Akhirnya Aku Dapat Merasakan Ngentot Dengan Cinta Pertamaku

Akhirnya Aku Dapat Merasakan Ngentot Dengan Cinta Pertamaku – saat itu aku masih sekolah kelas 3 SMK di Solo. Saat itu aku bertemu dengan kawanku saat SMP. Dia sebenarnya adalah cinta pertama bagiku yang yang saat itu belum pernah aku ungkapkan walaupun sebenarnya aku tahu diapun juga mencintaiku sebut saja namanya Vivi. Waktu itu kami bertemu di sebuah emperan toko daerah Coyudan.Kami sama-sama berteduh karena saat itu hujan mengguyur kota Solo sangat deras. Kami ngobrol panjang lebar dan angka arlojinya sudah menunjukkan pukul 6 sore, tetapi hujan tetap saja mengguyur walaupun tidak terlalu deras.Karena saat itu dia sedang menunggu bis, dan aku naik sepeda motor maka agar tidak kemalaman aku antar dia pulang tetapi tanpa jas hujan. Sampai di rumahnya ternyata rumahnya dalam keadaan kosong karena keluarganya sedang menghadiri pesta pernikahan pamannya.“Aduh.. gimana nih Vi.. bisa masuk ke dalam nggak?”, tanyaku.“Tenang, biasanya kuncinya ada di bawah pot ini, nah ini dia, masuk yuk di luar dingin, lagian baju kamu basah semua”, katanya sambil membuka pintu rumah.“Sebentar aku ambilkan handuk”, katanya sambil jalan ke belakang rumah.Rumah yang sederhana tetapi sangat rapi dengan sofa ditengah ruangan.Dia keluar dengan menggenakan daster kuning transparan. Samar-samar aku lihat lekuk-lekuk tubuhnya yang sangat sempurna membuat jantungku berdebar kencang. Kulitnya yang putih mulus terlihat sangat serasi dengan daster yang dipakainya.“Ini handuknya”, dia memecahkan lamunanku.Karena baju dan celanaku basah maka aku buka bajuku dan aku pinjam salah satu kaosnya, tetapi bagaimana dengan celana panjangku? “Pake punyaku aja Fa, aku punya jeans basic yang mungkin pas kamu pakai”, sahutnya. Aku tidak kaget karena dia tergolong cewek bertubuh tinggi besar.

Aku masuk ke dalam kamarnya dan mulai membuka celana panjangku, tinggal CD-ku yang masih basah.“Vi.. sorry nich aku boleh pinjem CD-mu nggak? Yang penting dapat dipakai”, tanyaku.“Boleh, tapi di lemari coklat yang kuncinya masih aku bawa, boleh aku masuk?”, sahutnya.Saat dia masuk kamar, aku hanya dililit selembar handuk bergambar Hello Kitty kepunyaannya. Saat dia membuka lemarinya dia menyuruh aku untuk memilih sendiri, dan karena letak CD-nya ada di bagian bawah, aku harus jongkok.Tanpa aku sadari setelah aku berdiri, handuk yang melilit tubuhku terlepas dan aku hanya bisa diam terpaku. Dia juga diam memandang tubuhku yang telah telanjang bulat. Dia terus memandang penisku yang memang telah berdiri.Kemudian dengan perlahan dia mengambil handuk yang berada persis di bawah penisku. Kemudian tanganku mengusap kepalanya dan kepalanya tertahan tepat di depan penisku. Selanjutnya dia mencium kepala penisku, membuatku semakin kelabakan. Dia terus mencium penisku dengan lembut dan penuh perasaan, bisa aku rasakan itu.Kemudian dia berdiri dan giliranku menjilat bibirnya yang sangat lembut, dan diapun membalas dengan memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Untuk beberapa saat aku menikmati bibir dan lidahnya, aku lanjutkan permainan lidahku di sekitar telinganya, aku kulum telinganya, dia hanya bisa medesis kegelian. Aku lanjutkan dengan mencium dan menjilati sekitar lehernya.Aku mulai membuka resliting daster yang berada di belakang dan dengan perlahan aku tanggalkan daster kuningnya. Sekarang hannya tinggal BH dan CD-nya saja yang tersisa. Perlahan aku ciumi dan gigit payudara bagian atas sambil tanganku berusaha melepaskan BH-nya. Dia hanya terdiam dan terpejam menikmati gigitan lembut bibirku.Setelah BH-nya terlepas terlihat sepasang bukit yang sangat indah yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Begitu putih, lembut, kencang, padat dan kedua putingnya berwarna coklat masih bersembunyi di dalam pucuk payudaranya. Perlahan aku usap lembut kedua payudaranya dan aku hisap puting susunya agar mau keluar dan aku kulum lembut putingnya.

