NGENTOT DENGAN IBU GURU KU YANG CANTIK SEKSI dan PERSELINGKUHAN SEORANG PNS YANG KEGATELAN

Cerita Bokep Seks – cerita mesum ini adalah cerita ngentot Indonesia.. Ini pengalaman kencan seksku sebelum aku mengenal internet, tepatnya ketika aku masih duduk di bangku SMA, Sedang teman kencanku adalah seorang guru seni lukis di SMA-ku yang masih terbilang baru dan masih lajang. Saat itu umurku masih menginjak 17 tahun. Sedang guru lukisku itu adalah guru wanita paling muda, baru 25 tahun. Semula aku memanggilnya Bu Guru, layaknya seorang murid kepada gurunya. Ni adalah permulaan dari cerita bokep ini. Tapi semenjak kami akrab dan dia mengajariku making love, lama-lama aku memanggilnya dengan sebutan Mbak.  Sore itu ada seorang anak kecil datang mencari ke rumah. Aku diminta datang ke rumah Mbak Yani, tetangga kampungku, untuk memperbaiki jaringan listrik rumahnya yang rusak.  “Cepat ya, Mas. Sudah ditunggu Mbak Yani,” ujar anak SD tetangga Mbak Yani.  Dalam hati, aku sangat girang. Betapa tidak, guru seni lukis itu rupanya makin lengket denganku. Aku sendiri tak tahu, kenapa dia sering minta tolong untuk memperbaiki peralatan rumah tangganya. Yang jelas, semenjak dia mengajaku melukis pergi ke lereng gunung dan making love di semak-semak hutan, Mbak Yani makin sering mengajakku pergi.

Dan sore ini dia memintaku datang ke rumahnya lagi. Tanpa
banyak pikir aku langsung berangkat dengan mengendarai sepeda motor. Maklum,
rumahnya terbilang cukup jauh, sekitar 5km dari rumahku. Setibanya di rumah
Mbak Yani, suasana sepi. Keluarganya tampaknya sedang pergi. Betul, ketika aku
mengetuk pintu, hanya Mbak Yani yang tampak. 
“Ayo, cepet masuk. Semua keluargaku sedang pergi menghadiri acara
hajatan saudara di luar kota,” sambut Mbak Yani sambil menggandeng tangganku.  Darahku mendesir ketika membuntuti lamngkah Mbak
Yani. Betapa tidak, pakaian yang dikenakan luar biasa sexy, hanya sejenis
daster pendek hingga tonjolan payudara dan pahanya terasa menggoda.  “Anu, Bud.. Listrik rumahku mati melulu.
Mungkin ada ada kabel yang konslet. Tolong betulin, ya.. Kau tak keberatan
kan,” pinta Mbak Yani kemudian.  Tanpa
banyak basa-basi Mbak Yani menggandengku masuk ke ruang tengah, kemudian masuk
ke sebuah kamar.  “Nah saya curiga
jaringan di kamar ini yang rusak. Buruan kau teliti ya. Nanti keburu
mahrib.”  Aku hanya menuruti segala
permintaannya. Setelah merunut jaringan kabel, akhirnya aku memutuskan untuk
memanjat atap kamar melalui ranjang. Tapi aku tidak tahu persis, kamar itu
tempat tidur siapa. Yang jelas, aku sangat yakin itu bukan kamarnya
bapak-ibunya. Celakanya, ketika aku menelusuri kabel-kabel, aku belum menemukan
kabel yang lecet. Semuanya beres. Kemudian aku pindah ke kamar sebelah.  Aku juga tak bisa menemukan kabel yang lecet.

 Kemudian pindah ke
kamar lain lagi, sampai akhirnya aku harus meneliti kamar tidur Mbak Yani
sendiri, sebuah kamar yang dipenuhi dengan aneka lukisan sensual. Celakanya
lagi, ketika hari telah gelap, aku belum bisa menemukan kabel yang rusak.
Akibatnya, rumah Mbak Yani tetap gelap total. Dan aku hanya mengandalkan
bantuan sebuah senter serta lilin kecil yang dinyalakan Mbak Yani.  Lebih celaka lagi, tiba-tiba hujan deras
mengguyur seantero kota. Tidak-bisa tidak, aku harus berhenti. Maunya aku ingin
melanjutkan pekerjaan itu besok pagi. 
“Wah, maaf Mbak aku tak bisa menemukan kabel yang rusak. Ku pikir, kabel
bagian puncak atap rumah yang kurang beres. Jadi besok aku harus bawa tangga
khusus,” jelasku sambil melangkah keluar kamar. “Yah, tak apa-apa. Tapi sorry
yah. Aku.. Merepotkanmu,” balas Mbak Yanti, “Itu es tehnya diminum dulu.”  Sementara menunggu hujan reda, kami berdua
bercakap-cakap berdua di ruang tengah. Cukup banyak cerita-cerita masalah
pribadi yang kami tukar, termasuk hubunganku dengan Mbak Yani selama ini. Mbak
Yani juga tidak ketinggalan menanyakan soal puisi indah tulisannya yang dia
kirimkan padaku lewat kado ulang tahunku beberapa bulan lalu.  Entah bagaimana awalnya, tahu-tahu nada
percakapan kami berubah mesra dan menjurus ke arah yang menggairahkan jiwa.
Bahkan, Mbak Yani tak segan-segan membelai wajahku, mengelus telingaku dan
seterusnya.

