Cerita Sex Hot | Sebagai pasangan suami istri muda yang baru setahun berumah tangga, kehidupan keluarga kami berjalan dengan tenang, apa adanya dan tanpa masalah.
Saya, sebut saja Ratna (23), seorang sarjana ilmu pemerintahan. Usai tamat kuliah, saya bekerja pada kantor pemerintah daerah di Solo. Kulit tubuh saya putih mulus, tinggi 163 cm dan berat 49 kg. Sementara ukuran bra 34b.
Sementara, suami saya juga ganteng. Rio namanya. Usianya 3 tahun diatas saya atau 26 tahun. Bergelar
insinyur, ia berkerja pada perusahaan jasa konstruksi. Rio orangnya pengertian dan sabar.
Soal hubungan kami, terutama yang berkaitan dengan ‘malam-malam di ranjang’ juga tidak ada masalah yang
berarti.
Memang tidak setiap malam. Paling tidak 2 kali sepekan, Rio menunaikan tugasnya sebagai suami.
Hanya saja , jika hasrat saya sedang meninggi ,dan Rio menolak berhubungan badan dengan alasan lelah ,
itu membuat saya kecewa. Memang saya akui kalau soal yang satu ini , saya lebih agresive .
Bila Rio sudah berkata,
“Kita tidur ya,” maka saya pun menganggukkan kepala meski saat itu mata saya masih belum mengantuk.
Akibatnya, tergolek disamping tubuh suami , dengan mata yang masih nyalang itu, saya sering , menghayal.
Menghayalkan banyak hal. Tentang jabatan di kantor, tentang anak, tentang hari esok , sampai tentang
ranjang.
Seperti cerita Ani atau Indah di kantor, yang setiap pagi selalu punya cerita menarik tentang apa yang
mereka perbuat dengan suami mereka pada malamnya.
Kalau sudah begini , tanpa saya sadar , vagina saya mulai berlendir . Untuk mengobati kekecewaan dengan
suami saya , saya melakukan mastubasi . Tak ada jalan lain , entah apa kah saya seorang hypersex .
Suatu malam sepulang makan malam di salah satu resto favorit kami, entah mengapa, mobil yang disopiri
suami saya menabrak sebuah sepeda motor. Untung tidak terlalu parah betul. Pria yang membawa sepedamotor
itu hanya mengalami lecet di siku tangannya.
Namun, pria itu marah-marah.
“Anda tidak lihat jalan atau bagaimana. Masak menabrak motor saya. Mana surat-surat mobil Anda? Saya ini
polisi!” bentak pria berkulit hitam , berperut buncit itu pada suami saya.
Kulihat sorot matanya tajam memandang diriku . Ketika mataku sejajar dengan matanya , aku menerima
sinyal sinyal , aneh . Matanya seperti mengirim , sinyal birahi ke otakku . Aku segera menghindar ,
memalingkan mukaku.
Setelah bernegosiasi dengan suamiku , Kemudian dicapai kesepakatan, suami saya akan memperbaiki semua
kerusakan motornya. Sementara motor itu dititipkan pada sebuh bengkel. Orang berperut buncit itu , yang
kemudian kita ketahui bernama Karyo , pun setuju .
Akhirnya kita melanjutkan , perjalanan dan tiba dirumah . Entah kenapa , sosok Karyo membayangiKu , dan
membuatKu agak birahi . Aku masuk ke kamar mandi, untuk mencuci muka , dan menganti pakaian .
Untuk mengoda suamiKu , aku mengenakan pakaian tidur tipis , tanpa bra . Lalu aku kembali ke kamar tidur
. Aku memerima kekecewaan , suamiku terlihat sudah tertidur pulas .
Aku dengan membawa rasa kecewa , berbaring di samping suamiku . mataku menerawang jauh . Tiba tiba
ruangan tidurku menjadi gelap , tubuhku kehilangan gaya gravitasi , seakan tubuhku melayang .
