PERKOSA ISTRI KARENA SELINGKUH dan DENGAN ISTRI PAMAN PENUH NIKMAT

Author:

Esoknya tiba-tiba terbesit sebuah rencana gila. aku tak
ingin terjadi pertengkaran apalagi melabrak laki-laki itu. Tak ada gunanya! Aku
cuma ingin beri pelajaran buat istriku. 
Aku segera mengontak beberapa kawan-kawan lamaku dulu. Joko, Doni, Robi,
Boncel. Kami dulu doyan sekali pesta seks semasa kuliah. Dan kini aku akan
kontak mereka lagi untuk rencanaku memberi pelajaran buat istriku yang
selingkuh. Sebuah rencana untuk memperkosa istriku bergiliran! Rencananya: aku
akan ngajak istriku Vani untuk cek in di sebuah hotel. lalu aku akan
berpura-pura keluar untuk beli rokok. 15 menit kemudian kawan-kawanku akan
masuk kamarku dan kemudian segera menggarap istirku.  Seusai rencana, pada hari Sabtu aku berhasil
ngajak Vani cek in sebuah hotel di Jakarta Utara. “Sekali-kali bulan madu lagi
dong sayang” kataku genit. Vani rupanya
menyambut gembira ide ini. aku cek in sekitar jam 14.00 dan bermesraan sebentar
dengannya.  1 jam kemudian rencana mulai
dijalankan. Joko dan lainnya sudah menunggu di lobby. Aku ijin untuk keluar beli
rokok. Kebetulan di hotel ini pintu kamarnya tak dilengkapi dengan lubang
pengintip. jadi kalao ada tamu yang ketok pintu, Vani tak bisa melihat siapa di
luar.  Aku keluar dengan alasan beli
rokok. Sedangkan Vani aku suruh untuk berpakaian seksi. “kamu jangan pake baju
ya sayang. Pake BH dan CD aja ato pake lingerie tapi jangan pake daleman. Biar
seksi. Ntar papah balik kita langsung main”
pintaku. Vani tersenyum genit seraya setuju dengan usulku. cerita bokep  Aku turun ke lobby dan melakukan brifing terakhir
dengan Joko, Doni, Roby dan Boncel. Mereka sudah menyiapkan sebuah lap dan obat
bius. Rencananya nanti mereka akan mengetok pintu kamarku. Vani pasti mengira
itu aku. Ia sudah kusuruh mengenakan baju seksi.

Dan saat buka pintu, Joko cs akan langsung menyrebu masuk
dan membekap Vani dengan obat bius kemudian menggarapnya.  Tok tok tok… pintu diketuk dan tak lama
kemudian dibuka pelan.

Vani agak ngumpet di balik pintu karena ia cuma memakai
tanktop dan CD. Boncel langsung nerobos masuk dan secepat kilat membungkam Vani
dengan obat biusnya. Belum sempat istriku teriak, ia sudah keburu teler.  Ke 4 pria itu segera menjalankan tugasnya.
Mereka membawa Vani duduk di kursi dan mengikat kedua tangannya setelah
sebelumnya melepas tanktopnya. Setelah itu Joko memberikan obat penawar bius
yang diolesi di depan hidung Vani. Sekejap Vani terbangun dan kaget menyadari
dirinya sedang terikat tanpa baju dikelilingi 4 bertopeng.  Sebelum sempat teriak, Boncel sudah
mengeluarkan pisau duluan dan mengancam istriku, “heh kamu jangan teriak, ato
kami akan bunuh kamu sekarang juga. Jadi jangan macam2” bentaknya. Vani yang
ketakutan setengah mati langsung menurut. “Pokoknya lo nikmatin aja, layanin
kita2 sampe puas dan jangan teriak ato lapor siapa2, kecuali lu mau mati sekarang” timpal Doni. Joko kemudian menutup mata Vani dengan kain
hitam. Istriku kini dalam kondisi duduk terikat tangannya dan matanya
ditutup. 

