Demam Ojek Online memang sedang mewabah sekarang, banyak kalangan berbondong-bondong daftar menjadi Mitra ojek online mungkin karena tergiur oleh penghasilan nya yg lumayan, Tapi lain hal nya dengan aku, aku daftar hanya karena iseng-iseng saja, lumayan lah bisa dpt hp dan helm meskipun ga bagus tp cukup lah. Dan disini lah Petualangan Sex ku dimulai.
Oh ya Perkenal kan aku Romli umurku skg akan menginjak 35 akhir tahun ini, tinggi badan ku 170 berat sktr 81Kg lmyn aga tegap sih, kulit ku sawo matang, wajah ku biasa saja tak ada yg special, namun cerita ku kali ini yg menurut ku luar biasa, karena ini adalah kisah nyata ku.
Ga pernah kepikiran buat jadi tukang ojek online ini sebelumnya, tp ga kerasa juga sudah hampir satu tahun aku mengikutinya, meskipun dulu jarang narik karena aku memang bekerja di suatu perusahaan BUMN di kota Kembang ini jadi ojek online hanya sampingan belaka, iseng di kala suntuk. Sudah 3 bulan ini aku memang fokus di ojek ini, bukan karena penghasilannya tp karena petualangan sex yg aku dapati.
Chapter 1 : EVA
Selepas magrib malam minggu ini aku berniat keluar buat nyari tarikan ojek online, karena di kontrakan aku suntuk banget di tambah ga da yg nemenin karena istriku memang Jauh disana di Kota Dodol di kampung halaman ku. Setelah mandi dan bersiap aku segera meluncur ke depan sebuah apartemen di sudut Timur kota ini, karena disini biasa aku mangkal, sampai di tempat mangkal ku di sebuah kios aku parkirkan motor ku di trotoar depan kios tersebut dan memesan segelas kopi kepada pemilik kios tersebut, sambil kunyalakan sebatang roko aku buka aplikasi ojek online ku sambil menunggu order datang aku pun berbincang dengan pemilik kios Pa Adang,
” Pa ko sepi banget ya, pada kemana nih driver yg laen?” tanya ku
“lagi pada narik a, td rame pd ngumpul disini seperti biasa” jawab Pa Adang
ga beberapa lama ada orderan muncul di hp ku, ternyata orderan berbelanja atau biasa di sebut G*Mart dlm aplikasi ku, ku lihat nama Pemesan nya adalah seorang wanita bernama Eva, tanpa melihat isi orderan tersebut aku langsung telepon yg bersangkutan untuk verifikasi orderan tsb, tak lama pemesan pun menjawab tlp ku,
“iya, hallo mas g*jek ya?”
“selamat malam, iya mba saya dari G*jek, saya mau verifikasi orderannya mba”
“iya betul mas, tp maaf mas sy boleh tambah lagi ga pesanannya?”
“emang mau tambah pesanan apa lagi mba?”
“gini mas, bisa tolong belikan ice land 1 btl ga plus calpicc* rasa Melon nya 2?”
wooooww, dlm hati aku berkata, ni cewe mau pada mabok nih kaya nya
“oh ya boleh mba tp gpp ada biaya tambahan soalnya toko nya berjauhan?”
“iya gampang Mas, ntar anterin langsung ke kamar saya ya mas, ditunggu”
“ok mba, saya OTW skg”
Setelah menutup telepon aku liahat orderan apa yg harus ku beli dan tujuan nya, orderannya sih biasa hanya makanan ringan tp tujuannya adalah ke salah satu apartemen di timur pas sebuah tanjakan menuju arah sebuah stadion ternama di kota ini.
Tanpa berlama-lama aku pun segera pamit dan membayar kopi ke pa adang dan bergegas meluncur untuk berbelanja pesanan tersebut, setelah semua pesanan terbeli aku pun segera meluncur ke arah apartemen tsb, sesampainya di depan apartemen aku pun langsung masuk ke tempat parkiran motor dan memarkirkannya, dan menuju ke tempat pos security buat melapor dan meminta ijin masuk, kutunjukan orderan di aplikasi ku di hp ku sebagai bukti yg ternyata pemesan berada di lantai 20 apartemen tsb, security pun mengijinkan aku untuk masuk dan mengantar kan pesanan tersebut, aku pun masuk dan memilih menggunakan lift menuju lantai 20, didalam lift aku kembali menghitung rincian biaya orderan ku, ga beberapa lama lift berhenti di lantai 10 dan masuk seorang wanita cantik berambut aga pirang berpakaian lmyn sexy mengunakan tangtop dengan buah dada yg menyembul sehingga tampak terlihat jelas belahan toketnya yg mulus, dan menggunakan hotpant jeans yg sangat ketat sehingga terlihat pantat yg begitu bulat, benar-benar membuat ku salah tingkah.
saat dia masuk dia terlihat sedang kesal, aku hanya melemparkan senyum ramah pada nya dan bergeser sedikit ke pojokan lift, dia membalas senyum tp hanya senyum terpaksa aku kira.
dalam lift aku hanya diam dan sesekali memperhatikan dia, tubuhnya yg sangat putih dan sexy benar – benar membuat aku konak, semakin lama celana ku terasa semakin menyempit kulihat memang si joni telah bangkit dan mengeras di dalam sana, pikiran mesum terus terlintas dlm benak ku semakin ga konsen aku berdiri ku gelisah sendiri, tanpa diduga cewe itu terlihat tersenyum lebar tp dia berusaha menutupi senyum nya dengan tangannya, astaga mungkin dia melihat tingkah ku dari pantulan ruangan lift tersebut, alangkah malu nya aku dlm hati.
Tak terasa lift berhenti di lantai 20 dan wanita itu pun keluar di lantai yg sama, aku lihat lagi hp ku untuk memastikan no kamar yang aku tuju, kulihat kiri dan kanan, suasana lantai ini begitu sepi dan aga remang-remang, sesaat aku merasa ngeri jg, kulihat wanita itu berjalan menuju lorong sebelah kanan dari lift, aku coba mengejar nya untuk bertanya soal kamar yg aku tuju tersebut,
“Mba, maaf numpang tanya klo kamar ini di sebelah mana ya?”
wanita itu melihat alamat dlm hp ku,
“Oh, mas g*jek ya?”
“iya mba,,!”
“Bener mas saya yg pesan”
Dalam hati aku bersorak riang, kebetulan kah ini, tp disisi lain aku malu atas tingkah ku dlm lift td,
“Oh, ini mba Eva ya?”
“Iya Mas, berapa semuanya mas?”
“ini mba struk belanja nya dan total sama tambahan belanja nya di tambah ongkos nya”
“oh ya, ayo ke kamar saya mas soal nya saya ga bawa dompet”
Aku mengikuti Mba Eva menuju kamarnya yg berada di ujung lorong, aku berjalan di belakang sambil menikmati indah nya pantat mba eva, tanpa kusadari mba eva menoleh kle arah ku dan tersenyum,
“Liat apa mas?”