 “Aaauuhh.. Bud.. Uuuh..” Mbak Yani mendesis-desis dengan Yanirnya karena remasan-remasan tanganku di payudaranya bukannya berhenti, malah semakin merajalela. Matanya terpejam merasa kenikmatan yang begitu menghebat.  Tanganku mulai membuka satu persatu kancing blus Mbak Yani dari yang paling atas hingga kancing terakhir. Lalu Mbak Yani sendiri yang menanggalkan blus yang dikenakannya itu. Aku terpana sesaat melihat tubuh guru sekolahku itu yang putih dan mulus dengan payudaranya yang membulat dan bertengger dengan begitu indahnya di dadanya yang masih tertutup beha katun berwarna krem kekuningan. Tetapi aku segera tersadar, bahwa pemandangan amboi di hadapannya itu memang tersedia untukku, terlepas itu milik guru sekolahku sendiri.  Tidak ingin membuang-buang waktu, bibirku berhenti menciumi bibir Mbak Yani dan mulai bergerak ke bawah. Kucium dan kujilati leher jenjang Mbak Yani, membuatnya menggerinjal-gerinjal sambil merintih kecil. Sementara itu, tanganku kuselipkan ke balik beha Mbak Yani sehingga menungkupi seluruh permukaan payudara sebelah kanannya. Puting susu nya yang tinggi dan mulai mengeras begitu menggelitik telapak tanganku.  Segera kuelus-elus puting susu yang indah itu dengan telapak tanganku. Kepala Mbak Yani tersentak menghadap ke atas sambil memejamkan matanya. Tidak puas dengan itu, ibu jari dan telunjukku memilin-milin puting susu Mbak Yani yang langsung saja menjadi sangat keras. Memang baru kali ini aku menggeluti tubuh indah seorang wanita. Namun memang insting kelelakianku membuatku seakan-akan sudah mahir melakukannya.  “Uhh.. Hmm ahh..” Mbak Yani tidak dapat menahan desahan-desahan nafsunya.  Segala gelitikan jari-jemariku yang dirasakan oleh payudara dan puting susunya dengan bertubi-tubi, membuat nafsu birahinya semakin membulak-bulak.  Kupegang tali pengikat beha Mbak Yani lalu kuturunkan ke bawah. Kemudian beha itu kupelorotkan ke bawah sampai ke perut Mbak Yani. Puting susu Mbak Yani yang sudah begitu mengeras itu langsung mencelat dan mencuat dengan indahnya di depanku.

Baca Juga Cerita Mesum Hot : SEKS PEMERKOSAAN WANITA CANTIK OLEH TETANGGANYA SENDIRI dan SUSTER HORNY MINTA NGENTOT