Kini giliranku masuk kamar. Ah gila! Istriku hanya memakai CD yang sudah turun sedengkul dan tanpa BH. Rancana tahap awal berhasil! Matanya tertutup rapat dan ia tampak ketakutan. Ini sebuah pemandangan yang menggairahkan. Ke 4 kawanku sekarang sudah mulai buka celana dan terlihat kontol2 mereka sudah mulai mengacung keras. Ah permainan segera dimulai!  Joko, Doni, Roby, Boncel mengelilinginya. “heh dengerin ya manis, kalo kamu diem dan nurut kita juga nggak akan nyakitin kamu. Jadi kamu turutin aja apa yang kita mau” ancam Boncel yang memang kutunjuk jadi ketua geng perkosaan ini. Vani didudukan di kursi yang menghadap ke kasur. Joko memulai aksinya dengan meremas-remas dada Vani dari belakang sambil menciumi pipinya. Aku dengan leluasa merekam dan memotret semua adegan ini.  “oooohhh..jangaaan, ampuuuuun” Vani memelas. Tapi sesuai arahan dariku, Boncel mulai membentak “heh lo mau mati disini? Ni golok udah tinggal sabet aja ke leher lo.. udah

lu diem aja!” bentaknya. Vani kemudian terdiam. Joko melanjutkan aksinya menggerayangi tubuh istriku. Tiba-tiba Joko menarik CD Vani dengan kencang. Vani kini bugil sepenuhnya sambil duduk terikat tak berdaya.  Aku tahu Vani mulai sangat ketakutan. Tapi justru itu yang membuatku makin terangsang. Aku ingin lihat ia disiksa secara seksual, bergiliran hingga lemas. Aku ingin lihat ia disetubuhi tanpa henti semalaman, diikat tangannya, kakinya, disodok memeknya dengan banyak kontol dan dilumuri wajah dan tubuhnya dengan sperma. Aku ingin lihat Vani dientot bergilir. 

Baca jUga Cerita Seks Panas : SEX LAMA NGAK NGENTOT JADI CEPAT CLIMAKS dan MENGINTIP TANTEKU KETIKA MANDI

Doni kini membuka celananya dan terlihat kontolnya yang
sudah ngaceng dengan urat-urat di sekelilingnya. Ia berdiri di depan Vani. “ayo
manis, isep ni” katanya sambil menjambak rambut
Vani dan menekan kepalanya ke kontol yang sudah keras itu.
“mmmmmmmmppfffffff”….. Karna takut, Vani hanya menurut
saja dan kini ia sedang menyepong kontol Doni. Aku memotret adegan itu dengan
kontolku yang ngaceng juga. Doni menjambak dan menahan kepala istriku sambil
menyodok-nyodok mulut Vani dengan kontolnya. Aahhh nafsuin sekali! 5 menit
kemudian Doni membenamkan kepala Vani ke kontolnya dan crrooot..crooott.. Doni
menyemburkan spermanya ke mulut istriku. Vani terbatuk batuk dengan mulut
belepotan peju. Aku merekamnya dengan video di hapeku. Kemudian Joko, Roby dan
Boncel juga melakukan hal yang sama. Mereka menggilir mulut Vani dan
memuntahkan peju di mulutnya.  Lebih 30
menti istriku disuruh giliran mengoral 4 pria itu dan kini mereka melepaskan
tali ikatannya. Aku kembali ngumpet di kamar mandi karena mereka akan membuka
tutup mata Vani. Ke 4 pria itu kini kembali memakai masker di wajah agar tak
dikenali.  Mereka menarik Vani ke ranjang
dan menelentangkan tubuhnya yang telanjang bulat. Joko kembali mengikat tangan
Vani ke dua ujung ranjang dan kakinya. Vani kini terlentang terikat membentuk
huruf X. joko sengaja menarik kencang

ikatannya agar Vani tak bisa berkutik. Ke
4 pria itu mulai menegrubuti istriku. 
Boncel mulai menciumi wajah Vani sementara tangannya memilin puting
susunya. Sementara Roby dan Doni menciumi dan menjilati paha Vani sambil
mengelus2 paha dan betisnya.