Dan aku meresa sesak , tubuhku di himpit sosok bertubuh besar , aku berusaha sekuat tenaga mendorongnya
. Sosok itu mundur beberapa langkah , saat itu juga ruang kamarku kembali terang .
Kudapati Karyo , dengan mimik muka , penuh nafsu menghapiriku . Tubuhku bagai kehilangan tenaga . Dia
merambet baju tidurku , dan merobek begitu saja . Kemudian tangan tangannya yang kasar , meremas buah
dadaku , aku merasa sakit sekali .
“ lepaskan , tolong .. tolong… “ pekik panikKu .
Lidahnya yang terlihat kasar , menjulur keluar , dan mengenai putting susuku . Saat itu juga , getaran
getaran birahi merasuk tubuhku . Aku mendesah kenikmatan . Lidahnya turus berputar , memberi sensasi
nikmat di puting susuKu yang mulai membesar.
Tanpa kusadar , bagian bawah tubuhku mulai berlendir . Lidah Karyo terus turun dan turun , pusar ku pun
di gelitik oleh lidah kasarnya . Lidah kasar itu tak bisa berhenti , dan terus memberiku rasa yang
sangat nikmat .
Makin kebawah , terus dan lidah itu mulai menjilati bagian paling pribadi di tubuhKu.
Aku mengerang , merasakan nikmat yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya . Lidah itu terus menjilati
selangkangan celana dalamku . Tapi rasanya lidah itu bersentuhan langsung ke klitorisku .
Aku mendesah desah , dengan penuh nafsu . Pinggulku bergoyang seirama dengan jilatan Karyo . Dan terus
begitu , sampai tubuhku mengeram , kejang . Aku menjerit sekeras mungkin
“ Aghhh aku aku keluarrr “ .
Tubuhku mengeliat , menikmati orgasme yang di berikan Karyo . Sesaat kemudian Karyo , hendak menarik
turun celana dalamKu . Saat itu aku teringat suamiku tercinta . Segera Kakiku dengan kuat mendengan
tubuhnya .
Karyo hanya tersenyum , dan dia mengambil pentungannya . Pentungan yang selalu dibawanya . Pentungan
hitam sepanjang 60 cm , di hantam keras ke perutku . Aku menjerit , menerima rasa sakitnya . Berkali
kali Karyo memukulku dengan pentungan itu . Sampai tubuhku terasa lemas .
Tak bisa kulawan lagi , saat dia menarik turun celana dalamku . Matanya jalang , menatap vaginaKu dengan
bukit berbulu , yang sangat berlendir itu . Dia segera membuka celananya dan aku bergidik .
Pak Karyo tidak mempunyai penis . Yang tegak mengantung itu adalah pentungan hitam yang di gunakan
memukul tubuhku tadi . Aku menjerit jerit , ini monster , bukan manusia . Karyo semakin mendekat ,
pentungan yang mengantung di selangkangannya itu terus mendekat ke liang vaginaku .
“ tolong , hentikan tolong , tolong “ jaritKu .
Dan tiba , tiba aku merasakan sakit yang luar biasa di vaginaKu . Dan ruang kamarku menjadi terang
benderang menyilaukan.
Aku terbangun dari mimpi yang aneh itu.
Peluh membasahi tubuhKu . Kulihat suamiku masih terlelap . Perlahan Aku beranjak dari ranjang , dan
mengambil air minumku . Aku meminum segela air , untuk menghilangkan rasa kering di tenggorokanku .
Aku ke kamar mandi , membuka celana dalamku , dan duduk di kloset . Aku mendapati celana dalamku basah
sekali , begitu juga vaginaku .
Jari jariku menyentuh klitorisku , dan kembali sinyal sinyal birahi , aktif di otakku . Jari jari ku
terus bermain di klitorisku , tubuhku menerima rasa nikmat . Terus dan terus , sampai aku mengejang ,
mencapai puncak birahiKu di atas kloset itu.
