Aku, Pacarku Dan Kedua Adiknya – Karina adalah gadis yg cantik dgn badan yg seksi dan kulit yg putih serta mulus, kekasihku ini walaupun buah dadanya tidak terlalu besar tetapi cukup membuat aku nafsu dan menikmatinya, jujur saja aku belum pernah melakukan hubungan badan dgnnya , mungkin saja bila kita sama hornynya kita melakukan oral sex.Karina di rumah mempunyai saudara yg mana keduanya perempuan semua sama juga dgn Karina sama cantiknya, adek yg pertama namanya Nadia dia juga sama mempunyai buah dada yg sedang sedang saja, tapi lebih besar dari Karina, disamping aku mengapeli Karina aku juga sering melihat Nadia dgn buah dadanya yg melonjak lonjak.Sedangkan adiknya yg kedua masih kelas 2 SMP. Namanya Fanny. Tidak seperti kedua kakaknya, kulitnya berwarna sawo matang. Badannya semampai seperti seorang model cat walk. Buah dadanya baru tumbuh. Sehingga kalau memakai baju yg ketat, cuma terlihat tonjolan kecil dgn puting yg mencuat. Walaupun begitu, gerak-geriknya sangat sensual.
Pada suatu hari, saat di rumah Karina sedang tidak ada orang, aku datang ke rumahnya. Wah, pikiranku langsung terbang ke mana-mana. Apalagi Karina mengenakan daster dgn potongan dada yg rendah berwarna hijau muda sehingga terlihat kontras dgn kulitnya.Kebetulan saat itu aku membawa VCD yg baru saja kubeli. Maksudku ingin kutonton berdua dgn Karina. Baru saja hendak kupencet tombol play, tiba-tiba Karina menyodorkan sebuah VCD dewasa.“Hei, dapat darimana sayg?” tanyaku sedikit terkejut.“Dari kawan. Tadi dia titip ke Karina karena takut ketahuan ibunya”, katanya sambil duduk di pangkuanku.“Nonton ini aja ya sayg. Karina kan belum pernah nonton yg kayak gini, ya?” pintanya sedikit memaksa.“Oke, terserah kamu”, jawabku sambil menyalakan TV.Beberapa menit kemudian, kita terpaku pada adegan sensual demi adegan sensual yg ditampilkan. Tanpa terasa kemaluanku mengeras. Menusuk-nusuk bokong Karina yg duduk di pangkuanku. Karina pun memandang ke arahku sambil tersenyum. Rupanya dia juga merasakan.“Ehm, kamu udah terangsang ya sayg?” tanyanya sambil mendesah dan kemudian mengulum telingaku.Aku cuma bisa tersenyum kegelian. Lalu tanpa basa-basi kuraih bibirnya yg merah dan langsung kucium, kujilat dgn penuh nafsu. Jari-jemari Karina yg mungil mengelus-elus kemaluanku yg semakin mengeras. Lalu beberapa saat kemudian,Tanpa kita sadari ternyata kita sudah telanjang bulat. Segera saja Karina kugendong menuju kamarnya. Di kamarnya yg nyaman kita mulai melakukan foreplay. Kuremas buah dadanya yg kiri. Sedangkan yg kanan kukulum putingnya yg mengeras. Kurasakan buah dadanya semakin mengeras dan kenyal.Kuganti posisi. Sekarang lidahku liar menjilati kemaluannya yg basah. Kuraih klitorisnya, dan kugigit dgn lembut.“Aahh… ahh… sa.. sayg, Karina udah nggak kuat… emh… ahh… Karina udah mau keluar… aackh… ahh… ahh!”Kurasakan ada cairan hangat yg membasahi mukaku. Setelah itu, kudekatkan kemaluanku ke arah mulutnya. Tangan Karina meremas gagangku sambil mengocoknya dgn perlahan, sedangkan lidahnya memainkan buah pelirku sambil sesekali mengulumnya.Setelah puas bermain dgn buah pelirku, Karina mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. Mulutnya yg mungil tidak muat saat kemaluanku masuk seluruhnya. Tapi kuakui sedotannya memang nikmat sekali.Sambil terus mengulum dan mengocok gagang kemaluanku, Karina memainkan puting susuku. Sehingga membuatku hampir ejakulasi di mulutnya. Untung masih dapat kutahan. Aku tidak mau keluar dulu sebelum merasakan kemaluanku masuk ke dalam kemaluannya
