PESTA SEX Untuk VIVI

Author:

Begitu banyak cerita miring mengenai karyawan toko yang bispak dan gampangan, yang hanya mengejar materi semata. Seperti siang itu, secara tidak sengaja aku bertemu seorang teman lama yang sedang menggandeng seorang wanita cantik yang berpakaian seksi dan mengundang birahi. Aku tahu pasti itu bukan istrinya tapi aku tidak ambil pusing siapa yang dibawanya, pasti selingkuhannya gumamku dalam hati. Dan benar saja, beberapa saat kemudian Dia menghampiriku dan menceritakan siapa yang dibawanya tadi. Ternyata Dia bernama Vivi, seorang penjaga stand provider sebuah operator seluler yang ada di kotaku. Singkat cerita Vivi adalah pacarnya, tapi mematok sebuah tarif disetiap kencan dan ML. Aku hanya tersenyum mendengar ceritanya, ternyata ada modus baru prostitusi yang dijalankan para cewek matre. Sesaat sebelum pulang Dia memberiku nomer HP Vivi kalau-kalau aku berminat mencari pacar kontrak karena teman Vivi banyak yang jomblo dan berpesan agar aku tidak mendekati Vivi jika tidak ingin malu karena Vivi orangnya sangat setia walau dia seorang Bispak.
Aku benar-benar sureprise dengan apa yang baru aku dengar, jujur aku sangat tertarik dengan semua yang diceritakan temanku tapi disatu sisi hatiku merasa panas karena diremehkan tidak mungkin bisa menaklukkan Vivi. Karena terbawa suasana, tanpa berfikir lagi aku menghampiri Vivi disebuah stand yang diceritakan temanku.
Vivi ya? Kenalin aku Adith! Kataku sambil mengulurkan tangan
siapa ya? Maaf aku tidak menegnal kamu! Jawabnya cuek mengacuhkan jabat tanganku
aku temannya Hendra, pacar kamu! Jawabku menjelaskan
oo…Vivi…. jawabnya singkat sambil mengulurkan tangannya
maaf Mas, ini jam kerja….gak enak dilihat teman-teman! Jawabnya mengusir halus
ok makasih,… jawabku dengan kecewa
Akupun kembali duduk ke Cafe dan memesan sebuah juice jeruk untuk menyegarkan hati dan pikiranku. Jujur aku sangat tersinggung dengan sambutan Vivi, apa mungkin ada perek yang setia pada pelanggannya??? Tanyaku dalam hati. Belum juga hilang jengkelku, tiba-tiba ada wanita yang berpakaian sama dengan Vivi datang menghampiriku.
maaf Mas, boleh duduk?? Katanya sambil memasang senyum manis
silahkan! Jawabku singkat
oya…kenalkan aku Cindy, teman kerja dan 1 kost dengan Vivi! Jawabnya Cindy
Adith… jawabku singkat
Vivi orangnya memang begitu, dia memandang seseorang hanya penampilannya saja. Kata Vivi membuka pembicaraan
emang aku bagaimana? Tanyaku
Mas sangat tampan dan atletis, tapi karena pakaian Mas kaos begini ya dianggapnya gak berduit. Aku yakin kalau Vivi tahu pekerjaan dan Pajero Putih milik Mas, dia yang bakal ngejar-ngejar Mas. Katanya menjelaskan
…maaf, kamu tahu aku?? Tanyaku heran, karena mobilku baru aku beli 3 hari yang lalu
tahu aja dari teman Mas, kebetulan temanku kerja di dealer tempat mas beli mobil! Jawabnya
apa benar Vivi itu…. tanyaku agak ragu
iya Mas, dia memang begitu…selain sombong, dia juga perebut pacar orang. Pacarku direbut dua kali Mas! Jawabnya dengan memasang wajah sebel.