Esoknya, setelah menjemput saya di kantor, Suami saya mengajak saya mampir ke rumah Karyo .
“ untuk apa , mas ? “ tanyaku .
“ yah , kita silaturami saja , kan tak enak rasanya , aku telah menabraknya “ kata suamiKu .
Aku mengalah , sebenar aku tak mau ketemu Karyo , apalagi sejak mimpiku yang aneh itu . Dan Aku tak
pernah menceritakan mimpi itu pada siapa pun , tak terkecuali suamiKu sendiri .
kami pun pergi ke rumah Karyo . Setelah berbasa basi dan minta maaf, Suami saya mengatakan kalau
sepedamotor Pak Karyo sudah diserahkan anak buahnya ke salah satu bengkel besar. Dan akan siap dalam dua
atau tiga hari mendatang.
Sepanjang Rio bercerita, Pak Karyo tampak cuek saja. Ia menaikkan satu kaki ke atas kursi. Sesekali ia
menyeruput secangkir kopi yang ada di atas meja.
Yang saya tahu matanya terus jelalatan menatap tubuhku . Dan tiap kali matanya , bertemu mataku , ada
getaran aneh yang kurasakan . Tapi aku tak tahu apa itu . Yang jelas , aku sepertinya manjadi birahi.
Kalau Memandang tubuh Karyo, saya bergidik juga. Badannya besar meski ia juga tidak terlalu tinggi.
Lengan tangannya tampak kokoh berisi. Sementara perutnya membusung. Dari balik kaosnya yang sudah kusam
itu tampak dadanya yang berbulu. Jari tangannya seperti besi yang bengkok-bengkok, kasar.
Setelah suamiku ngobrol cukup lama , akhirnya kita pamitan . Suamiku segera menjalankan mobilnya dan
pulang kerumah . Malam itu aku berencana mengajak suamiku bercinta , tapi begitu dia masuk kamar dia
langsung berkata “ ayo kita bobo yuk , saya lelah sekali hari ini , banyak tugas ..”
Aku tersenyum dalam kekecewaan . Dan ikut berbaring bersama suamiku .
Di kantor ,esok harinya aku tak semangat bekerja . Jam makan siang aku gunakan untuk pergi ke Mall .
Tapi apes , di perempatan lampu merah , aku kecopetan . Dompetku di gondol pencopet itu . Aku tak
terlalu memikirkan uang di dompet itu.
Tapi KTP dan SIM , mau tak mau aku harus lapor polisi.
Setelah proses verbal selesai , aku pamit . Ketika berjalan di koridor kantor polisi itu aku berpapasan
dengan Karyo.
“ Bu Ranta, ngapain kesini “ kata Karyo .
“ oh engak , cuma , lapor , saya habis kecopetan “ jawabku .
Dan terus berjalan , mencoba menghindari dirinya.
“ Eh , Bu Ratna , kebenaran kemari , ayo kita makan di kantin sana “ ajak Karyo . Matanya yang tajam
menatap wajahku . Aku diam sesaat , berpikir , namanya juga polisi , pasti minta di bayarin makan .
“ baik ,lah pak , tapi saya gak bisa lama lama yah “ kataKu .
Setelah memilih tempat duduk , aku memesan air jeruk . Karyo memesan nasi goreng. Sambil makan ia
bercerita. Tentang tentang istri yang minta cerai, tentang dirinya yang disebut orang-orang suka
menanggu istri orang. Saya hanya diam mendengarkan ceritanya.
Kadang Karyo juga bercerita , tentang hal hal kehidupan sexnya . Saya mendengarkan, rasa birahi mulai
timbul , dan rasanya tubuh saya mulai , menyukai Karyo . Setelah itu dia menyakan bagai mana kehidupan
sex saya .