yg masih perawan itu.Saat sedang hot-hotnya, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Aku dan Karina terkejut bukan main. Ternyata yg datang adalah kedua adiknya. Keduanya spontan berteriak kaget.“Kak Karina, apa-apan sih? Gimana kalau ketahuan Bunda?” teriak Fanny.Sedangkan Nadia cuma menunduk malu.Aku dan Karina saling berpandangan. Kemudian aku bergerak mendekati Fanny. Melihatku yg telanjang bulat dgn kemaluan yg berdiri tegak, membuat Fanny berteriak tertahan sambil menutup matanya.“Iih… Kakak!” jeritnya.“Itunya berdiri!” katanya lagi sambil menunjuk kemaluanku.Aku cuma tersenyum melihat tingkah lakunya. Setelah dekat, kurangkul dia sambil berkata,“Fanny, Kakak sama Kak Karina kan nggak ngapa-ngapain. Kita kan lagi pacaran. Yg namanya orang pacaran ya… kayak begini ini. Nanti kalo Fanny dapet kekasih, pasti ngelakuin yg kayak begini juga. Fanny udah bisa apa belum?” tanyaku sambil mengelus pipinya yg halus.Fanny menggeleng perlahan.“Mau nggak Kakak ajarin?” tanyaku lagi.Kali ini sambil meremas bokongnya yg padat.“Mmh, Fanny malu ah Kak”, desahnya.“Kenapa musti malu? Fanny suka nggak sama Kakak?” kataku sambil menciumi belakang lehernya yg ditumbuhi rambut halus.“Ahh, i.. iya. Fanny udah lama suka ama Kakak. Tapinya nggak enak sama Kak Karina”, jawabnya sambil memejamkan mata.Rupanya Fanny menikmati ciumanku di lehernya. Setelah puas menciumi leher Fanny, aku beralih ke Nadia.“Kalo Nadia gimana? Suka nggak ama Kakak?” Nadia mengangguk sambil kepalanya masih tertunduk.“Ya udah. Kalo gitu tunggu apa lagi”, kataku sambil menggandeng keduanya ke arah tempat tidur.Nadia duduk di pinggiran tempat tidur sambil kusuruh untuk mengulum kemaluanku. Pertamanya sih dia nggak mau, tapi setelah kurayu sambil kuraba buah dadanya yg besar itu, Nadia mau juga. Bahkan setelah beberapa kali memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya, Nadia rupanya sangat menikmati tugasnya itu.Sementara Nadia sedang memainkan kemaluanku, aku mulai merayu Fanny.“Fanny, bajunya Kakak buka ya?” pintaku sedikit memaksa sambil mulai membuka kancing baju sekolahnya.Lalu kulanjutkan dgn membuka roknya. Ketika roknya jatuh ke lantai, terlihat CD-nya sudah mulai basah. Segera saja kulumat bibirnya dgn bibirku. Lidahku bergerak-gerak menjilati lidahnya. Fanny pun kemudian melakukan hal yg sama. Sambil tetap menciumi bibirnya, tanganku bKarinaksud membuka BH-nya. Tapi segera ditepiskannya tanganku.“Jangan Kak, malu. Dada Fanny kan kecil”, katanya sambil menutupi dadanya dgn tangannya.Dgn tersenyum kuajak dia menuju ke kaca yg ada di meja rias. Kusuruh dia berkaca. Sementara aku ada di belakangnya.“Dibuka dulu ya!” kataku membuka kancing BH-nya sambil menciumi lehernya.Setelah BH-nya kujatuhkan ke lantai, buah dadanya kuremas perlahan sambil memainkan putingnya yg berwarna coklat muda dan sudah mengeras itu.“Nah, kamu lihat sendiri kan. Biar dada kamu kecil, tapi kan bentuknya bagus. Lagian kamu kan emang masih kecil, wajar aja kalo dada kamu kecil. Nanti kalo udah gede, dada kamu pasti ikutan gede juga”, kataku sambil mengusapkan kemaluanku ke belahan bokongnya.Fanny mendesah keenakan. Kepalanya bersandar ke dadaku. Tangannya terkulai lemas. Cuma nafasnya saja yg kudengar makin memburu. Segera kugendong dia menuju ke tempat tidur. Kutidurkan dan kupelorotkan CD-nya.Baca cerita sex lain hanya di Lensa69.netRambut kemaluannya masih sangat jarang. Menyerupai rambut halus yg tumbuh di tangannya. Kulebarkan kakinya agar mudah menuju ke kemaluannya. Kucium dgn lembut sambil sesekali kujilat klitorisnya. Sementara Nadia kusuruh untuk meremas-remas buah dadanya adiknya itu.