cerita dewasa – Semasa sekolah di SMSR, ia pun termasuk wanita yg pandai bergaul, Setelah menikah dan kawan punya dua anak balita, sebetulnya ia masih sering berhubungan dgn kawan-kawannya. Ia pun punya banyak kenalan baru,ketika anaknya masuk TK. Tapi setahun terakhir ini, semuanya berubah. Ia dan suaminya ikutkelompok pengajian. Sampai akhirnya, ia merasa yakin jilbab panjangnya tak cukup lagi. Ia mulaimengenakan cadar hitam, sampai kini tinggal sepasang mata indahnya saja yg tampak.Sejak itulahsatu persatu kawannya meninggalkannya. Sebetulnya, Permata merasa ia yg bersalah. Ialah ygmeninggalkan mereka dgn tak pernah menghubunginya lagi. Dia sendiri yg mengasingkan diri !
Kesepian itu kadang mendatanginya, terutama ketika suaminya meninggalkannya mengikuti jadwal
kajian lelaki. Apalagi, seringkali suaminya mengajak kedua anaknya turut serta. Seperti kali ini, Permatasendirian di rumahnya yg tertutup rapat. Di samping kiri dan belakang rumahnya cuma semakbelukar. Di samping kanan ada TK Pertiwi yg sepi di siang hari begini. Di jalan beraspal depan rumahnya pun cuma sesekali terlihat mobil lewat. Permata sedang membunuhsepi dgn membaca-baca majalah saat terdengar suara mobil berhenti tepat di depan rumah. Darijendela ruang tamu yg berkaca gelap terlihat sebuah mobil L-300 berhenti. Lalu, dari pintu belakangturun tiga sosok berjubah dan cadar rapat serba hitam. Menyusul kemudian seorang lelaki ygmengemudikan mobil itu. Permata tak kenal lelaki berjenggot tapi tak berkumis itu. Tetapi dari tigaperempuan yg bersamanya, Permata menduga, ia pasti salah satu kawan suaminya yg beristri tiga.Karena itu, ia tak berlama-lama membuka pintu, ketika salah satu dari wanita bercadar itumengetuknya. “Abi ada, mbak?” tanya lelaki itu.“Lagi ikut pertemuan,” sahut Permata yg kini juga telah mengenakancadarnya. Cadar Permata yg memperlihatkan bagian matanya berbeda dgn cadar tiga perempuan didepannya.“Kalau boleh, kami mau tunggu di dalam,” lanjut lelaki itu.“Oh… silakan, silakan…,” sahutPermata. Permata pun masuk ke ruang dalam bersama tiga istri lelaki itu. Lelaki berjenggot itu pun duduk dikarpetyg digelar di ruang tamu. Di ruang dalam, Permata duduk di antara tiga tamunya. Ia punmelepas cadarnya. Agak heran juga Permata karena tiga perempuan di depannya tak melakukan halyg sama. “Nuwun sewu, saya belum kenal panjenengan semua…” katanya.Tiga perempuan di hadapannyaterlihat saling berpandangan. Lalu, berbarengan ketiganya melepas cadar yg menutup rapat wajahmereka. Sontak Permata menjerit dan bangkit berdiri sambil mengenakan kembali cadarnya. Iaterkejut luar biasa ketika melihat di balik cadar adalah wajah-wajah kasar tiga lelaki.“Sss…si…siapa…kalian?” katanya dgn suara gemetar. “Nanti kamu tahu siapa kami. Yg perlu kamu tahu sekarang, jangan coba-coba berteriak, karena kamipunya ini…” sahut Bar, lelaki berkumis tipis, sambil memperlihatkan belati besar bergerigi di bagianatasnya. Bar, Nas dan Sur telah melepas cadar dan jubah mereka. Tinggal T- shirt dan celana pendekdi baliknya. “Ke sini, berdiri di sini !” perintah Bar sambil mengacungkan belatinya ke arah Permata. Permatamenggelengkan kepala sambil terisak. Ia tak mengira akan menghadapi situasi seperti ini. Tiba-tibadilihatnya Jos, lelaki satunya, datang dari ruang tamu dan langsung mendekatinya. Permatamemekik ketika lengannya dicengkeram dan diseret ke tengah lingkaran tempat tiga lelaki itu duduk.Permata menggigil. fantasiku.com Kedua tangannya menyilang di depan dada. Empat lelaki itu dudukmengelilinginya. Permata merasa sangat ngeri. Tatapan keempat lelaki itu seperti menelanjanginya. “Aihhh… “ perempuan itu memekik dan langsung menepis tangan Bar yg meremas bokongnya.Tetapi, saat bersamaan, Sur menyentuh pangkal pahanya yg tertutup busana panjang berwarnahitam.