Setelah berbincang beberapa saat, aku tahu kalau Cindy juga seorang bispak dan dia bersedia membantuku mendapatkan Vivi dengan syarat setelah Vivi suka aku harus mencampakkannya untuk membalas sakit hatinya Cindy. Dengan senang hati aku menerima kesepakatan itu. Setelah cukup mendapatkan informasi, akupun pulang kerumah dan kembali lagi sore harinya setelah mendapatkan sms dari Cindy bahwa Vivi pulang cepat. Akupun standby di parkiran lantai dasar untuk menunggu Vivi dan ternyata tepat waktu, kulihat Vivi turun menuju parkiran.
Hey Vi, mau pulang ya? Tanyaku
Adith kan, iya nih…emangnya kamu mau antar aku kok tanya begitu? Jawabnya dengan nada centil
ayo….siapa takut! Jawabku singkat, ternyata benar kata Cindy kalau Vivi hanya menghargai orang dari materinya saja.
mau langsung ke kost atau kemana? Tanyaku
kamu maunya gimana?! Jawabnya antusias
aku sebenarnya kepengen banget nge-ro0m (karaoke) tapi apa kamu bisa, kalau di cari Hendra? Tanyaku memancingnya
ayo aja, urusan Hendra sih gampang! Jawabnya sambil menggenggam tangan kiriku
Akupun melaju menuju tempat karaoke favoritku dan langsung menuju ruang VIP+ yang biasa aku pesan. Vivi semakin terpesona oleh materiku karena ruang VIP tergolong sangat mahal dan satu-satunya yang ada di kotaku dengan harga sewa 6 juta untuk 5 jam termasuk penyanyi dan sepasang minuman special. Dua penyanyi langgananku datang menyapaku sambil cipika-cipiki dan tangan yang nakal meremas kont*l yang masih terbungkus celana. Mendadak Vivi menarik aku dan menyuruh kedua penyanyi tersebut keluar. Aku hanya tertawa dalam hati, melihat ekspresi cemburu dari tatapan matanya.
kamu kan datang denganku, ngapain pakai penyanyi? Tanya Vivi sewot
itu 1 paket dengan ro0m ini, lagian lumayan kan bisa cuci mata! Jawabku iseng sambil mengukur seberapa besar hasratnya padaku
kamu mau lihat yang sexy? Aku juga bisa…. jawabnya dengan nada sebel
Pintupun dikunci dari dalam dan sambil menari striptease Vivi melepaskan satu persatu seragam kerjanya hingga menyisakan CD dan BH saja. Sungguh fenomenal, aksinya sangat menggugah birahi dan semakin membuat aku terpesona. Kulit putihnya terlihat sangat kontras dengan remang cahaya, togenya yang sekel, kakinya yang jenjang, perutnya yang sexy dan yang paling hebat adalah tarian dan goyangan erotisnya. Sedikit demi sedikit Civas special ditenggaknya dengan lahap, hingga membuatnya terjatuh karena mabuk. Akupun memapah dan membawanya kedalam kamar yang ada diruangan VIP tersebut. Aku sms Cindy yang memang sudah ada di depan karaoke, serta menyuruh Sandra dan Agnes mereka adalah 2 penyanyi yang tadi diusir Vivi karena aku berniat untu membuat pesta sex untuk Vivi. fantasiku.com
Akhirnya mereka datang dan saatnya show time! Aku meminta Sandra dan Agnes untuk berlesbian mengerjain Vivi yang tergeletak mabuk ditempat tidur. Dengan antusias mereka melepaskan baju yang dikenakanya dan kemudian melepaskan bajunya Vivi yang tinggal CD san BH saja. Sementara aku dan Cindy duduk berpelukan di sofa sebelahnya kasur. Sandra langsung melahap tubuh Vivi dengan mencumbu dan meremas kedua toket sekal Vivi. Berlahan Vivi bereaksi aktif atas rangsangan dan cumbuan yang dilakukan oleh Sandra, gerakan tubuhnya meliuk dan menjambak rambut Sandra sambil mendesis tiada henti.