Aku langsung saja melahap puting susu yang sangat menggiurkan itu. Kusedot-sedot puting susu Mbak Yani. Kuingat masa kecilku dulu saat masih menyusu pada payudara ibuku. Bedanya, tentu saja payudara guru sekolahku ini belum dapat mengeluarkan air susu. Mbak Yani menggeliat-geliat akibat rasa nikmat yang begitu melanda kalbunya. Lidahku dengan mahirnya, tak ayal menggelitiki puting susunya sehingga pentil yang sensitif itu melenting ke kiri dan ke kanan terkena hajaran lidahku.  “Oooh. Buud’ desahan Mbak Yani semakin lama bertambah keras. Untung saja rumahnya sedang sepi dan letaknya memang agak berjauhan dari rumah yang paling dekat, sehingga tidak mungkin ada orang yang mendengarnya.  Belum puas dengan payudara dan puting susu Mbak Yani yang sebelah kiri, yang sudah basah berlumuran air liurku, mulutku kini pindah merambah bukit membusung sebelah kanan. Apa yang kuperbuat pada belahan indah sebelah kiri tadi, kuperbuat pula pada yang sebelah kanan ini. Payudara sebelah kanan milik guru sekolahku yang membulat indah itu tak luput menerima jelajahan mulutku dengan lidahnya yang bergerak-gerak dengan Yanirnya. Kukulum ujung payudara Mbak Yani.  Lalu kujilati dan kugelitiki puting susunya yang tinggi. Puting susu itu juga sama melenting ke kiri dan ke kanan, seperti halnya puting susu payudaranya yang sebelah kiri tadi. Mbak Yani pun semakin merintih-rintih karena merasakan geli dan nikmat yang menjadi-jadi berbaur menjadi satu padu. Seperti tengah minum soft drink dengan memakai sedotan plastik, kuseruput puting susu guru sekolahku itu.  “Aaahh.. Hmm..” Mbak Yani menjerit panjang.  Lidahku tetap tak henti-hentinya menjilati puting susu Mbak Yani yang sudah demikian kerasnya. Sementara itu tanganku mulai bergerak ke arah bawah. Kubuka retsleting celana jeans yang Mbak Yani kenakan. Kemudian dengan sedikit dibantunya sambil tetap merem-melek, kutanggalkan celana jeans itu ke bawah hingga ke mata kaki. Tubuh bagian bawah Mbak Yani sekarang hanya dilindungi oleh selembar celana dalam dengan bahan dan warna yang seragam dengan behanya. Meskipun begitu, tetap dapat kulihat warna kehitaman samar-samar di bagian selangkangannya.  Ditunjang oleh nafsu birahi yang semakin menjulang tinggi, tanpa berpikir panjang lagi, kulepas pula kain satu-satunya yang masih menutupi tubuh Mbak Yani yang memang sintal itu. Dan akhirnya tubuh mulus guru sekolahku itu pun terhampar bugil di depanku, siap untuk kunikmati.  Tak ayal, jari tengahku mulai menjamah bibir vagina Mbak Yani di selangkangannya yang sudah mulai ditumbuhi bulu-bulu tipis kehitaman walaupun belum begitu banyak. Kutelusuri sekujur permukaan bibir vagina itu secara melingkar berulang-ulang dengan lembutnya.

Tubuh Mbak Yani yang masih terduduk di sofa melengkung ke
atas dibuatnya, sehingga payudaranya semakin membusung menjulang tinggi, yang
masih tetap dilahap oleh mulut dan bibirku dengan tanpa henti.  “Ooohh.. 
Jari tengahku itu berhenti pada gundukan daging kecil berwarna kemerahan
yang terletak di bibir vagina Mbak Yani yang mulai dibasahi cairan-cairan
bening. Mula-mula kuusap-usap daging kecil yang bernama klitoris ini dengan
perlahan-lahan. Lama-kelamaan kunaikkan temponya, sehingga usapan-usapan
tersebut sekarang sudah menjadi gelitikan, bahkan tak lama kemudian bertambah
lagi intensitasnya menjadi sentilan. Klitoris Mbak Yani yang bertambah merah
akibat sentuhan jariku yang bagaikan sudah profesional, membuat tubuh
pemiliknya itu semakin menggerinjal-gerinjal tak tentu arahnya.  Melihat Mbak Yani yang tampak semakin
merangsang, aku menambah kecepatan gelitikanku pada klitorisnya. Dan akibatnya,
klitoris Mbak Yani mulai membengkak. Sementara vaginanya pun semakin dibanjiri
oleh cairan-cairan kenikmatan yang terus mengalir dari dalam lubang keramat
yang masih sempit itu.  Puas menjelajahi
klitoris Mbak Yani, jari tengahku mulai merangsek masuk perlahan-lahan ke dalam
vagina guru sekolahku itu. Setahap demi setahap kumasukkan jariku ke dalam
vaginanya. Mula-mula sebatas ruas jari yang pertama. Dengan susah payah memang,
sebab vagina Mbak Yani memang masih teramat sempit. Kemudian perlahan-lahan
jariku kutusukkan lebih dalam lagi. Pada saat setengah jariku sudah amblas ke
dalam vagina Mbak Yani, terasa ada hambatan. Seperti adanya selaput yang cukup
lentur.  “Hmm.. Bud..”  Mbak Yani merintih kecil seraya meringis
seperti menahan rasa sakit. Saat itu juga, aku langsung sadar, bahwa yang
menghambat penetrasi jari tengahku ke dalam vagina Mbak Yani adalah selaput
daranya yang masih utuh. Ternyata guru sekolahku satu-satunya itu masih
perawan.

