Cerita Bokep Terbaru – cerita mesum ini adalah cerita panas terbaru,.. Perkenalan namaku Rendi. Dalam cerita keduaku setelah cerita Kak Linda, aku mau berbagi kembali pengalamanku. Kalau belum membaca, aku mau memperkenalkan jati diriku. Aku tinggal dikota S Jawa Tengah, tinggiku 169 cm dan berat badanku 52 kg. Aku saat ini kuliah disalah satu universitas ternama di Jateng. Saat ini aku mau langsung cerita pengalamanku saat aku masih duduk kelas 1 SMP tapi aku masih ingat betul ceritanya.
Saat aku lulus di SD aku mendapat nilai yang sangat memuaskan. Seperti janji ayahku kalau nilaiku baik aku akan dikirim di luar kota yang pendidikannya lebih baik. Disana aku dititipkan dirumah pamanku, om Hari. Dia orang yang sangat kaya raya. Rumahnya sangat megah tapi terletak disebuah desa pinggir kota. Rumahnya terdapat dua lantai dan dilengkapi juga kolam renang yang lumayan besar. Om Hari orangnya sangat sibuk, dia mempunyai istri yang
sangat cantik namanya Tante Reni, wajahnya mirip dengan Amara. Dia mempunyai anak yang masih kecil. Tante Reni rajin merawat tubuhnya, walapun dia sudah mempunyai satu anak tubuhnya tetap padat berisi ditunjang dengan payudara yang sangat montok kira kira 34B. Hal itu yang membuatku tertarik akan keindahan serta anugrah dari seorang wanita.
Sesampainya dirumah Om Hari. Aku memasuki pintu rumah yang besar. Disana aku disambut oleh Om Hari dan istrinya. Om Hari menjabat tanganku sedangkan Tante menciumku. Aku agak sungkan dengan perlakuan seperti itu. Pembantu disana disuruh membawakan tasku dan mengantarkan sampai di kamarku. Aku mendapat kamar yang 3 kali lipat dari kamar tidurku dirumah. Setelah itu aku berkeliling rumah melihat kolam renang serta sempat melihat kamar mandi yang tak terbayang olehku. Disana terdapat tempat cuci tangan dengan cermin yang besar WC, bathup, dan dua shower yang satu dengan kaca buram sedangan yang satu dengan kain yang diputarkan membentuk 1/4 lingkaran (sorry aku nggak tahu namanya). Tempat itu masih dalam satu ruangan tanpa penyekat.
Sore hari, aku duduk ditepi kolam. Om Hari datang menghampiriku dia bilang mau pergi keluar kota. Dia juga mohon maaf tidak bisa menemaniku. Kami pun mengantarkan sampai pagar rumah. Setelah itu aku kembali duduk menikmati suasana kolam renang. Tiba tiba dari belakang muncul sosok yang sangat menawan. Tante dengan baluatan piyama menghampiriku.
“Ren kamu suka nggak ama rumah ini”
“Suka banget Tante, kayaknya aku kerasan banget dengan rumah ini tiap sore bisa renang”
“Kamu suka renang, yuk kita renang bareng, pas waktu ini udara sangat panas”
Wahh kebetulan aku bisa renang ama Tante yang bahenol. Waktu bertemu pertama kali aku cuma bisa membayangkan bentuk tubuhnya waktu renang dengan balutan swimsuit. Tapi ketika dia berdiri. Dia membuka piyamanya. Kontan aku tersedak ketika dia hanya memakai Bikini yang sangat sexy dengan warna yang coklat muda. Model bawahannya G-string.
“Huhuukk.. Aduh Tante aku kira Tante mau telanjang”
“Enak aja kalau kamu, Om bilang kamu suka bercanda”
“Tante nggak malu dilihatin ama satpam Tante, Tante pake bikini seperti ini”
“Ihh ini sudah biasa Tante pake bikini kadang ada orang kampung ngintip Tante”
“Benar Tante.. Tapi sayang aku lupa bawa celana renang”
“Ah.. Nggak apa apa pake aja dulu celana dalam kamu. Nanti aku suruh bi’ Imah suruh beli buat kamu, yuk nyebur..” segera Tante menyeburkan dirinya. Dengan malu malu aku membuka bajuku tapi belum buka celana. Aku malu ama Tante. Lalu dia naik dari kolam. Dia memdekatiku
“Ayo cepet.. Malu ya ama Tante nggak apa apa. Kan kamu keponakan Tante. Jadi sama dengan kakak perempuan kamu.”
