Ngentot gadis SPG Elektronik yang putih mulus dan Perawan ngentot pertama

Author:

Cerita Mesum Hot – Perkenalkan namaku Tony saat ini aku berusia 27 tahun dan berprofesi sebagai wirausaha kecil-kecilan, Aku menuliskan sebuah cerita sex nyata yang pernah aku alami sendiri disitus cerita bokep ini karena kebetulan aku teman admin web situs dewasa ini. Kisah sex ini terjadi pada tahun 2008 akhir ketika aku masih kuliah di sebuah universitas pariwisata yang ada dibandung.  Tahun 2008 akhir adalah semester awal aku masuk kuliah, sebagai anak laki-laki yang berasal dari kabupaten kuliah dibandung adalah suatu kebanggaan tersendiri, apalagi teman-teman satu angkatanku tidak ada yang kuliah dibandung seperti aku. Aku sangat senang sekali bisa kuliah dibandung, karena selain cuacanya yang dingin disana ceweknya cantik-cantik dan putih bersih. 

Dibandung aku tinggal disebuah kost yang letak kostnya hanya
300 meter dari kampusku. Jadi kalau berangkat kekampus aku hanya cukup berjalan
kaki. Awal kuliah memang sangat menyenangkan, namun lama kelamaan aku menjadi
bosan. Semua mahasiswa yang kuliah dikampusku memakai seragam yang sama, yang
membedakan hanyalah warna jas-nya saja. Kuliah kampusku ini memanglah sangat
ketat, selain harus memakai seragam aku juga harus berangkat tepat waktu yaitu
pukul 07.15. Tidak hanya itu bahkan dikampusku senioritas sangatlah penting,
jika bertemu kakak kelas harus menyapa dengan panggilan “Kak”. Membosankan buka
para pembaca ??? padahal sewaktu SMA dulu aku orang yang tidak bisa diatur. Dan
semasa sekolah dulu aku sering membolos,hha. Tapi yasudahlah itu demi kebaikan
dan demi merubah nasibku. Tidak terasa kuliah yang membosankan itu-pun berlalu,
dan tibalah waktu liburan semester. Liburan semester bagiku adalah suatu surga
dunia bagiku. Liburan smester-pun datang, tanpa menunda-nunda lagi aku segera berkemas
lalu menuju kestasiun dan segera membeli tiket untuk pulang kampung. 

Tiket kereta exekutif-pun aku beli pagi itu, setelah membeli
tiket aku-pun masuk kedalam kereta dan duduk dikursi, “ Tuttttttttttt….
Tuttttttttttt…. Tuttttttttttt…., ” suara klakson kereta, itu tanda kereta-pun
berjalan. “ Akhirnya

aku-pun pulang kampung, yesss… bey kampus meyebalkan,
hahaha…, ” gumamku didalam kereta dengan girangnya. Singkat cerita, aku-pun
telah sampai dirumah, seampainya dirumah karena sudah sore aku-pun segera
mandi. Beberapa menit mandi aku-pun selesai lalu segera memakai kaos dan celan
pendek berbahan. Stretch. Aku yang saat itu kebetulan jomblo, selama liburan
yang aku lakukan hanyalah nongkrong bersama teman-teman lamaku dulu.  Tidak terasa sudah satu bulan aku dirumah,
dan masa-masa membosankan dikampus 2 hari lagi akan datang lagi. Karena 2 hari
lagi sudah msuk kuliah pagi itu-pun aku meminta kakak-ku mengantarku kestasiun
tawang lagi, sesampainya distasiun kakak-kupun pulang kembali kerumah karena dia
harus menjalani aktifitasnya sebagai wirausaha lagi.  Seperti biasa untuk membeli sebuah tiket kita
pasti harus antri dulu, huh… sungguh membosankan. Ditengah panjangnya antrian
tiket saat itu aku tidak sengaja melihat seorang wanita bertubuh mungil yang usianya
kira-kira 24 tahun yang posisinya berada didepan 2 baris. Oh iya saat itu dulu
usiaku baru 18 tahun. Dari belakang wanita itu terlihat mungil dan tubuhnya
berisi sekali.  Pantatnya dari belakang
terlihat bulat, semok, dan pinggangnya terlihat ramping sekali. Hal itu
membuatku penasaran, dalam hatiku bertanya-tanya, dibalik tubuhnya yang sintal
itu apakah dia cantik???. Beberapa saat aku mengunggu dia untuk melihat kearah
belakang antrian.

Tidak kusangka harapanku itu terkabul, saat itu dia-pun
menengok kearah belakang. Perfect girl man… gila para pembaca ternyata dia
cantik dan kulitnya putih sekali, wow… ketika sudah melihat wajahnya seketika
itu aku-pun berangan-angan,  “ Andai saja
dia bisa duduk dibangku yang sama denganku, pasti tidak akan aku biarkan dia
lepas dari pesona asmaraku, hhe, ” ucap dalam hatiku.  Antrian demi antrian-pun telah berlalu, pada
akhirnya aku-pun mendapatkan tiket kereta itu. Kubaca tiketku ternyata aku
mendapat gerbong no 3 dan kursi paling belakang samping kamar mandi kereta.
Setelah itu-pun aku segera masuk kedalam kereta karena kakiku terasa sedikit
pegal setelah

antri tiket kereta tadi. Sembari memegang tiket aku-pun berjalan
sembari melihat nomer kereta.  Dan apa
yang terjadi setelah aku sampai pada tempat duduku. Astaga, benar-benar
terkabul harapanku tadi, gadis bertubuh mungil,sexy dan semok itu ternyata satu
bangku denganku, Yesss. Sesampainya disana aku-pun segera menaruh tasku
dibagasi kereta yang letaknya diatas bangku wanita idamanku itu. Saat itu
karena kami satu bangku akupun mulai duduk sembari berbasa-basi,  “ Eh mbak, mbakkan yang antri tiket didepanku
tadi yah, hhe…, ” ucapku menyapanya. “ Oh begitu ya mas, iya sih kyaknya mas,
soalnya aku tadi juga sempet lihat mas dibelakang aku, hhe.. Oh iya ngomong-ngomong
mas mau kemana nih, ” tanyanya aktif padaku. Wah benar-benar asik nih orangnya,
selain cantik,sexy, dan semok dia juga ramah sama orang,  “ Oh ini mbak aku mau kebandung, kalau mbak
sendiri mau kemana yah???, ” tanyaku balik. “ Lah sama dong mas aku juga mau
kebandung ketempat saudaraku di daerah setiabudhi, ” ucapnya.