Saya hanya bisa menjawab
“ ah , biasa aja Pak Karyo , namanya juga suami istri “ . Pak karyo tersenyum ,
“ iyah maksud saya , bagaimana suami kamu di ranjang apa hot kayak saya engak ? “ . Aku hanya diam , aku
berpikir , Karyo mulai kurang ajar , di lain pihak aku sepertinya tertarik bicara sama dia .
Aku berusaha mengalihkan arah pembicaraan .
“ suami saya dan saya sedang ikut program , kami ingin punya anak , jadi kita main pakai aturan . “ .
Dan ini mendapat perhatian besar Pak Karyo.
Ia antusias sekali. Matanya tampak berkilau.
“Oh ya. kalau yang itu mungkin saya bisa bantu,” katanya . “Bagaimana caranya?” tanya saya bingung.
“Mudah-mudahan saya bisa bantu. Kalau mau kita kerumah saya . Saya beri obat,” kata Pak Karyo pula.
Aku berpikir , dan melirik jam tanganku , baru pukul 3.00 sore .
“ Naik apa kita “ tanyaku .
Setelah motor yang aku tumpangi berhenti di rumah Karyo , dia segera mengajakku masuk kerumahnya . Tanpa
bisa menolak , dia memegang tangan dan membawaku masuk kerumahnya.
“Sekarang saja kita mulai pengobatannya,” ujarnya seraya membawa saya masuk kamarnya.
Kamarnya kecil dan pengab. Jendela kecil disamping ranjang tidak terbuka. Sementara ranjang kayu hanya
berasalan kasur yang sudah menipis.
Aku masih berdiri , rasanya tubuhku kaku .
“ loh koq bengong , ini minyak khusus untuk pengobatan , supaya cepat hamil “ katanya sambil memperlihat
botol kecil berwarna hitam .
“ Ayo , buka baju kamu ..” katanya lagi .
Entah apa yang terjadi pada diriku , aku seperti kehilangan akal sehat . Perlahan kancing bajuku aku
buka satu persatu . Kemudian , aku membuka rok ku sendiri . Kini tubuhku hanya memaki Bra dan celana
dalam hitamku saja . berdiri terpaku di depan orang yang pantas manjadi ayaku .
“ Oh , Ratna , BH nya juga harus di buka dong “ kata Karyo lagi .
Tanganku seperti di gerakan oleh pikirannya . Dengan gemetar , tanganku melepas kait BH ku . Dan kini
dia bisa melihat jelas buah dadaku yang mengantung bebas , besar dan montok
“ Oh , Ratna , suami kamu berutung bisa , memperoleh istri secantik kamu . “ guman pak Karyo , lalu
memintaku berbaring terlentang di ranjangnya.
Setelah aku berbaring , dia mengolesi tanganya dengan minyak yang ada di botol kecil itu , sebagian
minyak itu di tuang di atas tubuhku . Perlahan tangan kasarnya mulai menyentuh tubuhku . Tangannya
bergerak mengurut perutku .
Tanganya sepertinya bukan mengurut , melainkan mengelus elus perutku . Makin lama gerakkan tanganya
makin keatas , dan tangan itu kini memainkan buah dadaku Aku tak kuasa menolaknya . Aku memejamkan mata
, merasakan nikmat sentuhan tangan kasarnya.
Saya merasakan bibir vagina saya pun sudah mulai basah. Saya mulai merasakan birahi saya meningkat. Jari
jari itu terus mamainkan buah dada saya , tak ketinggalan putting susu saya di sentuh lembut oleh
jarinya .
Sambil mengigit bibir saya , berusaha untuk tidak mengeluarkan desahan saya . Karyo terus memainkan buah
dada saya. Perlahan tanganya turun kebawah , dan terus turun , jari jarinya menyentuh selangkangan
celana dalam saya .
Saya tak kuasa , tubuh saya bagai terkena segatan listrik
“ ohh Karyo , apa yang kamu lakukan ..” . Jari jarinya terus menekan nekan selangkangan celana dalam
saya , yang otomasis , menyentuh klitoris saya , yang berada di balik celana dalam saya.