“Aahh… ach… ge… geli Kak. Tapi nikmat sekali, aahh terus Kak.Jangan berhenti. Mmh… aahh… ahh.”Setelah puas dgn kemaluan Fanny. Aku menarik Nadia menjauh sedikit dari tempat tidur. Karina kusuruh meneruskan. Lalu dgn gaya 69, Karina menyuruh Fanny menjilati kemaluannya. Sementara itu, aku mulai mencumbu Nadia. Kubuka kaos ketatnya dgn terburu-buru. Lalu segera kubuka BH-nya. Sehingga buah dadanya yg besar bergoyg-goyg di depan mukaku.“Wow, tete kamu bagus banget. Apalagi putingnya, merah banget kayak permen”, godaku sambil meremas-remas buah dadanya dan mengulum putingnya yg besar.Sedangkan Nadia cuma tersenyum malu.“Ahh, ah Kakak, bisa aja”, katanya sambil tangan kirinya mengelus kepalaku dan tangan kanannya berusaha manjangkau kemaluanku.Melihat dia kesulitan, segera kudekatkan kemaluanku dan kutekan-tekankan ke kemaluannya. Sambil mendesah keenakan, tangannya mengocok kemaluanku. Karena kurasakan air maniku hampir saja muncrat, segera kuhentikan kocokannya yg benar-benar nikmat itu. Harus kuakui, kocokannya lebih nikmat daripada Karina.Setelah menenangkan diri agar air maniku tidak keluar dulu, aku mulai melorotkan CD-nya yg sudah basah kuyup. Begitu terbuka, terlihat rambut kemaluannya lebat sekali, walaupun tidak selebat Karina, sehingga membuatku sedikit kesulitan melihat kemaluannya.Setelah kusibakkan, baru terlihat kemaluannya yg berair. Kusuruh Nadia mengangkang lebih lebar lagi agar memudahkanku menjilat kemaluannya. Kujilat dan kuciumi kemaluannya. Kepalaku dijepit oleh kedua pacuma yg putih mulus dan padat. Nyaman sekali pikirku.“aahh, Kak… Nadia mau pipiss…” erangnya sambil meremas pundakku.“Keluarin aja. Jangan ditahan”, kataku.Baru selesai ngomong, dari kemaluannya terpancar air yg lumayan banyak. Bahkan kemaluanku sempat terguyur oleh pipisnya. Wah nikmat sekali jeritku dalam hati. Hangat. Setelah selesai, kuajak Nadia kembali ke tempat tidur.Kulihat Karina dan Fanny sedang asyik berciuman sambil tangan keduanya memainkan kemaluannya masing-masing. Sementara di sprei terlihat ada banyak cairan. Rupanya keduanya sudah sempat ejakulasi. Karena Karina adalah kekasihku, maka ia yg dapat kesempatan pertama untuk merasakan kemaluanku. Kusuruh Karina nungging.“Sayg, Karina udah lama nunggu saat-saat ini”, katanya sambil mengambil posisi nungging.Setelah sebelumnya sempat mencium bibirku dan kemudian mengecup kemaluanku dgn mesra. Tanpa berlama-lama lagi, kuarahkan kemaluanku ke kemaluannya yg sedikit membuka. Lalu mulai kumasukkan sedikit demi sedikit. Kemaluannya masih sangat sempit. Tapi tetap kupaksakan. Dgn hentakan, kutekan kemaluanku agar lebih masuk ke dalam.“Aachk! Sayg, sa… sakit! aahhck… ahhck…” Karina mengerang tetapi aku tak peduli.Kemaluanku terus kuhunjamkan. Sehingga akhirnya kemaluanku seluruhnya masuk ke dalam kemaluannya. Kuistirahatkan kemaluanku sebentar. Kurasakan kemaluannya berdenyut-denyut. Membuatku ingin beraksi lagi.Kumulai lagi kocokan kemaluanku di dalam kemaluannya yg basah sehingga memudahkan kemaluanku untuk bergerak. Kutarik kemaluanku dgn perlahan-lahan membuatnya menggeliat dalam kenikmatan yg belum pernah dia rasakan sebelumnya.Baca Juga Cerita Sex Indonesia : Aku Dan Temanku Bercinta Dengan Ibuku
Makin kupercepat kocokanku. Tiba-tiba badan Karina menggeliat dgn liar dan mengerang dgn keras. Kemudian badannya kembali melemas dgn nafas yg memburu. Kurasakan kemaluanku bagai disemprot oleh air hangat. Rupanya Karina sudah ejakulasi.Kucabut kemaluanku dari kemaluannya. Terlihat ada cairan yg menetes dari kemaluannya.“Kok ada darahnya sayg?” tanya Karina terkejut ketika melihat ke kemaluannya.“Kan baru pertama kali”, balas Karina mesra.“Udah, nggak apa-apa. Yg penting nikmat kan sayg?” kataku menenangkannya sambil mengeluskan kemaluanku ke mulut Nadia.Karina cuma tersenyum dan setelah kucium bibirnya, aku pindah ke Nadia. Sambil mengambil posisi mengangkang di atasnya, kudekatkan kemaluanku ke mulutnya. Kusuruh mengulum sebentar. Lalu kuletakkan
