Cerita Seks Dewasa – cerita ngentot ini adalah cerita mesum yang hot sekali.. Aku mempunyai kakak perempuan yang umurnya lebih tua 4 tahun, disaat iru aku masih berseragam SMA sedangkan kakakku udah menjadi mahasiswi, kalau ke kampus dia sering memakai jilbab, tapi mau diapain emang dasarnya kakakku pintar berdandan jadi tetap terlihat menarik dan seksi. Tapi yang paling menyolok dari dia adalah pantatnya yang bulat besar dan bahenol, ini dapat aku nilai karena aku sering mengintip dia waktu dia sedang mandi atau sedang ganti pakaian. Jika berjalan ke mal ataupun kemanapun dia pergi Dia selalu pakai baju yang agak ketat meskipun dia memakai jilbab, orang selalu memandang goyangan pinggul dan pantatnya. Ini lah kisah awal mula cerita mesum ini.. Sampai-sampai aku sebagai adik kandungnyapun sangat menyukai pantat dan pinggul kakakku itu. Meskipun kakakku memakai jilbab, kebetulan kakakku menyukai baju-baju model agak ketat dan celana agak ketat pula sehingga agak mencetak kemontokan dan keindahan tubuhnya. Apalagi jika dirumah, meskipun dia selalu memakai jilbab atau kerudung, Dia selalu memakai baju tidur yang panjang tapi agak tipis sehingga agak terlihat belahan pantat dan celana dalamnya. Sebagai remaja yang baru puber dan juga olok-olok dari teman-temanku diam-diam aku sangat terangsang bila melihat pinggul kakakku. Sebaga efek sampingnya aku sering melakukan onani di kamarku atau di kamar mandi sambl membayangkan gimana rasanya kemaluanku dijepit diantara pantat montoknya. Keinginan itu kurasakan sejak aku duduk di bangku 1 smu ini, aku sering mencuri-curi pandang untuk mengitip CD-nya apabila dia memakai rok. Dia mempunyai pacar yang berumur setahun lebih muda dari padanya.
Aku sering memergoki mereka pacaran di ruang tamu, saling meremas tangan sampai mereka berciuman. Suatu hari aku memergoki pacarnya sedang menghisap buah dada kakakku di kamar tamu meskipun baju dan jilbabnya tetap terpasang di badannya, kakakku hanya mengeluarkan buah dadanya dari kancing yang terlepas sebagian, mereka langsung belingsatan buru-buru merapihkan bajunya. Malam harinya kakakku mendatangi kamarku dan memohon kepadaku agar tidak menceritakan apa yang aku lihat ke orang-orang terutama pada ayah dan ibuku. Dik, jangan bilang-bilang yah, abis tadi si Hendra (pacarnya) memaksa Mbak, katanya. Aku Cuma mengganguk dan melongo karena kakakku masuk kekamarku menggunakan jilbab dan baju yang longgar(daster) tetapi agak tipis sambil membawa sebuah novel, Sehingga paha dan dadanya yang montok terlihat karena dikamarku agak gelap sedangkan diluar lampu terang benderang. “hai, kok melongo???? “ …aku jadi gelagapan dan bilang “ia- ia mbak, aku ngga akan bilang-bilang” kataku. Tiba-tiba dia rebahan di ranjangku dengan tertelungkup sambil membaca novel, aku memandanginya dari belakang membuat kemaluanku ngaceng karena pantat kakakku seolah-olah menantang kemaluanku. Berkali-kali aku menelan ludah. Dan pelan-pelan aku meraba kemaluanku yang tegang. Sampai kira-kira lima menit, dia menoleh ke arahku dan aku langsung melepas tanganku dari kemaluanku dan berpura-pura belajar.
Kakakku mengajakku lari pagi besok hari dan dia memintaku menbangunkannya jam 5 pagi. Aku mengiakannya. Ketika dia keluar kamarku, aku melihat goyangan pinggulnya sangat sexy, dan begitu dia menutup pintu, aku langsung mengeluarkan kemaluanku dan mengocoknya, tapi sialnya tiba-tiba kakakku balik lagi dan kali ini da melihatku mengocok kemaluanku. Dia pura-pura tidak melihat dan berkata “jangan lupa bangunin mbak jam 5 pagi “. Lagi-lagi aku gelagapan “ia- ia – ia” kataku. Kakakku langsung pergi lagi sambil ngelirik ke-arah kemaluanku dan tersenyum. Malam itu aku ngga jadi beronani karena malu dipergoki kakakku. Pagi harinya jam 5 pagi aku ke kamarnya dan kudapari dia sedang tidur mengakang…. Lagi-lagi aku melotot melihat pemandangan itu dan aku mulai meraba-raba pahanya, sampai kira-kira 2 menit dan ku-remas paha montoknya dia terbangun danku buru-buru melepaskan tanganku dari pahanya.
