Pelajaran Spesial

Author:

 | ” selamat malam pemirsa, tahukah anda bahwa Menstimulasi indera-indera dalam tubuh, seperti memasang
lagu-lagu favorit atau menyemprotkan wewangian yang seksi bisa mempengaruhi libido seorang wanita.
Indera-indera pada tubuh memiliki kemampuan untuk meningkatkan libido dengan cara yang berbeda.
Disarankan untuk menstimulasi indera dengan cara yang berbeda-beda. Misal, cari kumpulan lagu baru,
berikan penutup mata pasangan (bisa dengan scarf lembut), agar ia bisa memfokuskan diri pada indera lain
yang sedang distimulasi.

Cara lainnya, Anda bisa gunakan lotion wangi untuk pijatan. Gunakan imajinasi
Anda untuk menstimulasi indera yang berbeda. dan berita seputar aktivitas sexual tadi menutup bincang-
bincang kita pada malam hari ini, terimakasih atas perhatian dan partisipasi anda melalui hotline
service kami. salam hangat dari kami semoga anda dan pasangan selalu berbahagia.”

penggalan diatas adalah kalimat penutup dari acara bincang malam yang disiarkan langsung oleh sstv yang
kami saksikan diruang keluarga rumah kami dan pada malam itu hanya ada saya dengan umi. rumah yang tidak
terlalu besar, abah sudah 2 tahun berpisah dengan umi karena watak abahku yang selalu mementingkan
keluarga besarnya.

dan sekarang usiaku menginjak 14 tahun dan umi baru merayakan ultahnya yang ke 39, tentu hubungan kami
sangat
dekat, kami sering membicarakan persoalan remaja kini yang menurut umi sudah pada tahap yang kritis.
banyak nasehat yang saya terima namun begitu umi tetap membuka diri untuk menerima bantahan yang saya
kemikakan jika memang hal tersebut tidak melenceng dari konteks. juga pada malam itu kami membicarakan
apa yang baru kami saksikan bersama.

“umi, menurut umi apa tema yang diangkat oleh acara tadi dapat dianggap mewakili keadaan yang sebenarnya
dalam kehidupan berkeluarga?” tanyaku mengomentari acara yang baru berahir dan untuk menyegarkan suasana
yang terasa sunyi, jawab umi
“dalam saat-saat tertentu hal itu sering menjadi penyebab keretakan hubungan pasangan”.
“apa sebabnya?” tanyaku lagi
” mereka menganggap remeh hal-hal kecil dan tak menyadari itu seperti bola salju yang tengah bergulir,
semakin lama semakin membesar” penjelasan umi, kusandarkan punggungku ditubuh umi.

semerbak harum dan lembut belain umi terasa nyaman dan indah. umi meraih remoute control dan mematikan
tv

“dah malam bobo de”
“nantilah mi masih ada yang ingin ade tanyakan” kataku.
“tetang apa sayang” jawab umiku.
“mi apa ade sudah boleh tahu mengenai sex?” tanyaku lagi,
“lho kamu kan sudah tahu dari acara tadi dan kita juga sudah sering membicarakannya?, terus kamu ingin
tahu apalagi tentang sex” jawab umi lembut sambil mendekap erat tubuhku diiringi senyum keibuanya yang
selalu menjadikanku tetap betah dengannya.

tatapan mata dan kecupannya menambah rasa cintaku padanya,

“umi bolehkah saya mernikmati sex? ” tanyaku polos.

walu tak segera kudapat jawaban umi namun tidak umi lepas dekapanya, ouhhh dadanya yang hangat dan empuk
makin melekat dipunggungku, beberapa kali kutelan ludah untuk membasahi kerong konganku yang terasa
makin mengering nafas kami saling beradu dalam keheningan malam.