Ucapan Mba eva membuyarkan lamunan ku, malu campur kaget menyelimuti dada ku saat itu,
“hhmmm,,,ga mba, ga liat apa-apa ko”
Mba eva hanya tersenyum kecil, sampai didepan kamar nya aku menunggu di depan pintu kamarnya, ga beberapa lama mba eva membawa beberapa lembar uang 100rb an,
“nih mas Ambil ja semua nya”
kulihat dia memberikan lima lembar uang 100rb an,
“aduh mba ko banyak banget, sy ga da kembaliannya”
“gpp mas ambil aja semuanya”
sambil tersenyum dia menjawab panggilan masuk ke hp nya,
“makasih bnyak mba”
Aku pun segera membuka aplikasi di hp ko untuk menyelasi kan orderan tsb, sambil sesekali kudengar mba eva berbicara di tlp dan tampaknya dia sedang memarahi seseorang di tlp.
aku pun segera membalikan badan meninggal kan kamar mba eva menuju lift, di tengah perjalanan aku dengar suara Mba Eva memanggil ku,
“Mas,,,maaasss,,,!”
Mba Eva berjalan menghampiri ku,
“Mas mau uang tambahan ga?”
Aku sedikit terdiam bingung sejenak,
“Klo di kasih ya mau donk mba, emang pesan apa lagi mba?”
“Ngga mas, saya ga mau beli apa-apa lg”
“trs apa donk mba?” Aku tambah bingung
“mmhhh,,,mau ga mas nemenin saya minum sebentar,saya ga da temen mana disini sepi lagi”
wwaaaaoooowwww,,,Horeeeee,,,,,,dlm hati aku bersorak sorai,,,,Rezeki nih, pikiran mesum langsung hinggap di otak ku saat itu,
“tp bayaran nya gmn mba?”
aku coba tenang dan coba mencari ke untungan lain, hehehe lumayan kan gan.
“gampang itu urusan mudah”
mba eva mencoba menenangkan ku,
“ayo mas”
aku hanya mengangguk dan mengikuti dr belakang,
“ayo masuk mas jgn sungkan”
“i,,iya,, mba”
“eh iya jgn panggil mba donk, panggil eva aja ya”
“ok, tp mba,,eh Eva jg panggil nama aku aja ya, Romli Ok”
“ok”
Aku pun masuk dan eva menutup pintu kamar nya dan mengunci nya, didalam kamar aku di persilahkan duduk di sofa diruangan tamu nya dekat dengan jendela yg mengarah ke tengah kota ini, aku dan eva larut dalam pembicaraan yg semakin lama semakin akrab, dia pun mulai berani ngobrol lebih jauh tentang dirinya, dan kenapa dia memesan minuman beralkohol trsb, aku pun sekarang tau bahwa dia adalah simpanan seorang pengusaha muda di jkt sana, dan tadinya si pengusaha tsb akan datang namun tak jadi dtg yg membuat eva sangat marah,dan rencana nya mereka akan merayakan hari jadi mereka dengan minum – minum, namun gagal.
Semakin lama semakin larut kita berbincang sambil ditemani minuman beralkohol ini, wajah eva pun sudah tampak memerah mgkn sudah mabok, tawa kami pun semakin keras dan semakin berani untuk saling mencubit, aku sengaja hanya meminum sedikit karena takut mabok, tak beberapa lama eva bangkit dan berjalan gontai menuju kamar mandi, dia tampak kesulitan dan aku mencoba memapahnya menuju kamar mandi, di dalam kamar mandi terdengar suara eva jackpot ( muntah ) beberapa kali, aku hanya nyengir kecil, sudah mabok mungkin dia karena memang kulihat dia bnyk sekali minum hampi stengah botol dia habis kan, ga bbrp lama dia keluar sambil tersenyum,
“maaf ya Rom, km jijik ga?”
“biasa ja ko Va, ayo aku pegangin kamu ke sofa”
Sambil ku papah dia berjalan eva meracau, ” body aku udah ga bagus lg ya Rom?”
“masih bagus ko Va” sambil terus ku papah menuju sofa
“hihihi,,,iya bener juga ya, buktinya kamu konak liat aku td ya?”
Deg,,,,bagai disambar petir aku hanya terdiam menahan rasa malu,
“udah ga usah malu, biasa aja kali, km mau nemenin aku malem ini Rom?”
deeeeeerrrrr,,,,bagai kan di sambar petir yg kedua kali nya, tp kali ini berbeda otak mesum ku langsung berputar, isi celana ku perlahan bangkit,
“boleh aja tp mau ngapain?” ku coba jaim dl,
“ya km tau dong”
Eva lang sung berbalik menghadap muka ku wajah nya menengadah ke arah wajah ku bau alkohol dari mulut nya bercampur parfum di tubuh nya membuat ku lupa diri, sesaat kami saling pertatapan dan beberapa detik kemudian aku langsung mencium bibir nya yg di balas dengan kuluman panas eva, yg mungkin sudah dikendalikan nafsu yg kuat, ku rengkuh tubuh nya sambil terus saling mengulum bibir nya, lidah kami saling menghisap satu sama lain, ga mau diam saja tangan ku langsung berpindah tempat, tangan kiri ku langsung menyelusup ke toket nya yg lmyan besar sekitar 34B, sementara tangan kanan ku meremas pantatnya yg sexy. Tangan kiri ku kini asik memainkan toketnya yg begitu besar dan ternyata eva pun ga tinggal diam tangan nya mengelus-elus kontol ku yg sejak tadi mengeras sementara tangan satunya berusaha menurunkan resleting celana ku, ga lama eva pun berhasil membuka celana ku dan melepaskan ciuman ku, kini dia coba berjongkok sambil menurun kan celanaku dan melepaskan nya, aku mengambil kesempatan untuk membuka kaitan bra milik nya, kini eva mengelus -elus kontol ku yg msh terbungkus CD dan sedikit menonjolkeluar dari CD ku karena panjang kontol ku,
“mmmhhh,,,udah ada yg ngintip nih, hihihihihi” Sambil mengelus – elus kepala kontol ku eva terus saja meracau,
beberapa saat kemudia aku pun berhasil membuka Bra Eva dan melepaskan tangtop milik eva, kini terlihat gunung kembar besar menggantung dihadapan ku, toket putih bersih dengan puting berwana coklat kemerahan membuat ku semakin terangsang, tangan ku langsung meremas kedua toket eva, www.fantasiku.com namun tak beberapa lama eva membuka cd yg ku kena kan dan langsung melahap beringas kotol ku yg tegang,
