“TIDAK !! Kamu tidak boleh ikut acara itu !! Sadar nak! Kamu ini wanita ! WANITA !” seorang pria tua memakai kacamata tebal itu berteriak sambil membentakkan tangannya di atas meja tamu. Matanya membesar menatap ke arah gadis cantik yang ada di depannya yang tak lain adalah anaknya.
“sudah pak sudah! Jangan di teruskan! Malu pak sama tetangga!” seorang wanita yang sudah berusia kira kira 45 tahunan itu memeluk suaminya yang sedang memarahi anaknya itu.
“sudahlah Ma!! Kamu tidak malu sama tetangga? Mau dikemanakan muka kita?? Anak lulusan akademi Fashion ternama malah jadi tukang sulap murahan!!” kata pria itu membentak lagi.
“Cukup yah cukup!!! Eva bakal buktiin kalo Eva bisa jadi pesulap hebat yang terkenal!!” gadis cantik yang menyebut dirinya Eva memalingkan tubuhnya dan berlari menaiki tangga menuju kamarnya sambil meneteskan airmata.
“kenapa semua orang tidak pernah menyetujui ideku? Apa aku salah memilih jalanku sendiri?!!” kata Eva dalam hati sambil mengemasi barang barangnya.
“cici mau kemana?” seorang anak kecil masuk. Dari postur tubuhnya sudah terlihat sekali kalau anak itu masih duduk di bangku sekolah dasar.
“cici mau ke Jakarta Han, kamu di sini sama papa sama mama ya…” Eva mengusap usap kepala anak kecil yang memiliki wajah sangat polos itu.
“Terus siapa yang main sama Handy lagi?” kata anak kecil itu kecewa.
“kamu main sama ci Sherin aja ya…ya udah sayang, cici berangkat dulu” mata Eva masih berkaca kaca menahan tangisnya, rasanya tidak tega untuk meninggalkan adiknya sendirian di rumah denga kedua orang tua yang menurutnya terlalu banyak aturan.
“Siau Xin ya ci” kata anak kecil itu menggunakan bahasa mandarin. (Siau Xin : Hati hati)
“iya…kamu juga thu su yang pinter ya” Eva membungkukkan tubuhnya hingga mukanya berhadap hadapan dengan adiknya kemudian dengan kedua tangannya mengusap lagi kepala adiknya. (Thu su : Sekolah)
“emm” anak kecil itu mengangguk polos.
Eva berjalan menuruni tangga rumahnya. Ia melihat isi rumah sudah kosong. Tak terlihat lagi ayahnya yang tadi memarahinya.
“Va, ambil ini nak” tiba tiba Ibunya datang menghampiri Eva yang sedang berjalan menjinjing tas hitam kulit miliknya dan memberikan sejumlah uang kepadanya.
“Xie xie ma, Eva pergi ya” Veve memeluk ibunya sebelum ia pamit untuk pergi ke Jakarta. (Xie Xie : Terimakasih)
Eva menaiki mobil Toyota Alphard dengan sticker yang bertuliskan ‘The Master’ pada bagian kaca belakangnya. Di dalam mobil itu sudah ada beberapa peserta juga yang semuanya adalah pria. Hanya Eva yang wanita di dalam mobil itu. Membuatnya sedikit was was berada di dalam situ.
“halo…boleh kenalan??” kata seseorang yang ternyata bernama Aldi sambil memainkan Trik sulapnya tiba tiba keluar sekuntum mawar merah di hadapan Eva.
“boleh..aku Angelina Eva Zhi” Veve menjulurkan tangannya menjabat tangan Aldi dengan senyum ramahnya.
“nice name…” kata Aldi singkat.
“hmm?” Eva mengernyitkan matanya ketika pandangannya tertuju pada sosok orang berkacamata dan mermuka dingin.
“Joe??” Eva menyapa orang yang ia lihat dengan agak tidak yakin.
Orang yang di panggil Joe itu mengalihkan pandangannya ke wajah Eva yang bisa dibilang cantik jelita. “Va?” katanya singkat.
“kamu ikutan The Master juga Joe?” kata Eva agak bingung.
“iya…kita bakal jadi musuh nih di sana” kata Joe Sandy sambil menyunggingkan senyumnya.
“eh eh..kenalan juga dong…huu masa gua ga kenalan” tiba tiba seorang pria muda asal Minang yang memiliki sosok charming dan unik memecah keheningan sesaat di mobil.
“Eva” kata Eva sambil menjabat tangan pria itu.