“ Wah kebetulan banget mbak tujuan kita sama, aku juga mau ke setiabudhi, soalnya kampusku berada didaerah san, hhe… barengan aja kita nanti mbak naik taxy-nya, hhe.., ” kataku.  Memang kalau jodoh tuh nggak kemana, hhe, “ Wah boleh juga tuh mas, oh iya ngomong-ngomong nama mas siapa ? kan nggak enak mas kalau ngobrol nggak tahu namanya, hhe, ” ucapnya sembari tersenyum manis sekali. Nih cewek perfect banget sih, udah cantik, rmah, payudara montok, tubuhnya sexy, beuhhh… tipe aku banget deh, ucapku dalam hati,  “ Bener banget tuh mbak, namaku Tony mbak, ” kataku. “ Oh Mas Tony, kenalin namaku aku Sinta mas, ” ucapnya dengan seyuman yang menggoda. Setelah saling berkenalan kami-pun mengobrol banyak sepanjang perjalan kami. Kami dengan cepatnya akrab hingga obrolan kami-pun menjadi nyaman. Selama kami mengorol sering sekali aku mencuri-curi pandang kearah dadanya, Wuihh… sunggguh putih sekali belahan buah

dadanya. Aku bisa melihat belahan dadanya karena memang saat itu memakai kaos dengan bentuk leher baju V-neck.  Para pembaca tentu tahu, model kaos v-neck jika dipakai oleh wanita pasti akan terlihat belahan dadanya, entah itu payudara kecil atau besar pasti akan terlihat.

Baca Juga Cerita Dewasa terbaru : Ku lumat memki adik ipar meski menjerit tak peduli dan malam pertama yang asik dan melelahkan

Kebetulan juga tinggi badanku juga lebih tinggi dari Sinta,
jadi ketika duduk dan mengobrol aku bisa melihat belahan dadanya dari atas,hhe.
Melihat hal itu, otak mesum-kupun kambuh dan fantasi sexs-kupun mulai
bekerja.  Sembari terus mengobrol aku
berimajinasi mesum tentang Sinta. Aku berfantasi andai saja aku bisa bercinta
dengan Sinta dikostku pasti enak banget yah, hha. Beberapa saat aku
berimajinasi tentang sex pada akhirnya penis-kupun tiba-tiba saja berdiri,  “ Aduh gimana nih bisa malu aku kalau
ketahuan sama Sinta nih, ” ucapku dalam hati. 
Penisku saat itu-pun semakin tegang saja, semakin kutahan semakin
membesar saja penisku. Nampaknya saat itu Sinta-pun tahu dengan ereksinya
penis-ku, aku merasa seperti itu karena Sinta sempat melihat kerah penis-ku
yang sudah ereksi maksimal. Sebenarnya saat itu aku sempat merasa tidak enak,
tapi mau gimana lagi namanya juga pria normal, hha.  Aku biarkan penis-ku berdiri dibalik celana
jeans skiny-ku, bahkan saat itu sengaja aku gerak-gerakan dengan harapan Sinta
terangsang melihat kejantanku,hha. Kami terus mengobrol sepanjang perjalanan
kami. Saat itu karena kami sudah akrab kami-pun saling bertukar nomer handphone
dan pin BB. Tidak kusangka wanita secantik ini bisa tertarik padaku, saat itu
dia berkata,  “ Mas Tony kalau dilihat
lihat manis sekali yah, apalagi kalau mas ketawa lucu banget, matanya
merem,hha…, ” ucapnya.

“ Ah mbak bisa saja deh, Mbak juga cantik kog, mbak tuh
mungil tapi body mbak semok banget, bikin gemes deh, hhe, ” ucapku mulai berani
sedikit nakal.

“ Masak sih mas, kalau gemes dicubit dong,hhe, ” ucapnya mulai
menggodaku. “ Bener nih ya, ihhhhh… gemessss…,, ” ucapku sembari mencubit
pipinya. “ Aduh duh… udah dong mas gemesin akunya, sakit tau pipi aku. Awas aja
kalau cubit pipi aku lagi bakaln aku cium si Mas, ” ucapnya genit.  “ Cubit lagi ah biar dicium, ” ucapku sembari
mencubit lagi. “ Aduhhh sakit tauk… awas yah… emuuuuachhh…, ” ucapnya lalu
tiba-tiba saja mencium bibirku. Wow…. benar-benar dicium aku guest, udah gitu
dimulut lagi ciumnya, hot nggak tuh, hha. Saat itu dia mencium bibirku beberapa
detik saja. Aku yang tidak menyangka dicium oleh Sinta seketika itu diam dan
bengong, “ Hloh diem sih Mas, kenapa ??? Mau lagi yah ??? Emuuuaccch, ” ucapnya
lalu mencium aku lagi.  Gilak nih cewek
liar banget ternyata, kesempatan nih buwat aku modusin dia, ucapku dalam hati,
“ Wah kamu bener-bener cium aku, mantap banget ciuman kamu Mbak, hahhaha…, ”
ucapku girang. Saat itu penisku semakin tegang saja setelah dicium Sinta 2
kali.