“mmmhhhhh,,,mmmhhhmmm,,,mmhhhh,,” sambil terus mengulum kontol ku dan ngocok nya dgn tangannya, aku yg ke enakan merasakan serangan dan sensasi ini hanya berusaha menik matinya dan sesekali kumainkan puting nya, eva pun mendorong ku ke sofa lalu berdiri,
“Kontol km gede Rom, nikmat banget kaya nya”
aku hanya tersenyum lalu eva membuka hotpan dan cd yg dia kenakan, kini terlihat gundukan memek tanpa bulu yg begitu indah putih tanpa cacat, kini eva kembali berjongkok di sela paha ku, sambil mengocok kontol ku san menghisap kepala kontol ku sementara tangan satunya memainkan belahan memek nya, kulihat memeknya begitu menawan berwan pink, kulihat cairan bening mulai menetes dari lubang memek nya, rupanya eva sange berat pengaruh alkohol mungkin, aku hanya terduduk di sofa menyaksikan eva begitu beringas memainkan kontol ku dan menikmati sensasi yg luar biasa dr perlakuan Eva,
“OMG, nikmat banget, mimpikah ini?” sesaat dlm hati aku bertanya, mungkin ini yg namanya rezeki, hehehehe,,,,
Sekitar 10 menit Eva memainkan kontolku dia berdiri dan duduk di pangkuan ku sambil berusaha memasukan kontolku kedalam memek nya, sedikit demi sedikit kontol ku masuk kedalam memek eva yg sedari tadi sudah becek dan blassshh,,,amblash semua kontolku kedalam memek eva, dan eva mendesah kecil,,,
“ssshhhhhh,,,,aaahhhh,,,” sambil menggigit bibir bawah nya eva coba menahan posisi nya skg sambil membetul kan rambut panjang nya, dan kurasakan memek eva menjepit erat batang kontol ku yg membuat ku merasakan benar-benar nikmat, sensasi luar biasa yg ga aku temui dari istriku,beberapa detik kemudian ku rengkuh tubuh eva kudekat kan toketnya ke wajah ku dan ku hisap puting nya bergantian,,,
“ssshhhhsss,,aaaahhh,,,ssshhhh,,,aaahhh,,,,eeenn,, ,aakk,,Rom, yg kenceng dong” racau eva sambil kulihat badan nya mengelijang, bergoyang merasakan serbuan hisapan ku, pinggul eva mulan bergoyang -goyang perlahan mengaduk kontol ku dengan memeknya, sementara aku masih terus memain kan puting nya, kini gerakan eva mulai berubah kini ia mulai menaik turun kan pinggul nya mengocok kontol ku, semakin lama semakin cepat,
“aaahhh,,,ahh,,,aahhh,,,,sssshhhhh,,,,Nikmat bgt Rom”
“iya eva, memek km juga enak bgt, ngejepit banget kontol ku, aku pengen ngewe kamu sampai pagi Boleh ga va?”
“booolleeeehhh,,,,,Roooommm,,,,,aaahhh,,,,!”
“entotin aku sepuaas km rroooomm,,,aaaahhh,,,ssshhhh,,,”
aku tersenyum girang mendengar jawaban Eva, dan kurasakan jepitan memek eva semakin kencang dan eva menurunkan tempo kocokan nya dan mendesahhhh panjang,
“mmmhhhh,,,,aaaaaahhhhhhh,,,,sssssssshhhhhhhhhh,,, ,aku Keluar Rom:
di ikuti kedutan dlm memek nya eva beberapa kali kurasakan semburan hangat cairan peju eva, tangan eva mencengkram pundak ku dan sesaat mengangkat wajah nya ke langit dan perlahan melunglay lemas memeluk tubuh ku mencium bibir ku berkali – kali,
” Nikmat banget rom, makasih ya”
Sementara Kontol ku masih di dalam memek Eva, aku tersenyum ,
“eit, ko km ja yg keluar, aku juga pengen keluar donk” Belum sempat eva menjawab aku mengangkat tubuh eva dan membalik kan posisi nya kini eva berada di bawah, ku angkat kedua kakinya dan aku berjongkok kucium selangkangan eva, kucium bibir memek eva, ku mainkan dengan lidah ku, ku hisap dan kucium aroma memek yg begitu membuat ku terangsang hebat, kulihat memek eva semakin memerah, dan desahan eva semakin keras lagi,
“aaaahhhh,,,,aahhhh,,,,aaahhhh,,,,hisap lg Rom, aku sange lagi,,,,,”
aku ga peduli ocehan eva sekarang, aku hanya fokus memainkan memek eva, kini kurasakan memek eva berkedut kedut lagi beberapa kali, dan cairan bening hangat mengalir lagi tampak nya ini orgasme kedua Eva, aku berdiri mengarah kan kepala kontol ku ke lubang memek nya, kua ngkat kedua kakinya dan bleeeessss ga lama memek eva menelan semua batang kontol ku, ku genjot perlahan -lahan namun semakin lama semakin cepat, eva mendesah desah, mengerang merasakan nikmat sambil meremas toket nya sendiri, selang 10 menit kemudia aku merasakan geli kontol ku berkedut rupanya aku ingin keluar,
“Va, aku mau keluar, aku keluarin di dalem memek kamu ya Va? ” sambil terus ku percepat kocokan ku,
“aahh,,aahhhh,,,keluarin ja sesuka km rom,aaaahhhhh,,,,,aaasssshhhh,,,,,aaahhh”
mendengar hal tersebut aku semakin bersemangat menggenjot memek Eva dgn RPM tinggi, beberapa detik kemudian kutekan dlam – dalam kotol ku dlm memek eva hingga mentok dan menyembur kan peju ku beberapa kali bersamaan dengan itu eva memeluk ku erat dan,
“aaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh,,,,,,,aakkuuuuu,,,kkkeeel lluuuaar llaagggiii,,,”
dan kurasakan memek eva pun berkedut – kedut tanda ia Orgasme lg.
Badan kami dibasahi oleh peluh, sementara aku masih memeluk tubuh eva, kurasakan nafas eva tersenggal senggal, matanya terpejam tangan nya lunglai ke ujung sofa, aku sedikit bangkit dan menciumi bibir eva dan eva pun membalas dengan ciuman hangat, aku dan eva saling membalas ciuman untuk beberapa saat.
Setelah cukup beristirahat aku dan eva membersihkan diri bersama dlm kamar mandi, dlm toilet aku dan eva mainlagi satu ronde, setelah itu kami berdua pergi keluar sejenak untuk mencari makan, setelah kenyang kami kembali lagi ke apartemen dan mengulangi nya lg hingga 3 ronde, total malam itu aku dan eva ngewe sampai 5 ronde, membuat ku sangat lemas, malam itu aku dan eva bagaikan sepasang kekasih di mabuk sex, hingga kami berdua terlelap tertidur dalam posisi bugil ku peluk tubuh eva dari belakang dan kontol ku masih menusuk di dlm memek nya.
