Cerita dewasa: Aku lampiaskan nafsuku pada suami anakku

Suara ketukan berkali-kali dan nyaring membuat Ceu Karti terbangun. Jaka masih ada di pelukannya dalam kondisi telanjang bulat sama seperti dirinya. Ceu Karti menutupi tubuhnya montoknya yg penuh noda peju dgn kain kebaya lalu beranjak ke luar kamar dan menuju pintu depan.
“Esih! Ngapain kamu ke sini?” Ceu Karti kaget melihat adiknya yg berpakaian ketat itu.
“Ihh teteh! Masa Esih ga boleh ke rumah kita semasa kecil?”
“Iya boleh sih… Tapi tumben kamu ke sini mau ngapain?”
“Ya iseng aja Esih kangen rumah ini. Tadi ke rumah teteh mau minta jengkol tapi teteh ga ada. Yawdh Esih ke sini aj tadinya mau ngambil jengkol di belakang rumah kita ini tapi masih blm berbuah…”
“Kamu sejak kapan ada di kebun belakang?”
Ceu Karti menjadi agak panik,
“Udah lama sih …ada setengah jam…”
“Ohhhh…. Syukurlah …” Ceu Karti lega, seingat dia tadi dia tertidur sejak 2 jam yg lalu setelah lelah digenjot sang menantu.
“Lho….apanya yg syukurlah teh?”
“Ohhh nggaaa…. ga apa-apa ” Ceu Karti agak panik. Ia berpikir apakah Esih adiknya menduga atau melihat sesuatu …
“Yawdh. Teteh mau ke kamar dl ya, msh ngantuk …”
“Ehh… Teteh koq cuma pake kemben? Teteh lg ngapain?”
“Eh tadi lg nyuci…”
“Nyuci? Koq ga di rumah? Trs koq tadi aku ga denger org nyuci? Trs bukannya teteh masih ngantuk?”
“Eh…. Udah ah! Tadi nyuci trs ngantuk mau tidur. Teteh pusing ah!”
Ceu Karti buru-buru masuk ke kamar. Ia tidak mau ngobrol lebih lama dgn adiknya yg bahenol itu. Ia masih ingin tidur sambil memeluk menantunya yg gagah perkasa. Tak lupa Ceu Karti mengunci pintu. Setelah itu ia melepas kebaya yang melilit tubuhnya dari dada sampai paha. Ceu Karti menaiki ranjang lalu menumpangkan pahanya di atas pinggang Jaka. Ceu Karti mencium bibir Jaka. Jari Ceu Karti meraih batang kontol Jaka yg tertidur namun berukuran besar itu.

Sementara di ruang tengah Ceu Esih mengendap-endap menuju kamar yang dimasuki Ceu Karti.
“Huhh! Dasar awewe gatel! Jangan kau kira kau bisa menipuku! Pasti si Jaka ada di kamar itu. Pasti si teteh habis ngentot sm si Jaka! Nyuci apanya?? Nyuci kontol pake memek??”
Ceu Esih mengusap-usap memeknya dari balik leggingnya
“Uhhh! Makin gatel memek aing! Jakaa Jakaaa …. Dasar menantu bejat! Mertua sendiri dientot?? Koq ngga ngentot aing sihhhh…??”
“Ih memek aing udah anget dan becek gini cuman ngebayangin kontol si Jaka! Punya teteh serakah amat! Kontol enak dipake sendiri! Dasar Kaka ga tau diri!
Keterlaluan kamu Teh Karti! Suami anak sendiri digenjot!”
Ceu Esih menempelkan telinga di daun pintu sambil jarinya mengorek memeknya yang menggembung tercetak di celana leggingnya.
“Hmmm….apa aku gedor aja ya? Sepertinya benar si Jaka ada di dalam!”
Tok
Tok
Tok
Teteeeh..!
Teteeeh….!
“Buka teeh…. Esih mau ambil barang Esih di dalam!”