Aku sangat yakin kalau Sinta benar-benar tertarik denganku,
dan kemungkinan besar aku juga bisa mengajak dia bercinta. Tanpa banyak kata
Sinta-pun lalu memegang penis-ku dari luar celana,  “ Dicium aja Mas bilang mantap, apalagi
seperti ini, ” bisiknya sembari memegang penis-ku dari luar celana. “ Ouhhhhh…
Ssssssshhh…, ” desahku pelan.  Saat itu
tempat duduk kami yang berada disamping kamar mandi memungkinkan kami untuk
berbuat mesum. Diremasnya penisku dengan penuh nafsu sex saat itu,  “ Sssshhh… Mbak jangan disini… Ouhh, nanti
kalau ketahuan penumoang lain gimana, ” ucapku sembari mendesah. “ Tenang aja
Mas, lihat tuh penumpang lagi pada tidur, ” ucapnya sembari meremas penisku. “
Oh iya yah, hhe… yaudah aku tutupin selimut aja yah biar lebih aman, ” ucapku
lalu mengambil selimut dan menutupi penisku yang sedang diremas Sinta.  Baru

saja aku menutup dengan selimut
tiba-tiba saja sudah sampai stasiun bandung, Shitttt… baru juga mau enak udah
sampai aja, “ yah baru mau enak malah udah sampai, Mbak kita terusin dikost aku
yah, Mbak ketempat saudaranya besok aja yyah !!!, ” ucapku memelas namun penuh
birahi sex. “ Hahaha, HT (horny tanggung) ya mas, kasihan… yaudah deh aku nurut
sama mas ganteng aja deh,hhe…, ” ucapnya. “ Mantap… yaduah yuk kita turun, aku
udah nggak horny banget Mbak,haha…, ” ucapku.

“ Okey Manis-ku, ” jawabnya singkat.  Saat itu kami-pun segera turun dari kereta dan segera mencari taksi. Setelah keluar dari stasiun ternyata sudah banyak taksi yang menawarkan, jadi kita tidak perlu susah-susah cari taksi deh. Singkat cerita kami-pun sudah sampai dikostku. Kost yang aku tempati sangat bebas sekali, jadi sekalipun aku menginapkan cewek dikostku tidak akan menjadi masalah.  Berjalanlah dan Sinta menuju kamar kostku, kamar kostku yang kebetulan berada dilantai dipojok membuat aku bebas mau berbuat apapun. Kebetulan juga saat itu anak-anak kost yang tinggal disitu belum balik kekost. Kost sepi sekali, hanya ada aku dan Sinta saja,  “ Wah anak-anak kost belum pada balik nih Mbak, enak nih, hhe…pas banget pokonya, ” ucapku. “ Pas apanya, pas buwat kita ml maksudnya, hha…, ” ucapnya dengan entengnya. Saat itu aku sempat kaget ketika dia bilang ML, ternyata tanpa aku meminta dia sudah menawarkan, mantap…., “ Tahu aja sih Si Mbak ini, Oh iya jangan panggil aku Mas dong Mbak, Panggil Tony aja, ” ucapku. “ Iya deh Tony, kamu juga panggil aku Sinta aja yah, jangan pakai Mbak,hhe.., ” ucapnya. “ Iya semok…, plakkk…, ” ucapku sembari menepuk pantatnya. “ Ih nakal ih, yaudah yuk masuk, masak kita mau ML didepan kamar kamu, hha…, ” ucapnya liar. “ Siap ndan…, ” jawabku singkat sembari membuka kunci pintu kostku.  Setelah

pintu terbuka kami-pun segera masuk dan aku langsung mengunci pintu kamarku kembali.

Cuaca bandung yang dingin membuat gairah sex kami membara,
tanpa banyak kata lagi kami-pun langsung bergerumul dikasurku. Kami melepas
nafsu sex kami yang tertunda dikereta tadi dengan buasnya. Kami berciuman
dengan liarnya dan Bibir kami berpangutan dengan hebatnya.  Lidah kami saling berperang didalam mulut kami,
sesekali kami saling mengisaplidah kami dengan penuh birahi sex. Saat itu
posisiku menindihnya sembari kami terus berciuman. Tanganku yang sedari tadi
ingin sekali meremas payudaranya, segera aku arahkan tanagnku pada payudaranya
yang montok dan kencang itu. Aku remasi dengan gemasnya, dan Sinta-pun
mendesah,  “ Sssssssssshhhh…. Terus remas
susu aku sayang… Ahhhhh…, ” ucapnya lalu mencium kemnali bibirku. Aku-pun terus
meremasnya dengan penuh nafsu sex. Sinta yang sudah horny itu kemudian mulai
meraih penis-ku. Diremas-remaslah penisku dengan penuh nafsu sembari kami terus
berciuman. Kami saat itu sama-sama bernafsu tinggi. Rasanya aku seperti
mendapat durian runtuh, baru kenal beberapa jam yang lalu, aku sudah bisa
langsung bercinta denganya,  “ Uhhhhh…
Terus sayang, enak … Ahhhh…, ” desahku. Untuk membuat dia semakin terangsang
aku-pun mulai menciumi lehernya, “ Sssssssshhh… Geli sayang… Ouhhh… Sshhhhh…, ”
desah nikmatnya. Aku ciumi lehernya hingga merata, bahkan aku meninggalkan
bekas merah dilehernya.