Jam sudah menunjukan pukul 6 pagi, kulihat eva msh pulas tertidur ku lihat kontol ku sudah menyusut lg, ku ambil selimut dan menyelimuti tubuh eva, dan bergegas aku berpakaian ku hampiri eva dan kucium kening nya lalu aku tinggal kan apartemen eva dan pulang, sore hari nya aku dpt tlp dr eva, dia sedikit marah karena pulang ga pamit, aku beralasan aku ga mau mengganggu tidur nya karena kulihat dia begitu kelelahan, dan eva pun mengerti, dia bilang bulan agustus dia akan pindah apartemen ke jkt, karena disuruh suami sirih nya, dan sebelum pindah eva ingin ada sex perpisahan dl ma aku, aku pun menanyanggupi nya.
Setelah Eva memang aku masih punya kisah dengan wanita lain selama menjadi driver ojek Online ini, dan kisah nya akan saya Rilis dalam
Chapter 2 : Driver Berjilbab Sylvia
Seminggu setelah Peristiwa Eva aku mendapati kejutan baru lagi saat menjalani profesi sampingan ini, yaitu sebagai Driver ojek Online. Sebenar nya ini adalah hal yg tak pernah aku duga sebelum nya bahkan tak pernah terlintas sedikit pun akan hal ini, Sylvia ya dia adalah Sylvia seorang Driver Ojek Online khusus Wanita, Sebuah kenangan indah di Tahun ini menjelang datangnya bulan suci Umat Muslimin.
Selama tiga hari aku masih merasakan ngilu di selangkangan dan Kontol ku ini, bagaimana tidak, aku dan eva melakukan hingga lima ronde malam itu, sungguh bukan hal yg biasa bagiku bahkan ini adalah hal yg baru pertama kali aku lakukan selama hidup ku. dan selama tiga hari ini aku hanya beristirahat di rumah karena memang kurasakan badan ku kurang sehat, setelah periksa ke klinik aku langsung menuju rumah kontrakan ku dan tidak lupa mengabari orang kantor tempat ku biasa bekerja, di kamar aku hanya berbaring merasakan ngilu di selangkangan ku namun sesekali ku mengingat-ingat kejadian bersama Eva, tak beberapa lama aku pun hanyut dalam lamunan ku dan tertidur, esok hari nya aku coba iseng menghubungi Eva, aku kirim kan pesan singkat melalui WA,
kutulis kan “Hai Eva, apa Kabar?”
namun berjam – jam tak juga Eva membalas, ah ya sudah lah aku pun membantingkan tubuh ku ke tempat tidur lagi sambil ku nyalakan TV, beberapa saat aku menonton tv tiba-tiba terdengar notifikasi pesan di hp ku, kulihat Eva membalas WA ku, dan isi nya
“Rom, jgn hub aku dl skg ya, aku lg djakarta lg bareng dia, Aku pulang hari Minggu”
aaaahhhh,,,,aku pun sedikit kecewa, tanpa membalas pesan tsb aku menuju kamar mandi untuk buang air kecil dan kembali tidur.
Beberapa hari kemudian tepatnya hari sabtu aku iseng buat nyari orderan siang hari, setelah bersiap-siap aku pun meluncur ke pusat kota ini, dari juanda, ke jln merdeka, ke Braga dan muter lagi hingga ke alun-alun kota ini. Aku Parkirkan motor ku di samping Masjid Agung kota ini dan mencari tempat yg nyaman buat beristirahat sambil nunggu order, cuaca hari ini sangatlah panas tapi kulihat sebelah barat kota ini bergulung-gulung awan hitam sudah mulai menghiasi langit kota ini, Sambil menunggu aku nyalakan sebatang roko Filter kesukaan ku dan baru saja beberapa hisap muncul notif order dlm hp ku, ku lihat itu adalah orderan Penumpang, setelah kulihat tujuannya ternyata mengarah ke daerah Setia budi, tepat nya kedaerah Ojek Online dilarang masuk, haduh dlm hati ingin sekali cancel orderan ini tp apa boleh buat dari pada kesal menunggu, ya sekalian jln-jln deh.
Akhir nya ku hubungi sang pemesan tersebut untuk menentukan tempat penjemputan, setelah deal aku pun segera menuju tempat penjemputan tsb, ku lihat disan menunggu 2 org berpakai Muslim sepertinya pasangan suami Istri, sangsuami mengenakan Pakaian Gamis lengkap dgn peci putih dan terlihat dua titik hitam di dahi nya, mungkin dia ahli ibadah, sementara sang Istri mengunakan Jilbab yg serba tertutup dan panjang dan mengunakan Cadar,.
Dan akhir nya aku menghampirinya,
“kang yg pesan ojek ya?”
“Oh, iya saya Kang” jawab nya
“tp kang nunggu satu lagi ya buat istri saya”
“iya kang siap” jawab ku sambil ku ambil helm untuk ku serahkan pada sang suami.
Tak lama mendekatlah Seorang wanita berkerudung menggunakan motor matik putih, dia menggunakan Jaket Hitam dan celana jeans yg lmyn ketat sehingga saat dia berdiri aku dapat melihat lekukan tubuhnya, terutama pantatnya yg padat berisi, aku pun segera menaiki motor ku dan ku persilahkan pemumpang itu untuk naik, dan sang istri tampaknya sudah lebih dulu berada di atas motor sang driver berkerudung itu,
“Kang nanti jln nya barengan aja ya, gpp pelan-pelan aja” pinta sang suami
Aku hanya menganggukan kepala saja tanda mengiya kan.
Aku pun berjalan mengikuti sang driver wanita itu karena takut nya dia tertinggal klo aku yg duluan, sesekali kulihat sang driver wanita itu melirik di kaca spion motor nya, aku hanya tersenyum saja, ntah dia membalas senyumku atau tidak karena dia mengenakan masker. Setelah beberapa lama kami pun sampai di tempat tujuan dan pemesan membayar ongkos kami berdua, dia membayar kami dengan selembar uang 100rb an, dia bilang tak usah di kembalian bagi dua aja, aku pun mendekati driver wanita itu,
“Teh maaf ga ada uang 50an dua ga?”
