Cerita Dewasa Kenikmatan Meniduri Mirna istri Polisi – Pada awal kisah ini terjadi ketika aku sedang melakukan liburan ke luar kota dan sialnya kena tilang oleh pak polisi yang sangat tampan dan seksi. Aku sangat menyukai pergi dgn menggunakan mobil, terutama untuk daerah daerah yg belum pernah aku kunjungi dgn demikian aku dapat melihat banyak pemandangan alam serta juga untuk menjaga stamina tubuh. Karena dgn berkendaraan jarak jauh, pastilah dibutuhkan stamina yg tinggi dan ini aku sukai. Ada lagi hal hal kecil yg aku sukai karena dgn berkendaraan seorang diri, kadang kadang aku bisa mendapat rejeki berupa perempuan cantik yg kerap kali kutemui diperjalanan.
Hal ini aku alami ketika suatu hari aku pergi ke Semarang dgn mengendarai Mercedesku, semuanya berjalan dgn lancar, aku sempat mampir dibanyak tempat untuk sekedar bersantai dan menikmati pemandangan alam. Tetapi tanpa diduga disatu jalan pintas ditengah hutan yg aku sendiri kurang mengenal, aku terjebak pohon roboh.
Aku jadi kuatir, karena kota terakhir yg aku lewati sekitar 54 km dibelakangku, padahal saat itu hari sudah agak sore, dgn kesal aku keluar dari mobil dan menunggu sebentar, aku sudah hampir memutuskan untuk kembali kekota Pekalongan ketika kulihat ada sepeda motor datang menghampiriku. Aku segera melambai lambaikan tangan memintanya berhenti.
Ternyata penumpangnya adalah seorang pria dan wanita, si pria seorang laki laki dgn tubuh tinggi besar berkumis melintang dan wajah yg kasar sekali, rupanya adalah seorang polisi hutan, hal ini kulihat dari seragamnya, yg membuat aku berdebar adalah perempuannya. Si perempuan benar benar menarik, badannya montok, tinggi besar, berkulit putih bersih dan wajah yg menarik sekali. Hidung mancung, mata yg bulat dan bibir penuh menampilkan sensualitas seorang wanita.
Si pria dgn tersenyum senyum yg aku lihat memuakkan sekali menanyakan apa keperluanku, kukatakan apa dia bisa membantu menyingkirkan pohon yg roboh itu, kukatakan kalau aku mau bayar berapa saja asal pohon dapat disingkirkan dan aku dapat meneruskan perjalanan.
dgn wajah yg dibuat sesopan mungkin dia menyatakan bahwa dia sanggup untuk mencari orang untuk meminggirkan pohon tersebut. Mendengar itu aku langsung mengeluarkan uang 200 ribu untuk kuberikan padanya.Kukatakan bahwa itu untuk uang muka, nanti kalau pohonnya sudah minggir akan aku beri lagi.
Menerima uang itu dia segera bertindak, disuruhnya perempuan cantik yg rupanya isterinya itu untuk menunggu dan dia segera pergi dgn sepeda motornya. Aku bersorak girang karena ditinggal berdua dgn perempuan secantik ini ditengah hutan sepi, tetapi aku tak berani semberono karena aku belum mengerti bagaimana perempuan ini.
Ternyata Mirna nama isteri polisi hutan itu gampang diajak bicara bahkan sedikit genit, apalagi ketika kutanya hal yg agak agak berbau porno, berkali kali dia tertawa terkikik mendengar perkataanku. photomemek.com Aku benar benar suka dgn perempuan ini, giginya putih dan rata sekali, susunya besar sekali, karena kuperhatikan dari tempat dudukku, susunya yg putih itu kelihatan menonjol sekali.
Suasana yg sepi membuat nafsuku jadi naik keotak dan ingin melakukan persetubuhan dgnnya, Pen*sku juga ngaceng tapi aku masih kuatir kalau Mirna menolak. Akhirnya tanpa pikir panjang aku pura pura kencing dipohon dekat mobilku, aku yakin kalau dia memperhatikan aku, karena cara kencingku sengaja
sedikit kuarahkan padanya.Benar saja Mirna tertawa melihat Pen*sku dan dia melengos, melihat reaksinya itu aku makin berani, secara sengaja aku mendekati dia sementara Pen*sku yg ngaceng masih kukeluarkan dari celana. “Apa punya suamimu sebesar ini Nar ?” tanyaku penuh nafsu karena ingin melakukan persetubuhan dgnnya.
