Ujian Perbaikan

Namaku Adi, dosen di Perguruan Tinggi Swasta, seminggu yang lalu, aku dikerjai dua mahasiswiku. Kebetulan si dua mahasiswi tadi Dewi dan Sinta mendapat nilai yang dibawah standar. Mereka tergabung dengan 3 mahasiswi lainnya yang juga mendapat nilai dibawah standar. Entah kenapa aku menemukan anomali dari kelas ini, cowok-cowok yang biasanya nilainya berantakan malah pada bagus-bagus, sedangkan cewek-cewek pada jelek-jelek.

Dengan langkah semangat aku masuk ke kelas, wajah-wajah tegang sudah tergambar di wajah mahasiswa ku. Perlahan aku jelaskan mekanisme nya, setelah yakin mereka paham aku berikan kertas ujian itu satu per satu. Aku sengaja menyimpan hasil ujian Sinta dan Dewi untuk aku berikan secara private di ruang dosen. Benar saja setelah saya bagikan kertas ujian kelas jadi gaduh bukan kepalang. Karena senang.

Adi: โ€œTENANG!!!!, Bagi yang nilainya di atas 50 silahkan tinggalkan ruanganโ€ kataku menenangkan.
Tanpa dikomando dua kali anak-anak berebut keluar kelas. Menyisakan 5 mahasiswi di kelas itu. Dewi dan Sinta mendatangi mejaku dan bertanya.
Sinta: โ€œPak, kami belum dapat kertas ujiannyaโ€
Adi: โ€œMasa? Tapi nilai kalian ada di sini kok, kataku sambil memperlihatkan hasil ujian mereka, kamu Sinta dapat nilai 45, sedangkan kamu Dewi dapat nilai 35โ€
Sinta: โ€œ Kok bisa pak? bukannya saya sudah ikut โ€˜ujian khususโ€™? masa masih ngga lulus juga?โ€
Dewi: โ€œPak temen sebelah saya yang nyontek saya aja dapet 60, masa saya dapet 35?โ€
Adi: โ€œOk, nanti saya cari dulu di ruangan, saya ngga ingat salahnya dimanaโ€
Sinta dan Dewi berpandangan sambil senyum kecut, dan menjawab hampir bersamaan โ€œBaik Pakโ€

Setelah mereka berdua duduk, aku absen satu per satu, dan kemudian aku jelaskan mekanisme ujian perbaikan. Pelan aku sapu pandanganku ke mereka sambil menguji apakah mereka paham. Aku ngga tahu mereka janjian atau bagaimana, tapi semua dari mereka menggunakan tank top yang sangat menggoda. Nggak perlu aku amati dengan detil pun aku tahu mereka tidak pakai bra, karena putting mereka yang menonjol dengan indahnya. โ€œAssshhh sudah Adi, focus!!!โ€ Kataku dalam hati. Tak berapa lama penjelasan itu berakhir, mereka sepakat untuk mengerjakan tugas sebagai pengganti ujian perbaikan.

Sinta dan Dewi mengikutiku saat masuk ke ruang dosen, tepat di depan pintu Sinta bertanya:
Sinta: โ€œSatu-satu atau berdua pak?โ€
Adi: โ€œBerdua lah, masa sendiri-sendiri?โ€
Sinta: โ€œKirain bapak ketagihan, heheโ€ dengan nada lirih dan nakal
Adi: โ€œโ€ฆ โ€speechless aku menjawabnya, pengen jawab iya tapi malu, pengen jawab nggak padahal emang ketagihan.

Setelah mereka masuk, aku berikan 2 hasil ujian yang memang aku sembunyikan. Sengaja aku berikan kertas ujian itu terbalik, maksudku biar si Dewi tau apa yang aku lakukan terhadap Sinta.
Adi: โ€œini kertas ujian kalian, coba di cek apa yang salahโ€
Beberapa saat mereka serius membaca kesalahannya satu per satu, sampai tiba-tiba Dewi terbelalak melihat kertas jawaban yang dipegangnya. Bagi yang sudah baca catatan sebelumnya pasti tahu apa yang ditulis Sinta. photomemek.com Alih-alih menjawab pertanyaan, Sinta malah menuliskan desahan mesranya di lembar jawaban ujian, kurang lebih seperti ini โ€Wealth of Nationssshhh adalah saaaalaahsss satu ahhh Pakโ€ฆnaik pakโ€ฆahh situ pakโ€ฆsalah satuuu pengarang ahhhhโ€. Tentu saja si Dewi kaget bukan kepalang, herannya dia malah melanjutkan membaca kertas jawaban itu sambil menggoyang-goyangkan kakinya, tampaknya tulisan Sinta membuatnya horny. Tak berapa lama Sinta menyadari bahwa kertasnya tertukar.
Sinta: โ€œPak, ini bukan kertas jawaban sayaโ€
Adi: โ€œMasa sih??โ€ jawabku pura-pura ngga tahu.
Sinta: โ€œIya pak nih namanya dilihat dongโ€
Dewi: โ€œIya pak, salah nihโ€ ujar Dewi sambil bergetar menahan napsu setelah baca tulisan Sinta di lembar jawaban.
Adi: โ€œYa sudah ditukar saja, kemudian dicek apa saya salah ngoreksinyaโ€
Sinta+Dewi: โ€œbaik pakโ€

Setelah bertukar kertas jawaban, giliran Sinta yang tersipu dan senyum-senyum sendiri, sambil kadang melirikku nakal penuh makna. Aku hanya membalasnya dengan senyuman tipis. Lalu Dewi memulai pertanyaan.
Dewi: โ€œKok nomer 3 salah pak? perasaan saya tadi liat temen yang nyontek saya nomer 3 bener kokโ€
Adi: โ€œOk bawa ke sini lembar jawaban temenmu ituโ€
Dewi: โ€œBaik pakโ€ Dewi bergegas siap-siap untuk keluar
Sinta: โ€ Saya ikut keluar pak?โ€
Adi: โ€œNggak usah mbak, kamu ngga lama kan Dewi?โ€
Dewi: โ€œNggak pakโ€

Setelah Dewi keluar, suasana jadi kikuk. Aku mencoba mematahkan suasana itu dengan pertanyaan
Adi: โ€œGimana mbak? Ada yang mau di komplain?โ€
Sinta: โ€œNggak pak, malu aja, bingung kenapa saya nulis kayak giniโ€
Adi: โ€œHahaha, saya juga heran mbakโ€
Sinta: Abis jilatan bapak enak banget siiihhhโ€ katanya manja sambil berkerling nakal.