Doni menciumi perut Vani sambil jemarinya menyusup ke bibir
vagina dan memainkan klitoris istriku. Vani kini terlihat meronta-ronta tapi
tak bisa berkutik karena terikat. Sesekali ia teriak, entah menahan sakit atau
menahan nikmat. Yang jelas ia kini sedang dekurubuti oleh 4 pria haus seks.  “toloooong..jangan perkosa saya” Vani berkali-kali memohon. Tapi keempat pria itu semakin
brutal memainkan tubuh istriku. Doni kini bahkan sedang membuka lebar memek
istriku. “wah memek lu lebar banget..lu sering
dientot ya?” kata Doni sambil tertawa. 
Boncel asik meremas dan menggigit puting susu Vani dengan ganas. “toket
lu mantep banget nih, kalo diestrum pasti bakal asik” katanya.  Hampir 15 menit adegan itu berlangsung, Joko
kini mengambil posisi di depan istriku. “ayo manis kita ngentot sekarang,”
katanya. Joko memasukkan kontolnya ke liang vagina istriku. “aaahhhhhhhhhhhh
sakiiiiiiit” rintih Vani. Tapi Joko tak
peduli. Rintihan itu justru menambah nafsunya. Pantatnta mulai digenjot,
kontolnya mulai memompa memek istriku. Makin lama makin cepat. Aku melihat Vani
hanya bisa meringis dan kadang membuka mulutnya dan kemudian dikulum oleh mulut
Joko. Setelah dientot hampir 30 menit, akhirnya Joko memuntahkan spermanya di
atas perut istriku.  Ke 3 pria lain
segera memperlakukan hal yang sama pada Vani. Ia digilir habis2an dan disemprot
sperma. Doni menyemprotkan spermanya di wajah istriku dan setelah itu menyuruh
istriku untuk membersihkan kontolnya dengan mulutnya. 

“ayo isep ni sampe bersih” kata Doni.  Vani kini dilepas ikatannya dan disuruh
berlutut di lantai depan kasur dalam keadaan bugil dan lemas. Aku mengikuti
adegan ini dengan mengintip melalui pintu kamar mandi yang kubuka sedikit.
Kuatir kalau-kalau tutup matanya terlepas. Vani masih lemas tapi Doni dan Roby

menyeretnya. Adegan itu membuatku makin terangsang. Istriku yang bugil tak
berdaya diseret-seret di lantai. Kebetulan kamar hotel cukup luas karena aku
memesan kamar suite. Ia kemudian disuruh nungging. Aku bisa melihat Vani mulai
panik wajahnya.  “nah kita mau rasain
nikmatnya pantat lo” kata Joko  2 tahun kami menikah Vani memang tak mau
melakukan anal. Kali ini aku akan menyaksikan bagaimana kontol-kontolkawanku
ini menjebol anus istriku satu persatu dan tentunya aku juga mendapat
giliran.  “buka pantat lo cepetaaan” bentak Roby. Vani kemudian memegang kedua belah pantatnya
sambil menariknya hinggalubang anusnya kini makin jelas terlihat. 4 lelaki itu
kemudian tertawa keras. Aku bisa melihat Vani mulai ketakutan tapi aku semakin
terangsang jadinya. Lalu Boncel membalurkan V Gel di dubur istriku, cukup
banyak tampaknya. Mungkin karena kontol2 besar mereka akan menembus anus
istriku jadi dibutuhkan banyak pelumas. 
Joko kemudian meraih kedua tangan Vani dan mengikatnya seperti seekor
bebek. “Nikmatin aja ya sayaang.. kita mau ngerasain pantat seksi lo!” kata
Joko. Vani semakin ketakutan dan lemas. Tak apalah! Aku ngaceng abis
melihatnya.  Dimulai dengan Roby, pemuda
Flores yang kekar dan punya kontol paling besar ini mulai menggesek2an
kontolnya pada lubang anus istriku. Dan pelan2 kontol gede itu mulai menerobos
anus Vani. Terdengarlah teriakan panjang yang sangat seksi. Wajah Vani menahan
sakit luar biasa, mulutnya menganga dengan wajahnya ke atas. Ia menahan sakit
dan sekaligus nikmat.  Roby terus
menggenjot kontolnya di anus Vani sambil meremas toketnya dari belakang. Doni
yang tak tahan lagi, mengambil posisi di depan istriku dan menjambak rambutnya.

