Situs Dewasa Ngetot Cewe PKL

Situs Dewasa Ngetot Cewe PKL – Ini ialah benar-benar cerita nyata yang sampai kini tidak pernah saya lupakan. Peristiwa ini terjadi selama bulan September dan yang adalahpengalaman kesatu ketika keperjakaan saya hilang. Pembaca Cerita Dewasa Sebelumnya, saya perkenalkan diri, waktu tersebut saya ber umur 27 tahun, masih single lah, bukannya tidak laku lho namun memang saya masih hendak bebas. Kata orang, wajah saya lumayan ganteng dengan badan atletis. Bekerja di sebuah instansi pemerintah di kota Surabaya. Situs Dewasa Ngetot Cewe PKL

Bekerja pada Bagian Sekretariat yang mengurusi surat-surat masuk dan menulis segala kebutuhan dinas atasan ( sektretaris), pun mengetik surat-surat, sebab memang saya lumayan terampil dalam pemakaian komputer yang terkadang memberi pelajaran tentang pengoperasian komputer di luar kantor. Seperti biasanya, sebuah instansi pemerintah tidak jarang kali ada siswa-siswi yang mengerjakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang memang adalahbagian dari kurikulum yang mesti dijalani oleh masing-masing murid. Pagi tersebut sekitar pukul 09:00 saya sedang mengetik sebuah nota guna dikirim ke sebuah instansi lain, tiba-tiba saya ditemui oleh 3 siswi menyeluruh dengan seragam sekolahnya.

“Selamat pagi, Pak!” sapa mereka dengan kompak dan ramah. “Pagi.., terdapat yang dapat saya bantu?” jawab saya dengan ramahnya. “Begini Pak.., kami hendak menyakan apakah di sini masih menerima anak sekolah guna PKL?” “Oooh.. kalian dari sekolah mana?” tanya saya. “Saya dari SMK X pak.. dan ini surat permohonan kami dari sekolah.”, kata mereka sambil memberikan surat permohonan untuk saya. Lalu saya baca, di sana tertulis nama-nama mereka, setelah berlalu saya menatap mereka satu persatu.

“Coba, saya hendak tahu nama-nama kalian dan ketrampilan apa yang kalian miliki?” tanya saya sok pintar. “Nama saya Devi Pak, yang ini Desy dan yang tersebut Susy Pak..”, mereka pun menjelaskan bahwa mereka dapat menggunakan komputer walaupun belum terampil, sebab di sekolahnya diserahkan ketrampilan komputer.

Si Devi mempunyai postur tubuh yang agak kurus dengan format wajah bulat dan memiliki format payudara yang nyaris rata dengan dadanya.

Si Desy agak gemuk dan pendek namun mempunyai payudara yang besar, dan yang satu ini mempunyai postur tubuh yang agak tinggi dari teman-temannya, paling cantik dan sexy laksana bintang mega sinetron dengan bulu-bulu halus di tangannya, warna kulit kuning langsat dengan wajah yang imut-imut dan bibir yang merah serta payudara yang montok, ukurandadanya 34B.

Setelah berbasa-basi sedikit, kesudahannya mereka pulang. Saya menghadap atasan yang kebetulan sedang baca koran, maklum pegawai negeri kan familiar dengan 4D (datang, duduk, diam dan duit). Setelah bicara ala kadarnya, atasan saya mengamini dan saya lah yang diajak memberi tugas apa yang mesti mereka lakukan nanti. “Tolong, nanti anda yang memantau dan memberi arahan pada mereka.” kata atasan saya. “Tapi tidak boleh diarahin yang ngga-ngga lho..” Saya agak bingung dibilang laksana itu. “Maksud Bapak?” “Iya, tadi saya sempat lihat, mereka cantik-cantik dan saya simaklah mata anda ngga lepas-lepas tuh.”

“Ah, Bapak dapat aja, saya ngga terdapat maksud apa-apa, kecuali dia inginkan diapa-apain.” kata saya sambil berkelakar dan tertawa.“Dasar kamu..”, jawab atasan saya seraya ketawa.
Memang, walaupun dia atasan saya tetapi salah satu kami tidak terdapat batas, maklum atasan saya pun mata keranjang dan rahasia bahwa dia tidak jarang main wanita sudah adalahrahasia kami berdua. fantasiku.com Seminggu kemudian, mereka bertiga pulang ke kantor. Setelah tersebut saya sampaikan bahwa mereka dapat PKL di sini dan langsung mulai bekerja.

Setelah tersebut Devi dan Desy saya tugaskan di bidang lain, sementara Susy, saya suruh menolong pekerjaan di ruangan saya. Kebetulan ruangan saya tersendiri. Memang telah saya rancang sedemikian rupa supaya selalu dapat merasakan keindahan tubuh Susy yang saat tersebut kelihatan cantik dan sexy dengan rok yang agak ketat di atas lutut.

