Sakit Enak

Sempat bedekuk kencang jika aku melihat adegan video sampai mulutku melongo dan itu pun aku tidak menyangka apa yang aku tonton itu adalah rekaman istrtiku dengan suami adik iparku mereka berdua sedang berhubungan intim sungguh aku tidak bias mempercainya, kenyataannya istriku telah mengkhianati.

Cerita Dewasa Sakit Enak Erina, adik iparku berdiri di sebelahku mengamati reaksiku akan rekaman video tersebut. Tampak jelas dia terluka dan marah. Dia menemukan rekaman video ini dalam laci yang tersembuni di meja kerja suaminya hanya beberapa jam yang lalu.

Adegan di TV terus berjalan, aku berjalan menuju pantr di ruang sebelah dan menuangkan minuman ke dalam dua buah gelas. Erina menerimanya tanpa sepatah katapun. Kami berdua meneruskan melihat rekaman video tersebut dalam diam.

Tampak jelas betapa usaha Bob dalam mengolah bentuk tubuhnya, tapi aku merasa senang karena betapapun hasil latihannya telah membuat otot tubuhnya menjadi besar dan kekar tapi itu tak membuat batang penisnya jadi lebih besar.

Setidaknya aku masih lebih hebat dibagian itu. Tentu saja, Vita terlihat menikmati apa yang didapatkan dari Bob terkecuali terhadap ukuran kejantanannya, aku cukup mengenal Vita akan hal ini.

Isteriku mempunyai bentuk tubuh yang atletis. Dia rutin pergi ke gym dan selalu berusaha mengajakku ke tempat itu juga, tapi aku tak pernah punya ketertarikan dengan hal-hal semacam itu. Saat melihat adegan video tersebut, aku membayangkan apa mungkin hal tersebut akan mambawa perbedaanaE|

Erina melangkah pergi untuk mengambil minuman, kupandangi dia, Erina berumur 10 tahun lebih muda dari isteriku dan memiliki bentuk tubuh yang lebih montok dibandingkan kakaknya. Payudaranya juga lebih besar. Aku melihat perkembangan kedewasaan tubuhnya hingga menjadi seorang wanita muda yang cantik dalam beberapa tahun belakangan.

Dia dan Bob menikah dua tahun yang lalu. Vita dan aku menikah jauh sebelumnya dan sekarang sudah memiliki 3 orang anak. Kami akan segera merayakan ulang tahun pernikahan kami yang ke duapuluh.

Cerita Dewasa Sakit Enak โ€œKamu tahu sudah berapa lama ini terjadi?โ€ tanyaku begitu video tersebut berakhir. Vita menggelengkan kepala.

โ€œMungkin sudah setahun lebih!โ€ sambungnya ketus. Aku gelengkan kepala.

โ€œTidak, ini terjadi baru-baru ini. Kelakuan Vita berubah aneh sejak sekitar bulan lalu dan sekarang aku baru mengerti sebabnya,โ€ jawabku.

โ€œKakak kandungku sendiri!โ€ kata Erina dengan geram. Aku mengangkat bahu. Aku benar-benar tak bisa berkata apapun untuk membuat kenyataan ini menjadi lebih baik.

โ€œApa yang akan kita lakukan?โ€ tanyanya, tampak jelas nada kemarahan dalam suaranya.

โ€œAku belum tahu,โ€ ku hela nafas. Aku masih sangat terguncang untuk dapat berpikir jernih.

โ€œAbang belum tahu?โ€ tanyanya tak percaya. Aku hanya mengangkat bahu kembali.

โ€œKakakmu dan anak-anak sedang berakhir pekan di rumah pantai dan kakek nenek mereka juga ikut di sana. Aku rasa aku butuh waktu 24 jam untuk membuat keputusan drastis.โ€

โ€œWell, aku sudah tahu apa yang akan kulakukan!โ€ potong Erina. Kupegang kedua bahunya dengan tanganku untuk meredakannya.

โ€œBukankah Bob sedang diluar kota sekarang ini?โ€

โ€œYa,โ€ jawabnya, tapi segera menambahkan dengan nada marah sebelum aku mampu melanjutkan,

โ€œMungkin sekarang ini dia sedang meniduri wanit lain lagi!โ€

โ€œAku rasa tidak,โ€ jawabku sambil menggelengkan kepala.

โ€œApa?โ€

โ€œDengar, aku cukup mengenal Bob dengan baik dan dia bukan tipe lelaki yang suka main perempuan,โ€ kataku, meskipun sadar betapa menggelikannya penjelasanku ini.

Cerita Dewasa โ€“ Sakit Enak
โ€œKamu pasti bercanda,โ€ tukas Erina. Aku hanya mengangkat bahu.

โ€œAku tidak tahu apa yang terjadi, tapi aku tak percaya kalau Vita dan Bob sengaja melakukan ini.โ€

โ€œItu kan sudah terlihat jelas di video itu!โ€ teriak Erina.

โ€œApa ada kelakuan Bob yang aneh akhir-akhir ini? Aku tahu kalau sekarang ini Vita sedang mengalami puber kedua. Dia baru saja memasuki usianya yang ke tiga puluh sembilan dan perasaan akan berumur empat puluh di tahun depan sangat membuatnya resah.โ€

โ€œItu bukan alasan!โ€

Cerita Dewasa Sakit Enak โ€œAku tidak bilang ini suatu alas an, tapi aku rasa itu bukan bagian dari penyebabnya,โ€ jawabku. Erina menatapku dan menggelengkan kepala, tapi kemudian dia menarik nafas dan kelihatan agak sedikit mereda emosinya.

โ€œSudah satu tahun kami mencoba untuk mendapatkan seorang bayi, tapi belum juga beruntung. Aku tahu itu sangat mengganggu Bob,โ€ jelasnya sambil menggosok kedua lengannya, tapi kemudian ketenangannya sirna dan matanya berkilat marah, โ€œItu juga sangat menggangguku, tapi aku tidak lari dan tidur dengan salah satu saudaranya!โ€

โ€œKamu benar,โ€ jawabku, coba menenangkannya.