“Jangan… ohhh… tolong… jangan….” katanya memelas, sambil kini menepis tangan Sur.“Sekali lagi tanganmu bergerak, kupotong dgn belati ini!” ancam Bar. Ditangkapnya tangan Permata yg berbungkus sarung tangan hitam dan berlagak menekanbelatinya ke pergelangan tangan Permata. Ibu muda itu ketakutan. Kedua tangannya kini terulurdiam ke kedua sisi tubuhnya. Empat pasang tangan kini berebut menjamah tubuhnya yg masihtertutup busana rapat. Sur melanjutkan meremas-remas pangkal pahanya. Bar menjamah bokongnya sesuka hati. Permatamerasakan dua pasang tangan lainnya mulai merogoh lewat bagian bawah jubahnya. Keduakakinyaditarik ke arah berlawanan sejauh setengah meter, sampai ia terpaksa berdiri mengangkang. TanganJos meraba betisnya, terus naik ke kedua paha dan berhenti di pinggulnya. Permata menangis saatmerasa Jos menarik turun rok dalam sekaligus celana dalamnya. Sur dan Bar makin semangatmeremas bagian favorit mereka. Tapi Nas tertarik bagian lain. Ia berdiri dan menyampirkan jilbablebar Permata ke pundaknya. Tangannya merapatkan busana lebar Permata ke tubuhnya sampaigundukan buah dada Permata terlihat. Permata memejamkan matanya saat Nas dgn penuh nafsumeremas-remas kedua buah dadanya dari luar pakaiannya.Permata menggeliat-geliat antara takutdan sensasi yg aneh. Matanya mendadak mendelik ketika merasakan tangan Jos di balik jubahnyamenyentuh bagian tubuhnya yg paling pribadi. Jemari Jos terasa berusaha membuka celahkemaluannya. Permata bisa merasakan, tampaknya dua jari Jos telah terjepit pintu liang kemaluannya. “Aaaakkkkhhhh….sakkkiiiittt….” Permata merintih kesakitan. Sebab, Jos tiba-tiba mendorong duajarinya masuk jauh ke liang kemaluannya. Jos mendiamkan sejenak dua jarinya di dalam. Iamerasakan dinding kemaluan Permata meremas-remas kedua jarinya. Permata merintih-rintih.Tangannya berusaha menepis tangan Jos, tapi Bar malah menariknya ke belakang danmemeganginya.Permata menggeliat-geliat, Jos mulai menggerakkan kedua jarinya berputar-putar.“Memekmu boleh juga. Kemaluanku pasti betah di situ,” kata Jos, kini sambil menarik turun keduajarinya. “Ohhh…oooohhh… sudahhh… sakit sekali… ohhh….Aaaaakkkkhhh….” Permata merintih dan tiba-tiba menjerit ketika Jos dgn tiba-tiba mendorong kembali kedua jarinya sejauh mungkin. Permatasampai berjingkat dibuatnya. Apalagi Jos kemudian dgn gerak cepat menusuk-nusuk kemaluanperempuan itu. rasa sakit di bagian bawah tubuhnya membuat Permata tak begitu memperhatikanyg dilakukan Nas. Lelaki itu ternyata telah membuka empat kancing atas jubah Permata. Kulit dadaPermata yg putih mulus sudah terlihat. Permata baru sadar dan memekik ketika tangan Nas langsung merogoh ke balik branya. Sepertikesetanan, Nas menarik keluar kedua buah dada Permata. Dua gundukan daging itu kini merojol danmenjulang tersangga branya yg masih terpasang. Nas langsung meremas-remas dan mengulumkedua putingnya berganti-ganti.Laki-laki lainnya tak tahan lagi. Mereka mulai mencabik-cabik jubahPermata. Permata memekik-mekik. Dalam sekejap, tinggal bra dancd yg masih melekat serta jilbab, cadar, kaus kaki dan kaus tanganhitamnya. Bra dan cd pun segera melayg disambar belati.Permata seperti kelinci yg dikeroyokkawanan serigala. Tubuh telanjangnya yg berkulit sawo matang dijamah komplotan itu habis-habisan. Jos masih mendorong dua jarinya keluar masuk kemaluan Permata yg tampak bekasdicukur bersih. Nas dan Bar berebut mengulum sepasang buah dadanya. Sementara Sur meremas-remas bokongnya yg bundar.Permata menjerit agak keras ketika tubuhnya dibaringkan telentang dikarpet. Dia meronta-ronta dgn sia-sia. Bar mengangkangi wajahnya dan langsung menarik turuncadar hitamnya.