cerita bokep – “aduh! Liat2 donk kalo jalan Nem..” ucap ku saat Nuri menyenggol tangan kiri ku dengan pantatnya yang mungil dan kenyal.
“Iih sapa suruh ngalingin jalan, Jajang..” ucap Nuri sewot sambil belseloroh mengambil jemuran di teras halaman belakang tempat gw ngerokok.
Sialan nih istrinya si Wirya, sejak kapan nama gw dari Randy berubah jadi Jajang.
Saat itu aku sedang mampir ke rumah Wirya untuk main game bareng dengan teman2 dan kebetulan aku yang duluan sampai ke rumahnya, biasanya di rumahnya yang agak luas ga pernah kosong karena ada adik dan ibunya tapi kali ini bener2 kosong.
Pergi ke rumah sodara kata si Nuri saat aku tanya kemana mereka.
Tinggal aku dan Nuri di rumahnya. Wirya sama seperti aku, dia juga penggemar memek, bekerja dibagian sales n promotion membuat dia leluasa mengajak ngewe spg2 muda bau kencur maupun spg kelas B yg cantik2.
Nuri adalah sosok yg membuat aku kaget karena Wirya tiba2 menikahi seorang wanita solehah berkerudung khas spg bau kencur yang masih 17 tahun tinggi 150 cm dengan tubuh kecil, toket kecil dan pantat bulat kenyal. Nuri adalah seorang yang ceria, cablak, easy going khas sifat cabe2an sama seperti kepribadian Wirya.
Wirya lah yang selalu memanggil Nuri dengan sebutan Inem,si pelayan sex. Iya, Nuri tidak tau klo Inem buat kami bukan hanya sekedar panggilan pembantu, namun panggilan jablay.
Jujur saja, keberadaan Nuri membuat kekompakan kami agak terganggu. Aku dan Nuri selama ini hanya sekedar basa basi saja saat berinteraksi, ya aku memang bejat selalu horny dengan istri orang tapi tidak kepada Nuri karena dia bukan type aku.
Aku sedang berdiri merokok tiba2 Nuri dengan cekatan lewat lagi membawa bak berisi jemuran yang sudah kering. Jarak antara aku dan jemuran sangat sempit jadi Nuri harus agak nungging saat lewat di depan aku.
Aku kaget, pantatnya yang bulat menggesek kontolku.
“Nem, liat2 lagi donk klo lewat, tar gw khilaf abis luh!” Ucapku ngasal.
“Alah belagu, gw goyang setengah menit juga muncrat luh..” jawab Nuri cekikikan sambil meletakkan bak jemuran kering di dekat meja setrika.
“Apa lu bilang bocah? Senyam senyum” Tanyaku gak percaya, Nuri yang terlihat alim bicara seperti itu. aku merasa direndahkan. Sudah berapa banyak istri orang yang aku tiduri membuat harga diriku terhina dengan ucapan Nuri tadi.
Aku langsung membuang puntung rokok keluar dan segera masuk kedalam dengan muka marah, Nuri segera mundur hingga ke pinggir meja dapur dia melirik sekali ke jendela depan lalu melihat ke wajahku yang merah padam.
“Coba lu bilang sekali lagi?”
“Gw bilang setengah menit gw goyang juga muncrat luh, cowo ganteng kayak lu kan gitu, biasanya omong doang gede, goyang dikit muncrat bilangnya lagi ga mood,”
“Lo pikir bisa bikin gw muncrat setengah menit? Sialan lu nem. Klo ngewe sama gw minimal 20 menit baru muncrat”
“Alah omdo, nih buru masukin” Nuri memutar badannya bersender pada pinggir meja makan melepas celana training dia
“Buruan! Keburu wirya atau emak pulang” ucap Nuri seraya mencondongkan pantat nya ke arah kontol aku sambil melepas kerudung hitamnya.
Pikiranku kalut, wirya teman lama ku
sudah seperti saudara. Namun kejantananku dipertanyakan disini oleh istrinya sendiri.Aku segera membuka celana jeans aku dan mengeluarkan kontolku yang sudah mengeras.