โ€œTapi aku masih merasa kalau kita butuh waktu beberapa hari untuk berfikir sebelum membuat keputusan besar.โ€

โ€œBaiklah! Mungkin abang benar, tapi aku merasa itu tak akan membantu,โ€ tukasnya, Rasa sakit dan marahnya terlalu besar untuk ditahannya.

โ€œBesok malam kamu kembali saja kemari dan kita bicarakan lagi,โ€ tawarku. โ€œSebelum itu kita berdua punya waktu untuk menenangkan diri.โ€

Erina terlihat tidak puas, tapi dia mengangguk setuju. Dia mengeluarkan video tersebut dari dalam player dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata lagi. Aku berharap dia tidak melakukan suatu tindakan yang bodoh sampai dia merasa tenang.

Kuputuskan untuk mandi, aku merasa kotor. Aku pergi ke kamar mandi, menyetel suhu air panas dan melihat pantulan bayanganku di dalam cermin.

Kamar mandi ini mulai terisi uap panas saat kutatap mataku. Ini akan jadi sebuah malam yang panjang dan aku merasa ragu akankah berangkat kerja besok pagi.

Erina dating ke rumahku malam berikutnya. Dia terlihat lebih kurang tidur dibandingkan aku, tapi setidaknya dia terlihat jauh lebih tenang dibandingkan kemarin.

โ€œJadi, apa keputusan abang?โ€ tanyanya langsung tanpa basa-basi. Aku mengangkat bahu.

โ€œApa ini tidak membuat abang marah?โ€ tanyanya gusar.

โ€œTentu saja ini membuatku marah, tapi aku tetap tak bisa merubah apa yang sudah terlanjur terjadi.โ€

Cerita Dewasa Sakit Enak Kenyataannya adalah aku lebih merasa sakit karena dikhianati dari pada kelakuan mereka.

โ€œAstaga, aku benar-benar heran dengan abang? Aku akan minta cerai pada Bob! Abang juga mestinya menceraikan Vita!โ€ kata Erina.

Aku gelengkan kepala, aku sudah punya keputusan sendiri.

โ€œItu tak akan terjadi. Kakakmu Vita dan aku punya tiga orang anak. Kami sudah berumah tangga hamper dua puluh tahun,โ€ kutarik nafas, lalu melanjutkan, โ€œAku sangat mencintai kakakmu, dan perbuatannya dengan Bob tak akan mampu menghapus cinta itu begitu saja. Aku merasa sakit dan aku akan mencari tahu kenapa dia merasa harus mengkhianatiku, tapi aku tak akan menceraikan dia.โ€ Erina menatapku tajam.

โ€œAbang akan memaafkannya,โ€ tanyanya tak percaya. Aku mengangguk. Erina menggelengkan kepalanya, air matanya mulai keluar. Aku merengkuhnya ke dalam pelukanku dan dia mulai terisak. Ini berlangsung untuk beberapa saat lamanya hingga akhirnya dia dapat mengendalikan diri.

โ€œAku rasa aku tak akan bisa memaafkan Bob,โ€ akhirnya dia berkata.

โ€œErina, apa kamu benar-benar ingin berpisah dengan Bob?โ€ tanyaku. Sejenak dia ragu sebelum akhirnya menggelengkan kepala.

โ€œTapi aku tak bisa membiarkan begitu saja perbuatannya,โ€ jawabnya lirih.

โ€œAyo kita ambil minum dulu,โ€ tawarku. Dia mengangguk setuju.

Gelas yang pertama terasa hanya untuk membasahi tenggorokan saja. Gelas yang ke dua baru terasa pengaruhnya. Aku bilang ingin pergi ke kamar mandi sebentar saat Erina menuangk minuman pada gelas ketiganya.

Cerita Dewasa Sakit Enak Ketika aku keluar dari kamar mandi aku mendapati dia melihat rekaman video tersebut lagi. Aku menghela nafas, menghampirinya untuk mematikan TV.

โ€œKamu tahu kan, ini tak akan membantu,โ€ kataku. Di menghela nafas. Kami meminum gelas ketiga dalam diam. Kali ini giliran Erina yang pergi ke kamar mandi saat aku menuang gelas yang keempat. Aku masih belum merasa mabuk, tapi rasa sakit di hati sedikit terasa hilang.

Erina keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arahku. Segera saja aku menyadari ada sesuatu yang berubah. Pertama, Erina terlihat sudah mengambil sebuah keputusan. photomemek.com Yang kedua, tak mungkin rasanya kalau tak melihat kalau beberapa kancing bajunya yang atas terbuka dan dia tak lagi memakai bra. Aku dapat melihat jelas putting payudaranya dari balik blouse-nya.

โ€œErina, apa yang kamu lakukan?โ€ tanyaku bingung.

โ€œAku akan melakukan sesuatu yang mungkin bisa mempertahankan pernikahanku setelah pengkhianatan Bob. Aku akan meniduri abang,โ€ jawabnya.

Aku baru saja akan memprotesnya, tapi dia sudah langsung melumat bibirku.

Disamping itu, kalau mau jujur, meskipun aku memutuskan untuk memaafkan Vita, aku juga sama terlukanya dengan Erina. Meniduri Erina, benar atau salah, mungkin saja akan menolong. Aku merasa sangsi kalau ini akan bisa menyakiti mereka.

Dalam sekejap saja kami sudah tak berpakaian lagi dan aku terkejut melihat buah dada Erina bahkan lebih besar dari yang pernah kubayangkan.

Ukuran payudara Vita breasts sekitar B cup. Tapi menurutku putingnya yang mesar mencuat itu terlihat seksi pada ukuran payudaranya.

