3 hari yg lalu,tubuhku terasa lelah sekali. Akhirnya aqu memutuskan untuk beristirahat. Pagi hari sengaja aqu tak bekerja. Toh juga masih ada assistenku yg bisa meng-handle pekerjaan,pikirku. Walaupun mencoba ebristirahat,namun tubuh terasa kaqu dan capek. Akhirnya sesudah berpikir
lama,aqu teringat dgn kata kawanku. Dia mempunyai seorang kenalan yg berprofesi pemijat
panggilan. Ahh…tak apalah,pikirku. Daripada aqu ke tempat pijat,aqu juga lagi malas keluar.
Akhirnya,sesudah menghubungi kawanku dan meminta tolong kepada dia,pemijat itu datang
kerumah dgn diantar kawanku tadi. Semula aqu mengira bahwa pemijat itu adalah mbok2 yg sudah
tua. Namun ternyata aqu salah… Pemijat itu lebih muda dari perkiraanku.
“Bro…ini Mbak Riyani. Tukang pijat langganan nyokap aqu. Pokoknya lo bakalan rileks deh. Tarifnya
lo tanya sendiri ke orangnya ya. Aqu cuman nganterin doank kesini. Tar kalo udah selesai,lo anter
sendiri dia pulang atau lo kasih ongkos.”,jelas kawanku.
“Oke. Sip.. Tengkyu ya.”,jawabku.
Sepeninggal kawanku,kupersilahkan Mbak Riyani ini untuk langsung ke kamarku. Tempat dimana
aqu dipijat nantinya. Mbak Riyani sudah membawa minyak sendiri rupanya.
“Mbak Riyani,biasa dibayar berapa sama ibunya temen aku untuk pijat?”,tanyaqu sembari mulai
menanggalkan pakaian.
“Panggil Mbak Riyani aja,Mas. Biasanya sih rata-rata 50rb,Mas.”,jawabnya.
“Ohh…iya.. Aku kira tadi yg mijat tua lho. Mbak Riyani ini keliatannya masih muda ya..”,ujarku.
“Bisa aja,Mas. Ya umur aku sekitar 29 tahun ini. Terima kasih kalau dibilang masih
muda.”,jawabnya.
Ya…Mbak Riyani ini memang diusianya yg ke-29,masih tampak muda. Kulitnya nampak masih kencang.
Aqu mulai berbaring,dgn cuma mengenakan sepotong celana kolor. Mbak Riyani mulai melumuri
kakiku dgn minyak. Sesudah melemaskan beberapa sendi,Mbak Riyani mulai memijat dgn pelan.
Sembari memijat itu,kami mengobrol agar tak bosan.
“Lho,suaminya Mbak kerja apa? Mungkin kalau cocok bisa aku jadikan sopir di tempat kerja aku.
Soalnya aku lagi butuh sopir.”,tanyaqu.
“Aku sudah cerai sekitar setahun yg lalu,Mas. Suami aku nikah lagi.”,jawabnya.
“Ohh…Maaf,aku nggak tahu,Mbak. Namun masih nafkahi anak?”,tanyaqu.
“Belum punya anak,Mas. Jadi aku tinggal cuman sama ibu aku. Mau nggak mau,ya aku jadi pemijat.
Karena aku dulu juga pernah bekerja ditempat pijat.”,balasnya.
Sesudah mengobrol basa-basi cukup lama,tak terasa Mbak Riyani sudah selesai memijat bagian
belakang tubuhku. Saatnya kini aqu terlentang,agar Mbak Riyani bisa memijat kaki,perut dan dada.
Sesudah terlentang,Mbak Riyani mulai memijat kembali bagian kakiku. Dari bawah,sampai kepangkal
paha. Memang benar menurut ilmu Permupengan. Saat tubuh kita merasa rileks,maka si “otong”
akan menjadi tegang. Begitu juga sebaliknya. Dan itu kini terjadi padaqu.