Lendir nikmat saya merember ke celana dalam saya , terus dan terus membasahi selangkangan celana dalam
saya. Jari jari Karyo pun , terus bergetar di selangkangan celana dalam saya .
“ oh , Karyo aku tak tahan .. aku tak kuat.. “.
“ oh , ayo sayang , lepaskan nafsu kamu , lepaskan jangan di tahan “ katanya lembut , membuat tubuhku
tak bisa lagi bertahan .
Saat jarinya bergerak semakin liar , tubuhku mengejang hebat , pantatku terangkat ,
“ Karyo , a aku keluarrr “ .
Pantatku kembali terhempas di kasur lusuhnya , tubuhku lunglai . Aku merasakan sensasi nikmat , hampir
sama dengan mimpi anehku beberapa hari yang lalu.
“ Ratna sayang , itu baru jari saya bermain di celana dalam kamu , kamu bisa bayangkan kalau kamu , buka
celana dalam kamu , dan rasakan lidah saya menjilati m-e-m-e-k kamu “ bisik karyo di telingaku .
Tangan karyo memegang celan dalam saya , berusaha membukanya , tapi tangan saya segera menghalanginya
“ jangan Karyo , saya malu .. jangan “ .
Tapi karyo terus memaksa , dan lepaslah celana dalam saya , dia orang kedu yang melihat vagina saya .
Saya sungguh merasa bersalah sama Rio , tapi tubuh saya , pikiran saya sudah di kuasi nafsu birahi yang
tak bisa saya tolak .
Saat jari jarinya , membuka bibir vagina saya , dan lidahnya menjulur , menjilati kitoris saya tubuh
saya , mangejang , merasakan nikmat sekali .
“ Karyo ahhh , i-t-i-l saya , ohh i-t-i-l saya gatel sekali .. “ desahku yang tak lagi menghiraukan rasa
malu .
Lidah lidahnya terus menjilati klitoris saya . Membuat tubuh saya mengejang tak karuan .
“ Karyo ohh .. enak enak ..” .
Lidah karyo juga tak ke tinggalan menjulur julur seperti memasuki liang sagamaku. Berputar di dalam
liang sagamaKu . Tubuhku terasa ringan , seluruh kulitku sensitif Saat , Karyo kembali menjilati
Klitorisku yang membesar , karena birahi , Aku tak tahan lagi “ ahh , gatel gatel banget , Karyo ..ahh…”
.
Klitoriku rasanya mau pecah . Tubuh terhentak , aku menjejang , mengejet beberapa kali . Aku mengalami
orgasme yang , hebat.
Karyo membiarkan aku , dia menatap tubuh bugil ku , yang sesekali masih mengejet Matanya yang jalang ,
tak melepaskan satu inci pun bagian tubuhKu.
Puas menatap tubuh bugilku Karyo melepas pakaiannya . Aku bergidik , jika mengingat mimpiku . Apa iya ,
penis Karyo sebesar pentungan. Setelah penis hitamnya mencuat keluar aku baru tenang . Penis tak sebesar
tongkat , tapi lebih besar dari milik suamiku .
Aku berusaha mengindar lagi , ih mas masa di sini ,
“nanti kelihatan orang dong di kamar saja “ kataKu . “ loh , di rumah ini kan cuma kita berdua ..” kata
suamiku . Yang jarinya segera meraba selangkangan ku . Jarinya menyelinap di balik celana dalamKu .
Aku takut , suamiku curiga , karena Vaginaku basah , akibat di buat Karyo tadi .
“ Sayang , koq m-e-m-e-k kamu sudah basah benar sih , kamu horny yah “ kata suami ku .
“ ih mas bisa aja , tadi aku habis pipis , di rumah bu Ani “ kataku berbohong .
“ oh , kamu di rumah Ani , toh “ kata suamiku .
“ aku mandi dulu yah “ kataku langsung lari ke kamar mandi .