Payudara Erina yang jauh lebih besar dibandingkan isteriku tampak sangat menggiurkan. Mungkin ukurannya C cup, tapi sangat pasti kalau ini adalah ukuran full C cup.

Putingnya tidak sepanjang punya kakaknya, tapi lebih gemuk. Dia tersenyum memergoki aku yang terpana melihat dadanya.

Cerita Dewasa Sakit Enak โ€œIni milikmu sepenuhnya,โ€ kata Erina sambil menyangga kedua buah dadanya dengan kedua tangannya sekaligus meremasnya menggoda.

Kuhabiskan gelas keempatku dan segera membenamkan wajahku ke dalam dua bongkahan daging kenyal didepanku. Tangan Erina bergerak ke bawah untuk meraih batang penisku.

โ€œWah, punya abang besar sekali!โ€ katanya, gairahnya terdengar besar dalam nada suaranya. Aku bergerak turun menelusuri lekuk tubuhnya, melewati perutnya dan mulai menyapukan lidahku pada bibir vaginanya.

Dia segera bersandar pada dinding di dekatnya dan memegangi kepalaku dengan kedua tangannya sambil mendesah. Segera saja tubuh Erina mulai tergetar ketika aku konsentrasi pada kelentitnya. Langsung saja dia meraih orgasme pertamanya dan aku harus menyangga tubuhnya sebelum dia jatuh. Lalu kugendong dia menuju ke kamar tidur.

Kurebahkan tubuhnya di atas ranjang, Erina menjulurkan kedua lengannya ke depan menmintaku untuk segera naik. Aku merangkak menaiki tubuhnya dan memberinya sebuah ciuman yang dalam. Nafasnya tercekat saat ujung kepala penisku menemukan jalan masuk ke dalam vaginanya.
โ€œKamu yakin mau melakukan ini?โ€ tanyaku. Dia mengangguk.

โ€œKakakku, isteri abang, meniduri suamiku. Aku rasa baru adil kalau aku menyetubuhi abang di atas ranjangnya sendiri. Ini cara untuk membalas kelakuan Bob dan Vita diwaktu yang sama,โ€ nada amarah terdengar dalam jawabannya, tapi dia kemudian tersenyum dan menambahkan,

โ€œLagipula, aku tak akan melepaskan begitu saja setelah melihat ukuran penis abang ini.โ€ Kemudian segera saja lenguhan nikmat terlepas dari bibirnya saat dia menggunakan kakinya untuk menarik tubuhku ke arahnya.

โ€œAku merasa sangat penuh!โ€

Batang penisku hanya baru masuk 3/4nya saja ke dalamnya. Kudorongkan lagi, tapi dia merintih kesakitan. Aku coba hentikan, tapi dia tidak mengijinkanku.

Cerita Dewasa Sakit Enak Nafasnya tersengal terdengar antara menahan deraan nikmat atau sakit, dan dia terus mengguna kan pahanya untuk menarikku semakin erat. Bahkan tangannya mencengkeram pantatku dan menariknya dengan keras hingga seluruh batang penisku terkubur dalam lubang anusnya.

โ€œOh mami!โ€ teriakan lepas keluar dari bibirnya saat aku berhasil membenamkan batang penisku seluruhnya. Aku diamkan tanpa bergerak agar dia terbiasa dengan ukuranku.

โ€œAyo bang! Setubuhi aku!โ€ akhirnya dia berkata dan memang itu yang segera akan aku lakukan. Pada awalnya secara perlahan kukeluar masukkan, tapi atas desakan Erina segera saja aku menyentaknya dengan keras dan cepat.

Langsung saja orgasme kedua diraihnya dan tanpa henti. Aku piker dia akan pingsan saat teriakan nikmatnya terdengar keras sekali.

โ€œErina, aku hamper keluar!โ€ teriakku. Dia mendorong tubuhku berganti posisi hingga dia berada diatas dan mulai menunggangi batang penisku.

โ€œLakukan, bang! Isi rahimku dengan benih abang!โ€ ucapnya semakin membakar gairahku.
โ€œTapi, kita tidak pakai pelindung!โ€ kataku ragu.

Tapi keraguanku malah semakin membuat pantulan tubuhnya semakin keras saja dan tak ayal aku langsung keluar jauh di dalam rahimnya. Kusemburkan begitu spermaku ke dalam vaginanya hingga meleleh keluar pada pahanya seiring pompaan naik turun tubuhnya di atasku.

Kami berdua rebah tak bergerak dengan tubuhnya yang masih menindihku untuk beberapa waktu. Akhirnya dia mengangkat kepalanya dan menatapku dengan diam.

โ€œKamu tidak apa-apa?โ€ tanyaku khawatir tapi dia malah tertawa.

โ€œAku merasa sangat ehmmaE|! Saat ini, aku tidak tahu apakah akan meninggalkan Bob dan tak akan bicara dengan Vita lagi ataukah aku mestinya berterima kasih pada mereka. Abang sangat menakjubkan,โ€ katanya. Aku tertawa dan menurunkan tubuhnya dari atasku.

Cerita Dewasa Sakit Enak โ€œAya mandi, aku sangat ingin bermain lagi dengan dada montokmu ini,โ€ Kataku sambil meremas buah dadanya lalu menggamit tangannya. Kami bawa serta gelas minuman yang kosong, mengisinya lagi untuk yang terakhir kalinya sebelum bergandengan tangan masuk ke kamar.

Lansung saja kami habiskan gelas terakhir kami setelah mengatur suhu shower. Tawa riang tak hentinya keluar dari bibir kami saat air hangat mulai turun membasahi kedua tubuh berkeringat kami.

Kusabuni dada montoknya dan menghabiskan setidaknya sekitar sepuluh menit meremasinya. Disaat yang bersamaan dia juga menyabuni batang penisku.