Waktu dia mendekatiku terlihat jelas putingnya menonjol keluar. Maklum nggak ada bikini pake busa. Aku melirik bagian payudaranya. Dia hanya tersenyum.
Setelah itu dia kembali menarikku. Tanpa basa basi dengan muka tertunduk aku melorotkan celana dalamku. Yang aku takutkan kepala adikku kelihatan kalau lagi tegang menyembul dibalik celana dalamku. Setelah melepas celanaku langsung aku berenang bersama Tante.
Setelah puas renang aku naik dan segera ke kamar mandi yang besar. Aku masuk disana ketika aku ingin menutupnya, tidak ada kuncinya jadi kalau ada orang masuk tinggal buka aja. Aku segera bergegas tempat dengan penutup kain. Aku tanggalkan semua yang tertinggal ditubuhku dan aku membilas dengan air dingin. Ketika hendak menyabuni tubuhku. Terdengar suara pintu terbuka, aku mengintip ternyata Tanteku yang masuk. Kontan aku kaget aku berusaha agar tidak ketahuan. Ketika dia membuka sedikit tempatku aku spontan kaget segera aku menghadap ke belakang.
“Ehh.. Maaf ya Ren aku nggak tahu kalau kamu ada didalam. Habis nggak ada suara sih”
Baca Juga Cerita Mesum Hot : TEMAN SENDIRI YANG MINTA GANTI PASANGAN dan NGENTOT ABG SMA PANAS
Langsung segera wajahku memerah. Aku baru sadar kalau Tante sudah menanggalkan bikini bagian atasnya. Dia segera menutupinya dengan telapak tangannya. Aku tahu waktu tubuhku menghadap kebelakang tapi kepalaku lagi menoleh kepadanya.
“Maaf.. Juga Tante.. Ini salahku” jawabku yang seolah tidak sadar apa yang aku lakukan. Yang lebih menarik telapak tangan Tante tidak cukup menutupi semua bagiannya. Disana terdapat puting kecil berwarna cokelat serta sangat kontras dengan besarnya payudara Tante.
“Tante tutup dong tirainya, akukan malu”
Segera ditutup tirai itu. Dengan keras shower aku hidupkan seolah olah aku sedang mandi. Segera aku intip Tanteku. Ternyata dia masih diluar belum masuk tempat shower. Dia berdiri didepat cermin. Disana dia sedang membersihkan muka, tampak payudaranya bergoyang goyang menggairahkan sekali. Dengan sengaja aku sedikit membuka tirai supaya aku dapat melihatnya. Aku bermain dengan adikku yang langsung keras. Kukocok dengan sabun cair milik Tante. Ketika aku intip yang kedua kali dia mengoleskan cairan disekujur tubuhnya. Aku melihat tubuh Tante mengkilap setelah diberi cairan itu. Aku tidak tahu cairan apa itu. Dia mengoleskan disekitar payudaranya agak lama. Sambil diputar putar kadang agar diremas kecil. Ketika sekitar 2 menit kayaknya dia mendesis membuka sedikit mulutnya sambildia memejamkan mata. Sambil menikmati pemandangan aku konsentrasikan pada kocokanku dan akhirnya.. Crot crot..
Air maniku tumpah semua ke CD bekas aku renang tadi. Yang aku kagetkan nggak ada handuk, lupa aku ambil dari dalam tasku. Aku bingung. Setelah beberapa saat aku tidak melihat Tante di depan cermin, tapi dia sudah berada di depan shower yang satunya. Aku tercengang waktu dia melorotkan CDnya dengan perlahan lahan dan melemparkan CDnya kekeranjang dan masuk ke shower. Setelah beberapa kemudian dia keluar. Aku sengaja tidak keluar menunggu Tanteku pergi. Tapi dia menghampiriku.
“Ren koq lama banget mandinya. Hayo ngapain didalam”
Kemudian aku mengeluarkan kepalaku saja dibalik tirai. Aku kaget dia ada dihadapanku tanpa satu busanapun yang menempel ditubuhnya. Langsung aku tutup kembali.
“Rendi malu ya, nggak usah malu akukan masih Tantemu. Nggak papalah?”
“Anu Tante aku lupa bawa handuk jadi aku malu kalau harus keluar”
“Aku juga lupa bawa handuk, udahlah kamu keluar dulu aja. Aku mau ambilkan handukmu.”
