CERITA PEMERKOSAAN – Malam telah larut dimana jarum jam menunjukkan pukul 23.15. Suasana sepi menyelimuti sebuah kost-kostan yang terletak beberapa kilometer dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.. Kost-kostan tersebut lokasinya agak jauh dari keramaian sehingga menjadi tempat favorit bagi siapa saja yang menginginkan suasana tenang dan sepi. Kost-kostan yang memiliki jumlah kamar mencapai 30 kamar itu terasa sepi karena memang baru saja dibuka untuk disewakan, hanya beberapa kamar saja yang sudah ditempati, sehingga suasananya dikala siang atau malam cukup lengang. Saat itu hujan turun lumayan deras, akan tetapi nampak sesuatu telah terjadi disalah satu kamar dikost-kostan itu. Seiring dengan turunnya air hujan, air mata Elsa juga mulai turun berlinang disaat lelaki itu mulai menyentuh tubuhnya yang sudah tidak berdaya itu. Saat ini tubuhnya sudah dalam kekuasaan para lelaki itu, rasa keputus asaan dan takut datang menyelimuti dirinya. Beberapa menit yang lalu secara tiba- tiba dirinya diseregap oleh seseorang lelaki disaat dia masuk kedalam kamar kostnya setibanya dari sebuah tugas penerbangan. Kedua tangannya langsung diikat kebelakang dengan seutas tali, mulutnya disumpal dengan kain dan setelah itu tubuhnya dicampakkan oleh lelaki itu keatas tempat tidurnya. Ingin rasanya dia berteriak meminta pertolongan kepada teman-temannya akan tetapi kendaraan antar jemput yang tadi mengantarkannya sepertinya sudah jauh pergi meninggalkan kost-kostan ini, padahal didalam kendaraan tersebut banyak teman-temannya sesama karyawan.
Elsa Di Seftiani adalah seorang Pramugari pada sebuah penerbangan swasta, usianya baru menginjak 19 tahun, wajahnya cantik imut-imut, postur tubuhnya tinggi dan langsing proporsional. Dengan dianugerahi penampilan yang cantik ini sangat memudahkan baginya untuk diterima bekerja sebagai seorang pramugari. Demikian pula dengan karirnya dalam waktu yang singkat karena kecantikannya itulah dia telah menjadi sosok primadona di perusahaan penerbangan itu. Banyak lelaki yang berusaha merebut hatinya, baik itu sesama karyawan ditempatnya bekerja atau kawan-kawan lainya. Namun karena alasan masih ingin berkarir maka dengan secara halus maksud-maksud dari para lelaki itu ditolaknya. Akan tetapi tidak semua lelaki memahami atas sikap dari Elsa itu. Suwandi adalah salah satu dari orang yang tidak bisa menerima sikap Elsa terhadap dirinya.Kini dirinya bersama dengan seorang temannya telah melakukan seuatu perhitungan terhadap Elsa. Rencana busuk dilakukannya terhadap Elsa. Malam ini mereka telah menyergap Elsa dikamar kostnya. Suwandi adalah satu dari sekian banyaknya lelaki yang menaruh hati kepada dirinya, akan tetapi Suwandi bukanlah seseorang yang dikenalnya dengan baik karena kedudukannya bukanlah seorang karyawan penerbangan ditempatnya bekerja atau kawan-kawannya yang lain, melainkan dia adalah seorang tukang batu yang bekerja dibelakang kost-kostan ini. Ironisnya, Suwandi yang berusia setengah abad lebih dan melebihi usia ayah Elsa itu lebih sering menghalalkan segala cara dalam mendapatkan sesuatu, maklumlah dia bukan seseorang yang terdidik. Segala tingkah laku dan perbuatannyapun cenderung kasar, karena memang dia hidup dilingkungan orang-orang yang bertabiat kasar. “Huh rasakan kau gadis sombong !”, bentaknya kepada Elsa yang tengah tergolek dikasurnya. “Aku dapatkan kau sekarang….!”, lanjutnya. Sejak perjumpaannya pertama dengan Elsa beberapa bulan yang lalu, Suwandi langsung jatuh hati kepada Elsa.