Begitu penisku kembali mengeras, aku bergerak ke belakang tubuhnya, masih tetap meremasi buah dadanya. Aku mulai menciumi lehernya dan batang penisku kugesekkan pada celah bongkahan pantatnya. Penisku masih berlumuran sabun sehingga dengan mudah melesak masuk.

Saat bibir kami saling melumat dalam ciuman yang dalam, kepala penisku terdorong masuk ke dalam lubang anusnya.

Erina merenggangkan pahanya dan penisku melesak masuk dengan sendirinya seakan punya maksud sendiri, Aku terkesiap dan berusaha menariknya keluar.

โ€œSorry! Ini masuk begitu sajaโ€ฆโ€ aku berusaha menjelaskan, tapi Erina malah menyeriangai lebar dan mendorong pantatnya ke belakang membuat kepala penisku semakin menyelam ke dalam lubang anusnya. Aku mengerang keenakan.

โ€œJangan bilang kalau kak Vita tidak pernah mengijinkan abang melakukan anal seks?โ€ tanyanya menggoda.

โ€œTidak, tidak pernah,โ€ jawabku.

โ€œBaiklah kalau begitu, kalau abang mau abang boleh merasa bebas menyetubuhi anusku semau abang!โ€ katanya manantang dan bagai api yang disiram minyak, langsung saja aku lesakkan batang penisku jauh ke dalam lubang anusnya.

Cerita Dewasa Sakit Enak Kedua tangannya terjulur kedepan pada dindning untuk menahan tubuhnya yang terguncang dengan keras oleh sodokanku. Buah dadanya yang montok terayun menggoda, membuatku dengan segera bergerak meremas keduanya. Tapi tanganku langsung beralih untuk mencengkeram pinggulnya untuk menjaga keseimbangan kedua tubuh kami karena ayunanku.

โ€œYa! Terus bang! Dorong penis abang ke dalam anusku! Makin dalam bang!โ€ teriak Erina dalam kenikmatan. Salah satu tangannya masih menahan tubuhnya pada dinding sedangkan yang satunya lagi mulai bergerak kea rah selangkangannya.

โ€œYes!โ€ teriaknya saat aku semakin keras mengayunkan batang penisku semakin ke dalam. Dapat kurasakan otot pantatnya yang mulai mengencang saat dia menggesek kelentitnya sendiri.

Tak mampu lagi kutahan, kulesakkan seluruh batang penisku terkubur seutuhnya dalam cengkeraman lubang anusnya dan kembali, sekali lagi aku keluar dengan hebatnya.

Sentakanku yang terakhir membuat kaki Erina benar benar terangkat dari lantai kamar mandi karena kerasnya. Dan hal tersebut membuat Erina bergabung bersamaku dalam ledakan orgasmu sejenak kemudian.

Kami berjalan berpelukan dengan sempoyongan keluar dari kamar mandi menuju ke kamar tidur kembali. Aroma seks tercium sangat pekat di dalam kamar dan kami kesulitan untuk menemukan area sprei yang kering di tempat tidur.

Cerita Dewasa Sakit Enak We stumbled out of the shower and back to the bedroom. The room smelled like sex and we had problems finding a dry spot on the bed. I was barely settled before Erina crawled between my legs and started blowing me.

โ€œKamu benar-benar liar!โ€ kataku.

โ€œTernyata balas dendam itu rasanya jauh lebih manis dari yang kudugatimpalnya dengan tersenyum puas. Aku hanya bisa menggelengkan kepala. Dia benar benar wanita muda yang penuh amarah, tapiaE| apapun itu adik iparku ini benar benar sangat menggairahkan!

Erina merapatkan kedua daging payudaranya yang kenyal menjepit batang penisku dan mengocoknya begitu batangku mengeras lagi. Dia masih asik melakukannya ketika tiba-tiba saja Vita berjalan masuk ke dalam kamar tidurโ€ฆ!!!

โ€œErina! Teganya kamu?โ€ teriak Vita terdengar hamper menangis, tapi Erina Cuma tersenyum sinis.
โ€œTeganya aku? Kakak pasti bercanda! fantasiku.com Coba kakak periksa rekaman video di bawah. Itu rekaman perselingkuhan Bob dengan kak Vita,โ€ balas Erina said lalu kemudian dengan mata menatap kea rah kakaknya, dia memasukkan batang penisku hingga ke batangnya.

โ€œAnak-anak mana?โ€ tanyaku merasa tak nyaman. Aku coba untuk bergerak, tapi Erina tak membiarkanku. Dia ingin agar Vita melihat aksi kami berdua.

โ€œKutitipkan di rumah mami. Aku mau memberimu kejutan aE~a night out aloneaE?,โ€ jelasnya, nampak jelas rasa kecewa dan terkejutnya.

โ€œNah, aku rasa yang terkejut sekarang adalah kakak. Apa kakak benar-benar berharap kalau rekaman itu tak akan diketahui oleh siapapun?โ€ Tanya Erina. Vita menggelengkan kepala.

โ€œKakak keliru,โ€ kata Erina, lalu menambahkan dengan nada sinis.

Cerita Dewasa Sakit Enak โ€œNah, sekarang impas kan?โ€ tangis Vita benar-benar pecah sekarang dan dia berlari meninggalkan kamar. Bukannya merasa puas telah membalas dendam, tapi aku malah merasa sangat tidak enak. Kudorong tubuh Erina menjauh dan pergi menyusul Vita.

Kutemukan dia di ruang keluarga, sedang menyaksikan rekaman videonya dengan Bob. Dia menoleh dan memandangku dengan tatapan yang berlinang air mata.

โ€œAku sungguh-sungguh minta maaf!โ€ ucapnya diantara isak tangisnya.