Jari telunjuk kiriku segera menggesek memeknya yg hangat, mungil dan lembut dengan jembut yang jarang, tanganku segera ditepis oleh Nuri.
“Buruan ah lama, ga usah foreplay”
Aku segera meraih pinggangnya lalu tangan kananku membimbing kontolku ke memeknya, mengusap memeknya dengan kontolku setelah pas segera kusodok memeknya perlahan.
“Uuugghh..fffshhh” aku memejamkan mataku saat kontolku mulai melesak masuk ke dalam memeknya yang seret belum basah.
Aku mengrenyitkan dahi dan meringis, menahan ngilu nikmat hangat yang mendera seluruh tubuh dan kontolku.
Gila, baru pertama ini aku merasakan memek senikmat ini, dibalik tubuhnya yang kecil mungil terdapat memek yang nikmat sekali tiada dua nya. Sekarang aku mengerti kenapa banyak om2 yang rela bayar mahal untuk merasakan memek cabe2an.
Aku berusaha keras untuk menahan sperma ku supaya tidak muncrat, sambil menguasai diri aku mulai memaju mundurkan sodokanku secara perlahan, jangan sampai muncrat duluan. Bisa malu, apalagi kalau dia ngomong ke suaminya.
Aku melihat wajahnya lewat cermin di depan ku, Nuri menggigit bibir bawahnya sambil mulai beradaptasi mengikuti ritme sodokan ku..
“Setengah menit…uuffhh” Nuri mulai menyambut tiap sodokan kontolku. Gila, dia ga main2 dia benar2 ingin membuat aku muncrat dalam setengah menit.
Slepp..slepp.sleep..sleep..sleep.. aku semakin mencengkram pinggang Nuri dengan kedua tanganku untuk berkonsentrasi dengan sodokanku.
Uh..uh..nnh..nh..nhh..nhh..ahh..mmhh.. Nuri mendesah2, sambutan pantatnya mulai berubah menjadi goyangan. Semakin lama semakin nikmat.
Aku meraih rambutnya yang panjang sebahu dengan tangan kanan ku dan tangan kiriku menggenggam pundak nya yang kecil.
Plok.plok.plokk.plok.plokk.plokk terdengar sodokanku semakin tidak karuan ritmenya, pastinya Nuri tahu benar apa itu. Ya, aku sudah diambang batas. Aku bisa memuncratkan spermaku kapan saja.
Nuri dengan memanfaatkan kesempatan ini dengan sigap mengoyangkan pinggulnya semakin liar menyambut sodokanku.
Gak mau rugi, kedua tanganku mulai masuk kedalam kaosnya dan mencari payudaranya. Nuri membantu dengan menyingkap kaosnya. Susunya kecil dan hangat, berulang2 kali aku meremas susu dan memilin putingnya dari belakang.
Plok.plok.plok.plok.plokk.plokk..
Sodokanku sudah tidak terarah disambut dengan goyangan pinggul Nuri yang sangat liar dan nikmat. Spermaku sudah diujung kepala kontolku, serasa ingin meledak.
Aku segera mendekatkan kepalaku kesamping wajahnya, desahanku beradu dengan desahannya, Nuri segera menoleh dan menyambut wajahku dengan ciuman, kami saling berpagut2an.
Inilah saatnya..”dalem apa luar Nem?” Tanyaku
“Dalem aja dalem” jawab Nuri cepat.
“Hnnngghhh…” Aku mengerahkan segala kekuatanku menyodok2 memeknya sedalam2nya. Nafas kami saling memburu.
Crott.croottt.crottt.crottt..crooott..berulang2 kali spermaku muncrat didalam memeknya yang hangat. Baru kali ini aku merasakan nikmatnya memek cabe2an. Sejenak aku lupa bahwa dia istri sahabat ku. Tubuhku mengejang beberapa saat lalu berangsur2 lemas.