Baca Juga Cerita Sex Panas : Ceritaku Skandal Ibu Kepala Sekolah
Dimata Suwandi, Elsa bagaikan bidadari yang turun dari
khayangan sehingga selalu hadir didalam lamunnanya.Diapun berniat untuk
menjadikannya sebagai istri yang ke-4. Bak bukit merindukan bulan, Suwandi
tidak berdaya untuk mewujudkan impiannya itu. Predikatnya sebagai tukang batu,
duda dari 3 kali perkawinan, berusia 51 tahun, lusuh dan miskin menghanyutkan
impiannya untuk dapat mendekati sang bidadari itu. Terlebih-lebih ada beberapa
kali kejadian yang sangat menyakitkan hatinya terkait dengan Elsa sang bidadari
bayangannya itu. Sering tegur sapanya diacuhkan oleh Elsa, tatapan mata Elsa
pun selalu sinis terhadap dirinya. Lama kelamaan didalam diri Suwandi tumbuh
subur rasa benci terhadap Elsa, penilaian terhadapnya pun berubah, rasa
kagumnya telah berubah menjadi benci namun gairah nafsu sex terhadap Elsa tetap
bersemi didalam dirinya tumbuh subur menghantui dirinya selama ini. Akhirnya
dipilihlah sebuah jalan pintas untuk melampiaskan nafsunya itu, kalaupun
cintanya tidak dapat setidaknya dia dapat menikmati tubuh Elsa pikirnya.
Jadilah malam ini Suwandi melakukan aksi nekat, diapun membulatkan hatinya
untuk memberi pelajaran kepada Elsa sekaligus melampiaskan nafsunya yang selama
ini mulai tumbuh secara subur didalam dirinya. Kini sang bidadari itu telah
tergeletak dihadapannya, air matanya pun telah membasahi wajahnya yang putih
bersih itu. “Lihat aku, cewek *******…..!”, hardiknya seraya memegang kepala Elsa
dan menghadapkan kewajahnya. “Hmmmphh….!!”, jeritnya yang tertahan oleh kain
yang menyumpal dimulutnya, mata Elsa pun melotot ketika menyadari bahwa saat
ini dia telah berhadapan dengan Suwandi seseorang yang dibencinya.Hatinya pun
langsung ciut dan tergetar tatkala Suwandi yang berada dihadapannya tertawa
penuh dengan kemenangan, “Hahaha….malam ini kamu jadi pemuasku, gadis cantik”.
Keringat pun langsung mengucur deras membasahi tubuh Elsa, wajahnya nampak
tersirat rasa takut yang dalam, dia menyadari betul akan apa-apa yang bakal
terjadi terhadap dirinya. Disaat seperti inilah dia menyadari betul akan
ketidak berdayaan dirinya, rasa sesal mulai hadir didalam hatinya, akan sikap-
sikapnya yang tidak berhati-hati terhadap Suwandi. Kini dihadapan Elsa, Suwandi
mulai melepaskan baju kumalnya satu persatu hingga akhirnya telanjang bulat.
Walaupun telah berusia setengah abad lebih, namun karena pekerjaannya sebagai
buruh kasar maka Suwandi memiliki tubuh yang atletis, badannya hitam legam dan
kekar, beberapa buah tatto menghiasi dadanya yang bidang itu. Isak tangis mulai
keluar dari mulut Elsa, disaat Suwandi mulai mendekat ketubuhnya. Tangan
kanannya memegang batang kemaluannya yang telah tegak berdiri itu dan
diarahkannya kewajah Elsa.
