Kisah supir ngentot dengan bos cantik dan montok di suatu villa

Author:
Cuaca extreme tengah melanda wilayah XXX sejak beberapa hari ini, hujan dan angin kencang membuat banyak kejadian pohon tumbang, tanah longsor, banjir menerjang beberapa wilayah. Cuaca sore hari yang tiba-tiba berubah menjadi hujan deras membuat ujang,laki-laki 45 tahun, duda. sopir sebuah perusahaan sedang galau dalam kendaraan yang disupirinya. “ujang, ini gimana sih, kita udah hampir 2 jam kejebak macet di wilayah perbukitan ini…ughh cepat apa” ucap seorang wanita dengan nada marah dari kursi belakang.

Mata ujang kemudian tertuju pada kaca spion dalam nya , diam-diam ia curi-curi pandang pada Dinda,26 tahun, single. kepala bagian xxx, meskipun dalam keadaan kesal, dinda tetap terlihat cantik jelita, rambutnya yang panjang sebahu, dengan pipinya yang tirus,wajah yang cantik, kulit putih bersih, dengan busananya yang memakai dress ungu memperlihatkan bentuk badannya yang seksi menggoda. “Ujang jangan bengong !, mobil depan sudah jalan” kata dinda dengan emosi yang membuyarkan lamunan ujang “eh…eh yay a baik non” kata ujang sambil mulai menjalankan mobilnya.

“tahu gini harusnya kita gk usah saja ke kota Y hari ini” gerutu dinda, “yah mau gimana lagi non, mana kita tahu cuacanya tiba-tiba berubah jadi kaya gini” ujar ujang sambil melihat ke langit yang berawan dengan hujan ringan. Kegalauan ujang tidak hanya di cuaca, namun bensin mobil nya yang juga sudah menipis. “cuaca jelek, bensin mau habis, dengan bos yang galak pula, untung cantik” gerutu ujang dalam hati. Kendaraan yg mereka naiki pun melanjutkan perjalanan. Selang beberapa saat kemudian mereka pun mengetahui apa sumber macet ini.

Ujang merasa curiga kenapa sepertinya banyak mobil yang memutar balik, ia khawatir bahwa telah terjadi longsor, dan kekhawatirannya pun terbukti , akses satu-satunya jalan ternyata mengalami longsor dan semua kendaraan diminta untuk putar balik. “waduh gimana ini, ih ngeselin bgt” gerutu dinda sambil memukul-mukul jok kursi, ujang pun tampak tidak bisa berkata-kata “ya udah deh, kita kembali saja ke kota Y” kata dinda dengan kesal, “maaf non, ada masalah lain…bensin mobil kita gk akan cukup untuk dipakai kembali ke kota Y” dengan wajah tampak menyesal “pak ujang gimana si,lah terus sekarang gimana donk, mau nunggu dimana sampai mereka kelar bersihkan jalan” kata dinda dengan kesal. Dinda kemudian mengeluarkan hp nya mencoba mencari cara, namun sayangnya sinyalnya kecil. “sinyal hp pun jelek…ughh sial bgt gerutu dinda,

Tiba-tiba ujang teringat sesuatu, wajah galaunya berubah menjadi senang “non dinda, saya baru ingat..pak bos punya villa di dekat sini. Bagaimana kalau kita diam disana saja sambil menunggu ini semua kelar, dripada kita diam di mobil” ujar ujang. wajah kesal dinda pun seketika berubah senang “kenapa baru bilang, ayo mending kita kesana aja buruan” ujar dinda tampak bersemangat. Mobil mereka pun kemudian berputar arah. Setelah melaju beberapa km, ujang kemudian keluar dari jalur utama dan menyusuri jalan kecil yang muat untuk 1 kendaraan dengan pemandangan pepohonan di sekitarnya. Setelah 30 menit berkendara mereka sampai di sebuah bangunan villa berukuran sedang yang meskipun kecil namun terlihat indah. “hah…ini ya, aku baru tahu bos punya villa ini disini” tanya dinda, “iya non..saya kebetulan sering mengantar bos berlibur kesini bersama keluarganya, ini tempat juga dekat dengan bumi perkemahan yang ada di danau xxx” ujar ujang.