Dia hanya bisa mendesis keenakan.Karena capek berdiri, aku tidurkaan dia di atas ranjangnya sambil mulutku terus menghisap kedua puting susunya secara bergantian dengan lembut. Selanjutnya ciuman dan jilatanku aku lanjutkan ke bawah menuju pusar dan paha bagian dalam. Dia lagi-lagi hanya mendesis, “Akh.. Fa.. aku nggak tahan..”, desisnya.Mendengar itu aku semakin bersemangat menjilati paha, lutut, betis dan jemari kakinya aku kulum sehingga dia semakin kelojotan menahan nikmat, terus aku kulum jari-jari kakinya yang putih bersih sambil tanganku mulai melepaskan CD-nya.Saat CD-nya terlepas, terlihat kemaluannya yang telah berbulu agak lebat. Perlahan aku raba daerah paha dan kemaluannya sambil kulanjutkan mengulum jari kakinya. Aku temukan klitorisnya terasa lunak dan agak basah, aku pilin-pilin daging kecil tersebut dia semakin mengerang menahan nikmat.

Baca Juga Cerita Panas Indonesia : Bercinta Dengan Teman Masa Kecilku

Lidahku mulai bergerak dari jari kaki menuju betis, paha dan akhirnya pada daerah sekitar kemaluan.Walaupun kulitnya putih bersih, tetapi daerah kemaluannya berwarna coklat. Aku angkat kedua pahanya dan lidahku mulai menuju daerah duburnya, sesaat kemudian ke daerah vagina yang saat itu terasa basah dan berasa agak asin serta berbau khas menambah nafsuku semakin menjadi.Aku menghisap lendir yang keluar dari vaginanya dan kukeluarkan di sekitar klitorisnya, dan klitorisnya pun aku hisap-hisap. Tanpa kuduga kedua pahanya menjepit kepalaku yang saat itu sedang menikmati gurihnya klitoris dan tangannya menekan kepalaku agar aku menghisap lebih dalam lagi.Saat itu aku merasakan dia menegang dan seperti menjerit, “Akh.. uh..”, teriaknya. Aku tak tahu apa yang sedang dia rasakan saat itu, kemudian lidahku aku pindah ke bawah tepat pada liang vaginanya ternyata pada liang vaginanya telah keluar cukup banyak lendir yang selanjutnya kuhisap dan kutelan sampai habis.

Dia mundur sehingga terpaksa aku lepaskan hisapanku. “Fa.. naik sini..”, dia menarikku yang saat itu masih jongkok dan menyuruhku tidur telentang di ranjangnya. Aku ditindih dan mulutnya mulai mengulum bibirku, seperti tidak mau kalah denganku, diapun menghisap dan mengulum telingaku terasa geli dan hangat.Dia lanjutkan dengan menghisap puting susuku, sambil tangannya meremas-remas penisku. Tanpa aku duga mulutnya mulai bergerilnya di sekitar paha dalamku, terasa sangat geli dan menambah kenikmatan. Lidahnyapun mulai menyapu duburku, “Okh..”, aku setengah berteriak, ya ampun.. nikmat sekali.Sepertinya dia tahu yang aku rasakan saat lidahnya menyentuh sekitar duburku, dan sekitar 5 menit lamanya dia menyapukan lidahnya di sekitar duburku, dan selanjutnya naik menuju pangkal penisku. Dia jilat pangkal penisku sampai ke ujung kepala penisku berulang-ulang sampai aku rasakan seluruh bulu-bulu tubuhku merinding.Selanjutnya dia memasukkan kepala penisku ke dalam mulutnya sambil sesekali dihisap, tetapi sayang dia tidak dapat mengulum lebih dalam lagi. Karena aku sudah tidak kuat menahan nikmat, maka aku minta dia untuk tidur telentang dan perlahan aku letakkan kepala penisku di depan lubang vaginanya.Aku gesek-gesekkan kepala penisku pada lubang vagina sampai aku temukan lubang yang benar untuk memasukkan penisku. Setelah aku rasa tepat perlahan aku tekan penisku agar dapat masuk ke dalam lubang vaginanya. Dia memejamkan mata seolah sedang menahan sesuatu, aku tak tahu pasti.Terasa sangat sempit dan agak susah memasukkan penisku sampai pada kira-kira setengah panjang penisku Vivi si cinta pertama ku berteriak, “Aakhh..”, aku menahan tekanan penisku dan aku lihat darah segar telah mengalir dari vaginanya aku lanjutkan takananku sampai seluruh penisku tenggelam dalam vagina yang telah banjir darah perawan dan kutahan penisku di dalamnya.“Sakit Vi?”, bisikku.