kemaluanku di antara belahan buah dadanya.Kemudian kudekatkan kedua buah dadanya sehingga menjepit kemaluanku. Begitu kemaluanku terjepit oleh buah dadanya, kurasakan kehangatan.“Ooh… Nadia, hangat sekali. Seperti kemaluan”, kataku sambil memaju-mundurkan pinggulku.Nadia tertawa kegelian. Tapi sebentar kemudian yg terdengar dari mulutnya cumalah desahan kenikmatan. Setelah beberapa saat mengocok kemaluanku dgn buah dadanya, kutarik kemaluanku dan kuarahkan ke mulut bawahnya.“Dimasukin sekarang ya?” kataku sambil mengusapkan kemaluanku ke bibir keperempuanannya.Kusuruh Nadia lebih mengangkang. Kupegang kemaluanku dan kemudian kumasukkan ke dalam keperempuanannya. Dibanding Karina, kemaluan Nadia lebih mudah dimasuki karena lebih lebar. Kedua jarinya membuka keperempuanannya agar lebih gampang dimasuki.Sama seperti kakaknya, Nadia sempat mengerang kesakitan. Tapi rupanya tidak begitu dipedulikannnya. Kenikmatan hubungan seks yg belum pernah dia rasakan mengalahkan perasaan apapun yg dia rasakan saat itu.Kupercepat kocokanku.“Aahh… aahh… aacchk… Kak terus Kak… ahh… ahh… mmh… aahh… Nadia udah mau ke… keluar.”Mendengar itu, semakin dalam kutanamkan kemaluanku dan semakin kupercepat kocokanku.“Aahh… Kak… Nadia keluar! mmh… aahh… ahh…” Segera kucabut kemaluanku.Dan kemudian dari bibir kemaluannya mengalir cairan yg sangat banyak.“Nadia, nikmat khan?” tanyaku sambil menyuruh Fanny mendekat.“Enak sekali Kak. Nadia belum pernah ngerasain yg kayak gitu. Boleh kan Nadia ngerasain lagi?” tanyanya dgn mata yg sayu dan senyum yg tersungging di bibirnya.Aku mengangguk. Dgn gerakan lamban, Nadia pindah mendekati Karina. Yg kemudian disambut dgn ciuman mesra oleh Karina.“Nah, sekarang giliran kamu”, kataku sambil merangkul pundak Fanny.Kemudian, untuk merangsangnya kembali, kurFannykan badanku dan kumainkan buah dadanya. Bisa kudengar jantungnya berdegup dgn keras.“Fanny jangan tegang ya. Rileks aja”, bujukku sambil membelai-belai kemaluannya yg mulai basah.Fanny cuma mengangguk lemah. Kubaringkan badanku. Kubimbing Fanny agar duduk di atasku. Setelah itu kuminta mendekatkan kemaluannya ke mulutku. Setelah dekat, segera kucium dan kujilati dgn penuh nafsu. Kusuruh tangannya mengocok kemaluanku.Beberapa saat kemudian,“Kak… aahh… ada yg… mau… keluar dari memiaw Fanny… aahh… ahh”, erangnya sambil menggeliat-geliat.“Jangan ditahan Fanny. Keluarin aja”, kataku sambil meringis kesakitan.Soalnya tangannya meremas kemaluanku keras sekali. Baru saja aku selesai ngomong, kemaluannya mengalir cairan hangat.“Aahh… aachk… nikmat sekali Kak… nikmat…” jerit Fanny dgn tangan meremas-remas buah dadanya sendiri.Setelah kujilati kemaluannya, kusuruh dia jongkok di atas kemaluanku. Begitu jongkok, kuangkat pinggulku sehingga kepala kemaluanku menempel dgn bibir kemaluannya. Kubuka kemaluannya dgn jari-jariku, dan kusuruh dia turun sedikit-sedikit.Kemaluannya sempit sekali. Maklum, masih anak-anak. Kemaluanku mulai masuk sedikit-sedikit. Fanny mengerang menahan sakit. Kulihat darah mengalir sedikit dari kemaluannya. Rupanya selaput daranya sudah berhasil kutembus.Setelah setengah dari kemaluanku masuk, kutekan pinggulnya dgn keras sehingga akhirnya kemaluanku masuk semua ke kemaluannya. Hentakan yg cukup keras tadi membuat Fanny menjerit kesakitan. Untuk mengurangi rasa sakitnya, kuraba buah dadanya dan kuremas-remas dgn lembut.Setelah Fanny merasa nikmat, baru kuteruskan mengocok