Ujang pun mematikan mesinnya dan mereka berdua pun turun dari kendaraan. “ayo buruan pak ” kata dinda yang terlihat berjalan duluan menuju pintu masuk, dari belakang ujang memperhatikan body dinda yang aduhai, ia pun dengan seksama memperhatikan pantat dinda yang bergoyang Ketika ia berjalan “ckckkc aduhai bgt bosku ini” pikir ujang dalam hati. Ujang dalam hati ngefans dengan bosnya..apalagi setelah mengetahui bahwa bosnya ini ternyata masih single, dan sepertinya tidak pernah menjalin asmara sebelumnya, ujang mengenal dinda adalah perempuan yang ulet bekerja, workaholic, hal itu membuat dinda cepat mendapat posisi yang bagus di perusahaan xxx, meskipun berwajah cantik jelita dan body bak model, namun banyak lelaki minder mendekati dirinya, hanya bisa berkhayal menjadi pasangannya. “apalah aku ini” ujar ujang yang melihat dirinya adalah seorang duda, dengan tubuh gempal, wajah bulat, penuh kerutan wajah, kulit sawo matang, dengan rambutnya yang botak Sebagian.

Ujang kemudian mengambil kunci cadangan villa yang tersimpan di salah satu pot tanaman “untung aku masih ingat dimana kunci ini disimpan” kata ujang dalam hati. Ia pun kemudian membuka pintu villa dan mereka berdua pun masuk kedalam, didalamnya tampak villa ini terlihat dalam kondisi bersih terawat lengkap dengan furniturenya “wah bersih juga ya” ujar dinda tampak kagum melihat interior villa ini. “iya..ini villa rutin dibersihkan seminggu 1x” kata Ujang. dinda pun kemudian berjalan ke sofa empuk yang berada di ruang tengah yang berisi perapian, “wah nyamannya ini sofa” ujarnya . “ohya non.. sementara diam disini dulu saya harus mengecek genset, dan mengambil kayu bakar dkk” kata ujang *kriukkk* suara perut dinda terdengar keras, dinda tampak wajahnya memerah sambil memegang perutnya “iya non, saya juga lapar…oke deh saya kebelakang dlu” ujar ujang “jangan lama-lama ya pak !” kata dinda dengan nada agak ketus.

Ujang kemudian berjalan keluar ia kemudian pergi ke belakang bangunan dan melihat genset yang ada “hmmm setidaknya cukup untuk malam ini” pikir ujang. ia kemudian berjalan ke gudang penyimpanan villa ini, ia mengetahui bahwa bos nya menyimpan makanan kaleng dkk di dalam gudang tersebut. Ujang pun kemudian membuka pintu gudang kecil tersebut, terlihat ia senang melihat stok makanan kaleng , air dalam gudang tersebut. Ia pun juga melihat alat pancing yang bisa ia gunakan, namun perhatian nya kemudian tertuju pada sebuah topless yang berisi cairan dengan berisi jamur didalamnya “hmmmm….ini jamur kan”, ujang kemudian teringat kalau bossnya pernah cerita bahwa ramuan berisi jamur ini mampu meningkatkan gairah seksual dan stamina, ia selalu meminum ramuan ini saat ingin bermain bersama istrinya di villa ini.

Mengingat hal tersebut, pikiran-pikiran nakal mulai merasuki ujang “pikir ujang pikir…malam ini kau hanya berdua saja bersama idola kantor mu..sayang sekali kalau dilewatkan” ujarnya dalam hati, pikiran-pikiran mesum mulai memenuhi pikirannya “hmmm kalau dipikir sudah saat nya bossku yang cantik ini diberi pelajaran hehe” ujang pun kemudian mengambil alat pancing dan berjalan Kembali ke villa, ia pun kemudian minta ijin ke dinda untuk pergi memancing sebentar, dinda pun juga terlihat tertarik saat dikatakan akan makan ikan bakar.