Tidak hanya itu aku juga menjilati lehernya yang harum dan
putih bersih itu, aku jilati seluruh bagian lehernya hingga lehernya basah
dengan air liurku, “ Sayanggg… kamu pandai sekali membuat aku terangsang,
Ouhhh… Sssssssshhh…, ” desahnya penuh nafsu birahi. Sinta ternyata suka sekali
dengan permainan sexs-ku, mulutnya terus meracau dan remasan tanganya pada
penisku semakin kencang saja, Ouhhh mantap sekali rasanya. Karena aku semakin
Horny, aku-pun menghentikan jilatanku pada leher dan remasan pada payudaranya,  “ Kog berhenti sih sayang, nanggung nih, ”
ucapnya dengan raut wajah sedikit kecewa. “ Jangan manyun gitu dong, kita
lepasin pakain kita

dulu yuk biar tambah enak, ” pintaku. Tanpa banyak bicara
lagi kami-pun segera melepas pakaian kami, dengan waktu singkat kami-pun sudah
telanjang bulat, “ Wah memek kamu bersih sekali ya sayang, jadi nggak sabar nih
pingin cepet-cepet masukin kontol aku kesitu, ” ucapku semnbari meremas-remas
penisku.  “ Iya dong, yaudah buruan
masukin yah, memek aku udah basah nih, hhe…, ” ucapnya sembari menarik tubuhku
hingga menindihnya lagi. 

Kami-pun kembali berciuman dengan penuh nafsu sex. Aku yang
sudah tidak kuat lagi menahan nafsu-ku langsung aku arahkan penis-kupada vagina
Sinta. Sekitar 1 menit aku gesek-gesekan penisku pada bibir vagina Sinta,
merasa Vagina Sinta sudah licin aku-pun segera menancapkan penis-ku pada
vagina-nya, “ Zlebbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb….., Ahhhhhhhh… Ouhhhhhh…, ” desah
Sinta dan desahku hampir bersamaan. “ Ouhhhh… penis kamu panjang dan besar
sayang, ayo buruan genjot memek aku… Ahhhhh…, ” ucapnya penuh nafsu sex. “ Iya
sayang… Ouhhhh…, ” jawabku singkat. 
Dengan semangat 45 aku-punmulai menggenjot vagina Sinta dengan penis-ku
yang sudah tegang maksimal. Aku pompa vagina-nya dengan penuh nafsu sex. Aku
tancapkan dalam-dalam penisku, dan pada saat mundur aku tarik keluar seluruh
batang penis-ku hingga hampir terlepas dari vagina-nya. Terus aku lakukan gaya
sex yang seperti itu,  “ Ouhhh sayang,
Ssssssshhhh…. Hebat cara ngesex kamu, terus lakukan seperti tiu sayang,
Ahhhhh…, ” ucapnya diikuti desahannya. 
Aku genjot vagina Sinta dengan berbagai variasi sex, kadang aku genjot
kekanan, kekiri bahkan aku juga mengacak genjotan penisku pada vagina Sinta
naik-turun. Terus aku lakukan seperti itu dengan cepatnya. Desahan Sinta
semakin tidak terkontrol saat itu, untung saja anak-anak kost belum pada pulang
ke kost.

Tubuhnya menggelincang kekanan, kekiri, bahkan naik turun.  Sekitar 15 menit aku melakukan gaya sex seperti itu. Ketika aku sedang asik-asiknya menikmati memeknya, tiba-tiba saja dia meminta berganti posisi sex dengan gaya doggy style, “ Sayang kita ML pakai gaya sex Doggy

style yah biar aku cepet keluar, ” pintanya dengan wajah penuh nafsu sex. “ Iya sayang, yuadah kamu buruan nungging, ” ucapku.  Tanpa menjawab lagi Sinta-pun segera merubah posisi sex-nya. Dia menungging dan membelakangiku, Wow… memeknya semakin menggemaskan saja dilhat dari belakang. Terlihat belahan vagina Sinta nampak jelas dan gemuk dengan dipenuhi lendir kawinya. Sesaat memandangi kemudian aku kembali menusukan penisku,  “ Blessssssssssssssssssss…. Ouhhhhhh…. Enak sekali pakai gaya doggy style ini… Ahhhhh…, ” ucapnya penuh birahi sex.

Baca Juga Cerita Mesum Dewasa : Waktu Kuliah

Tanpa banyak bicara aku-pun segera memaju mundurkan penisku
dengan hebatnya. Sembari menusuk vagina-nya aku memegangi pantat semoknya yang
bulat, putih bersih, dan kenyal. Semakin liar saja permainan sexs kami saat
itu. Sekitar 5 menit aku menusuk vagina-nya, 
“ Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…. Aku keluar sayang… Sssssssshhhh….
Ahhhhhhhhh…, ” desah panjang keluar dari mulutnya.  Akhirnya Sinta mendapatkan klimaks-nya, saat
itu tubuh Sinta mengejang diikuti semburan lendir kawinnya yang hangat sekali.
Merasakan hal itu aku semakin bernafsu saja, aku tidak perduli dia sudah
klimaks, terus saja aku genjot vagina-nya dengan kencangnya. Aku menikmati
sekali vagina Sinta dengan penuh nafsu. Saat itu aku masih terus bertahan.  Kurang lebih selama 15 menit aku ngesex
dengan gaya doggy style, mulailah kurasakan ada sebuah cairan yang rasanya
mendesak dari dalam penisku. Aku tahu itu tanda bahwa aku akan segera orgasme.
Merasakan hal itu semakin gila saja aku menggenjot vagina Sinta. Selang
beberapa menit,  “ Ouhhhhhhhhhh…
Crottttttttttt… Crottttttttttt… Crottttttttttt… Crottttttttttt…, ”  Tanpa bertanya kepada Sinta, aku keluarkan
saja spermaku didalam vagina Sinta. Kutancapkan dalam-dalam penisku didalam
vagina Sinta diikuti semburan spermaku yang membanjiri liang vagina Sinta.
Sungguh nikmat sekali rasanya ngentot dengan Sinta,  “ Uhhhhhhhhhhhhhh… hangat sekali sayang…