kemaluannya. Lama-kelamaan Fanny mulai menikmati kocokanku. Kunaik-turunkan badannya sehingga kemaluanku makin dalam menghunjam ke dalam kemaluannya yg semakin basah. Kubimbing badannya agar naik turun.Beritaseks“Aahh… aahh… aachk… Kak… Fanny… mau keluar… lagi”, katanya sambil terengah-engah.Selesai berbicara, kemaluanku kembali disiram dgn cairan hangat. Bahkan lebih hangat dari kedua kakaknya.Begitu selesai ejakulasi, Fanny terkulai lemas dan memelukku. Kuangkat wajahnya, kubelai rambutnya dan kulumat bibirnya dgn mesra. Setelah kududukkan Fanny di sebelahku, kupanggil kedua kakaknya agar mendekat.Kemudian aku berdiri dan mendekatkan kemaluankuke muka mereka bertiga. Kukocok kemaluanku dgn tanganku. Aku sudah tidak tahan lagi. Mereka secara bergantian mengulum kemaluanku. Membantuku mengeluarkan air mani yg sejak tadi kutahan. Makin lama semakin cepat. Dan akhirnya,crooottt… croott… creet… creet! Air maniku memancar banyak sekali.Membasahi wajah kakak beradik itu. Kukocok kemaluanku lebih cepat lagi agar keluar lebih banyak. Setelah air maniku tidak keluar lagi, ketiganya tanpa disuruh menjilati air mani yg masih menetes. Lalu kemudian menjilati wajah mereka sendiri bergantian.Setelah selesai, kubaringkan diriku, dan ketiganya kemudian merangkulku. Fanny di kananku, Nadia di samping kiriku, sedangkan Karina tiduran di badanku sambil mencium bibirku.Kita berempat akhirnya tertidur kecapaian. Apalagi aku, sepanjang pengalamanku berhubungan seks, belum pernah aku merasakan yg senikmat ini. Dgn tiga orang gadis, adik kakak, masih perawan pula semuanya. That was the best day of my live.Nikmatnya di kocokin Disekolah
Ketika itu adalah tanggal ulang tahun sekolah gue belajar 2,5 tahun belakangan ini. Pada hari jadi sekolah merupakan hari yang sangat bahagia bagi kami siswa siswi yang sekolah disana kerana kami semua ga dapet belajar tentunya dan udah dari 3 hari sebelumnya melakukan berbagai persiapan untuk acara hari itu.Pada hari jadinya sekolah kami mengadakan berbagai acara yang sangat heboh dan ga kalah seru pastinya sob! mulai dari pentas musik aneka band, aneka lomba2 seperti lomba antar kelas sampai lomba modern dance. Namun lomba modern dance ini tidak diadakan antarkelas, tetapi antarangkatan yang membuat acara ini seru adalah suporter dari masing2 kelas dan angkatan yang saling adu mulut sampai adu jotos untuk team yang mereka jagokan!biasalah anak muda seperti kami egonya lagi tinggi-tingginyaOk kembali ke acara ulang tahun sekolah gue ini dimulai dari pukul 9 pagi. Namun gue datang pukul 11 siang hehe.. maklum lah anak bandel yang suka nyari sensasi dan sengaja gue datangnya telat hanya untuk nonton band2 ibu kota dan menyaksikan lomba modern dance saja. Dan akhirnya saat yang dinanti datang juga.
Baca Juga Cerita Sex Indonesia : Rony Cowok Yang Hebat Banget Jilat Memeknya
Modern dance angkatan kelas 3 yaitu angkatan gue sendiri yang beranggotakan 5 orang. Namun yang gue kenal dekat hanya amelia yang memiliki nama lengkap Putri Aamelia. ohhh ya gw kok sudah mengenalin orang lain padahal gue aja belom kenalan!he..nama gw Boy sob nama panjangnya ga usah deh ya jelek soalnya Acara pun dimulai dari penampilan kelas 1 lalu iikuti kelas 2 dan yang menjadi penutup adalah kelas 3. Mereka mulai masuk ke tengah lapangan. Pakaian yang mereka kenakan cukup seksi. Walaupun di bagian perutnya tidak terbuka. Pakaian yang mereka kenakan cukup ketat pastinya, menonjolkan payudara payudara mereka yang baru ‘tumbuh’.Cukup membuat mata murid murid lelaki melotot. Dengan diiringi lagu-lagu techno mereka semua yang muda belia seumuran gue ameliak-liukan badannya dengan seksi.