“isep ni kontol sampe keluar ya” bentak Doni. Dan setelah Roby ngecrot, Doni mengambil posisi nyodok anus Vani, Joko kini yang giliran minta disepong. Begitu seterusnya bergiliran hingga istriku nyaris pingsan.  Doni kemudian melepas ikatan tangannya. Ia dibiarkan terbaring di lantai dengan peju yang belepotan di pantat dan mulutnya. Aku semakin ngaceng melihat

adegan ini sambel merekamnyadengan video. “sekarang lu gua kasih pilihan. Kalo elu lapor polisi, kita udah tau alamat lu dan kita siap culik elu kapan aja. dan elu pasti bakal malu kan kalo ketauan dapet aib kayak gini? Udahlah mending lu diem aja, anggep aja ini semua nggak terjadi dan kita nggak bakal ganggu lo lagi. Gimana?” kata Boncel.  Vani hanya diam saja tak berdaya. “ampuuuunn.” katanya lirih. Joko kemudian memerintahkan untuk membawa Vani ke kamar mandi. “ayo sekarang lu mandi dulu” kata Joko. Istriku diseret ke kamar mandi dan dimandikan oleh Doni, Joko dan Robi. Sementara aku dan Boncel menyiapkan siksaan berikutnya: sebuah alat setrum. Cukup lama mereka memandikan Vani. Ternyata Vani sedang diikat tangannya ke atas shower sambil tubuhnya dilumuri sabun dan dikobel memeknya. “ayo manis sini dimandiin juga dalemnya” kata Joko sambil mengorek vagina istriku.  Selsai dimandikan, mata Vani kembali ditutup dan diseret ke kasur.

Boncel kembali mengikat tangan dan kaki Vani membentuk huruf
X. namun kali ini kaki Vani dibuka lebih lebar. Bahkan memeknya kini terlihat
lebih menganga lebar. Doni kemudian mengambil kabel2 dengan jepitan di
ujungnya. Ia kemudian menjepit puting susu Vani dan sebagian lagi dijepitkan di
bagian klitoris.  “nah sekarang kita main
main dikit, nggak sakit kok manis” kata Joko. 
“tadi enak nggak dientot rame-rame?” tanya Boncel. Vani hanya diam saja
tak menjawab. Dan kemudian bbzzzzzzzzzzztttt…. aliran listrik mengalir ke
sekujur pentil dan klitorisnya. 
“aaaaaaaawwwwwhhhh” Vani
teriak sambil meringis dan menaikkan pantatnya. Toket dan memeknya
disterum!  “jawab.. enak nggak tadi
dientot?” bentak Boncel.  “mmmm…iyaaaaenaak”
jawab Vani lirih dan disambut tawa kami. 
“ngemut kontol gue enak nggak?” timpal Doni dan Vani hanya bisa menjawab
pelan “iyaaa enak bang” dan kemudian aliran listrik
kembali menyengatnya.  Siksaan ini terus
berlangsung hingga Vani akhirnya lemas dan nyaris pingsan. Tapi aku belum puas.
sebagai penutup, aku menyuruh mereka

untuk kembali memperkosa Vani bergiliran.  Pukul 23.00, semuanya selesai dan kami meninggalkan
kamar. Aku juga ikut keluar dan 15 menit kemudian aku masuk kembali dengan
scenario cerita yang sudah kami rancang. Pintu kamar kuketuk danagak lama baru
dibuka. Kulihat Vani dengan wajah kucel, matanya sembab. Aku pura2 bertanya,
“ada apa sayang? Kamu nangis ya? Maaf papah lama beli rokoknya. Tadi papah
dicopet tapi copetnya ketangkep trus papah harus ke polisi buat laporan. Hape
papah lobat jadi nggak bisa telpon” Vani diam saja dan hanya menjawab
“aku..tiba2 nggak enak badan. Aku istriahat aja ya malem ini?”  Akupun mengiyakan dan berlagak bodoh sambil
tersenyum kecil. itu hukuman kecil karna kamu selingkuh di belakangku.

