Cerita Dewasa Memek Lina Anak Teman Ibuku – Aku biasa masuk kampus di hari jumat hingga minggu sy pulang dirumah, waktu lagi nyantai nyantai ibu memanggilku selekasnya sy beranjak serta menjumpai beliau nyatanya sy diminta untuk mengantar berkas pada rekan arisannya segera saja sy pergi lantaran cuaca waktu itu mendung lantaran sy telah tau tempatnya tak jauh dari rumahku, sesampainya di sana sy lihat rumah yg besar serta menawan.
Sy selekasnya menekan bel di pintu pagar rumah itu. Tak sebagian lama keluarlah seseorang gadis manis yg menggunakan kaos bergambar tweety kedodoran hingga tak tampak bahwa gadis itu menggunakan celana, meskipun pada akhirnya sy lihat dia menggunakan celana pendek.
Secara singkat sy selekasnya ajukan pertanyaan perihal kehadiran rekan ibu sy.
“Hmm.., sorry nih, Ibu Susinya ada?, sy membawa kiriman untuk beliau”, tanyaku.
“Wah lagi pergi tuh, Kak.., Kakak siapa ya? ”, tanyanya lagi.
“Oh sy anaknya Ibu Manda”, jawabku.
Mendadak cuaca mendung serta mulai gerimis.
Hingga gadis manis itu mempersilakan sy masuk dulu.
“Kakak nganterin apaan sih? ”, tanyanya
“Wah.., tdk tahu tuh sepertinya sih berkas-berkas”, jawabku sembari mengikutinya ke tempat tinggalnya.
“Memang sih tadi Ibu titip pesen jika kelak ada orang yg nganterin barang buat Ibu.., namun sy tdk nygka jika yg nganter cowo cakep! ”, tuturnya sembari tersenyum simpul.
Mendengar pernyataan itu sy jadi salah tingkah. Waktu sy masuk ruangan tengah rumah itu, sy menjumpai seseorang gadis manis lagi yg tengah asik nonton TV, namun lihat kami masuk ia seperti gugup serta mematikan TV yg dilihatnya.
“Ehmm.., Lin siapa sih? ”, bertanya gadis itu.
“Oh iya sy Lina serta itu rekanku Awal, kakak ini yg nganterin pesanan mamaku.. ”, jawab gadis yg memiliki rumah yg nyatanya bernama Lina.
“Eh iya nama gue Ian”, jawabku.
Selang beberapa saat sy dipersilakan duduk oleh Lina. Sy selekasnya mencari posisi paling dekat untuk duduk, mendadak waktu sy mengangkat bantal yg ada diatas kursi yg bakal sy menempati sy temukan suatu VCD porno yg selekasnya kuletakkan di sebelahku sembari sy berkata,
“Eh.., jika ini mempunyai anda nyimpannya yg bener kelak ketahuan lho”.
Dgn gugup Lina selekasnya menyembunyikan VCD tersebut di kolong kursinya, lantas selekasnya menyalakan TV yg nyatanya tengah menaygkan adegan 2 orang pasangan yg tengah bersetubuh.
Lantaran cemas Lina tdk bisa ganti gambar yg ada. Untuk menenangkannya tanpa ada memikirkan sy mendadak nyeletuk.
“Emang kalian lagi nonton begini tdk ada yg tahu? ”.
Dgn muka memerah lantaran malu mereka menjawab dgn cara berbarengan namun tak kompak hingga tampak begitu paniknya mereka.
“Ehh.., kita lagi buat pekerjaan biologi perihal reproduksi manusia”, jawab Lina sekenanya. Bisa kulihat mimik mukanya yg ketakutan lantaran ia duduk pas di sampingku.
“Tugas biologi?, emangnya kalian ini kelas berapakah sih? ”, tanyaku lagi.
“Kita telah kelas 3 SMP kok! ”, jawab Awal.
Sy cuma mengangguk sinyal sepakat saja dgn argumen mereka.
“Kenapa kalian tdk cari jenis asli atau dari buku kedokteran? ”, tanyaku.
“Emang cari di mana Kak? ”,
“Hi.., hi.., hi.., siapa saja.., jika gue jadi jenisnya mo dibayar berapakah? ”, tanyaku becanda.
“Emang kakak ingin jadi jenis kita? ”, tanyanya.
Mendengar pertanyaan itu giliran sy sebagai gugup. “Siapa takut! ”, jawabku nekat.
Nyatanya, tak tahu lantaran mereka telah ‘horny’ dikarenakan film BF yg mereka lihat itu, Lina selekasnya mendekatiku dgn malu-malu.
“Sorry Kak bisa ya ‘itunya’ kakak Lina pinjem”, bisiknya.
Dgn jantung yg berdegup kencang sy membiarkan Lina mulai buka retsleting celanaku serta tampak k0ntolku yg masih tetap tergeletak lemas.
“Hmm.., emangnya orang rumah anda pada pulang jam berapakah? ”, tanyaku kurangi degup jantungku.
Tanpa ada dijawab Lina cuma memegangi k0ntolku yg mulai menegang.
“Kak, jika cowok berdiri itu seperti gini ya? ”, tanyanya.
“Wah segini sih belum apa-apa”, jawabku.