Singkat cerita kami lari pagi, dia mengenakan jilbab atau kerudung sedangkan bajunya dia mengenakan training yang agak ketat sehingga setiap lekuk pinggul dan pantatnya terlihat sexy sekali dan tiap laki-laki yang berpapasan selalu melirik pantat itu. Begitu selesai lari pagi, kita pulang naik angkutan bus dan kebetulan penuh sesak, akibatnya kita berdesak-desak. Entah keberuntungan atau bukan, kakaku berada di depanku sehingga pantat montoknya tepat di kemaluanku . Perlahan-lahan kemaluanku berdiri dan aku yakin kakakku merasakannya. Ketika bus semakin sesak, kemaluanku makin mendesak pantatnya dan aku pura-pura menoleh ke-arah lain. Tiba-tiba kakakku mengoyangkan pantatnya, karuan aku kenikmatan. ‘dik, kamu kemarin ngapain waktu mbak ke kamar kamu?” katanya “kamu onani yah??? Katanya lagi aku diam seribu basa karena malu. ‘makanya buru-buru cari pacar” katanya. “emang kalo ada pacar bisa digini yah?” kataku nekat sabil menonjokkan kemaluanku dipantatnya. “setidaknya ada pelampiasan” timpal kakakku. . “wah enak dong mbak ada pelampiasan?”tanyaku. “tapi ngga sampe gini” kata kakakku lagi sambil menggoyangkan lagi pantatnya. “kenapa” tanyaku. Sebelum dia menjawab kami sudah sampai tempat tujuan. Pada sore hari itu, ketika aku pulang sekolah, kudapat rumah sepi sekali dan perlahan-lahan aku masuk rumah dan ternyata kakakku dan pacarnya sedang diruang tamu saling cium dan saling raba.
Baca Juga Cerita Seks Dewasa : NGENTOT PERKOSA ADEK MANTAN PACARKU dan TANTE NITA
Aku terus mengintip dari balik pintu, selembar demi selembar
pakaian pacar kakakku terlepas sedangkan kakakku masih memakai jilbab dan baju
jubahnya masih terpasang tetapi sudah tersingkap sampai sebatas perut, sehingga
terlihat CD hitamnya yang mini dan sexy dan pacarnya sudah tinggal memakai CD
saja. Kulihat tangan kakakku menelusup ke dalam CD pacarnya dan meremas serta
mengocok kemaluan pacarnya yang tegang.
Pelan-pelan tangan pacarnya membuka CD kakakku dan terbukalah pantat
bahenol nan montok milik kakakku. Pacarnya meremas-remas sambil meringis karena
kocokan kakakku pada kemaluannya. ‘oh, aku udah ngga tahan” kata pacarnya “aku
pengen masukin ke memekmu” katanya sambil mendorong kakakku sehingga
tertelungkup di sofa. Ku lihat dia
semakin mengangkat baju kakakku tetapi jilbabnya tetap terpasang tetapi sudah
agak kusut dan menindihinya dari belakang kan berusaha menyodokan kemaluannya ke
kemaluan kakakku dari arah belakang. Tapi begitu nempel di pantatnya, kuliha ar
maninya tumpah ke pantat kakakku. “ohhh” dia melenguh dan kakakku menoleh
kebelakang” kok udah” tanyanya Pacarnya bilang “maaf aku ngga tahan” katanya . Tiba-tiba lampu padam dan telepon HP sang
pacar berdering dan di balik pintu aku sedang beronani ria sambil melihat
kemontokan tubuh kakakku. Setelah menerima HP, sang pacar menyalakan sebatang
lilin kecil diatas lemari dan dia berpakaian dan buru-buru pamit. “Aku ngga anterin kedepan pintu yah “ kata
kakakku sambil tetap tertelungkup di sofa….. Begitu sang pacar hilang , nafsuku
sudah ke ubun-ubun, di kegelapan remang-remang aku mendekati kakakku dan
setelah dekat, dari jarak kira-kira satu meter aku memandangi bagian belakang
tubuh telanjang kakakku, berkali-kali menelan ludah melihat pantat bahenol
kakakku. Karena udah ngga tahan, aku
pelan-pelan membuka celanaku sampai copot dan kulihat kemaluanku yang besar dan
panjang (itu menurut teman-temanku sewaktu kami berenang dan membandingkan
kemaluan kami) berdenyut-denyut minta pelampiasan. Aku langsung menindihinya dari belakang, dan
untungnya kakakku mengira sang pacar belum pulang dan masih ingin ngentot dia.
