Seorang Janda Sangek di Bioskop

Author:

CERITA SKANDAL – Awal aku mengenalnya pada saat dia mengundang perusahaan tempatku bekerja untuk memberikan penjelasan lengkap mengenai produk yang akan dipesannya. Sebagai marketing, perusahaan mengutusku untuk menemuinya. Pada awal pertemuan siang itu, aku sama sekali tidak menduga bahwa Ibu Aida yang kutemui ternyata pemilik langsung perusahaan.Wajahnya cantik, kulitnya putih laksana pualam, tubuhnya tinggi langsing (Sekitar 175 cm) dengan dada yang menonjol indah. Dan pinggulnya yang dibalut span ketat membuat bentuk pinggangnya yang ramping kian mempesona, juga pantatnya wah sungguh sangat montok, bulat dan masih kencangSepanjang pembicaraan dengannya, konsentrasiku tidak 100%, melihat gaya bicaranya yang intelek, gerakan bibirnya yang sensual saat sedang bicara, apalagi kalau sedang menunduk belahan buah dadanya nampak jelas, putih dan besarDi sofa yang berada di ruangannya yang mewah dan lux, kami akhirnya sepakat mengikat kontrak kerja. Sambil menunggu sekretaris Ibu Aida membuat kontrak kerja, kami mengobrol kesana-kemari bahkan sampai ke hal yang agak pribadi.Aku berani bicara kearah sana karena Ibu Aida sendiri yang memulai. Dari pembicaraan itu, baru kuketahui bahwa usianya baru 25 tahun, dia memegang jabatan direktur sekaligus pemilik perusahaan menggantikan almarhum suaminya yang meninggal karena kecelakaan pesawat.“Pak Andry sendiri umur berapa”, bisiknya dengan nada mesra“Saya umur 26 tahun, Bu!” balasku“sudah berkeluarga?”, pertanyaannya semakin menjurus, aku sampai GR sendiri“Belum, Bu!”Tanpa kutanya, Ibu Aida menerangkan bahwa sejak kematian suaminya setahun lalu, dia belum mendapatkan penggantinya“Ibu cantik, masih muda, saya rasa seribu lelaki akan berlomba mendapatkan Ibu Aida”, aku sedikit memujinya“Memang, ada benarnya juga yang BaPak Andry ucapkan, tapi mereka rata-rata juga mengincar kekayaan saya”, nadanya sedikit merendahTiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu, Ibu Aida bangkit berdiri membukakan pintu, ternyata sekretarisnya telah selesai membuat kontrak kerjanya“Kalau begitu, saya permisi pulang, Bu!, semoga kerjasama ini dapat bertahan dan saling menguntungkan”, aku segera pamit dan mengulurkan tangan“Semoga saja”, tangannya menyambut uluran tanganku“Terima kasih atas kunjungannya.

