Cerita Sex Gelombang Panas Hasratku Yang Dalam

Author:

 

Ratna cukup cantik dan menarik, usianya 27 tahun, setahun lebih muda dariku. Suaminya adalah seorang pengusaha muda yang cukup sukses di bidangnya, sebut saja Iksan namanya. Aku pernah mendapat kiriman foto mereka berdua yang sudah 3 tahun married namun belum juga dikarunia anak.

Usia Iksan saat ini 30 tahun, mereka tinggal di sebuah rumah mewah di kawasan Bintaro. Ratna sering mengundangku ke Jakarta, bahkan menawarkan untuk menginap di rumahnya. Aku sebenarnya ingin juga ke Jakarta, namun mengingat kehidupanku juga agak sedikit paspasan, lagi pula aku banyak pasien di luar tugasku di Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Oh ya, bagi yang belum mengenalku, namaku adalah Natalia yang saat ini berusia 28 tahun. Tubuhku sexy dan tinggi semampai, 170 cm tinggiku, cukup tinggi untuk ukuran seorang wanita. Terus terang banyak cowok yang menaksirku, namun aku masih ingin bebas dan masih ingin sendirian saja. Agen Maxbet

Namun bukan berarti aku masih gadis, bisa diikuti di ceritaku sebelumnya. Caranya mudah, pilih salah satu ceritaku di sumbercerita.com yang anda kenal, di sebelah kiri tampilannya, ada beberapa kolom, satu diantaranya berisi daftar judul kisahkisahku, pilih salah satu dan klik, selamat mengikutinya.

Aku bekerja di KBS sebenarnya hanya demi meningkatkan pengalamanku saja karena kalau dihitung dengan jerih payah dan pengorbananku di sana, rasanya sangat tidak sepadan. Setiap bulan aku hanya mendapatkan 300 ribu rupiah hanya sebagai pengganti uang transport.

Namun semua jerih payahku sering kali tidak dihargai oleh para seniorku sesama dokter hewan di KBS. Pada suatu ketika aku pernah benarbenar dibuat kesal oleh mereka yang nota bene lebih senior dariku dan bergaji puluhan kali lipat daripada yang kuterima selama ini hingga aku mogok masuk kerja, namun karena sudah terbiasa setiap pagi datang ke KBS hingga sore, maka diam di rumah saja juga membuatku stress.

Kembali ke ceritaku, isengiseng kukontak Ratna melalui SMS. Kuceritakan apa yang terjadi padaku saat ini. Ratna dengan penuh perhatian menawarkanku untuk libur beberapa hari di Jakarta. Ratna juga menawarkan agar aku menginap di rumahnya saja agar dapat berhemat dan dapat mengobrol sepanjang hari.

Kupikirpikir apa salahnya jika kusetujui usul dan saran Ratna itu? Akhirnya kuputuskan untuk berangkat ke Jakarta. Aku pun berangkat dengan pesawat terbang dan Ratna berjanji akan menjemputku di Bandara Soekarno Hatta.

Setiba di Jakarta, ternyata Ratna benarbenar telah menungguku di pintu kedatangan. Ratna tidak sendiri, dia didampingi oleh Iksan suaminya. Tak lama kemudian kami pun sudah berada di atas mobil mewahnya menuju rumah mereka di Bintaro. Iksan duduk di depan bersama sopir, sedangkan aku dengan Ratna duduk di belakang.

Di tengah perjalanan kami mengobrol banyak sekali tentang keadIksan kami. Terus terang selama ini kami hanya berkomunikasi melalui email maupun telepon saja, kami belum pernah saling bertatap muka. Ternyata Ratna membaca kisahku bukan sendirian saja, terkadang dia juga mengajak suaminya untuk ikut membaca kisahkisahku.

Hal ini tentunya membuatku sedikit malu saat mengetahui bahwa kisahku yang sejujurnya telah dibaca pula oleh sosok ganteng suami Ratna. Aku sempat salah tingkah juga di mobil, namun untungnya posisiku duduk di belakang sehingga Iksan tidak tahu akan bentuk rona wajahku yang saat itu sedikit memerah karena malu.

Tanpa terasa kami pun telah sampai di depan rumah Ratna yang menurutku sangat besar dan mewah. Mereka dengan ramah mengajakku masuk serta menunjukkan kamar untukku. Sebuah kamar yang memang disiapkan untuk tamutamu atau saudara mereka yang datang dari jauh untuk menginap. Kamarnya sungguh mewah bagiku, tak kalah dengan hotelhotel berbintang 5 layaknya.