“aduh ga pnya a” Jawab nya
“ya udah kita tuker dulu ya”
akhirnya kami pun pergi beranjak untuk mencari toko atau warung untuk menukar kan uang, di sebuah warung aku pun menukar kan uang tsb menjadi beberapa pecahan uang receh puluhan ribu, aku pun kembali menghampiri driver wanita itu,
“ini teh uang nya” dia hanya mengangguk dan menghitung uang tsb, iseng saja ku tanya namanya
“teh maaf namanya siapa?”
driver wanita itu menoleh ke arahku dan membuka masker nya
“knp gt a?” tanya nya, kulihat wajah nya lumayan menarik, meskipun aga sedikit menor dengan lipstik yg lmyn tebal tp sangat serasi dgn postur tubuh nya yg ber isi, kulihat meskipun dia berkerudung tp dia mengenakan celana jeans ketat dan jaket yg lmyn ketat jg sehingga lekuk tubuh nya bisa tergambar oleh ku,
“engga teh, cm pengen kenal aja, jd kan pas ketemu di jln kita bs saling sapa” jawab ku
“hhmmm,,,sylvia a”
“oh sylvia, sy romli, salam kenal ya teh?”
“oh iya sama-sama”
begitulah selintas perkenalan ku dengan driver wanita itu yg bernama Sylvia, kami pun berpisah mengambil arah masing-masing.
Selepas Isya sekitar pukul 19.10 hujan pun turun deras, aku yg masih berada di pusat kota memutus kan untuk pulang ke kontrakan ku, jarak dari pusat kota ke kontrakan ku skitar 1 jam, sepanjang jalan aku merasakan udara dingin dan guyuran air hujan yg terasa begitu menusuk tulang ku, tak jarang aku menggigil di buat nya meskipun sudah mengenakan jas hujan. Sekitar 100 meter mendekati gang rumah kontrakan ku aku melihat sesorang sedang mendorong motor nya di tengah guyuran hujan yg semakin lama semakin deras, kupelan kan laju motor ku mendekatinya dengan niat membantu atau sekedar bertanya, takut nya Maling lagi, semakin dekat kulihat ternyata dia adalah seorang wanita berkerudung yg tampak basah kuyup sambil mendorong motor nya, kulihat dia tidak mengenakan jas hujan, saat kuperhatikan dengan jelas ternyata dia adalah Sylvia driver wanita yg td siang narik bareng dgn ku, aku pun segera mendekatinya,
“teh sylvia, knp motornya teh?”
sesaat Sylvia terkejut melihat ku,
“eehh,,,a romli, ini a motor nya bocor” jawab nya,
“ya udah atuh hayu saya bantuin ya, kasihan ga pake jas hujan lg”
aku pun segera memarkir kan motor ku dan berjalan menghampiri nya
“Sini biar saya yg dorongin, klo ga salah deket sini ada tukang tambal ban”
“ga usah a, nanti ngerepotin lg, biar saya aja” tampak sylvia masih malu – malu menerima tawaranku, namunaku kasihan melihat nya yg sedari tadi menggigil kedinginan ditambah hujan semakin deras saja,
“udah gpp, kasian km pst cape mana kedinginan lg, ntr sakit loh”
aku pun langsung mengambil alih kemudi nya, sementara sylvia hanya terdiam sesaat,
“Ga ngerepotin nih a?” tanya nya ragu
“engga lah, masa bantuin temen seprofesi di bilang ngerepotin” ku coba menenangkan nya
“nih km pake motor saya, juga nih pake jas ujan saya dulu, kasihan kamu dingin” aku pun membuka jas hujan ku walau pun hanya bagian jaket nya, awal nya dia menolak namun aku paksa dgn berbagai alasan dan akhir nya sylvia pun menuruti.
Setelah berjalan sktr 10 menit menuju tempat tambal ban, akhir nya sampai juga kami pada tempat yg kami tuju, namun sial nya tempat tsb sudah tutup, mgkn karena hujan yg begitu deras, kami pun akhir nya berhenti sejenak di teras tukang tambal ban untuk sedikit berteduh, sementara kulihat sylvia semakin hebat menggigil, aku merasa sangat kasihan dan menawar kan diri untuk ke rumah kontrakan u yg berada tidak jauh dari tempat tsb, sebenar nya Sylvia menolak namun dengan sedikit rayuan akhirnya aku berhasil membujuk nya untuk ke rumah kontrakan ku, sesampai nya di rumah kontrakan ku aku parkirkan motor ku di depan sementara motor sylvia aku masukan kedalam garasi kecil dirumah kontrakan ku yg hanya muat untuk 2 motor saja.
Aku pun mempersilah kan Sylvia untuk masuk ke dalam rumah ku, awal nya dia ragu karena takut di lihat tetangga, aku pun coba meyakin kan nya kalo disini jam malam gini apalagi hujan deras, tetangga disini pst udah pada tidur, akhirnya sylvia pun mau melangkah masuk kedalam rumah ku, segera saja ku berikan handuk untuk mengeringkan badan nya yg kedinginan dan kubuat kan air hangat untuk menghangat kan tubuh nya, sekarang ku lihat tubuh nya tidak lg terlalu menggigil, ku perhatikan tubuh nya yg basah benar-benar sangat sexy, sekejap nafsu birahi ku bangkit, otak mesum ku mulai berjalan dan si kontol ku mulai terasa bangkit walau dalam situasi dingin,
“Teh ko bisa sampai bocor sih, emg gimana ceritanya?” aku pun bertanya pada sylvia yg sedari tadi duduk di kursi sambil memeluk air panas dlm cangkir yg ku suguh kan,
“iya ga tau a, kena paku mungkin, td sih blm ujan jd saya dorong siapa tau ada tukang tambal ban” jawab nya
“tp apes nya malah turun hujan, deras lg, td nya mau neduh tp tanggung basah ya jd jln ja trs”
“emg rumah nya dmn teh?”
setelah kutelusuri ternyata rumah syvia berada jauh dr rmh ku, rumah nya berada di sebelah barat kota ini, dan perjalanan ke sana dr rmh kontrakan ku memakan waktu sktr 1,5-2 jam perjalanan, aku pun kasihan dan menawar kan nya untuk mengganti pakaian nya dengan pakaian kering milik ku sambil menunggu baju nya kering dan hujan reda,
“udah teh sana bersihin badan nya, saya udah siapin air panas td, ini baju gantinya dan celana panjang olah raga saya, cuma ini kaya nya yg aga mendingan buat teteh cuma kerudng nya sy ga pnya, hehehe”
“ah engga a, ngga usah biar gini aja, gpp ko sy cm nunggu ujan reda aja” sambil sesekali badannya menggigil kedinginan,
“ya dah saya bantu keringin ja pakaian nya, masukin ke pengering pakaian di mesin cuci, klo dah kering trs ujan nya reda baru pulang ” aku pun berusaha menjelaskan niat baik ku,
“ntar pulang nya pake motor aku teh, motor teteh simpen sini aja biar besok saya yg tambalin ban nya”
Sylvia hanya mengangguk saja dan beranjak menuju kamar mandi sambil membawa pakaian kering yg tadi kusiapkan, tak lama ia pun keluar dari kmr mandi,
“Loh ko, maaf ya teh knp ga sekalian kerudung nya di buka, dikeringin juga?”