Hemmmmmmmmmmmmmm….aaaaaahhhhhhhhhhhhhhh, enak banget ciuman kamu Dith, ayo tunjukkan kejantananmu…..aaaahhhhhhhh puaskan aku sayaaaaaaaaaaaaaangggggggggg! Desahan Vivi
Aku dan Cindy tertawa cekikikan melihat Vivi yang sedang kelojotan dan mengerang nikmat. Mendadak Agnes datang dari belakangku dengan membawa tali dan beberapa sex toys. Diikatnya tangan Vivi ke pojok tempat tidur, setelah itu mengambil posisi menungging di depan memek Vivi. Lidahnya menjilat dan mengobok-obok memek Vivi yang gundul, sambil memasukkan sebuah vibrator berbentuk kapsul dan menekan tombol ke-3 yang berarti getaran penuh. Vivi semakin terangsang, semua kata-kata kotor keluar dari mulutnya melampiaskan berjuta rangsangan yang datang bersamaan.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHH…..OOOOOUUUUGGGHHHH…..Baj*ngan nikmat banget rasanya….aaaaaahhhhh….aku gak tahan…..aaaaaaaahhhhhhh……….memekkuuuu…..memekku banjirrr……aaaagggggggg……………hhhhhhuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhh…………mmmmmmmmm
Sandra tidak mau kalah, toket Vivi diremasnya dengan kuat dan diremas-remas dengan buas seakan ingin melampiaskan kekesalannya karena disuruh keluar room. Bibirnya menghisap dan menggigit puting Vivi yang menonjol keluar tak menghiraukan umpatan Vivi yang kian menjadi. Mendadak Agnes menghentikan jilatannya dimemek Vivi….
iiihhh….kurang ajar, orgasme gak bilang-bilang….mana asin banget lagi…. kata Agnes nyengir melihat memek Vivi menyemprotkan cairan orgasmenya
udah, kocok aja terus…perek kaya gini harus dikerjain!! Sahut Sandra sambil memberikan kon*l mainan yang berkepala dua.
Agnes hanya mengangguk tanda setuju dan langsung memasukkan kont*l mainan tersebut kedalam memeknya, sementara satu kepalanya mengacung kedepan. Perlahan Agnes memasukkan kont*l karet tersebut ke memek Vivi, setelah dirasa sudah masuk ujungnya dihentakkannya sekuat tenaga hingga tanpa sisa. Kini Agnes memutar-mutar pantatnya untuk mengobok-obok memek Vivi. Jujur baru kali ini aku melihat permainan sex sejenis secara langsung. Entah karena terlalu sebel atau memang Agnes menikmati, goyangan Agnes begitu liar dan cepat membuat Vivi berulang kali menyemprotkan lendir dari memeknya. Sandra juga terbawa suasana, diambilnya sebuah dildo kont*l berduri dan kemudian dilumasinya dengan olive oil. Dipegaangnya gagang dildo dengan kuat dan ditusukkan kedalam anus Vivi. Walau terlihat sangat sempit (mungkin anusnya masih perawan) tapi karena yang menusuk adalah dorongan tangan maka ambles juga kedalam anusnya.
AAAAAAAA…….ADUUUUUUHHHHHHH….SAKIIIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTTTT….PERIH BANGET B*NGSAAATT OOOOOOOOOOOOOOOHHHHH……JANGAN SODOMI AAAAAAAAH….AKUUUUUUUUHH………
Melihat permainan Agnes dan Sandra terhadap Vivi membuatku sangat bernafsu, kont*lku terasa sangat menyesak dicelana. Spontan aku lepaskan celana jeansku beserta CD yang membelit. Cindy yang berada disebelahku tampak salah tingkah, birahinya yang membumbung tinggi hadir diantara rasa malu dan ragu karena diruangan itu adaa 3 orang lainnya. Perlahan aku genggam tangan Cindy, aku remas dan aku arahkan ke kont*lku.
Mas, jangan disini dong….ramai banget nih….aku malu…. bisiknya Cindy
Aku jawab bisikan Cindy dengan ciuman dan lumatan di bibirnya. Emuah….emuuuuuaaaaccchhhhh kini Cindy hanya bisa bergumam keenakan, tanganya mulai mengurut dan mengelus kont*l jumboku dengan penuh penghayatan.
gede banget Mas, kaya di bokep….apa muat di memekku? Tanya Cindy sambil mereganggakn kedua pahanya
pasti muat sayaaaaaaaang, pasti ntar kamu puas dan ketagihan…. jawabku
kalau aku ketagihan gimana dong???? Tanya Cindy memanja
gampang, apasih yang enggak buat kamuuuu…. jawabku merayu
Tanganku mulai masuk kedalam rok mininya, meraba dan mengelus sekujur pahanya….. kurasakan bulu-bulu halus pahanya mulai berdiri, desahan lembut mengiringi detikdetik cumbuanku.