Beberapa jam kemudian, pukul 6 sore

Ruang tengah villa tersebut terlihat suasananya lebih hangat, dengan diterangi cahaya lampu remang-remang, suara kayu bakar di tempat perapian, dan di meja makan telah terhidang hidangan yang menggugah selera. “wah aku tidak menyangka pak ujang pintar masak” kata dinda dengan wajah senang sambil tersenyum dengan manis. “hehe…iya donk ujang gitu” ucapnya “huh jangan GR ya” kata dinda sambil menatap ke arah Ujang.

Ujang pun sambil makan kemudian memperhatikan Dinda yang mulai menyantap hidangan yang disajikan, matanya tertuju pada sup yang telah diberi ramuan tersebut “coba non, sop jamur buatan ujang, bos saja suka” kata ujang. “hmmmm awas ya kalau sampai aku diare makan ini” kata dinda sambil menatap curiga “gak..aman kok jamin, saya aja makan” kata ujang. Dinda kemudian mencoba sup tersebut, wajahnya tampak berubah kaget “hmmmm wah enak” , 15 menit kemudian mereka semua selesai makan, mereka pun memutuskan duduk di ruang tengah dengan ditemani cuaca mendung di luar.

Jam menunjukkan pukul 19:00 malam , baik dinda dan ujang sama-sama tampak terdiam di ruang tengah sambil menatap kearah api yang ada di perapian, dengan di iringi suara kodok, jangkrik yang saling bersahutan di luar villa. Pak ujang kemudian melihat kearah Dinda ia penasaran akan efek dari ramuan tersebut “hmmmmm aku harusnya tanya ke boss dalam berapa lama efeknya bekerja” “tunggu..apa dosisnya udah tepat ya, kata boss dia Cuma pakai 1-2 tetes saja, ak malah masukkan 2-3 sendok makan…waduh” pikir ujang. selang beberapa menit kemudian, Ujang memperhatikan Dinda yang tampak gelisah, sambil bermain Hp kakinya terlihat bergerak kesana kemari, tangannya juga tidak henti-hentinya menarik bajunya. “non kenapa …..?” tanya ujang kepada bosnya “emphh…tidak pak, duh kok rasanya lembab bgt ya” ujar dinda yang tampak mulai berkeringat. “lembab? Saya saja kedinginan non” kata ujang dengan polosnya. “ihh.***k…lembab tw” kata dinda dengan kesal, sesaat kemudian dinda mulai menggaruk badannya kesana kemari “non…nyamuk ya ?” tanya ujang. “ih iya nih kayanya” kata dinda , meskipun ujang dalam hati merasakan tidak ada nyamuk sama x di ruangan ini “sbentar ya non..di mobil ada salep nya , saya ambilkan” kata ujang beranjak bangun dan pergi ke mobil.

Sesaat setelah ujang berbalu, dinda kemudian tampak bersikap aneh “kenapa diriku, kenapa ak merasa aneh berada di dekat Pak Ujang, aku tahu kita saat ini berdua sja di sini, tp kenapa rasanya aneh” pikir dinda dalam hti yang merasakan jantungnya berdebar lebih cepat, dan badannya terasa panas. Sesaat kemudian ujang Kembali datang membawa salep, dinda pun langsung menyingkap sedikit rok-nya dan memperlihatkan sedikit bagian pantatnya dan pahanya yg mulus “pak bisa tolong oles disini, gatal x” kata dinda.

Pak ujang diam sejenak ia kini berhadapan dengan bossnya yang dengan polosnya memperlihatkan paha, dan pantatnya “eh..oh…ah iya” kata pak ujang yang kemudian duduk di sofa ruangan tersebut. Dinda dalam hati juga merasa aneh kenapa dia dengan polosnya seperti ini, namun ia merasa tidak kuat melawan dorongan dalam dirinya, akal sehat logikanya serasa terkikis perlahan. “baik non, pak oleskan salep ya” kata pak ujang yang mulai mengoleskan salep tersebut di dekat pantat Dinda, Ujang langsung merasa detak jantungnya berdegup kencang, tangannya yang kasar ini kini sedang meraba-raba panntat bossnya yang terasa kenyal , berisi.