Plop..aku melepas kontolku dari memeknya dan segera jatuh duduk merebah di sofa dekat dapur. Aku melihat Nuri segera bergegas ke kamar mandi. Aku membersihkan sisa2 sperma di kontolku dengan tisu dari meja makan. Aku masukkan kontolku ke dalam celana dan segera merebah di sofa.
Pertempuran kali ini sangat meletihkan karena aku harus mengimbangi goyangan Nuri.
Aku pun memejamkan mataku dengan Kenikmatan memek Nuri masih terngiang2 di kontolku.
Selama sepuluh menit aku memejamkan Mata. Lalu tiba2…
Tok!….”nih ngopi
dulu” Nuri meletakkan kopi hitam di meja depan sofa.“Sialan luh Nem ngagetin mlulu!”
“Dih bukannya bilang terima kasih”
“Iya makasih”
“Gitu kek”
“Huh, Dasar cabe” aku pun memandang lama wajah Nuri. Dia pun salah tingkah..
“Apa liat2, mau gw bikin muncrat lagi?” Tanya dia menantang
“Nanti, masih belum naek” jawab gw kesel.
“Mana katanya 20 menit. Idih, baru dua menit langsung tepar, hihi” sambil memilah2 jemuran keringnya.
“Laki lo noh, kuat maen. Kata cewe2 dia dipanggil superman soalnya kuat ngewe”
“Ih, mana ada superman kulitnya item, hihi..emang sih kuat ngewe tapi klo lagi ga mood sama aja setengah menit muncrat” ujarnya kesal
“Ooh, kasian juga ya elo kentang”
“Iya kentang, klo ngewe sama cewe laen aja kuat giliran sama bini sendiri gampang muncrat”
“Elo nya juga yang jago ngewe, goyangan lo maut Nem”
“Oh ya?”
“Wah, elo kalo jadi jablay nih Nem, gw yakin langganan lo banyak”
“Masa sih?…biasa aja tuh”
“Biasa aja? Lo pernah ngejablay Nem”
“He he..pernah, kenapa?”
“Ga, ga papa kok” akupun penasaran “klo boleh tau sebelum atau sesudah merit?”
“Janji ya lo jangan ngomong ke laki gw”
“Iya gw janji”
“Mm…sesudah, hihi..gw masih perawan waktu merit”
“Oo.. trus kenapa lo ngejablay Nem?”
“Duit lah, namanya juga jablay. Trus jg gw mau bales dendam. Emang si item aja yang bisa bandel”
“Wah, tau gitu dari dulu udah gw entot luh Nem”
“Ihh..lo nya aja yang ga peka. Dari dulu kan gw udah kasih kode juga”
“iya sori”
“Emang dasar ya cowo ganteng suka belagu, biasa ngewe sama cewe cantik jadi ga nganggep gw mentang2 gw ga cantik.”
“Ga lah, lo tuh imut Nem. Gw jg musti mastiin elo sekedar supel ato supel beneran”
“Suka peler!” Selorohnya sambil memukul kecil selangkangan gw.
kami pun bercanda cabul sampai salah satu teman gw datang dan mengakhiri aktifitas terselubung kami.
Sore itu 4 hari setelah aksi quickie kami di rumahnya, aku berhasil ngewe dengan Nuri tanpa benang sehelai pun ditubuh kami juga tanpa rasa was2.
Aku menjemput Nuri sepulangnya dari pabrik langsung cabut ke kos kosan transit dekat tempat kerjanya. Aku terkulai lemmas diatas tubuh Nuri yang kecil mungil.kontolku masih terbenam di dalam memeknya yang sangat nikmat dan hangat khas abg.
“Nem..” tanyaku membuka percakapan.
“Apah” jawab Nuri dengan manja
“Katanya lo pernah ngejablay, cerita2 donk!”
“Idih kepo..”
“Ya donk, cerita cewe nyambi tuh bikin gw napsu tau ga”
“Yee dasar..”
“jadi mau cerita ga? Sambil nunggu naek ronde 2 nih”
“Iye bawel ah..jadi gini ceritanya…” nuri pun mulai menuturkan cerita awal dia ngejablay.