“Richard Rain” balas pria itu.
“Jelek banget nama kok Eva..kampungan!…mending Angel aja” kata seorang lagi yang duduk di kursi paling depan, tepatnya sebelah kursi supir.
“ya terserah deh mau panggil apa” kata Eva mulai sedikit kesal dengan orang yang sepertinya angkuh itu.
“Bu, santai aja kale…gitu banget lu sama cewe!” kata Richard mencela orang yang ternyata bernama Abu Marlo.
“kan lebih bagus di panggil Angel…ya gak Di?” Abu memalingkan wajahnya kebelakang kearah Aldi duduk.
“yo i..bener banget..kita panggil Angel aja ya” akhirnya Veve mendapat panggilan baru, yaitu Angel dari teman teman The Master. Angel meng-iyakan tawaran mereka. semua yang ada di dalam mobil tertawa riang karena sifat Aldi yang periang dan bisa menghibur.
“By the way, kamu aliran apa Ngel?” tanya Richard di tengah banyolan konyol yang di lontarkan Aldi.
“aku Mentalist..hehe..kamu apa chard?” kata Angel sedikit tersenyum malu.
“Halusionist” jawab Richard singkat.
“wah, kamu bisa bikin banyak halusinasi ya?…cerita cerita dong” kata Angel dengan Nada yang sedikit ingin tahu.
“hmm liat aja nanti di show..hehe”
Singkat cerita, kandidat The Master season 1 tiba di depan sebuah gedung tinggi dan ada sebuah tulisan PT.Rajawali Citra Televisi Indonesia. Mobilpun berhenti di depan lobby dan pintu mobil terbuka dengan sendirinya. Di depan lobby, sudah berdiri seorang pria dengan pakaian hitam hitam, tingginya kira kria 195 centimeter, Dia adalah Deddy Corbuzier. Kelima orang kandidat itu turun dari Mobil dan berdiri tegak di depan Deddy.
“selamat datang di The Master Duel Big Five” kada Deddy sambil menjabat tangan para kandidat.
“hmm..selamat datang Angel” kata Deddy singkat ketika tangannya menjabat tangan Angel.
Setelah mendapat sambutan dari Deddy Corbuzier, mereka berlima masuk menuju tempat dimana mereka akan latihan. Angel melihat keadaan sekitar panggung dan ia agak sedikit bingung untuk menampilkan pertunjukan apa nanti malam. Ia hanya terdiam sambil duduk di atas kursi penonton yang berada di depan panggung.
“hayoo kok bengong aja? Nih buat kamu, minuman kesukaanmu kan?” Joe tiba tiba datang membawa 2 gelas minuman berisi Ice Lemon Tea.
“kok kamu tau sih aku suka Ice Lemon Tea? Hehe..” Angel bangkit dari duduknya kemudian mengambil salah satu gelas minuman yang di bawa Joe.
Joe berjalan mengambil posisi kemudian duduk di sebelah Angel. Jari telunjuk dan jari tengahnya menjadi satu dan mengarahkannya ke atas keningnya kemudian bergerak lagi ke kening Angel. Sekarang Angel tau apa yang di maksud Joe. Dia tau bahwa Joe telah membaca pikirannya.
“sekarang kenapa? Kok bengong?” kata Joe bertanya lagi.
“ga apa apa Joe, Cuma bingung aja mau nampilin apa nanti” wanita cantik itu kelihatan sangat bingung sekali.
“hmmmm…kamu coba liat master Deddy deh, dia kan jago tuh, coba kamu bisa ngobrol sama dia, masalahnya aku juga bingung mau mentasin apa nanti” kata Joe sambil menyeruput ice lemon tea yang ia pegang.
Mereka berdua mengobrol terus, bertukar pengalaman dan saling bercanda riang. Tak terasa waktu di studio menunjukkan pukul 18.00 WIB. Semua kandidat The Master pergi ke kamarnya masing masing untuk mempersiapkan segala pertunjukan yang akan di tampilkan nanti malam. Tetapi memang hari ini bukan keberuntungan Angel, karena kamarnya jauh dari semua orang. Jalan menuju kamarnyapun agak sepi dan jika Angel bukan seorang mentalist, pasti ia sudah lari ketakutan melewati lorong lorong yang sepi itu.
“cklek…nggeeeekkkkk” suara deritan pintu yang nampaknya sudah tua ketika Angel membuka pintu itu.
“kok bisa di RCTI memiliki ruang seusang ini” katanya dalam hati sambil mengernyitkan kepalanya heran.