Seiring lompatan atau gerakan seksi mereka payudara mereka bergoyang-goyang indah dan bergetar-getar!indahnya serasa dunia saat ituMata saya hanya tertuju pada amelia. Selain karena wajahnya yang cantik, ia juga memiliki payudara yang cukup seksi tentunya. Rambutnya yang tergerai panjang menambah seksi tubuh indahnya. Walaupun ada pula teman 1 tim dancernya yang saya pikir cukup bohai juga.Mulai
dari payudara yang lebih besar dari amelia, ia juga memiliki paha yang gempal. Namun perhatian gue tetap tertuju pada amelia. Wajar aja gue merhatiin terus, menurut gue dia cewek paling seksi secara fisik maupun non.Setelah mereka bermodern dance ria & membangkitkan gairah pada laki-laki, dengan keringat bercucuran di kening, leher & bagian-bagian lainnya, mereka segera berganti baju.amelia segera menuju kelas untuk kembali mengenakn seragamnya. Seiring langkahnya berjalan, payudaranya yang baru tumbuh bergoyang-goyang. Kemudian setelah ia mengambil pakaian ganti dari tasnya, ia pun menuju ke wc untuk berganti baju.Lalu gue ikutin dia dr belakang. Terlihat, tali branya nyeplak karena keringat yg basah ke tubuhnya. wowww sedapnyo. Setelah masuk itu, ia masuk ke kamar mandi. Tanpa ia sadari bra dan celana dalemnya yg berwarna hitam jatuh di depan pintu kamar mandi.Gue pun langsung saja mengambil bra an cdnya yang jatuh tersebut dan langsung gue pegang. Gue pun masuk ke kamar mandi cowo dengan tujuan mau kencing tanpa maksud untuk menyembunyikan ke dua barang tersebut. Di dalam pikiran gue, gue akan berikan setelah gue kencing.Setelah gue kencing, gue liat aamelia mondar-mandir di sekitar kamar mandi. Langsung aja gue tegor,“Nyari apa amelia?”“Eh lo Boy, ini nih gue nyari bh sm cd gue, lo liat gak?”“Ohhh, ini mksd lo?” Langsung gue tunjukin bra dan cdnya.“Iya, ni dia yg gue cari. Ni lo nemu dimana?”“Ni tdi jatoh. Lo ga tau…”“Oh yawdh, thanks ya Boy.“Iya sm2 amelia.”“Ywdh deh, gue mo ganti baju dulu yah. Gerah banget nih.”“Ngapain amelia?”“Ganti baaajuuu… knp?? Mo ikuuut??” Tanya aamelia nakal.“Hhhee. Emg boleh amelia??”“Hmmm…” dia ngeliat ke sekitar. Setelah itu dia langsung nyruh masuk gue untuk 1 kamar mandi dengannya.“Ywdh yuk masuk.”“amelia, gue mo kencing dulu yah.Lo jangan ngintip.” Langsung gue buka clana gue sambil ngebelakangin aamelia. Trus kencing. dan Tiba-tiba amelia berkata“Oh my god. Gede banget Boy barang (Kontol gue) lo” Gue pun kaget.“amelia, dibilang jangan ngintip. Ko ngintip sih?”“Hhehe. Sori Boy, abis gak sengaja… hehee boong ding, gue penasaran aja pengen liat…”“Ah, dsar lo amelia. Ywdh, ganti baju tadi katanya mo ganti baju?”“Ywdah”Gue pun memakai clana gue lagi.Aamelia pun sibuk membuka baju dancenya. Trus celananya. Trus branya. Lalu cdnya.Gue pun merhatiin semuanya.“Eh Boy, jgn ngeliatin ke sini dong.” Sambil ia menutupi toketnya yg sekel dengan tangan kirinya. Trus memiawnya juga ditutupin sama cdnya yang baru dibuka.“Hehehe. gue penasaran juga amelia…”“Penasaran??”“Iya”“Lo juga tadi penasaran sama barang gue kan?”“Iya sih” sambil ia senyum-senyum.“amelia, gue mo remes2 toket lo dong. Boleh ga?”