Malam itu setelah Isya Nuri membuka hp suaminya yang tertinggal diatas meja. Wirya lupa mengunci hp nya sehingga memudahkan Nuri untuk melihat2 isi dari gallery hp tersebut.
Nuri tercengang tidak percaya saat dia melihat video suaminya dengan santai menghampiri spg yang sudah mengenakan cincin kawin dijari manisnya. Singkat cerita mereka melakukan hubungan badan selama sepuluh menit
tanpa foreplay.Kecewa, marah dan sedih itu yang dirasakan Nuri. Ingin dia teriak tapi malu dengan tetangga, ingin dia minta cerai tapi dia baru dua setengah bulan menikah. Nuri kabur dari rumah, dengan suasana hati kalut dia berlari tanpa arah hingga tiba
di satu jalan besar agak jauh dari rumahnya. Dia melihat di jam tangan dia sudah menunjukkan pukul 9 malam, dia melihat sekelilingnya banyak wanita2 menor berpakaian sexy berdiri di pinggir jalan dan sesekali melambaikan tangan ke pengendara motor atau mobil yang lewat.
Nuri tersadar, ternyata dia berada di jalan Nusantara yang lebih dikenal sebagai jalan jablay karena banyaknya pelacur yang mangkal. Jalan itu sering dirazia tetapi sepertinya tidak efektif karena dalam satu atau dua hari kemudian jalan itu akan di penuhi oleh penjaja cinta lagi karena tempatnya yang strategis.
Nuri segera beranjak dari tempat itu menyusuri jalan nusantara yang gelap menuju rumahnya. Setelah dia berjalan agak jauh dan jalan mulai sepi tiba tiba terdengar bunyi klakson mobil dari belakang…
TIN!! bunyi klakson mobil itu terkesan pendek…
Nuri segera minggir naik ke trotoar karena dia berpikir menghalangi jalan mobil itu. Mobil itu mengimbangi laju jalan Nuri, lalu menyalakan klakson sekali lagi..
TIN!..
Nuri menoleh, dari kaca depan penumpang mobil toyota corolla tahun 96 itu terbuka. Nuri mengamati mobil itu dari dalam terlihat dua bapak2 paruh baya sekitar umur 50-an yang satu gendut hampir botak dengan hanya sedikit rambut putih tersisa disamping kepalanya duduk di bangku penumpang lalu disampingnya seorang bapak agak gempal dan sedikit hitam memakai topi sedang menyetir.
“Halo, berapa?”
“Berapa apanya ya pak?” Tanya Nuri bingung
“Berapa tarif kamu cantik?”
“Saya bukan jablay pak, cari aja yang laen”
“Udah ga usah gengsi, tuh liat ga ada orang kok disini”
“Ih si bapak dibilangin, bapak ga liat saya pake kerudung? Saya cewe bae2 pak!” Ucap Nuri dengan pedas.
“Biasa aja donk cantik, sekarang wajar kok kerudungan tapi nyambi..yuk ikut”
“Bur, buruan ah lama luh. buruan angkut tuh cewe!” Temannya yang sedang nyetir sudah tidak sabar. Temannya membuka pintu lalu turun dan mendekat ke Nuri.
“Neng, duit segini mau ga?” Si bapak menunjukkan gulungan uang seratus ribu di depan mata Nuri. Si bapak mulai menghitung gulungan uang itu di depan Nuri.
” Total ada sejuta nih buat lu klo lu mau ngewe sama kita” ucap si bapak frontal.
Nuri ingin melampiaskan amarah ke si bapak karena dia sedang tidak mood. Lalu dia ingat kenapa dia bete, dan disitu muncul ide Nuri untuk balas dendam. Tanpa pikir panjang Nuri langsung menyambut uang tersebut dan memasukkannya ke kantong celana trainingnya.
“Nah gitu donk” si bapak lalu membuka pintu untuk Nuri dan masuk kedalam mobil. Nuri duduk di depan disamping supir dan selama di perjalanan Nuri digrepe2 oleh supir dan temannya yang duduk di belakang Nuri.