Melihat ini Elsa berusaha memalingkan wajahnya, namun tangan kiri Suwandi secepat kilat mencengkram erat kepala Elsa dan mengalihkannya lagi persis menghadap ke batang kemaluannya.. Dan setelah itu dioles-oleskannya batang kemaluannya itu diwajah Elsa, dengan tubuh yang bergetar Elsa hanya bisa memejamkan matanya dengan erat karena merasa ngeri dan jijik diperlakukan seperti itu. Sementara kepala tidak bisa bergerak-gerak karena dicengkraman erat oleh tangan Suwandi. “Ahhh….perkenalkan rudal gue ini sayang…..akhhh….” ujarnya sambil terus mengoles-oleskan batang kemaluannya diwajah Elsa, memutar-mutar dibagian pipi, dibagian mata, dahi dan hidungnya. Melalui batang kemaluannya itu Suwandi tengah menikmati kehalusan wajah Elsa. “Hai cantik !….sekarang sudah kenal kan dengan kontol gue ini, seberapa mahal sih wajah cantik elo itu hah ? sekarang kena deh ama ****** gue ini….”, sambungnya.Setelah puas dengan itu, kini Suwandi mendorong tubuh Elsa hingga kembali terjatuh kekasurnya. Sejenak dikaguminya tubuh Elsa yang tergolek tak berdaya ditempat tidurnya itu. Baju seragam pramugarinya masih melekat rapi dibadannya. Baju dalaman putih dengan dasi kupu-kupu berwarna biru ditutup oleh blazer yang berwarna kuning tua serta rok pendeknya yang berwarna biru seolah semakin membangkitkan birahi Suwandi, apalagi roknya agak tersingkap hingga pahanya yang putih mulus itu terlihat. Rambutnya yang panjang sebahu masih digelung sementara itu topi pramugarinya telah tergeletak jatuh disaat penyergapan lagi. “Hmmpphhh…mmhhh…”, sepertinya Elsa ingin mengucapkan sesuatu kepadanya, tapi apa perdulinya paling-paling cuma permintaan ampun dan belas kasihan. Tanpa membuang waktu lagi kini diputarnya tubuh Elsa menjadi tengkurap, kedua tangannya yang terikat kebelakang menempel dipunggung sementara dada dan wajahnya menyentuh kasur. Kedua tangan kasar Suwandi itu kini mengusap-usap bagian pantat Elsa, dirasakan olehnya pantat Elsa yang sekal. Sesekali tangannya menyabet bagian itu bagai seorang ibu yang tengah menyabet pantat anaknya yang nakal “Plak…Plak…”. “Wah sekal sekali pantatmu…”, ujar Suwandi sambil terus mengusap-usap dan memijit- mijit pantat Elsa. Elsa hanya diam pasrah, sementara tangisannya terus terdengar.
Baca Juga Cerita Sex : Bercinta Malam Bersama Polisi Wanita Hot di Mobil
Tangisnya terdengar semakin keras ketika tangan kanan
Suwandi secara perlahan-lahan mengusap kaki Elsa mulai dari betis naik terus
kebagian paha dan akhirnya menyusup masuk kedalam roknya hingga menyentuh
kebagian selangkangannya. Sesampainya dibagian itu, salah satu jari tangan
kanan Suwandi, yaitu jari tengahnya menyusup masuk kecelana dalamnya dan
langsung menyentuh kemaluannya. Kontan saja hal ini membuat badan Elsa agak
menggeliat, dia mulai sedikit meronta-ronta, namun jari tengah Suwandi tadi
langsung menusuk lobang kemaluan Elsa. “Egghhmmmmm…….”, Elsa menjerit badannya
mengejang tatkala jari telunjuk Suwandi masuk kedalam liang kewanitaannya itu.
Badan Elsa pun langsung menggeliat- geliat seperti cacing kepanasan, ketika
Suwandi memainkan jarinya itu didalam lobang kemaluan Elsa.
Dengan tersenyum terus dikorek- koreknyalah lobang kemaluan Elsa,
sementara itu badan Elsa menggeliat-geliat jadinya, matanya merem-melek,
mulutnya mengeluarkan rintihan- rintihan yang teredam oleh kain yang menyumpal
mulutnya itu “Ehhmmmppphhh….mmpphhhh…..”.Setelah beberapa menit lamanya,
kemaluan Elsa pun menjadi basah oleh cairan kewanitaannya, Suwandi kemudian
mencabut jarinya. Tubuh Elsapun dibalik sehingga posisinya terlentang. Setelah
itu roknya disingkapkan keatas hingga rok itu melingkar dipinggulnya dan celana
dalamnya yang berwarna putih itu ditariknya hingga bagian bawah Elsa kini
telanjang. Terlihat oleh Suwandi, kemaluan Elsa yang indah, sedikit bulu-bulu
tipis yang tumbuh mengitari lobang kemaluannya yang telah membengkak itu.
Dengan bernafsunya direntangkan kedua kaki Elsa hingga mengangkang setelah itu
ditekuknya hingga kedua pahanya menyentuh ke bagian dada. Wajah Elsa semakin
tegang, tubuhnya gentar, seragam pramugarinyapun telah basah oleh keringat yang
deras membanjiri tubuhnya, Suwandi bersiap-siap melakukan penetrasi ketubuh Elsa.