Tante sudah pergi. Akupun keluar dari shower. Setelah bebrapa menit aku mulai kedinginan yang tadi adikku mengeras tiba tiba mengecil kembali. Lalu pintu terbuka pembantu Tante yang usianya seperti kakakku datang bawa handuk, akupun kaget segera aku menutupi adikku. Dia melihatku cuma tersenyum manis. Aku tertunduk malu. Setelah dia keluar, belum sempet aku menutup auratku Tanteku masuk masih tetap telanjang hanya aja dia sudah pake CD model g-string.
“Ada apa Tante. Kok masih telanjang” jawabku sok cuek bebek padahal aku sangat malu ketika adikku berdiri lagi.
“Sudah nggak malu ya.., anu Ren aku mau minta tolong”
“Tolong apa Tante koq serius banget.. Tapi maaf ya Tante adik Rendi berdiri”
Dia malah tertawa.”Idih itu sih biasa kalau lagi liat wanita telanjang” jawab Tante.
“Begini aku minta Rendi meluluri badan Tante soalnya tukang lulurnya nggak datang”
Bagai disambar petir. Aku belum pernah pegang cewek sejak saat itu. Pucuk dicinta ulam tiba.
Baca Juga Cerita Seks Panas : TEMAN DIKANTOR BERAKHIR DI RANJANG
“Mau nggak..?
“Mau Tante.”
Segera dia berbaring tengkurap. Aku melumuri punggung Tante dengan lulur. Aku ratakan disegala tubuhnya. Tiba tiba handukku terlepas. Nongol deh senjataku, langsung aku tutupi dengan tanganku
“Sudah biarin aja, yang ada cuma aku dan kamu apa sih yang kamu malukan.”
Dengan santainya dia menaruh handukku kelantai.
“Tubuh Tante bagus banget. Walaupun sudah punya anak tetap payudara Tante besar lagi kenceng”
Aku berbicara waktu aku tahu payudaranya tergencet waktu dia tengkurap. Dan dia hanya tersenyum. Aku sekarang meluluri bagian pahanya dan pantatnya.
“Ren berhenti sebentar”
Akupun berhenti lalu dia mencopot CDnya. Otomatis adikku tambah gagah. Aku tetap tak berani menatap bagian bawahnya. Setelah beberapa waktu dia membalikkan badan ke arahku. Lagi lagi aku tersedak melihat pemandangan itu.
“Ren Adikmu lagi tegang tegangnya nih kayaknya sudah hampir keluar nih.”
Lalu dia menyuruh aku mengolesinya dibagian payudaranya. Dia suruh aku supaya agak meremas remasnya. Aku pun ketagian acara itu disana aku melihat puting berwarna coklat muda lagi mengeras. Kadang kadang aku senggol putingnya atau aku sentil. Dia memekik dan mendesah seperti ulat kepanasan.
“Ren terus remas.. Uhuhh remes yang kuat”
“Tante kok jarang rambutnya dianunya Tante. Nggak kaya Mbak Ana” aku bertanya dan dia hanya tersenyum ketika tanganku beralih di daerah vagina.
Ketika aku menyentuh vagina Tante yang jarang rambutnya. Aku gemetar ketika tanganku menyentuh gundukan itu. Belum aku kasih lulur daerah itu sudah basah dengan sendirinya. Aku disuruhnya terus mengusap usap daerah itu, kadang aku tekan bagian keduanya.
“Ren pijatanmu enak banget.. Terus..”
Setelah aku terus gosok dengan lembut tiba tiba Tante menegang. Serr serr, aku mencari sumber bunyi yang pelan tapi jelas. Aku tahu kalau itu berasal dibagian sensitif Tante. Lalu dia terkulai lemas.
“Makasih ya atas acara lulurannya. Untung ada kamu. Ternyata kamu ahli juga ya”
“Tentu Tante, kalau ada apa apa bisa andalkan Rendi”
Lalu dia pergi dari kamar mandi itu. Aku memakai handuk untuk menutupi bagian tubuhku. Aku mengikutinya dari belakang. Ternyata dia berjalan jalan dirumah tanpa sehelai benang pun. Aku pun segera masuk ke kamar tidur yang dipersiapkan, tenyata ada pembantu yang tadi mengambilkan handuk sedang menata pakaianku ke dalam almari.
“Den, Rendi, tadi kaget nggak ngeliat ibu telanjang” sebelum aku jawab.