Mbak Riyani masih memijat bagian pahaqu. Dari paha bawah sampai ke pangkalnya. Tiba2
kemaluanku menegang. Sebenarnya aqu cukup malu dgn kejadian ini dan berusaha untuk
menutupinya dgn guling,atau apalah agar Mbak Riyani tak mengetahuinya. Namun rupanya,sudah
terlambat. Mbak Riyani melirik beberapa kali kearah selangkanganku,kemudian tersenyum kecil.
“Aduhh..Maaf..Mbak..Aku nggak ada pikiran macem2 kok.”,ujarku.
“Nggak apa-apa,Mas. Aku sudah biasa. Memang biasanya begitu. Saat tubuh rileks,beberapa bagian
otot akan bereaksi sebaliknya.”,jawabnya.
“Ya…namun aku jadi ngerasa nggak enak. Malu juga.”,jawabku.Mbak Riyani tersenyum. Entah
kenapa,pijatan Mbak Riyani terasa lama sekali diarea pahaqu. Bahkan ketika ia mulai memijat
pangkal pahaqu dan tak sengaja menyentuh batang kemaluanku walaupun Cuma
nyerempet,rasanya beda. Kemaluanku makin berdenyut2 dan mengeras. Mbak Riyani tampak
sesekali melirik kemaluanku sembari tangannya terus memijat.
Kemudian,pijatan Mbak Riyani beralih kearea dada dan perut. Saat ia memijat perut,terkadang ia
memijat perutku bagian bawah. photomemek.com Terang saja tangannya menyenggol kepala kemaluanku yg sedang
berdiri tegak itu. Sepertinya Mbak Riyani cuek saja dan tetap meneruskan memijat. Aqu yg jadi salah
tingkah sendiri karena malu,namun juga lama-lama horny.
Mbak Riyani memakai pakaian biasa. Tak minim ataupun kedodoran. Ia memakai rok panjang dgn
kaos casual dibagian atasnya. Cukup gaul untuk seorang pemijat.
Beberapa kali tangan Mbak Riyani dgn tak sengaja menyenggol kepala kemaluanku. Kemaluanku
tampak menjulang,sesampai celana kolor yg kupakai seaakan terdorong keatas oleh sesuatu.
Ya…kesalahanku adalah,saat dipijat aqu tak memakai celana dalam. Agar rileks,pikirku. Ternyata…
Aqupun lama-lama menjadi horny tak karuan. Apalagi ketika Mbak Riyani yg saat itu berada disisi
kiriku hendak memijat tangan kananku. Bukannya pindah tempat,ia malah mendorongkan tubuhnya
condong kearah tangan kananku,sesampai tubuhnya sesekali terasa bertumpu pada tubuhku.
Buah dadanya terasa menekan dadaqu. Semakin horny saja jadinya. Kicoba mengusir rasa horny itu
dgn mengajak Mbak Riyani mengobrol. Namun tak berhasil. Bahkan Mbak Riyani bercerita tentang
kesulitan ekonomi yg dialaminya saat ini. Katanya ia sedang membutuhkan uang 200rb. Sampai hal2
pribadinya meluncur dari mulutnya.Iseng,otak nakalku bekerja.
“Mbak. Kalo mijit yg kanan,Mbak nggak pindah aja ke kanan?”,tanyaqu.
“Kenapa,Mas ?”,tanyanya balik.
“Emmm…nggak sih. Cuman,kalo Mbak nggak pindah taqutnya malah bikin yg bawah tadi tambah
nggak karuan,Mbak.”,balasku sambil bercanda.
“Ohh…Hahaha…Iya,nanti baru pindah kok,Mas. Sekarang Mas nya rileks aja dulu.”,ujarnya.
Gimana bisa rileks kalau si “otong” tegang dan otak jadi ngeres gini? Pikirku… Mbak Riyani tetap
dalam posisinya. Malah yg ada,beberapa kali terasa kemaluanku tersenggol dgn seringnya. Karena
tak tahan,akhirnya naluri nakalku keluar juga.