Baca Juga Kisah Sex : Dipecat Karena Lonte yang Gantikanku

Pak Andry ”Cukup lama kami bersalaman, aku merasakan kelembutan tangannya yang bagaikan sutera, namun sebentar kemudian aku segera menarik tanganku, takut dikira kurang ajar. Namun naluri laki-lakiku bekerja, dengan halus aku mulai merancang strategi mendekatinya“Oh ya, Bu Intan, sebelum saya lupa, sebagai perkenalan dan mengawali kerjasama kita, bagaimana kalau Ibu Aida saya undang untuk makan malam bersama”, aku mulai memasang jerat“Terima kasih”, jawabnya singkat“Mungkin lain waktu, saya hubungi Pak Andry, untuk tawaran ini ”“Saya tunggu, Bu permisi”Aku tak mau mendesaknya lebih lanjut. Aku segera meninggalkan kantor Ibu Aida dengan sejuta pikiran menggelayuti benakku. Sepanjang perjalanan, aku selalu terbayang kecantikan wajahnya, postur tubuhnya yang ideal. Ah kayaknya semua kriteria cewek idaman ada padanyaTak terasa satu bulan sejak pertemuan itu, meskipun aku sering mampir ke tempat Ibu Aida dalam kurun waktu tersebut, tapi tidak kutemui tanda-tanda aku bisa mengajaknya sekedar Dinner. Meskipun hubunganku dengannya menjadi semakin akrabMenginjak bulan ke-2, akhirnya aku bisa mengajaknya keluar sekedar makan malam. Aku ingat sekali waktu itu malam Minggu, kami bagai sepasang kekasih, meskipun pada awalnya dia ngotot ingin menggunakan mobilnya yang mewah, akhirnya dia bersedia juga menggunakan mobil Katanaku yang bisa bikin perut mulesBeberapa kali malam Minggu kami keluar, sungguh aku jadi bingung sendiri, aku hanya berani menggenggam jarinya saja, itupun aku gemetaran, degup-degup di jantungku terasa berdetak kencang padahal hubungan kami sudah sangat dekat, bahkan aku dan dia sama-sama saling memanggil nama saja, tanpa embel-embel Pak atau BuSampai pada malam Minggu yang kesekian kalinya, kuberanikan diri untuk memulainya, waktu itu kami di dalam bioskop Dalam keremangan, aku menggenggam jarinya, kuelus dengan mesra, kelembutan jarinya mengantarkan desiran-desiran aneh di tubuhku, kucoba mencium tangannya pelan, tidak ada respon, kulepas jemari tangannya dengan lembut. Kurapatkan tubuhku dengan tubuhnya, kupandangi wajahnya yang sedang serius menatap layar bioskopDengan keberanian yang kupaksakan, kukecup pipinya Dia terkejut, sebentar memandangku Aku berpikir pasti dia akan marah, tapi respon yang kuterima sungguh membuatku kaget Dengan tiba-tiba dia memelukku, mulutnya yang mungil langsung menyambar mulutku dan melumatnyaSekian detik aku terpana, tapi segera aku sadar dan balas melumat bibirnya, ciumannya makin ganas, lidah kami saling membelit mencoba menelusuri rongga mulut lawan Sementara tangannya semakin kuat mencengkram bahuku Aku mulai beraksi, tanganku bergerak merambat ke punggungnya, kuusap lembut punggungnya, bibirku yang terlepas menjalar ke lehernya yang jenjang dan putih, aku menggelitik belakang telinganya dengan lidahku“Intan, aku sayang kamu”, kubisikkan kalimat mesra di telinganya“To, akupun sayang kamu”, suaranya sedikit mendesah menahan birahinya yang mulai bangkitDan saat tanganku menyusup ke dalam blousnya, erangannya semakin jelas terdengar Aku merasakan kelembutan buah dadanya, kenyal.

Baca Juga Cerita Porno : Threesome Sama Istri dan Teman Istri

Kupilin halus putingnnya, sementara tanganku yang satunya
menelusuri pinggangnya dan meremas-remas pinggulnya yang sangat bahenolSegera
kubuka kancing blous bagian depannya, suasana bioskop yang gelap sangat kontras
sekali dengan buah dadanya yang putih Perlahan kukeluarkan buah dadanya dari
branya, kini di depanku terpampang buah dadanya yang sangat indah, kucium dan
kujilat belahannya, hidungku bersembunyi diantara belahan dadanya, lidahku yang
basah dan hangat terus menciumi sekelilingnya perlahan naik hingga ke bagian
putingnyaKuhisap pelan putingnya yang masih mungil, kugigit lembut, kudorong
dengan lidahku Intan semakin meracau Tanganya menekan kuat kepalaku saat
putingnya kuhisap agak kuat Sementara aku merasakan gerakan di celanaku semakin
kuat, senjataku sudah menegang maksimalTanganku yang satunya sudah bergerak ke
pahanya, spannya kutarik ke atas hingga batang pahanya tampak mulus, putih
Kubelai, kupilin pahanya sementara mulutku mengisap terus puting buah dadanya
kiri dan kanan Dan saat jariku sampai di pangkal pahanya, aku menemukan celana
dalamnya Perlahan jari-jariku masuk lewat celah celana dalamnya, kugeser ke
kiri, akhirnya jari-jariku menemukan rambut kemaluannya yang sangat lebatDengan
tak sabar, kugosokkan jariku di klitorisnya sementara mulutku masih asyik
menjilati puting buah dadanya yang semakin mencuat ke atas pertanda gairah nya
sudah memuncak, meskipun jari-jariku sedikit terhalang celana dalamnya tapi aku
masih dapat menggesek klitorisnya, bahkan dengan cepat kumasukkan jariku ke
dalam celahnya yang lembat, terasa agak basah Jariku berputar-putar di
dalamnya, sampai kutemukan tonjolan lembut bergerigi di dalam kemaluannya,
kutekan dengan lembut G-spotnya itu, kekiri dan kekanan perlahan“Achh Anto aku
sudah nggak tahan Terus To oh ” Suaranya makin keras, birahinya sudah
dipuncakTangannya menekan kepalaku ke buah dadanya hingga aku sulit bernafas,
sementara tangan yang satunya menekan tanganku yang di kemaluannya semakin
dalam. Akhirnya kurasakan seluruh tubuhnya bergetar, kuhisap kuat puting
susunya, kumasukkan jariku semakin dalam“Ahh oh To aku ke luar ” Kurasakan
jariku hangat dan basah “Makasih To, sudah lama aku tak merasakan kenikmatan
ini ”