“Emut kemaluanku !” perintahnya.Permata terisak-isak. Kepalanya menggeleng-geleng, menghindarikemaluan Bar yg menuding wajah lembutnya. Apalagi, di saat yg sama, ia merasakan pangkal pahanyadijilati Jos. Sementara dua lelaki lainnya tak bosan-bosan mengulum kedua putingnya. Bar tak sabar.Dipencetnya hidung mancung perempuan muda itu. Tak bisa bernapas, Permata akhirnya membukamulutnya. Saat itulah yg dinanti-nanti Bar. Ia langsung memasukkan kemaluannya ke bibir Permata ygterbuka. Jerit tangis Permata terbungkam oleh kemaluan Bar yg besar. Di tengah rasa ingin muntah dankesulitan bernapas, Permata mencemaskan hal lain. Sesuatu yg keras tengah menekan permukaanliang kemaluannya. Jos yg sejak tadi menjilati pangkal pahanya, kini memang dalam posisi siapmenyetubuhinya. Jerit kesakitan Permata terbungkam kemaluan Bar, saat Jos dgn kekuatan penuhmendorong kemaluannya melesak ke dalam kemaluannya yg rapat. Dari mata Permata menitikcairan bening. Sama sekali ia tak menygka bakal mengalami kemaluantaan hebat seperti ini. Jos langsungmenggenjot kemaluannya keluar masuk dgn gerak cepat dan kasar. Rupanya ia sudah memendamhasrat terlalu lama. Buktinya, tak sampai lima menit ia menggereng dan mendorong kemaluannyasampai ke dasar liang kemaluan Permata dan menyemburkan air maninya.Permata merintih-rintih. Ditengah rasa sakit di pangkal pahanya, ia mencemaskan kemaluan yg tengah dikulumnya. Sebab, Barkini berhenti menggerakkan kemaluannya sampai terasa kerongkongannya tertekan kepalakemaluan lelaki itu. Lalu, kemaluan itu sejenak terasa berdenyut dan menyemburkan cairan kentalyg langsung memenuhi rongga mulutnya. Permata melotot. Ia coba meronta melepaskan diri. Tapi sia-sia. Perempuan itu terpaksa menelansebagianbesar air mani Bar. Ketika Bar dan Jos akhirnya melepaskan dirinya, Permata terbatuk-batuk. Dari sela bibirnya menetes sebagian air mani Bar. Sementara air mani Jos meleleh keluar daribibir kemaluannya yg agak terbuka.Permata menggulung dirinya, meringkuk miring di lantai. Nas danSur yg sejak tadi hanya menonton kini berjongkok di dekatnya. Sur bahkan langsung menarik pinggulPermata sampai kini ia dalam posisi nungging. Nas mencengkeram dan meremas-remas kedua buahdadanya yg berayun menggantung. “Aaaakhhh… sudddahhhh….jangnggaaannn….!” Permata memekik dgn suara serak saat telapaktangan Sur mendarat di selangkangannya. Percuma saja. Sur tanpa banyak bicara langsungmenyetubuhinya. Permata menjerit-jerit kesakitan. Apalagi Nas kini memelintir-melintir keduaputingnya. Khawatir jeritan Permata terdengar tetangga, Jos maju ke depannya. Diangkatnya daguPermata, dipaksanya ia mengulum kemaluannya yg berlumur air mani.. Tak sampai 10 menit Sur memperkosa Permata. Tapi gayanya yg brutal begitu menyakiti perempuanitu. Apalagi, beberapa saat sebelum sampai puncak, Sur beralih ke depan, menggantikan posisi Josdan menumpahkan air maninya ke mulut perempuan alim itu. Beberapa semburan terakhirdiarahkannya ke wajah sendu Permata.Sekujur tubuh Permata lemas, karena kelelahan dankesakitan. Karena itu, ia hanya bisa merintih lemah saat Jos dgn kemaluannya yg kembali mengerasmenjadikan anusnya sebagai sasaran. Dua jari Jos yg dibasahinya dgn air mani kawan-kawannyadalam kemaluan Permata, kini dipaksanya masuk ke lubang anus Permata ygsempit.