Ooooooooohhhhhhhhhhh……nikmaaaaaaaaaaaaaattttttttttt….. desahnya saat ujung jariku mengelus kain tipis yang menutupi memek basahnya.
Ternyata Cindy sudah orgasme, terasa begitu hangat memeknya tersiram lendir yang begitu banyak. Cindy melenguh, saat jari telunjukku menyusup masuk dari pinggir CDnya, mengelus bibir memeknya yang lembut tertutup jembut. Aku langsung menarik Cindy agar rebahan di pahaku, mengarahkan bibir mungilnya ke kont*lku…. dengan cekatan cindy mulai mengocok kont*lku dengan cepat, sementara lidahnya menjulur menjilati pangkal kemaluanku. Menghisap dan menggigit lembut kont*lku…….
Aaaaaahhhhhhhhhh……..nikmaaaaaaaaaaaaaaaaaaattttttttttttt…..ayo sayang hisap yang kuat, kont*l ini milikmu sayang….. desahku sambil berbisik manja ditelinga Cindy
Resleting rok merahnya aku turunkan setelah senelumnya aku lepaskan kancingnya, kini tanganku menyusup masuk dari belakang pantatnya. Aku elus dan susuri belahan pantatnya, aku elus halus anusnya dan terus kedepan hingga lipatan memeknya begitu hangat kurasakan.
Tanpa membuang waktu aku buang rok dan Cdnya hingga hanya menyisakan bulatan pantat bohay dan memek basahnya. Jari tengah dan jari telunjukku aku masukkan kedalam memeknya, begitu sesak dan hangat. Perlahan jariku mulai bergerak masu mundur seirama dengan lenguhan dan desahan Cindy yang telah beradaptasi diruangan itu.
Aaaaaahhhhhhhhhh….oooooouuuuuhhhh…..ssssssssssssssssssttttttttttt……heemmmmmmmmmm
Semakin keras Cindy mendesah, semakin kuat hisapannya di kont*lku dan diikuti oleh gerakan mengejang dipantat dan kakinya. Hanya dalam waktu 8 menit, kedua jariku sudah berhasil memaksa Cindy untuk menyemburkan orgasme sebanyak dua kali. Cindy ternyata sangat mudah terangsang dan begitu sensitif, berulang kali kont*lku digigitnya karena tidak kuasa menahan nikmat yang aku buat.
Mas….aku sudah gak tahan nih, ayo entot aku Mas….please! Cindy memohon dengan sangat
Akupun menyuruhnya jongkok di Sofa dan dari belakang aku gesek-gesekkan ujung kont*lku ke bibir memeknya….aku tekan sedikit….aku tarik lagi….aku dorong maju….aku tarik mundur…. berulang-ulang aku meaju-mundurkan kont*lku membuat jalan di memeknya. Asal tahu aja, walau Cindy bispak dan sudah 3 kali orgasme tapi nyatanya kont*lku masih belum bisa masuk juga. Saat ujung kepala kont*lku sudah masuk ke memeknya aku teteskan olive oil ke kont*l dan bibir memeknya. Setelah aku rasa sudah cukup merata dan licin aku dorong kont*lku kuat-kuat hingga masuk sepaaruh kedalam memeknya.
ZLEBBBBBBBBB….ZLEEEEEEBBBBBB…..BLEESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS…….
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH…..satu desahan panjang meresmikan kont*lku masuk kedalam memeknya. Aku goyangkan pantatku semakin cepat, semakin dalam, lebih dalam, terus dan terus hingga ujung kont*lku menthok didalam memeknya. Sesekali aku tahan goyanganku untuk meresapi denyut dan pijatan memeknya, begitu nikmat kurasakan. Sambil memejamkan mata aku menggoyangnya pelan, begitu terasa ada hisapan dan himpitan dari dinding memeknya yang seluruhnya menempel di kont*lku.