Tiba-tiba Sinta menyelusupkan kaki nya ke celah meja ku, dan tanpa permisi dia raba-raba kontolku pake jari-jari kakinya. Aku hanya diam, dan tersenyum sambil nahan horny. Si kontol ngga mau kompromi, tiba-tiba dia mengeras dan Sinta pun tersenyum senang
Sinta: โ€œNah gitu donk pakโ€
Adi: โ€œNakal kamu yaโ€
Aku balas olahan kaki nya dengan olahan kaki ku, kebetulan dia pakai rok mini, dengan leluasa aku selipkan di antara kedua paha nya. Aku mainkan jempolku di belahan memeknya, dan dia membelalak sambil tersenyum nakal
Sinta: โ€œPakkkkโ€ฆ.shhhโ€ฆntar ketauan Dewi lhoโ€
Adi: โ€œHeheโ€ฆDewi kan lagi keluarโ€ jawabku nakal
Sinta: โ€œIiihhh Bapak genitโ€ฆshhhh ke bawah dikit pakโ€ฆshhhโ€

Tiba-tiba Sinta mundur dari kursinya, dan dia nyelusup ke bawah kolong mejaku. Aku kaget tapi ngga bisa menghindar karena persis dibelakang kursiku adalah tembok ruangan.
Adi: โ€œHei Sintโ€ฆkamu ngapain?โ€
Sinta: โ€œBikin bapak seneng biar bapak ngelulusin Sintaโ€
Adi: โ€œHeiโ€ฆkamu pikirโ€ฆdengan begiโ€ฆ.โ€ Zreeettt suara resletingku ditarikโ€ฆ.โ€beginiโ€ฆkaโ€ฆkaโ€ฆmuโ€ kata terbata-bata antara grogi dan horny ..โ€bisa lulus??โ€
Sinta diam ngga menjawab dan malah asyik ngejilat-jilat kontolku dari luar CD.

Adi: โ€œSin, udah sinโ€ฆshhhโ€ฆkamu ngga bakalan lulus kalo cuma dengan gituโ€ฆโ€
Dia diam dan focus menjilati selangkangankuโ€ฆ.dia gigit-gigit kecil kontolku
Adi: โ€œ SINTAโ€ฆ.โ€
Sinta: โ€œKalo bapak mau Sinta berhenti, bapak cuma tinggal bilang โ€˜HENTIKANโ€™ pasti Sinta berhentiโ€ katanya menggoda
Adi: โ€œโ€ฆ.โ€ Lagi-lagi aku speechless, aku hanya diam, mau bilang โ€˜hentikanโ€™ kok enak banget tapi kalo mau bilang โ€˜teruskanโ€™ rasanya kok risih. Ah biar lah โ€ฆaku duduk menyenderkan tubuhku di kursi dan membiarkan Sinta menikmati kontolku dari luar cd. Dengan lincah Sinta menyelipkan kontolku di belahan cd dan nongol lah si gundul kebanggaanku.

Sinta: : โ€œIni dia nih yang bikin Sinta kangenโ€ฆSinta jilat ya pakโ€ฆโ€
Adi: โ€œ Tapi bukan berarti kamu lulus lho ya?โ€
Sinta: โ€œโ€ฆ.ah Sinta udah ngga peduli itu lagi pak, Sinta cuma kangen sama ini, SLUURPPPSSSSSโ€ฆโ€

Sinta menjulurkan lidahnya disaputnya belahan kontolku dan dimainkan dengan nakal. Ughhh ngilu rasanya. Dia kocok batang kontolku sambil dia kulum dan kenyot kepalanya. Ughh aku hanya bisa mendesis pelan. Tiba-tiba:

Tok-tok-tok

Adi: โ€œ Sint udah Sintโ€ฆada orangโ€ Sinta cuek aja dan malah tambah ganas.

Tok-tok-tok-tok โ€ฆ โ€œIni Dewi pakโ€

Adi: โ€œ iyaaa silahkanโ€ jawabku terbata-bata karena nahan enak di bawah pinggangku

Dewi: โ€œPak temen saya yang nyontek saya udah pulang, jadi saya mesti nyusul ke kos nya, Bapak masih lama disini?โ€

Adi: โ€œEhmmmโ€ kataku sambil nahan ngilu โ€œmasihโ€ฆsampai jam 5 mbakโ€
Dewi: โ€œBaik pak, saya akan segera cari temen saya itu, Sinta udah keluar ya pak?โ€
Adi: โ€œSudah mbak, sudah lama kokโ€ kataku bohong
Dewi: โ€œOww, ya udah pak, saya pamit duluโ€
Adi: โ€œOk mbakโ€
Legaaa rasanya si Dewi pergi, jadi bisa focus lagi ke kenikmatan yang diberikan Sinta.
Adi: โ€œshhhh Gila kamu Sintโ€ฆnekat bangetโ€kataku sambil ngelus rambut Sinta
Sinta: โ€œhehe kadang yang nekat-nekat bikin Sinta tambah hot pakโ€
Adi: โ€œpantesan kok kerasa lebih ngilu awwww jangan digigit Sintโ€ฆsshhhโ€
Aku hanya mengiyakan dalam hati, memang kenyotan Sinta kali ini terasa lebih hot dan liar dibandingkan kenyotan dia minggu lalu.

Kriiinggg, suara bunyi telpon internal di mejaku berbunyi โ€œah shit lagi enak-enak gini ada telpโ€ batinku

Adi: โ€œHalo, Adi disini, ini dengan siapa?โ€
Ines: โ€œini Ines pak, staff jurusan, sekedar mengingatkan bapak ada rapat dosen 5 menit lagiโ€
Adi: โ€œOk Nes, saya berangkatโ€
Ines: โ€œKami tunggu pakโ€
Adi: โ€Sint udahan dulu, Bapak ada rapatโ€
Sinta: โ€œAhhh bapakโ€ฆdikit lagi pak, Sinta pengen sampe bapak keluar..โ€
Adi: โ€œmasih lama Sintโ€ฆpercaya deh, waktu itu aja butuh 20 menit kan? Kataku senyum nakal, bapak buru-buru nihโ€
Sinta: โ€œahhh bapakโ€ฆ.trus nanggung donk nihโ€ฆistilah ABG nya kentang nih pakโ€
Adi:โ€ haha istilah apa tuh?โ€
Sinta: โ€œiya kalo udah mau keluar trus ngga jadi dan nanggung namanya kentang pak kayak kentang rebusโ€ฆโ€
Adiโ€ haha, ada-ada aja, ok gini aja deh kamu cari tempat yang nyaman, nanti kita tuntaskan setuntas-tuntasnya biar ngga kentangโ€
Sinta: โ€œhmmmmโ€ฆtapi janji ngga merawanin Sinta ya pak?โ€
Adi: โ€œBeres bosssโ€ฆโ€
Sinta: โ€œJanji juga ngelulusin Sinta di kuliah ini?โ€
Adi: โ€œhahahaโ€ฆliat nanti yaaaaโ€ฆโ€
Sinta: โ€œ hehe namanya juga usaha pakโ€ฆhmmm masalah lulus atau nggak terserah bapak deh, yg penting buat Sinta sihโ€ฆbisa ngemut lagiโ€ฆ,โ€ katanya sambil mengerling nakal, โ€œok pak Sinta cari tempatnya ya?โ€
Adi: โ€œok โ€ฆ cari yang aman yaโ€ฆ mahal dikit ngga papaโ€
Sinta: โ€œOk bapakku sayangโ€ฆdaaaahhโ€ katanya genit sambil meninggalkan ruanganku
Adi: โ€œdahhhโ€ฆ Sintaโ€ฆโ€