Dia memberitahukan kalau Tante itu suka telanjang dan memamerkan tubuhnya ke semua orang baik perempuan maupun laki laki tapi tidak berani kalau ada suaminya. Pembantu itu juga memberitahukan kejadian yang aneh dia sering renang telanjang dan yang paling aneh kadang kadang ketika dia menyirami bunga dia telanjang dada di depan rumah tepatnya halaman depan, padahal sering orang lewat depan rumah.
“Sudah ganti sana CD ada didalam almari itu tapi kayaknya anunya den Rendi masih amatir” dia menggodaku.
Setelah melewati beberapa hari akupun sering mandi sama Tante bahkan hampir tiap hari. Semakin dipandang tubuhnya makin oke aja. Itu semua pengalaman saya hidup dirumah Tante Reni yang aduhai. Tapi aku kecewa waktu aku meninggalkan rumah itu. Aku disana belum genap satu tahun. Karena harus balik lagi ke rumah karena ayah ibuku bekerja diluar kota dan aku harus tunggu bersama kakakku Ana.
CEWEK MANIAK NGENTOT
Gue ini seorang cewek, umur gue sekarang kurang lebih 32 tahun,
suami gue kerja di salah satu perusahaan pengeboran minyak lepas pantai milik perusahaan asing.
Gue enggak mau tau apa kerjanya, soalnya yang gue pentingin cuma duitnye.
Gue sering denger dari temen2laki gue, kalo die tuh seminggu sekali kalau kedarat suka nyabo sama cewek2 yang disediakan khusus untuk karyawan eksekutif perusahaan mereka.
Baca Juga Cerita Bokep Terbaru : TANTE GIRANG dan KENAKALANKU WAKTU SMA
Tapi Gue juga doyan ngelesbong sama temen2 gue. Temen lesbong gue buanyaak banget, dari tukang pijit gue sampe babu gue pernah gue ajak maen, kadang2 gue juga doyan sama cowok yang masih muda, yang umurnye kira2 15 sampe 17 tahunan yang paling gue doyan. Soalnye mereka suka mokal2an kalo gue bugil didepan mereka, apalagi kalo gue suruh liat memek gue yang yang berbibir tebal kehitam2an, bagian dalam liang memek gue warnanya merah muda, masih lumayan seger, clit gue gede kayak kacang Garuda, warnanya coklat kehitaman, pokonya enak punya cut, bulu jembut gue jangan ditanya lebatnya, gue sayang banget sama jembut gue, soalnya diantara sohib2 lesbong nggak ada yang jembutnye selebat gue, walau pake CD, bulu itu berebutan keluar dari selangkangan. Makanya kalau gue lagi mau bikin bocah2 itu teler berat, gue suka singkapin rok gue supaya mereka bisa melihat CD tipis yang gue pakai. Biasanya mereka akan menelan ludah sewaktu memandang bayang2jembut dibalik CD itu, bahkan kadang2 mereka bingung, koq jembut gue sampai luber keselangkangan. Terus gue akan kuak celana dalam gue lewat selangkangan, sehingga memek gue menyembul keluar, lalu gue sibak jembut gue dan gue buka bibir memek gue sampai lubang memek merah muda gue kelihatan, terus gue pilin2 itil gue sambil mengerang kayak kucing kebelet didepan mereka, kalo memek gue udeh becek, gue masukin jari2 gue kedalam pink hole gue, terus gue jilat lendir yang ber-leleran dijari gue, gue jilat dan isep2 didepan bocah2 itu, biasanya perbuatan gue itu membuat mereka ileran, sekali kali gue lumurin lendir gue kedalam mulut mereka atau ke- hidung mereka, at last bocah2 itu gue suruh isepin itil gue sampe gue konaq, ada juga yang belagu nggak mau, mereka bilang bau. Sialan………memek gue baunye kan enak banget, temen2 lesbong gue aje pada berebutan buat nyedot lendir memek gue.