“gpp a gini aja, sy belum terbisa buka kerudung di hadapan org lain”
setelah beberapa kali kubujuk dan kuyakinkan, akhirnya Sylvia pun mau membuka kerudungnya, kini bisa kulihat jelas wajah sylvia yg begitu manis dan cantik dgn rambut sebahu. Aku menunjukan letak mesin pengirng ku dan mengajarkan cara menggunakannya, sementara aku menyiapkan makan buat kami berdua,
“Ayo makan dulu teh,,,tp cuma nasi goreng aja ya, hehehe soalnya ga da yg masakin disini mah”
“Ga usah ropot-repot a” seperti biasa sylvia tampak malu – malu dan canggung meskipun ku tahu dia dlm keadaan lapar. Dan akhirnya setelah kubujuk dia pun mau menuruti perkataan ku dan makan bersama, setelah makan kami pun mengobrol di ruang tamu sambil menonton tv, dari situ aku tahu banyak tentang sylvia dan sylvia pun semakin akrab dan terbuka pada ku, dan yg ku tahu dari obrolannya ternyata dia adalah janda dgn 1 anak, dia bercerai dr mantan suaminya sudah 1 tahun, Sylvia memilih pekerjaan itu karena dia blm jg ada pekerjaan lain selepas dia putus kontra dari tempat nya bekerja dulu. www.fantasiku.com tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 10 malam namun hujan di luar tidak menandakan akan reda , malam semakin dingin dan sepi, tampak raut wajah syvia terlihat tak tenang karena hujan tak kunjung reda, mgkn ia khawatir kdgn keadaan anak nya disana, melihat hal itu aku pun mengerti dan berusaha menenangkan nya,
“udah telpon ja dulu sana org rumah nya teh”
“iya a, tp,,,” sylvia sejenak terdiam
“tp knapa teh?”
“ini a, disini dmn ya yg jual pulsa?”
“aduh dikirain apaan, udah nih pake pnya saya ja teh, lmyn baru ngisi td pagi” sambil ku berikan hape ku ke sylvia, meskipun terlihat ragu namun akhirnya dia ambil jg,
“gpp a bener ini teh?”
“iya udah pake aja”
Setelah beberapa lama dia menelpon kini raut wajah nya sudah mulai tenang, dan aku kembali mengajaknya mengobrol namun kali ini aku lebih sering menjurus ke arah yg lebih privasi, meskipun Sylvia terlihat canggung namun dia tetap menjawab, sesekali aku pun menggoda nya dengan hal – hal tentang Sex,
“Udah lama dong Kering teh? hehehehe,,,,” candaku padanya,
sylvia pun terlihat tersenyum tersipu malu, namun kini aku tak melihat keraguan dan canggung lg mgkn karena dia semakin merasa akrab dgn ku,
“iya gitu lah a, emg mau siapa yg ngairin nya”
aku pun semakin berna ni, ” ya dah sini biar aku ja yg mengairi, hehehe,,, tanggung kan basah di luar aja”
“apaan sih a” sylvia pun dengan genitnya menjawab sambil mencubit lengan ku, kami berdua tertawa sambil mengobrol hal-hal yg berbau tabu, kini suasana ruangan ku semakin terasa hangat dan ceria meskipun diluar hujan msh saja blm reda, tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12 kurang 15 malam, aku pun baru menyadari posisi duduk kami semakin berdekatan, setelah lelah mengobrol dan bercanda sejenak kami saling diam dan mata kami hanya fokus menyaksikan tv, saat itu otak mesum ku menjadi dan nafsu birahiku semakin bergejolak, jangtung ini berdetak tak beraturan namun ku coba memberanikan diri menggapai tangan sylvia yg berada di atas pahanya, ku raih tangannya ku remas jemarinya perlahan, namun sylvia hanya menoleh dan membiarkan ku, menyaksikan hal itu aku semakin berani, kini kurapatkan posisi duduk ku ku rangkul tubuh Sylvia, sesaat ku rasakan desah nafas sylvia mulai tidak beraturan, kini dia mulai menatapku penuh arti, kami pun saling bertatapan untuk beberapa saat lalu kudekatkan bibir ku menuju bibir nya, sesaat Sylvia terlihat menolak namun aku dengan cekatan merapatkan tubuhnya dan langsung ku cium perlahan bibir nya, kini ku rasakan nafas nya mulai mendesih, semakin lama kau pun semakin rakus dan ganas melahap bibirnya, namun sylvia belum juga mengimbangi ku, dia terlihat hanya pasrah menikmati permainan ku, kini tangan ku mulai mengelus-elus seluruh badan nya dan sesaat kemudian ku arahkan tangan ku menuju gunung kembar miliknya, kini Sylvia terlihat semakin Pasrah dan hanya memejam kan matanya, ntah itu karena malu atau karena nikmat, sementara aku masih dengan rakus melumat bibirnya memaikan lidah ku di dlm bibirnya, kuhisap habis lidah nya, sehingga ku rasakan desahan demi desahan Sylvia yg semakin lama semakin menjadi, sementara tangan ku masih asik meremas – remas toket nya dari luar kaos yg ia kenakan, beberapa saat kemudian aku mulai menyingkap kaos nya hingga ke dada dan kini terlihat dua gunung terbungkus bra berwarna krem, sejenak aku takjub melihat Toket nya yg putih mulus berbentuk Bulat berukuran sekitar 34C, aku pun berusaha menaikan bra milik nya tanpa membuka nya dan kini terpampang jelas puting coklat yg telah mengeras, tanpa berlama – lama aku pun langsung meremas – remas Toket nya dan memutar – mutar puting nya , sementara ciuman ku sudah semakin ganas dan hot lagi, badan Sylvia kini mulai mengelijang menahan Nikmat nya serangan – serangan ku dan kali ini aku mendapat perlawanan dari ciuman nya, kini Sylvia berbalik menyerang ku degan ciuman yg sangat ganas, setiap inci rongga mulut nya ia susuri dengan lidah nya saat lidah kami bertemu sesaat itu pun ia langsung melahapnya dan menghisap kuat kuat lidah ku yg seakan mau copot.