Aku segar membasuh mulutku , mencuci bersih vaginaku . Aku merasa sangat menyesal telah melakukan hal
ini terhadap suamiku. Walaupun selama setahun menikah dengannya tak pernah sekalipun aku merasa begitu
nikmat dalam bercinta.
Aku membutuhkan kenikmatan itu , tapi aku juga membutuhkan suamiku . Aku tak habis pikir , pikiranku
menolak Karyo , tapi tubuhku sangat menginginkan Karyo .
“ sayang , cepat dong ..” terdengar suara mesra suamiku .
Malam itu kami bercinta . ada rasa hambur disitu . Aku mencintai suamiku , tapi rasanya sexku tak
terpuaskan . Sekarang aku makin bisa membedakan . Benar kata Karyo , Aku seperti tempolong , suamiku
hanya mempergunakan vaginaku untuk mengeluarkan spermanya , tanpa bisa memuaskan diriku.
Tapi biar bagaimanapun , Rio adalah pilihanKu , aku harus konsekuen . Aku mencintainya apa adanya. Aku
lebih baik mengekang nafsu birahi . Aku memutuskan untuk tak menemui Karyo lagi .
“ Ratna , mas besok harus ke Jakarta , menemui dereksi darti kantor pusat “ kata Rio tiga hari setelah
kenaikan jabatannya .
“ ha , berapa hari mas , saya boleh ikut ? kataku.
“ Ah cuma sehari koq , “ kata Rio . “ tapi mas , saya takut di rumah sendiran “ kata ku , dengan harapan
suamiku mau mengajakku ke Jakarta .
Tapi jawabannya , berbeda dengan yang kuharapkan .
“ saya sudah minta Pak Karyo unutk mengawasi rumah kita , dia akan mengirim anak buahnya , untuk jaga di
sini , kamu tenang aja deh “ kata suamiku.
Jantung berdugup keras , Karyo lagi ..
Pagi itu suamiku di jemput mobil dari kantornya , dan mobil itu segera membawa suamiku ke airport .
Dangan melambaikan tangan aku melepas suami ku ke Jakarta.
Belum sempat aku menutup pintu rumahku , sosok tubuh besar itu sudah berada di depan pintu rumahku . “
Karyo , mau apa pagi pagi begini ke rumah orang “ kataku ku buat ketus.
“ loh , suami mu minta , aku menjaga rumah mu , juga menjaga dirimu he he he “ kata Karyo , yang terus
masuk ke rumahku tanpa di persilakan.
“ Karyo , tolong jangan ganggu aku , “ kataKu .
Karyo menatapku , bola matanya bagaikan bersinar , yang menerobos ke mataku .
“ Ratna , ayo katakan dengan nurani kamu , kamu tak membutuhkan diriku “ kata Karyo .
“ Aku , aku , aku “ lidahku seperti terkunci . Tangan karyo segera mengandeng tubuhku , membawaku masuk
ke kamarku.
“ sayang , aku tak bermaksud jahat sama kamu , aku cuma mau memberi kamu kenikmatan sayang . kita sama
sama butuh itu “ kata Karyo .
Perlahan Karyo melepas daster tidurku , yang di balik daster itu aku tak memakai bra . Dan buah dadaku
langsung terpampang di hadapannya . Perlahan lidahnya menjilat puting susuku .
“ ahh .. “ desahku.
Pikiranku kosong melopong , aku lupa suamiku . aku hanya ingat kenikmat yang kudapat dari Karyo .
Lidahnya terus bermain di putingku . Jari jarinya hinggap di selangkangan celana dalam merahku .
“ ohh Karyo .. sudah tolong jangan bikin aku nafsu ” .
Jari jari itu bergerak , dan vaginaku mulai mengeluarkan lendir birahi . Mulutnya pun terus menyedot
nyedot buah dadaku . Jarinya terus menari nari di selangkangan celana dalamku yang makin membasah .