“oh sungguh empuk dan mulusnya” kata pak ujang dalam hati, tangan Ujang mulai meremas perlahan pantat Dinda, ujang bisa melihat expresi dinda yang terlihat memejam kan mata sambil menggigit bibirnya dan tangannya terlihat meremas sofa “mmmmph…nghhhhhhhh” desah dinda berusaha menahan untuk tidak bersuara, dinda merasa belaian tangan Ujang pada pantat dan paha nya membuat perasaannya menjadi lebih enak. “non pernah di belai kya gini gak ama lelaki” tanya Ujang memecah suasana “ah…pak….emmm gk pernah pak…mmhh” jawab dinda sambil desahan-desahan kecil terdengar dari mulutnya “nah ini enak…kan, non dinda lo cantik begini” kata Ujang sambil merayu, wajah dinda terlihat memerah mendengar pujian Ujang, Ujang kemudian mencoba meraih pengait rok yang dinda kenakan, dan dengan cepat tangan ujang membukanya membuat rok tersebut jatuh ke lantai, wajah dinda terlihat kaget, namun tidak ada marah / berusaha menghindar.

Mata Ujang langsung melotot tajam karena kini di hadapannya tersaji pantat dinda yang putih, kenyal, dengan kulitnya yang lembut, tertutupi oleh celana dalam yang ia kenakan. Ujang sempat khawatir dinda akan berteriak atau menamparnya, namun dinda hanya diam saja , tidak ada berusaha menghindar, kedua tangan Ujang pun tidak menyiakan kesempatan dengan meraba-raba pantat Dinda “p…ppak…ngapain…emmmp….sstt” dinda hanya menoleh sejenak kebelakang , namun kemudian dirinya Kembali hanyut merasakan setiap remasan yang Ujang berikan “Pantat non dinda seksi bgt..lo..ini pinggang bentuknya kya gitar spanyol hehe” rayu ujang sambil ia mulai mendekatkan wjahnya pada punggung dinda , dan otot pantatnya “ah….ssttt…gak pak…ah, biasaa aja ih” kata dinda yang terlihat menikmati sentuhan Ujang “sstt….emmpphhhh” desah dinda saat ia merasakan bibir ujang dan lidahnya mulai mencium sekitar wilayah punggung, pinggang , dan otot pantat Dinda “mpppphhhh……sssttttt desah dinda.

Ujang di lain sisi juga semakin bernafsu, ia bisa merasakan penisnya sudah menengang serasa ingin bebas dri celana yg ia kenakan “sekarang pak kasi non sentuhan pria hehe” kata Ujang yang lalu memegang kedua pinggang Dinda dan mendudukkan badannya berpangk pada ujang, sehingga kini dinda terlihat duduk di pangkuan Ujang.

“Non dinda begini cantiknya , semua orang di kantor pada ngefans hehe” puji ujang sambil tanganya mulai bergerilya di pinggang dinda, kedua tanganya terlihat mulai mengelus-ngelus wilayah pinggangnya dan juga pahanya, dinda hanya tersipu malu. “ah….ohh…emmp gk pak, dinda hanya malu….sstt” ucap dinda sambil merasakan sensasi-sensasi seksual yang diberikan ujang. bau rambut dinda yg harum membuat ujang pun makin bernafsu, tanpa basa basi ia mulai menciumi leher dinda “hmmmpp pak….” Awalnya dinda sedikit menghindar, namun ujang mencobanya lagi dan kali ini dinda tidak terlihat melawan “ssttt….mmpphhh…sssttt” desah dinda sambil menutup bibirnya, ujang dengan lembut mulai mencium leher dinda, dan mencupangnya dengan lembut “ohhhh…..” dinda mendesah sambil tubuhnya melengkung ke atas “sruppp…sruuppppp” suara ujang dengan semangat mencupang leher dinda sampai air liurnya menetes keluar dari bibirnya, disisi lain tangan kanan pak ujang bergerak naik ke atas, dengan segera tangannya mendarat di salah satu payudara Dinda yg berukuran 34B tersebut telapak tangan ujang kemudian mulai meremas-remas payudara Dinda yang masih tertutup Bra tersebut “oh…..ssssttt…ahhh….pak” dinda mulai mendesah manja tanpa malu, ujang bisa merasakan tubuh dinda yang semakin memanas sambil bergerak ke kanan-kiri dengan erotis “non dinda payudaranya lembut dan kenyal bgt…pernah di isep gk ?”goda Ujang sambil berbisik ke telinga dinda “sstt….emmpp..ahh” desah dinda sambil menggelengkan kepalanya. Jawaban ini membuat ujang semakin bernafsu dan Kembali mulai mencium leher dan kadang menggigit kecil telinga dinda “ohh……ahhh..pakk…emmpphhhh” desah dinda, sambil kedua tangannya terlihat berusaha meremas-remas sofa dan baju ujang