“Nggak apa-apa lanjutin aja Fa.. aku menikmatinya kok”, dia balas berbisik.Aku mulai mengayun-ayunkan penisku keluar masuk vagina, terasa sangat nikmat dan hangat tetapi kulit penisku terasa agak perih. Kira-kira 5 menit aku mengayunkan penisku dan kelihatannya Vivi si cinta pertama ku mulai menikmatinya, dia goyang-goyangkan pinggulnya dan kupercepat ayunan penisku sampai suatu ketika Vivi berteriak, “Akh.. oh..”. Vivi memejamkan matanya dalam-dalam.Tidak lama setelah itu akupun mulai merasakan kesemutan di kepalaku dan, “Ccreet..”, maniku keluar tetapi masih di dalam vaginanya. Dia memelukku erat dan berkata, “Rafa.. aku sayang kamu..”. Aku tidur di atasnya tetapi penisku masih berada di dalam vagina yang lama-kelamaan keluar sendiri karena mulai melunak, terasa agak geli jika penis yang lunak masuk dalam vagina.Aku terbangun dengan tubuh masih telanjang bulat ketika suara telepon berbunyi, aku lihat jam pukul 10 malam. Aku bangunkan Vivi si cinta pertama ku yang masih tertidur tanpa selembar kainpun menutupi tubuhnya agar mengangkat telepon yang ternyata dari keluarganya dan berencana akan pulang besok siang.Jadi aku gunakan malam itu untuk tidur semalam dengan Vivi tanpa selembar kainpun menutupi tubuh kami

Pengalamanku Bercinta Dengan Perempuan Bernama Nora

penumpang mula turun untuk merehat sambil minum. Jiran dua orang dibelakangnya juga turun tanpa menoleh kepadanya. Nora juga bangun dan turun dari bas. Dia perlu ke bilik air terasa melekit cipapnya.Selepas ke bilik air Nora melangkah kaki ke restoren. Dia minum kopi panas sahaja.sambil melihat gelagat orang ramai ditempat itu. Dari jauh dia melihat dua India jiran tempat duduknya di atas bas. Dalam cahaya lampu yang terang begini dia nampak handsome juga orangnya.Seorang tu agak tinggi sikit. Dialah yang menikmati tubuh Nora tadi. Seorang lagi agak gempal berambut agak jarang dengan dahi agak luas. Kedua-duanya berpakaian kemas. Nora tersenyum sendirian.Setelah menghabiskan kopinya Nora terus naik ke bas. Segar sikit badannya. Pemandu naik ke bas bersedia untuk bergerak. India dua orang itu merupakan orang terakhir untuk naik ke bas. Sambil melintasi tempat duduk Nora, India yang menyetubuhinya tadi tunduk berbisik pada Nora. “Kawan saya mahu jugak”. Nora menoleh ke belakang melihat kawannya yang masih berdiri kemudian Nora menoleh ke arah lelaki yang berada di sisinya. Nora cuma senyum sambil menganggukkan kepala. Mereka berdua kemudian duduk di tempat asal mereka.Lebih kurang sepuluh minit bas berjalan lampu dipadamkan. Ketika itu India ke dua beralih tempat duduk di sebelah Nora.

Baca Juga Cerita Panas Indonesia : Nikmatnya Ngentot Dengan Jilbob Kulit Putih

Tangannya terus sahaja meraba buah dada Nora.“Awal lagi orang masih belum tidur” bisik Nora.“Saya tau, saya cuma geram ini buah ada awak besar dan best untuk di ramas”Nora membuka beberapa butang baju belah atas di bawah tudungnya. Tangan lelaki itu terus sahaja masuk menyelinap mencari sasaran. Ramasannya menjadi makin ganas.“Jangan kuat sangat..sakit saya” bisik Nora.“Sorry, saya banyak geram” bisik india tu pula.Nora pula terasa ghairah apabila buah dadanya dibelai dan diramas begitu. Tangannya mula merayap ke pangkal paha lelaki itu. Terasa oleh tangannya balak lelaki itu membujur di paha sebelah kiri. Nora mengurutnya dengan lembut. Tiba-tiba lelaki itu merapatkan mulutnya untuk mengucup bibir Nora. Nora membuka bibirnya menyambut kucupan orang itu. Terasa pahit kopi tongkat ali dengan aroma kopi menyucuk hidung Nora.“Awak minum kopi tongkat ali tadi?”Tanya Nora.“saya mahu saya punya cepat keras” bisik india tersebut.

