**************
Jakarta, 14 Juli 2019
Sayangku Rian,
Sayang, apa kabarmu? Semoga senantiasa sehat. Sayang, maafkan aku karena tidak bisa membuatmu bahagia. Jika kamu mau bersabar, bulan depan kita akan sah menjadi suami istri. Sayangnya kamu begitu egois, karena satu alasan yang aku tak bisa pahami, kamu selingkuh ke wanita lain. Padahal aku sudah memberikan segalanya kepadamu.
Yang pertama kali mengecup bibirku ialah kamu. Yang pertama melihat ketelanjangan aurat dibalik hijabku ialah kamu. Yang pertama mengisap puting dan memainkan toket ku ialah kamu. Dan, yang pertama kali merenggut keperawananku juga kamu. Aku kurang apalagi? Bahkan kamu memintaku untuk membuat tato tribal dengan ukiran namamu di toket kiriku sebagai tanda tubuhku milikmu, tubuh yang akan kau nikahi sampai akhir hayat. Toket ini yang amat kamu sukai karena menurutmu toket kiriku lebih menggoda. Tidak hanya itu saja. Kamu bahkan memintaku untuk menindik puting kiriku. Kamu sendiri yang memesan penyemat dan jenis logamnya.
Sayang, sampai detik inipun aku terus merawat toket yang amat kamu sukai. Desain tato yang kamu gambar sendiri masih melekat. Warnanya masih belum pudar. Ketika melihat tato ini di cermin, aku terbayang-bayang kamu.
Aku teringat pertama kali kamu merengek-rengek Sayangku, toket kirimu boleh aku tato?. Seketika itu aku kaget mendengarnya. Dalam agamaku tato itu dilarang. Jika orangtuaku tahu, aku juga pasti akan dimarahi habis-habisan. Tapi demi kamu, aku rela. Tepat di hari ulang tahunku, kamu menyarankanku untuk mengenakan atasan kemeja, bawahan jeans, berjilbab namun tidak mengenakan bra, karena kamu mau mengajakku ke sebuah Studio Tato. Kamu sudah mempersiapkan dan mengukur besaran area gambar tato yang akan terpatri di kulit toketku selamanya. Kamu tidak menunjukkan padaku desainnya karena alasan kejutan.
Ketika di Studio Tato, sebelum aku duduk di kursi khusus untuk proses tato, kamu memintaku untuk topless. Kamu juga melarangku untuk melihat proses jarum jarum tato menusuk kulit toketku. Kuhabiskan belasan jam di bawah jarum tato. Setelah selesai, aku kaget. Kulihat di cermin tato di toketku lumayan besar. Gambarnya hampir menutupi seluruh toketku. Yang lolos dari jarum tato hanyalah aerola dan putingku. Sebelum meninggalkan Studio Tato, aku terkejut karena kita harus kembali lagi 3 minggu kemudian untuk proses mewarnai dan arsiran. Kukira proses tato ini sudah selesai.
Tiga minggu berselang, kita kembali ke studio tato untuk melanjutkan proses tato yang tersisa. seperti biasa, kamu memintaku untuk topless saat proses tato. Kali ini, kamu memintaku mengenakan slayer untuk penutup mata agar lebih rileks, saat proses tato dimulai aku merasakan puting kananku dimainkan, beberapa selang kemudian putingku dikenyot.
Awalnya aku mengira kamu yang sedang bermain-main dengan toket, setelah itu kamu malah bercerita bahwa yang mainin itu orang lain. Aku tak menyangka bahwa kamu mengijinkan 7 cowok yang lagi ngantri untuk melihat dekat tubuh toplessku dan tidak sungkan-sungkan mempersilahkan mereka nenen di toket kananku berjam-jam bergantian, memainkannya seperti mainan. Bagimu, walaupun aku adalah kekasihmu, walaupun tubuhku milikmu, tapi toket kananku boleh dipakai orang lain. Aku seperti wanita murahan. Tapi aku sudah terlanjur sangat mencintaimu. Jika itu membuatmu senang, aku tidak apa-apa. Aku ingat setelah pulang dari sana, kita menghabiskan malam di kamar kos kamu. Kita ngentot dengan panasnya. Dengan kerelaan hati aku pasrahkan tubuhku padamu. Kau berbisik lirih ke telingaku, ingin nikahi aku. Aku senang. Senaaang sekali malam itu.
Empat bulan kemudian, kamu memintaku untuk menindik puting kiriku. Pakaian yang kugunakan juga sama seperti ke studio tato. Kau pilih sendiri jarum yang digunakan untuk menindik putingku. Ukuran jarumnyapun besar. Kamu beralasan diameter penyemat untuk putingku besar. Ya sudah aku mengiyakannya. Aku tahan rasa sakit saat jarum menerobos putingku. Itu demi kamu.