Mirna mendorong badanku sambil berkata “Lebih besar lagi, sana Pak, nanti ada yg lihat lho !” Aku tertawa sambil memasukkan Pen*sku, aku menganggap kata katanya tadi itu hanya omong kosong, aku yakin dia juga suka dgnku, hanya mungkin dia masih takut kalau ketahuan suaminya yg memang wajahnya galak dan licik itu.
Dalam hati aku sudah memutuskan untuk malam ini bermalam dirumahnya saja, karena aku benar benar ingin melakukan persetubuhan dgn tubuh Mirna yg montok itu. Rupanya keberuntungan masih berpihak kepadaku, karena ternyata ketika dedy suami Mirna kembali, dia belum menemukan cukup orang untuk memindahkan pohon itu, mungkin agak malam baru ada cukup banyak orang.
dgn nekad aku bertanya apakah aku bisa bermalam saja dirumahnya agar besok pagi bisa melanjutkan perjalanan Seperti yg kuduga, dgn senang hati dedy mengajak aku kerumahnya, aku menarik nafas lega, ketika aku menoleh ke Mirna, Mirna yg berdiri dibelakang suaminya tersenyum mendengar aku akan bermalam dirumahnya, semoga aku dapat melakukan persetubuhan dgnnya.
Kukeluarkan lagi uang 200 ribu dan kuberikan pada Mirna dgn pesan untuk belanjanya. Mirna ragu ragu menerima, tetapi aku paksa saja. dedy sangat senang, dia terus tersenyum dan berbicara panjang lebar, tetapi tak bisa menghilangkan kesan kejam dan licik dari wajahnya. Aku sendiri sempat heran, kenapa orang secantik Mirna bisa dikawin pria seperti dedy ini.
Kuiikuti sepeda motor dedy yg bergoncengan dgn Mirna untuk menuju rumahnya, ternyata rumah mereka agak jauh ditengah hutan jati yg menjadi tanggung jawab dedy sebagai polisi hutan. Rumahnya cukup besar tetapi masih terbuat dari bambu, dikelilingi oleh pohon jati yg besar.
Meskipun terpencil, ternyata rumah itu memiliki tenaga listrik yg berasal dari diesel kecil. Menurut dedy tenaga listrik diperlukan untuk komunikasinya dgn pusat pengawasan hutan di Semarang. Aku mendapat kamar yg kecil dgn dinding dari bambu, tetapi keadaan kamar itu cukup rapi dan bersih.
Ketika aku dan dedy sedang berbincang, kulihat Mirna lewat dgn hanya memakai sarung yg menutupi buah dadanya, aku menelan ludah melihat kemulusan pundaknya serta susunya yg menyembul keluar dari balik sarung itu, aku pura pura tak memperhatikannya, karena aku kuatir kalau dedy jadi curiga kepadaku.
Aku terus mengharap agar dedy mau keluar sebentar agar aku bisa mencari alasan untuk mengintai Mirna yg sedang mandi tetapi dedy terus saja berbicara tanpa henti. Akhirnya aku jadi bosan dan putus asa, aku memperkirakan bahwa tak mungkin aku dapat menikmati tubuh Mirna karena suasananya yg tak memungkinkan ini. Sampai Mirna masuk kembali setelah dari kamar mandi, aku masih terus bercakap dgn dedy.
Mirna kuperhatikan sedang mempersiapkan makan malam untuk kami. Makan malam sederhana sekali tetapi Mirna rupanya pandai memasak dan lagi pula dia ingin menjamuku sehingga segala persediaan makanan dikeluarkan. Selesai makan aku segera minta permisi untuk tidur.
Rupanya kamarku bersebelahan dgn kamar Mirna dan dedy, karena tadi kulihat Mirna keluar masuk kekamar
sebelah begitu juga dgn dedy. Setelah kurapatkan pintu aku duduk diatas tempat tidur sambil melamun, saat itulah pandanganku tertambat pada sebuah lubang kecil didinding bambu pembatas kamarku dan kamar dedy, letaknya agak tinggi sehingga aku harus mencari kursi untuk memanjat.Setelah aku yakin bahwa pintu kamarku telah terkunci rapat, barulah aku berani mengintai kekamar sebelah, aku jadi berdebar debar, karena aku bisa melihat pemandangan dikamar sebelah dgn sangat leluasa sekali, aku dapat melihat tempat tidur mereka dan semua bagian kamar itu tanpa ada yg tersisa.