“Wahh…si Mbak nggak pindah nih. Jadi tambah berdiri kan tuh. Trus gimana donk. Tubuh aku
rileks,namun yg bawah kayaknya nggak rileks tuh,Mbak.”,protesku.
“Ohh…ya Maaf,Mas.”,jawabnya singkat sambil tersenyum.
“Wahh,..harusnya Mbak juga bisa buat rileks dong. Kan katanya biar seluruh tubuh rileks.”,candaqu.
“Dibuat rileks gimana maksudnya,Mas?”,tanya Mbak Riyani.
Sesudah Ssi cukup alot,akhirnya Mbak Riyani berhasil juga kurRiyani. Dgn imbalan 100rb
tentunya,cuma BJ. Aqu bisa berpikir seperti itu karena beberapa hal.
Pertama,Mbak Riyani membutuhkan uang. Kedua,sebenarnya aqu tak berpikiran akan mngejak
Mbak Riyani exe. Dan Ketiga,Mbak Riyani berwajah cukup manis,dan memiliki buah dada yg
woow…toge… Kulitnya kuning langsat,bersih dan kencang.
“Gimana,Mbak? Kalau mau ya,ayo.. kalau nggak mau,ya nggak apa-apa. Pijat biasa aja.”,tawarku.
“Emmm…gimana ya,Mas. Sebenarnya aku nggak pernah begini-beginian. Aku nggak pernah jual diri
selama ini. Namun..karena aku butuh uang,dan juga sudah lama ditinggal suami,ya…aku mau
deh..”,jawabnya.
“Nah…gitu dong. Ini 100rb ditambah ongkos pijat 50rb,jadi 150rb.”,ujarku sambil menaruh uang ke
tepi ranjang.
Uang pun segera masuk kedalam tas kecil Mbak Riyani. BJ seharga 100rb ? Mahal juga,pikirku.
Ahh…namun nggak apa-apa deh.. Sekali-sekali,pikirku. Namun kan yg penting dapet CIM.
Akhirnya sesudah sepakat,Mbak Riyani mulai membuka celana kolorku dan melepaskannya. Ia
menaruh kolor itu di meja tepi ranjang. Sesudah membersihkan sisa2 minyak ditangannya, tangan
Mbak Riyani mulai memijat batang kemaluanku. Nikmat sekali rasanya. Perlahan ia mulai memijit
dan mengocok naik-turun. Aqupun meminta Mbak Riyani untuk membuka kaos yg dikenakannya.
Mbak Riyanipun menuruti,dan terlihatlah buah dada itu. Besar,padat,dan kenyal. ( maklum,Mbak
Riyani belum turun mesin ). Sembari tangan Mbak Riyani memijat kemaluanku,tanganku juga
meremas buah dadanya. Terasa sekali buah dada itu mengencang. Kumainkan putingnya,dan
semakin lama puting itu menegang. Mbak Riyani mulai menjilati kepala kemaluanku. Lalu
menghisapnya perlahan. Tak lama,kemaluanku pun keluar-masuk didalam mulut Mbak Riyani.
Sesekali ia mainkan lidahnya dgn menyapu dari batang sampai kepala kemaluanku. Lembut sekali BJ
dari Mbak Riyani. Aqu benar-benar sangat horny sekali waktu itu. Sesekali,kuremas bokong Mbak
Riyani yg masih tertutup rok panjangnya.
“Mbak,boleh aqu pegang bokongnya dari dalem aja ?”,tanyaqu.
Mbak Riyani menganggguk sambil terus menghisap kemaluanku. Kuremas-remas bokongnya.
Lumayan,dan yg penting tak tepos. Tanganku semakin nakal. Kuselipkan jariku dan membelai
belahan bokongnya. Sesekali kusenggol pelan kemaluannya. Terasa sekali bulu jembi Mbak Riyani
bersentuhan dgn jariku.
“Mbak,memeknya aqu mainin boleh kan?”,tanyaqu.
“Boleh,Mas. Asal pelan-pelan aja ya. Dan jangan lama-lama,Mas”,jawabnya.