Angel masuk kedalam ruangan yang di dalamnya seperti apartement kumuh kemudian menaruh tasnya di atas tempat tidur yang masih terselimuti kain putih. Tetapi, tiba tiba ia tercengang melihat empat orang pria sudah ada di depannya.
“maaf kalian siapa?” kata Angel berusaha tenang ketika melihat keempat orang itu.
“Hehehe…cakep juga yah bos..ga salah kita milihnya hehehe” kata seorang berseragam OB.
“kita ini pelayan kamu cantik hehehe” kata salah seorang dari mereka yang memakai baju satpam.
“pelayan? Maaf tapi saya tidak panggil anda ke sini” kata Angel mulai panik.
Tanpa basa basi lagi keempat orang itu bergerak maju menuju ranjang dimana tadi Angel berdiri di sebelahnya. Dengan ilmu mentalist yang pernah ia pelajari, Angel sudah tau pikiran orang orang yang berjalan menuju ketempatnya. Ia berusaha mencari cara terbaik untuk keluar.
“kalian mau apa?? Uang?? Ambil di tasku!!” Angel sudah mulai terpojok di ujung tempat tidur.
“Ayo manis kita ga butuh uang lu tapi kita butuh kehangatan lu…hehehe….” Tangan tangan jahil itu mulai meraba raba tubuh indah Angel yang sedang terpojok dan panik.
“emmmpphhh jangan!! Toooohmmphhhhhh” mulutnya dibekap oleh tangan salah seorang dari mereka.
Angel meronta ronta ketika tubuhnya di angkat dan dilempar ke atas tempat tidur yang masih di tutupi kain putih disusul ke empat orang itu yang mulai menggerayangi tubuh mungil Angel.
“Jo! Tutup mulutnya!! Nih!!” kata salah seorang dari mereka yang bernama Sarmin.
“oke min..beres!” Bejo meraih lakban hitam yang diberkan oleh Sarmin yang kemudian langsung membekap bibir Angel.
“hmmmhhhhhhpppphhhhmmhhphmhphmhhhh” Angel masih tetap meronta ronta walau mulutnya sekarang ini sudah tertutup lakban.
“sekarang mau di apain nih bos?” Tanya Bejo kepada seorang yang di panggil Bos.
“telanjangin dulu aja” kata bos singkat.
“ayoo” tangan Bejo mulai membuka kancing celana jeans panjang milik Angel dan tangan Sarmin dan seorang lagi bernama Ade mengurus bagian atasnya.
“De, lu tahan tangannya ke atas! Gua mau bukain bajunya” Sarmin menyuruh Ade yang kemudian Ade langsung bergerak ke atas kepala Angel yang sekarang sudah berbaring terlentang di atas tempat tidur. Tangan Ade yang lumayan berotot itu mencengkram tangan Angel yang sedang meronta ronta kemudian di satukan di atas kepalanya.
“gile..celana jeansnya ketat banget bos!” Bejo mulai ngos ngosan menarik celana Jeans ketat yang di pakai Angel.
“nih kalo ga bisa” Bos melemparkan sebuah pisau lipat kearah Bejo.
“breett breettt…wwuuiihhh….mulus banget…” Bejo terkesima melihat paha mulus dan putih milik Angel setelah pisau lipat yang di pegangnya berhasil merobek celana jeans ketat yang di pakai Angel.
“hhmmffhhhhpppmmmphhh” Angel masih meronta ronta ketika tangan tangan jahil itu mulai menyerang bagian selangkangannya yang masih di lindungi celana dalam pinknya.
“buka bajunya Min!” Min langsung bergerak menyingkap kaos putih ketat yang di pakai Angel sampai kedua buah dada Angel terlihat.
“whuaa….tetenya mayan bos!!” Ade berseru kaget ketika melihat Bagian buah dada Angel yang terlindungi oleh bra berukuran 32B.
Mendengar ejekan Ade, wajah Angel menjadi memerah dan tubuhnya masih meronta ronta. “Wah ini anak ga bisa diem, kita iket aja deh..Jo ambil kursi di sono tuh” perintah Bos yang kemudian di turuti oleh Bejo yang sedang asik mengelus elus bagian selangkangan Angel.
“angkat dia! Dudukin di korsi!” Tubuh Angel yang masih terus meronta ronta tiba tiba jatuh dan terbanting di lantai. Tangannya langsung cepat menarik lakban yang membekap mulutnya.