“sayang apa kamu sudah yakin ingin melakukannya? suaranya lirih tepat ditengaku hingga hembusan lembut
menggetarkan hatiku untuk menjawanya.

terus terang saya sendiri takut mengtarakannya, takut kalua ditolak dan kena marah karena dianggap
lancang. fantasiku.com bagaimanapun dia adalah umi yang telah melahirkan dan membesarkanku namun semuanya berubah saat
kudengar jawabanya tadi,

“kamu harus janji untuk berhati-hati dalam melakukan sex, hindarilah berganti-ganti pasangan
yach,,menurut umi kamu juga mesti tahu yang terbaik” imbuhnya sambil meraih satu tangan kiriku
diimbingnya mengusap pahanya.

lama kami melakukan hal tersebut hingga umi membalikan tubuhku dan saling berhadapan, deru nafasnya
beradu dengan degug jantungku yang semakin memburu ditununnya tangan kanan ini kedada kirinya menyusuri
motif-motif pada baju dan ketika dipangkal dada umi yang membusung diremas-remaskanlah telapak
tanganku.kepalanya tengadah mulut medesah-desah

” ach… achhhh….. aaachhhhhhhh” sedang tangan kiriku menysup kelipatan roknya bergerak naik turun dari
tengah paha sampai kebagian pertemuan dua paha tersebut.

tempat yang lebih hangat dan paling pribadinya saat kuberanikan menyusuri bagian itu umi mendongak keras
hingga tubuhnya menumbuk sandaran sofa. kini kedua kakinya dibuka lebar dan “cup cup cup” mulut kami
saling serang dengan ganas tanagn dan kakinya mendekap erat tubuhku, kuhujani wajah putih dan halusnya
dengan kecupan-kecupan liar hingga basah rata, hidung, mata, alis, juga pipinya makin basah, dan ketika
keningnya mendapat giliran mulutku umi berucap

“yang itu kamu jilatin”.
“srep sreeppp” ratalah dahi umi dengan sapuan lidahku yang berulang-ulang.

lidahku semakin menjadi-jadi menyapu kecelah jilbabnya dan mendarat lagi dimulut umi saling berpagut-
pagut. umi kembali membusungkan dada dengan tangan kiri menarik kancing baju sedang tangan kanannya yang
masih mencengkram keras rambutku, payudara umi nyembul dari balik baju mataku terbelalak menyaksikannya
bersih, besar, dan berdegug mengikuti irama jantungnya yang makin kencang.

saya yang masih terpaku karena teringat sewaktu kecil saya juga sangat bergantung dari payudara umi dan
kini menikmatinya dalam porsi yang lain. sementara tangan kiriku menggeranyang hingga panatanya tangan
kananku meremas-remas payudara sebelah kiri umi baju bagian kanan umi tersingkap sudah mempertotonkan
bukit indah nan putih bak terlapisi salju tapi hangat. umi menatap dalam padaku seolah meminta ku unntuk
memulai permainan yang umi kehendaki, didekatkan wajaku pada payudaranya

” pakai lidahmu lagi sayang,,,,” dan kusapukan mulai dari belahannya
“seeep seeep ,,, enak sayang echhh terusss naik” suara umi serak diantara dengus nafas memburunya terasa
panas didahiku.

kulanjutkan jilatan-jilatanku hingga tali bra crem yang senada dengan payudara umiku, terus menuju
samping
tak ingin kulalui barang sejengkal pun dari dayudara umi yang ah bluar biasa, desaha, erangan dan
rancauan mulut umi menghangatkan ruang keluarga kami.

tak peduli dengan hubungan kami yang sesungguhnya adalah anak dan ibu, gairah kami makin membara, birahi
kami semakin bergelora. saya yang sedari awal permainan berdiri kini umi menarikku duduk disafa sedang
umi bangkit mekangkangkan kedua kakinya. photomemek.com baju panjangnya ditanggalkan dengan atraktif bagai penari tubuh
sintal umi meliuk liuk kekanan-kiri dan depan-belakang kini dalam balutan jilbab dan rok panjang dan
payudara yang masih terbungkus rapi oleh bra, umi makin kuat menekap kepalaku, ditekankan pada satu
bukitnya dan bukit yang lain umi maikan dengan satu tangannya. tak dapat kutahan ludahku kujulurkan
untuk mencari putingnya, och umi tanggap akan mauku sedikit direnggangkan kepalaku lalu sigap tangan umi
merogoh payudaranya agarkeluar dari bra dan