“Hmmmmpphhh……….hhhhhmmmmppp…. ..”, Elsa menjerit dengan tubuhnya yang mengejang
ketika Suwandi mulai menanamkan batang kemaluannya didalam lobang kemaluan Elsa.
Matanya terbelalak menahan rasa sakit dikemaluannya, tubuhnya menggeliat-geliat sementara Suwandi terus berusaha menancapkan seluruh batang kemaluannya. Memang agak sulit selain Elsa masih perawan, usianyapun masih tergolong muda sehingga kemaluannya masih sangat sempit. Akhirnya dengan sekuat tenaganya, Suwandi berhasil menanamkan seluruh batang kemaluannya didalam vagina Elsa. Tubuh Elsa berguncang-guncang disaat itu karena dia menangis merasakan sakit dan pedih tak terkirakan dikemaluannya itu. Diapun menyadari bahwa malam itu keperawanannya akhirnya terenggut oleh Suwandi. “Ahh….kena kau sekarang !!! akhirnya Gue berhasil mendapatkan perawan elo !”, bisiknya ketelinga Elsa. Hujanpun semakin deras, suara guntur membahana memiawakkan telinga. Karena ingin mendengar suara rintihan gadis yang telah ditaklukkannya itu, dibukannya kain yang sejak tadi menyumpal mulut Elsa. “Oouuhhh…..baang….saakiitt…banngg….amp uunn …”, rintih Elsa dengan suara yang megap- megap. Jelas Suwandi tidak perduli. Dia malahan langsung menggenjot tubuhnya memopakan batang kemaluannya keluar masuk lobang kemaluan Elsa. “Aakkhh….ooohhhh….oouuhhhh….ooohhhggh… .”, Elsa merintih-rintih, disaat tubuhnya digenjot oleh Suwandi, badannya pun semakin menggeliat-geliat. Tidak disadarinya justru badannya yang menggeliat-geliat itu malah memancing nafsu Suwandi, karena dengan begitu otot-otot dinding vaginanya malah semakin ikut mengurut-urut batang kemaluan Suwandi yang tertanam didalamnya, karenanya Suwandi merasa semakin nikmat. Menit-menitpun berlalu dengan cepat, masih dengan sekuat tenaga Suwandi terus menggenjot tubuh Elsa, Elsa pun nampak semakin kepayahan karena sekian lamanya Suwandi menggenjot tubuhnya.Rasa pedih dan sakitnya seolah telah hilang, erangan dan rintihan pun kini melemah, matanya mulai setengah tertutup dan hanya bagian putihnya saja yang terlihat, sementara itu bibirnya menganga mengeluarkan alunan-alunan rintihan lemah, “Ahhh…..ahhhh…oouuhhhh…”. Dan akhirnya Suwandi pun berejakulasi di lobang kemaluan Elsa, kemaluannya menyemburkan cairan kental yang luar biasa banyaknya memenuhi rahim Elsa. “A..aakkhhh…..”, sambil mengejan Suwandi melolong panjang bak srigala, tubuhnya mengeras dengan kepala menengadah keatas. Puas sudah dia menyetubuhi Elsa, rasa puasnya berlipat-lipat baik itu puas karena telah mencapai klimaks dalam seksnya, puas dalam menaklukan Elsa, puas dalam merobek keperawanan Elsa dan puas dalam memberi pelajaran kepada gadis cantik itu.Elsa menyambutnya dengan mata yang secara tiba-tiba terbelalak, dia sadar bahwa pasangannya telah berejakulasi karena disakannya ada cairan-cairan hangat yang menyembur membanjiri vaginanya.