“Ooo sekarang sudah keras ni” sambil Nora memicit balak orang itu yang semakin keras di dalam seluarnya.Saya tau” Jawab orang itu sambil terus mengucup bibir mongel Nora. Nora menghulurkan lidahnya ke dalam mulut orang itu untuk dihisap. India tu menghisap dengan lembut malah menerima lidah Nora dengan lidahnya yang hangat. Nora suka sebab setengah lelaki kalau menghisap lidah bagai nak putus dibuatnya. Tangan orang itu mula merayap ke arah zip seluar Nora lalu merarik membukanya dan terus membuka butangnya sekali. Tangannya terus menyelinap ke dalam seluar dalam Nora yang masih lembab. Nora membuka kangkangnya sedikit setelah merasa jari orang itu menyentuh kelentitnya. Nora merapatkan kepalanya ke dada orang itu dengan lengan orang itu melengkar ke bahunya membolehkannya bermain dengan buah dada Nora dengan tagan itu sedangkan tangan yang satu lagi mula mengorek cipap Nora yang kian berair. Tangan Nora membuka beberapa butang baju orang itu lalu menyusuk ke dalam meraba dadanya yang berbulu lebat.“lebatnya bulu you” Komen Nora“Kenapa tarak suka?” tanya orang itu.Tangan Nora terus merayap ke bawah “Keluarkanlah” bisik NoraOrang itu membuka tali pinggangnya dan seluarnya lalu menarik keluar balaknya yang keras dan tegang.Tangan Nora terus meyambut dengan menggenggamnya. “Besar” komen Nora sekali lagi.”Kenapa tak suka?” tanya orang itu lagi.Nora menolak kulup balak yang tegang itu menyerlahkan kepala yang licin. Jari jemari Nora merasakan terdapat cecair licin dibukaan mulut balak yang besar itu. Lalu Nora tunduk dan mula menyonyot kepala balak yang menunjuk ke langit.

Dijilatnya sekeliling dan menghisapnya buat beberapa ketika.“Awak banyak pandai” komen orang itu pulak.“Kenapa? Tak suka?” tanya Nora pulak.Suka” jawab orang itu dan sekali lagi menolak kepala Nora untuk terus menghisap balaknya. Nora akur sahaja dengan menghisap dengan lebih rakus lagi sehingga terangkat-angkat ponggong orang itu. Dalam kedinginan pendingin hawa bas yang membelah malam, Nora merasakan kian hangat.Peluh halus mula terbit di kulit leher dan dadanya.Selepas beberapa ketika Nora membengah. Dia memanjangkan lehernya ke hadapan bas.“Mereka dah tidur” bisik Nora. Pasangannya menundukkan kepala ke dada Nora lalu menghisap buah dada Nora yang segar.Rakus. Lembut. Kasar.“Ohh!!!” keluh Nora. Tangan Nora tidak lepas daripada terus merocoh balak pasangannya.Jari pasangan Nora terus meneroka cipapnya yang kian basah berlendir.”Kita bikin sekarang” bisiknya.Nora mengambil kedudukan macam dilakukan dengan pasangannya yang pertama tadi. Perlahan-lahan pasangannya menekan balaknya yang agak besar tu meneroka cipap Nora.“Ohhh!!!” keluh Nora perlahan.Pasangannya merendamkan balaknya dalam cipap Nora buat beberapa ketika. Nora kemut beberapa kali. “Best kemut awak” Komen pasangannya sambil tangannya meramas buah dada Nora.“Awak punya besar, penuh saya rasa” Komen Nora.Pasangannya mula menyorong tarik dengan rentak perlahan tapi dalam.