“dasar bajingan! Biadap kalian semua!! Lepaskan!!! Ehh….Dukk!!” pukulan keras langsung menghajar gadis itu di bagian tengkuknya membuat gadis itu tak sadarkan diri.
“ikat yang kencang!! Jangan ikat kakinya!!” kata Bos.
Bejo, Sarmin dan Ade mengangkat tubuh mungil Angel kemudian mendudukannya di kursi kayu yang di ambil oleh Bejo. Sekarang posisi Angel berada di atas kursi kayu dengan tangan terikat kebelakang menjadi satu, kemudian tubuhnya juga diikat dengan simpul yang melilit silang silang dan mengaitkannya di masing masing kaki kursi. Tetapi, bagian kakinya tidak terikat sama sekali dan selangkangannya masih terlindungi oleh celana dalam yang terlihat sedikit basah.
“byurrr!!” siraman air membangunkan Angel dari pingsannya.
Gadis cantik itu pelan pelan mebuka matanya dan sedikit masih bingung. Tetapi tak lama kemudian ia sadar bahwa kondisinya sekarang ini sedang sangat tidak menguntungkan.
“tolongg…kalian mau apa? Lepasin!! Saya mau berlatih!!” kata Angel dengan nada yang sedikit marah.
“hahaha….ini latihanmu sayang!” kata Bos yang kemudian di iringi gelak tawa oleh para anak buahnya.
Perlahan, Bos maju mendekati Angel yang masih menggoyang goyangkan tubuhnya untuk lepas dari ikatan yang mengikatnya. Ia juga mengatupkan kedua kakinya sehingga Bos tidak bisa melihat selangkangan Angel yang indah itu.
“ga apa apa, kamu katupin aja Ngel, hmmm..srruupppp srrlluurrppp” Bos langsung mencium belahan yang diciptakan akibat katupan pahanya. Kumisnya yang sedikit tajam membuat Angel kegelian sehingga kakinya tak kuat menahan rasa geli dan pertahanan pertama Angel sudah berhasil di bobol oleh Bos.
Serbuan bibir Bos mulai menelusuri daerah bibir vagina Angel yang masih terlindungi celana dalam pink miliknya.
“ayo bos!! Hajar…” sorak sorai anak buahnya menambah semangat bos mencumbui daerah selangkangan gadis itu.
“nggghhh…janggaannn….hentikan…” Angel mulai panik karena kedua tangan bos mencengkram kedua pinggangnya dan menyelipkannya di antara celana dalamnya kemudian meloloskannya hingga lepas.
“Bos, dia ini tukang sulap lho!” kata salah seorang anak buah bos.
“masa?? Hei..coba kamu tebak, angka berapa yang aku pikirkan?! Kalau salah kamu akan tahu akibatnya!” perintah bos yang menatap Angel.
“tiga puluh tujuh” kata Angel sedikit tak yakin.
Memang benar angka yang di pikirkan bos adalah tiga puluh tujuh, tetapi bos tidak mau mengakuinya.
“Salah!” kata bos.
“ngghhhh..aaaaaaaaaahhhh hentikannn….!!ohhhhhhh” Angel merintih keenakan karena bos langsung mencumbui vaginanya yang di tumbuhi sedikit bulu halus.
Dalam posisi terikat seperti itu, Angel sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi selain menunggu ada yang menyelamatkannya.
“ngeeeeeeeeeekkk…krriiitttttt” suara pintu ruangan itu kembali terbuka. Seorang berbadan besar dan tinggi mulai tampak samar samar dari pintu.
“Abu?! Tolongin aku !!” kata Angel mengiba sambil menggeliatkan tubuhnya yang masih terikat.
“Bos! Mau kita apain nih cewe cantik?” kata si bos kepada Abu.
Abu menyunggingkan senyumnya penuh kemenangan. “Gue ga suka kalo cewe ikutan The Master! Makanya lu mesti gue kasih pelajaran biar lu ga betah di sini…” Abu mengatakannya dengan nada penuh dendam.
“Abu jangan….eeempphhh…lepasinnn!!!” Angel mulai menggeliatkan tubuhnya karena tangan tangan dari Bejo dan Sarmin mulai menggerayangi tubuhnya.
“sreeettt..”Abu meloloskan celananya hingga terlihatlah penisnya yang pajangnya 20 cm dan berdia meter 5 cm dan sudah mengacung di depan gadis cantik yang sedang terikat itu.
“Abu..jangann….please..aku masih perawan!!” Angel kembali mengatupkan kedua pahanya.