Cairan kental hangat yang bercampur darah itu memenuhi lobang kemaluan Elsa sampai sampai meluber keluar membasahi paha dan sprei kasur. Elsa yang menyadari itu semua, mulai menangis namun kini tubuhnya sudah lemah sekali. Dengan mendesah puas Suwandi merebahkan tubuhnya diatas tubuh Elsa, kini kedua tubuh itu jatuh lunglai bagai tak bertulang. Tubuh Suwandi nampak terguncang-guncang sebagai akibat dari isak tangis dari Elsa yang tubuhnya tertindih tubuh Suwandi. Setelah beberapa menit membiarkan batang kemaluannya tertanam dilobang kemaluan Elsa, kini Suwandi mencabutnya seraya bangkit dari tubuh Elsa. Badannya berlutut mengangkangi tubuh lunglai Elsa yang terlentang, kemaluannya yang nampak sudah melemas itu kembali sedikit- demi sedikit menegang disaat merapat kewajah Elsa. Dikala sudah benar-benar menegang, tangan kanan Suwandi sekonyong-konyong meraih kepala Elsa. Elsa yang masih meringis-ringis dan menangis tersedu-sedu itu, terkejut dengan tindakan Suwandi. Terlebih-lebih melihat batang kemaluan Suwandi yang telah menegang itu berkedudukan persis dihadapan wajahnya. Belum lagi sempat menjerit, Suwandi sudah mencekoki mulutnya dengan batang kemaluannya. Walau Elsa berusaha berontak namun akhirnya Suwandi berhasil menanamkan penisnya itu kemulut Elsa.Nampak Elsa seperti akan muntah, karena mulutnya merasakan batang kemaluan Suwandi yang masih basah oleh cairan sperma itu. Setelah itu Suwandi kembali memopakan batang kemaluannya didalam rongga mulut Elsa, wajah Elsa memerah jadinya, matanya melotot, sesekali dia terbatuk-batuk dan akan muntah. Namun Suwandi dengan santainya terus memompakan keluar masuk didalam mulut Elsa, sesekali juga dengan gerakan memutar-mutar. “Aahhhh….”, sambil memejamkan mata Suwandi merasakan kembali kenikmatan di batang kemaluannya itu mengalir kesekujur tubuhnya. Rasa dingin, basah dan geli dirasakannya dibatang kemaluannya. Dan akhirnya, “Oouuuuhhhh…Fonnnyyy…sayanggg… ..”, Suwandi mendesah panjang ketika kembali batang kemaluannya berejakulasi yang kini dimulut Elsa. Dengan terbatuk-batuk Elsa menerimanya, walau sperma yang dimuntahkan oleh Suwandi jumlahnya tidak banyak namun cukup memenuhi rongga mulut Elsa hingga meluber membasahi pipinya. Setelah memuntahkan spermanya Suwandi mencabut batang kemaluannya dari mulut Elsa, dan Elsa pun langsung muntah-muntah dan batuk-batuk dia nampak berusaha untuk mengeluarkan cairan-cairan itu namun sebagian besar sperma Suwandi tadi telah mengalir masuk ketenggorokannya. Saat ini wajah Elsa sudah acak- acakan akan tetapi kecantikannya masih terlihat, karena memang kecantikan dirinya adalah kecantikan yang alami sehingga dalam kondisi apapun selalu cantik adanya.Dengan wajah puas sambil menyadarkan tubuhnya didinding kasur, Suwandipun menyeringai melihat Elsa yang masih terbatuk-batuk. Suwandi memutuskan untuk beristirahat sejenak, mengumpulkan kembali tenaganya. Sementara itu tubuh Elsa meringkuk dikasur sambil terisak-isak. Waktupun berlalu, jam didinding kamar Elsa telah menunjukkan pukul 1 dini hari. Sambil santai Suwandi pun menyempatkan diri mengorek-ngorek isi laci lemari Elsa yang terletak disamping tempat tidur. Dilihatnya album foto- foto pribadi milik Elsa, nampak wajah-wajah cantik Elsa menghiasi isi album itu, Elsa yang anggun dalam pakaian seragam pramugarinya, nampak cantik juga dengan baju muslimnya lengkap dengan ****** ketika foto bersama keluarganya saat lebaran kemarin dikota asalnya yaitu Bandung. Kini gadis cantik itu tergolek lemah dihadapannya, setengah badannya telanjang, kemaluannya nampak membengkak.Selain itu, ditemukan pula beberapa lembar uang yang berjumlah 2 jutaan lebih serta perhiasan emas didalam laci itu, dengan tersenyum Suwandi memasukkan itu semua kedalam kantung celana lusuhnya, “Sambil menyelam minum air”, batinnya. Setelah setengah jam lamanya Suwandi bersitirahat, kini dia bangkit mendekati tubuh Elsa. Diambilnya sebuah gunting besar yang dia temukan tadi didalam laci. Dan setelah itu dengan gunting itu, dia melucuti baju seragam pramugari Elsa satu persatu. Singkatnya kini tubuh Elsa telah telanjang bulat, rambutnya pun yang hitam lurus dan panjang sebahu yang tadi digelung rapi kini digerai oleh Suwandi sehingga menambah keindahan menghiasi punggung Elsa. Sejenak Suwandi mengagumi keindahan tubuh Elsa, kulitnya putih bersih, pinggangnya ramping, payudaranya yang tidak terlalu besar, kemaluannya yang walau nampak bengkak namun masih terlihat indah menghias selangkangan Elsa.