Tapi yang gue paling happy kalo ngeliat bocah2 itu tersipu2waktu gue sedot kontolnye, baru dua menit gue emut udeh ngecret, nggak pernah ada yang tahan sampe 3 menit, gue memang paling haly kalo suruh emut kontol atau emut memek. Doyan sich…….Sering juga gue kocok kontol mereka yang pada basah dengan menambahkan lendir memek gue, baru gue emut. Gue selalu meminum air mani bocah2 itu sampai habis, denger2 bisa bikin sehat. Ada yang peju-nya kental banget, berwarna putih dan bau air sumur, tapi gue nggak perduli, buat gue bau itu enak. Ada juga yang pejunya encer banget dan bening nggak berbau. Pernah ada satu bocah yang pejunya buanyaak banget, ngeceretnya ngak berhenti2, sehingga mulut gue sampai nggak muat, tapi gue isep terus sehingga peju anak itu luber keluar dari mulut gue, buru2 gue tampung sama celana dalamnya, setelah selesai baru gue jilatin lagi celana dalam bocah itu sampai bersih.Kalau mereka sudah loyo, gue akan bangunin lagi dengan cara bermain sendiri, bermasturbasi didepan mereka sambil menyedot2 keris mereka. Kontol remaja2 itu tidak ada yang gede, tapi ngacengnya lama, jadi gue suka banget waktu kontol itu masuk kedalam memek gue. Paling2butuh 2 sampai 3 menit ulekan, langsung memek gue disemprot lagi sama peju mereka. Soalnya kata mereka memek gue mpot ayam, gue juga tau kalo goyangan dan cengkraman memek gue begitu dashyat, bahkan Gito suami gue, paling tahan 10 menit, sudah itu dia akan menarik keluar kontolnya lalu menjejalkan kedalam mulut gue atau lubang pantat gue.
Gue punya babu 3 orang, semuanya gue seleksi dengan syarat harus bisa gue ajak lesbong.Babu yang paling tua si Siti, usianya 40 tahunan, tubuhnya agak gemuk tapi kencang, buah dadanya gede banget, puting susunya yang berwarna coklat tua juga besar, kulit tubuhnya berwarna gelap, hitam manis, memeknya udeh bergelambir, warnanya coklat tua, bagian dalam warnanya merah tua dan selalu becek, dia selalu memakai kebaya, sering gue angkat sarungnya dari belakang sampai pantatnya yang berwarna hitam itu menyembul lalu gue cubitin atau gue pukul2. Si Siti tidak boleh pakai celana dalam, itu perintah dari gue, sehingga setiap saat kalo gue angkat sarungnya langsung kelihatan memek maupun pantatnya. Pernah waktu doi lagi cuci piring, gue suruh angkat sarungnya lalu dari belakang gue sodok lubang pantatnya dengan terong yang bergerigi, dia menjerit jerit kesakitan sambil mencengkram meja dapur, menahan rasa nyeri, biasanya dia akan menaikkan sebelah kakinya keatas meja supaya lubang pantatnya lebih terbuka. Gue bisa mencapai orgasme kalau melihat adegan itu. Pernah juga pagi2 gue masukin timun kedalam memeknya, terus seharian dia tidak boleh melepas benda itu, jalannya ngangkang sambil kejang2, sorenya waktu gue cabut, lendir yang penuh di timun itu gue suruh dia jilat dibantu gue juga. Bau memeknya eksotis banget.
Babu kedua namanya Sari, umurnya kira2 28 tahun. Berkulit coklat, rambutnya agak panjang sampai dada. Doi sudah kerja 1 tahun untuk kami. Wajahnya manis, tubuhnya agak tinggi tapi berisi, buah dadanya sedang tapi montok, yang gue suka puting susunya itu, warnanya merah muda dan kalo lagi ngaceng buseet menonjol banget. Gue doyan ngemut2puting itu, gue gigit2 tapi sayang belum punya susu, soalnya belon pernah punya anak. Memek Sari bentunya indah sekali, pokoknya impian setiap laki2. Warnanya merah tua bagian luar, dan pink bagian dalam, lubang pantatnya juga berwarna merah tua. Si Sari paling doyan kalo disuruh masturbasi sendiri, beberapa alat gue ada di kamarnya.Sari tugasnya nyuci dan ngepel, kalo lagi nyuci gue suruh doi nyucinya jongkok sambil ngangkang, terus gue duduk dihadapannya sambil menjulurkan kaki menyentuh memeknya yang lembut. Gue cubit2 mememknya pakai jari kaki gue, terus gue selusupin kebalik celana dalamnya, gue kocok2 memeknya pakai jempol kaki gue, kadang2 gue tarik itilnya sampai doi kejang2keenakan, kalo udeh gitu kami akan kekamar mandinya sambil berciuman, terus doi akan tiduran dilantai kamar mandi sambil masturbasi disertai rintihan2 eksotis yang bikin jantung gue berdegup keras, darah panas gue rasanya mau nyembur keluar. Kalo nafsu sedang memuncak gue suka kebelet kencing, nah biasanya gue akan berdiri diatas Sari terus gue kencingin mukanya, dan dengan lahap doi akan meminum air kencing gue. Gue juga doyan sama air kencingnya doi, sedaaap…..dan rasanya asin2. Lendir memeknya berwarna putih kayak air mani, kental dan lengket, baunya seduaaap banget, kalo lagi orgasme gue suruh doi jongkok diatas mulut gue, terus gue benamin mulut gue kedalam memeknya sambil menyedot dan menjilat bersih semua lendir doi. Doi akan menjerit2 sambil menjambak2 rambut gue.