Mereka sampai di suatu lahan kebun yang agak luas dekat dari jalan Nusantara. Lahan itu dikelilingi pagar beton kusam setinggi dua meter yang sudah sedikit miring. Si bapak di kursi belakang keluar mobil lalu membuka gerbang
besi yang terlihat usang dan karatan. Mobil pun masuk kedalam lalu berhenti di lahan datar yang agak luas dikelilingi pohon2 dan bambu. Nuri dan si supir turun dari mobil mereka berdiri menunggu temannya datang.“Nama kamu siapa?”
“Nuri om”
“Nama asli ya?”
“Eh…iya om” jawabnya kikuk sambil memelintir ujung kaosnya yang berwarna hijau lumut.
“Lain kali pake nama palsu biar aman” saran si supir
“Klo si om namanya siapa?”
“panggil aja om Jaya, yang itu tadi nego sama kmu namanya om Burhan” sambil menunjuk om Burhan yang baru datang dari menutup gerbang.
“Jadi gimana2?”
“Kita hoki Bur, dapet pemula ternyata”
“Wah, musti di eman2 nih, hehe”
“Ya udah gelar lah Bur” ujar om Jaya, seketika om Burhan membuka bagasi belakang dan kembali membawa tikar lalu di bentangkan di samping mobil.
“Ini nih yang gw demen Bur, males gw maen di hotel mlulu”
“Yuk sini sayang, ga usah malu2 gitu donk kayak ga pernah ngewe aja” om Burhan menggaet tangan Nuri lalu mendudukkannya diatas tikar usang. “Buka bajunya donk sayang” om Burhan meraih baju dan menyingkapnya keatas dada Nuri dibantu om Jaya yang menarik celana trainingnya hingga lepas. Terlihat memeknya yang mungil seperti bayi dengan labia yang merona pink khas abg dan jembut yang tipis serta jarang membuat memek Nuri terlihat lebih jelas dengan penerangan ala kadarnya dari lampu depan mobil yang tidak secara menyinari langsung.
“Wow” kedua om2 bejat itu terperangah hampir bersamaan melihat ranumnya memek Nuri dan payudara mulus, kecil dan mungil miliknya dengan puting nya yang sudah memerah mengacung tegang.
Om Burhan mengelus2 memek nya dengan jari kirinya sambil meremas2 gemas payudara kecil milik Nuri. Sedangkan om Jaya bersender dipinggir mobil mengamati mereka sambil merekam dengan hp nya. Nuri hanya bisa terpejam diperlakukan seperti itu. Baru kali ini dia telanjang didepan laki2 selain suaminya membuat dia merasa rendah namun amarahnya yang membuat dia tetap bertahan.
Om Burhan tidak mau menyia2kan kesempatan ini, dia membuka seluruh bajunya dimana dia biasanya hanya memlorotkan celana saja bila sedang ngewe di luar. Dia membidik memek Nuri dengan kontolnya dibimbing oleh tangan kanannya. Setelah pas dia mendorong kontolnya yang agak pendek namun sedikit besar, tenggelam perlahan di dalam memek Nuri yang masih sempit. Nuri mengernyitkan dahi dan giginya beradu, dia menggeleng2kan kepalanya.
“Om..om.om..nnngghhh..stop stop” tangannya mendorong2 dan memukul2 perut om Burhan yang semakin lama semakin maju.
“Uufffshhh..gila sempit banget” ucap om Burhan, kontolnya baru setengah jalan masuk. Dia berhenti.
“Kok berhenti bur?”
“Sempit mampus Jay”
“Hajarlah, biasanya lo kagak ngasih ampun klo makan perawan”
“Sempit nya beda”
“Beda gimana, tapi enak kan?”
“Enak banget, lebih sempit dari memek2 perawan. Uuffhh..gw napas dulu”
Nuri mulai bimbang..