Ahhhhhhh… Sperma kamu banyak sekali… Ahhhhh…, ” ucapnya
nampak menikmati sekali semburan spermaku pada liang senggamanya.  “ Memek kamu benar-benar luar biasa nikmatnya

sayang, tidak akan aku biarkan memek kamu nganggur mala mini, Ahhhhhhh…, ”
ucapku sembari menikmati orgasmeku. Beberapa saat aku biarkan penis-ku menancap
didalam vagina Sinta. Setelah merasa puas aku cabut penisku dari vagina
Sinta,  “ Blupppppppppppppppppppp…..
Syurrrrrrrrrrrrrrrrrrr… Syurrrrrrr…., ” suara penisku yang tercabut dari vagina
Sinta diikuti mengalirnya sperma-ku yang keluar dari liang senggama Sinta.
Spermaku kembali keluar dari vagina Sinta hingga bercucuran membasahi kasurku.
Sinta masih saja terus menungging sembari menikmati sisa-sisa percintaan kami.
Setelah beberapa menit menikmati itu, aku dan Sinta-pun terkapar lemas dikasur
dengan nafas yang memburu,  “ kamu hebar
sayang, habis ini kita ML lagi yah sayang…hhe…, ” ucap Sinta ketagihan. “ Iya
sayang, tapi kamu harus rangsang aku yah biar kontol aku berdiri lagi, hhe…, ”
ucapku dengan nafas yang memburu. Sesaat kami beristirahat diatas kasur dengan
nafas yang terengah-engah. Aku lihat saat itu jam sudah menunjukan pukul pukul
17.30. Sinta yang masih ingin bercinta dia-pun mengelus-elus penisku dengan
lembutnya, hanya butuh 1 menit saja penisku kembali berdiri. Melihat hal itu
Sinta-pun segera naik keatasku, lalu penisku digesek-gesekan pada bibir
vaginya. Beberara saat dia melakukan itu akhirnya vagina Sinta basah kembali.

Merasah vagina sudah basah dia-pun segera membenamkan
penisku didalam vaginanya. Saat itu dia memilih dengan gaya sex women top,  “ Blesssssssssssssssssssssssss…. Ahhhhhhhhh…,
” desahnya.  Tanpa basa-basi dia
bergoyang diatas tubuhku, penisku serasa diremas-remas oleh otot vagina Sinta,
Ouhhhh nikmatnya. Dia bergoyang dengan liarnya diatas tubuhku, Sinta sungguh
seperti bintang bokep professional. Dengan gaya women on top dia orgasme
berkali-kali. Entah berapa kali dia orgasme, yang aku tahu saat itu tubuhnya
sering mengejang dan mendesah panjang. 
ML pada ronde kedua kami lakukan selama 45 menit hingga pada akhirnya
aku mendapatkan klimasks-ku kembali. Untuk yang kedua kalinya aku mengeluarkan
spermaku pada vagina Riri., sungguh memuaskan servis sex dari Sinta. Pada hari
itu-pun kami melakukan hubungan

sex hingga 6 kali. Sampai-sampai penisku terasa
sakit ketika mengeluarkan sperma yang terakhir. 
Sinta memang benar-benar hypersex, setelah permainan sex kami yang
terakhir kami-pun sama-sama lemas.

Kami terkapar lemas tak berdaya seperti tidak punya tenaga
lagi. Karena kami lelah sekali kami-pun tertidur pulas dengan alat vital yang
masih berlumur lendir kawin kami. Bahkan kami tidur dengan posisi telanjang
tanpa sehelai kain-pun yang menempel pada tubuh kami.  Singkat cerita keesokan jarinya kami-pun
terbangun pada jam 8 pagi. Badanku rasanya pegal dan tubuhku rasanya lemas
sekali,  “ Sayang aku pamit dulu yah, aku
mau ketempat saudaraku dulu, next time kita ML lagi yah, hhe… Yaudah kamu
lanjutin tidur kamu lagi, kamu nggk usah anterin aku yah, Emuaacchhh…, ”
ucapnya lalu mencium bibirku. “ Iya sayang, hati-hati kamu yah, nanti kita
bbman yah, ” jawabku.  Kemudian Sinta-pun
segera memakai pakainya, setelah itu dia bergegas pergi dan aku melanjutkan
tidurku kembali. Setelah kejadian itu baru aku ketahui kalau dia adalah SPG
elektronik yang bekerja di pasar glodok Jakarta.

Sinta saat itu hanya mampir sebentar ketempat saudaranya,
sore harinya dia langsung pulang kejakarta, karena hari kesokan harinya dia
harus bekerja.  Kami selalu komunikasi
lewat bbm atau-pun telefon. Semenjak skandal sexs yang kami lakukan dia sering
mengirim foto dan video bugilnya lewat bbm. Gilak hal itu membuatku horny,
karena di bandung aku tidak punya pacar hanya onani yang menjadi pelampiasan
nafsuku. Dia berjanji akan kembali lagi kebandung jika ada waktu senggang.  Janji Sinta itu membuat aku tak sabar
menunggu kedatanganya untuk bisa merasakan kehangatan bercinta dengan Sinta
lagi. Untuk kisah sexs-ku dengan Sinta masih banyak hloh para pembaca, terus
baca artikel dewasa diweb ini yah, jika ada waktu aku akan menuliskan kembali
cerita sexs-ku dengan Sinta.