DENGAN istri PAMAN PENUH NIKMAT

Kisah ini bermula ketika aku sedang berkunjung ke rumah
pamanku yang ada di daerah, bagaimana selanjutnya ? Penasaran.  Kisah ini terjadi kira-kira 2 tahun yang
lalu, tapi setiap kali aku membayangkannya, seolah-olah baru saja terjadi
kemarin peristiwa yang sangat indah ini. Aku mempunyai seorang paman yang belum
menikah. Pamanku ini bisa dibilang banyak istri. Hal ini disebabkan karena
pamanku adalah pengusaha kaya tapi ia terlalu cerewet dalam memilih pendamping
hidupnya. Sebenarnya ia telah banyak diperkenalkan dgn wanita-wanita muda oleh
keluargaku, tetapi tetap ia bilang inilah itulah, semuanya cocok dgn matanya,
katanya. Sampai pada suatu saat, ketika aku kebetulan sedang bertamu ke
rumahnya, datang istri pamanku dgn seorang wanita yang sangat cantik dan Seksi,
semampai, langsing, pokoknya kalau menurut saya, layak dikirim untuk jadi calon
miss universe. Kemudian kami diperkenalkan dgnnya, wanita itu bernama Dina,
ternyata namanya pas sekali dgn wajahnya yang memang Dina itu. Ia berusia 24
tahun dan saat itu ia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan teman pamanku
itu. Kemudian kami bercakap-cakap, ternyata Dina memang enak untuk diajak
ngobrol. Dan aku melihat sepertinya pamanku tertarik sekali dgnnya, karena aku
tahu matanya tidak

pernah lepas memandang wajah Dina.

Tapi tidak demikian halnya dgn Dina. Ia lebih sering memandangku, terutama ketika aku berbicara, tatapannya dalam sekali, seolah-olah dapat menembus pikiranku. Aku mulai berpikir jangan-jangan Dina lebih menyukaiku. Tapi aku tidak dapat berharap banyak, soalnya bukan aku yang hendak dijodohkan. Tapi aku tetap saja memandangnya ketika ia sedang berbicara, kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan sampo, kulitnya putih bersih, kakinya juga putih mulus, tapi sepertinya dadanya agak rata, tapi aku tidak terlalu memikirkannya. Tidak terasa hari sudah mulai malam. Kemudian sebelum mereka pulang, pamanku mentraktir mereka makan di sebuah restoran chinese food di dekat rumahnya di daerah Sunter. Ketika sampai di restorant tersebut, aku langsung pergi ke WC dulu karena aku sudah kebelet. Sebelum aku menutup pintu, tiba-tiba ada tangan yang menahan pintu tersebut. Ternyata adalah Dina.

Baca Juga Cerita mesum hot : MENGAJAK BERSETUBUH DENGAN IBU MERTUA dan HADIAH TERAKHIR NAN INDAH DARI RINIKU YANG CANTIK

“Eh, ada apa din?” “Enggak, gua pengen kasih kartu nama gua,
besok jangan lupa telpon gua, ada yang mau gua omongin, oke?” “Kenapa enggak
sekarang aja?” “Jangan, ada paman elu, pokoknya besok jangan lupa.” Setelah
acara makan malam itu, aku pun pulang ke rumah dgn seribu satu pertanyaan di
otakku, apa yang mau diomongin sama Dina sih. Tapi aku tidak mau pikir panjang
lagi, lagipula nanti aku bisa-bisa susah tidur, soalnya kan besok harus masuk
kerja. Besoknya saat istirahat makan siang, aku meneleponnya dan bertanya
langsung padanya. “Eh, apa sih yang mau elu omongin, gua penasaran banget?”
“Eee, penasaran ya, Tonn?” “Iya lah, ayo dong buruan!” “Eh, slow aja lagi,
napsu amet sih elu.” “Baru tahu yah, napsu gua emang tinggi.” “Napsu yang mana
nih?” Dina sepertinya memancingku. “Napsu makan dong, gua kan belum sempat
makan siang!”  Aku

sempat emosi juga
rasanya, sepertinya ia tidak tahu aku ini orang yang sangat menghargai waktu,
terutama jam makan siang, soalnya aku sambil makan dapat sekaligus main
internet di tempat kerjaku, karena saat itu pasti bosku pergi makan keluar,
jadi aku bebas surfing di internet, gratis lagi. “Yah udah, gua cuma mau bilang
bisa enggak elu ke apartment gua sore ini abis pulang kerja, soalnya gua pengen
ngobrol banyak sama elu.” Aku tidak habis pikir, nih orang kenapa tidak bilang
kemarin saja. Lalu kataku, “Kenapa enggak kemarin aja bilangnya?” “Karena gua
mau kasih surprise buat elu.” katanya manja. “Ala, gitu aja pake surprise
segala, yah udah entar gua ke tempat elu, kira-kira jam 6, alamat elu di mana?”
Lalu Dina bilang, “Nih catet yah, apartment XX (edited), lantai XX (edited),
pintu no. XX (edited), jangan lupa yah!””Oke deh, tunggu aja nanti, bye!” “Bye-bye
Tonn.”