Baru aku tahu, ternyata sebandel-bandelnya Mbak Yani,
ternyata guru sekolahku itu masih sanggup memelihara kehormatannya. Aku sedikit
salut padanya. Dan untuk menghargainya, aku memutuskan tidak akan melanjutkan
perbuatanku itu.  “Bud.. Jangan
berhenti..” tanya Mbak Yani dengan nafas terengah-engah. “Mbak, Mbak kan masih
perawan. Nanti kalau aku terusin kan Mbak bisa..”  Mbak Yani malah menjulurkan tangannya
menggapai selangkanganku. Begitu tangannya menyentuh ujung penisku yang masih
ada di dalam celana pendek yang kupakai, penisku yang tadinya sudah mengecil,
sontak langsung bergerak mengeras kembali. Ternyata sentuhan lembut tangannya
itu berhasil membuatku terangsang kembali, membuatku tidak dapat membantah
apapun lagi, bahkan aku seperti melupakan apa-apa yang kukatakan barusan.  Dengan secepat kilat, Mbak Yani memegang
kolor celana pendekku itu, lalu dengan sigap pula celanaku itu dilucutinya sebatas
lutut. Yang tersisa hanya celana dalamku. Mata Mbak Yani tampak berbinar-binar
menyaksikan onggokan yang cukup besar di selangkanganku. Diremas-remasnya
penisku dengan tangannya, membuat penisku itu semakin bertambah keras dan
bertambah panjang. Kutaksir panjangnya sekarang sudah bertambah dua kali lipat
semula. Bukan main! Semua ini akibat rangsangan yang kuterima dari guru
sekolahku itu sedemikian hebatnya. 
“Mbak.. Aku buka dulu ya,” tanyaku sambil menanggalkan celana dalamku.  Penisku yang sudah begitu tegangnya seperti
meloncat keluar begitu penutupnya terlepas. 
“Aw!” Mbak Yani menjerit kaget melihat penisku yang begitu menjulang dan
siap tempur.  Namun kemudian ia meraih
penisku itu dan perlahan-lahan ia menggosok-gosok batang ‘meriam’-ku itu,
sehingga membuat otot-otot yang mengitarinya bertambah jelas kelihatan dan
batang penisku itu pun menjadi laksana tonggak yang kokoh dan siap menghujam
siapa saja yang menghalanginya. Kemudian Mbak Yani menarik penisku dan
membimbingnya menuju selangkangannya sendiri. Diarahkannya penisku itu tepat ke
arah lubang vaginanya.  Sekilas, aku
seperti sadar. Astaga! Mbak Yani kan guru sekolahku sendiri! Apa jadinya nanti
jika aku sampai menyetubuhinya? Apa kata orang-orang nanti mengetahui aku
berhubungan seks dengan guru sekolahku sendiri? Akhirnya aku memutuskan tidak
akan melakukan penetrasi lebih jauh ke dalam vagina Mbak Yani.

Kutempelkan ujung penisku ke bibir vagina Mbak Yani, lalu
kuputar-putar mengelilingi bibir gua tersebut. Mbak Yani menggerinjal-gerinjal
merasakan sensasi yang demikian hebatnya serta tidak ada duanya di dunia
ini.  “Aaahh.. Uuuhh..” Mbak Yani
mendesah-desah dengan Yanirnya sewaktu aku sengaja menyentuhkan penisku pada
klitorisnya yang kemerahan dan kini kembali membengkak. Sementara bibirku masih
belum puas-puasnya berpetualang di payudara Mbak Yani itu dengan puting susunya
yang menggairahkan. Terlihat payudara guru sekolahku itu dan daerah sekitarnya
basah kuyup terkena jilatan dan lumatanku yang begitu menggila, sehingga tampak
mengkilap.  Aku perlahan-lahan mulai
memasukkan batang penisku ke dalam lubang vagina Mbak Yani. Sengaja aku tidak
mau langsung menusukkannya. Sebab jika sampai kebablasan, bukan tidak mungkin
dapat mengoyak selaput daranya. Aku tidak mau melakukan perbuatan itu, sebab
bagaimanapun juga Mbak Yani adalah guru sekolahku sendiri!  Mbak Yani mengejan ketika kusodokkan penisku
lebih dalam lagi ke dalam vaginanya. Sewaktu kira-kira penisku amblas hampir
setengahnya, ujung ‘tonggak’-ku itu ternyata telah tertahan oleh selaput dara
Mbak Yani, sehingga membuatku menghentikan hujaman penisku itu. Segera saja
kutarik penisku perlahan-lahan dari liang surgawi milik guru sekolahku itu.
Gesekan-gesekan yang terjadi antara batang penisku dengan dinding lorong vagina
Mbak Yani membuatku meringis-ringis menahan rasa nikmat yang yang tak
terhingga. Baru kali ini aku merasakan sensasi seperti ini. Lalu, kembali
kutusukkan penisku ke dalam vagina Mbak Yani sampai sebatas selaput daranya
lagi dan kutarik lagi sampai hampir keluar seluruhnya. 