“Om udah om, kayaknya memek saya ga sanggup, om..saya balikin deh semua duitnya”
“Jangan donk, kita udah setengah jalan, udah gitu memek kamu enak banget, gw seumur2 belum pernah ngerasain yang kayak gini”
“Tapi om…”
“Hnngghhh..” om Burhan kembali mendorong kontolnya dengan sekuat tenaga. Memeknya sempit dan keset
Nuri gelagapan, semua sudah terlanjur. Dia harus cari cara..dia mulai menggoyang2kan pantatnya. Selama beberapa saat cara itu berhasil mengurangi rasa sakit di memeknya yang sedang diterobos kontol yang lumayan besar.
“Hnngh” sekali lagi om burhan mendengus, kontolnya berhasil mentok dibantu oleh goyangan pantat Nuri.
Om Burhan lanjut memompa memek Nuri, semakin lama semakin cepat dibarengi oleh goyangan pinggul Nuri. Sekarang Nuri tidak lagi merasa sakit, hanya ada ngilu dan kenikmatan tiada tara tiap kali om Burhan menyodok2 memeknya.
sleb.sleb.slebb.slebb bunyinya sangat indah terdengar.
Om Jaya yang sedari tadi merekam pergumulan mereka pun tidak tahan lalu dia mengeluarkan kontolnya dan mengocok2 sambil menikmati pemandangan indah di depannya, seorang abg di tindih oleh seorang pria paruh baya dengan badan besar dan perut yang buncit benar2 pemandangan yang ironis dan erotis.
“Ahh..nnhh.nnhh..mmhh..nnh..nhh” lenguh Nuri tiap kali kontol besar om Burhan menyodok2 masuk memeknya.
Sudah selang 10 menit om Burhan menyodok2 memek Nuri, dan Nuri sudah diambang batas ketahanan tubuhnya, Nuri sudah mendapatkan orgasme yang pertama di menit ke 6 mengeluarkan cairan orgasme yang cukup membantu dia untuk bertahan dari gempuran kontol besar om Burhan.
Om Jaya segera melangkah mendekat, om burhan seakan mengerti apa yang diinginkan temannya, dia langsung mengangkat tubuh mungil nuri dan telentang sehingga Nuri berada pada posisi cowgirl diatas perut om Burhan. Om Jaya segera melesakkan kontolnya ke mulut kecil Nuri sedangkan dibawah om Burhan menahan pinggang Nuri lalu mulai menaik turunkan tubuh mungil nya dengan mudah.
“Ohk..okh..ohok..nggh” lenguh Nuri sambil sesekali tersedak oleh sodokan kontol om Jaya di mulutnya. Tangannya menyangga tubuhnya dengan bertumpu pada perut om Burhan. Pinggulnya digoyang2kan mengimbangi sodokan om Burhan.
“Oohh.. uuffhh..sshh..gila!” Om Burhan merasakan kenikmatan tiada tara dari goyangan pinggul Nuri..
“Wihh, seenak itu Bur?” Tanya om Jaya penasaran
“Lo coba aja sendiri..oughhh..ssh…ga muncrat tiga menit jago..akkhh
.sshh” om Burhan semakin mempercepat sodokannya, genggaman tangan om Burhan semakin mencengkram dalam di pinggir pinggang Nuri. Nuri pun tidak mau kalah, dia semakin menggila mengaduk2 kontol om Burhan dengan pinggulnya..
“Hnnngghhh…” Om Burhan mengerahkan segala tenaga terakhirnya untuk menyodok2 memek nuri dengan brutal.
“Ahaaakk….mmnnnnhh…aahh…aahhhhh” Nuri teriak melengking namun tidak ada yang mendengar kecuali mereka bertiga.
Crott..crot.croottt.crottt.crotttt
Sperma om Burhan muncrat berulang2 kali di dalam vagina Nuri.
“Ooohhh….mmmhh..” lenguh om burhan melepas peju terakhirnya di dalam memek Nuri.
Dia pun terkapar lemas….
Om Jaya tertegun melihat temannya terkapar seperti habis didera ribuan peluru. Dia memegangi kontolnya di depan wajah Nuri yang kuyu..
