Cerita berikut adalah cerita dari salah satu teman korespondensi saya, Yuli. Dia menceritakan kisah nyata dia tentang pengalaman dia berhubungan dengan anak tetangganya sendiri. Cerita tersebut akan saya paparkan dengan tambahan pernak-pernik sensual agar menarik untuk dibaca.
*****
Yuli, 29 tahun, adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 orang anak 3 dan 5 tahun. Suaminya, Herman, 36 tahun, adalah karyawan dari salah satu perusahaan swasta besar di Bandung. Perawakan Yuli sebetulnya biasa saja seperti kebanyakan. Yang membuatnya menarik adalah bentuk tubuhnya yang sangat terawat. Buah dadanya tidak terlalu besar, tapi enak untuk dipandang, sesuai dengan pinggangnya yang ramping dan pinggulnya yang bulat.
Kehidupan rumah tangga mereka sangat harmonis. Dengan 2 anak yang sedang lucu-lucunya, ditambah dengan posisi Herman yang cukup tinggi di perusahaannya, membuat mereka menjadi keluarga yang cukup di hormati di lingkungan kompleks mereka tinggal. Yuli pada dasarnya adalah istri yang sangat setia kepada suaminya. Tidak pernah ada niat berkhianat terhadap Herman dalam hati Yuli karena dia sangat mencintai suaminya. Tapi ada satu peristiwa yang menjadi awal berubahnya cara berpikir Yuli tentang cinta..
Suatu siang, Yuli sedang mengasuh anaknya di depan rumah. Dikarenakan kedua anaknya waktu itu berlari jauh dari rumah, maka Yuli langsung mengejar mereka. Tapi tanpa disengaja, kakinya menginjak sesuatu sampai akhirnya Yuli terjatuh. Lututnya memar, agak mengeluarkan darah. Yuli langsung berjongkok dan meringis menahan sakit. Pada waktu itu, Darmawan, anak tetangga depan rumah Yuli kebetulan lewat mau pulang ke rumahnya. Ketika melihat Yuli sedang jongkok sambil meringis memegang lututnya, Darmawan langsung lari ke arah Yuli.
โKenapa tante?โ tanya Darmawan.
โAduh, lutut saya luka karena jatuh, Wanโฆโ ujar Yuli sambil meringis.
โBantu saya berdiri, Wanโฆโ kata Yuli.
โIya tante,โ kata Darmawan sambil memegang tangan Yuli dan dibimbingnya bediri.
โWan, tolong bawa anak-anak saya kemari.. Anterin ke rumah saya, yaโฆโ kata Yuli.
โIya tante,โ kata Darmawan sambil segera menghampiri anak-anak Yuli.
Sementara Yuli segera pulang ke rumahnya sambil tertatih-tatih. Waktu Darmawan mengantarkan anak-anak Yuli ke rumahnya, Yuli sedang duduk di kursi depan sambil memegangi lututnya.
โAda obat merah tidak, tante?โ tanya Darmawan.
โAda di dalam, Wan,โ kata Yuli.
โKita ke dalam sajaโฆโ kata Yuli lagi sambil bangkit dan tertatih-tatih masuk ke dalam rumah.
Darmawan dan anak-anaknya mengikuti dari belakang.
โMa, Donny ngantuk,โ kata anaknya kepada Yuli.
โTunggu sebentar ya, Wan. Saya mau antar mereka dulu ke kamar. Sudah waktunya anak-anak tidur siang,โ kata Yuli sambil bangkit dan tertatih-tatih mengantar anak-anaknya ke kamar tidur.
Setelah mengantar mereka tidur, Yuli kembali ke tengah rumah.
โMana obat merahnya, tante?โ tanya Darmawan.
โDi atas sana, Wanโฆโ kata Yuli sambil menunjuk kotak obat.