Begitu terus kulakukan berulang-ulang memasukkan dan mengeluarkan setengah batang penisku ke dalam vagina Mbak Yani. Dan temponya pun semakin lama semakin kupercepat. Gesekan-gesekan batang penisku dengan Yaning vagina Mbak Yani semakin menggila. Rasanya tidak ada lagi di dunia ini yang dapat menandingi kenikmatan yang sedang kurasakan dalam permainan cintaku dengan guru sekolahku sendiri ini. Kenikmatan yang pertama dengan kenikmatan berikutnya, disambung dengan kenikmatan selanjutnya lagi, saling susul-menyusul tanpa henti.  Tampaknya setan mulai merajalela di otakku seiring dengan intensitas gesekan-gesekan yang terjadi di dalam vagina Mbak Yani yang semakin tinggi. Kenikmatan tiada taranya yang serasa tidak kesudahan, bahkan semakin menjadi-jadi membuat aku dan Mbak Yani menjadi lupa segala-galanya. Aku pun melupakan semua komitmenku tadi.  Dalam suatu kali saat penisku tengah menyodok vagina Mbak Yani, aku tidak menghentikan hujamanku itu sebatas selaput daranya seperti biasa, namun malah meneruskannya dengan cukup keras dan cepat, sehingga batang penisku amblas seluruhnya dalam vagina Mbak Yani. Vaginanya yang amat sempit itu berdenyut-denyut menjepit batang penisku yang tenggelam sepenuhnya.  Mbak Yani menjerit cukup keras kesakitan. Tetapi aku tidak menghiraukannya. Sebaliknya aku semakin bernafsu untuk memompa penisku itu semakin dalam dan semakin cepat lagi penetrasi di dalam vagina Mbak Yani. Tampaknya rasa sakit yang dialami guru sekolahku itu tidak membuat aku mengurungkan perbuatan setanku. Bahkan genjotan penisku ke dalam lubang vaginanya semakin menggila. Kurasakan, semakin cepat aku memompa penisku, semakin hebat pula gesekan-gesekan yang terjadi antara batang penisku itu dengan dinding vagina Mbak Yani, dan semakin tiada tandingannya kenikmatan yang kurasakan.  Hujaman-hujaman penisku ke dalam vagina Mbak Yani terus-menerus terjadi sambung-menyambung. Bahkan tambah lama bertambah tinggi temponya. Mbak Yani tidak sanggup berbuat apa-apa lagi kecuali hanya menjerit-jerit tidak karuan. Rupa-rupanya setan telah menguasai jiwa kami berdua, sehingga kami terhanyut dalam perbuatan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh dua guru dan murid.  “Aaah.. Budi.. Aaahh..” Mbak Yani menjerit panjang. 

Baca Juga Cerita Bokep Indonesia : JANDA HAUS SEKS NGAJAK SEX KARENA LAMA GAK NGENTOT dan GESEKAN NIKMAT UNTUK MEKI IBU GURU YANG SEKSI

Tampaknya ia sudah seakan-akan terbang melayang sampai
langit ketujuh. Matanya terpejam sementara tubuhnya bergetar dan menggelinjang
keras. Peluh mulai membasahi tubuh kami berdua. Kutahu, guru sekolahku itu
sudah hampir mencapai orgasme. Namun aku tidak mempedulikannya. Aku sendiri
belum merasakan apa-apa. Dan lenguhan serta jeritan Mbak Yani semakin membuat
tusukan-tusukan penisku ke dalam vaginanya bertambah menggila lagi. Mbak Yani
pun bertambah keras jeritan-jeritannya. Pokoknya suasana saat itu sudah gaduh
sekali. Segala macam lenguhan, desahan, ditambah dengan jeritan berpadu menjadi
satu.  Akhirnya kurasakan sesuatu hampir
meluap keluar dari dalam penisku. Tetapi ini tidak membuatku menghentikan
penetrasiku pada vagina Mbak Yani. Tempo genjotan-genjotan penisku juga tidak
kukurangi. Dan akhirnya setelah rasanya aku tidak sanggup menahan orgasmeku,
kutarik penisku dari dalam vagina Mbak Yani secepat kilat. Kemudian dengan
tempo yang tinggi, kugosok-gosok batang penisku itu dengan tanganku.  Tak lama kemudian, cairan-cairan kental
berwarna putih bagaikan layaknya senapan mesin bermuncratan dari ujung penisku.
Sebagian mengenai muka Mbak Yani.