“Eh Jo! Min! kalian berdua pegangin pahanya! Gue mau merawanin perek ini dulu” kata Abu yang berjalan maju mendekati Angel kemudian Bejo dan Sarmin yang tadinya meraba raba tubuh angel langsung memegangi kedua paha Angel agar mengangkang.
“Abuuu!! Jangan!!! Ngghhhhhhhh” Angel kembali mendesah karena Bejo dan Sarmin bukan hanya memegangi kedua paha Angel, tetapi tangan mereka satu lagi meremasi juga buah dada yang ranum milik Angel.
Abu sudah memposisikan dirinya di depan Angel yang hanya bisa pasrah menerima keperawanannya yang sudah ia jaga untuk di persembahkan kepada suaminya kelak malah akan hilang di rengut oleh Abu. Penis bersar Abu perlahan lahan mulai membelah bibir vagina Angel yang masih tertutup rapat.
“nggghhhh….ampunn Bu..sakitttt” Angel meringis menerima benda tumpul yang belum pernah masuk kedalam lubang vaginanya itu.
“hmm..gila..sempit banget…..ahhh” Abu juga merancau merasakan vagina Angel yang masih perawan itu.
“Aahh….hentikann…sakittt…aaaaaahhhhhhhhhhhhh” Angel berteriak memekik menahan rasa sakit yang ia rasakan karena baru saja Abu menyentakkan penisnya hingga merobek selaput daranya dan penis itu sudah masuk seluruhnya terbenam di vagina Angel.
“Ahhh….hkk…hkk…” Angel mulai menangis terisak menyesali apa yang sudah ia alami sekarang. Ia berfikir, apabila ia mengikuti nasehat ayahnya untuk tidak ikut The Master, pasti ia tidak akan mengalami nasib yang seperti ini. Tetapi nasi sudah menjadi bubur, penderitaan Angel belum selesai sampai disini.
Abu mulai menarik penisnya sehingga bibir vagina Angel juga ikut tertarik keluar. “aaaahhhh…sakittttt” Angel merintih kesakitan karena setelah penis itu di tarik setengahnya kemudian di hetakkan lagi oleh Abu.
Abu mulai mencoba menggoyang goyangkan penisnya di dalam lubang vaginanya. Sementara ke dua pria yang ada di belakang ya itu bos dan Ade, juga ikut maju bergabung dengan Sarmin dan Bejo kemudian mengocok penis mereka masing masing di dekat Angel.
Wajah Angel bersemu merah menahan rasa sakit yang ia terima akibat penis Abu dan panasnya ruangan yang tak berAC ini. Sementara tubuhnya juga mengejang sesaat ketika penis itu melesak masuk bergesekan dengan dinding vaginanya kemudian melemas menerima rangsangan kenikmatan yang di timbulkan oleh gesekan penis Abu dengan dinding vaginanya.
“Ngghhhaaaaaaaaaahhhhhhhh” Angel mendesah panjang. Baru beberapa menit Abu, mengocok vagina Angel dengan penisnya, wanita ini sudah orgasme. Dinding vagina Angel terasa berdenyut denyut meremasi penis Abu yang berada didalam vaginanya.
“wah gila…udah ngecrot dia…” kata Abu mengejek Angel yang saat ini sudah lemas.
“udah Abu…ngghhhh sakittt” kata kata itu masih terus keluar dari bibir Angel walaupun penis Abu sudah tak kesusahan lagi bergerak di dalam vagina Angel.
Abu tidak menghiraukan rintihan Angel. Setelah beberapa menit membiarkan penis itu b berkontraksi oleh vagina gadis cantik itu, kini ia mulai memaju mundurkan lagi penisnya.
“ngghhhhhooaaaaahh……ammpuunn…nggghhhhhhhh” meringis lagi menahan rasa ngilu, sakit dan bercampur nikmat karena gesekan yang tadi sempat terjadi, sekarang terjadi lagi.
“Ayoo Ngel…puasin gw..!!” Abu mempercepat Frekuensi genjotannya membuat Angel makin merintih kesakitan.
“ahhhh ampuunnnn aahhhhhh..ccrrrtttttt….crroottt crrootttt” gelombang orgasme melanda Angel dan Abu hampir bersamaan. Abu menyentakkan penisnya beberapa kali dan memuntahkan lahar panas itu di dalam vagina Angel. Tak lama setelah itu, Ia perlahan mengeluarkan penisnya dari vagina Angel yang di iringi dengan luberan sperma, cairan cinta bercampur darah keperawanan Angel.