Darmawan segera bangkit dan menuju kotak obat untuk mengambil obat merah dan kapas. Tak lama Darmawan segera kembali dan mulai mengobati lutut Yuli.
โMaaf ya, tante.. Saya lancang,โ kata Darmawan.
โTidak apa-apa kok, Wan. Tante senang ada yang menolong,โ kata Yuli sambil tersenyum.
Darmawan mulai memegang lutut Yuli dan mulai memberikan obat merah pada lukanya.
โAduh, perihโฆโ kata Yuli sambil agak menggerakkan lututnya.
Secara bersamaan rok Yuli agak tersingkap sehingga sebagian paha mulusnya nampak di depan mata Darmawan. Darmawan terkesiap melihatnya. Tapi Darmawan pura-pura tak melihatnya. Tapi tetap saja paha mulus yuli menggoda mata Darmawan untuk melirik walau kadang-kadang. Hati Darmawan agak berdebar.. Biasanya dia hanya bisa melihat dari kejauhan saja lekuk-lekuk tubuh Yuli. Atau kadang-kadang hanya kebetulan saja melihat Yuli memakai celana pendek.
Darmawan biasanya hanya bisa membayangkan saja tubuh Yuli sambil onani. Tapi kini, di depan mata sendiri, paha mulus Yuli sangat jelas terlihat. Yuli sepertinya sadar kalau mata Darmawan sesekali melirik ke arah pahanya. Segera Yuli merapikan duduknya dan juga menutup pahanya. Darmawanpun sepertinya terkesima dengan sikap Yuli tersebut. Darmawan menjadi malu sendiri..
โSudah saya berikan obat merah, tanteโฆโ kata Darmawan.
โIya, terima kasih,โ kata Yuli sambil tersenyum.
โSekarang sudah mulai tidak terasa sakit lagi,โ ujar Yuli lagi sambil tetap tersenyum.
Darmawan, 16 tahun, adalah anak tetangga depan rumah Yuli. Masih duduk di bangku SMP kelas 3. Seperti kebanyakan anak laki-laki tanggung lainnya, Darmawan adalah sosok anak laki-laki yang sudah mulai mengalami masa puber.
โKenapa kamu nunduk terus, Wan?โ tanya Yuli.
โTidak apa-apa, tanteโฆโ ujar Darmawan sambil sekilas menatap mata Yuli lalu menunduk lagi sambil tersenyum malu.
โAyo, ada apa?โ tanya Yuli lagi sambil tersenyum.
โAnu, tante.. Maaf, mungkin tadi sempat marah karena tadi saya sempat melihat secara tidak sengajaโฆโ kata Darmawan sambil tetap menunduk.
โLihat apa?โ tanya Yuli pura-pura tidak mengerti.
โLihat.. Mm.. Lihat ini tante,โ kata Darmawan sambil tangannya mengusap-ngusap pahanya sendiri. Yuli tersenyum mendengarnya.
โTidak apa-apa kok, Wan,โ kata Yuli.
โKan hanya melihat.. Bukan memegang,โ kata Yuli lagi sambil tetap tersenyum.
โLagian, saya tidak keberatan kok kamu melihat paha tante tadi,โ kata Yuli lagi sambil tetap tersenyum.
โKamu kan tadi sedang menolong saya memberikan obat,โ kata Yuli.
โBenar tante tidak marah?โ tanya Darmawan sambil menatap Yuli.
Yuli menggelengkan kepalanya sambil tetap tersenyum. Darmawanpun jadi ikut tersenyum.
โTante sangat cantik kalau tersenyum,โ kata Darmawan mulai berani.
โIhh, kamu tuh masih kecil sudah pintar merayuโฆโ kata Yuli.
โSaya berkata jujur loh, photomemek.com tante,โ kata Darmawan lagi.
โKamu sudah makan, Wan?โ tanya Yuli.
โBelum tante. Saya pulang dari rumah teman tadi belum makan,โ kata Darmawan.