โ€œItu terjadi begitu saja bulan lalu. Bob tengah frustrasi karena Erina tak juga hamil. Kami minum-minum dan aku tak ingat pasti apa yang terjadi kemudian, yang kuingat saat aku terbangun, kita tidur berdua di ranjangnya. Apakah kamu mau memaafkanku?โ€ tanyanya.

Aku hendak mulai menjawab, tapi Erina sudah berada di ruangan ini.

โ€œAbang percaya semua omong kosong ini? Itu mungkin benar kejadian pertama kalinya, tapi bagaimana dengan yang berikutnya? Kak Vita terlihat jelas sangat menikmatinya dalam video itu,โ€ potong Erina dengan marah. Wajah Vita berubah merah oleh rasa malu.

โ€œKami melakukannya cuma dua kali saja,โ€ bela Vita lirih, meskipun dia sadar itu tak banyak membantunya.

โ€œKejadian yang kedua terjadi saat Bob menelphone-ku untuk dating dan bicara. Aku juga terkejut saat mendapati ada sebuah kamera yang dalam keadaan siap rekam. Lalu dia memperlihatkan padaku rekamannya dengan Erina yang sedang bercumbu. Kami sepakat untuk menghentikan affair ini, tapi Bob ingin membuatsebuah video sebagai kenang-kenangan.โ€

โ€œDan kakak tak mampu menolaknya, kan?โ€ potong Erina dengan tajam.

Cerita Dewasa Sakit Enak โ€œAku mau menolaknya!โ€ jawab Vita, tapi kemudian meneruskan dengan suara pelan, โ€œTapi video kalian berdua benar-benar membuatku jadi terangsang. Melihatmu bercumbu dengan Bob sangat membuatku terangsang.โ€

โ€œKakak jadi terangsang karena melihatku?โ€ Tanya Erina tak percaya.

Vita tak berani menatap kami berdua, tapi dia hanya mengangguk. Aku gelengkan kepala. Aku benar-benar kaget dengan apa yang dikatakan Vita barusan.

โ€œErina, Vita dan aku menikah di usia muda. Aku tidak heran jika kakakmu membayangkan apa yang hilang dari masa mudanya setelah kami menikah dulu. Aku juga merasakan hal itu.โ€

โ€œLalu apa abang berselingkuh di belakang kakak?โ€ Tanya Erina asked. Kugelengkan kepala.
โ€œTidak sampai hari ini,โ€ jawabku. Vita mulai merasa tak nyaman.

โ€œAku benar-benar minta maaf! Aku sangat mencintaimu dan tak ingin kehilanganmu,โ€ kata Vita. Aku tersenyum mendapati situasi ini. Ketakutan terbesarku adalah jika Vita sudah tidak mencintaiku lagi. Sekarang aku tahu itu tidak benar.

โ€œAku tak akan meninggalkan kamu. Andai saja kamu ceritakan padaku tentang semua ini sebelum kamu membuat keputusan, mungkin kita bisa lakukan itu bersama.โ€

โ€œBersama?โ€ tanyanya. Dia terlihat jelas terkejut.

โ€œYa. Vita, aku punya sebuah fantasi yang ikin kulakukan. Aku tak pernah menceritakannya padamu karena kupikir kamu sangat konservative tentang seks dan kupikir kamu akan marah jika kuajak membicarakannya. Aku tak ingin kehilangan kamu.โ€

โ€œSungguhkah?โ€ tanyanya, ketakutanna perlahan berubah menjadi sebuah harapan. Kurengkuh dia ke dalam pelukanku dan memberinya sebuah ciuman yang sangat dalam sebagai jawabannya.

โ€œJadi, abang mengijinkan pria lain menikmati tubuh isteri abang?โ€ Tanya Erina tak percaya Aku mengangkat bahu dan tersenyum.

Cerita Dewasa Sakit Enak โ€œAku tak masalah jika Vita bercinta dengan orang lain, Cuma syaratnya aku harus ada di sana dan dia pulang ke rumah kembali bersamaku.โ€

โ€œMenakjubkan,โ€ kata Erina, tak tahu harus berkata apalagi.

โ€œErina, meskipun ini tak membantu, Bob mengatakan padaku kalau hanya dengankulah satu-satunya wanita yang pernah berselingkuh dengannya. Aku percaya padanya. Bob benar-benar mencintaimu,โ€ kata Vita, masih memelukku. Erina masih tetap menggelengkan kepala.

Kutarik kembali Vita dalam sebuah ciuman. Aku masih tetap telanjang, sedangkan Vita masih berpakaian lengkap. Aku mulai melucuti pakaiannya.

Dan dia membantu mempercepatnya.

โ€œHey, bagaimana dengan aku?โ€ Tanya Erina. Vita memandangku seakan meminta ijin. Aku mengangguk, masih meraba-raba kemana ini akan berakhir. Isteriku menatap adiknya dan menyeringai lebar.

โ€œErina, kamu sangat boleh bergabung dengan kami,โ€ undangnya. โ€œSudah kukatakan, Aku sangat suka melihatmu bercinta dengan Bob. Cerita Dewasa ABG

Kurasa melihatmu melakukannya dengan suamiku pasti akan lebih dahsyat lagi!โ€ Aku sama terkejutnya dengan Erina, tapi aku sudah terlalu terangsang oleh wanita yang kunikahi hamper dua puluh tahun ini.

Vita dan aku tak menunggu jawaban Erina lagi. Kupanggul Vita menuju ke kamar tidur kami dan melemparkan tubuhnya ke atas ranjang dengan posisi tengkurap.

Cerita Dewasa Sakit Enak Dia protes soal aroma dan kenyataan kalau sepreinya telah habis dipakai, tapi protesnya tersebut langsung terhenti begitu kulesakkan batang penisku ke dalam lubang vaginanya. Kupegangi pinggulnya saat aku mulai bergerak keluar masuk.