Ooooouuuuuuhhhhhhhhhhhhh……..benar-benar memek yang sempurna untuk kont*lku, pujiku dalam hati.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHH…….
HAHAHAHAHAHAAAA…..HAAAAAAAAAAA……….
Satu jeritan panjang dan tawa penuh kepuasan terdengar dibelakangku, saat aku tengok aku lihat Sandra dan Agnes tertawa sambil berpelukan sementara Vivi tergeletak tak berdaya denga memek tersumbat 2 buah penis mainan dan vibrator yang menggetarkan anusnya. Samar samar aku melihat begitu banyak lendir yang membasahi pangkal pahanya, sementara tubuh Vivi diam tak bergerak hanya bibirnya saja yang tampak terengah mengambil nafas. Karena khawatir, aku meminta Agnes dan Sandra untuk membantuku merangsang Cindy. Kini Agnes berada disebelah kiri Cindy, menciumi leher dan memainkan toket kiri Cindy dengan lembut dan penuh nafsu. Sementara Sandra berada disebelah kanan Cindy, mengenyot-kenyot toketnya sambil mengelus-elus bibir memek yang sedang aku genjot.
Aaaaahhhhh………ooouuuuhhhhhhhhh….aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh…..aku ….akuuuuuuuu….keluaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrr…… desahan Cindy terdengar jelas dan keras bersamaan dengan keluarnya cairan orgasme yang disemprotkannya. Terasa benar, lendir itu menekan dan mengalir dari pinggir kont*lku.
tunggu sebentar lagi sayang…..aku hampir keluar….. aku mempercepat goyanganku dan diikuti Agnes dan Sandra yang semakin inten menjamah bagian sensitif Cindy. Timbu niat iseng dari dalam hatiku, aku ambil Vibrator dari anus Vivi dan memasukkanya kedalam memek Cindy tepat dibawah kont*lku.
Aaaaaaaaaahhhhhhhh….ooouuuhhhhhh…….hhhhhhmmmmmmmmmmm……..aaaaaaaaaaahhhhh
Aku dan Cindy mendesah bersamaan, bersautan dan semakin terangsang dengan sensasi getaran yang ada. Tidak butuh waktu lama, aku dan Cindy mencapai klimaks yang benar-benar klimaks secara bersamaan. Semprotan sperma dan lendirnya begitu deras memenuhi memeknya, bahkan karena banyaknya dan besarnya tekanan lendir tersebut memaksa kont*lku bergerak mundur terlepas dari dalam memeknya. Kini terlihat jelas lendir itu mengalir deras dari lubang bulat (huruf:O) yang tercetak di memeknya, menuruni paha mulusnya dan tumpah di sofa. Sangat kontras terlihat, lendir putih itu menggumpal di sofa hitam.
Agnes dan Sandra tidak menyia-nyiakan itu, Sandra melumat habis memek Cindy dan menghisap sisa-sisa sperma yang tertinggal. Sementara Agnes langsung menyambar kont*lku yang mulai mengendur kecapean. Membuat sekujur tubuhku mengejang, menahan nikmat yang teramat dan memaksa kont*lku untuk menegang kembali.
Karena sudah kembali ereksi akupun mengentot Agnes dan Sandra secara bergantian, entah berapa lama yang pasti kont*lku terasa begitu panas menggesek dua memek secara bergantian. Hingga akhirnya satu semprotan deras mengakhiri goyanganku dan membuat lunglai kakiku.
Aaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh….sungguh seX partY yang hebat, gumamku dalam hati. Tapi ternyata tugasku masih belum usai, masih ada Vivi yang belum aku entot!! Tapi bagaimana, aku harus membuat Vivi tersungkur agar tidak meremahkan aku sedangkan staminaku sudah terkuras habis! Belum aku temukan jawaban atas kata hatiku, Sandra menghampiriku sambil menyodorkan 2 buah pil, satu berwarna biru untukku dan satu berwarna kuning untuk Vivi.
ini….satu sachet ada 2, harganya 650ribu! Kata Sandra
iyaaa…..siniiii…. jawabku agak kesal, masa disaat seperti ini masih aja nyales???