Streaming video bokep Kania cewek langganan om-om colmek sambil berdiri

Aku hanya bisa diam, menahan tegangnya senjataku yang belum terlampiaskan tapi rupanya Intan sangat pengertian Dengan lincahnya dibukanya reitsleting celanaku, jari-jarinya mencari senjatakuAku membantunya dengan menggerakan sedikit tubuhku Saat tangannya mendapatkan apa yang dicarinya, sungguh reaksinya sangat hebat “Oh besar sekali To aku suka aku suka barang yang besar ” Intan seperti anak kecil yang mendapatkan permenSenjataku yang sudah kaku perlahan dikocoknya, aku merasakan nikmat atas perlakuannya, sementara tangannya asyik mengocok batang senjataku, tangan satunya membuka kancing bajuku, mulutnya yang basah menciumi dadaku dan menjilati putingku, sesekali Intan menghisap putingku. Aliran darahku semakin panas, gairah ku makin terbakar Aku merasakan spermaku sudah mengumpul di ujung, sementara kepala senjataku semakin basah oleh pelumas yang keluar“Intan, aku sudah nggak tahan ”“Tahan sebentar, To ”Intan melepaskan jilatan lidahnya di dadaku dan langsung memasukkan senjataku ke dalam mulutnya, aku merasakan kuluman mulutnya yang hangat dan sempit Kulihat mulutnya yang mungil sampai sesak oleh kemaluanku Intan semakin kuat mengocok batang senjataku ke dalam mulutnyaAkhirnya kakiku sedikit mengejang untuk melepaskan spermaku “Awas Tan, aku mau keluar ” kutarik rambutnya agar menjauh dari batang senjataku, tapi Intan malah memasukkan senjataku ke dalam mulutnya lebih dalam, aku tak tahan lagi, kulepaskan tembakanku, 7 kali denyutan cukup memenuhi mulutnya yang mungil dengan spermakuIntan dengan lahap langsung menelannya dan membersihkan cairan yang tertinggal di kepala senjataku dengan lidahnya Aku menarik nafas panjang mengatur degup jantungku yang tadi sangat cepatSetelah lampu menyala kembali pertanda pertunjukan telah usai, kami sudah rapi kembali Kulihat jam di pergelangan tanganku menunjukan pukul 10 00 malam.

Baca Juga Cerita Hot Terbaru : Nafsu Liat Artis Gw Perkosa

Aku langsung mengantarnya pulang, dalam perjalanan kami tak
banyak bicara, kami saling memikirkan kejadian yang baru saja kami alami
bersamaSampai di rumahnya yang mewah di bilangan Pluit, aku langsung ditariknya
menuju kamar pribadinya yang sangat luas “To, saya belum puas, kita teruskan
permainan yang tadi ” Tangannya langsung membuka kancing bajuku dan mulai
membangkitkan gairah ku, sementara pikiranku semakin bingung, kenapa Intan yang
tadinya kalem bisa berubah ganas begini?Tapi pikiranku kalah dengan gairah yang
mulai berkobar di dadaku, terlebih saat tangannya dengan lihai mengusap dadaku
Bagai musafir seluruh tubuhku dicium dan dijilatinya dengan penuh nafsu Aku pun
tak mau kalah sigap, di ranjangnya yang empuk kami bergulat saling memilin,
melumat, dan saling menghisapSaat pakaian kami mulai tertanggal dari tempatnya
Kami saling melihat, aku melihat kesempurnaan tubuhnya, apalagi di daerah
selangkangannya yang putih bersih, sangat kontras dengan bulu kemaluannya yang sangat
hitam dan lebat Dan Intan memandangi senjataku yang mengacung menunjuk
langit-langit kamar Hanya sebentar kami berpandangan, aku langsung meraih
tubuhnya dan memapahnya ke ranjangKuletakkan hati-hati tubuhnya yang gempal dan
lembut, aku mulai menciumi seluruh tubuhnya, lidahku menari-nari dari leher
sampai ke jari-jari kakinya Kuhisap puting buah dadanya yang kemerahan, kujilat
dan sesekali kugigit mesra Ssementara tanganku yang lain meremas-remas pinggul
dan pantatnya yang sangat kenyalPergulatan kami semakin seru, kini posisi kami
berbalikan seperti angka 69, kami saling menghisap puting dada Saat aku
memainkan puting dadanya yang sudah mencuat, lidahnya menjilati putingku Aku
turun menjilati perutnya, kurasakan juga perutku dijilati dan akhirnya lidah
kami saling menghisap kemaluan.