Di bawah, tangan ujang mulai bergerilya menuju vagina Dinda tangannya mulai meraba-raba vagina bosnya yang masih tertutup celana dalam tersebut, jari-jarinya mulai digosok-gosokkan di bibir vaginanya “sttttt…..eehh..pakk….ahhh….sstttt…..ohhh” desah dinda yang sempat melihat sebentar ke bawah namun kemudian Kembali hanyut dalam rangsangan yang diberikan ujang, jari-jari ujang mulai bergerak ke atas bawah di bibir vagina Dinda, semakin cepat jari-jari ujang bergerak , semakin tubuh dinda menggelinjang ke kanan-kiri. Dan kedua tanganna terlihat meremas-remas tangan ujang yang mengesek-gesek vaginanya.

Ujang juga sambil menggerakkan pinggulnya sehingga penisnya yang menegang kini menggesek2 sekitar selangkangan dinda. “sssttt………ohhhhh…ah pa kujang ahhh” dinda mulai mendesah tidak karuan , ujang kemudian memiringkan sedikit badan dinda, sehingga wajah mereka saling berhadapan, ujang menatap expresi dinda yang sudah terlihat sange, ia kemudian mendekatkan wajahnya brusaha mencium bibir dinda yang seksi, dinda awalnya coba menghindar Kembali, namun ujang kemudian menguatkan remasan pada payudaranya , dan gesekan pada vaginanya, perlahan dinda tidak melawan Ketika bibir Ujang mulai bersentuhan pada bibir dinda, kedua bibir tersebut kemudian mulai bersentuhan secara perlahan , dan mulai bersentuhan semakin erat, Bibir ujang dan Dinda mulai membuka satu sama lain sehingga kini bibir mereka saling menempel erat… “hmmmpppp…………emppphhh…mmmm….sruuppp….sruuppppp” air liur mereka mulai menetes dari samping-samping bibir, lidah merekapun mulai saling beradu satu sama lain, baik Ujang dan dinda sama-sama semakin agresif dalam berciuman, sambil tangan ujang meremas-remas, dan tetap menggesek2 bibir vagina Dinda.

Gerakan ciuman mreka semakin panas, dinda pun terlihat mulai menggelinjang dengan hebat “mpphhh….ahhh…..mppphhh…ohhhh…srupp..srupp..clak…clak” suara desahan dan suara bibir saling beradu memenuhi ruangan. Dalam hati ujang sudah tidak sabar ingin segera ML dengan dinda ..ia kemudian teringat bahwa ada kamar di villa ini, ujang kemudian menghentikan ciumannya, sambil kemudian ujang melepaskan kancing baju yang ia pakai, dan meloloskan baju yang dinda pakai. Sesaat kemudian mereka saling bertatapan , ujang semakin bernafsu melihat dinda yang hanya mengenakan bra dan cd saja, mereka kemudian mulai berciuman Kembali dengan kulit tubuh mereka saling bersentuhan satu sama lain