Aku bergegas ke ruang rapat. Yang sudah penuh, hingga aku akhirnya harus duduk di sebelah Ines, tepat di pojok ruangan.
Adi: โ€œkosong Nes?โ€
Ines: โ€œKosong pak, kok tumben telat pak?โ€
Adi: โ€œBiasa ada mahasiswa konsultasiโ€
Ines: โ€œMahasiswa apa mahasiswi pak?โ€ katanya menggoda โ€œsaya sering liat banyak mahasiswi cekikikan kalo bapak lewatโ€
Adi: โ€œAh Mbak Ines bisa ajaโ€ฆjangan-jangan Mbak Ines ikut cekikikan?โ€ kataku balas menggoda
Ines: โ€œhihihiโ€ฆnanti saya bilangin Bu Adi lho pakโ€ฆโ€
Adi: โ€œnanti aku bales bilangin suami mu donkโ€ฆโ€
Ines: โ€œLha emang kita ngapain sih pak?โ€ katanya genit
Adi: โ€œKalo sekarang sih belum ngapa-ngapain ngga tau 5 menit lagi, heheheโ€
Ines: โ€œ 5 menit lagi rapat pakโ€ฆโ€
Adi: โ€œsaya milih rapet aja sama mbak Inesโ€ฆโ€
Ines: โ€œPantes mahasiswi pada cekikikan pak, dosen nya genit banget hihiihiโ€

Aku hanya tersenyum kecut. Pikiran iseng ku berkembang, aku senggol-senggol dengkul Ines di dalam meja. Dia membalas senggolanku dengan wajah yang tetep jaim dan ngeliat ke depan. โ€œhmmm gayung bersambut nih kayaknyaโ€ batinku. Aku lepas sepatu ku dan aku mulai raba betis nya dengan telapak kakiku yg berkaos kaki. Dia tetap diam dan tampak menikmati rabaan kaki ku, tanpa desisan tanpa perubahan ekspresi hanya mendiamkan apa yang aku lakukan.

Rapat pun dimulai, aku sudah ngga peduli dengan rapat ini, yang aku pedulikan adalah Ines, si staff jurusan yang baru 1 tahun bekerja di tempat kami. Ia punya suami, 1 anak, berkulit putih, berkacamata, rambut sebahu yang selalu dikuncir kuda dan bertubuh sangat proporsional dengan cup bra aku perkirakan 34 B. Pakaiannya yang selalu modis dan wangi, membuatku berpikir dia lebih pantas bekerja sebagai teller bank daripada admin jurusan.

Ines masih saja terdiam, meski bibir nya yang ranum mulai terbuka dan mendesis pelan โ€œssshhhhโ€ฆโ€ desisnya.

Posisi kami yang di sudut pojok ruangan membuat kami tidak perlu khawatir ada yang melihat kami. Gesekan jemariku semakin ke atas hingga ke belakang dengkulnya. Ia tampak menikmati ketika jempol kaki ku memainkan selahan dengkulnya desisannya bertambah nakalโ€ฆ
Ines: โ€sshhhsssโ€ฆ.shhhhโ€
Kaki ku naik menembus rok sedengkulnya dan terus hingga ke selangkangannya, dan tiba-tiba kaki ku dijepit dengan kedua paha halus nya. Dia mulai bergoyang pelan, takut ketauan aku pun berbisik ke Ines.
Adi: โ€œ Jangan kebanyakan goyang Nes, ntar ketauanโ€
Ines: โ€œ trusss gimana???โ€
Aku selipkan tangan ku ke rok mini nya tepat di luar cd nya, ia sempat terbelalak dan berbisik.
Ines: โ€œduhhh jangan pakโ€ฆkalo gini mah Ines tambah goyang pak, ntar ketauan yang lainโ€
Adi: โ€œ asal kamu ngga banyak goyang ngga akan ketauan nes, kamu liat ke depan ajaโ€
Ines:โ€ shhhh pakโ€ฆ pakโ€ jawabnya sambil menjepit erat tanganku.

Jari jemariku memainkan memek Ines dari luar cd, sungguh terasa betul seksi nya staff jurusan ku ini. Belahan memeknya terasa, yang artinya dia nggak mencukur bersih bulu-bulu di memeknya. Ini bikin aku tambah gregetan, aku elus-elus bibir memeknya pakai kedua jariku dan desisannya tambah intens
Ines: โ€œshhhโ€ฆshhh naik dikit pakโ€ฆahhhttt di situ pakโ€ฆโ€
Setelah menemukan titik yang dimaui Ines, aku mulai lancarkan jurus kitik-kitik maut, ya memang konyol namanya tapi setiap kali aku lakukan jurus itu istriku selalu orgasme. Aku gesekkan jari ku ke atas dan ke bawah ke kiri dan ke kanan, berputarโ€ฆdan FHOOMโ€ฆmenggelinjanglah si Inesโ€ฆsambil aku rasakan memek nya yang berkedut tidak teratur.
Ines: โ€œshhhh pakkkkkโ€ desisnya manjaโ€ฆ
Adi: โ€œAyo Nes keluarin di tangan sayaโ€
Ines: โ€œ iyhaaa pakโ€ฆ.shhhh ahhhhโ€ฆโ€desisnya
Aku lihat ines memejamkan mata sembari menggigit bibir dan aku rasakan cd-nya semakin bertambah basah.
Ines: โ€œudah pak Adiโ€ฆโ€ katanya lemas dan puas
Adi: โ€œenak Nes?โ€
Ines: โ€œenak pakโ€ฆtapiโ€ฆlebih enak kalau yang gesek bukan jarinya Pak Adiโ€ bisiknya nakal
Adi: โ€œTrus apa donk?โ€ kataku berlagak bloon
Ines:โ€ Iniiii pakkkโ€ sambil diremasnya kontolku ku yang sudah ยฝ ngacengโ€ฆ
Adi: โ€œ eitsss nakal yaโ€ฆโ€
Ines cuek saja dan terus meremas-remas kontolku, duh enak banget rasanya. Sisa ngaceng dengan Sinta plus merasakan belahan memek Ines, membuat kontolku mengeras total. Apalagi sekarang tangan lentik Ines dengan lincahnya meremas dengan lembut, ahhhh sungguh nikmat. Sesaat sebelum rasa enakku melayang, tiba-tiba Pak Kajur bicara
Pak Kajur: โ€œInesโ€ฆsnack rapat nya tolong di ambilโ€
Ines: โ€œBaik pakโ€ฆโ€jawab Ines sigap, sambil kemudian berbisik lirih โ€œSorry ya Pak Adiโ€ฆtugas menanti, ntar kita lanjutin lagi yaโ€ ujarnya dengan seyum tipis menggoda.
Adi: โ€œhhhh ok Nesโ€ฆโ€ duhhhh shit โ€ฆ kentang dua kali nihโ€ฆ.pertama ama Sinta, sekarang ama Inesโ€ฆduuuhhhh batinku sambil memegang kepala.