“Coba anda raba serta elus-elus terus”, jawabku.
“Kalo di film kok sepertinya diremas-remas selalu jg dimasukin mulut namanya apa sih? ”, tanyanya lagi. Kemelut k0ntolku nyaris meraih optimal.
“Nah ukuran segini umumnya cowok mulai bisa mengawali untuk bersetubuh, bagaimana jika saat ini sy kasih tahu perihal alat kelamin wanita, Emm.., memek namanya”, mintaku.
Tanpa ada banyak bertanya nyatanya Lina selekasnya melepas celananya hingga tampak memeknya yg masih tetap ditutupi bulu-bulu halus, Lina duduk di sampingku hingga dgn gampang sy mengelus-elus bibir memeknya serta mulai memainkan clitorisnya.
“Ahh.., geli.., Kak.., ahh.., mm.. ”, rintihnya dgn mata yg terpejam.
“Ini yg namanya clitoris pada cewek (tanpa ada melepas jariku dari clitorisnya) nikmat kan jika sy beginiin”, tanyaku lagi.
Serta dijawab dgn anggukan kecil. Mendadak Awal yg telah telanjang bulat memasukkan k0ntolku ke mulutnya.
“Kok anda sdh mengetahui caranya”, tanyaku ke Awal.
“Kan nyontoh yg di film”, jawabnya.
Mendadak berlangsung gigitan kecil di k0ntolku, namun kubiarkan saja serta mengarahkan tangan kiriku ke memeknya sembari kuciumi serta kujilati memek Lina. Memek Lina mulai dibasahi oleh lendir-lendir pelumas yg meleleh keluar.
Mendadak Lina membisiku,
“Kak ajarin bersetubuh dong..? ”.
“Wah boleh”, jawabku sembari mencabut k0ntolku dari mulut Awal.
“Tapi akan sedikit sakit pertamanya, Lin. Anda tahan yah.. ”, bisikku.
Sy mengangkangkan pahanya serta memainkan jariku di lubang memeknya supaya membiasakan memek yg masih tetap perawan itu.
Serta sy pelan-pelan mulai menusukkan k0ntolku ke liang memek Lina, walaupun susahnya 1/2 mati lantaran pasti masih tetap perawan.
Saat bakal masuk sy selekasnya mengecup bibirnya,
“Tahan ya syng.. ”
Ancua“Aduh.., sakit.. ”, teriaknya.
Kubiarkan k0ntolku didalam memeknya, sebagian menit baru kumulai gerakan pantatku hingga k0ntolku bergerak masuk serta keluar, mulai tampak begitu menikmatinya Lina bakal pengalaman pertamanya.
“Masih sakit tdk, Lin”, tanyaku.
“mmmm.., tdk.., ahhh.., ahhh.., uhhh.., geli Kak”. Nyaris setengah jam kami bersetubuh serta Lina mulai meraih klimaksnya lantaran merasa memeknya basah oleh lendir.
“Kak Lina pingin pipis! ”, tanyanya.
“Jangan ditahan keluarin aja”, jawabku
“Ah.., ahh.., emm.., e.. mm”, merasa otot memeknya menegang serta meremas k0ntolku.
“Nah Lin anda sepertinya telah merasakan ejakulasi tuh”.
Sy merebahkan badan Astid di sampingku serta
“Sini anda ingin tdk? ”, tanyaku.
Tanpa ada banyak bertanya Awal selekasnya bergerak mendekatiku, kuhampiri dia serta selekasnya mengangkat kaki kirinya serta kumasukkan k0ntolku ke memeknya serta nampaknya ia menahan sakit waktu terima hunjaman k0ntolku di lubang memeknya sembari memejamkan matanya rapat-rapat, namun demikian lama sy mengocokkan k0ntolku di memeknya mulai ia merintih keenakan.
Sy selalu mengerjakannya sembari berdiri bersender ke tembok.
“aahh.., Kak.., Awal.., Lina”, jeritnya serta mendadak melemas, ia telah kelur jg pikirku.
Sy bopong gadis itu ke kursi serta rupanya Lina telah di belakangku serta menyuruhku duduk serta memasukkan k0ntolku ke memeknya dgn diarahkan tangannya.
Sy sdh bertukar tempat serta style, yg seluruhnya Lina yg memerintahkan sesuai sama adegan di film hingga pada akhirnya Lina memberitahuku bahwa ia bakal keluar.
“Lin tahan yah.., aku jg udah mau selesai nih.., ahh.., aahh.., creeet.., creeett.., creeet”, aku muntahkan beberapa cairan maniku di dalam memeknya dan sisanya aku semprotkan di perutnya.
“Enak.., yah Kak.., hanget deh memekku.., hmm.., ini sperma kamu?”, bisiknya dan kujawab dgn ciuman di bibirnya sambil kubelai seluruh tubuh halusnya.
Setelah itu kami mandi membersihkan diri bersama-sama sambil kuraba permukaan payudara Lina yg kira-kira berukuran cukup besar untuk gadis seusianya, karena terangsang mereka menyerangku dan memulai permainan baru yg di sponsori gadis-gadis manis ini, yg rupanya mereka telah cepat belajar.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,