Baca Juga Cerita Sex Panas : Montoknya Memek Tetangga Rumah Namanya Novina
Tubuh Elsa nampak penuh dengan kepasrahan, badannya kembali tergetar menantikan akan apa-apa yang akan terjadi terhadap dirinya. Sementara itu hujan diluar masih turun dengan derasnya, udara dingin mulai masuk kedalam kamar yang tidak terlalu besar itu. Udara dingin itulah yang kembali membangkitkan nafsu birahi Suwandi. Setelah hampir sejam lamanya memberi istirahat kepada batang kemaluannya kini batang kemaluannya kembali menegang. Dihampirinya tubuh telanjang Elsa, “Yaa…ampuunnn bangg…udah dong….Elsa minta ampunn bangg…oohhh….”, Elsa nampak memelas memohon-mohon kepada Suwandi.Suwandi hanya tersenyum saja mendengar itu semua, dia mulai meraih badan Elsa. Kini dibaliknya tubuh telanjang Elsa itu hingga dalam posisi tengkurap. Setelah itu ditariknya tubuh itu hingga ditepi tempat tidur, sehingga kedua lutut Elsa menyentuh lantai sementara dadanya masih menempel kasur dipinggiran tempat tidur, Suwandi pun berada dibelakang Elsa dengan posisi menghadap punggung Elsa. Setelah itu kembali direntangkannya kedua kaki Elsa selebar bahu, dan…. “Aaaaaaaaakkkkhh………”, Elsa melolong panjang, badannya mengejang dan terangkat dari tempat tidur disaat Suwandi menanamkan batang kemaluannya didalam lobang anus Elsa. Rasa sakit tiada tara kembali dirasakan didaerah selangkangannya, dengan agak susah payah kembali Suwandi berhasil menanamkan batang kemaluannya didalam lobang anus Elsa. Setelah itu tubuh Elsa pun kembali disodok-sodok, kedua tangan Suwandi meraih payudara Elsa serta meremas-remasnya. Setengah jam lamnya Suwandi menyodomi Elsa, waktu yang lama bagi Elsa yang semakin tersiksa itu. “Eegghhh….aakkhhh….oohhh…”, dengan mata merem-melek serta tubuh tersodok- sodok Elsa merintih-rintih, sementara itu kedua payudaranya diremas-remas oleh kedua tangan Suwandi. Suwandi kembali merasakan akan mendapatkan klimaks, dengan gerakan secepat kilat dicabutnya batang kemaluan itu dari lobang anus Elsa dan dibaliklah tubuh Elsa itu hingga kini posisinya terlentang. Secepat kilat pula dia yang kini berada diatas tubuh Elsa menghujamkan batang kemaluannya kembali didalam vagina Elsa. “Oouuffffhhh……”, Elsa merintih dikala Suwandi menanamkan batang kemaluannya itu. Tidak lama setelah Suwandi memompakan kemaluannya didalam liang vagina Elsa “CCREETT….CCRROOOT…CROOTT…”, kembali penis Suwandi memuntahkan sperma membasahi rongga vagina Elsa, dan Elsa pun terjatuh tak sadarkan diri. Fajar telah menjelang, Suwandi nampak meninggalkan kamar kost Elsa dengan tersenyum penuh dengan kemenangan, sebatang rokok menemaninya dalam perjalanannya kesebuah stasiun bus antar kota, sementara itu sakunya penuh dengan lembaran uang dan perhiasan emas. Entah apa yang akan terjadi dengan Elsa sang pramugari cantik imut-imut itu, apakah dia masih menjual mahal dirinya. Entahlah, yang jelas setelah dia berhasil menikmati gadis cantik itu, hal itu bukan urusannya lagi. Demikian lah Cerita Panas indonesia Skandal Dengan Perawan Pramugari Garuda oleh Cerita sex hot