Ada pula yang mengenai payudara dan bagian tubuhnya yang
lain. Bahkan celaka! Ada pula yang belepotan di jok sofa yang diduduki Mbak
Yani. Tak lama kemudian, kami saling mengejang-ngejang ke puncak kepuasan
bersama hingga kehabisan tenaga. Aku terhempas ke atas sofa di samping Mbak
Yani.  Tubuh kami berdua sudah
bermandikan keringat dari ujung rambut ke ujung kaki.

PERSELINGKUHAN SEORANG PNS YANG KEGATELAN

Sebuah kisah seks dewasa yang dituturkan oleh seorang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) tentang petualangan atau pengalaman seksnya yang
luar bisa dengan seorang penari di Bali. Menarik untuk kita baca sebagai sebuah
pengalaman yang menggairahkan untuk dijadikan bahan rujukan maupun fantasi
seksual. Berikut adalah selengkapnya cerita dewasa seks PNS.  Liburan Wisata Romantis Bali Perkenalkan
Namaku Agus seorang PNS, untuk kerahasiaan aku tidak akan menuliskan tahun
terjadinya peristiwa ini dan nama asli. Namun cerita ini adalah benar adanya.
Bulan November aku mengikuti prajabatan PNS, yah tak ada yang kukenal di
prajabatan ini, karena itu aku berusaha untuk mencari teman sebanyak-banyaknya.
Pagi itu adalah jam pertama, aku duduk di bangku kelas bagian tengah, kulirik
kiri dan kanan. tak ada yanmg kukenal, namun ada satu yang menarik perhatianku,
seorang gadis cantik duduk tak jauh dariku, dia nampak ramah dan selalu
tersenyum, kulitnya sawo matang, namun bagiku dia terlihat yang paling cantik
di kelas. Dia lalu memperkenalkan diri. 
“Nama saya Ni Ketut Dede Ariyani, aku guru tari Bali, nama kamu siapa?
kok ngeliatin terus sih?” Aku jadi salah tingkah, lalu aku menjawab,  “Maaf ya mbok tut, nama saya Agus, abis ga
ada yang dikenal sih…” “Sekarang kan udah kenal,emang umur kamu berapa? kok
manggil mbok” “25 mbok, emang kenapa?” “oh, emang bener kamu manggil aku mbok,
umur aku 28.” “Oh…”   Meskipun dia bilang
umurnya 28 tapi dia tidak terlihat setua itu, perawakannya lebih pendek dari
aku dan badannya sintal. Sejak perkenalan itu kami sering ngobrol berdua pada
waktu prajabatan selama 2 minggu itu, smsan dan telpon-telponan, dia juga
sering ditengok sama cowok yang sama temen-temen aku dipanggil raksasa, Dede
bilang sih itu tunangannya, aku kesel juga tapi apa daya aku cuma bisa senyum,
tapi memang pada waktu itu aku belum merasakan apa-apa. Pada waktu sehari
sebelum penutupan dia bilang begini, “Gus, nanti abis penutupan kita
jalan-jalan yuk!?” “ayuk”, kataku dengan senang hati, “emang mau kemana mbok?”
“yah, ke bioskop atau kemana gitu.