Sementara itu aku pun berusaha membuka Kaitan bra milik nya, kulempar kan ke atas meja dan mulai meremas dengan bebas nya , beberapa menit kemudia ku pun melepas kan ciuman dan langsung melaha bukit kembar milik nya, ku hisap kuremas satu persatu Toket Sylvia ku sedot kuat kuat hingga Sylvia merintih dah mendesah merasakan nikmat yg luar biasa dari serangan ku kali ini,
“Sshhh,,,AAAAAhhhhhh,,,,iiiiiiihhhhhh,,,,”
semakin lama semakin keras desahan Sylvia terdengar, melihat hal itu aku pun tak menyia-nyiakan kesempatan, tangan ku langsung merangsek dengan mudah nya keselangkangan Sylvia, karena memang sylvia hanya menggunakan celana olahraga milik ku, tanpa hambatan aku pun mengusap usap, mengelus dan memaikan memek nya dari luar CD nya, kurasakan memek nya semakin basah dan tubuh Sylvia terus menggeliat bagai cacing kepanasan, lalu kusingkap CD nya dan kutusuk kan perlahan jari tengah ku ke dalam Memek nya yg sudah basah,
“AAAAAHHHHHH,,,,,,SSSHHHHHH,,,,IIIIIHHHHH,,,,AAAAA HHHHH” desah nya semakin keras terdengar, mendengar hal itu aku semakin bernafsu dan bersemangat, mengocokan jari tengah ku ke dlam memek Sylvia yg mulai banjir oleh cairan vagina nya,
“Ah,,,AAAHHH,,,Ah,,AH,,,AAAHHH,,,,iiiihhhh”, semakin lama semakin cepat ku kocok kan jariku di dlm memek nya, sementara mulut ku masih rakus melahap toket sylvia yg semakin lama semakin keras, kurasakan gelombang Nafsu birahi yg tinggi sedang dirasakan Sylvia, karena sesekali kedua tangan nya memeluk kepalaku dan menekan kuat-kuat ke arah toketnya, kini kumasukan dua jari kedalam memek Sylvia dan mengocok nya dengan tempo sedang dan semakin lama semakin ku percepat temponya, beberapa menit kemudia tubuh Sylvia mengejang, tangan nya mencengkram kepalaku menekan kuat-kuat membenamkan kedalam Toket nya dan mendesah panjang,
“AAAAAAA,,,AAAAAHHHHHHHHHH,,,,,SSSSSHHHHH,,,AAAA,, ,KKUUU,,,,KELUAR,,,,AA”
perlahan tubuh Sylvia melunglai lemas, kurasakan beberapa kali semburan cairan hangan di dalam Memek nya, sementara tubuh nya melunglay ku biarkan jariku menancap dlm Memek nya dab kubiarkan Sylvia merasakan sisa sisa Orgasme nya, mata nya terpejam dan nafasnya berangsur tenang, aku menyaksikan hal itu semakin terangsang dan senang, sementara Kontol ku yg sedari tadi tegang ingin segera melahap Lubang Memek milik nya namun kutahan demi kepuasan selanjutnya, Perlahan ku cabut cari ku dari memeknya dan kucium bibir nya dengan lembut, sesaat kemudia mata nya terbuka, Sylvia hanya tersenyum tersipu malu menatap ku, ia kemudia menutup wajah nya dgn kedua telapak tangan nya,
“Ko ditutup sih?” Tanya ku menggoda, ia hanya menggelengkan kepalanya tanpa menjawab pertanyaan ku. aku pun perlahan membuka telapak tangannya, kulihat wajah nya memerah mgkn karena malu danjg mgkn karena nafsu birahi nya ,
“knp teh?”
“ngga apa-apa a, maaaf ya?”
“loh ko minta maaf, emg knp”
aku heran dengan jawaban Sylvia,
“aku malu a”
“knp harus malu? km puas kan?”
“mmmhhhh,,,iya a” sylvia hanya mengangguk dan tersenyum malu di hadapan ku, melihat hal itu aku pun semakin gemas dan Bernafsu sekali melihat nya,
“makasih ya a”
aku pun tersenyum pada nya dan mengerti apa yg ia maksud kan,
“tp ntr dulu,,”
kini kulihat wajah nya sedikit berubah penasaran,
“emg knp a?” tanya nya penuh kegelisahan
“Ga adil donk klo km aja yg keluar, ini si otong ku jg pengen”
kini raut wajah nya mulai tenang dan tersenyum genik kearah kau sambil mencubit lengan ku,
“iiihhh,,,apaan sih aa mah”
kini kutangkap tangan nya dan mengarah kan ke selangkangan ku tempat si otong bersemayam, kulihat Sylvia msh malu-malu, ku bimbing dia untuk mengelus ngelus batang kontol ku dari luar celana ku dan semakin lama Sylvia semakin berani kini ia mulai masuk kedalam celana boxer ku memain kan batang kontol ku dan kepala kontol ku yg menonjol dr balik CD yg ku kena kan, namun aku segera melepas kan tangan nya, kulihat wajah nya kembali cemas dan bertanya-tnya knp,
“jgn disini teh, kita main di kamar aja biar enak ya,” Sylvia pun lega dan mengangguk,.
Aku pergi menuju pintu depan dan mengunci nya lalu kumatikan lampu ruang tengah dan mengajak Sylvia menuju kamar ku. Setelah ku kunci pintu kamar ku langsung ku peluk Sylvia dari belakang tangan ku langsung meremas kedua toket nya, sementara Sylvia hanya pasrah merasakan serangan ku yg tiba-tiba, ku gesek-gesek kan batang kontol ku di sela pantat nya yg sexy, tak beberapa lama ku lucuti pakaian Sylvia dan tinggal lah kini sylvia dlm keadaan Bugil hanya mengenakan CD saja, ku balikan badan nya ku perhatikan setiap inci tubuh sexy nya dari atas sampai bawah membuat ku semakin terangsang dan Bernafsu sekali, sementara Sylvia hanya tersipu malu kuperlaku kan seperti itu, beberapa saat kemudia ku dekati sylvia kucium bibir nya dan kami pun berciuman sangat buat saling melahap satu sama lain, setelah puas berciuman aku langsung meraih toket nya yg kini kembali mengeras, ku kulum ku hisap pentil nya yg semakin mengeras, sementara Sylvia mulai mendesah merasakan nikmat sesaat kemudia ku dorong tubuhnya menuju kasur emouk ku, tanganku bergrilya meraba setiap inci tubuhnya, sementara mulut ku masih asik nenen, kini tangan ku mencoba melepaskan CD nya, kini tampak gundukan kecil yg bersih terawat tanpa bulu yg sedari tadi mengalitkan cairan benik bercampur putih sisa Orgasmenya td, ku elus-elus bibir Memeknya mu mainkan kacang klitoris nya dan kini sylvia mulai menjadi-jadi, tubuh nya tak bisa diam bagai cacing kepanasan,
“AAaaaaaahhhhh,,,,sssshhhh,,,,aaakkuu,,,di aappaaiiin aa”
desah nya,
“kamu nikmatin aja ya teh”
Silvia hanya mengangguk sementara aku meneruskan pekerjaan ku, kini ku arah kan kepala ku di antara selangkangan nya, kuperhatikan Memek berwarna merah muda yg begi tu indah ingin segera ku lahap habis rasanya, aku mulai menjilati mulut Memek nya, ku hisap klitoris nya kumainkan lidah ku di dalam lubang memek nya yg membuat Sylvia mendesah sangat kencang,
“aaahhhhh,,,aaahhhhhh,,,sssshhhhh,,,,iiiiihhhhhh,, ,,ennaaaaakk aa”
aku semakin bernafsu dan bersemangat mendengar hal tersebut, kini kumasukan juga jariku kedalam memeknya kukocok perlahan lahan hingga membuat Sylvia semakin menjadi, tangan nya mencengkram seprai kasur ku dan perutnya terangkat ke atas mnekan kepalaku dan,
“AAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHH,,,,,,,,,,,!!!!!” lengkingan keras beserta kejangnya tubuh Sylvia menandakan Orgasme nya yg kedua, dalam hati ku berfikir ni cewe ko gampang bgt ya Orgasme, mgkn karena sdh lama ga di entot kali ya, hehehehe.