Aqupun langsung menyelipkan jari-jariku kedalam cd Mbak Riyani. Mbak Riyani tampak sedikit
membuka selangkangannya. Kubelai pelan bibir kemaluannya. Lalu kuelus-elus klitorisnya. Mbak
Riyani tampaknya mulai bernafsu. Terdengar beberapa kali ia menahan nafas. Jari tanganku mulai
semakin badung.
Kumasukkan jari tengahku pelan-pelan kedalam lubang kemaluan Mbak Riyani. Kemaluan itu basah.
Rupanya sudah terangsang. Bless… Hangat sekali kemaluan Mbak Riyani. Aqu menggerakkan jariku
keluar-masuk dgn perlahan.
“Mpphh…Mpphh….”,desah Mbak Riyani dgn pelan.
Rupanya karena memang terlalu horny,aqu hendak ejaqulasi terlebih dahulu. Sekitar 15 menit
berselang,kemaluanku terasa berdenyut tak karuan. Mbak Riyani terus menghisap kemaluanku.
Sembari tangan kanannya mengocok batang kemaluanku.
“Mbak…Mau keluar nih…Ohhh…”,ujarku..
“Keluarin aja,Mas. Di mulut aku. Keluarkan semua…Mpphhh….”,jawabnya.
Mbak Riyani terus saja mengeluar-masukkan kemaluanku didalam mulutnya. Lama-lama tak bisa
kutahan. Hisapan Mbak Riyani terlalu nikmat.
CROOT…CROTT..CROOT….Air maniqu muncrat didalam mulut Mbak Riyani. Beberapa kali
semburan,nampaknya cairan kental itu memenuhi rongga mulut Mbak Riyani.
“Mpphh….Mppphhh….Mpphhh…”,desahnya seiring dgn muncratnya air maniqu.
Tangan Mbak Riyani tampak mengocok beberapa kali saat lahar panasku muntah. Nikmat sekali
rasanya… Luaaar Biasaaa…
Rupanya air maniqu itu ditelan Mbak Riyani. Tampak sesudah ia menelan air maniqu,ia masih saja
menghisap dan menjilati kepala kemaluanku sampai tak ada lelehan air mani yg keluar. Mbak Riyani
terus menghisap sampai kemaluanku mulai melemas,lalu ia sudahi acara menghisap itu.
Aqu masih juga belum memakai celanaqu. Sengaja kubiarkan diriku telanjang. Mbak Riyani
sepertinya juga menikmati kegiatan tadi. Lalu,sesudah beberapa menit ia beristirahat,ia kembali
memijat. fantasiku.com Dgn aqu yg masih telanjang,dan ia telanjang bagian atasnya. Sejam berlalu,kemaluanku
malah menegang kembali. Namun kali ini Mbak Riyani membisikkan sesuatu padaqu.
“Tegang lagi ya,Mas ? Yg tadi kurang?”,tanya dia.
“Iya..kurang kayaknya. Hahaha… Namun biarin deh,nggak apa-apa,Mbak.”,jawabku.
“Nggak apa-apa,Mas. Kalau Mas mau nambah lagi,aku mau kok. Nggak Cuma ngemut aja,Mas.
Langsung main.”,ujarnya.
“Namun…nambah lagi bayarnya?”,tanyaqu.
“Nggak,Mas. Gratis. Karena aku daritadi juga sudah pingin. Aku coba tahan2 pas ngemut tadi lama-
lama aku kepingin juga,Mas. Sudah lama nggak ngerasain rasanya itu,Mas.”,jelasnya sambil
menunjuk kemaluanku yg mulai menegang kembali.
“Beneran nih,Mbak?”,tanyaqu memastikan.
“Beneran,Mas. Anggap saja sebagai bonus. 100rb cuma ngemut rasanya aku nggak enak juga. Jadi
kali ini,main namun nggak perlu bayar,Mas. Karena aku juga kepingin.”,terangnya.