” “oke..”  saat itu tiba, aku dah siap-siap untuk penutupan dan tak lupa aku membawa pakaian ganti, begitu selesai penutupan kami pergi ke bioskop, kami nonton dan sengaja memilih bangku paling pinggir, entah kenapa aku mulai berpikiran kotor, lalu aku memeluk dia, dia tidak menolak. Lalu aku beranikan diri untuk mencium dia, dia malah menyambut ciumanku dengan hangat. Kami berciuman lama sekali, aku melumat bibirnya dengan penuh nafsu, setelah beberapa menit dia berkata,  “ternyata perasaan gak bisa bohong ya.” “iya…” Aku tak ragu lagi untuk memeluk dan menciumnya bahkan aku berani memegang payudaranya dari dalam bajunya sementara dia juga memegang dadaku, akhirnya kami selesai nonton film lalu aku berkata, “De..putusin cowok kamu ya, trus nikah ma aku.” “Ga bisa gus, aku ma dia dah lebih dari pacaran kami dah biasa begituan, tinggal dibantenin aja kami dah jadi suami istri…”  Aku kecewa dan marah tapi ga bisa apa-apa, akhirnya aku bilang, “Terserah.” Aku tidak pernah ngehubungi dia selama beberapa hari, akhirnya aku berpikir normal aku tidak mungkin masuk ke dalam kehidupannya, yah… aku akhirnya menghubungi dia lagi dan kami ngobrol seperti biasa tanpa ada masalah lagi dan pada suatu saat dia mengajak aku makan di ayam wong Solo. Aku sebagai orang yang lebih miskin dari dia jelas tidak menolak. Kami pergi kesana terus kami memesan meja di tempat bebas rokok yang sepi dan tertutup.  Setelah selesai makan, aku dan dia yang duduk bersebelahan menumpahkan rasa kangen. Kami saling mencium, saling melumat dan saling memegang. Aku berkata padanya, “De, aku pingin buat cupang di leher kamu.” “Coba aja!” Aku mencoba menghisap lehernya untuk membuat cupang tetapi gagal, dia lalu tertawa sambil berkata, “He… he… he… bukan gitu caranya, nih aku contohin”, dia mulai beraksi. Entah bagaimana caranya dia mengisap, yang jelas rasanya aku melayang-layang, aku cuma mendesah, “Ah… ah…”  “Tuh kan, dah merah”, kata dia sambil menunjuk leher aku. “Dasar… De, kita pulang yuk.” “ayuk.” Dede lalu membayar makanan sementara aku langsung menuju mobilnya. Sesampai di rumah, pikiranku kacau karena cupang itu, aku langsung nge-sms dia,

Baca Juga Cerita Seks Panas : SANG PEMUAS WANITA KESEPIAN dan GADIS BERJILBAB HOT

“De… aku kepingin cupangnya bukan di leher, aku pingin di
dada, aku juga pingin buat cupang di dada kamu.”  Aku kira dia marah, tapi dia malah ngebalas,
“Gus, aku sayang ma kamu, kalau kamu buat cupang di dadaku boleh kok, selain
itu sebagai tanda sayang aku, aku pingin 3d.” “Apaan tuh 3d?”, balasku.
“Diputer, Dijilat trus Dicelupin.” “Hah!! Beneran? Atau becanda nih?” “beneran,
masak aku main-main.” “Kapan kamu mau? Tapi aku belum pernah lho sayang, apa
mesti pake pengaman?” “Aku pinginnya ga pake, tapi kalau kamu ragu lebih baik
pake aja, waktunya nanti aja kalau ada kesempatan, gimana?” “Oke deh, met
istirahat ya sayang…” “Istirahat apaan aku kan harus nari di Hotel sayang,
nanti kalau aku ga balas berarti aku masih sibuk atau ada si dia sama
aku.”  “Ya deh, met kerja ya sayang.”
Yah, ini adalah jadwal harian dia, dia adalah seorang penari Bali dan kadang
dia nari di hotel kadang malah sampai ke luar negeri. Lama aku menunggu waktu
itu, akhirnya aku mendapat kesempatan pelatihan 4 hari. Tetapi karena
kecerdikan panitia pelatihan itu hanya 3 hari. Berarti aku hanya punya waktu 1
hari. Aku langsung nge-sms dia, “De… besok ga ngajarkan? Kita laksanakan
rencana kita yuk?” “ayuk, nanti aku jemput dimana?” “Jemput aku ditempat
pelatihan di Jalan Hayam wuruk.” “Oke!” 
Besoknya aku sudah menunggu dia di tempat pelatihan. Beberapa menit
kemudian dia tiba. Aku langsung naik ke mobilnya dan ganti baju di dalamnya.
Aku yang udah nafsu lalu bilang, “Kita mau kemana? ayuk”, Dede memakai baju
yang agak ngepres di badannya, sementara di bagian bawah dia hanya mengenakan
kain pantai, ketika aku lirik ternyata dia tidak mengunnakan apa-apa selain
kain pantai dan tentu saja cd. “Jangan gitu, kita makan dulu yuk…”