โ€œYa, setubuhi aku sayang!โ€ teriaknya. Vita tidak pernah berkata mesum saat berhubungan seks sebelumnya. Birahiku benar-benar terbakar oleh perubahan isteriku ini. Kami berdua benar-benar terhanyut dengan irama persetubuhan ini hingga aku dikejutkan oleh sebuah tangan yang memegang buah zakarku.

โ€œJadi, akhirnya kamu putuskan untuk bergabung dengan kami,โ€ kataku pada Erina. Dia mengangkat bahunya, tersenyum nakal dan kemudian menciumku.

โ€œAku tak akan pernah melewatkan kesempatan untuk menikmati batang penis abang lagi,โ€ katanya begitu lumatan bibirnya denganku berakhir. Kemudia dia menampar pantat Vita dengan keras. Vita teriak terkejut.

โ€œDisamping itu, aku masih belum memberikan hukuman pada wanita jalang yang sudah menyetubuhi suamiku ini,โ€ katanya sebelum memberi sebuah tamparan lagi.

โ€œHey! Hentikan,โ€ cegahku. Aku mencintai Vita dan tidak ingin melihat dia disakiti.

โ€œTidak apa-apa! Aku memang pantas mendapatkannya,โ€ kata Vita, mengejutkanku, tapi kurasa Erina sudah mengira akan hal ini.

โ€œNah kakakku yang jalang, kakak suka dengan kekerasan ya,โ€ kata Erina dengan yakin sambil memilin putting kakaknya dengan kasar.

Vita berteriak antara sakit dan nikmat. Baru saja aku mau menghentikan semua ini, tapi Vita malah mulai meledak orgasmenya. Ini akan menjadi sebuah eksplorasi yang menarik dilain waktu.

Erina menarikku menjauh dan menaiki batang penisku. Tak perlu menunggu waktu untuk penyesuaian yang lama lagi seperti saat pertama kali, dia kemudian mulai bergerak naik turun di atasku sekali lagi. Aku sudah dekat dengan orgasmeku saat akhirnya Vita pulih kondisinya setelah ledakan orgasmenya. Dia melumat bibirku dengan liar sebelum tangannya bergerak meremas pangkal batang penisku.

โ€œHey, hentikan, kakak merusak iramaku!โ€ Erina komplain. Vita tersenyum, melepaskan cengkeramannya dan menarik Erina dalam sebuah ciuman. Ciuman keduanya sangat lama dan juga basah, tapi saat akhirnya selesai Erina kembali komplain.

โ€œWanita jalang!โ€ teriaknya, yang sebenarnya hanya terkejut oleh aksi Vita barusan. Isteriku hanya tersenyum.

Cerita Dewasa Sakit Enak โ€œSudah kubilang kan, kalau melihatmu bisa membuatku sangat terangsang. Apa yang kamu harapkan saat memutuskan untuk bergabung dengan kami?โ€ jawab Vita, dan kemudian tangannya bergerak ke bawah untuk memainkan kelentit Erina. Segera saja nafas Erina mulai tersengal. Cerita Sex

โ€œAku tidak tertarik pada wanita! Singkirkan tangan kakak!โ€ perintahnya, tapi Erina tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan Vita.

โ€œAku juga belum pernah melakukannya dengan seorang wanita sebelumnya. Aku rasa kamu juga. Bagaimana kamu tahu kalau kamu tak suka?โ€ Tanya Vita.

โ€œTapi aku kan adikmu!โ€ jawab Erina. Vita tak menghiraukannya.

โ€œAku yakin kalau mulutmu pasti akan lebih bermanfaat daripada hanya bicara tak karuan begitu,โ€ jawab Vita, lalu kemudian kembali melumat bibir adiknya lagi.

โ€œWow! Vita, ini sangat hot! Jika saja aku tahu lebih awal kalau kamu juga mau melakukannya denga wanita juga,โ€ kataku dengan seringai lebar. Vita hanay mengangkat bahu.

โ€œSiapa kira? Aku juga tak pernah membayangkan sebelumnya sampai aku lihat videonya Erina dengan Bob,โ€ jawabnya sebelum kemudian membungkuk kedepan untuk menghisap salah satu putting payudara Erina. Mengerang keras Erina mulai orgasme.

Aku mencoba untuk bertahan, tapi segera saja aku seburkan spermaku ke dalam vagina Erina juga. Erina membuat kami berdua terkejut saat dia menjambak rambut kakaknya agar mendekat padanya dan melumat bibirnya dengan liar ditengah ledakan orgasme yang melandanya.

Cerita Dewasa Sakit Enak Vita meraih batang penisku dan memasukkannya ke dalam mulutnya begitu orgasme yang mendera kami berdua mereda.

โ€œIih, menjijikkan! Penis abang kan penuh dengan cairanku,โ€ kata Erina dengan wajah menyeringai. Vita hanya tersenyum lalu mendorong tubuh adiknya hingga terlentang.

Dia bergerak menaiki tubuh Erina dan duduk di atas dada montoknya. Membuat vaginanya berada sangat dekat ke mulut Erina. Erina meronta beberapa saat, tapi Vita lebih kuat dan lagipula tubuhnya berada di atas menindih Erina.

โ€œSekarang giliranku untuk orgasme dank arena kamu sudah memakai penis suamiku untuk orgasme, kamu harus menggantikan tugasnya. Jilat vaginaku Erina!โ€ perintah Vita. Aku hanya menyaksikan dengan terpesona.

Aku tengah menyaksikan bagian dari diri Vita yang tak pernah kusangka dimilikinya. Erina mencoba memprotes, tapi Vita sama sekali tak mengacuhkan. Disorongkan vaginanya kea rah mulut adiknya dan mendesah keras beberapa saat kemudian ketika lidah Erina menelusup ke dalam lubang vaginanya.