Dan akhirnya…tanpa menunggu lama,kami melaqukan pelampiasan nafsu saat itu juga. Mumpung
rumah lagi sepi,pikirku. Dari cerita sebelumnya,sesudah Bj dahsyat yg membuatku Crot itu,Mbak
Riyani rupanya terangsang. Sesudah beristirahat satu jam ( ane yg istirahat,Mbak Riyani tetep mijit
tubuh ane namun nyantai ),Mbak Riyani yg melihat kemaluanku kembali tegang,malah menawarkan
exe gratis. Tentu saja tak kutolak. Toh,,berdasarkan kabar dari kawanku itu,Mbak Riyani memang
orangnya bersih dan sehat. Selain bahenol tentunya.
“Rumahnya sepi kan,Mas ? Nanti taqutnya pas neak lagi gituan,ada orang.”,tanyanya.
“Sepi kok. Nanti sore baru pada pulang. Jadi tenang aja,Mbak.”,jawabku.
Mbak Riyani mulai melepas rok panjang yg dipakainya. Lalu celana dalam berwarna biru muda yg
dikenakannya pun ikut dipelorotkannya. Ditaruhnya di tepi ranjang.
“Mbak,diemut lagi ya. Biar makin tegang dulu.”,pintaqu.
Mbak Riyani mengangguk pelan sambil tersenyum. Kemudian ia mulai menghisap kemaluanku
kembali. Posisi masih sama seperti tadi. IA bersimpuh disisi kiriku dgn kepala menghadap
kekemaluanku dan selangkangannya menghadap kearahku. Mbak Riyani membuka kedua pahanya.
Nampaklah kemaluan yg daritadi belum kulihat ini. Jembinya tak lebat. Rapi. Dan kemaluannya itu
tak berwarna hitam atau gelap. Malah bisa kubilang bersih. Aqupun mengarahkan tanganku ke
kemaluan Mbak Riyani. Kuleus-elus bibir kemaluannya. Sesekali kumainkan klitorisnya yg tampak
menegang itu. Dan kumasukkan jariku kedalam lubang kemaluannya. Keluar-masuk kugerakkan
jariku sampai kemaluan Mbak Riyani mulai basah. Dan itu membuatnya mendesah. Kali ini
desahannya lebih kencang dari pertama.
“Aghhh…Ya..Mas…Teruuss….Mppphh….”,rintihnya sembari mengemut kemaluanku.
Dua jari kumasukkan kedalam lubang itu. Mbak Riyani semakin merintih.
“Oghhh…Masss…Teruuss…Mas…aghhh…”,erangnya.
Aqu terus memainkan jariku di area kemaluan Mbak Riyani. Mbak Riyani tampak sibuk menghisap
kemaluanku sambil sesekali mendesah. Kemaluanku sudah mengeras,begitu juga kemaluan Mbak
Riyani yg sudah basah.
“Sekarang aja,Mbak.”,ajakku.
Mbak Riyani menyudahi hisapannya,lalu segera beranjak untuk duduk di atasku. Ia menduduki
selangkanganku. Perlahan digenggamnya batang kemaluanku dan dimasukkannya kedalam
kemaluannya. Dgn sedikit tekanan,akhirnya kemaluanku terbenam didalam kemaluan Mbak Riyani.
Kemaluan Mbak Riyani walaupun basah namun terasa peret. Perlahan,Mbak Riyani mulai bergerak
menggoyg tubuhku.
“Aghh…Aghhh….”,rintihnya sembari bergoyg naik-turun.
Buah dadanya terlihat mengikut gerakan tubuhnya. Kuraih buah dada itu dan kuremas-remas.
Sesekali kumainkan putingnya yg menegang.Mbak Riyani terus bergoyg,bahkan gerakannya sesekali
memutar pinggulnya.
“Ohh…ya..Mbak…Teruss..Mbak…”,rintihku.
Kuangkat tubuh bagian atasku,sampai posisi Mbak Riyani kini kupangku. Sembari menikmati goygan
Mbak Riyani,aqu menghisap puting buah dadanya. Kujilati dgn penuh nafsu. Mbak Riyani
melingkarkan tangannya di pundakku.