“Ha? Tai lo Boy. Emang lo siapa gue!!”“Bentar aja amelia”“Tapi gue juga pegang2 barang lo ya Boy? Biar adil.”“Oh yawdah”dan gw pun ngebuka resleting gue. Nyingkap CD gue. Trus ngeluarin Kontol gue.Gue dengan semangat ngeremes2 toket aamelia yg sekel. Tapi dia agak takut2 buat megang Kontol gue.“Knp amelia? Pegang dong… gue aja udah megang toket lo nih. Sekel banget sih amelia toket lo?”“Ihh, gue baru pertama nih megang barang cowo. Hahaha.”“Sstt. Jgn kenceng2 ktawanya…”dan gue mencoba membawa tangannya buat megang Kontol gue secara pelan2 dan sedikit paksaan akhirnya, Kontol gue pun tersentuh oleh tangan aamelia.“Oowwhhh… kocok2 dong amelia…” Pinta gue.Dia pun agak
malu2 pas mau ngocok Kontol gue.Akhirnya pelan2 dia kocok Kontol gue. gue pun sambil ngeremes2 toket dia.“Owwhhh… enak amelia… agak kenceng dong megangnya…”“Iya… ohh gede bgt sih Boy?? Lo dah ngaceng ya nih??”“Iya udah lah. Secara gue ngeremes2 toket lo udah nafsu gini. Pasti dah ngaceng.”“amelia… gue isep yah toket lo??”“Ihh, gila lo ah.”“Bentar…”“Ywdah… nih…” ia pun menyodorkan toketnya ke mulut gue.Tapi ia ngelepasin kocokannya dari Kontol gue.“amelia, sambil kocokin Kontol gue juga dong. Jangan berenti…”“Uwhh… iya iya… cerewet lo ahh…” Dia pun ngocok Kontol gue agak cepet.“Aahhhh… ohhhh… enak ameliaa…” suara gue mendesah. Trus gue kenyot2 toketny.“Ahhh… yg cepet lagi amelia… oohh… uuhhh… ssshhh…” sambil gue kulum lehernya, trus ke bibirnya.“amelia, sepongin dong sebentar…”“Ha?”“Sepongiiin… masukin Kontol gue ke mulut lo… trus kocokin pake mulut lo…”“Aaahhh!! Gak ahh!! Pake tangan aja yah Boy? Nnti kpn2 deh.” Aamelia nolak.“Bentar ameliaa… pengen nihh…” gue memohon.“Ah lo Boy. Ywdah, tp bentar aja ya”“iya, sampe keluar…”“Ahh, tp peju lo jgn dikeluarin dimulut gue!!”“Iya, gak… nnti kalo gue dah mau muncrat gue cabut Kontol gue dari mulut lo…”“Yaudah, maen cepet yaa. Takut dicurigain nih gue ntr sama anak2 yang laen.”“iya” jwab gue.Aamelia pun jongkok di depan gue. Mulutnya pas banget udah berhadepan sama Kontol gue.Gue pun menyodorkan Kontol gue ke mulutnya. Aamelia pun tanpa ragu lagi membuka mulutnya lebar2. gue terus dorong semua Kontol gue masuk ke mulutnya aamelia. Setelah itu dia rapetin mulutnya dan mulai menggerakan mulutnya maju mundur sambil skali2 mainin lidah dan bibirnya buat mijet2 Kontol gue.Kontol gue kerasa agak2 anget. Trus juga ada rasa2 lembek2 enak yg berasal dari lidahnya.Itu semua gue imbangin dengan ikut gerak2in Kontol gue maju mundur.“Ooohh… ameliaaa… enaaaaaakkk… mmmhhhhhh… ooohhh… sshhhh…” sambil gue belai2 rambutny yg ga terlalu panjang.“Mmmhhhhh… mmmmhh… mhhhh…” aamelia pun mendesah smbil terus nyepongin Kontol gue.“Ooohhhhhhhhh… teeruusss ameliaaaa… ooohhh… eeennnaaakkk… terus amelia…”“Mmhh… mmhhhh…”“Cepetin lagii ameliaaa…” pint ague.“Mmmhhh… mhhhh… mmmhhhhhhmmhhhh…” aamelia pun sedkit agak kewalahan nyepongin Kontol gue.“Aaahhhh… ooouhhhcchhh… enak ameliaaa… oowwwhhhwwwwwhhh… sshhhhhh”Aamelia pun semakin mempercepat kocokan mulutnya di mulut gue. Gue pun mengimbangin dengan memajumundurkan Kontol gue di mulutnya.