Gadis cantik yang masih terikat itu hanya bisa menangis ketika keperawanannya sudah hilang dan Abu tersenyum licik padanya.
“Ampun Bu!! Udah cukup….” Angel sudah kelelahan karena orgasme yang baru saja melandanya.
“aughhh…arrhhhh..makan ni peju!!croott crrottttt…” Bejo mendekatkan penisnya di dekat wajah Angel yang kemudian menumpahkan spermanya di atas wajah Angel dan membasahi pipi Angel.
”mmmphhhhhhmmmmmmpppphhhhhhh” Angel meronta ketika kepalanya di tahan oleh Abu.
“Ayo Min! Muncratin lagi!!” perintah Abu.
“arrrgghhh bentar bos!! Hgghhggghhh…isepin non isepin!!!” Sarmin menaiki kursi yang di duduki Angel itu kemudian mengarahkan penisnya ke depan bibir gadis cantik yang berada di depannya.
“mmpppphhhh..aaaaaaahhhhh…mmphhhhh” Angel masih saja menutup mulutnya, tetapi Abu memencet puting payudaranya sebelah kiri membuat gadis cantik itu berteriak dan mulutnyapun terbuka dan Hap! Penis hitam yang berukuran sedang itu masuk dengan sukses kedalam rongga mulut Angel.
“Ayo non…yang semangat dong…..” Sarmin merancau tak karuan sambil memegangi kepala Angel kemudian menggerakkannya maju mundur mengocoki penisnya.
Angel si gadis malang itu hanya bisa pasrah menerima perlakuan Sarmin yang sedikit kasar. Sementara Abu sudah berpakaian lengkap berdiri di depan Angel yang masih di kerubuti oleh Sarmin, bos dan Ade.
“bos, gua pamit ya..masih ada kerjaan” Bejo meninggalkan ruangan itu setelah berpamitan dengan Abu.
“wah gile…nggghhh….Angellll..ahhhhh” tak lama kemudian, penis milik bos berkedut kedut dan menyemprotkan spermanya di atas kelopak mata Angel yang membuat gadis itu memejamkan matanya.
Sarmin mulai mempercepat Frekuensi genjotannya sehingga membuat kursi yang di duduki Angel mulai bergoyang hebat. “ayooo..nggghhhhh Telen nih!! Crrrottt..crroottt…crrotttt!!” sperma Sarmin menyembur dengan sukses di dalam rongga tenggorokan Angel. Sesaat kemudian penis itu terlepas dari mulut Angel.
“uhhukk…uhhukkk…engghhhhhh” Angel menjerit kecil ketika penis Ade memuncratkan spermanya di tubuhnya.
Ketiga orang itu memakai pakaiannya masing masing dan berpamitan dengan Abu.
“Thanks Bu udah kasih gue cewek hot…gak salah gue jadi koordinator The Master hehehe” kata bos sambil terkekeh kekeh dan memakai seragam hitam yang di sebelah saku kirinya bertuliskan RCTI.
“Ngel, semua Video hot tadi udah gue rekam di sini” Abu menunjukkan sebuah handycam mini DV kemudian tersenyum licik.
“Kalau kamu sampai berani bilang sama siapa siapa, Video ini akan sampai di depan rumahmu” setelah berkata demikian, Abu pergi meninggalkan Angel seorang diri yang masih dalam kondisi terikat.
Angel sama sekali tidak bergerak. Ia menunduk dan menangis. Ia menyesali nasibnya sekarang. Tetapi ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 20.00 bertarti 1 jam lagi The Master akan segera di mulai. Dengan keahliannya, ia mulai mengeluarkan ilmu mentalisnya. Ia membayangkan tubuhnya lebih kecil dari sebelumnya sehingga, tak lama kemudian Angel bisa melepaskan tali tali itu dan setelah itu ia memakai bajunya kembali serta mencuci muka yang belepotan sperma yang mengering. Angel membawa tas nya keluar dari ruangan kumuh itu, berjalan di lorong yang hanya di terangi beberapa lampu membuat suasana di sana semakin mencekam. Langkahnya sedikit tertatih tatih mengingat dirinya baru saja di perawani oleh Abu. Dan pukul 21.00 The Masterpun di mulai. Angel tampil memukau di penampilannya yang pertama di depan layar kaca. Dan har itu Aldi Sungkar harus tersisihkan pertama. Sosok orang yang periang dan ceria harus pergi paling awal. Angel semakin takut karena sekarang ini kalau ia tidak tereleminasi, otomatis ia akan menjadi budak seks dari Abu.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
TAMAT.