini telah seutuhnya bersemi dan mekar didalam relung hati Risha.Eh, Mas! Kalau saya hamil dan anaknya nanti perempuan, saya beri nama Anissa ya? usul Risha tiba-tiba.Lho? Kenapa Anissa? tanya Pak Tony heran.Soalnya nama Nyssa kan dari gabungan namaku dan Aldy! Aldy-Risha, jadinya Nyssa… kalau begitu, Tony-Risha, jadinya Anissa doong! canda Risha.Hahaha… Kamu bisa saja! Terserah kamu saja, sayang! Hahaha! Pak Tony tertawa sambil membelai kepala Risha. Nyssa juga ikut tertawa dalam gendongan Risha saat melihat kedua orang tuanya itu tampak bahagia.Saat itu adalah saat yang paling membahagiakan dalam hidup Pak Tony karena ia telah mendapatkan sebuah keluarga baru yaitu Risha dan putrinya, Nyssa. Pak Tony tidak peduli bahwa Risha adalah istri sah Aldy ataupun ikatan mereka hanya sebatas kawin kontrak semata.Demikian pula dengan Risha yang kini menyadari betapa dalamnya cinta Pak Tony pada dirinya yang jauh melebihi rasa cinta yang diberikan oleh Aldy. Bagi mereka saat ini, ikatan mereka sudah layak bagi sepasang suami-istri yang saling mencintai, dimana mereka akan terikat dan setia satu sama lain dalam pernikahan mereka selama-lamanya. ,,,,,,,,,,,,,,,