perawan ngentot pertama

Aku tiba di rumah Om Bagas pada pukul 22.00, karena
kelelahan aku langsung

tidur pulas, Besok paginya, aku langsung disambut oleh
hangatnya nasi goreng untuk sarapan pagi. Dan yang bikin aku kaget, heran
bercampur kagum, ada sosok gadis yang dulunya masih kelas 4 sd, tapi kini sudah
tumbuh menjadi remaja yang cantik jelita. Namanya Nina. Kulitnya yang putih,
matanya yang jernih, serta tubuhnya yang indah dan seksi, mengusik mataku yang
nakal.  “Hallo Kak..! Sorry, tadi malam
Nina kecapean jadi tidak menjemput kakak. Silahkan di makan nasi gorengnya, ini
Nina buat khusus dan spesial buat Kakak.” Katanya sembari menebarkan senyumnya
yang indah. Aku langsung terpana.  “Ini
benar Nina yang dulu, yang masih ingusan?” Kataku sambil ngeledek. “Ia, Nina
siapa lagi! Tapi udah enggak ingusan lagi, khan?” katanya sambil mencibir.  “Wah..! Udah lama enggak ketemu, enggak
taunya udah gede. Tentu udah punya pacar, ya? sekarang kelas berapa?” tanyaku.  “Pacar? Masih belum dikasih pacaran sama Papa.
Katanya masih kecil.

Tapi sekarang Nina udah naik kelas dua SMA, lho! Khan udah
gede?” jawabnya sambil bernada protes terhadap papanya.  “Emang Nina udah siap pacaran?” tanyaku. Nina
menjawab dengan enteng sambil melahap nasi goreng.  “Belum mau sih..! Eh ngomong-ngomong nasinya
dimakan, dong. Sayang, kan! Udah dibuat tapi hanya dipelototin.” Aku langsung
mengambil piring dan ber-sarapan pagi dengan gadis cantik itu. Selama sarapan,
mataku tak pernah lepas memandangi gadis cantik yang duduk didepanku ini.  “Mama dan Papa kemana? koq enggak sarapan
bareng?” tanyaku sambil celingak-celinguk ke kiri dan ke nanan.  Nina langsung menjawab, “Oh iya, hampir lupa.
Tadi Mama nitip surat ini buat kakak. Katanya ada urusan mendadak”.  Nina langsung menyerahkan selembar kertas
yang ditulis dengan tangan. Aku langsung membaca surat itu. Isi surat itu
mengatakan bahwa Om Bagas dan tante Rita ada urusan Kantor di Surabaya selama
seminggu. Jadi mereka menitipkan Nina kepadaku. Dengan kata lain Aku kebagian
jaga rumah dan menjaga Nina selama seminggu. 

“Emangnya kamu

udah biasa ditinggal kayak gini, Nin?”
tanyaku setelah membaca surat itu.  “Wah,
Kak! seminggu itu cepat. Pernah Nina ditinggal sebulan” jawabnya.  “Oke deh! sekarang kakak yang jaga Nina
selama seminggu. Apapun yang Nina Mau bilang saja sama kakak. Oke?” kataku.  “Oke, deh! sekarang tugas kakak pertama,
antarkan Nina jalan-jalan ke Mall. Boleh, Kak?” Nina memohon kepadaku.  “Oh, boleh sekali. Sekarang aja kita berangkat!”
setelah itu kami beres-beres dan langsung menuju Mall.  Siang itu Nina kelihatan cantik sekali dengan
celana Jeans Ketat dan kaos oblong ketat berwarna merah muda. Semua serba
ketat. Seakan memamerkan tubuhnya yang seksi. 
Pulang Jalan-jalan pukul 19. 00 malam, Nina kecapean. Dia langsung pergi
mandi dan bilang mau istirahat alias tidur. Aku yang biasa tidur larut pergi ke
ruang TV dan menonton acara TV. Bosan menonton acara TV yang kurang
menyenangkan, Aku teringat akan VCD Porno yang Aku bawa dari Manado. Sambil
memastikan Nina kalau sudah tidur, Aku memutar Film Porno yang Aku bawa itu.
Lumayan, bisa menghilangkan ketegangan akibat melihat bodinya Nina tadi siang. 

Karena keasyikan nonton, Aku tak menyadari Nina udah sekitar
20 menit menyaksikan Aku Menonton Film itu. Tiba-tiba, “Akh..! Nina memekik
ketika di layar TV terlihat adegan seorang laki-laki memasukkan penisnya ke
vagina seorang perempuan. Tentu saja Aku pucat mendengar suara Nina dari arah
belakang. Langsung aja Aku matikan VCD itu. 
“Nin, kamu udah lama disitu?” tanyaku gugup.  “Kak, tadi Nina mau pipis tapi Nina dengar
ada suara desahan jadi Nina kemari” jawabnya polos.  “Kakak ndak usah takut, Nina enggak apa-apa
koq. Kebetulan Nina pernah dengar cerita dari teman kalo Film Porno itu asyik.
Dan ternyata benar juga. Cuma tadi Nina kaget ada tikus lewat”. Jawab Nina. Aku
langsung lega.  “Jadi Nina mau nonton
juga?” pelan-pelan muncul juga otak terorisku. 
“Wah, mau sekali Kak!” Langsung aja ku ajak Nina menonton film itu

dari
awal.  Selama menonton Nina terlihat
meresapi setiap adegan itu. Perlahan namun pasti Aku dekati Nina dan duduk
tepat disampingnya.  “Iseng-iseng kutanya
padanya “Nina pernah melakukan adegan begituan?” Nina langsung menjawab tapi
tetap matanya tertuju pada TV.  “Pacaran
aja belum apalagi adegan begini.”  “Mau
ndak kakak ajarin yang kayak begituan. Aysik, lho! Nina akan rasakan kenikmatan
surga. Lihat aja cewek yang di TV itu. Dia kelihatannya sangat menikmati adegan
itu. Mau ndak?” Tanyaku spontan. 