Nah suatu hari waktu laki gue lagi ngelaut, gue panggil babu gue yang ketiga, umur si Umi baru 16 tahun. Biar masih kecil tapi semua bagian tubuhnya udeh gue bikin dewasa. Rambutnya pendek seleher. Bibirnya yang paling eksotis, merekah merangsang, dan selalu basah. Buah dadanya lebih besar dan lebih kencang dari punya Sari, putingnya kecil berwarna merah muda, doi suka pakai rok pendek dan kaos oblong. Memeknya juga indah, itilnya juga kecil berwarna merah muda sampai kedalam2. Memek Umi becek terus sama dengan bibirnya. Lubang pantatnya paling oke, gue paling doyan ngejilat2 lubang itu, membuatnya menggelinjang2 kegelian. Gue gumulin die, gue suruh doi maenin itil gue pake semacam alat yang dibeli laki gue. Laki gue memang paling doyan beli alat2 buat memek gue, tiap pulang ada aje alat baru buat dipraktekin di memek gue. Gue juga paling doyan kalo memek gue dikerjain sama die, dulu pernah itil gue disetrum, setrumnya sudah diatur sedemikian rupa, tapi pertama kali sakitnya bukan main, lama2enuaaak banget, sering alat penyetrum yang dicolok kelubang memek itu gue buat nyetrum lobang memek sama lobang pantat si Umi, sampe die menjerit2 histeris keenakan. Sekarang gue kembali ke si Umi yang lagi ngocokin memek gue pakai vibrator besar, yang bentuknya kayak timun juga penuh dengan duri2 karet yang menjuntai kebawah, kalo dimasukin ke dalam memek duri2 itu mengikuti lubang tapi waktu ditarik duri itu akan mengembang sehingga lobang memek gue kayak dikerok, semua lendir akan terbawa keluar menempel disela2 duri itu, nah setiap kali Umi menarik keluar gue menjerit keenakan, terus gue liatin alat itu dimasukin ke-mulutnya, semua lendir gue disedot abis. Alat satunya lagi khusus buat lubang pantat, bentuknya sama cuma agak melengkung dan durinya tidak bisa mengikuti lubang, agak kaku, sehingga kalo dimasukin buat yang pertama kali, sakitnya jangan dikata, tapi kalo udeh biasa, alat itu akan memberikan kenikmatan yang tak terkira, sampai bikin merinding, apalagi getaran alat itu begitu dasyat. Gue mengerang2 waktu si Umi memilin2 kacang gue sambil diemut2, mata Umi redup menikmati pekerjaannya, gue suruh Umi balik sehingga pantatnya menghadap gue. Mulailah gue kerjain lubang pantatnye dengan lidah gue, jari tangan gue masukin ke lubang memeknye, gue kobok2 lubang itu, Umi berteriak2 kecil, kadang2 merintih, kalo doi mau keluar, gue masukin lidah gue kedalam lubang memeknya yang berwarna merah muda. Memek Umi botak, sebab dulu gue cukur, supaya gampang ngerjain lubangnya, kalo nggak dicukur bulunya tebal banget, tapi sejak dicukur gue jadi rindu bau bulu memek Umi. Kembali dia ngecret dilidah gue, lendirnye asin dan bau pesing dikit, tapi enak, gue demen tuh yang rada jorok, dari pada yang namanye memek tapi baunye sabun, kan nggak lucu.
“Elo sekarang boleh juga jilatannya” Gue puji die. Umi tersipu2 sambil menjilati bibirnya yang penuh lendir memek gue. Gue tarik kepalanya terus gue jilat dan emut mulut si Umi, lidahnya menari2membelit lidah gue, kami sama2 menikmati lendir gue.