Tak berapa lama rapat pun berakhir. Setelah berhasil menurunkan birahi yang sudah sampai ubun-ubun, aku pun berbaur dengan teman-teman yang lain untuk membicarakan masalah serius seputar pembelajaran. Setelah snack rapat tandas, ruangan pun bubar. Di pintu aku ketemu Ines sambil menggoda
Adi: โ€œPamit dulu ya mbakโ€ฆinget lho utang nyaโ€
Ines:โ€Utang apa pak???โ€ katanya dengan wajah bingung.
Adi: โ€œwah dah lupa nih???โ€
Ines: โ€œ????โ€
Aku meninggalkan Ines yang masih kebingungan.

Tit tit titโ€ฆbunyi sms di HP ku. Segera kubuka sms itu, nomer yang tidak aku kenal tulisan message nya โ€œPak saya udah ketemu tempatnya, Hotel N*vo*el atau I**s pak?โ€ Aku berpikir sebentar, dan langsung ingat..โ€Oh iya aku kan pesen Sinta nyari tempat ya?โ€ Aku segera balas sms itu
Adi: โ€œ I**s aja mbak, lebih murahโ€
Nggak berapa lama ada sms masuk
Sinta: โ€œRoom udah Sinta booking pak, kamar 516, jangan lama-lama ya Bapakku sayangggggโ€
Adi: โ€œOk saya meluncur 10 menit lagiโ€

Tiga puluh menit kemudian, aku sudah tiba di loby hotel I**s. Tanpa banyak bertanya aku masuk ke lift dan memencet angka 5. TING, pintu lift pun terbuka tepat ketika angka 5 muncul di atas pintu. Aku ketok pintu nomer 516, kudengar lamat-lamat suara Sinta.
Sinta: โ€œyaaa, siapa???โ€
Adi: โ€Room Serviceโ€
Sinta: โ€œsaya ngga pesen apa-apa kokโ€ jawabnya sambil ngebuka pintuโ€ฆโ€IIhhhhh bapak nakalโ€ฆโ€
Adi: โ€œYa kan room service khusus untuk Sintaโ€ฆmenunya Sosis Adiโ€
Sinta: โ€œiihhhhhโ€ฆโ€ jawabnya genit sambil mencubit lenganku
Ketika aku masuk ke kamar hotel itu, Sinta sudah terbalut jas mandi.
Sinta: โ€œMandi dulu yuk pak, biar segerโ€
Adi: โ€Good ideaโ€
Aku dengan bunyi kletek-kletek di lemari yang letaknya tepat berhadapan dengan kasur. Aku beranjak ke lemari itu, tapi Sinta buru-buru menarik ku ke kamar mandi. Akhirnya aku mengurungkan niat untuk membuka pintu lemari dan menuruti Sinta yang melucuti baju ku. Sinta menyisakan cd ku tetap melekat
Sinta: โ€œkalo dibuka sekarang Sinta ngga nahan pingin ngemut pakโ€
Adi: โ€œhaha ya terserah kamu aja Sintโ€
Bathtub sudah penuh dengan air hangat. Aku mau lepas celana tapi Sinta melarangnya.
Sinta: โ€œJangan pakโ€ฆmasuk nya pake CD ajaโ€
Adi: โ€œBasah donk Sintโ€sambil aku paksa buka CD ku
Sinta: โ€œhhhh bapakโ€ฆkan Sinta jadi pengen ngemutโ€ฆโ€
Adi: โ€œNanti dulu ya sayangโ€ฆโ€ aku cumbu bibir Sinta lembut sambil menuntunnya ke bath tub. Dia membalas cumbu ku dengan ganasโ€ฆ
Adi: โ€œowowow mahasiswi bapak sudah horny ternyataโ€
Sinta: โ€œshhhh iya pakโ€ฆโ€
Zruuuttt aku tarik baju mandi Sinta dan tampaklah tubuh sintal perawan yang minggu lalu aku nikmati. Hmmm tampak lebih yammy kalau dilihat begini pikirku.

Adi: โ€œSinta yg sabunin bapak dulu yaโ€
Sinta: โ€œiya pakโ€ฆ.katanya dengan nafas nggak beraturanโ€

Aku duduk dan bersender di tepi bath tub. Dan membiarkan Sinta menyabuni tubuhku. Hhhh nyamannya, jari jemari lentiknya menjelajahi tubuhku dengan telaten. Aku bisa menangkap suara desahan napsu dan nafas memburu Sinta. Jari nya berhenti saat dia menyabuni selangkangan ku. Dengan nafsu yang tidak bisa disembunyikan lagi, dia urut-urut kontol ku pakai sabun pelan. Matanya tampak senang sekali. Dia urut perlahan dan semakin cepat sampe kontolku membesar, dan ia semakin cepat mengocok nya. Seakan nggak peduli dengan sabun yang ada di kontolku, dia telan kepala kontolku dan dijilatnya perlahan.