“aw…., dra (nama pacarnya hendra) kok ngga jadi pulang”
tanyanya , karena kondisi ruangan sangat gelap sehingga dia
tidak menyadari bahwa adiknya sedang berusaha menempelkan kemaluannya ke
kemaluanya. “aw dra jangan dimasukan aku
masih perawan katanya ditempelin aja dra aku masih perawan’ katanya memohon.
Karena aku udah tahan, maka pelan-pelan ku bimbing tangannya untuk menggengam
kemaluanku dan agar ditutun ke kemaluannya.
Begitu dia megang “dra, kok gede amat sih”katanya heran (soalnya punya
pacarnya jauh lebih kecil daripada punyaku)sambil membimbing kemaluanku dan
menempelkan kekemaluannya. “gosok pelan-pelan dra”, aku menekan dan gila
bener-bener nikmat. Setelah kira kira
dua menit aku menggosokkan kemaluanku ke kemaluan kakakkut akhirnya aku
mencapai klimaksnya dan crot…crot..crot…spermaku menyembur ke pantat
kakakku. Aku tetap memeluk tubuh kakakku
dan pelan-pelan aku meninggalkannya. “dra, mau kemana?” teriaknya aku buru-buru
memungut celana dan memasuki kamarku dan masih celana dan CD ku belum kupakai
aku rebahan di ranjangku sambil kututupi dengan selimut tipis membayangkan
kenikmatan yang barusan terjadi.
Tba-tiba telepon berdering dan lampu menyala. kudengar kakaku menerima
telepon itu dia herannya setengah mati karena yang menelepon adalah pacarnya si
henra. “dra, kok kamu udah ada di rumah lagi jangan main-main yah kamu dimana,
udah enak langsung lari” Beberapa saat
kemudian kudengar bunyi telpon dibanting. Dan dikamarku, aku cepat-cepat
mematikan lampu dan pura-pura tidur. Semenit kemudian kakakku masuk ke kamarku
dan melihat aku tidur berselimut dia menghampriku dan duduk di tepi ranjangku. Di kegelapan kamarku kuintip kakakku masih
memakai pakai dan jilbab yang tadi dia pakai,dia ngga berani membagunkanku
malahan rebahan disampingku.
Kesunyian sekitar 15 menit, kemudian kuintip ternyata
kakakku tertidur. Akupun tertidur sampai keesokan harinya. Setelah kejadian hari itu aku selalu
membayangkan betapa enaknya tubuh kakakku meskipun hanya menempelkan dan
menggosokan kemaluanku pada kemaluannya saja. Pada suatu siang, aku ingin
meminjam kaset lagunya. Karena sudah biasa, aku pun masuk tanpa mengetuk
pintunya. Dan betapa terkejutnya aku
ketika kulihat mbak Desi kakakku sedang tidur-tiduran sambil memejamkan
matanya. Tangannya masuk kedalam CD nya sedangkan jilbab dan bajunya masih
terpasang, hanya bajunya sudah tersingkap sebatas perut. Spontan, ia terkejut
ketika melihatku. Aku segera keluar. Tak
sampai satu menit, mbak Desi keluar (pakaiannya sudah rapi meskipun jilbabnya
agak kusut). Ia memintaku agar merahasiakan hal itu dari ayah ibuku. Lalu kujawab: “Aku janji ga bakal bilangin hal ini ke ayah
ibu koq.” “Thank’s ya dik.” “Eh, emangnya onani itu dosa ya?” Bukan jawaban yang kudapatkan, malah tatapan
kakaku yang lain dari biasanya. Bagai disihir, aku diam saja saat dia
menempelkan bibirnya ke bibirku. Dilumatnya bibirku dengan lembut. Dikulumnya,
lalu lidahnya mulai menembus masuk ke dalam mulutku. Aku segera menarik diri
darinya, tapi ia malah memegang tanganku lalu mengarahkannya ke dadanya dan
kurasakan betapa empuknya buah dada kakakku. Refleks aku berontak karena aku
malu. Tetapi kakakku bilang,”lakukanlah dik seperti yang kau lakukan tempo hari
padaku”. Aku kaget “ja..jadi mbak tahu
apa yang kulakukan pada mbak tempo hari.” jawabku gugup. “ya” jawab kakakku. “maafkan aku mbak…” ucapku Belum selesai aku berkata, ia sudah melumat
bibirku. Dan kali ini lidahnya berhasil memasuki mulutku. Kami berciuman sangat
lama. Setelah puas berciuman, Ia malah menarikku ke kamarnya. Disana aku
direbahkan, dan ia membuka celana dan CD ku. Kakakku tersenyum melihat
kemaluanku yang sudah mengacung tegak. Ukurannya sekitar 18 cm. Lebih panjang
dari punya pacar kakakku, Hendra.