Setengah jam kemudian, kurasakan kont*lku berdenyut-denyut dan mendadak tegang. Tenagaku seakan pulih kembali bahkan terasa berlipat.
hebat kan? Yang biru obat kuat dan yang kuning obat perangsang! Kata sandra menjelaskan
sippppp! Jawabku sambil memberi jempol
silahkan dilanjut saampai pagi, ini udah jam 1 malem aku dan Agnes mau pulang! Jawab Sandra
Kini yang ada di room hanya aku, Cindy dan Vivi yang masih terkulai lemas tapi masih mendesah dan melenguh karena dimemeknya masih tertancap sebuah dildo berduri. Aku nyalakan semua lampu yang ada, hingga semuanya terlihat jelas dimataku. Ternyata kondisi Vivi lebih dari yang aku pikirkan, begitu banyak bekas hisapan dileher dan sekitar dada. Selain itu, ceceran olive oil dan lendir Vivi memenuhi kamar didalam ro0m ini. Walau sudah terangsang penuh tapi aku masih memikirkan kenyamanan dan kebersihan. Aku papah tubuh Vivi keruang karaoke dan aku rebahkan di sofa panjang, sesekali kont*lku yang tegang menjulang menggesek pantatnya dan itu sangat membuatku terangsang. Tanpa sadar aku mulai menciumi Vivi secara bertubi-tubi, dari bibir, leher, toket kanan dan kiri serta turun menyusuri perutnya yang rata dan putih. javciic.comEemuah…emuaaaaaaaaaaccchhh……emuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhh…..
Akupun membuka kedua pahanya, mengangkat pantatnya dan kemudian mengganjal dengan bantal. Kuangkat kedua kakinya dan aku rapatkan kedadaku, kini memeknya tepat di depan kont*lku. Pelan-pelan aku arahkan kont*lku ke bibir memeknya dan dengan sekali tusuk ambleslah batang kont*lku kedalam memeknya. Mendadak kurasakan denyutan disekujur kont*lku, ada pijatn dari dinding memeknya dan sesekali hisapan yang membuatku merem-melek.
BLESSSSSSSSSSS…….ZLEB…ZLEEEEEEEEEEEBBBBB…….ZLEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEBBBBBBBBBB
OOHHHH…AAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHH………HEMMMMMMMMMMMMMMMMMM….
Desahan Vivi berpadu dengan desahanku dan itu membuatku semakin bersemangat dan bertenaga untuk menggenjot dan mengobok-obok memeknya. Aku pompa semakin cepat, semakin kuat dan semakin dalam. Hanya dalam waktu 10 menit aku sudah membuatnya orgasme dan itu semakin membuat becek memeknya.
PLAK…PLAK…PLAAAAAAAAAAKKKKK…..PLAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKK…..
Mas, aku horny lagi nih!? Kata Cindy sambil mencium leherku dari belakang
ya udah, ayo main bareng! Jawabku singkat
Kini Cindy berdiri di depanku, menggagahi tubuh Vivi yang terlentang. Pelan-pelan Cindy menurunkan pantatnya tepat dimulut Vivi, bergerak maju-mundur sambil mengusap wajah Vivi dengan memek dan pantatnya sementara bibirnya memilin dan menghisap lidahku. Aku terus menggoyang memek Vivi sambil meladeni ciuman dan cumbuan Cindy. Tiba-tiba Cindy memegang dan mengeluarkan kont*lku dari dalam memek dan mengarahkannya ke lubang anus.
AAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHH…………..OOOOOOOUUUUUUGGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHHHHH…..BLEEEEEEEEESSSSSSSSSSSSSSSSS….BLEEEEEEEEEEEEEEEEESSSSSSSSSSSS….. dengan dorongan yang kuat, seluruh kont*lku masuk kedalam anusnya, terasa begitu sempit dan menghimpit. Aku terus menggoyangnya….terus dan terus, sementara Cindy mulai mengocok memek Vivi dengan 2 jarinya.