Kubaygkan seandainya nanti Mirna berganti pakaian atau apa dikamar itu, pasti aku dapat melihatnya dgn jelas. Kuperhatikan Mirna dan dedy masih bercakap cakap diluar, kadang kadang kudengar tertawa Mirna yg merangsang, mungkin mereka sedang bercumbu, agar mereka tak curiga kalau aku tak tidur, maka aku sengaja mematikan lampu kamarku.
Tak lama kemudian kudengar pintu kamar dedy dibuka dan langkah kaki memasukinya, aku segera berjingkat menaiki kursiku dan mengintai, kulihat Mirna didalam kamar sendirian, entah dimana dedy, tetapi tak lama kemudian dedy masuk kekamar dan menyusul Mirna yg sudah berbaring diatas tempat tidur itu. dedy kulihat merangkul Mirna dan berbisik bisik. Setelah itu keduanya bangkit dari berbaringnya dan sama sama membuka pakaiannya, hatiku berdebar keras. Seperti yg kuduga, mereka akan bersetubuh dan aku dapat melihat adegan persetubuhan !
Tubuh Mirna yg telanjang bulat betul betul membuat liurku bertetesan, mulus dan montok sekali, susunya seperti semangka dgn pentil yg kecil sekali sementara perutnya langsing dgn selangkangan yg penuh oleh jembut hitam keriting. Tetapi yg paling membuat aku takjub adalah dedy ! Pen*s dedy benar benar hebat, panjangnya melebihi panjang Pen*sku ditambah lagi dgn ujungnya yg membengkak seperti jamur besar sekali.
Aku membaygkan betapa leganya Mirna merasakan tusukan Pen*s sebesar itu. Dasar orang desa, setelah sama sama telanjang, Mirna langsung tidur mengangkang sambil tangannya merentangkan liang nonoknya sendiri, dedypun langsung menindih Mirna dan menuntun Pen*snya keliang nonok Mirna.
Aku melotot melihat nonok Mirna yg merah tua menganga menanti Pen*s dedy, begitu Pen*s dedy masuk kedalam liangnya, Mirna langsung mengangkat kedua kakinya tinggi tinggi sambil direntangkan lebar lebar, rupanya dia juga merasa kalau Pen*s suaminya terlalu gede. dgn sangat cepat dedy menggerak gerakkan pantatnya maju mundur sementara Mirna dgn cepat pula memutar mutar pantatnya mengimbangi gerakan dedy !
Suara Mirna yg merintih rintih membuat aku jadi makin bernafsu, Pen*sku rasanya tak tahan ingin mencari nonok untuk kusetubuhi, tetapi sungguh sial nasibku, ditengah hutan tanpa nonok, aku justru harus menyaksikan adegan persetubuhan yg seperti ini. dedy dgn kasar terus merojok nonok Mirna sambil mulutnya menciumi susu Mirna, tiba tiba saja dedy melenguh seperti kerbau yg digorok dan gerakan pantatnya mengejang ngejang.
Aku yakin kalau dedy sudah memuntahkan air maninya. Setelah berdiam diri beberapa saat, dedy langsung menggulingkan dirinya kesamping sehingga Pen*snya yg sekarang sudah mengkerut itu tampak menjijikkan karena penuh dgn lendir air maninya.
Kuperhatikan wajah Mirna ternyata tak sedikitpun terlihat kepuasan diwajah itu, justru yg terlihat adalah rasa kecewa, rupanya Mirna belum berhasil mencapai kepuasannya sementara dedy sudah loyo. Mirna berbaring terlentang dgn kakinya terkuak lebar menampakkan nonoknya yg
berkilau karena lendir dari Pen*s dedy, tangannya diam diam menggosok gosok susunya.dedy sendiri, tampaknya tak perduli dgn isterinya, ia menarik selimut dan langsung tidur dgn membelakangi Mirna.,,,,,,,,,,,,,,,