“Emang kakak pandai dalam hal begituan?” tanya Nina menantang.  “Ee..! nantang, nih?” Aku langsung memeluk Nina dari samping. Eh, Nina diam aja. Terasa sekali nafasnya mulau memburu tanda Dia mulai terangsang dengan Film itu.  Aku tak melepaskan dekapanku dan Sayup-sayup terdengar Nina mendesah sambil membisikkan, “Kak, ajari Nina dong!”. Aku seperti disambar petir.  “Yang benar, nih?” tanyaku memastikan. Mendengar itu Nina langsung melumat bibirku dengan lembut. Aku membiarkan Dia memainkan bibirku. Kemudian Nina melepas lumatannya.  “Nina serius Kak. Nina udah terangsang banget, nih!” Mendengar itu, aku langsung tak menyia-nyiakan kesempatan. Aku langsung melumat bibir indah milik Nina. Nina menyambut dengan lumatan yang lembut.  Tiga menit kemudian entah siapa yag memulai, kami berdua telah melepaskan pakaian kami satu persatu sampai tak ada sehelai benangpun melilit tubuh kami. Ternyata Nina lebih cantik jika dilihat dalam kondisi telanjang bulat. Aku mengamati setiap lekuk tubuh Nina dengan mataku yang jelalatan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sempurna. Nina memiliki tubuh yang sempurna untuk gadis seumur dia. Susunya yang montok dan padat berisi, belum pernah tersentuh oleh tangan pria manapun. 

Baca Juga Cerita Sex Panas : Gadis Glamor Penuh Sensasi

“Koq Cuma dilihat?” Lamunanku buyar oleh kata-kata Nina itu.
Merasa tertantang oleh kata-katanya, Aku langsung membaringkan Nina di Sofa dan
mulai melumat bibirnya kembali sambil tanganku dengan lembutnya meremas-remas
susunya Nina yang montok itu. Nina mulai mendesah-desah

tak karuan.  Tak puas hanya meremas, semenit kemudian
sambil tetap meremas-remas, Aku menghisap puting susu yang berwarna merah muda
kecoklatan itu, bergantian kiri dan kanan. 
“Oh.. Kak.. Kak..! Enak se.. ka.. li.. oh..!” desah Nina yang membakar
gairahku. Jilatanku turun ke perut dan pusar, lalu turun terus sampai ke
gundukan kecil milik Nina yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang masih sedikit.  “Ah.. Geli sekali, Kak.. Oh.. nikmat..!”
desah Nina waktu Aku jilat Kelentitnya yang mulai mengeras karena rangsangan
hebat yang aku ciptakan. Tanganku tak pernah lepas dari Susu Nina yang montok
itu. Tiba-tiba, Nina memekik dan melenguh tertahan sambil mengeluarkan cairan
vagina yang banyak sekali.  “Akh.. ah..
oh.. e.. nak.. Kak.. oh..!” Itulah orgasme pertamanya. Aku langsung menelan
seluruh cairan itu. Rasanya gurih dan nikmat. 
“Gimana Enak, Nin?” tanyaku sambil mencubit puting susunya.  “Wah, Kak! Nikmat sekali. Rasanya Nina
terbang ke surga.” Jawabnya sambil meraih baju dalamnya. Melihat itu, Aku
langsung mencegahnya.  “Tunggu, Masih ada
yang lebih nikmat lagi.” Kataku. 

“Sekarang kakak mau ajarin Nina yang kayak begitu” sambil
menunjuk adegan di TV dimana serang perempuan yang sedang menghisap penis
laki-laki.  “Gimana, mau?” Tanyaku
menantang.  “Oke deh!” Nina menjawab dan
langsung meraih penisku yang masih tertidur. Nina mengocok perlahan penisku itu
seperti yang ada di TV. Lalu dengan malu-malu Dia memasukkannya ke mulutnya
yang hangat sambil menyedot-nyedot dengan lembut. Mendapat perlakuan demikian
langsung aja penis ku bangun. Terasa nikmat sekali diperlakukan demikian. Aku
menahan Air maniku yang mau keluar. Karena belum saatnya. Setelah kurang lebih
15 menit diemut dan dibelai olah tangan halus Nina, penisku udah siap tempur.  “Nah sekarang pelajaran yang terakhir”
Kataku. Nina menurut aja waktu Aku angkat Dia dan membaringkan di atas karpet.
Nina juga diam waktu Aku mengesek-gesek penisku di mulut vaginanya yang masih
perawan itu. Karena udah kering lagi, Aku kembali menjilat kelentit Nina sampai

Vaginanya banjir lagi dengan cairan surga. Nina hanya pasrah saja ketika Aku
memasukkan penisku ke dalam vaginanya.  “Ah..
Sakit, Kak.. oh.. Kak..!” jerit Nina ketika kepala penisku menerobos masuk.
Dengan lembut Aku melumat bibirnya supaya Nina tenang. Setelah itu kembali Aku
menekan pinggulku.  “Oh.. Nina.. sempit
sekali.. Kamu memang masih perawan, oh..!” Nina hanya memejamkan mata sambil
menahan rasa sakit di vaginanya. 

