Mungkin ini yang dinamakan karma, aku yang dulunya berpikir kalau dia benar-benar menyayangiku ternyata bangsat. Dia tidak lebih dari laki-laki mesum yang hanya ingin memuaskan nafsunya padaku dengan melakukan banyak adegan seperti dalam Dan kini aku tidak tahu apa yang mesti aku lakukan, mungkin aku harus meninggalkannya atau aku harus pergi tanpa memberitahunya.
Namaku Wati aku seorang ibu muda namun aku menghianati suamiku yang begitu mencintaiku. Entahlah mungkin ini hukuman bagiku karena telah menghianati suami yang begitu baik, kini orang yang buat aku selingkuh malah sering menyakiti aku. Dan aku sadar kalau ini semua mungkin sudah suratan bagiku. Atau sebaiknya aku harus melanjutkan hidup tanpa kehadiran mereka berdua saja.
Mungkin aku harus hidup dengan anak-anakku saja. Sementara suamiku mas Tommy hingga saat ini belum mengetahui perselingkuhanku, dengan mudahnya aku menipu dia begitu juga dengan selingkuhanku yang sama bejatnya denganku. Kami sering melakukan adegan seperti dalam , dan kami kira itu cinta ternyata semua itu hanya nafsu belaka tidak lebih.
Aku menyadarinya ketika dia dengan mudahnya menghinaku dan sering membesar-besarkan masalah yang hanya sepele. Awalnya dia begitu manis sampai kini diapun begitu manis tapi hanya jika ingin melakukan mesum denganku, entah kenapa dengan bodohnya aku menuruti kemauannya. Mungkin aku sudah terjebak di dalam hubungan gelap ini, tapi aku harus memiliki jalan untuk segera keluar dari semua ini
Mungkin dengan mati adalah salah satu pilihan yang setimpal, namun aku juga ingin melakukan pertobatan terlebih dahulu. Karena itu aku harus lebih dekat lagi dengan keluargaku dan aku harus menyayangi mereka lebih dari aku menyayangi orang yang salah, dia telah banyak menyita waktuku hampir setiap saat hanya dia di dalam pikiranku, dan sekarang aku melupaknnya, harus.
Dengan lembut aku dekati suamiku aku ingin dia terpuaskan olehku, karena sudah lama juga aku tidak begitu menikmati permainan adegan seperti dalam bersamanya. filmbokepjepang.sex Semua karena dia yang telah membutakan mataku, aku lihat suamiku mas Tommy sedang duduk di teras depan dengan manis aku dekati dia sambil membawakan teh manis kesukaannya.
Kami mengobrol sambil bercanda di teras itu sampai akhirnya dia mengajakku masuk kedalam kamar. Sepeeti biasa mas Tommy memeluk tubuhku lalu merebahkan tubuhku setelah itu diapun menyusuri belahan memekku dengan mulutnya “OOouuugggggghh.. ooouuuggghh…… maaaas… aaagggghh….. aaaaaaagggggghhhhh….. aaaagggghhhh… ” Desahku menikmati permainan lidahnya dalam klitorisku.
Aku bagai cacing kepanasan dan menggelinjang ke kanan dan ke kiri, sedangkan tangan mas Tommy masih bisa meremas toketku. Namun mulutnya masih menyusuri kedalaman memekku yang banyak di tumbuhi semak belukar, sslllrrrrooopppp sslllrrrroooppp terdengar mulutnya kini menghisap memekku, filmbokepjepang.sex dan aku menggigit bibirku menahan nikmat yang aku rasa sungguh berbeda.
Mas Tommy masih lihai dengan lidahnya yang terus bermain dalam memekku “OOOuuugghh… aaaaagggghhhh… aaaaggghhh… aaaaaagggghhh… aaaaaaaaaagggggggghhhhhh.. ” Desahku kini bukan lagi mengecil tapi semakin keras saja, sampai akhirnya mas Tommy menindih tubuhku denganmulut masih terus menyusuri tubuhku hingga dia berada tepat di depan buah dadaku.
Diapun tidak tinggal diam bagai pemain dalam adegan , mas Tommy terus mengulum putingku dalam mulutnya. Semakin geli juga aku rasakan pada tubuhku dan serasa ada aliran kenikmatan yang terus mengalir dalam tubuhku “OOOuuugggghhh… mas… aaaaaaaaaaggggghhhhh……. aaaaaaaggggghh… aaaaggggggghhh… aaaaggghhh… ” Desahku ketika mas Tommy mulai menggoyang pantatnya.
Akupun mengimbanginya dengan cara memutar-mutar pantatku dari bawah tubuhnya dan kembali aku mendesah “OOOuugghhhh…. aaagggggghhhh… oooouuugggghhhh…… aaaaaaagggggghhh…. ooouuugghhhh…. ” Tanganku memegang erat bahu mas Tommy yang aku rasa sudah basah oleh keringat, kini tubuhnyapun basah tapi aku tetap sesekali menciumnya.
ampai akhirnya mas Tommy mengerang sedikit lebih keras “Aaaaaaggggghh…. aaaaaaaggghhh… uuuuugggghhh… saaaaayaaang… aaaaaaggggghhhhh… aaaagggh… “Kini tubuhnya berhenti bergerak namun masih brada di atas tubuhku dan aku memeluknya dengan erat, berkali-kali juga aku cium dia mulai dari wajah hingga ketiaknya. Aku begitu puas dengan adegan suamiku.
Setelah agak lama akhirnya diapun turun dan tidur di sampingku. Ingin rasanya aku menceritakan dosa yang telah aku perbuat padanya, tapi aku masih kepikiran sama anakku, kalau saja tidak ada yang aku pertaruhkan. Mungkin aku sudah meninggalkan semuanya, tapi kini aku hanya bisa menyesali semuanya tanpa tahu harus berbuat apa juga pada hidupku.