Aku merasakan hangat di kepala senjataku saat lidahku
menari-nari menelusuri celah kemaluannya, lidahku semakin dalam masuk ke dalam
celah kewanitaannya yang telah basah, kuhisap klitorisnya kuat-kuat, kurasakan
tubuhnya bergetar hebatLima belas menit sudah kami saling menghisap, nafsuku
yang sudah di ubun-ubun menuntut penyelesaian Segera aku membalikkan tubuhku
Kini kami kembali saling melumat bibir, sementara senjataku yang sudah basah
oleh liurnya kuarahkan ke celah pahanya, sekuat tenaga aku mendorongnya namun
sulit sekali Tubuh kami sudah bersimbah peluhAkhirnya tak sabar tangan Intan
memandu senjataku, setelah sampai di pintu kemaluannya, kutekan kuat, Intan
membuka pahanya lebar-lebar dan senjataku melesak ke dalam kemaluannya Kepala
senjataku sudah berada di dalam celahnya, hangat dan menggigit Kutahan
pantatku, aku menikmati remasan kemaluannya di batanganku Perlahan kutekan
pantatku, senjataku amblas sedalam-dalamnya Gigi Intan yang runcing tertancap
di lenganku saat aku mulai menaik turunkan pantatku dengan gerakan
teraturRemasan dan gigitan liang kewanitaannya di seluruh batang senjataku
terasa sangat nikmat Kubalikan tubuhnya, kini tubuh Intan menghadap ke samping
Senjataku menghujam semakin dalam, kuangkat sebelah kakinya ke pundakku Batang
senjataku amblas sampai mentok di mulut rahimnya Puas dari samping, tanpa
mencabut senjataku, kuangkat tubuhnya, dengan gerakan elastis kini aku
menghajarnya dari belakangTanganku meremas bongkahan pantatnya dengan kuat,
sementara senjataku keluar masuk semakin cepat Erangan dan rintihan yang tak
jelas terdengar lirih, membuat semangatku semakin bertambah Ketika kurasakan
ada yang mau keluar dari kemaluanku, segera kucabut senjataku “Pllop ”
terdengar suara saat senjataku kucabut, mungkin karena ketatnya lubang kemaluan
Intan mencengkram senjataku “Achh, kenapa To aku sedikit lagi”, protes Intan

Dia langsung mendorong tubuhku, kini aku telentang di bawah, dengan sigap Intan meraih senjataku dan memasukkannya ke dalam lubang sorganya sambil berjongkokKini Intan dengan buasnya menaik turunkan pantatnya, sementara aku di bawah sudah tak sanggup rasanya menahan nikmat yang kuterima dari gerakan Intan, apalagi saat pinggulnya sambil naik-turun digoyangkan juga diputar-putar, aku bertahan sekuat mungkinSatu jam sudah berlalu, kulihat Intan semakin cepat bergerak, cepat hingga akhirnya aku merasakan semburan hangat di senjataku saat tubuhnya bergetar dan mulutnya meracau panjang “Oh aku puas To, sangat puas ” tubuhnya tengkurap di atas tubuhku, namun senjataku yang sudah berdenyut-denyut belum tercabut dari kemaluannya. Kurasakan buah dadanya yang montok menekan tubuhku seirama dengan tarikan nafasnyaSetelah beberapa saat, aku sudah merasakan air maniku tidak jadi keluar, segera kubalikkan tubuhnya kembali. Kini dengan gaya konvensional aku mencoba meraih puncak kenikmatan, kemaluannya yang agak basah tidak mengurangi kenikmatanAku terus menggerakkan tubuhku Perlahan gairah nya kembali bangkit, terlebih saat batang senjataku mengorek-ngorek lubang kemaluannya kadang sedikit kuangkat pantatku agar G-spotnya tersentuh Kini pinggul Intan yang seksi mulai bergoyang seirama dengan gerakan pantatku Jari-jarinya yang lentik mengusap dadaku, putingku dipilin-pilinnya, hingga sensasi yang kurasakan tambah gilaSetengah jam sudah aku bertahan dengan gaya konvensional Perlahan aku mulai merasakan cairanku sudah kembali ke ujung kepala senjataku Saat gerakanku sudah tak beraturan lagi, berbarengan dengan hisapan Intan pada putingku dan pitingan kakinya di pinggangku, kusemprotkan air maniku ke dalam kemaluannya, kami berbarengan orgasmeSejak kejadian itu, kami sering melakukannya. Aku baru tahu bahwa gairah nya sangat tinggi, selama ini dia bersikap alim, karena tidak mau sembarangan main dengan cowok. Dia mau denganku karena aku sabar, baik dan tidak mengejar kekayaannya. Apalagi begitu dia tahu bahwa senjataku dua kali lipat mantan suaminya, tambah lengket saja gairah nya. Demikian lah Cerita Bokep Seorang Janda Sangek di Bioskop oleh Cerita sex hot

Streaming video ngewe cewek amoy dientot robot dildo