Om Jaya tidak tahan lagi, dia segera meraih pangkal lengan Nuri dan mengangkatnya. Nuri yang sudah kehabisan tenaga hanya bisa menjuntai di tangan om Jaya.
Tiba2 om burhan bangkit dan mengangkat sebelah tangan Nuri yang lain sehingga Nuri berdiri seperti boneka tali. Dengan kasar om Jaya melempar Nuri ke atas kap mobil sedannya. Nuri hampir merosot jatuh jika tidak ditahan oleh om Burhan dengan sisa2 tenaga dia yang berhasil dia kumpulkan.
Om Jaya melepas celana panjangnya. Nuri dengan ekor matanya melirik ke belakang, Kontolnya mencuat hitam sehitam kontol
“Nungging!” Hardik om Jaya
Nuri dengan ogah2an menuruti perintahnya. Om Jaya menarik pinggul Nuri keluar dan menekan punggung nya agar melengkung kebawah. Diujung memek Nuri masih terlihat sisa2 peju om Burhan meleleh sedikit kebawah pahanya.
Melihat itu om Jaya semakin bernapsu, dia menggesek2kan kepala kontolnya ke pantat Nuri. Dengan satu gerakan keras maju dia mengamblaskan kontol nya kedalam memek Nuri.
Dukk! Bunyi tubuh Nuri menghantam kap mobil.
“Oowwwhh..!” Nuri memukul2 kecil tangannya kebelakang tanda dia tidak siap mendapatkan hujaman keras tadi.
Kontol om Jaya terbenam sepenuhnya didalam memek Nuri dengan mudah karena sudah dilonggarkan sedikit oleh om Burhan.
Owhhh..fffsshhh..gila, bener kata lo Burhan. Memeknya legit banget”
“Apa gw bilang Jay, bae2 empat menit muncrat luh”
“Ini cabe2an yang paling manteb yang pernah gw rasain Bur” ucap om Jaya seraya mulai menyodok2 pelan memek Nuri.
“Sama, gw jg. Jangan2 nih cabe satu beneran bukan perek, liat tuh ada cincin kawinnya” om Burhan menekan kepala Nuri diatas kap mobil sambil menunjuk tangan kanan Nuri.
Om Jaya segera meraih tangan kanan Nuri dan menjilati serta mengulum2 jari manis Nuri.
“Wah iya..shh..ouh…beneran rasa cincin kawin asli..uuffsshh” om Jaya berbicara sambil menyodok2 memek Nuri dari belakang.
“Sok tau luh Jay…tapi emang kita lagi jackpot, hoki banget dapet yang masih peret legit kayak gini” om Burhan berkata sambil meremas2 susu kecil Nuri dari belakang dengan telapak tangannya yang besar.
“Aahhh..ahh.ahhh.ahh.ahh” desah Nuri tiap kali kontol om Jaya menghantam dinding rahimnya hingga bibir memeknya memerah. Nuri berusaha menggoyangkan pinggulnya.
“Eitss..mau ngapain luh, mau bikin gw cepet muncrat? Enak aja..sshh” ucap om Jaya meñahan goyangan pinggul Nuri dengan kedua tangannya mencengkram pinggang Nuri.
Cengkraman tangan om Jaya sepertinya berbuah hasil, sudah hampir 9 menit dia mampu membendung peju di dalam kantong biji pelernya.
Tanpa sepengetahuan mereka ternyata om Burhan lanjut merekam persetubuhan mereka yang maha dahsyat itu. Om Jaya dengan noraknya melakukan pose victory dengan dua jari kanannya dan pose jempol dengan tangan kirinya menghadap ke kamera hp dia. Dia lupa.
Apa nih? Batinnya, dia merasa kontolnya seperti diblender oleh mesin molen yang maha dahsyat nikmatnya. Dia melirik kebawah..
Pinggulnya..pinggulnya Nuri telah terbebas dari cengkraman tangannya.