Setelah telepon terputus, lalu aku mulai membayangkan apa
yang akan dibicarakan, lalu pikiran nakalku mulai bekerja. Apa bisa aku
menyentuhnya nanti, tetapi langsung aku berpikir tentang pamanku, bagaimana
kalau nanti ketahuan, pasti tidak enak dgn pamanku. Lalu aku pun mulai
tenggelam dalam kesibukan pekerjaanku. Tidak lama pun waktu sudah menunjukkan
pukul 18.00, sudah waktunya nih, pikirku. Lalu aku pun mulai mengendarai
motorku ke tempatnya. Lumayan dekat dari tempat kerjaku di Roxymas. Sesampainya
di sana, aku pun langsung menaiki lift ke lantai yang diberitahukan. Begitu
sampai di lantai tersebut, aku pun langsung melihatnya sedang membuka pintu
ruanganya. Langsung saja kutepuk pundaknya, “Hai, baru sampe yah, Yu..” Dina
tersentak kaget, “Wah gua kira siapa, pake tepuk segala.” “Elu khan kasih
surprise buat gua, jadi gua juga mesti kasih surprise juga buat elu.” Lalu ia
mencubit lenganku, “Nakal elu yah, awas nanti!” Kujawab saja, “Siapa takut,
emang gua pikirin!” “Ayo masuk Tonn, santai aja, anggap aja rumah sendiri.”
katanya

setelah pintunya terbuka. Ketika aku masuk, aku langsung terpana dgn
apa yang ada di dalamnya, kulihat temboknya berbeda dgn tembok rumah
orang-orang pada umumnya, temboknya dilukis dgn gambar-gambar pemandangan di
luar negeri. Dia sepertinya orang yang berjiwa seniman, pikirku. Tapi hebat
juga kalau cuma kerja sebagai sekretaris mampu menyewa apartment. Jangan-jangan
ini cewek simpanan, pikirku. Sambil aku berkeliling, Dina berkata, “Mau minum
apa Tonn?” “Apa saja lah, asal bukan racun.” kataku bercanda. “Oh, kalau gitu
nanti saya campurin obat tidur deh.”

kata Dina sambil tertawa. Sementara ia sedang membuat
minuman, mataku secara tidak sengaja tertuju pada rak VCD-nya, ketika kulihat
satu persatu, ternyata lebih banyak film yang berbau porno. Aku tidak sadar
ketika ia sudah kembali, tahu-tahu ia nyeletuk, “Tonn, kalo elu mau nonTonn,
setel aja langsung..!” Aku tersentak ketika ia ngomong seperti itu, lalu
kubilang, “Apa gua enggak salah denger nih..?” Lalu katanya, “Kalo elu merasa
salah denger, yah gua setelin aja sekarang deh..!” Lalu ia pun mengambil
sembarang film kemudian disetelnya. Wah, gila juga nih cewek, pikirku, apa ia
tidak tahu kalau aku ini laki-laki, baru kenal sehari saja, sudah seberani ini.
“Duduk sini Tonn, jangan bengong aja, khan udah gua bilang anggap aja rumah
sendiri..!” kata Dina sambil menepuk sofa menyuruhku duduk. Kemudian aku pun
duduk dan nonTonn di sampingnya, agak lama kami terdiam menyaksikan film panas
itu, sampai akhirnya aku pun buka mulut, “Eh Yu, tadi di telpon elu bilang mau
ngomong sesuatu, apa sih yang mau elu ngomongin..?” Dina tidak langsung
ngomong, tapi ia kemudian menggenggam jemariku, aku tidak menyangka akan
tindakannya itu, tapi aku pun tidak berusaha untuk melepaskannya.  Agak lama kemudian baru ia ngomong, pelan
sekali, “Elu tau Tonn, sejak kemarin bertemu, kayaknya gua merasa pengen
menatap elu terus, ngobrol terus.