Ujang kemudian mengakhiri ciumannya, ia kemudian lanjut beranjak berdiri dan meraih kedua tangan dinda “ayo, kita lanjut di atas sayang” kata ujang sambil membantu Dinda berdiri , sejenak Langkah dinda terasa berat untuk berdiri, namun ujang mengelus kepalanya “gak papa…ayo kan sama pak” kata ujang yang kemudian berhasil membantu dnda berdiri dan menuntunnya ke dalam kamar. Ujang kemudian membuka pintu kamar tersebut dan menghidupkan lampunya, terlihat sebuah kasur berukuran king size di hadapan mereka, ujang kemudian menuntun Dinda untuk duduk di dekat Bed, ujang kemudian mulai melepas baju dan celananya sehingga kini ia telanjang bulat dengan penisnya yang sudah menegang, dinda tampak takjub melihat penis ujang “belum pernah lihat penis secara langsung ya , nanti pak buat dinda enak deh” kata Ujang sambil mendekat kearah dinda “ta..tapi pak, saya…saya” kata dinda dengan ragu-ragu namun ujang Kembali mendekat ke dinda sambil tangannya membelai pipinya “gpp sayang..gpp”

Ujang kemudian mulai perlahan mendekati dinda yang hanya mengenakan daleman da sedang duduk di tengah bed, ia kemudian mulai mengelus rambut dinda sambil Kembali berciuman dengan mesra, “mppphhhh….sssttt….mppphhh” kedua bibir mereka Kembali saling beradu dengan mesra, suara kecupan bibir memenuhi ruangan, tangan pak juga mulai bergeriya melepas tali bra Dinda dan mulai menyingkirkan bra yang ia pakai. Di tengah Cahaya lampu yang remang-remang dan suasana yang dingin, ujang tampak tertegun sejenak melihat payudara DInda yang tidak begitu besar namun masih kencang dan kenya dengan puting susunya yang sudah menegang, ia kemudian mulai mencium leher dinda sambil kedua tangannya mulai meremas-remas payudara dinda “ohhhh…..ahhhh….pak…..ahh” desah dinda sambil memeluk Ujang, “wow…sungguh kenyal dan lembut sekali” kata ujang dalam hati merasakan payudara dinda yang selama ini belum pernah ada lelaki yang menjamah , ujang kemudian menurunkan wajahnya dan mulai mencupang sekitar wilayah payudara dinda “stttt…..ahhhh…pak….ahhh” desah dinda sambil menengadahkan lehernya , kedua tangannya memeluk erat ujang, wajah ujang kemudian mulai mendekat ke putting susunya, dan dengan lahap ujang langsung mulai menyusu pada payudara dinda yang seksi ini “aahhhhh….sssttttt enggghhhhhh….ahhh” dinda terlihat semakin bernafsu Ketika mulut ujang mulai melahap payudaranya, lidah ujang pun dengan agresif mulai menjilat-jilat putingnya yang berwarna coklat mud aitu “stttthhh…..pak…..hizzzz…ohhhhh” desah dinda merasakan bibir ujang yang menyedot kuat payudaranya sambil lidahnya berputar-putar memainkan putting susunya .selesai di kanan..ujang kemudian berpindah menyedot-nyedot payudara kiri dinda, sambil tangan 1 nya juga bergantian memainkna payudara dinda, tangan satunya juga mulai melepas tali celana dalam yang dinda kenakan

Suasana dinginnya malam yang menyelimuti wilayah tersebut tidak mempengaruhi 2 insan yang berada di dalam kamar berukuran sedang ini, di ranjang terlihat dinda sedang berbaring pasrah dalam keadaan telanjang, smentara ujang menarik lepas celana dalam yang dinda kenakan, membuatnya kini dalam keadaan telanjang bulat. Ujang dan Dinda saling bertatapan dengan penuh makna, Ujang terkesima melihat tubuh telanjang dinda yang begitu seksi , tidak menyangka bahwa dia akan ML dengan wanita yang selama ini hanya jadi bahan fantasy coli oleh teman-teman di kantornya. “pak..dingin” kata dinda dengan suaranya yg manis, dengan wajah malu-malu bersemu merah sambil menutup kedua payudaranya dengan tangan-nya “sebentar lagi akan jadi hangat kok hehe” kata Ujang, ia kemudian mulai menindih Dinda sambil mencium Bibirnya , kedua saling berpelukan dan berciuman dengan mesra, tubuh mereka berdua terasa semakin hangat ditengah kondisi udara malam yang dingin. Ujang dengan penuh nafsu memainkan lidahnya di dalam mulut Dinda, sambil tangannnya memilin-milin puting payudara dinda yang sudah menegang