Adi: โ€œ ughhhhtttโ€ฆSinnnntโ€ฆโ€
Sinta: โ€œSluurupppsโ€ฆslerpppsโ€ฆSrupuuttttโ€
Rasa ngilu ku sampai ke ubun-ubun. Aku raih dada Sinta dan aku remas lembut. Sinta tidak menolak, justru sedotan nya bertambah liar. Ugh aku nikmati sedotannya. โ€˜Klek klekโ€™ lagi-lagi aku dengar suara seperti itu. Aku coba intip dari celah pintu kamar mandi yang sedikit terbuka, terkejutnya aku ketika kulihat Dewi sedang memegang digital camera, untung karena fokusnya ke arah kontolku yg dijilat Sinta, dia tidak menyadari aku sudah mengetahui keberadaannya. Hmm tampaknya mereka mau kongkalikong lagi menjebakku. Aghhh gila sedotan dan kenyotan Sinta sungguh luar biasa. Kenikmatan yang Sinta berikan membuatku lupa sesaat akan kehadiran Dewi.
Adi: โ€œSint..sekarang giliran Bapak sabunin kamu yaโ€
Sinta: โ€œngggg Sinta masih kangen sama kontolnya bapakโ€ฆโ€
Adi: โ€œjangan serius-serius ngenyotnya nanti muncrat lhoโ€
Sinta: โ€œemang mau Sinta muncratin pakโ€ฆSRUUUPUUUTTTโ€
Duhhh bener-bener naik ke ubun-ubun apalagi kocokannya di batang kontolku yang bertubi-tubi membuatku seakan nggak bisa mengontrol lagi kenikmatan itu. fantasiku.com Sempat sekilas aku liat Dewi yang sudah melupakan tugas utamanya untuk merekam adegan kami. Ia menikmati pemandangan kami berdua dengan meremas-remas memeknya dari luar celana panjangnya.
Adi: โ€œSintaโ€ฆjujur sama bapak, kamu ajak Dewi ke sini ya?โ€ kataku sambil melepas kontolku dari mulutnya
Sinta: โ€œNgโ€ฆngโ€ฆnggak kok pakโ€
Sepintas aku dengar suara langkah kaki yang berlari dan bergegas sembunyi.
Adi: โ€œSungguh?, yakin???โ€ kataku sambil keluar kamar mandi
Sinta: โ€œโ€ฆngโ€ฆโ€
Aku buka pintu lemari pakaian satu per satu, dan TARAAAAAโ€ฆ.aku temukan Dewi sedang memegang camera digital sambil sembunyi di balik bed cover yang menumpuk. Dengan bugil dan percaya diri aku Tanya si Dewi:
Adi: โ€œNgapain kamu disini?โ€
Dewi: โ€œngโ€ฆngโ€ฆngโ€ฆโ€ jawabnya terbata-bata sambil menunduk bingung.
Adi: โ€œMana cameranya saya mau liatโ€
Dewi: โ€œJangan pakโ€ฆโ€
Adi: โ€œMana siniโ€ sambil aku rebut kameranya
Dewi hanya terdiam menunduk. Sepintas aku liat matanya tidak bisa lepas dari kontolku yang masih ngaceng.
Adi: โ€œKamu mau apakan foto-foto ini?โ€
Dewi:โ€ngโ€ฆngโ€ฆโ€
Sinta: โ€œSinta yang minta pak, untuk obat kangen sama Bapakโ€
Adi: โ€œOoowwโ€ฆgitu jadi kalian berdua bersekongkol?โ€
Sinta dan Dewi mengangguk perlahan.
Adi: โ€œUntuk apa rekaman ini?โ€
Dewi: โ€œnggg untuk maksa bapak ngelulusin kamiโ€
Adi: โ€œNakal ya kalian, ya sudah kalian tidak saya luluskan, habis kesabaran sayaโ€ kataku marah โ€œsaya tahu lho minggu lalu, kalian jadikan saya taruhan,kan?โ€
Mereka berdua berpandangan bingung dan menjawab lirih
Sinta&Dewi: โ€œIya pakโ€
Adi: โ€œhabis kesabaran saya, sudah ngga ada kesempatan buat kalian lagiโ€ ujarku ketus
Sinta: โ€œPakkkk jangan donkโ€ katanya sambil menggelendot manja โ€œkita mau lakuin apa aja yang bapak mau kokโ€ฆiya kan Dew?โ€
Dewi: โ€œโ€ฆngโ€ฆiiiiyaโ€ jawabnya rikuh
Adi: โ€œEmang saya mau apa?โ€ tanyaku ketus
Sinta: โ€œmau dilayani kami berdua?โ€
Adi: โ€œsok tahu, lagian kalo mau ngelayani saya gimana caranya? Si Dewi aja masih komplit bajunyaโ€
Dengan malu-malu akhirnya Dewi melucuti pakaiannya. Anak ini ngga kalah seksi dengan Sinta ternyata. BB/TB 170/55 dengan bra cup 36 A, kulit putih dan putting pink., sungguh kesukaanku. Sepintas aku liat CD nya yang sudah ternoda cairan vaginanya.
Adi: โ€œsaya punya permintaan sebelum kalian melayani sayaโ€
Dewi:โ€apa tuh pak?โ€ tanyanya sambil mulai memberanikan diri.
Adi: โ€œsaya mau mengambil foto kalian berdua telanjang, ayo cepet poseโ€
Sinta: โ€œJangan donk pakโ€
Dewi: โ€œIya pak, janganโ€ฆโ€
Adi: โ€œYa sudahโ€ฆBapak pulang yaโ€ kataku sambil mengambil celana panjang ku yang berserakan di lantai. Tiba-tiba Dewi mengamit lenganku
Dewi: โ€œJangan pak, baik pak kami mau difotoโ€ jawabnya sambil memandang Sinta yang mengangguk perlahan.
Adi: โ€œ Ok then, ayo kalian berdua tidur di kasurโ€ pasang pose seksi ya

Sinta dan Dewi, kemudian berpose seksi di atas kasur. Pada awalnya aku foto mereka sendiri-sendiri, aku foto seluruh badan, aku close up memek nya. Tampaknya semakin difoto mereka semakin bergairah, nafas mereka semakin tak beraturan. Mungkin ini yang dinamakan eksibisionis ya? Pikirku. Mulai deh terpikir ide nakal yang lebih gila.
Adi: โ€œDewi, pegang susunya Sinta!โ€ entah karena sudah sangat horny atau karena alasan lain Dewi tidak menolak perintahku, begitupun Sinta, bahkan tanpa aku perintah Sinta membalas remasan Dewi.