Tonn, gua suka sama elu.” “Tapi khan kemarin elu dikenalkan

ke Paman gua, apa elu enggak merasa kalo elu itu dijodohin ke Paman gua, apa
elu enggak lihat reaksi Paman gua ke elu..?” “Iya, tapi gua enggak mau
dijodohin sama Paman elu, soalnya umurnya aja beda jauh, gua pikir-pikir,
kenapa hari itu bukannya elu aja yang dijodohin ke gua..?” kata Dina sambil
mendesah. Aku pun menjawab, “Gua sebenarnya juga suka sama elu, tapi gua enggak
enak sama Paman gua, entar dikiranya gua kurang ajar sama yang lebih tua.” Dina
diam saja, demikian juga aku, sementara itu film semakin bertambah panas, tapi
Dina tidak melepaskan genggamannya. Lalu secara tidak sadar otak pornoku mulai
bekerja, soalnya kupikir sekarang kan tidak ada orang lain ini. Lalu mulai
kuusap-usap tangannya, lalu ia menoleh padaku, kutatap matanya dalam-dalam,
sambil berkata dgn pelan, “Dina, gua cinta elu.” Ia tidak menjawab, tapi
memejamkan matanya. Kupikir ini saatnya, lalu pelan-pelan kukecup bibirnya
sambil lidahku menerobos bertemu lidahnya. Dina pun lalu membalasnya sambil
memelukku erat-erat. Tanganku tidak tinggal diam berusaha untuk meraba-raba
buah dadanya, ternyata agak besar juga, walaupun tidak sebesar punyanya bintang
film porno. Dina menggeliat seperti cacing kepanasan, mendesah-desah menikmati
rangsangan yang diterima pada buah dadanya. Kemudian aku berusaha membuka satu
persatu kancing bajunya, lalu kuremas-remas pDinadara yang masih terbungkus BRA
itu. “Aaahh, buka aja BH-nya Tonn, cepat.., oohh..!” Kucari-cari pengaitnya di
belakang, lalu kubuka. Wah, ternyata lumayan juga, masih padat dan kencang,
walaupun tidak begitu besar.

Langsung kusedot-sedot putingnya seperti anak bayi kehausan.
“Esshh.. ouwww.. aduhh.. Tonn.. nikmat sekali lidahmu.., teruss..!” Setelah
bosan dgn pDinadaranya, lalu kubuka seluruh pakaiannya sampai bugil total. Ia
juga tidak mau kalah, lalu melepaskan semua yang kukenakan. Untuk sesaat kami
saling berpandangan mengagumi keindahan masing-masing. Lalu ia menarik tanganku
menuju ke kamarnya, tapi aku melepaskan pegangannya lalu menggendongnya dgn
kedua tanganku. “Aouww Tonn, kamu romantis sekali..!” katanya sambil kedua
tangannya

menggelDinat manja melingkari leherku. Kemudian kuletakkan Dina
pelan-pelan di atas ranjangnya, lalu aku menindih tubuhnya dari atas, untuk
sesaat mulut kami saling pagut memagut dgn mesranya sambil berpelukan erat.
Lalu mulutku mulai turun ke buah dadanya, kujilat-jilat dgn lembut, Dina
mendesah-desah nikmat. Tidak lama aku bermain di dadanya, mulutku pelan-pelan
mulai menjilati turun ke perutnya, Dina menggeliat kegelian. “Aduh Tonn, elu
ngerjain gua yah, awas elu nanti..!” “Tapi elu suka khan? Geli-geli nikmat..!”
“Udah ah, jilati aja memek gua Tonn..!” “Oke boss.., siap laksanakan
perintah..!” Langsung saja kubuka paha lebar-lebar, tanpa menunggu lagi
langsung saja kujilat-jilat klitorisnya yang sebesar kacang kedele. Dina
menggoyang-goyangkan pinggulnya dgn liar seakan-akan tidak mau kalah dgn
permainan lidahku ini. “Oohh esshh aaouuw uuhh teeruss.., lebih dalemm, oohh..
nikmat sekali..!” Agak lama juga aku bermain di klitorisnya sampai-sampai
terlihat banjir di sekitar vaginanya. “Tonn, masukkin aja titit elu ke lobang
gua, gua udah enggak tahan lagi..!”  dgn
segera kuposisikan diriku untuk menembus kemaluannya, tapi ketika kutekan ujung
penisku, ternyata tidak mau masuk.