โ€œYa, begitu! Tepat di situ!โ€ ceracau Vita. Mereka berdua seakan asyik masyuk dalam dunianya sendiri dalam beberapa menit ke depan sebelum pada akhirnya Erina mendorong tubuh Vita dari atasnya.

Cerita Dewasa Sakit Enak โ€œHey!โ€ protes Vita, tapi Erina cuma tertawa. Dia kemudian mengatur untuk melakukan posisi enam-sembilan dengan isteriku. Kuamati lidah Erina langsung melata keluar masuk ke dalam vagina kakaknya. Vita ragu untuk beberapa saat sebelum akhirnya lidahnya juga memberi aksi yang sama terhadap vagina Erina.

Terlihat jelas bahwa kedua wanita ini sangat menikmati dan larut terhadap apa yang tengah mereka perbuat. Sudah cukup lama mereka saling memuaskan birahi satu sama lainnya dan aku yakin kalau keduanya sudah mendapatkan paling tidak sebuah orgasme.

Batang penisku akhirnya sekali lagi mengeras sepenuhnya dan aku tengah bingung untuk memutuskan apa yang akan kulakukan. Erina melihat kebingunganku dan mengedip kepadaku sambil sebuah jarinya menyelip masuk ke dalam lubang anus Vita. Vita mengerang.

Erina terus memainkan jemarinya di dalam lubang anus Vita sambil tetap mengoral vaginanya. Sejenak kemudian Erina mengisyaratkan padaku untuk mendekat.

Dicengkeramnya batang penisku dan menempatkan kepala penisku tepat di lubang anus Vita. Kudoeng sedikit hingga kepalanya masuk sebelum Vita akhirnya menyadari apa yang tengah terjadi.

โ€œTunggu!โ€ teriaknya, tapi Erina tetap berkonsentrasi pada kelentitnya dan itu membuat perhatian Vita kabur. Kumasukkan beberapa centi lagi.

โ€œHentikan, ini sakit!โ€ erang Vita. Erina menampar pantat isteriku dengan keras.

Cerita Dewasa Sakit Enak โ€œTapi rasanya sangat nikmat, kan?โ€ tanyanya pada isteriku. Vita hanya mengerang. Kumasukkan lagi lebih dalam.

โ€œYa!โ€ Vita semakin mengerang keras.

โ€œJadi, diam dan nikmati saja!โ€ perintah Erina menampar pantat Vita lagi. Erina merangkak ke bawah tubuh Vita dan mulai mempermainkan kelentitnya.

Aku terus mendorongkan penisku semakin ke dalam anus Vita. Rasanya sangat rapat dan aku tak yakin sepenuhnya apakah dia menikmati ini ataukah tidak.

โ€œApa kamu ingin aku berhenti?โ€ tanyaku meyakinkan.

โ€œJangan! Masukkan seluruhnya. Sodomi aku!โ€ teriak Vita. Dan jawaban itu membuatku melesakkan sisa penisku selurhnya tanpa ragu lagi. Dia langsung mulai orgasme. Kurasakan denyutannya seiring tiap sodokanku.

Kusodomi Vita dengan keras dan cepat, membuat buah zakarku menghantam dahi Erina. Segera saja aku orgasme beberapa menit kemudian. Vita dan aku rebah kecapaian sedangkan Erina meberi kami masing-masig sebuah ciuman yang penuh nafsu yang dalam. Tak disangsikan lagi kalau dia juga sangat membutuhkan sebuah pelapasan yang sangat mendesak.

Begitu kondisiku dan isteriku mulai pulih, tanpa menyia-nyiakan waktu lagi kami berdua langsung berkonsentrasi pada vagina Erina. Dengan bergantian lidah kami mengeksplorasi seluruh titik sensitifnya.

Dan itu membuat Erina merintih memintaku agar segera menyetubuhinya langsung.

Kuposisikan dia dalam dogy-style, Vita memposisikan dirinya diantara tubuhku dan Erina dan mencumbu anus adiknya dengan menggunakan lidah. Hal ini terlalu berlebihan untuk dapat ditahan Erina lebih lama lagi dan orgasme segera menggulungnya.

Cerita Dewasa Sakit Enak Denyutan liar dinding vagina Erina tak mampu kutahan, kulit penisku yang terasa sangat sensisit segera memberiku ledakan orgasme yang berikutnya. Isteriku terus saja mencumbui lubang anus adiknya saat aku semburkan kembali spermaku di dalam vagina adik iparku untuk kesekian kalinya.

Kami bertiga hanya mampu berbaring kelelahan dengan tubuh bersimbah keringat untuk sekian waktu. Saat akhirnya kami mampu bergerak, hanya dengan gerakan tubuh yang lemah dan pelan. Secara bregiliran kami mandi menyegarkan tubuh, berpakaian dan bertemu di meja makan. Vita menyiapkan sesuat untuk mengganjal perut kami semua yang kelaparan.

โ€œAku lapar,โ€ Erina said.

โ€œAku juga,โ€ timpalku.

โ€œAku rasa kita sudah membangkitkan selera makan kita,โ€ Vita tersenyum. Hampir disepanjang acara makan kami diwarnai keheningan. Masing-masing tenggelam dalam alam pikirannya. Aku lihat Vita sedang menata mentalnya untuk membuka omongan. Akhirnya dia menatapku begitu acara makan kita selesai.

โ€œJadi, apakah kita semua baik-baik saja?โ€ nada bicaranya terdengar nervous. Kami saling menatap satu sama lain dalam beberapa saat dan kemudia aku mengangguk. Senyuman Vita terkembang.

โ€œBagaimana dengan kamu?โ€ Tanya Vita pada adiknya.

โ€œMmm, aku belum tahu,โ€ jawab Erina dengan jujur, tapi kemudian dia tersenyum lebar dan bertanya,

โ€œYang kamu maksud itu tentang kamu dan Bob atau kenyataan bahwa baru saja aku sadar kalu aku seorang lesbian yang juga menikmati hubungan incest?โ€

โ€œKamu bukan lesbian,โ€ jawabku sambil tersenyum.