“Mi,.sekarang elu nungging kayak si Tole (anjing gue), gue lagi nafsu nih sama lobang memek elu.nungging sambil ngangkang ye” Umi menuruti perintah gue. Sekarang pantat umi yang berkulit hitam manis itu mencuat keatas ranjang, gue bangun berlutut didepan lubang pantatnya yang berwarna kehitaman, ada bulu2 keriting yang mulai panjang, iseng2 gue cabut sejumput, si Umi menjerit keras.
“Aduuh……sakit banget non, diapain lubang pantat Umi?? Umi merintih, tapi gue nggak perduli, gue memang sadis kalo lagi ngelesbong. Gue buka buah pantatnya Umi selebar2nya, sehingga lubang itu sekarang agak menganga, Umi mengerahkan tenaga, sehingga lubang itu makin besar, gue masukin lidah gue kedalam lubang itu, lalu gue jilat2 bagian dalam lubang pantatnya. Umi mengerang2 kegelian atau keenakan, tidak ada rasanya, gue colok memek Umi pake jari2 gue, terus gue masukin lendir dari memeknya ke lubang pantat itu.
“Aaaah non……enak sekali non, aduuh badan Umi rasanya kesetrum……..aduh noon mau keluarrrr…..” Umi berteriak2sambil menggoyang2kan pantatnya. Segera gue susupin kepala gue dari belakang, lalu gue pangut memek Umi, gue masukin hampir semua mulut gue kedalam lubang memeknya, lidah gue mencari2 lubang ngecretnya, itilnye gue gosok2 sama hidung gue. Diiringi jeritan dashyat Umi, gue rasakan cairan panas mengalir, warnanya putih kayak air mani, baunya enuaaak banget………gue sedot sampai bunyi.
“Aduhhh non, terus jilat yang dalam, aaaaa…….” Umi sekarang bekelojotan mengulek2memeknya seolah2 gue kepala gue mau dimasukin kedalam lubang memeknya. Gue tahan rontaan doi…..tak berapa lama kemudian tubuhnya mengejang kaku sekali, kedua pahanya menjepit keras kepala gue, sekarang memek doi didorong ke hidung gue yang mancung, terus Umi kembali menjerit sambil mencengkram ranjang dan menekan dalam lubang memeknya ke hidung gue, gue megap2 napas melalui mulut, setelah itu Umi merintih kayak kucing, lemas. Gue masih menggosok2kan hidung gue yang penuh lendir memeknya ke itil berwarna merah muda itu. Bau memek Umi memang bikin mabuk kepayang.” Mi……memek lu betul2 baunya merangsang bangeet…….sekali kali gue kenalin lu ama Bu Melly, dia paling doyan sama memek kayak elu”.
“Janggan non…. Umi malu, cuma sama non Dita saja Umi mau begiturdblquote Umi berkata sambil menghela napas, matanya meredup, gue sedot2 putting susunya yang berwarna merah tua itu, toketnya sedang tapi kencang, soalnye masih muda. Umi mengambil CD nya yang berwarna hitam, lalu diciumnya celana dalam itu.
“Waktu Bu Ana datang dua hari yang lalu, Umi mergokin Bu Ana lagi nyiumin celana dalam Umi di kamar mandi” Gue tersenyum kecut, Ana memang punya hobby koleksi CD bekas, pernah gue diminta jangan ganti celana dalam selama seminggu, gue cium……wuaah bau pesiing banget. Tapi si Ana nyiumin sampai meram melek, pas gue singkap gaunnya, terlihat lendir memeknya berleleran melekat di celana dalamnya, akhirnya gue tukar2an celana dalam sama dia.
“Bu Ana memang hobby koleksi celana dalam Mirdblquote Jawab gue sambil membelai pipinya yang bersih. Dia memandang gue dengan sayu, lalu gue kecup bibirnya yang masih agak lengket bekas lendir. Terus gue ajak doi mandi sama2.
Cerita ini ampe disini dulu, soalnya gue lagi mens jadi nggak nafsu terusin, bawaan gue mau marah terus, tunggu cerita gue yang lebih dashyat, soalnya dalam urusan sek mengesek, gue udeh mulaiin sejak masih sekolah di SMP kelas satu, dan punya seabrek pengalaman yang serem2. Demikianlah cerita bokep seks TUBUH TANTE RENI dan CEWEK MANIAK NGENTOT oleh cerita sex hot