โMakan disini saja, ya.. Temani saya makan siang,โ ajak Yuli.
โBaik tante, terima kasih,โ kata Darmawan.
Mereka menikmati makan siang di meja makan bulat kecil. Ketika sedang menikmati makan, tanpa sengaja kaki Darmawan menyentuk kaki Yuli. Darmawan kaget, lalu segera menarik kakinya.
โMaaf tante, saya tidak sengaja,โ kata Darmawan.
โTidak apa-apa kok, Wanโฆโ kata Yuli sambil matanya nenatap Darmawan dengan pandangan yang berbeda.
Ketika kaki Darmawan menyentuh kakinya, seperti terasa ada sesuatu yang berdesir dari kaki yang tersentuh sampai ke hati. Yuli merasakan sesuatu yang lain akan kejadian tak sengaja itu.. Tiba-tiba Yuli merasakan ada sesuatu keinginan tertentu muncul yang membuat perasaannya tidak menentu. Sentuhan kaki Darmawan terasa begitu hangat dan membangkitkan suatu perasaan aneh..
โKamu sudah punya pacar, Wan?โ tanya Yuli sambil menatap Darmawan.
โBelum tante,โ kata Darmawan sambil tersenyum.
โLagian saya tidak tahu caranya mendapatkan perempuan,โ ujar Darmawan lagi sambil tetap tersenyum. Yulipun ikut tersenyum.
โPernah tidak kamu punya keinginan tertentu terhadap perempuan?โ tanya Yuli lagi.
โKeinginan apa tante?โ tanya Darmawan. Yuli tersenyum.
โKita habiskan dulu makannya. Nanti kita bicaraโฆโ kata Yuli.
Selesai makan, mereka duduk-duduk di ruang tengah.
โKamu ada sesuatu yang harus diselesaikan di rumah tidak saat ini?โ tanya Yuli.
โTidak ada, tante,โ kata Darmawan.
โTadi tante mau tanya apa?โ kata Darmawan penasaran.
โBegini, apakah kamu suka kepada wanita tertentu? Maksud saya suka kepada tubuh wanita?โ tanya Yuli.
โKita bicara jujur saja, ya.. Saya tidak akan bicara pada siapa-siapa kok,โ kata Yuli lagi.
โKamu juga mau kan jaga rahasia pembicaraan kita?โ kata Yuli lagi.
โIya, tante,โ kata Darmawan.
โKalau begitu jawablah pertanyaan tante tadiโฆโ kata Yuli sambil tersenyum.
โYa, saya suka melihat perempuan yang tubuhnya bagus. Saya juga suka tante karena tante cantik dan tubuhnya bagus,โ kata Darmawan tanpa ragu.
โMaksudnya tubuh bagus apa,โ tanya Yuli lagi. Darmawan agak ragu untuk menjawab.
โAyolahโฆโ kata Yuli sambil memegang tangan Darmawan. Tangan Darmawan bergetar.. Yuli tersenyum.
โMm.. Saya pernah.. Pernah lihat majalah Playboy, juga.. Juga.. Juga saya pernah lihat VCD porno.. Mm.. Mm.. Saya lihat banyak perempuan tubuhnya bagusโฆโ kata Darmawan dengan nafas tersendat.
โOh, ya? Di VCD itu kamu lihat apa saja,โ kata Yuli pura-pura tidak tahu, sambil terus menggenggam tangan Darmawan yang terus gemetar.
โMm.. Lihat orang sedang begituanโฆโ kata Darmawan.
โBegituan apa?โ tanya Yuli lagi.
โYa, lihat orang sedang bersetubuhโฆโ kata Darmawan.
Yuli kembali tersenyum, tapi dengan nafas yang agak memburu menahan sesuatu di dadanya.
โKamu suka tidak film begitu?โ tanya Yuli.
โIya suka, tante?โ kata Darmawan sambil menunduk.