aku biar kan Sylvia menikmati orgasme nya yg ke dua, sementara aku mulai melepaskan pakaian ku hingga kini terpampang Batang Kontol ku yg mengeras bagaikan menara Pisa di Italia sana, ku lihat Sylvia msh ngos-ngosan dan mencoba mengatur nafasnya, namun aku tak peduli segera kudekat kan batang Kontol ku ke wajah Sylvia dan kulihat dia pun sudah mengerti, Sylvia mulai menggenggam batang kontolku dan mengocoknya perlahan dia pun mulai menciumi mulut kontol ku, menjilatinya dari kepala hingga Biji kontol ku, Kini ia mulai memasukan Kontol ku ke mulutnya perlahan, sedikit sedikit namun mentok karena mulunya tak muat melahap semua batng kontol ku, kini Silvia mulai memaju mundurkan kepalanya mengocok kontol ku dengan mulutnya,
“AARRRGGGGHHHH,,,,enak bgt sayang”
aku pun semakin berani memanggil nya sayang karena nikmat yg tiada tara, sementara Kontol ku terus di permaikan oleh Sylvia aku pun tak tinggal diam, ku raih toket nya kuremas dan ku pilin pilin puting nya yg sedari tadi sudah mengeras, setelah beberapa menit kurasakan Kontol ku ingin memuntah kan sesuatu, aku segera mencabut nya dari mulut Sylvia, aku tahan sejenak karena aku tak ingin cepat – cepat Orgasme, setelah aga tenang aku bergerak kearah depan selangkangannya, kubuka lebar lebar selangkangan Sylvia ku angkat sebelah kakinya dan kua arah kan kepala kontol ku di mulut Memek nya, ku gesek gesek kan dengan batang kontol ku, ku lihat sylvia mendesah – desah menahan geli dan nikmat,
“aahhh,,,,aahhhh,,,iiiihhhh,,,ayo masukin aa, ga tahan nih,,”
tanpa banyak kata aku langsung menancapkan Kontolku ke dalam Memek Sylvia Pelahan namun pasti,
“AAAHH,,,,AAAHHH,,,,Terus a dorong sampe mentok”
Perlahan kini batang kontol ku sudah masuk sepenuhnya di dalam memek Sylvia, tanpa kesulitan aku pun mulai memompa Tubuh Sylvia perlahan – lahan, kini tampak Sylvia benar – benar menikmati Kontolku di dalam Memeknya, desah nafasnya mulai berirama mengikuti gerakan maju mundur Kontol ku di dlm memek nya, semakin lama kau semakin mempercepat kocokan ku, dan desahan Sylvia semakin keras,
“aaaahhh,,,,AAAAAHHHHHH,,,AAAAAHHHHH,,,,Terus aa, enaaakk bgt”
semakin lama aku pun semakin ga tahan lalu ku tambah lagi RPM kocokan ku karena kurasakan aku ingin segera Orgasme, tak beberapa lama kau pun menancap kan sampai mentok Kontol ku lebih dlama ke dalam Memek nya, dan,
“AAAAAAARRRRGGGGGHHHHHHH,,,,AKU KELLUUAAAARRR SAYAAAAANG,,,AAAAHHHHH”
Kontol ku menyemburkan sangat banyak Peju di dalam Memek Sylvia dan kulihat sylvia pun mengejang dan dia orgasme lagi yg ke 3, badan ku terasa sedikit lemas dan sylvia sudah lebih dulu terkapat lemah di kasur, nafasnya ngos-ngosan , Kontol ku masih tertancap di dlm Memek Sylvia dan ku bantingkang bdan ku menindih tubuh Sylvia, sambil ku ciumi bibir Sylvia dengan lembut dan sylvia pun membalasnya dengan mesra,
“gmn km puas sayang aku banjirin, hehehehe” tanya ku menggoda
“iya aa, maksih ya udah lama aku ga ngerasain ky gini”
aku dan sylvia berpelukan sambil berciuman mesra sementara Kontolku masih terus menancap merasakan hangat didalam Memek Sylvia, setelah beberapa menit Kemudia aku cabut Kontol ku dengan di ikuti cairan peju yg meleleh keluar dari dalam Memek Sylvia membasahi seprai, ku bantingkan tubuh ku di samping Sylvia, kami saling bertatapan dan tersenyum Puas.
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 1.30 pagi dan malam itu aku dan Sylvia berhubungan sex selama 2 ronde karena Sylvia harus pulang pada puku 4.00 subuh, Setelah mandi dan bersih bersih aku setrika kan pakaian Sylvia yg td malam dijemur, kami pun sarapan nasi goreng bersama sebelum Sylvia pulang, ku berikan kunci motor ku dan stnk nya biar sylvia pulang menggunakan motor ku saja sementara esok pagi nya biar aku yg tambal kan ban motor nya, Sebelum Pulang aku dan Sylvia sempat Berciuman mesra seakan kami tak ingin berpisah, dlm hati aku sdh merasakan sayang pada nya begitu pun jg Sylvia.
Setelah Sylvia pulang aku pun rebahan di sofa panjang ruang tamu ku sambil membayangkan apa yg telah kami lakukan semalam begitu luar biasa dan tak terduga hingga akhir nya aku tertidur pulas sampai tengah hari.
Aku pun bergegas mandi dan menambalkan Ban motor Sylvia, setelah beres aku hubungi Sylvia untuk bertemu di suatu tempat makan, saat bertemu Sylvia kulihat dia semakin cantik dan ceria dr sebelumnya kami makan dan mengobrol sekitar 2 jam dan pulang kerumah masing – masing, sejak saaat itu kami lebih sering bertemu lagi dan berbagi kasih sayang dan sex meskipun kami menjalani hubungan ini tanpa status karena Sylvia memang sudah tau Status ku saat ini.
Nah cukup sekian dulu cerita hot terbaru 2018 ini. Benar-benar cerita hot yang anti mainstream bukan? www.fantasiku.com
The post Kisahku Sang Driver Ojek Online appeared first on CeritaSeksBergambar.