Lepas lebih kurang lima minit Nora menikmati klimeksnya yang pertama.Bas terus meluru ke destinasinya. Nora terus menikmati hayunan pasangannya.“Awak boleh tahan ..saya dah klimeks banyak kali ni” Bisik Nora“Sikit jam saya mahu pancut ni”“OK….pancutlah saya….nak klimeks lagi sekali ni…uhhhhhh!!!!emmph!!!” keluh Nora dalam nada suara yang perlahan.Tiba-tiba pasangannya kejang. Nora merasakan pancutan pasangannya melepaskan air maninya jauh ke dalam rahimnya banyak berdenyut-denyut. Nora merasakan lama sangat pancutan yang diterimanya. Dia menggigit bibir namun nafasnya tetap kasar.Pasangannya merendam balaknya. Nafasnya juga kasar-kasar. Nora mengemut balak itu bagai memeras air mani sehabis mungkin.“Awak banyak bagus” bisik pasangannya sambil mencabut balaknya dari cipap Nora. Dengan cepat Nora menadah cipapnya dengan kertas tisu yang sedia diambilnya dari beg tangannya.“Awak pun bagus” bisik Nora. ”Banyak air awak ni”sambung Nora lagi.“Sedah dua minggu tarak kena” bisik pasangannya.“Ooo” jawab Nora “macam kawan awak tadi jugak”Pasangannya membetulkan pakainnyanya. Balaknya yang tadinya besar kini hilang di dalam seluarnya. Nora juga membetulkan pakaiannyanya . Tisu yang penuh dengan air mani pasangannya di buangkan ke dalam bakul sampah.Pasangannya mengambil tangan kanan Nora lalu mengucupnya “kalau boleh saya mahu lagi lain kali”Nora menarik kepala orang itu lalu mengucup bibirnya. Lama mereka berkucupan. “Saya juga puas” bisik Nora.Jam menunjukkan hampir empat pagi. Pasangannya berpindah ke belakang. Sebentar lagi bas akan tiba ke destinasinya. Dia mencapai telefon bimbitnya.“Hello abang…oh on the way..ye ye kejap lagi Nora sampai”Ramai penumpang yang mamar bangun dari tidur masing-masing. Satu perjalanan yang selamat. Nora sekali lagi membetulkan tudung dan pakaiannya lalu bangun dari tempat duduknya. Dia sempat menoleh ke belakang lalu melontarkan senyum kepada dua penompang dibelakangnya.

Mereka membalas balik dengan senyuman.“Abang” Nora mencium pipi suaminya Jaafar lalu menyerahkan beg pakainnya. “Nora nak ke bilik air sekejap” dan terus belalu. Di bilik air Nora mencuci dirinya sebaik mungkin.Banyak lagi air mani di dalam cipapnya lalu dikeringkan dengan tisu. Setelah semuanya sempurna, Nora keluar bilik air dan mendapatkan suaminya. Tiba-tiba hatinya berdetak apabila melihat suaminya sedang berbual dengan dua jirannya di atas bas tadi.“Ini abang kenalkan, rakan perniagaan abang, En Siva dan En. Raja” mereka juga agak tergamam seketika namun masih dapat melontarkan senyum dan bersalam dengan Nora.“Apa khabar” tegur Nora.“Mereka ni sebenarnya bahagian jualan dan beribu pejabat di Penang. Kami akan ada meeting di sini dua tiga hari sebab tu mereka terus ke sini dari tempat sayang, mereka sedang buat ‘sale’ kat sana” Jaafar menghurai panjang.Nora cuma menganggukkan kepala.“Kau orang akan menginap di mana?” tanya Jaafar.“Belum ada tempat lah Par” Jawab Siva yang tinggi. Raja setakat mengelengkan kepala.“Apa kata kau tinggal saja kat rumah aku untuk dua hari ni, jimat sikit kos kau tu” Cadang Jaafar. Nora hampir terbatuk. Nemun dia terus mengukirkan senyum.Dalam perjalanan masing-masing diam. Nora keletihan tertidur sebentar, dia dikejutkan oleh Jaafar apabila sampai ke rumah. Jaafar menunjukkan bilik untuk tetamunya.Sedang Siva dan Raja bersiap untuk tidur, telinganya mula menangkap suara Nora yang mengerang dan suara irama seksual dari bilik rakannya.

Baca Juga Cerita Panas Indonesia : Pengalaman Ngentot Dengan Asisstantku Yang Pemalu