Setelah hampir satu jam aku menggenjot, mendadak kurasakan sesuatu yang berbeda, jepitan anus Vivi semakin berkurang, terus berkurang hingga terasa tanpa denyutan dan semakin kesed saja. Akupun meminta Cindy untuk berdiri dari muka Vivi, dan ternyata Vivi sudah pingsan. Karena aku belum ejakulasi, aku meminta cindy untuk menggantikan vivi. Kini Cindy memilih diatasku, menggoyang kont*lku dengan sangat cepat dan dalam. Maju-mundur, memutar hingga hentakan kiri dan kanan. Aku tundukkan wajahnya kearahku, hingga kedua toket kembarnya menggantung didepan mataku. Aku langsung menghisap dan menggit lembut putingnya dengan bibirku.
Aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh…….nikmaaaaaaaaaaaaaaaaatttttttt, buruan Mas semprotin memekku dengan pejuhmu. Bisik Cindy lirih
iya sayang, sebentar lagi ya?? Jawabku sambil mengelus halus toket kenyalnya.
Sesaat sebelum ejakulasi, aku suruh Cindy mencabut kont*lku dan memasukkannya kembali ke memek Vivi. Dengan mudah aku masukkan kont*lku dan kembali menggenjot goyanganku.
CROT……CROOOOOOTTTTTTTTT…..CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOTTTTTTTTTT….. seluruh spermaku tumpahkedalam memek Vivi yang hangat.
Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh……..puaaaaaaasssssssssssssssssssssss……
Setelah beberapa saat mengumpulkan sisa-sisa energi, aku dan cindy memakai kembali baju yang berserakan dan penuh pejuh. Tidak lupa aku memakaikan baju Vivi dan memapahnya keluar room. Aku cuek saja dengan orang-orang, paling dikira lagi sakit, jawabku……..
Aku bawa Vivi menuju tempat kostnya dan dengan bantuan cindy aku bisa masuk kost dan masuk kamar Vivi yang kebetulan satu kamar dengan Cindy. Aku baringkan Vivi ketempat tidur dan membuka kembali seluruh pakaiannya begitu juga aku. Akupun tidur satu selimut dengan Vivi, dalam keadaan sama-sama bugil dan saling berpelukan erat. Sementara Cindy tidur di kasur sebelah karena walau mereka satu kamar tetapi mereka tidur di kasur sendiri-sendiri.
Keesokan harinya, sesuai rencana aku buat Vivi terbangun duluan dengan memberi minyak kayu putih dihidungnya dan setelah itu aku dan Cindy berpura pura tidur.
eeeeeehhhhhhhhh….Adith, kok kamu disini? Kata Vivi saat terbangun
kamu sudah bangun sayang?!! Kataku pura-pura baru bangun
apa yang terjadi semalam? Aduuuhhhh….sakit banget memekku, kamu apain? Tanya Vivi meringis
lho itu bego atau pura-pura bego? Jelas-jelas kalian semaleman ngentot… tuh kont*l Adith yang segede ketimun yang bikin lho pingsan! Sahut Cindy dengan berakting marah
iiihhhh….apaan sih?! Apa benar Dith? Tanya Vivi dengan agak bingung
iyaaa sayaaang….kita semalem karaoke dan kita ngentot sampai subuh karena kita taruhan siapa yang nyerah duluan harus nurut pada yang menang! Jawabku
apa….aku kalah ngentot, apa iya???? Kata Vivi Heran
jelas-jelas lho pingsan, masa iya pingsan menang! Kata Cindy menambahkan
Sejak pagi itu Vivi menyerah tanpa syarat kepadaku, menuruti semua kemauanku dan dua bulan ini Vivi aku suruh menjadi sekretarisku. Ternyat otaknya encer juga Gan, aku sangat terbantu dengan kemampuannya. Yang membuatnya sangat berguna adalah, dia sangat pintar merayu, dengan body dan kecantikannya dia melobi serta melayani klien-klienku alhasil dari 12 lelang tender aku menang sebanyak 11 kali. Sangat fantastis!!!!,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,