“Oghhh…Ya..Masss….Enaak..Mass…Aghhh…”,erangnya.
Beberapa menit berselang,kuminta Mbak Riyani untuk nungging. Ia pun menuruti. Sesudah
nungging,aqu pun mulai menancapkan kemaluanku kedalam kemaluannya dari
belakang.“Ughhh….”,rintihnya kala kemaluanku membelah kemaluannya.
Aqu mulai bergerak maju-mundur dgn pelan. Sesekali kucoba untuk menepuk pelan bokong Mbak
Riyani yg besar dan bulat itu.
“Aghh…Teruuss…Masss…Aghhh….Lebihh..cepaat…Masss…”,rintihnya.Kupercepat gerakanku.
Tanganku berpegangan di pinggulnya. Dan tak lama kemudian.“Mass…Aqu
keluaarr..Mass…Aghh….Aghhhhh…”,erangnya.Kepala Mbak Riyani tak lagi mendingak
keatas,melainkan kebawah. Tubuhnya menggelinjang kecil. Jarinya tampak meremas bantal.
Rupanya Mbak Riyani orgasme. Terasa sekali waktu orgasme itu,kemaluan Mbak Riyani seperti
mencengkeram kemaluanku dan memijat-mijatnya. Jadi kuhentikan gerakanku sejenak. Sesudah
orgasme nya terlihat mereda,aqu kembali bergerak. Mbak Riyani tetap saja mendesah tak
karuan.“Mppphh….Mpphhh…Mas….Ohh….”,erangnya.Aqu terus menusuk kemaluan Mbak Riyani
dgn kemaluanku. Buah dadanya menggantung bebas dan bergerak seirama dgn gerakan tubuhnya
saat kugenjot. Cukup lama dgn doggy,kuminta Mbak Riyani untuk terlentang. Mbak Riyani segera
membalikkan tubuh dan berbaring terlentang. OA membuka kedua pahanya. Tampak sekali
kemaluan itu memerah dan basah. Klitorisnya menegang. Kugesek-gesekkan perlahan kepala
kemaluanku dibibir kemaluannya. Lalu kumasukkan perlahan. Kutekan kemaluanku semakin dalam.
Mbak Riyani tampak memejamkan matanya.
Kemudian aqu memompa kemaluanku didalam kemaluan Mbak Riyani. Aqu bergerak maju-mundur.
Kutaruh kedua kaki Mbak Riyani bertumpu pada kedua bahuku. Kugoyg tubuh sintal itu dgn cepat.
“Aghhh…Aghhh..Teruss…Masss….Ahhh….”,rintihnya dgn mata terpejam.Lalu kuturunkan
kakinya,dan kemudian dilingkarkannya di pinggangku. Seakan membantuku mendorongkan
kemaluanku kedalam kemaluannya. Tangannya menggenggam lenganku. Sesekali,kujilati puting
buah dadanya. Dan beberapa menit kemudian..“Teruuss,,,Mass…Aghhh…Aqu mau…keluaar
lagiiihh…Aghhh…Masss…”,erangnya dgn keras.
Dan benar saja,beberapa detik kedepan,Mbak Riyani orgasme. Matanya terpejam dgn mulut
mengeluarkan rintihan panjang. Kakinya menekan pinggangku sampai gerakanku terhenti.
Tangannya mencengkeram lenganku.
“Ooghhh…Oghh…Mppphhh…..”,erangnya menikmati orgasme.Tak sampai semenit aqu kembali
menggenjot tubuh Mbak Riyani. Ia masih saja
merintih.“Enak,Mbak?”,tanyaqu.“Iya..Mass..Ahh….”,jawabnya sembari merintih pelan.“Nanti
dikeluarin dimana,Mbak? Di mulut lagi?”,tanyaqu.“Didalem aja,Mas. Nggak apa-apa.”,jawabnya.