Melihat kakakku tersenyum, aku mulai menarik ke atas baju kakakku.
Rupanya kakakku sudah membuka Branya sehingga akupun bisa langsung melihat
payudaranya yang berukuran 36B itu. Kumulai menyentuh dan meremas Payudara
kakakku yang lembut, sementara baju dan jilbabnya masih terpasang walaupun agak
kusut. Kakakku menggelinjang merasakan kenikmatan dan mendesah keenakan. Setelah aku melihat kakaku sudah terangsang,
Aku membuka CD warna hitam kakakku sehingga kini terpangpanglah kemaluan
kakakku yang berbulu lebat tapi halus itu.
Sekarang aku memegang kemaluanku dan mengarahkan kemaluanku
ke mulutnya. Dia menutup mulutnya rapat-rapat.
“Ayo donk mbak! Isep! Kayak mbak ngelakuinnya buat pacar mbak.” “Koq kamu tahu?” “Ya tahu donk..kan aku sering ngintipin mbak
begituan ama pacar mbak” “Ayo mbak.”
Rengekku. Kakakku pun mulai tertantang
mempraktekkan kemampuan lidahnya. Kemaluanku segera diaremas-rems. Setelah itu
dijilati dengan penuh gairah, seolah itu adalah lollipop yang manis. Kakakku
pun mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. Tidak bisa semua, tapi
setidak-tidaknya sudah setengah yamg masuk. Di gigit-gigit kecil kepala
kemaluanku sambil memainkan buah pelirnya. Akupun memejamkan mata
keenakan. Kakakku melepaskan kemaluanku
dari mulutnya, tangannya mengangkat baju panjangnya dan menempelkan kemaluanku
ke payudaranya aku pun membuka mataku. Lalu meraih kuraih kemaluanku, kuarahkan
kemaluan itu ke kekemaluannya yang sedari tadi sudah basah. Kugosok-gosoknya ke klitorisnya, aku jadi
merinding dibuatnya. Desahan tak karuan pun keluar dari mulutku.
Di satu sisi aku tahu ini salah, tapi di sisi lain, aku
benar-benar menikmatinya. Setelah puas
bermain-main dingan klitorisnya, kemaluanku segera ku arahkan ke lubang
kemaluannya. Tetapi kakakku bilang “Jangan dimasukan, aku masih perawan.
Ditempelkan dan digosokan aja seperti tempo hari” Akupun mengangguk dan segera ku tempelkan dan
kugosokan kemaluanku ke kemaluan kakakku. Setelah beberapa saat kemaluanku ku
tekan tekan ke lubang kemaluan kakakku maka crot…crot.. crott spermaku
menyembur di perut kakakku. Dengan
kemaluan masih menempel di perut kakakku, kami mulai bercumbu lagi, kujilat
payudara kakaku sampai perutnya. Setelah itu kami mengambil posisi 69. Aku pun
mulai menjilati kemaluannyanya yang sudah basah oleh cairan kewanitaannya.
Sementara ia menjilati kemaluanku. Kami
saling berpelukan bugil, setelah puas bermain, kami pun menuju kamar mandi,
namun belum sempat bermain di kamar mandi, kudengar suara mobil orangtuaku.