Lalu saya mengantar Devi dan Desy ke ruangan beda untuk menolong karyawan yang lain, sementara Susy saya suruh menantikan di ruangan saya. Setelah tersebut saya pulang ke ruangan.

Pada hari ketiga, pagi-pagi Susy telah datang dan kebetulan atasan saya sedang dinas ke Bandung sekitar 5 hari. Seperti biasa, dia tidak jarang kali menanyakan apa yang dapat dia kerjakan. Inilah peluang saya untuk mengemban rencana yang telah disiapkan dengan benak kotor saya, lagipula ketika dia sedang duduk di kursi, tanpa disadari atau disengaja, duduknya agak mengangkang, sampai-sampai dapat tampak jelas celana dalamnya yang berwarna putih salah satu pahanya yang putih mulus. “Gini aja Sus, kebetulan hari ini kayaknya anda lagi ngga terdapat kerjaan.. gimana bila kita lihat berita-berita di internet?” kata saya mulai memancing.

Saya yang telah tidak tahan lagi, tidak peduli dengan ucapan-ucapan yang dibacakan Susy. Karena saya tahu bahwa dia sebetulnya juga hendak menikmatinya. Tangan kanan saya kian meremas-meremas payudara sebelah kanannya. “Oohh Maass.. jaangaan Maas.. ohh..” Susy semakin mendesah. Badan Susy kian menggelinjang dan dia rapatkan badan serta kepalanya ke dada saya. Tangan kiri saya pindah guna meraba wajahnya yang paling cantik dan manis.

Turun ke leher terus turun ke bawah dan membuka dua kancing seragamnya. Terlihat gundukan belahan payudaranya yang putih dan mengencang di balik BH-nya. Tangan saya bermain di dekat belahan dadanya sebelah kiri, saya remas-remas kemudian pindah ke payudaranya yang sebelah kanan. “Ooohh.. Maas Bimoo.. oohh.. jaangaann.. mmhh..” saya semakin bernafsu mendengar suara rintihannya menyangga birahi yang bergejolak.

Lalu perlahan-lahan naik ke payudaranya. “Aaahh.. Mass teruuss..” desahnya. Ternyata birahinya mengungguli kekuatirannya. Dengan sarat kelembutan saya sentuh putingnya yang telah mengeras. “Aaahh.. aahh.. mmhh..” saya semakin menambah kreatifitas saya. Putingnya saya pilin-pilin. Badan Susy menggelinjang keenakan, bibir saya turun ke bawah, saya jilati lehernya yang jenjang.

“Ooouuhh Mass, teruuss, enaak Maass.” Susy terus mengeluh keasyikan membuat libido saya kian meningkat. Kemaluan saya terasa tegang sekali dan terasa sakit sebab tertekan pantat Susy. Lalu saya rebahkan dia di sofa seraya tetap menciumi semua wajahnya. Lalu saya jilati payudaranya sebelah kanan. “Maass Bimoo..” Susy berteriak keenakan.

Saya jilati putingnya dan saya hisap dengan keras. “Aahh.. oouhh.. terruuss oohh.. enaakk.” Nampak putingnya semakin memerah. Lalu gantian putingnya yang sebelah kiri saya hisap. Seperti bayi yang kehausan, saya menyedotputingnya semakin keras. Susy kian menggelinjang dan berteriak-teriak. Tangan kiri saya kemudian mulai meraba pahanya, saya buka pahanya, terus tangan saya meraba-raba ke atas dan ke arah selangkangannya.

“Maass, tidak boleh Maas.. Susy ngga powerful Maass.. ooughh.. aahh” Saya tahu Susy bakal mendekati klimak karena tangannya memegang erat erat kemaluan saya. “Maass.. aahh..” tiba-tiba tubuh Susy mengejang hebat, tubuhnya bergetar kuat, tanda dia telah menjangkau klimak. Tubuhnya langsung lemas tidak berdaya, matanya terpejam. Saya kecup bibirnya dengan lembut, kemudian matanya perlahan terbuka. “Mas.. Susy sayang kamu.” “Saya pun sayang anda Sus” Saya kecup lagi bibirnya dan dia pun menjawab sambil tersenyum.

Saya lihat di payudaranya terdapat sejumlah tanda merah bekas saya hisap. “Ihh.. Mas nakal, tete Susy dibuat merah..” dibiarkannya dadanya tampak dengan bebas tanpa ditutupi. “Habis tete anda montok dan gemesin sih.. besar lagi.” kataku seraya mengusap wajahnya yang berkeringat. “Mas, kok anunya ngga terbit cairan kaya di film tadi sih..?” tanyanya tiba-tiba. Rupanya dia benar-benar belum mengenal seks.

Kebetulan nih guna melanjutkan teknik yang kedua. “Kamu pengen punyaku terbit air mani?” tanyaku. “Iya, Susy pengen lihat, kayak apa sih?” Tanpa pikir panjang, langsung saja saya buka celana panjang dan CD saya. Langsung saja kejantanan saya terbit dengan tegaknya. Ukuran punya saya cukup besar, besar dan panjang selama 18 cm.