Kami lalu makan, selanjutnya kami menuju bungalow di Kuta,
namun sebelumnya kami sudah membeli makan siang terlebih dahulu.  Sesampainya di kamar bungalow, dia lalu
menutup pintu, aku yang udah nafsu langsung menyerbunya. Dia lalu berkata, “Ga
jadi ah…” “Trus kita ngapain kesini?” “ngobrol sambil tiduran.” “Enak aja”, aku
langsung menyerbu dia berusaha melepas bajunya dan kain pantainya, lalu dia
bilang, “Sabar dong sayang.” Dede lalu mematikan lampu, lalu menutup korden
yang tadi belum tertutup, aku memang udah nafsu liat kemolekan dia jadi ga
memperhatikan itu. Akhirnya aku menyerbu dia, kali ini aku tidak menemuka
perlawanan berarti, dia udah siap. Aku mencium dia dengan nafsu, lalu melepas
bajunya dan kain pantainya, tubuhnya kini hanya ditutupi BH dan CD. Dia lalu
bilang, “Gus… Aku pernah dioperasi di payudara dulu ada tonjolannya.” BHnya aku
lepas lalu aku menciumi payudaranya dengan lembut, “ehm… ehm…”  “Gus… ka… mu… be….bbener lembut… ah ah ahh..”
Desahannya membuat aku bernafsu, lalu aku melepas bajuku dan celana ku sehingga
aku telanjang di depan dia, CD diapun kulepas, dia lalu berkata, “Gus… pake
kondom dulu ya sayang…” Dia lalu memakaikan aku kondom, aku yang masih awam
langsung saja memasukkan punyaku ke dalam vaginanya. Beberapa menit kemudian
aku udah keluar, yah karena aku belum pengalaman, dia melepas kondomku dan
berkata,  “Ga apa-apa kan baru pertama.”
Belum berapa menit nafsuku naik lagi. Aku langsung menyentuh payudaranya, kali
ini dia lebih pintar dia lalu berkata, “Gus… sekarang kamu di bawah ya, aku
yang di atas.” aku rebah di bawah, dia pelan-pelan memasukkan penisku ke
vaginanya, “uh… enak sekali…”, aku mendesah. Diapun mendesah,  “Ah… ah… nikmat sekali….ah… ah…” Goyangannya
betul-betul luar biasa, aku sampai merem melek, bodynya yang sintal bergoyang
di atasku, aku memegang payudaranya sambil sesekali menciumnya, “ah… nikmat
sekali rasanya”, ditengah-tengah kenikmatan itu tiba-tiba dia mengejang dan
melepaskan vaginanya sambil terengah-engah.

“Aku belum keluar kok dah selesai De?” “Cape… dan kayanya dah keluar Gus.” Aku langsung menindihnya dan memasukkan penisku ke vaginanya dan mengocoknya dengan cepat karena tanggung pkirku, akhirnya, “ah…” Spermaku tumpah, aku langsung menarik penis ku keluar dan langsung mengeluarka spermaku di perutnya. Dede lalu berkata, “Sekarang gantian, aku yang belum keluar nih.” “Yah…”  Aku lalu memasukkan jariku ke vaginanya dan mengocoknya. “ah..ah…ah…ah…”, Dede mendesah keras. “gimana De, enak kan?” “enak banget… ah…ah… ah…” Tiba-tiba dia memeluk aku erat sekali sambil mencium dada aku hingga cupang. Kamipun tertidur, dan sorenya pulang. Kami masih kontak beberapa minggu, hingga ada satu kejadian jelek yang aku dan dia alami. Kami nonton di bioskop berdua dan disudut seperti biasa, selanjutnya kami berciuman, lalu tanganku bergerilya ke selangkangannya, tangan dia pun juga sama. Aku memasukkan tanganku ke vaginanya dan tangannya juga mulai mengocok penisku  “Ah… ah… ah…” Desahan kami berdua berirama. Akhirnya tanganku terasa basah dan dia mengejang… Aku sama sekali belum keluar tapi film keburu selesai. Di perjalanan pulang akhirnya kami ribut, karena dia ingin pisah dariku dan kembali ke tunangannya. Aku berusaha membela diri tapi dia sudah berketetapan. Akhirnya kami berpisah dan aku tidak pernah bertemu dengan dia sampai akhirnya dia menikah dengan tunangannya yang juga penari.  Demikianlah cerita mesum hot NGENTOT DENGAN IBU GURU KU YANG CANTIK SEKSI dan PERSELINGKUHAN SEORANG PNS YANG KEGATELAN oleh cerita sex hot

Author: admin