Hmm menyaksikan dua mahasiswi ku saling meremas sungguh menyenangkan, tak terasa kontolku kembali mengeras. Lagi lagi Tanpa diperintah, mereka berdua segera meraih kontol ku dan meremas nya bergantian. Aku memang sedang meng close-up mereka jadi berdiri berdekatan dengan mereka. Aku gunakan fasilitas rekam yang ada dalam camera yang kupegang, hmmm sungguh seksi tampaknya melihat mereka berebutan untuk menggenggam kontolku sambil tetap meremas susu kawannya. Perlahan dan bergantian mereka menjilati kepala kontolku. Uhhhh benar-benar mirip anak kecil saling berbagi permen lollipop. Saat yang satu menggenggam batangnya yang lain menjilati ujungnya. Ughhh pemandangan yang jelas harus diabadikan.
Dewi: โ€œBapak rebahan aja pakโ€ฆshhsโ€ฆโ€
Adi: โ€œOkโ€

Aku rebahan di kasur dengan kaki terbuka lebar. Dewi menjilati selangkangan ku, uuwhhh rasanya luar biasa, dia jilati setiap sudut ujung paha dan buah pelirku.
Dewi: โ€œDewi makan buahnya ya pakโ€ฆshhhhโ€ฆHaphโ€
Adi:โ€Awwwโ€ฆshhhโ€ฆngilu nakโ€ฆโ€
Akhirnya aku menyerah dengan rekaman, aku letakkan kamera di meja samping kasur dan aku hanya telentang pasrah, tubuhku dinikmati 2 mahasiswiku. Sinta tampak mulai ngga bisa menyembunyikan kegelisahannya, pantatnya bergoyang dengan sendirinya saat menjilati kontolku. Karena kasihan aku bilang padanya.
Adi: โ€œSintโ€ฆtaruh memek kamu di muka bapakโ€
Sinta:โ€ hssshhh Bapak serius? itu kan artinya Sinta ngedudukin kepala bapak?,lagian Sinta lagi enak jilatin kontol bapakโ€ฆsshsluurpsโ€
Adi: โ€œ iya kamu balik aja badan kamu supaya kamu masih bisa jilatin kontol bapak sambil bapak jilatin memek kamuโ€
Sinta: โ€œBaik pakโ€ฆโ€ jawabnya bingung
Sinta membalikkan tubuhnya dan menempatkan selangkangannya yang berbulu tipis di atas wajahku, dengan malu-malu dia bertanya
Sinta:โ€Sinta dudukin bapak ya, maaf ya pakโ€ฆโ€
Bapak: โ€œiya sayang dudukin ajaโ€
Diletakkannya memek perawan Sinta tepat di wajahku. Aku julurkan lidahku untuk menjilati memeknya yang menganga lebar. Badan Sinta yang tadinya kaku, mulai lemas dan menikmati jilatanku. Mulutnya yang tadi seakan tidak bisa lepas dari kontolku, sekarang mulai dilepasnya, dan dia focus untuk menggerakkan pinggul rampingnya ke depan dan ke belakang. Tentunya ini mempermudah aku untuk menikmati setiap tetesan cairan memeknya.
Adi: โ€œ Sluurppp slerppps sruuupuuttโ€ aku sedot cairan memek nya
Sinta: โ€œAyo Adiโ€ฆ.jilat terusssโ€ฆsshhh haahhh enakkโ€ฆnaik dikit sayangggโ€ katanya mulai menyeracau ngga karuan.
Saat aku sedang menikmati memek Sinta yang semakin basah. Tiba-tiba aku merasa ada yang menggenggam erat pangkal kontolku. Setelah itu aku rasakan kontolku menembus daging lembut, yang aku hafal betul. Itu adalah daging yang menutupi lubang kemaluan wanita. BLEZZZZZโ€ฆ
Dewi: โ€œAhhhhโ€ฆstttttโ€ฆenakkkkkโ€ฆโ€
Adi: โ€œDewiโ€ฆapa yang kamu lakuโ€ฆโ€ aku baru mau menyelesaikan kalimatku tiba tiba Sinta marah
Sinta: โ€œADI!!! Jilat yang bener jangan mikir yang lain, dasar nakal!!!โ€ katanya kasar sambil menempelkan memeknya di bibir kuโ€
Aku pun menuruti kemauannya. Gila, aku jadi pemuas nafsu dua mahasiswi ku, aku jadi budak seks mereka, ngga kebalik nih??? Pikirku. Ahh cuek lah lagian dua anak ini enak-enak kok, hehe.

Aku menahan kenikmatan yang diberikan Dewi pada kontolku, pada saat yang sama aku jilati memek Sinta yang berada tepat di depan mulutku. Aku merasakan dari ujung lidahku Sinta sudah hampir mencapai puncaknya. Kedutan di memek nya bertambah sering, tubuhnya mulai menggelinjang tak terkendali, dan mulutnya menyeracau tidak karuan. Begitupun Dewi, meski masih sopan, tapi ceracauannya luar biasa. Uhhh mendengar ceracauan desahan dua anak ini membuatku sungguh-sungguh bergairah
Sinta: โ€œAyo Adi jilatttt jilatttttt..shhh ahhh shhh hhhaaahhhโ€ฆโ€
Dewi: โ€œGoyang Pakkk goyangin Dewiiiiโ€ฆahhh ahhh pakkkk shhhh ahhhโ€ฆโ€

Tak berapa lama Sinta mengejang, seluruh bobot tubuhnya dibebankan ke wajahku, dan benar saja SERRRR SERRRR keluarlah cairan hangat dari dalam lubang vagina nya.
Sinta: โ€œAku keluarrrrโ€ฆayo Adiโ€ฆsedott semuanya HABISKAN!!!โ€
Adi: โ€œSLUURPPP SRUUUPUTT SRUUUPPP..โ€
Sinta: โ€œ Ahhhhh keluar lagi Pak..Pak Pakโ€ฆBapakku sayanggg Adiiii Ahhhhโ€
Adi: โ€œSRUUUUPUUUTTT SLERPโ€
Sinta: โ€œahhh ahh ahhh ngilu Pakโ€ฆngiluโ€ฆ..ahhhโ€ฆPakkkโ€ฆlagi pak lagiโ€ฆAhhhhhgttt shhhh Aghhhhhโ€
Untuk yang terakhir ini sungguh-sungguh meledak cairan orgasme Sinta, keluar berkali-kali dan banyak sekali.
Sinta: โ€œooowwooowww ahhh aghhttt shhh aoowooaoooo ADIIIIIII Ahhhhhhhhโ€ฆmakan semuanya sayanggggโ€
Aku jilat semuanya, hmmm sungguh enak cairan perawan batinku. Herannya pada saat yang sama Dewi menghentikan genjotannya, dan aku pun merasakan otot-otot vagina Dewi menjepit kontolku dengan keras..
Dewi: โ€œPakk, Dewi juga mau keluar Pakโ€ฆPakโ€ฆ.ahhh Pakโ€ฆngga tahan โ€ฆ.keluarin ya Pakโ€ฆahhhhhstttt ughhhhhโ€ฆโ€