KAmi cepat-cepat kembali ke kamar dan berpakaian. Saat orangtua kami masuk, aku sudah
berpakaian lengkap sedang kakaku pun sudah berpakaian lengkap dengan jilbabnya.
Sejujurnya saat itu aku sedang tegang dan gugup. Untunglah orangtuaku tak
curiga. Kami pun ternsenyum berdua dengan penuh arti. Sejak saat itu kami saling memuaskan walupun
tidak sampai memasukan kemaluanku kedalam kemaluannya karena aku takut kakakku
kehilangan keperawanannya. Kadang-kadang kami juga main di sofa, di lantai, dan
kamar mandi.
MEMAMERKAN KESEKSIAN PACAR SENDIRI
Cerita ini terjadi ketika saya masih di kelas 3 SMU di
Bandung. Sebetulnya saya menyadari bahwa ada kecenderungan yang berbeda pada
diri saya sejak saya masih kecil. Tapi saya tidak merisaukannya. Selama tidak
kita eksplor, kecenderungan itu tidak akan membahayakan. Tapi saya sangat
menyukai hal ini. Ini adalah pengalaman nyata.
Saya bisa di bilang berasal dari keluarga yang cukup mampu, dan banyak
yang bilang kalau saya cukup tampan, karena banyak cewek yang naksir (itu kata
temen cewek saya pada saya bila ada temannya yang naksir pada saya) tapi
biasanya itu baru mereka katakan setelah lama berlalu, jadi saya tidak
menangapi, lagian saya termasuk orang yang rada pendiam dan cenderung pemalu
sama cewek. Di sekolah, saya cukup
terkenal, baik karena saya bisa dibilang kece’ (itu bahasa yang sering
digunakan waktu itu) maupun karena ortu gue yang cukup dikenal dikalangan
mereka dan ortu mereka, karena kebanyakan ortu saya adalah atasan ortu mereka.
Tapi saya tidak sombong dengan hal itu, karena saya punya teman dan sahabat
dari semua kalangan, walaupun pada awalnya saya sering dibilang sombong karena
sifat pendiam saya. Waktu itu saya di
comblangin dengan seorang cewek, yang saya tahu sudah suka sama saya sejak SMP
(kami satu SMP). Pada awalnya saya kurang setuju, karena itu cewek bukan type
saya (saya suka cewek cantik, sexy, putih dan rambut panjang), sedang dia
walaupun tidak bisa dibilang cantik, biasa sajalah, tapi sepertinya punya daya
tarik sendiri kalau kita sudah mengenalnya (entah apa), mungkin matanya yang
indah, kulitnya hitam manis dan rambutnya pendek cenderung cepak, tapi
berhubung yang nyomblangin sahabat gue sendiri yang pacaran sama sobatnya itu
cewek, akhirnya aku mau diajak kerumah itu cewek,
Widi namanya, dengan alasan pinjam buku, komik. Singkatnya lama-lama kami saling suka karena sering ngobrol, curhat, aku berani bilang suka sama dia karena aku yakin nggak bakal ditolak, karena dia memang aku tahu sudah suka sama aku sejak dulu. Dan karena itu aku jadi merasa punya kuasa dan pegang kendali terhadapnya, walaupun dia agak tomboy tapi kalau sama aku dia nggak pernah ngelawan, mungkin karena perhatianku padanya, sedang dia sangat kurang kasih sayang, karena selama ini dia tinggal dengan tantenya sejak kecil, sedang ortunya ada di luar jawa. Seperti yang aku ceritakan di awal, bahwa aku merasa ada yang berbeda dengan diriku, yaitu aku suka lihat cewek sexy, dan aku ingin cewekku juga terlihat sexy jika jalan denganku. Tapi caraku mungkin agak berbeda, karena yang aku lakukan sepertinya lebih cenderung memintanya memamerkan kesexyannya di public. Dan itu sangat membuat aku horny. Walaupun aku melakukanya dengan bertahap, dan tidak vulgar. Pada awalnya, seperti bisanya orang pacaran, jika aku datang ke rumah Widi malem minggu aku mengajaknya bercumbu, ciuman, bibirnya lembut, nafasnya harum, lama-lama aku berani memintanya melepaskan branya, agar aku bisa mencumbunya dengan lebih bernafsu, dan sepertinya dia juga suka dengan belaianku itu, karena jika dia menuruti kemauanku dia merasa aku makin sayang padanya. Dan itu benar, karena saat dia mau untuk tidak memakai Bra, aku merasa dia sangat sexy, dan aku suka melihat gadis sexy, sehingga aku juga memperlakukanya dengan lembut. Lama kelamaan, aku memintanya agar jika aku datang kerumahnya kapanpun, agar dia tidak usah memakai BH.