Aku baru tahu ternyata dia masih perawan. “Dina, apa elu tidak menyesal perawan elu gua tembus..?” “Tonn, gua rela kalau elu yang ngambil perawan gua, bagi gua di dunia ini cuma ada kita berdua aja.” Tanpa ragu-ragu lagi langsung kutusuk penisku dgn kuat, rasanya seperti ada sesuatu yang robek, mungkin itu perawannya, pikirku. “Aduh sakit Tonn, tahan dulu..!” katanya menahan sakit. Aku pun diam sejenak, lalu kucium mulutnya untuk meredakan rasa sakitnya. Beberapa menit kemudian ia terangsang lagi, lalu tanpa buang waktu lagi kutekan pantatku sehingga batang kemaluanku masuk semuanya ke dalam lubangnya. “Pelan-pelan Tonn, masih sakit nih..!” katanya meringis. Kugoyangkan pinggulku pelan-pelan, lama kelamaan kulihat dia mulai terangsang lagi. Lalu gerakanku mulai kupercepat sambil menyedot-nyedot puting susunya. Kulihat Dina sangat menikmati sekali permainan ini. Tidak lama kemudian ia mengejang, “Tonn, aa.. akuu..

mau keluarr.., teruss.. terus.., aahh..!” Aku pun mulai merasakan hal yang sama, “Yu, aku juga mau keluar, di dalam atau di luar..?” “Keluarin di dalem aja Sayang.. ohh.. aahh..!” katanya sambil kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku dan terus menggoyangkan pantatnya. Tiba-tiba dia menjerit histeris, “Oohh.. sshh.. sshh.. sshh..” Ternyata dia sudah keluar, aku terus menggenjot pantatku semakin cepat dan keras hingga menyentuh ke dasar liang senggamanya. “Sshh.. aahh..” dan, “Aagghh.. crett.. crett.. creet..!” Kutekan pantatku hingga batang kejantananku menempel ke dasar liang kenikmatannya, dan keluarlah spermaku ke dalam liang surganya.

Baca Juga Cerita Mesum Indonesia : MAAF BRO AKHIRNYA KUSETUBUHI ISTRIMU

Saat terakhir air maniku keluar, aku pun merasa lemas.
Walaupun dalam keadaan lemas, tidak kucabut batang kemaluanku dari liangnya,
melainkan menaikkan lagi kedua pahanya hingga dgn jelas aku dapat melihat
bagaimana rudalku masuk ke dalam sarangnya yang dikelilingi oleh bulu kemaluannya
yang menggoda. Kubelai bulu-bulu itu sambil sesekali menyentuh klitorisnya.
“Sshh.. aahh..!” hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas perlakuanku itu.
Setelah itu kami berdua sama-sama lemas. Kami saling berpelukan selama
kira-kira satu jam sambil meraba-raba. Lalu ia berkata kepadaku, “Tonn,
mudah-mudahan kita bisa bersatu seperti ini Tonn, gua sangat sayang pada elu.”
Aku diam sejenak, lalu kubilang begini, “Gua juga sayang elu, tapi elu mesti
janji tidak boleh meladeni paman gua kalo dia nyari-nyari elu.” “Oke boss, siap
laksanakan perintah..!” katanya sambil memelukku lebih erat. Sejak saat itu,
kami menjadi sangat lengket, tiap malam minggu selalu kami bertingkah seperti
suami istri.

Tidak hanya di apartmentnya, kadang aku datang ke tempat kerjanya dan melakukannya bersama di WC, tentu saja setelah semua orang sudah pulang. Kadang ia juga ke tempat kerjaku untuk minta jatahnya. Katanya pamanku sudah tidak pernah mencarinya lagi, soalnya tiap kali Dina ditelpon, yang menjawabnya adalah mesin penjawabnya, lalu tak pernah dibalas

Dina, mungkin akhirnya pamanku jadi bosan sendiri. Aku dan ia sering jalan-jalan ke Mal-Mal, untungnya tidak pernah bertemu dgn pamanku itu. Sampai saat ini aku masih jalan bersama, tapi ketika kutanya sampai kapan mau begini, ia tidak menjawabnya. Aku ingin sekali menikahinya, tapi sepertinya ia bukan tipe cewek yang ingin punya keluarga. Tapi lama-lama kupikir, tidak apalah, yang penting aku dapat enaknya juga.  Demikianlah cerita seks panas PERKOSA ISTRI KARENA SELINGKUH dan DENGAN ISTRI PAMAN PENUH NIKMAT oleh cerita sex hot