“ Ohh , Karyo kamu jahat ooh i-t-i-l saya jadi gatel .. “ desah saya .
Karyo terus menaikkan birahi saya dengan permainannya. Saya sudah tak tahan , saya mendesah kenikmatan.
“ karyo , saya mau keluar “ . Saat itu , Karyo dengan sekuat tenaga , meremas buah dada saya .
Saya menjerit kesakitan , otomatis , birahi saya menurun , orgasme saya menghilang . Tapi Karyo perlahan
menjilati lagi putting susu saya . mengelitik . Membuat birahi saya berangsur naik kembali . Kembali
saya mendesah kenikmatan .
Saat saya hampir menuju puncak kenikmatan saya , Karyo mengigit putting susu saya , memberi saya rasa
sakit . kembali saya gagal orgasme.
Tapi Karyo segera menaikan birahi saya lagi ,dengan memainkan selangkangan saya
“ Karyo tolonglah , saya mau orgasme buat saya orgasme . ” saya memohon orgasme pada dirinya setelah dia
mengagalkan orgasme saya yang ke tiga kali .
“ tenang sayang , saya pasti kasih kamu orgasme yang ternikmat yang pernah kamu rasakan “ . Sambil dia
mendorong tubuh saya dan saya terduduk di pinggir ranjang.
Celana dalan saya , sudah terlepas dari tubuh saya . dangan dua jarinya bibir vagina saya di buka .
Lidahnya menjulur menjilati klitoris saya . Saya mengerang “ ohh , iyah terus buat saya orgasme , saya
mau keluar …Karyo ..” .
Lidahnya dengan cepat , terus merangsang klitoris saya yang semakin membesar ,
“ oh.. karyo , gatel , enak sekali teruss “ . Lidah itu terus menjilati klitoris saya .
Saya sudah dekat , dan seperti nya Karyo tahu , Dia sengaja , segera klitoris saya di sedotnya dengan
kuat , saya merasakan sakit sekali , yang membuat orgasme saya pergi menjauh .
“ Karyo , kamu jahat , kamu jahat , tolong saya mau keluarr “ kata saya mengiba , rasanya saya ingin
menangis .
Mengiba minta orgasme , dari orang seperti Karyo , sangat merendah kan diri saya. Tapi apa boleh buat ,
saya tengah di amuk birahi .
“ Ratna sayang , tenang kamu pesti mendapatkan orgasme “ katanya .
Lidahnya kembali menjilati klitoris saya dengan lembut. Tiga buah jarinya di gunakan menekan perut saya
di bawah pusar . Ini membuat saya merasa ingin pipis . Saya mencoba mengeser tanganya . Tapi saya
seperti tak bertenaga.
Lidahnya terus memberi kenikmatan di klitoris saya , sebentar saja , rasa ingin orgasme telah mendera
tubuh saya .
“ Ohh , Karyo , saya , oh i-t-i-l nya ..oh gatel sekali , saya tak kuatt .. oh kebelet.. mau pipis “ .
Saya merasakan seperti nya sulit menahan rasa ingin pipis , tapi saya juga mau orgasme.
“ Yah , lepaskan Ratna , ayo keluarkan nafsu birahi kamu ..” kata Karyo .
Tubuhku mengejang
“ OOHHHH .. Karyo .. ahh gatell gatell aku tak tahan“ jeritku tak karuan .
Tubuhku mengerang nikmat , dan Aku menyemburkan pipiku dengan kuat . Aku merasa kan setiap tetes air
seniku , mengalir memberi sensasi kenikmatan , berbarengan orgasmeKu .
Aku orgasme dangan begitu fantastik , tak aku perdulikan kamarku yang basah dengan air pipisku . Tubuhku
sepertinya rontok , tulangku seperti lepas , aku terbaring dengan lemas.
Karyo hanya melihatku dengan tersenyum . Dan membiarkan diriku beristirahat.