Baca Juga Cerita Mesum Hot : TANTE RAHAYU NAFSU SEX dan SEKS BINAL PACAR GUE
Dan dia menurutinya, setiap aku datang dia selalu hanya
memakai kemeja, kaos atau apapun itu tanpa memakai BH, yang pada intinya memudahkan
aku melihat payudaraya yang tidak begitu besar tapi indah, dengan putingnya
yang mengarah ke atas. Memang aku sering
memintanya untuk tidak mengancingkan seluruh kancing bajunya, sehingga aku bisa
melihat keindahan dan sexy-an tubuhnya, bahkan terkadang hanya tinggal satu
kancing saja yang masih terpasang. Dan bila ada orang datang atau orang rumah
lewat, dia hanya menutupi dadanya dengan bantal kursi tamu, yang dia siapkan di
panngkuannya. Jadi selama aku berada di sampingnya dia selalu dalam keadaan
setengah telanjang. Bahkan bila keadaan aman (orang rumahnya pergi) aku tidak
memperbolehkannya memakai atasan sama sekali! sehinga selama itu dia melayani
aku, baik itu menyediakan minum dan makan (karena biasaya aku lama sekali bila
berkunjung ke rumahnya) dengan keadaan setengah telanjang. Tapi sama sekali aku
tidak pernah menyetubuhinya, paling hanya mencumbunya mencium dan mempermainkan
vaginanya dengan tanganku (karena aku masih takut dengan akibatnya). Dan selama
itu pula aku tidak pernah membuka bajuku satupun, walaupun penisku sangat keras
berdiri, karena aku sangat terangsang, bahkan kadang sampai menggigil. Sampai pada suatu saat dimana dia mulai
terbiasa dan tidak malu lagi, entah kenapa waktu itu aku kurang suka melihat
daerah v-nya yang berbulu lebat, karena bagiku itu mengurangi ke sexi-an dan
keindahan tubuh mulusnya.
Aku sangat terangsang sekali bila itu terjadi, karena tidak
setiap minggu itu bisa terlaksana, tergantung keadaan rumahnya. Aku merasa
sangat berkuasa terhadapnya bila aku bisa “memaksanya” melakukan itu semua, aku
sendiri waktu itu heran kenapa Widi rela melakukan semua itu untukku,
mungkinkah dia sanggat mencintaiku..?! Walaupun tak bisa kupungkiri akhirnya
lambat laun akupun sayang padanya. Tapi
keinginanku untuk bisa memamerkan kesexy-an tubuhnya juga makin menggebu.
Karena memang selama ini hanya aku yang bisa menikmati keindahan tubuhnya.
Hingga pada suatu saat aku ingin memberikan kejutan pada pacarku itu. Kalau tidak salah waktu itu adalah malam
minggu, hari wajib aku apel kerumahnya. Sebelumnya aku telpon dia, mengabari
bahwa aku baru akan datang jam 19.30-an dan kuminta dia untuk berpakaian
seperti biasanya, yaitu tanpa memamakai Bra serta dandan yang cantik, entah
kenapa sejak dia jalan dengan ku banyak yang bilang kalau dia makin feminin dan
terlihat manis. Menurut pengakuan Widi sih untuk mengimbangi aku, agar aku
tidak malu jalan dengan dia. Aku sih senang saja dengan hal itu.