Baca Juga Cerita Sex Indonesia : Pengalaman Ku Threesome Bersama Istriku
Saking terasa cepatnya. Akhirnya gue udah ngerasain kalo peju gue mau keluar.“Aaohhh… ameliaa… gue mau keluar nihhhh…”Dengan cepat dia ngelepasin mulutnya dari Kontol gue. Trus dia berdiri dari yg sebelumnya pas nyepongin gue dalam posisi jongkok. Gue pun meraih tangan kanannya. Trus gue tuntun buat megang Kontol gue yang udah ngaceng banget krn mau keluar.“Kocokin yang cepet amelia…”Aamelia pun mengocok Kontol gue cepet. Pas dia lagi ngocokin Kontol gue, gue kissing bibirnya yang imut2, sambil kadang2 gue remes2 toketnya yang sekel gak terlalu gede.Akhirnya setelah kira2 3 menit dikocokin pake tangannya.“Aaarrghhhh… cchhaaaaaa… gue mauuu keluarrrrr nihh…”“Uwwhh, ywdah keluarin aja Boy…” dia pun ngarahin Kontol gue ke wc biar peju gue nnti langsung ke buang ke lubang wc tanpa berceceran di lantai.“Aaarghhh… oooooooooouhhhhhhhh… sssssssshhhhhhhhhhh… aaaaah… gue keluar ameliaaa…” akhirnya peju gue pun keluar. Peju gue muncrat 7x. dari mulai banyak sampe keluar setetes setetes.“Oouhwwww… gila Boy, banyak banget peju lo… duuhh kena
tangan gue lagi nih…” aamelia pun ngelepasin tangannya dari Kontol gue. Trus dia ngebersihin tangannya yang kena peju gue sedikit pake aer di gayung.“Uuffhh… iya nih amelia, udah lama sih gue gak coli… tapi akhirnya sekarang gue malah dicoliin sama lo… capek nih amelia… amelia bersihin dong peju gue nih dikit lagi pake mulut lo…” pinta gue kea ca.“Apa?” aamelia kaget.“Jilatin dikit nih ujung Kontol gue, kan masih ad sisa2 pejunya…”“Ih males. Gak ah. Jijik gue.”“Yah, tanggung nih amelia… dikit lagi”“Gak. Nnti aja yah kapan2 Boy…” aamelia memberi harapan.“Huh. Dsar lo amelia. Tanggung juga nih. Ywdah deh.”“Nih gue bersihin peju lo yang di sini aja nih.” Kata Aamelia sambil nyiramin aer ke dalem wc yang sebelumnya banyak peju gue.Setelah nyiramin peju gue yang berceceran di wc, aamelia pun kembali berganti baju. Begitu juga gue. Gue pun memakai celana dalem gue lagi kemudian resleting celana panjang gue. Gue perhatiin aamelia. Ia kleiatan seksi banget. Satu persatu ia kenakan pakaiannya. Mulai dari celana dalemnya yang berwana hitam. Branya yang juga berwarna hitam. Namun ia agak kesulitan saat akan mengaitkan branya. Lalu ia pun meminta tolong gue.“Boy tolong pakein dong.” Ia pun membelakangi gue meminta mengaitkan pengait branya.“Tapi ada syaratnya yaa…” ucap gue ngeledek.“Syarat apaan?”“Tebak dong”“Hmmm apa ya. Ga tau ah! Udah cepetan pakein!!” ia pun agak sedikit ngotot.“Itu tuh.” Gue pun menunjuk ke arah memiawnya.“Ohh ini… lo mau ngewe sama gue?” aamelia pun bertanya dengan nada agak sedikit kaget.“Iaa, gue pengen ngewe sm lo amelia… blh ga?”“Anjjrriitt lo Boy, apa masih kurang yg skrg?”“Kurang laaaah… gue mau nyicipin tubuh lo pake Kontol gue…”“Aaaaaaaahhh!”“Sssstt, jgn kenceng2 amelia… Ayoo dong ameliaaaa… kpn2 yaaahh?? Ga sekarang kok…” ucap gue memohon lagi.“Gue masih virgin laaahh Boyo.”“Ahh yakinnn lo??”“IYA!”“Kalo dari toket lo yg gue pegang tadi sih kayanya lo udah ga virgin deh…”“Hah? Tau dari mana lo???”“Ya tau laaahh, kalo toket cewe yang udah ga virgin tuh udah agak kendor sedikit, ga terlalu sekel banget…”“Hahhha gila ya lo, kayanya udah ahli banget nih soal beginian”. Sambil dia sibuk merapikan bajunya.“Iya dong, makanya kapan2 mau nyoba ngewe sama gue ga?”“Hmmm gimana yaaaaa, yaa liat nanti aja deehhh”. Sambil berkaca di cermin kecil sambil merapikan rambut dan poninya.“Yawdahhh nnti kpn2 kita coba yaa??” Ucap gue memastikan.“Iya ahh, ywdah, gue mau balik ke anak2 dulu nih. Ntr gue dicurigain lagi ganti baju doang kok lama banget.” Dia pun membuka pintu dan keluar dari kamar mandi.“Sipp, ati2 lo. Thankss ameliaa atas handjob dan blowjob lo… Hehhhe”“Haahh, bakalan enak nih kalo seandainya nanti gue ML sama dia” Pikir gue.dan setelah berapa menit gue keluar dari toilet tersebut perasaan menyesal pun datang menghampiri! biasalah penyesalan selalu datangnya belakangan dan ga pernah duluan! menyesal kenapa Boy? he…menyesal kenapa ya ga gue paksa amelia untuk langsung aja ngajakin ngentot!hahahaha…sambil ngebayangin seandainya pas didalam toilet cewek tersebut gw ngentot sama amelia, tapi gw punya obsesi untuk ngedapetin perawan si amelia bagaimapun caranya gw harus yang pertama meniduri dia kalau masih perawan. Demikian lah Cerita Sex Aku, Pacarku Dan Kedua Adiknya oleh Cerita sex hot