Aku merasakan betul jepitan dan denyutan dinding vagina Dewi.
Adi: โ€œughhh nikmat banget Dewiiiโ€ฆ.โ€
Setelah mengeluarkan semua energinya Sinta lemas, dan tertidur di sisi ku. Kini tinggal aku dan Dewi.
Dewi: โ€œKok masih ngacung pak?โ€ tanyanya heran
Adi: โ€œ iya nih, kita doggy ya nak Dewiโ€
Dewi: โ€œok pak, tapi Dewi ngga yakin kuat deh pakโ€ ujarnya ragu
Adi: โ€œnggak pa pa nak, kalau sudah capek bilang Bapak yaโ€
Dewi: โ€œ Iya pakโ€
Dewi meletakkan posisi dengan tepat, dia angkat pinggangnya hingga menungging ke atas.
Adi: โ€œSiap sayang?โ€
Dewi: โ€œSiap pakโ€
Aku pegang pangkal kontolku, aku pas kan di lobang memeknya dan BLUZZZHH. Kontolku masuk dengan leluasa karena cairan pelicin vagina nya yang masih banyak. Walaupun begitu rasa sempit itu masih ada.
Dewi: โ€œaghhhh Pakโ€ฆpelan-pelan sayangโ€
Aku mulai goyangkan pinggulku ke depan dan ke belakang, Bluzzz aku masukkan Sruuttt aku tarik hingga kepala kontolku nyangkut di bibir memek Dewi, dan Bluzzz, Sruttt, Bluzzz, Srutttt, begitu seterusnya
Dewi: โ€œaghhh pakkkk, enakkk bangettโ€ฆโ€
Adi:โ€Iyhaaa Wiโ€ฆbapak juga enakkkโ€ฆโ€
Dewi: โ€œAyo pak Fuck Meโ€ฆFuck Me Pakโ€ฆ.Harder pakโ€
Seakan terpacu oleh kata-kata itu, goyangan pinggangku kupercepat.
Dewi: โ€œAhhh ahhhh yesss FUCK ME Pakโ€ฆayo sayanggg Ahhhh shitโ€ฆ.enak bangetttโ€
Aku raih kedua susu nya yang menggelantung bebas sambil aku mainkan putingnya dan aku entot memeknya.
Dewi: โ€œAhhh yess pakโ€ฆI like it pakโ€ฆahhhhsshhhโ€ฆ. Terus pakkk grab my boobs and fuck me hardโ€ฆโ€
Adi: โ€œFeel thisโ€ฆ feel mine inside youโ€ฆโ€
Dewi: โ€œyesss I feel itโ€ฆPakโ€ฆahhh, Iโ€™m gonna cum pakโ€ฆโ€
Adi:โ€ aghhh yesss cum it babyโ€ฆโ€
Dewi:โ€ ahh pak Dewi nggโ€ฆahh ngggak bisa nahannnโ€ฆ I canโ€™t stand anymore pakkk..โ€
Adi: โ€œ Aghtt yesss cum it baby CUM IT!!!โ€
Dewi: โ€œAghhhhttt shhh Iโ€™m Cumming pakkkkโ€ฆ.feeel itโ€ฆ.โ€
Aku merasakan jepitan memek Dewi menguat dan aku rasakan cairan dari dalam memeknya yang sangat derasโ€ฆ
Adi: โ€œyesss I feel thatโ€ฆoghhh niceโ€ฆโ€
Dewi: โ€œaghhttttโ€ฆ.Dewi udah ngga kuat pakโ€ฆโ€ ujarnya lemas dan berusaha melepaskan cengkeraman tangan ku dipinggulnya.
Adi: โ€œtahan bentar Dewi, Bapak juga mau keluarโ€ tahanku sambil tetap menggoyangkan pinggul ke depan dan ke belakang.
Dewi: โ€œDewi udah ngga kuat pakkkkโ€ฆโ€
Akhirnya dengan berat hati kulepaskan tubuh molek Dewi dan membiarkannya terkapar kelelahan.
Dewi: โ€œMaaf ya pakโ€ katanya sambil terengah-engah.
Adi: โ€œNgga pa pa nakโ€ฆyang penting kamu puas kan?โ€
Dewi: โ€œBanget pakโ€ฆpacar Dewi aja ngga bisa bikin kayak gini, Bapak emang top dehโ€ฆโ€ katanya manja. โ€œhmmm tapi bapak masih ngacung begitu ya?โ€
Sinta: โ€œMasukin ke Sinta aja pakโ€ kata Sinta yang sedari tadi memegang kamera digital.
Adi: โ€œSinta kan masih perawan, jangan donk Sintโ€
Sinta: โ€œAbis kayaknya enak banget ngeliat si Dewi disodok bapakโ€ sepintas aku menangkap nada cemburu dalam ucapannya.
Dewi: โ€œwuuuh top markotop deh Sintโ€ฆโ€ ujar Dewi sambil mengacungkan kedua jempolnya.
Sinta cemberut.
Sinta: โ€œ udah pak masukin aja, Sinta rela kokโ€
Adi: โ€œNgga ah Sint, bapak ngga mau ngambil keperawanan orang, itu kan jatah suami kamuโ€
Sinta tambah cemberut
Sinta:โ€Tuh Dewi dikasihโ€
Adi: โ€œDewi kan udah ngga perawanโ€
Sinta: โ€œ Ya udah bapak perawanin Sinta ajaโ€
Aku mendekat dan mengelus rambut nya yang sebahu
Adi: โ€œnggak sayangโ€ฆinget kan janji bapak ke kamu, kalo Bapak ngga mau ngambil keperawanan kamu?โ€ Sinta mengangguk pelan dan berbisik
Sinta:โ€Sinta cemburu pak, abis kayaknya bapak enak banget sama Dewiโ€
Dewi:โ€ hmmm kecuali Sinta mau dimasukin lewat belakangโ€ kata Dewi menyela pembicaraan mesra antara aku dan Sinta.
Sinta: โ€œMaksud lo?โ€
Adi: โ€œnggak nggak bapak nggak mauโ€
Sinta: โ€œMaksud lo apa Wi?โ€
Dewi mendekat ke Sinta dan membisikkan sesuatu. Sinta tampak ragu tapi kemudian tersenyum nakal. Ow-ow-ow senyum nakal penuh makna dan strategi.
Adi: โ€œapa yang kalian bicarakan?โ€
Sinta + Dewi: โ€œngga pak kita cuma bicara gimana cara ngeluarin punya bapakโ€
Adi: โ€œTerus? Apa solusinya?โ€
Dewi: โ€œBapak rebahan aja yaโ€ฆโ€
Adi: โ€œterus? Bapak diapain?โ€
Sinta: โ€œUdah bapakku sayang cepet rebahan dan tutup matanya!!!โ€ kata Sinta galak
Entah kenapa setiap diperintah Sinta aku selalu nurut ada perasaan mendesir ketika anak itu muncul galaknya. Aku merebahkan diriku sambil menutup mata. Pelan aku intip.