Ciuman ujang pun mulai menyasar Kembali leher Dinda, dengan semangat dia mulai mencupang leher dinda sambil badannya mulai menindih Dinda dengan rapat sambil perlahan mulai memposisi kan dinda dalam posisi misionaris, sambil menciumi Dinda, Ujang juga mulai menyentuhkan penisnya pada bibir vagina Dinda, “ahhhh…..ssttt……ohhhh…..” desah dinda yang merasakan vaginanya yang bersentuhan dengan penis ujang. “siap-siap ya dinda sayang” kata ujang berbisik pada telinga Dinda. “ahhh….ssttt…pak…i…ya” desah dinda sambil mengiyakan,

Ujang pun kemudian mulai mempenetrasi Vagina dinda secara perlahan “sstttttt…….ahhh..nghhhhhhh” dinda terlihat memejamkan matanya sambil mendesah, wajahnya terlihat kesakitan, airmata mengalir dari matanya yang terpejam “pakk..nghhh…ahh” desah dinda sambil memeluk erat punggung Ujang, ujang yang merasakan ujung penisnya mulai memasuki vagina Dinda melanjutkan memasukkan lagi lebih dalam “hnggggg…smpitnya….tahan ya sayang” kata Ujang sambil mencium Kembali bibir Dinda “nghhhhhh….pak….ohhhh” dinda mendesah dengan lantang, ia bisa merasakan penis ujang mulai lebih dalam memasuki wilayah vagina. Ujang pun semakin bersemangat mulai mempenetrasi vagina dinda , dan tidak terasa ujang bisa merasakan penisnya sudah memasuki full vagina Dinda, ujang kemudian diam sesaat ia menatap Dinda yang mulai membuka matanya dengan nafas tersengal-sengal, “aku mulai gerak ya dinda sayang…akan enak kok” kata Ujang berbisik di telinga dinda. Ujang kemudian mulai menggerakkan penisnya, Gerakan diawali dngan ujang secara perlahan, dengan tempo yang semakin lama semakin cepat “stttttt……ahhhhh…..ahh..ahh…ohhh”

Dinda makin mendesah dengan keras, setiap Gerakan penis ujang selalu di iringi dengan desahan Dinda yang menggoda “ahh…ahh..ah…pak…ohh” ujang mulai menggerakkan pinggulnya dengan cepat yang di iringi juga Gerakan pinggul dinda mengikuti ritme ujang, badan dinda serasa bergerak kedepan kebelakang mengikuti Gerakan penis ujang yang berada di vagina dinda “ohhh….pak….ahhh…enak….ahhhhh…nghhhhh” dinda semakin memeluk erat Ujang, kedua pahanya menjepit dengan kuat pinggang ujang “nghhhh….ahhh…..ahhh” desahan dinda semakin kencang, kasur yang mereka gunakan juga ikut bergoyang ke depan kebelakang, suara pir kasur pun ikut terdengar mengikuti ritme Gerakan penis Ujang “nghhh….siap-siap ya sayank” kata ujang memberi aba2…”nghhhhhhhh” Ujang mendesah, di iringgi suara desahan Dinda yang mendesah panjang”ahhhhhhhhhhhhh pakkkk…ahhhh” “crrrrooot…crrroot” suara semburan sperma terdengar diantara Gerakan penis ujang, dinda merasakan rahimya terasa penuh, ia pun juga mengalami klimax yang membuatnya orgasme, segala akal sehatnya benar-benar hilang terganti nafsu, ia tidak perduli lagi keperawanannya direnggut oleh sopirnya ini. Ujang pun kemudian lanjut mencium dinda Kembali.