Jaka terbangun akibat teriakan Ceu Esih. Saat terbangun di depan matanya terpampang bongkahan besar montok dengan anus yang sedikit berambut dan di bawahnya terdapat gundukan setangkup telapak tangan yang dipenuhi rambut lebat yang di kanan kiri belahannya terdapat gelambir tebal berwarna merah kehitaman dan meneteskan cairan kental.
Sementara di selangkangannya Jaka merasakan batang kontolnya berada di dalam lubang hangat dan ujung kontolnya dijilati lidah basah.
Jaka tidak peduli dengan teriakan bibi istrinya itu. Ia malah melumat gundukan berambut lebat di atas wajahnya dan kedua tangannya meremas dua bongkahan montok sekel.
“Aaaahhhhh…..!” Spontan Ceu Karti menjerit begitu mulut Jaka melahap memek beceknya. Apalagi sesekali lidah menantunya itu menusuk ke lubang memeknya lalu bergantian menusuk lubang anusnya
“Aaahhhh….enaaakkk….!”

Sementara di luar kamar,
“Tuh..kaaan…! Bener mereka lagi ngentot!”
Ceu Esih panas dingin membayangkan pergumulan kakaknya dgn Jaka.
Ceu Esih ke luar rumah lalu berputar ke arah jendela. Namun jendela tertutup. Ceu Esih celingak-celinguk mencari sesuatu.

Brrukkk!
Ceu Esih berhasil masuk ke dalam kamar melalui jendela yang ia congkel.
Lalu ia menoleh ke ranjang
“Oohhhhh….aduh Gusti….!” Ceu Esih ternganga. Ia melotot melihat kontol Jaka yang sedang dikocok oleh Ceu Karti kakaknya. Sementara kepala kontol Jaka tenggelam dalam mulut Ceu Karti.
“Edaannnn….gede pisaann!”
Ceu Karti menoleh ke depan,
“Esiih..???”
“Esihhh…. ngapain kamu di sini?!!” Ceu Karti terkejut dgn kemunculan adiknya di saat ia sedang menikmati kerasnya batang kontol sang menantu. Sementara Jaka tak peduli dgn situasi yg terjadi. Ia tetap menjilati memek dan anus mertuanya.
“Ehhh…teteh yg ngapain?? Ngisep kontol suami anak teteh sendiri?!!”
“Ehhh….teteh….”
“Ehh apaan ..? Ga nyangka ya? Kepergok adik sendiri saat teteh mau ngentot menantu teteh?”
Ceu Esih melorotkan legging dan celana dalamnya. Nampak memek gemoynya sudah basah kuyup. Ceu Esih mendekati ranjang.
“Eeeh…. Esih kamu mau ngapain?” Ceu Karti gugup dan bingung melihat adiknya mendekatinya.
Ceu Esih menaiki ranjang lalu mendekati kakaknya.
Saat wajah mereka sudah berhadapan hanya terpisah 5 cm, Ceu Esih menatap wajah kakaknya yang bengong,
“Aku mau ini teh!”
“Aah…..!”
Ceu Karti baru sadar saat adiknya meringis nikmat. Ceu Karti melihat ke arah kontol Jaka. Ia melotot.
Esih sudah mengangkangi selangkangan Jaka dan tangan adiknya itu menarik batang kontol Jaka dan mengarahkan ke bibir memek.
“Aaah……gede banget……!”
Blesssss!
Ceu Esih munurunkan pantatnya sehingga kontol Jaka mulai tertelan memeknya yang hangat dan becek.
“Ooohhhhh…ahhhh…!” Refleks Jaka mengerang nikmat. Kontolnya dijepit dengan kuat dan merasakan dinding vagina yang hangat dan basah.

Ceu Karti melongo.
Ia tak percaya, dirinya kepergok ngentot oleh adiknya sendiri dan kini adiknya malah merebut kontol siap tempur yang sejak tadi ia kocok.

Author: admin