Sayang, cintaku 100 persen untukmu. Aku lindungi warisanmu yang ada padaku. Nyamuk pun aku bunuh agar tidak menghisap tinta dan merusak seni tatomu. Penyemat tindiknya sering kubersihkan dan tetap kukenakan di putingku. Aku selalu menjaganya meskipun aku selalu was-was takut ketahuan orangtuaku. Aku tidak bisa membayangkan apa jadinya kalau mereka tahu anak perempuan mereka bertato dan bertindik.
Tapi tiba-tiba setelah itu kamu putuskan aku. Setelah semua yang aku lakukan dan kuberikan padamu, kau bilang ingin meninggalkan aku. Awalnya aku pikir kamu hanya bercanda, tak kuduga kamu ternyata benar-benar serius mencampakkan aku. Tahukah kamu betapa depresinya aku waktu itu?
Aku tetap berusaha menjadi Citra yang riang dan ceria, tapi aku tidak bisa terus berpura-pura. Hingga akhirnya kuputuskan untuk mengakhiri semua ini. Apa artinya aku terus hidup jika kita tidak bisa bersatu? Cintaku hanya untukmu. Jiwaku hanya milikmu. Tahukah engkau hal itu?
Namun aku tidak ingin pergi begitu saja, karena aku harus mengembalikan sesuatu yang sudah menjadi milikmu. Aku akhirnya menemukan orang yang bisa membantuku.
Sayangku Rian, hari ini tanggal ulangtahunmu kan sayang? Selamat ulang tahun ya sayang… semoga panjang umur. Bersama surat ini kupersembahkan kado khusus untukmu. photomemek.com Kukembalikan properti milikmu yang amat kamu sukai. Lengkap tanpa ada yang kurang. Tidak hanya kulit toket dan puting saja, bahkan aku memberikan lebih, toket kiriku utuh masih menempel pada tulang dada dan beberapa ruas tulang rusukku. Kamu harus bersyukur karena aku kembalikan lebih. Awalnya aku berencana mengembalikan kulit toket lengkap dengan putingnya saja, karena toket yang kamu tato dan tindik hanya melekat di kulit dan puting saja. Bagaimana? Indah kan toketku ini?
Sayang walaupun semasa hidup toket ini nempel di dadaku, aku sadar toket ini bukan lagi milikku. Dulu aku pernah berjanji, bahwa toket ini sepenuhnya milikmu dan kamu hanya menitipkannya padaku. Aku sekedar merawatnya. Kamu berhak melakukan apapun yang kamu inginkan terhadap toket ini. Bebas, kamu buang ke tong sampah boleh. Dibuang ke kebun binatang kasihkan buaya atau singa juga boleh. Kamu kubur biar dimakan cacing tanah juga boleh. Aku ikhlas, toh toket ini milikmu. Aku sekedar mengembalikannya padamu.
Oh iya, kamu punya hobi memancing. Kenapa tidak kamu coba jadikan toketku ini sebagai umpan pancingmu? Pasti ikan-ikan yang kamu dapat besar-besar. Kamu potong-potong kecil atau sedang sesuai ukuran kail pancingmu, atau kalau kamu gak mau repot, masukkan saja toketku utuh ke akuarium yang berisi 3 ekor ikan piranha. Lumayan, toketku yang bergizi ini bisa menggemukkan piranhamu. Yaa… mudah-mudahan saja daging toketku cukup untuk jatah makan selama 2 hari. Tapi jangan lupa tindik di toketku dilepas ya, jangan sampai gigi piranhamu jadi ompong gigit besi tindik putingku karena nafsu ke toketku, hihihi..
Sayang, jika kamu angkat dibalik toket cangkang tulang rusukku yang melengkung ini terdapat harta yang paling berharga. Yaitu rahimku. Aku berikan ini untukmu, karena di dalamnya ada bibit buah hasil cinta kita. Umurnya baru 3 minggu 5 hari. Entah, aku tak tahu harus kuapakan embrio ini. Karena itu aku pasrahkan ke kamu.
Sayang, kamu tak perlu cemas mencari keberadaanku. Apalah arti wanita tanpa 2 mahkotanya, wanita tanpa payudara dan rahim? Sebelum kamu membaca surat ini, aku sudah pergi ke alam lain. Tubuhku aman berada pada orang yang ku inginkan. Entah sedang diapakan tubuhku saat ini. Mungkin sekarang tubuhku lagi dimesumin. Ah, kamu tidak perlu memikirkan itu. Yang harus kamu pikirkan cukup kado yang baru saja kuserahkan padamu, hihihi.
Selamat tinggal sayangku… Semoga di alam berikutnya kita bisa bersatu.
Dari orang yang begitu mencintaimu,
Citra,,,,,,,,,,,,,,,,,,
***********