” inni sayang kamu netek lagi kayak waktu bayi”, benar bagai bayi yang kehausan kusambar dengan kedua
bibirku kuenyut-enyut putingnya
” achhh achhh achhhh sepppp” erangan nakal umi diantara hisapan-hisapanku. hampir 40 menit kami beradu
disofa “..Ohh? bisik desah umi, sambil memapahku kekamar dan sampai didalam umi langsung merebahkan
tubuhnya pada ranjang luas sementara aku duduk disisinya kembali kuhujani wajahnya dengan ciuman dan
semakin turun melewati leher jenjangnya ciumanku berubah menjadi sapuan lidah tanagnku bergerilya
kesetiap celah yang dapat kujangkau.

waktu terus bergulir kini umi menggulingkan tubuhnya ketengah ranjang dalamm keadaan tengkurap dan
berbantalkan kedua lengannya punggung putih mulusnya makin menggelorakanku, pantat bundarnya menantang
keatas

” lanjutkan sayang ” masih kutatap punggung indahnya ayang berhias tali bra melintang diatasnya.

kini aku duduk pada pantannya ohh empuk sekalli sapuan lidahku bermual dari sisi pinggang kiri ketengah
atas dan saat lidahku menemukan tali bra umi kuganti dengan gigitan-gigitan kecil menapaki sisi tali bra
hingga pundak umi. sementara tangganya balas meremas tangganku yang masih asyik memainkan payudaranya.

?Ohhh?terus sayang?? desah umi dengan mata setengah terpejam saat aku menjilati dan mengulum puting
susunya yg coklat kemerahan itu.

Puas dengan payudarannya ciumanku makin melorot ke bawah dan kusingkap rokpanjang umi tampaklah celana
dalamnya. Kini ciumanku hinggap di selangkangan umi. Bibir vaginanya yg berbulu aku lumat dan aku jilati
dengan penuh nafsu sampai umii mengelinjang dan mendesah-desah.

“Oughh Say.. ough.. luar biasa.. oughh.. Say..” katanya sambil menghentakkan kaki.

Rupanya umi tidak mau menjadi objek saja. Dengan ganasnya di merubah posisi dan menelajangiku. Matanya
terbelalak menyaksikan di selangkanganku yg tegak dengan gagahnya. Dengan penuh nafsu kuciumi, menjilati
dan mengocok vagina itu dengan mulut Aku yg belum pernah merasakan hal itu sebelumnya hanya bisa
melenguh dan sesekali mengeliat nikmat merasakan . Rasa nikmatnya tak bisa ku ucapkan dengan kata-kata.
Setelah puas mengneguk madu dari vagina. umi langsung mengambil posisi setengah duduk dan aku mengambil
posisi di depannya. Ia membimbing kedua tanganku untuk melorotkan rok yang dikenakannya. kini umi hanya
berbra dan jilbab yang langsung ditariknya sendiri. sayang kamu mau diatas apa dibawah umi sudah nggak
tahan nih..? rengeknya.

“umi yang diatas saja” jawabku. dan umi merebahkanku disisinya dalam keadaan berbra umi tampak buas
mekankangiku dan untuk selanjutnya umi menanggalkan juga bra yang dikenakannya sponytan payudaranya
bergelaut indah bagai mangga yang bergoyang ketika pohonnya tertiup angin. umi sudah tidak sabar lagi
akhirnya mulai mendorongkan kejantananku agar masuk kedalam vaginanya.

Ohh..rasanya nikmat sekali?, dengan gerakan teratur umi mulai melakukan gerakan maju-mundur.