Walaupun sebetulnya tidak masalah juga kalau dia tetap
tomboy, tapi aku bangga juga dengan pengorbanan dan usahanya untuk tampil
menarik, karena itu semua untukku. Waktu
itu aku mengajak teman-teman bandku untuk datang kerumah Widi, jumlah kami
berlima, aku tidak memberi tahu Widi bahwa aku akan datang berlima, karena
memang biasanya aku hanya datang sendiri. Walaupun mereka sudah kenal beberapa
bulan sebelumnya, temanku adalah teman Widi juga. Seperti yang sudah kuduga, begitu kupijit bel
pintu rumahnya, yang membukakan pintu adalah dia sendiri karena dia tahu aku
akan datang. Waktu itu, dia memakai rok jeans di atas lutut, dan kemeja putih
tangan pendek, dan yang paling penting adalah dia benar benar terlihar cantik
karena payudaranya secara samar terbayang di balik kemeja putihnya. Dia tampak
terkejut karena tidak menyangka aku datang bersama teman-teman ku, aku dan
teman teman dipersilahkan masuk dan duduk diruang tamu, dia sedikit salah
tingkah sepertinya, karena merasa malu, takut toketnya terbayang di balik
kemejanya, padahal jika tidak diperhatikan tidak begitu terlihat. Hanya sepertinya
teman temanku mengetahuinya, karena saat Widi berjalan guncangan payudaranya
agak berbeda. Kami bercanda dan
berbincang sejenak, teman temanku banyak memuji Widi karena terlihat cantik dan
sexy malam itu, beda dengan saat mereka terakhir bertemu beberapa bulan lalu,
ketika pertama akali dia ku perkenalkan pada mereka, saat baru jadian. Kemudian
Widi pamit untuk mengambilkan minum bagi kami semua. Saat Widi kebelakang, teman temanku pada
ribut, menanyakan padaku apakah Widi bener tidah pake BH?! Sexy banget deh!
begitu kata mereka. Aku hanya senyum senyum saja sambil mengangguk, dan dalam
hati merasa senang karena bisa memamerkan kesexian pacarku pada
teman-temanku. Saat Widi kembali datang
dengan membawa baki minuman, mereka langsung kompak terdiam, pura pura tidak
terjadi apa-apa, tapi kelakuan mereka yang tampak menahan senyum, membuat Widi
penasaran, dan bertanya padaku. “Ada apa
sih..?!” “Nggak cuman tadi waktu kamu ke belakang mereka pada bilang kalau kamu
sexy sekali dengan berpakaian seperti itu, beda dengan saat pertama mereka
bertemu denganmu!” jawabku. “Iya Wid, kamu sexy sekali deh kalau nggak pake BH”
kata Agung, salah seorang temanku yang terkenal ceplas ceplos. Secara reflek perlahan Widi menggunakan baki
yang dia bawa untuk menutupi dadanya, tapi secara tegas kukatakan.
“Udahlah nggak usah ditutup tutupi, mereka sudah tahu kok,
kalau kamu nggak pake BH!” “Sini bakinya!” pintaku. Akhirnya karena sudah kepalang basah mungkin,
Widi secara rela menemani aku dan teman temanku ngobrol dan bercanda dengan
keadaan yang seperti itu. Baju putih yang agak transparant membuat payudaranya
membayang, apalagi saat kami tertawa, goncangan badanya membuat dirinya makin
terlihat sexy, karena payudaranya bergoyang goyang naik turun, ditambah lagi ada
saat dimana kulit payudaranya terlihat di sela sela kancing bajunya. Dan
akhirnya Widipun merasa terbiasa dan nyaman dengan keadaannya. Kemudian karena perutku yang minta diisi,
karena belum makan dari sore, akhirnya setelah minta ijin sama tantenya aku
mengajak Widi makan malam di luar. Tadinya Widi berencana untuk memakai BHnya
dulu, tapi karena kularang, dan mengatakan “Ini kan malam hari, jadi nggak
bakal ketauan deh!” kataku mencari alasan. Maka dia pun menurut saja. Entah
kenapa jika dia menuruti kemauanku untuk memperlihatkan keindahan tubuhnya, aku
makin sayang padanya. Dan dadaku berdegup kencang karena exciting, bahwa
keinginanku untuk memamerkan kesexian pacarku malam ini akan terlaksana. Dan kamipun meluncur di jalan dengan
menggunakan mobil kijangku, kuminta Iwan temanku yang menyetir mobil, sedang
aku dan Widi duduk jok tengah sedang dua temanku yang lain duduk di jok
belakang. Dalam perjalanan kudoktrin Widi agar nanti dia pede aja jalan di
sampingku, karena aku bangga punya pacar yang sexy seperti dia, yang dapat
menarik perhatian semua orang. Ia pun mengangguk, dan akupun mengatakan betapa
aku makin sayang padanya karena itu semua.