โ€œDia benar,โ€ Vita menambahkan. โ€œKamu seorang biseksual yang menikmati hubungan incest.โ€ Erina tidak bias menahan diri. Dia tertawa terbahak. Vita dan aku ikut tertawa, tapi dengan cepat tawa kami berhenti.

โ€œErina, beri Bob kesempatan,โ€ kata Vita dengan lebih serius. Erina menarik nafas.

โ€œAkan kupikirkan.โ€

Cerita Dewasa Sakit Enak โ€œDan diskusikan dengannya soal belum juga hamilnya kamu. Kalian berdua mungkin harus membicarakan hal tersebut. Mungkin sekaranglah waktunya untuk datang ke dokter ahli.โ€

โ€œWow, sekali nasehat langsung komplit,โ€ jawab Erina dengan tersenyum. Dia terlihat agak bimbang.

โ€œHei, kamu boleh menyewa suamiku sebagai gantinya kalau yang jadi masalahmu adalah Bob,โ€ gurau Vita, mencoba untuk membuat adiknya tersenyum. Senyuman Erina semakin terkembang lebar saat tangannya bergerak mengelus perutnya.

โ€œMasalah itu mungkin sudah terpecahkan kalau memang yang bermasalah aadalah Bob. Minggu ini adalah periode masa paling suburku dan suamimu sudah melakukan pekerjaannya dengan sangat baik saat mengisiku dengan spermanya.โ€

Alis Vitaโ€™s, dan tentu saja alisku, terangkat karena terkejut. Kami saling mamandang dan kemudian menoleh ke arah Erina. Akhirnya kami bertiga hanya mengangkat bahu.

โ€œItu issue untuk besok saja,โ€ jawab Vita.

โ€œKalau memang jadi,โ€ Erina menambahkan.

โ€œBeritahu kami kalau akhirnya kamu memutuskan untuk memaafkan Bob,โ€ kataku, merubah topic pembicaraan. โ€œAkan tiba waktunya bagi Bob dan aku untuk membicarakannya, tapi itu persoalan lain lagi. Dan jika semuanya berjalan baik dan antara kamu dan Bob ok, aku rasa aku ingin melihat Bob dan Vita melakukannya secara langsung. Aku yakin itu akan terlihat lebih hebat dari pada di dalam video.โ€

โ€œHanya selama aku diberi kesempatan dengan kamu lagi,โ€ jawab Erina menimpali aE~tantanganku. Dia kemudian menoleh kea rah Vita dan dengan tersenyum menambahkan, โ€œTentu saja dengan kamu juga.โ€

โ€œAku bisa menggaransi kalau soal itu,โ€ balas Vita.

Cerita Dewasa Sakit Enak Erina memberi sebuah pelukan pada kami berdua sebelum dia pergi. Vita dan aku saling menatap dalam kebisuan untuk beberapa saat.

โ€œNah, sekarang bagaimana?โ€ Tanya Vita. Awalnya aku hanya mengangkat bahu, tapi kemudian kuhembuskan nafas. Aku sadar jika kami berdua membutuhkan sebuah aturan dasar dalam hal ini.

โ€œPertama, aku rasa kita harus saling setuju dan berjanji bahwa kita tidak akan saling bermain dengan orang lain tanpa persetujuan salah satu dari kita. Tak ada lagi affair,โ€ jelasku dengan ringkas. Vita tampak sedikit malu dan mengangguk setuju.

โ€œKita harus ekstra hati-hati terhadap anak-anak. Aku tidak mau gaya hidup kita yang baru ini membawa sebuah dampak bagi mereka semua,โ€ Vita menambahkan.

โ€œSetuju.โ€

โ€œKamu puny ide yang lain lagi?โ€ Tanya Vita. Aku menyeringai.

โ€œYa, masih ada sebuah hukuman yang menunggumu.โ€

โ€œHukuman?โ€ Tanya Vita, matanya berbinar.

โ€œYeah, sekarang aku tahu kalau kamu suka sedikit kekerasan dan rasa sakit, aku rasa kita harus kembali lagi ke kamar. Lagipula anak anak tidak ada dan kita hanya berdua saja sekarang.โ€

โ€œApa yang kamu rencanakan?โ€ Tanya Vita curiga. Aku hanya tersenyum lebar.

Kami habiskan beberapa jam berikutnya dengan saling memuaskan dan memanjakan satu sama lain. Tidak semua yang kami coba berjalan dengan baik, tapi saat itu tidak berjalan sesuai harapan, kami hanya tertawa dan kemudia mencoba sesuatu yang lainnya lagi.

Untuk pertama kalinya Vita dan aku saling berbagi seluruh fantasi seksual dalam kehidupan dua puluh tahun perkawinan kami. Kami sadar kalau tidak semua fantasi tersebut bisa diwujudkan dalam satu malam ini, tapi kami sudah melakukan sebuah awal yang bagus.

Mentari pagi hanya menunggu satu dan dua jam untuk terbit saat akhirnya kami merasa terlalu lelah untuk mencoba sesuatu yang lain lagi, tapi kami berdua belum merasa mengantuk juga. Sekali lagi kami mandi lagi dan melangkah menuju ke kamar tamu. Kamar ini memiliki pemandangan yang indah saat mentari terbit dan juga seprei yang bersih dan segar.

Cerita Dewasa Sakit Enak Kami berdua berbaring dan berbincang seakan sudah tak saling bicara selama bertahun-tahun. Aku bahkan tak begitu yakin apa yang sedang kami diskusikan, tapi pada akhirnya aku merasa lebih dekat dengan isteriku melebihi sebelumnya. Manteri terbit mengantarkan kami berdua lelap dalam mimpi indah dengan saling memeluk.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Author: Dennis Taylor