โMau coba seperti di film, tidak?โ kata Yuli.
Darmawan diam sambil tetap menunduk. Tangannya makin gemetar. Yuli mendekatkan tubuhnya ke tubuh Darmawan. Wajahnya di dekatkan ke wajah Darmawan.
โMau tidak?โ tanya Yuli setengah berbisik.
Darmawan tetap diam dan gemetar. Wajahnya agak tertunduk. Yuli membelai pipi anak tanggung tersebut. Lalu diciumnya pipi Darmawan. Darmawan tetap diam dan makin gemetar. Yuli terus menciumi wajah Darmawan, lalu akhirnya dilumatnya bibir Darmawan.. Lama-lama Darmawanpun mulai terangsang nafsunya. Dengan pasti dibalasnya ciuman Yuli.
โMasukkan tangan kamu ke siniโฆโ kata Yuli dengan nafas memburu sambil memegang tangan Darmawan dan mengarahkannya ke dalam baju Yuli.
โMasukkan tangan kamu ke dalam BH saya, Wan.. Pegang buah dada saya,โ kata Yuli sambil tangannya meremas kontol Darmawan dari luar celana.
Sementara tangan Darmawan sudah masuk ke dalam BH Yuli dan mulai meremas-remas buah dada Yuli.
โMmhh.. Terus sayangโฆโ kata Yuli.
โTangan saya pegal, tanteโฆโ kata Darmawan polos.
โUhh.. Kita pindah ke kamar, yukโฆโ ajak Yuli sambil menarik tangan Darmawan. Sesampainya di dalam kamar..
โBuka pakaian kamu, Wanโฆโ ujar Yulipun melepas seluruh pakaiannya sendiri.
โIya, tanteโฆโ kata Darmawan.
Yuli setelah melepas seluruh pakaiannya, segera naik dan telentang di tempat tidur. Darmawan terkesima melihat tubuh telanjang Yuli. Seumur-umur Darmawan, baru kali ini dia melihat tubuh telanjang wanita di depan mata. Apalagi wanita tersebut adalah wanita yang sering di bayangkannya bila onani. Kontol Darmawan langsung tegang dan tegak..
โNaik sini, Wanโฆโ kata Yuli.
โIya, tanteโฆโ kata Darmawan.
โSini naik ke atas tubuh sayaโฆโ kata Yuli sambil mengangkangkan pahanya.
Darmawan segera menaiki tubuh telanjang Yuli. Yuli langsung melumat bibir Darmawan dan Darmawanpun langsung membalasnyanya dengan hebat. Sementara satu tangan Darmawan meremas buah dada Yuli yang tidak terlalu besar. Sementara kontol Darmawan sesekali mengenai belahan memek Yuli.
โOhh.. Mmhh.. Terus remas.. Terusโฆโ desah Yuli sambil memegang tangan Darmawan yang sedang meremas buah dadanya, dan tangan mereka bersamaan meremas buah dadanya.
โOhh.. Sshhโฆโ kata Yuli. Darmawanpun dengan bernafsu terus meremas dan menciumi serta menjilati buah dada Yuli.
โWan, jilati memek ya, sayangโฆโ pinta Yuli.
โTapi saya tidak tahu caranya, tante,โ kata Darmawan polos.
โSekarang dekatkan saja wajah kamu ke memek, lalu kamu jilati belahannyaโฆโ kata Yuli setengah memaksa dengan menekan kepala Darmawan ke arah memeknya.
Darmawan langsung menuruti permintaan Yuli. Dijilatinya belahan memek Yuli sampai tubuh Yuli mengejang menahan nikmat.
โOhh.. Mm.. Ohh.. Terus jilat, sayangโฆโ desah Yuli sambil meremas kepala Darmawan.
โWan, kamu jilati bagian atas siniโฆโ kata Yuli sambil jarinya mengelus kelentitnya.