Setelah itu tubuh Karyo yang bugil merangkang menaikki tubuhku , aku berusaha mendorong tubuhnya
“ Karyo jangan , aku pakai mulutku saja “ kataKu , tak rela penisnya memasuki tubuhku .
“ aku sudah pernah merasakan mulut kamu sayang , sekarang aku mau coba m-e-m-e-k kamu “ kata Karyo .
Tubuh terasa lemas , seperti tak bertulang , Karyo dengan mudah membuka lebar kaki ku , kepala penisnya
mulai menyetuh liang vaginaku .
Air mataku meleleh di pipiku saat itu aku teringat suamiku Rio . Aku memejamkan mata . Saat kurasa ,
penisnya mulai memasuki tubuhku .
Getar getar nikmat mulai berkecamuk di diriku . Aku merasakan sentuhan penisnya yang menikmatkan. Tak
pernah Sekalipun aku menemukan rasa ini pada penis Rio .
Tat kala batang penis hitamnya bergerak keluar masuk , aku mulai merakan nikmat yang luar biasa , Karyo
yang terus mengocok vaginaku dengan penisnya mendengus
“ m-e-m-e-k kamu luar biasa nikmatnya sayang “ katanya .
Dalam hati aku pun berkata yang sama .
“ Ahh Karyo .. ahhh “ desahku Goyangannya yang lembut, tapi mantap segera membawaku ke puncak orgasme .
Tapi seperti sebelumnya Karyo menahannya . Dia membenamkan penis besar di dalam , vaginaku , dan dia
diam tak bergerak .
“ Karyo , ayo goyang dong ..” pintaKu .
Karyo tersenyum
“ loh , tadi gak mau , koq sekarang minta “ . Wajahku sepertinya panas , birahiku melorot .
Kembali Karyo mengoyang , dan membawaku kepuncak orgasmeku . Aku sudah tak tahan , aku harus mendapatkan
orgasmeku . Dan lagi lagi Karyo dengan sengaja membatalkan orgasmeku . Penisnya di hentak keras ke dalam
vaginaku , rasanya kepala penisnya memukul rahimku .
Aku mengerang sakit .
“ Karyo , kamu jahat sekali ..” kataku .
Karyo tersenyum .
“ kalau mau minta orgasme dari aku yah , kamu harus minta dengan mesra dan nafsu dong “ katanya.
Aku seperti seorang cewek murahan tak bisa berpikir jernih . langsung aku berkata
“ Ayo , mas Karyo e-n-t-o-tin Ratna ,yah , Ratna minta orgasme , ayo mas tolong “.
Karyo tersenyum , dan dia mulai mengoyang batang penisnya. Penis itu membuat aku gila . Sebentar saja ,
rasa gatel di vaginaku , membuat tubuhku mengerang dan menjerit
“ ahhh , enak….aku keluarrr “ .
Aku lemas , Karyo menahan gerakan penisnya sebentar , merasakan otot otot vaginaku meremas batang
penisnya , dan kemudian bergerak lagi . Sebentar saja , aku mencapai orgasme lagi .
Entah hari itu berapa kali tubuhku , mengejang di buat orgasme oleh batang penis Karyo . Yang jelas aku
sangat menikmati permainannya . Aku lupa siapa diriku , aku lupa siapa suamiku.
Sejak saat itu, saya pun ketagihan dengan permainan Pak Karyo. Kami masih sering melakukannya. Kalau
tidak di rumahnya, kami juga nginap di Tawangmangu. Meski, kemudian Pak Karyo juga sering minta duit,
saya tidak merasa membeli kepuasan sahwat kepadanya.
Semua itu saya lakukan, tanpa setahu Rio. Dan saya yakin Rio juga tidak tahu sama sekali. Saya merasa
berdosa padanya. Tapi, entah mengapa, saya juga butuh belaian keras Karyo itu. Entah sampai kapan.,,,,,,,,,,,,,,,,,