“?Aduh..ohhh?terus ..teruskan ..? desah umi tidak tertahankan lagi.
“Ough Say.. ough..” desah umi sambil meremas-remas susunya.
“Terus Say.. ouuuuhuh..” aku semakin keranjingan, terlebih lagi

Kemudian umi tidur terlentang di lantai dengan kedua paha ditekuk ke atas.

“Ayo sayang.. umi udah nggak tahan.. mana burungmu say?”
“umi udah nggak tahan ya?” kataku sambil melihat pemandangan demikian menantang, vaginanya dengan
sedikit rambut lembut, dibasahi cairan harum demikian terlihat mengkilat, aku langsung menancapkan
penisku di bibir vaginanya.
“Aoghh..” teriak umi.
“Kenapa umi..?” tanyaku kaget.
“Nggak.. Nggak apa-apa kok say.. teruskan.. teruskan..”

Aku masukkan kepala penisku di vaginanya.

“Sempit sekali umi.. sempit sekali umi?”
” Nggak pa-pa say.. terus aja.. soalnya udah lama sich umi nggak ginian.. ntar juga enak kok..”Yah, aku
paksa sedikit demi sedikit, baru setengah dari penisku amblas. umii sudah seperti cacing kepanasan
menggelepar kesana kemari.

“Ough.. Son.. ouh.. Say.. enak Say.. terus Say.. oughh..” desah umii, begitu juga aku walaupun penisku
masuk ke vaginanya cuman setengah tapi kempotannya sungguh luar biasa, nikmat sekali.

Semakin lama gerakanku semakin cepat, kali ini penisku sudah amblas dimakan vagina umi. Keringat mulai
membasahi badanku dan badan umi.Tiba-tiba Tumi terduduk sambil memelukku dan mencakarku.

“Oughh Son.. ough.. luar biasa.. oughh.. Sayang..” katanya sambil merem melek.
“Kayaknya umi mau orgasme.. ough..” penisku tetap menancap di vagina
“sayang udah mau keluar ya?” Aku menggeleng, kemudian umii terlentang kembali.

Aku seperti kesetanan menggerakkan badanku maju mundur, aku melirik susunya yang bergelantungan karena
gerakanku, aku menunduk, kucium putingnya yang coklat kemerahan. umi semakin mendesah,

“Ough.. Ssayang..” tiba-tiba umi memelukku sedikit agak mencakar punggungku.
“Oughh.. Say.. aku keluar lagi..” Vaginanya kurasakan semakin licin dan semakin besar, tapi denyutannya
semakin kerasa. Aku dibuat terbang rasanya. Ah, rasanya aku sudah mau keluar. Sambil terus goyang,
kutanya umi.

“umi.. aku keluarin di mana umi..? Di dalam boleh nggak..?”
“Terseraahh.. Sayang..” desah umi.

Kupercepat gerakanku, burungku berdenyut keras, ada sesuatu yang akan dimuntahkan oleh penisku. Akhirnya
semua terasa enteng, badanku serasa terbang, ada kenikmatan yang sangat luar biasa. Akhirnya kumuntahkan
laharku dalam vagina umi, masih kugerakkan badanku dan rupanya umi orgasme kembali lalu dia gigit
dadaku,

“Oughh..”

Ternyata meski sudah berumur 39 tahun tapi vagina umi masih enak dan kencang. serasa dipijit dan
diremas-remas oleh otot-otot liang kewanitaannya. Kusetubuhi umi dengan penuh nafsu sampai akhirnya kami
sama-sama mencapai puncak secara bersamaan. Sehabis bercinta kami tidur berpelukan dengan tubuh masih
telanjang.Sejak kejadian
itu hubunganku dengan Tante Rini semakin mesra saja. Setiap ada keinginan dan kesempatan Aku selalu
tidak menolak dan bahkan semakin ketagihan untuk memenuhi hasrat seks umi yang mengelora.,,,,,,,,,,,,,