Sinta: โ€œ nakal ya โ€ฆ ngga boleh ngintipโ€ katanya sambil melempariku dengan celana dalam Dewi. Gile nih anak kalau sudah horny liarnya minta ampun. Aku masih berusaha ngintip.
Sinta: โ€œ..eeee nakal yaโ€ฆDewi dudukin si Bapak kita satu iniโ€
Dewi: โ€œsiap bossโ€ฆโ€
Dewi membuka selangkangannya dan didudukin nya wajahku. Busyet pikirku bener-bener kebalik nih kayaknya. Masa aku jadi budak seks mereka? Sesaat setelah Dewi menduduki wajahku, aku merasakan ujung kontolku melicin, dikocok lembut, hingga akhirnya kembali mengeras. Dengan terampil Sinta melumasi seluruh batang dan kepala kontolku. Ughhh kocokan Sinta memang kelas wahid. Tak berapa lama aku rasakan kontolku semakin basah, pada saat yang sama aku rasakan cairan itu hangat. Aku tidak bisa melihat tapi bisa mendengar apa yang dikatakan Dewi.
Dewi: โ€œyakkk bener gitu Sint, kasih ludah lagiโ€ฆโ€
Sinta: โ€œudah kali ya, udah licin giniโ€
Dewi: โ€œ Ya elu coba ajaโ€
Dewi tampak membantu Sinta memegang pangkal kontolku sambil tetap menduduki wajahku aku masih bingung, mereka mau ngapain. Aku lihat Sinta mulai jongkok perlahan dan Shhitโ€ฆkontolku diarahkannya ke anus nya.
Adi: โ€œ Heiii jangโ€ฆโ€ belum aku selesai mengutarakan kata-kata ku Dewi keburu menutup mulutku dengan vagina nya.
Dewi :โ€Udah pak diem dan nikmatin ajaโ€
Sinta: โ€œ gini Wi? Trus?
Dewi: โ€œUdah lho dudukin aja ajaโ€
Bluzzzz aku rasakan kontolku masuk ke lubang anus Sinta. Ughhhh sempittttโ€ฆ
Sinta: โ€œaghhh sakitโ€ฆโ€
Dewi:โ€ emang pertamanya sakit Sint, terusin aja dulu..โ€
Sinta: โ€œ Aghhhhโ€ฆshhhhtt mulai enak Wiโ€ฆโ€
Dewi: โ€œ bener kan???โ€
Kemudian dewi berdiri dan membiarkan aku melihat pemandangan diluar dugaanku, Sinta terduduk membelakangi ku dengan kontol ku yang menancap di anusnya.
Sinta: โ€œSinta goyangin ya pakโ€ฆโ€
Adi: โ€œshhhh terserah kamu Sintโ€ kataku pasrah.
Tak butuh waktu lama untuk membuat ruangan hotel bintang dua itu kembali gaduh oleh suara desahan dan ceracauan penuh kenikmatan. Dinding anus Sinta yang sempit membuatku sungguh tak bisa menahan letusan kenikmatanku lagi.
Adi: โ€œSinnnttt bapak ngga tahan lagiiiโ€ฆโ€
Sinta: โ€œ Sinta juga pakkkโ€ฆโ€
Adi: โ€œayo Sint keluar barengโ€ฆโ€
Sinta: โ€œ Ayo pakโ€ฆsekarangggโ€ฆ.ahhhhh Adiiiโ€ฆ.โ€
Sambil bangkit dari rebahan aku duduk sambil kuraih dan kuremas susu Sinta. Badanku menegang, saluran sperma ku terasa penuh, urat pelvis ku sudah tak mampu lagi menawah luapan sperma yang ingin meledak keluar. Dan CROOOTTTT..CROTTT..CROTTT aku semprotkan lava kenikmatan itu di anus Sinta.
Adi: โ€œAhhh Sintaaaโ€ฆ.ahhhhh shhhhhhโ€
Sinta: โ€œahhh Sinta ngerasain semprotannya pakโ€ฆahhh Sinta keluar lagi pakโ€ฆahhh Adiiiiiiโ€ฆโ€
Tubuh Sinta mengejang sesaat dan kemudian melemah. Aku pun terkapar lelah. Begitu pun Sinta, tumbang di dadaku. Setelah berhasil mengatur nafas Dewi pun datang menghampiri dan mengelus dada kuโ€ฆ
Dewi :โ€ Uhhh Bapak hebatttโ€ฆโ€ katanya manja
Seakan iri, Sinta pun mendekat
Sinta:โ€Bapakku memang hebattโ€ฆโ€
Aku rangkul kedua nya aku belai Sinta dengan tangan kanan dan Dewi dengan tangan kiri.
Adi: โ€œKalian yang hebat, bisa memperkosa dosenโ€
Sinta & Dewi: โ€œhihihi bapak bisa ajaโ€ ujar mereka sambil mencubit dada ku.
Adi:โ€ awwwwโ€ฆโ€
Saat istirahat bersama itu kita habiskan dengan menonton rekaman di kamera digital. Kita bertiga hanya tertawa dan tesenyum melihat polah tingkah kita bertiga dua jam yang lalu. Tak berapa lama kita pun tertidur pulas. Kita mengakhiri pertempuran tiga pihak itu dengan mandi di bath tub. Wah serasa jadi raja minyak, di sebelah kanan ada gadis berkulit sawo matang dan tubuh sintal, di sebelah kiri ada gadis berkulit putih dengan tubuh yang tidak kalah kenyal. Setelah selesai mandi kita sempat ngobrol-ngobrol bentar dan mereka memutuskan untuk menginap di hotel itu malam ini. Aku sih terserah mereka, yang jelas aku harus pulang ke rumah. Beberapa menit kemudian aku meninggalkan mereka, tak lupa dengan sun lembut di dahi masing-masing. Mereka pun memeluk ku erat seakan tak mau berpisah.

Mesin mobil aku nyalakan. Sambil menyalakan radio, aku bersihkan semua sms mesra dari Sinta, maklum aku termasuk golongan Susis, hehe. Tiba-tiba aku dengar suara sms masuk, aku segera buka karena aku pikir itu istriku. Ternyata sms dari Ines si staf jurusan โ€œSaya inget sekarang pak utang saya, besok ya pak, saya free sejak jam 4 sore siap untuk bapak makan heheโ€. Hwaarakadahhhโ€ฆbatinku antara bingung dan senangโ€ฆ

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Author: Eric Wright