Ujang kemudian membalikkan badan Dinda, ia meminta Dinda untuk posisi menungging, dinda pun menyanggupi permintaan ujang, Ujang pun makin bernafsu melihat dinda dalam posisi menungging, kedua tangannya dengan segera memegang pinggang Dinda , dan ujang Pun mulai Kembali bersiap memasuki penisnya “ronde 2” kata Ujang. Penis ujang pun mulai memasuki vagina Dinda dalam gaya doggy style “aaahhhhh…pakkkk…sttttt” Dinda mendesah sambil tangannya meremas-remas sprei ranjang. “sttttt….ohhh” penis ujang Kembali memasuki vagina dinda , setelah berada sepenuhnya di dalam, ujang kemudian mulai Kembali menggerakkan pinggulnya “ohhh….oohh….ahhhh….ssstttt” tubuh dinda yang dalam posisi menungging ikut bergerak ke depan belakang mengikuti ritme Gerakan ujang, ujang mulai menggerakkan penisnya dengan tempo yg cepat , kedua tangannya meremas kedua payudara DInda sambil jari-jarinya menarik-menarik dan mencubit-cubit puting susunya, “ssstttthhh….nghhhh…pakk ohhhhh” desahan dinda semakin menjadi-menjadi di iriingi Gerakan ujang yang semakin cepat, pikiran dinda hanya dipenuhi oleh nafsu yang menggebu-gebu “ssttt…ohhhh….pak nghh” dinda makin mendesah dengan lantang ,keringat membasahi kedua tubuh mereka, mereka berdua sepenuhnya larut dalam nafsu. “dinda sayang ini lagi” kata ujang sambil Kembali menyemprotkan spermanya ke Rahim Dinda “sstttt….ahhhhhh pak ohh” di iringin denga desahan dinda yang keras, memecah heningnya malam . Ujang terlihat puas karena berhasil menggauli idolanya selama ini ia kemudian merebahkan badannya di samping dinda, mereka pun kembali saling berciuman dan berpelukan

ke esokan paginya

Sinar matahari mulai menembus jendela di ruangan kamar tersebut, suara burung yang saling bersahutan membuat ujang membuka matanya, ia duduk di kasur, dan melihat di sebelahnya tampak dinda masih tertidur dengan wajah yang damai, Ujang kemudian membelai-belai rambut Dinda dengan lembut.ujang merasa senang dengan yg terjadi semalam , namun disisi lain ia merasa galau “bagaimana kalau saat ia bangun efek obat tersebut hilang…bahaya aku” pikirnya, sesaat kemudian dinda bergerak memeluk tangan ujang, matanya pun terbuka perlahan , ia kemudian menatap ujang lalu tersenyum “terimakasih pak semalam..dinda senang” ucap dinda dengan manja sambil memeluk tangan Ujang. dalam hati ujang pun agak heran dibuatnya “mungkin aku harus tanya bos setelah kita Kembali” pikir ujang dalam hati.

Ujang kemudian meminta dinda turun ke bawah jika sarapannya sudah siap, smentara ujang menyiapkan sarapan. Sesaat kemudian mereka pun sarapan bersama, selama sarapan dinda terus ingin dekat dan bersikap manja dengan ujang.. hal ini pun membuat ujang puas. “non…sya nemu bensin mobil di gudang belakang, jadi ya kapanpun kita siap pergi dari sini” kata ujang sambil menatap kearah Dinda . “sebenarnya dari kemarin pun kita sudah bisa pergi” pikir ujang dalam hati. “oh begitu ya….baik deh” kata dinda dengan wajah menunduk. “tapi sebelum itu….” Ujang kemudian menengadahkan leher Dinda, dan mereka pun Kembali berciuman dengan mesra. Ujang kemudian menggedong Dinda layaknya pangeran menggedong tuan putri. Mereka pun saling berciuman , sambil ujang membawa dinda Kembali masuk kedalam kamar -the end-