Nuri dengan kekuatan terakhirnya mengaduk2 kontol om Jaya. Kedua mata om Jaya melotot terpejam, dia tenggelam dalam badai puting beliung kenikmatan tiada tara, dia pasrah..dia pasrahkan tubuhnya terhempas bebas di dera oleh angin surga yang membawa dia berputar2 tidak karuan dalam alam nikmat.
Tiba2 dalam sekejap kedua mata om Jaya terbelalak, dia sadar untuk sesaat…
Dia mencabut kontolnya lalu menarik rambut Nuri kebawah membanting tubuh kecil nya dengan pelan. Nuri duduk bersimpuh, om Jaya meraih dagu Nuri dengan tangan kanannya yang besar lalu menyodorkan kontolnya ke mulut Nuri.
Nuri menggeleng2 tanda tidak setuju..dia tidak mau mengulum kontol om Jaya lagi.
Om Jaya tidak habis akal, dia mencubit hidung mungil yang sedikit mancung itu. Dengan otomatis Nuri membuka mulutnya untuk bernapas..
Kesempatan ini tidak disia2kan oleh om Jaya dia melesakkan kontolnya dengan cepat
“Ooh..ohh..ooohhhhhhhh….gila cabeeee!” Om jaya meracau tidak karuan.
Tanpa lama pejuh om Jaya yang terbendung seluruhnya tumpah di dalam mulut Nuri, sangat banyak hingga memeleh dan menetes sedikit di dagu Nuri.
Om jaya terjatuh di depan Nuri saking nikmatnya hingga dia menggelepar beberapa kali tak bisa menahan sengatan kenikmatan memek Nuri.
Om Burhan segera mengecek temannya, takut temannya mati terkena serangan jantung.
“Gw pikir lu mati Jay”
Nuri duduk bersimpuh sambil menyeka sisa2 peju di bibir dan memeknya dengan celana dalam dia. Nuri tanpa sengaja menelan sebagian besar peju om Jaya. Dia teringat khasiat peju yang sering jadi guyonan di dalam obrolan cewe2, obat awet muda katanya.
Nuri segera berdiri, mengumpulkan pakaiannya dan memakai lagi celana serta baju dan merapihkan kerudungnya.
Ajaib memang, baru saja digempur dua kontol veteran namun Nuri sudah pulih sebagian tenaganya. Dia ingin segera beranjak pergi dari situ, kebun itu tidak terlalu jauh dari rumahnya hanya sedikit memutar.
“Cabe mau kemana?” Tanya om Burhan, om Jaya pun bangkit hanya setengah sadar.
“Pulang om” ucapnya lirih. Baru dua langkah Nuri segera membalikkan badan. Entah apa yang ada dipikirannya dia mencium bibir om Burhan dan om Jaya. “Cabe nanti kita ngewe lagi ya” ucap om Jaya.
Mereka terlalu lemas untuk membalas. Nuri tersenyum kecil dibalik wajahnya tanpa terlihat oleh mereka.
Nuri pun bergegas pulang dengan berjalan yang terkadang sedikit gontai karena sensasi nikmat di selangkangannya terkadang muncul saat dia menapak batu atau tanah yang tidak rata.
Sisa persetubuhan dia dengan om2 tadi hampir tidak ketahuan, hanya jika orang melihat lebih jeli mereka akan heran kenapa bajunya kusut sekali.
Sesampainya di rumah Nuri melihat ibu mertuanya sedang menyetrika. Setelah beralasan bertemu teman Nuri pun segera ambruk di atas kasurnya tanpa mandi. Dia tidak perduli seandainya si suami mengetahui mulut dan memeknya penuh dengan aroma peju yang khas, terlebih di dalam kantongnya terdapat uang satu juta rupiah dalam lembaran merah. Suaminya belum pulang jam 10.30 malam dan dia sudah tidak perduli. Pagi2 sekali Nuri terbangun dan mendapati suaminya sedang tertidur pulas. Nuri pun segera ke kamar mandi untuk membersihkan sisa2 pertempuran semalam.
Begitu cerita Nuri ke gw saat kami sedang bermanja2 di ranjang menunggu ronde kedua.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,