Setelah berjuang dengan susah payah, Bless..! “Akh.. Kak..
sakit..!” Nina memekik tertahan ketika Aku berhasil mencoblos keperawanannya
dengan penisku. Terus saja Aku tekan sampai mentok, lalu Aku memeluk erat Nina
dan berusaha menenangkan Dia dengan lumatan-lumatan serta remasan-remasan yang
lembut di payudaranya. Setelah tenang, Aku langsung menggenjot Nina dengan
seluruh kemampuanku.  “Oh.. e.. oo..
hh.., ss.. ah..!” Nina mendesah tanpa arti. Kepalanya kekanan-kekiri menahan
nikmat. Nafasnya mulai memburu. Tanganku tak pernah lepas dari payudara yang
sejak tadi keremas-remas terus. Karena masih rapat sekali, penisku terasa
seperti di remas-remas oleh vaginanya Nina, 
“Oh.. Nin, enak sekali vaginamu ini, oh..!” Aku mendesah nikmat.  “Gimana, enak? nikmat?” tanyaku sambil terus
menggenjot Nina.  “enak.. sekali, Kak..
oh.. nikmat. Te.. rus.. terus, Kak.. oh..!” Desah Nina.  Setelah kurang lebih 25 menit Aku menggenjot
Nina, tiba-tiba Nina mengejang.  “K..
Kak..! Nina udah enggak tahan. Nina mau pi.. piss.. oh..!” Kata Nina sambil
tersengal-sengal.  “Sabar, Nin! Kita
keluarkan Bersama-sama, yah! Satu..” Aku semakin mempercepat gerakan pinggulku. 

“Dua.., Ti.. nggak.. oh.. yess..!” Aku Menyemburkan
Spermaku, croot.. croot.. croott..! Dan bersamaan dengan itu Nina juga
mengalami orgasme.  “Akh.. oh.. yess..!”
Nina menyiram kepala penisku dengan cairan orgasmenya. Terasa hangat sekali dan
nikmat. Kami saling berpelukan menikmati indahnya orgasme. Setelah penisku
menciut di dalam vagina Nina, aku mencabutya. Dan langsung terbaring di samping
Nina. Kulihat Nina masih tersengal-sengal. Sambil tersenyum puas, Aku mengecup
dahi Nina dan berkata  “Thank’s Nina!
Kamu telah memberikan harta berhargamu kepada kakak.

Kamu menyesal?” Sambil
tersenyum Nina menggelengkan kepalanya dan berkata,  “Kakak hebat. Nina bisa belajar banyak
tentang Sex malam ini. Dan Nina Serahkan mahkota Nina karena Nina percaya kakak
menyayangi Nina. Kakak tak akan ninggalin Nina. Thank’s ya Kak! Yang tadi itu
nikmat sekali. Rasanya seperti di surga.” 
Kemudian kami membenahi diri dan membersihkan darah perawan Nina yang
berceceran di karpet. Masih memakai BH dan celana dalam, Nina minta Aku
memandikan Dia seperti yang Aku lakukan sekitar enam tahun yang lalu. Aku
menuruti kemauannya. Dan kamipun madi bareng malam itu. Sementara mandi,
pikiran ngereskupun muncul lagi ketika melihat payudara Nina yang mengkilat
kena air dari shower. Langsung aja kupeluk Nina dari belakang sambil kuremas
payudaranya.  “Mau lagi nih..!” Kata Nina
menggoda. Birahiku langsung naik digoda begitu. 

“Tapi di tempat tidur aja, Kak. Nina capek berdiri” kata
Nina berbisik. Aku langsung menggendong Nina ke tempat tidurnya dan menggenjot
Nina di sana. Kembali kami merasakan nikmatnya surga dunia malam itu. Setelah
itu kami kelelahan dan langsung tertidur pulas. 
Pagi harinya, aku bangun dan Nina tak ada disampingku. Aku mencari-cari
tak tahunya ada di dapur sedang menyiapkan sarapan pagi. Maklum tak ada
pembantu. Kulihat Nina hanya memakai kaos oblong dan celana dalam saja.
Pantatnya yang aduhai, sangat elok dilihat dari belakang. Aku langsung
menerjang Nina dari belakang sambil mengecup leher putihnya yang indah. Nina
kaget dan langsung memutar badannya. Aku langsung mengecup bibir sensualnya.  “Wah.. orang ini enggak ada puasnya..!” kata
Nina Menggoda. Langsung saja kucumbu Nina di dapur. Kemudian Dia melorotkan
celana dalamku dan mulai menghisap penisku. Wah, ada kemajuan. Hisapannya
semakin sempurna dan hebat. Aku pun tak mau kalah. Kuangkat Dia keatas meja dan
menarik celana dalamnya dengan gigiku sampai lepas. Tanganku menyusup ke dalam
kaos oblongnya. Dan ternyata Nina tak memakai BH. Langsung aja kuremas-remas
susunya sambil kujilat-jilat kelentitnya. Nina

minta-minta ampun dengan
perlakuanku itu dan memohon supaya Aku menuntaskan kerjaanku dengan cepat. 

“Kak.. masukin, Kak.. cepat.. oh.. Nina udah enggak tahan, nih!” Mendengar desahan itu, langsung aja kumasukkan penisku kedalam lubang surganya yang telah banjir dengan cairan pelumas. Penisku masuk dengan mulus karena Nina sudah tidak perawan lagi kayak tadi malam. Dengan leluasa Aku menggenjot Nina di atas meja makan.  Setelah sekitar 15 menit, Nina mengalami orgasme dan disusul dengan Aku yang menyemburkan spermaku di dalam vagina Nina.  “Oh.. enak.. Kak.. akh..!” desah Nina. Aku melenguh dengan keras  “Ah.. yes..! Nina, kamu memang hebat..”  Setelah itu kami sarapan dan mandi sama-sama. Lalu kami pergi ke Mall. Jalan-jalan.  Begitulah setiap harinya kami berdua selama seminggu. Setelah itu Om Bagas dan Tante Rita pulang tanpa curiga sedikitpun kamipun merahasiakan semuanya itu. Kalau ada kesempatan, kami sering melakukkannya di dalam kamarku selama sebulan kami membina hubungan terlarang ini. Sampai Aku harus pulang ke Manado. Nina menangis karena kepergianku. Tapi Aku berjanji akan kembali lagi dan memberikan Nina Kenikmatan yang tiada taranya.  Demikianlah cerita sex panas Ngentot gadis SPG Elektronik yang putih mulus dan Perawan ngentot pertama oleh cerita sex hot.