“Boleh tahan juga isteri Jaafar tu” Komen Siva“Apasal kau berkenan ke?” tanya Raja“Bukan gitu, kalau boleh aku nak lagi…… kau dengar kawan kita tu.”sambung Siva“Ala dapatlah nanti …jom kita tidur dulu..esok nak meeting..dia orang nak kita punya report pasal sale di Pantai Timur”Mereka terlelap dengan ulikan suara Nora yang mengerang disetubuhi suaminya.Paginya Nora menghidang sarapan untuk suami dan tetamunya. Dia hanya berbaju kelawar saja.“Siva kau lena tak tidur pagi tadi?” tanya Jaafar.“Kurang lah sikit Jaafar, ada gangguan”“Hah gangguan apa pulak?” tanya Jaafar.“Ada bunyilah Jaafar rumah kau ni” Jawab Raja.“Bunyi apa tu” Tanya Jaafar lagi. Nora menuangkan kopi lalu duduk disebelah suaminya.“Ala bunyi dari bilik kau lah, Siva ni mana boleh tahan benda-benda macam tu” ulas Raja.Jaafar gelak. “Sorilah Siva, Nora dah tiga malam balik ke rumah emaknya,dah tiga malamlah aku tak dapat, jadi bila dapat tu aku lepaskanlah gian aku tu” Siva dan Raja turut gelak. Nora hanya senyum saja. Mukanya yang putih menjadi merah.“Sebenarnya bukan saya sorang saja yang tak dapat tidur, Raja pun sama asyik gelisah saja” Ulas Siva.

Semua gelak.“Aku kenal benar kau orang ni, kalau tak dapat perempuan susah lah sikit nak tidur” Ulas Jaafar.“Kau pun apa kurangnya” balas Raja. “Kitakan dah kawan lama”.Nora mengantar mereka hingga ke pintu. Dalam sibuk setiap orang melangkah keluar Siva sempat lagi menepuk perlahan ponggong Nora dibelakang Jaafar. Nora cuma senyum saja. Nora mengambil peluang untuk berehat semasa pemergian Jaafar ke pejabat.Nora merenung ke kipas syiling yang berputar. Dia cuba nak melelapkan mata. Sepatutnya dia ke rumah emak metuanya untuk ambil anak-anaknya yang berusia 3 dan 4 tahun tu iaitu Nazim dan Niza. Tapi letih perjalanan dan tidak cukup tidur membuatkan Nora mengambil keputusan untuk tidur saja dulu. Fikirannya melayang memilikirkan Mak Su Jah adik maknya. Mulutnya tersengeh memikirkan bagaimana nanti kalau abang Jaafar dapat menikmati tubuh Mak Su. Memang abang Jaafar sudah beberapa kali menyebut akan kemontokan tubuh mak su dan amat kepingin untuk menikmatinya.Namun abahnya dan merasai tubuh Mak Su terlebih dahulu. Memikirkan tentang Pak Akup abah tirinyanya , sekali lagi Nora tersengeh. Sempat juga dia mencelup balaknya yang keras di dalam cipap Nora selepas balik dari Pejabat Tanah tengahhari tu.Ketika tu Nora bari saja bertukar pakaian , membuka pakaian yang dipakainya ke Pejabat Tanah dan berkemban, ketika itulah abah ketuk pintunya dan terus membuka.“Abah nak apa?” Tanya Nora.Pak Akup terus sahaja membuka kain pelekat yang dipakainya dan berbogel. Tangannya mula memegang balaknya yang besar dan tegang.Nora faham sangat.“Kan tadi mak dah bagi”“Abah nak Nora punya” jelas Pak Akup.Nora melepaskan kain yang dipakainya lalu duduk di katil. Pak Akup mendekati Nora. Tangan Nora terus merocoh balak Pak Akup perlahan-lahan.“Mak mana Bah?” tanya Nora.“Mak ke rumah Mak Su Jah, beli tapai beras untuk Nora bawa balik ke rumah nanti” Jawab Pak Akup.“Dah keras betul ni Bah” Ulas Nora.“Nora kangkang, abah nak jilat dulu” jawab Pak akup. Nora bergerak ke tengah katil lalu mengangkang. Pak Akup terus sahaja menyembamkan mukanya ke cipap Nora mencium aromanya dan mula menjilat.“Uhhh! Abahhhh!!!” keluh Nora.Pak Akup tidak menjilat lama sangat tetapi terus sahaja menyorong balaknya ke dalam cipap Nora dengan penuh semangat sehingga Nora pancut beberapa kali. Ketika Pak Akup menunjah dengan tunjahan keramatnya untuk mencapai puncak ketika itulah mak masuk, Nora melihat mak dengan menggetap bibir. Mak duduk disebelah Nora sambail memegang tangan Nora. Mata Nora terbeliak ketika Pak Akup memancutkan air maninya ke dalam rahimnya. Demikian lah Cerita Panas indonesia Akhirnya Aku Dapat Merasakan Ngentot Dengan Cinta Pertamaku oleh Cerita sex hot

Author: admin