Kuhentikan gerakanku.“Nggak taqut hamil,Mbak? Ini nggak ada perjanjian tanggung jawab
lho,Mbak. Aku kan bayar.”,balasku.
“Iya,Mas,Aku tahu…Tenang saja. Aku biasa minum jamu kok.”,jawabnya sambil tersenyum.
Mendengar itu aqu jadi lega. Dan aqu kembali menggoyg tubuh bahenol Mbak Riyani.Kumainkan
puting buah dadanya dgn lidahku. Sesekali kuhisap sambil aqu terus mengoyg
selangkangannya.“Mass…suka netek ke aku,ya..?”,tanyanya.
“Iya,Mbak. Teteknya bikin gemes.”,jawabku.Aqu terus menggenjot Mbak Riyani sampai beberapa
menit kemudian.
“Mbak…Aqu mau..keluar…ohh….ohhh…”,rintihku.
“Keluariin…Mass…Aghhh…Aghhh….Mppphh…..Ahh…”,erangnya.
Dan benar saja,kupercepat gerakanku…CROOTT…CROOT…CROOOT…CROTT…Tumpahlah cairan
kentalku didalam kemaluan Mbak Riyani. Kutekan kemaluanku lebih dalam. Aqu bersimpuh ditubuh
Mbak Riyani,sambil menghisap puting buah dadanya. Sedangkan Mbak Riyani mendesah pelan
menikmati setiap semburan air maniqu yg menghangatkan kemaluannya.Lalu,kucabut
kemaluanku.“Sini,Mas…Aku emut.”,ujarnya.
Kusodorkan kemaluanku kemulut Mbak Riyani. Dan segera dijilati dan dihisapnya kemaluanku. Aqu
merasa kegelian dan nikmat sekali.
Sesudah selesai membersihkan onderdil,Mbak Riyani berpakaian kembali. Aqu juga kembali
mengenakan kolorku. Ia meminta istirahat sejenak. Dan kembali memijatku selama 15 menit. Servis
Mbak Riyani ini memang special menurutku. Baygkan,habis Bj,trus exe,masih mau mijat. Sesudah
kurasa cukup,aqu yg tadinya membayarkan uang sebesar 150rb untuk Mbak Riyani,kini
kutambahkan 50rb lagi sebagai tips. 200rb untuk BJ dan exe 2x crot ya…murahlah.Kami berbincang
sejenak sebelum Mbak Riyani kuantar pulang. “Mbak,kapan-kapan kalau aku mau pijat lagi aku
hubungi Mbak saja ya.”,kataqu.
“Oya,Mas. Boleh. Kapan saja. Namun kalau yg main seperti tadi,aku juga siap Mas kecuali pas lagi
tanggal merah,aku Cuma bisa pakai mulut saja.”,jawabnya.“Oke,Mbak. Namun bener lho,Mbak. Tadi
itu enak sekali main sama Mbak.”,ujarku.
“Aku juga,Mas. Aku puas sekali tadi. Malah pengennya nambah lagi. Namun waktunya yg nggak
pas.”,ujarnya.
“Ohh..kalau mau nambah lagi,ya boleh. Kapan?’,tanyaqu.
“Ya…kapan aja Mas panggil aku. Namun aku maunya jangan sampai orang2 tahu ya,Mas. Aku soanya
maunya cuma sama Mas saja ngasih bonusnya. Soalnya selama mijat,baru sama Mas saja aku
ngelaquin kayak tadi.”jelasnya.
“Iya,Mbak. Nanti kalo ada waktu aku panggil lagi. Namun bukan mijit aja ya,Mbak.”,candaqu.
Mbak Riyani tersenyum. Hari beranjak mulai sore,dan segera kuantarkan Mbak Riyani pulang.
Rumahnya tak terlalu jauh dari rumahku.
Benar-benar pemijat yg ahli. Ahli dalam membuat pelanggan puas. Puas dgn cara yg beda. 200rb
untuk servis spt itu ? Wahh…beruntung sekali…
Sepertinya bakal lebih sering untuk “pijat” nih…,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,