“Euungggghhhhhhh….” Permata merintih kesakitan. Apalagi Jos kemudian menggerakkankedua jarinya berputar-putar, seperti hendak melebarkan lubangsempit itu. Begitu merasa cukup,Jos menggantikan jarinya dgn kemaluannya. Meski kesulitan, masuk juga batang kemaluan Jossampai setengahnya diiringi suara pekik Permata seperti binatang disembelih. Mula-mula perlahansaja Jos menggerakkan kemaluannya keluar masuk.. Tapi, lama kelamaan ia melakukannya dgnbrutal. Darah mengalir lewat kedua pahanya. Rintih kesakitan Permata pun lagi-lagi dibungkam.. Kaliini oleh kemaluan Nas. Tiba-tiba Jos menarik tubuhnya, sampai kini ia terduduk di pangkuan lelaki itu dgn kemaluannyamenancap dalam ke lubang anusnya. Permata menggigit bibirnya menahan sakit luar biasa. Jos tidakberhenti, ia kemudian berbaring dgn kedua tangannya berpegangan pada sepasangbuah dadaPermata yg kini terlentang di atasnya. Sur tak membuang kesempatan itu, langsung memaksaPermata mengulum lagi kemaluannya.“Ayo Nas, sodok memek cewek ini,” perintah Jos padakawannya yg belum mendapat bagian sejak tadi. Tanpa diperintah dua kali, Nas langsung menindihPermata. Tubuh perempuan bercadar hitam itu menggigil hebat saat dua lubang yg bersebelahan dibagian bawah tubuhnya dimasuki dua benda keras bersamaan. Kalau saja bisa, Permata pasti sudahberteriak histeris. Tapi kemaluan Sur membuatnya hanya mampu mengeluarkan rintihan lemah. Nas dan Jos seperti kesetanan menggarap tubuh perempuan berwajah lembut itu. Keduanyaberebut memasukkan kemaluan mereka sejauh-jauhnya ke dua lubang yg bersebelahan itu. Tangan-tangan kasar mereka juga berebut mencengkeram, mencubit dan mencakar sepasang buah dadamontok Permata. Gundukan daging yg semula mulus itu kini penuh goresan dan bekas memarmembiru. Di pucuk puting kirinya malah menitik darah. Kedua pemerkosa Permata akhirnyamencapai puncak kenikmatan dgn menyemburkan air mani masing-masing ke kemaluan dananusnya. Tapi penderitaan Permata belum berakhir. Bar kini memaksanya kembali ke posisi doggy.Kemaluannya dgn mudah masuk ke kemaluan Permata yg basah kuyup oleh air mani pemerkosa-pemerkosa sebelumnya. Permata memekik agak keras ketika lagi-lagi tubuhnya ditarik ke belakangsampai kini terbaring di atas tubuh Bar. Kemaluan Bar yg menusuk kemaluannya terasa sepertitongkat keras yg mengungkit bagian sensitif tubuhnya. “Hey Sur… ayo kita bikin two in one !” teriak Nas sambil tangannya meremas-remas buah dadaPermata yg memar. Sur yg sedang asyik mengurut-urut kemaluannya yg tadi tegang kembali karenadikulum Permata, menyeringai mendengar ajakan itu. Ia langsung menempatkan dirinya di hadapanpangkal paha Permata. Permata pasti sudah menjerit histeris saat Sur memaksa kemaluannya masukke kemaluan yg sudah disesaki kemaluan Bar, kalau saja Jos tidak memaksanya mengulumkemaluannya yg berlendir. Dua kemaluan kini berebut menyodok- nyodok bagian tubuh yg palingdijaganya sepanjang hidup. Permata tak sanggup lagi. Hanya beberapa saat sebelum Bar dan Surberurutan menembakkan air mani mereka ke dalam kemaluannya, Permata pingsan. Keempat lelakiitu pun berbenah danmeninggalkan korbannya tergeletak tak berdaya di lantai ruang tengahrumahnya. Jos sempat-sempatnya memasukkan gagang sapu ke kemaluan Permata sebelum merekaakhirnya pergi.,,,,,,,,,,,,,,,