Segera saya buka pahanya lebar-lebar dan arahkan batang kejantanan saya tepat di liang vaginanya. Susy menikmati sesuatu yang mengurangi kemaluannya. Matanya tersingkap sayu dan lemas. “Mas.. tidak boleh maass, Susy masih perawan.” katanya namun pahanya tetap tersingkap lebar. “Katanya Susy pengen ngelihat punya Mas terbit cairan.” “Iya, namun Susy ngga pernah beginian, Susy ngeri dan fobia sakit..” “Jangan kuatir, Mas tentu pelan-pelan.”

Segera saya basahi batang kemaluan saya dengan ludah, setelah tersebut saya arahkan ke lubang vaginanya, sesudah pas, perlahan-lahan saya tekan masuk, sempit sekali rasanya. “Achh Mass sakit..” terlihat wajahnya menyangga sakit “Pelan-pelan Mas, sakit!” segera berhenti aksi saya mendengar keluhannya. Setelah dia mulai tenang, saya tekan sekali lagi. “Akhh.. Maass.. pelan-pelan.” tangannya memegang sofa dengan kuat. “Tenang Sus, tidak boleh tegang, nanti pun enak.”

Kemudian saya lumat bibir Susy, dan dia juga membalas, segera saya tekan lagi sekuat tenaga. Saya mengupayakan sekali lagi, kemudian melenceng keluar. Tidak putus asa, saya jajaki lagi.
“Achh.. Mass Bimo, sakit!” Saya tidak peduli dengan teriakannya, dengan lebih agak keras saya tekan kemaluan saya dan, “Bless..” torpedo besar saya masuk setengah, terasa terdapat yang robek di lubang kemaluannya.

kepala Susy mendongak ke atas menyangga sakit, Saya diamkan sejumlah saat, kemudian saya tekan lagi dan masuklah seluruh batang kejantanan saya ke sarang Susy. “Achh Mas.. sakiitt.. pelan-pelan Mas.” saya berhenti sebentar, kemudian saya jajaki masukkan lagi. Semakin dia berteriak, semakin meningkat nafsu saya. Lalu saya tekan sekuat tenaga dan masuklah seluruh senjata keperkasaan saya.

Saya keluarkan pelan-pelan dan saya masukkan lagi dan seterusnya. “Ahh.. ahh.. Mass sakit.. teruuss ahh.. mmhh..” Kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan. photomemek.com Rupanya dia mulai terangsang lagi. Semakin lama, saya percepat goyangan. Tangan saya meremas-meremas payudaranya. “Ohh Sus.. anda cantiik Sus..” “Mass, teruss Mass, akhh.

Susy ngga powerful Mass.. aghh..” pantatnya ikut naik turun mengekor irama pantat saya yang naik turun. Saya menikmati nikmat yang tiada tara.

Terasa terdapat sesuatu yang kuat hendak keluar dari perangkat vital saya, rupanya saya bakal segera klimaks. “Maass.. oougghh Mass, Susy ngga tahaan.. oughh Mas Bimoo.. aahh!” Susy berteriak histeris seraya tubuhnya bergetar dan pada ketika yang bersamaan keluarlah air mani saya menyembur dengan deras ke dalam vagina Susy. “Ooughh Sus saya keluaarr, oohh.. creet.. crreet.. creett..” sperma saya mengalir dengan kencang, tubuh saya bergetar dan berguncang hebat.

Tangan Susy memegang erat erat pundak saya dan saya memeluk erat tubuh Susy yang putih mulus. Setelah tersebut kami berdua langsung lemas. Terasa terdapat sesuatu yang menarik-narik dan mengapit batang kejantanan saya. Terasa hangat batang kemaluan saya. Banyak sekali cairan yang keluar. Mata Susy terpejam merasakan kesenangan yang ketiga kalinya. Tubuhnya benar-benar tidak berdaya dan pasrah.

Tubuh kami tetap berdekapan dan kejantanan saya tetap di dalam kemaluannya. Saya ciumi bibir dan semua wajahnya. Setelah tersebut saya lepas tubuhnya dan dari lihat batang saya dan vaginanya terdapat cairan darah perawan yang menetes di bibir vagina dan sofa. Sesaat kemudian, nampak Susy menitikkan air mata.

“Mas.. mengapa kita mengerjakan ini, Susy telah tidak perawan lagi..” dia terus menerbitkan air mata. Saya terdiam, dalam hati menyesal, kenapa saya hingga lupa diri dan alangkah teganya sudah menodai seorang gadis yang bukan kepunyaan saya. Saya seka air matanya sambil mengupayakan menenangkannya. “Maafkan saya Sus, saya tak sempat diri, saya bakal mempertanggung-jawabkan tindakan saya Sus.” “Mas, peluk Susy Mas..” segera saya peluk dia dan cium keningnya.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Author: admin