Kemudian aku memintanya (mungkin lebih cenderung dibilang agak memaksa) untuk melepaskan satu kancing bajunya yang paling atas agar dia lebih terlihat cantik, menarik dan sexy, Pada awalnya dia menolak, tapi setelah agak kupaksa dengan mengatakan bahwa aku senang punya pacar yanng sexy, akhirnya dia mau untuk membuka satu kancing bajunya (mungkin dia takut aku putusin. Bukan sombong tapi aku tahu kelemahanya, yaitu dia sudah naksir aku dari SMP dulu). Kesanggupannya untuk membuka satu kancing baju bagian atasnya itu disambut oleh tepuk tangan dan siulan teman temanku yang mendengarnya. Dan mereka berani menjamin nggak akan ada yang berani ganggu, karena mereka akan menjaganya. Tapi untuk menjaga kemungkinan bahwa dia akan mengancingkan kembali bajunya, maka aku mengambil gunting dari belakang jok supir dan menggunting satu kacingnya sampe putus sambil nyengir, “Takut kamu ingkar janji!” kataku pada Widi. Dan dia hanya memukulku manja. Dengan begitu keinginanku yang rada aneh tapi membuatku sangat terangsang itu akan lancar terlaksana. Malam itu aku mengajak Widi jalan jalan dan makan di kawasan Dago yang setipa malam minggu pasti ramai dikunjungi para kaum muda. Dengan tanpa memakai Bra dan kancing bagian atas yang terbuka alias putus, maka dengan begitu, setiap orang akan dengan leluasa melihat keindahan payudaranya setiap ia berjalan, menunduk, atau bahkan orang yang berada disebelahnya akan dapat melihat payudaranya dari samping. Karena aku melarangnya untuk menutupi dengan tangannya. “Jadi anggap saja seperti biasa” kataku, saat dia merasa canggung dengan tatapan semua orang terutama cowok padanya yang lebih banyak mengarah pada buah dadanya. Yeah.. Walaupun payudaranya tidak begitu besar, tapi bagiku ukuran 32B sangat menarik, dan sangat sexy untuk diperlihatkan secara tidak terang terangan.
Baca Juga Cerita mesum Hot : NIMATNYA BELAJAR SEKS SEKOLAHAN
Aku sengaja mengajaknya duduk berdua saja dan berhadap hadapan, agar terkesan romantis. Dan setelah makan selesai, aku kembali memintanya untuk melepaskan satu kancing bajunya lagi, dan kemudian memberinya uang untuk membayar semua makanan yang kami pesan, semula ia agak ragu, tapi dengan bulat tekad ia akhirnya mau melakukan yang kupinta (kali ini tak ada sedikitpun pemaksaan). Saat itu akupun sedikit heran, kenapa Widi dengan suka rela mau melakukannya, padahal itu berarti dia akan memamerkan dengan lebih jelas pada semua orang kesexi-an tubuhnya. Ia berjalan seorang diri dengan mantap, tanpa terlihat malu, melangkah menuju meja kasir. Tentunya aku sangat terangsang sekali ketika semua mata cowok melihat dirinya dengan tatapan yang bagiku seperti terlihat iri dan ingin memiliki dirinya. Dalam hati aku berkata: “Ia pacarku bung, ingin ya punya pacar seperti dia?!” Dikesempatan lain saat kutanyakan pada Widi, mengapa saat itu ia mau melakukan semua itu, dengan tanpa memakai Bra dan dengan baju yang rada transparan serta dua kacing yang terbuka, berjalan di tengah ruangan yang lumayan banyak orang, memperlihatkan goyangan toketnya saat berjalan dan tentunya memperlihatkan sebagian keindahan tubuhnya pada orang yang memandangnya. Ia hanya menjawab, karena dia ingin membuktikan cintanya padaku, ia ingin membuat aku senang, sehingga aku tak akan meninggalkannya. Karena ia sangat mencintaiku. ***** Demikian ceritaku kali ini, mungkin lain kali akan aku sambung lagi dengan pengalaman yag lebih seru lagi dengan Widi dan yang lainnya. Maaf bila cerita ini kurang memuaskan. Demikianlah cerita bokep hot KLIMAKS OLEH KAKAK dan MEMAMERKAN KESEKSIAN PACAR SENDIRI oleh cerita sex hot