Lalu lidah Darmawan menjilati habis kelentit Yuli.. Yuli kembali menggelepar merasakan nikmat yang teramat sangat.
โTeruss.. Sshh.. Ohhโฆโ desah Yuli sambil badannya semakin mengejang.
Pahanya rapat menjepit kepala Darmawan. Sementara tangannya semakin menekan kepala Darmawan ke memeknya. Tak lama..
โOhhโฆโ desah Yuli panjang. Yuli orgasme.
โSudah, Wan.. Naik sini,โ kata Yuli.
Darmawan lalu menaiki tubuh Yuli. Yuli lalu mengelap mulut Darmawan yang basah oleh cairan memeknya. Yuli tersenyum, lalu mengecup bibir Darmawan.
โMau tidak kontol kamu saya hisap,โ kata Yuli.
โMau tante,โ kata Darmawan bersemangat.
โBangkitlah.. Sinikan kontol kamu,โ kata Yuli sambil tangannya meraih kontol Darmawan yang tegang dan tegak.
Darmawan lalu mengangkangi wajah Yuli. Yuli segera mengulum kontol Darmawan. Tidak hanya itu, kontol Darmawan lalu dijilat, dihisap, lalu dikocoknya silih berganti. Darmawan tubuhnya mengejang menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Tangannya berpegangan pada pinggiran ranjang.
โOhh.. Tantee.. Enaakkโฆโ jerit kecil Darmawan sambil memompa kontolnya di mulut Yuli.
โMasukkin ke memek, sayangโฆโ kata Yuli setelah dia beberapa lama menghisap kontol Darmawan.
Darmawan lalu mengangkangi Yuli. Sementara tangan Yuli memegang dan membimbing kontol Darmawan ke lubang memeknya.
โAyo tekan sedikit, sayangโฆโ kata Yuli.
Darmawan berusaha menekan kontolnya ke lubang memek Yuli sampai akhirnya.. Bless.. Bless.. Bless.. Kontol Darmawan berhasil masuk dan mulai memompa memek Yuli. Darmawan merasakan suatu kenikmatan yang tiada tara pada batang kontolnya.
โBagaimana rasanya, Wan?โ tanya Yuli sambil tersenyum dan menggoyang pantatnya.
โOhh.. Sangat enakk, tantteeโฆโ kata Darmawan tersendat sambil memompa kontolnya keluar masuk memek Yuli.
Yuli tersenyum.. Setelah beberapa lama memompa kontolnya, tiba-tiba tubuh Darmawan mengejang. Gerakannya makin cepat. Yuli karena sudah mengerti langsung meremas pantat Darmawan dan menekankannya ke memeknya. Tak lama.. Crott.. Croott.. Croott.. Croott..
โOhh.. Hohhโฆโ desah Darmawan. Tubuhnya lemas dan lunglai di atas tubuh Yuli.
โUdah keluar? Bagaimana rasanya?โ tanya tante Yuli sambil memeluk Darmawan.
โSangat enak, tanteโฆโ kata Darmawan.
*****
Itulah pengalaman nyata dari Yuli yang saya paparkan sesuai dengan aslinya ditambah sedikit reka-reka sensual dari saya. Menurut Yuli, kejadian ini baru berjalan mulai 2 bulan yang lalu. Sampai saat ini mereka masih sering melakukan persetubuhan di rumah Yuli setiap ada kesempatan. Menurutnya lagi, dalam satu hari/sepanjang siang, mereka biasanya bisa melakukan 2 kali persetubuhan, mungkin karena Darmawan masih muda. Perlu dijelaskan bahwa menurut Yuli, cintanya pada Herman tidak pernah berubah. Kejadian itu bermula tanpa ada niat dan keinginan. Terjadi begitu saja. Hanya saja menurut Yuli, ternyata cinta tidak selamanya membuat terikat pada sesuatu atau seseorang. Demikian.,,,,,,,,,,,,,,
E N D