Aku sangat mengagumi interior kamar yang kutempati, kamar mandi yang ada di dalamnya juga cukup luas dan mewah. Boleh dibilang sangat luas bila dibandingkan dengan kamar mandi pada umumnya. Kamar mandinya model terbuka atasannya, hampir tanpa atap kecuali di bagian tertentu saja dan ada seperangkat sofa di sana, pokoknya mewah sekali.

Kulucuti semua pakaianku dan aku pun mandi. Segar sekali rasanya saat aku merendamkan tubuh molekku ke dalam bathtub yang luas. Ukuran bathtubnya dua kali lebih besar daripada ukuran bathtub di rumahku.

Selesai mandi, kukeringkan badanku dan kukenakan kimono yang tersedia di dalam kamar mandi. Model kimononya pendek sekali, apa lagi ditambah dengan postur tubuhku yang tinggi hingga saat kukenakan, ujung kimono ini tepat berada di pangkal pahaku dan dari belakang, bagian belahan pantatku dapat terlihat dengan jelas dan dari depan juga bisa tampak dengan jelas belahan bibir vaginaku.

Kudengar pintu kamar diketuk dari luar. Kubuka pintu sedikit sambil menyembunyikan badanku di balik pintu. Kulongok keluar, ternyata Ratna.

Ayo masuk! ajakku.
Udah selesai mandi ya? tanya Ratna padaku sambil langsung masuk ke kamar.

Ratna langsung duduk di pinggiran tempat tidur sambil matanya memandang bagian bawah kimono yang kukenakan.

Wah! Bodymu memang sexy dan menggairahkan Lia, kata Ratna sambil bangkit menghampiriku.

Ratna serta merta mengelus pantatku hingga bagian dalam pahaku bagian belakang. See.. Eerr! Aku merasa merinding sekali, terus terang aku belum pernah merasakan bagian sensitif tubuhku disentuh oleh sesama kaumku.

Sambil terus mengelus bagian belakang selangkanganku, tangan kiri Ratna menyingkap kimono yang kukenakan hingga bagian depan vaginaku terpampang jelas sekali dengan bulubulu kemaluanku yang lembut menempel dan menyeruak ke atas. Agen Judi Maxbet Terpercaya

Ini mungkin membuat Ratna gemas dan tidak tahan untuk tidak merabanya. Jari tangan kiri Ratna langsung menyusup ke dalam belahan vaginaku. Mendapat serangan yang tibatiba seperti ini, mau tidak mau aku menjadi horny. Sentuhan yang tadinya menurutku menjijikkan kini berubah menjadi sentuhan kenikmatan.

Oo.. Ooh! Na, gila kamu, aku kegelian nich, kataku lirih.

Lalu Ratna mendorongku ke tempat tidur hingga aku sedikit terjengkang dan telentang di tempat tidur. Ratna menarik tali pengikat kimonoku sehingga bagian depan tubuhku terbuka lebar menantang. Tangan Ratna langsung sibuk mengelus bagian depan tubuhku, tangan kirinya bergerilya di kedua payudaraku sementara tangan kanannya mengelus seputar selangkanganku.

Sedang asyikasyiknya aku menikmati belaian Ratna atas tubuhku, tibatiba kudengar ketukan di pintu dan terdengar suara Iksan memanggil Ratna. Ratna langsung berdiri membuka pintu tanpa memberiku kesempatan menutupi bagian tubuhku yang masih terbuka lebar. Kontan saja mata Iksan langsung melotot melihat pemandangan gratis di depan matanya.

Iksan langsung ikut masuk bersama Ratna. Akhirnya mereka berdua samasama menggerayangi bagianbaguan tubuhku dan aku seperti terhipnotis tak kuasa menolak perlakuan kedua tuan rumah. Demikian pula saat Iksan mengecup bibirku, dilumatnya bibirku dengan lembut sambil tangannya meremasremas payudaraku.

Kurasakan sesuatu yang nikmat menjalar di bagian vaginaku. Ternyata Ratna juga langsung mengulum vaginaku. Aku sungguh tak berdaya menghadapi serangan dari dua arah sekaligus. Busyet! Secara serentak semua bagian sensitifku mendapat serangan seperti itu hingga tentu saja membuat vaginaku menjadi lembab penuh lendir yang mengalir keluar dengan deras dari dalam liang vaginaku.

Sambil mengerjaiku, Iksan dan Ratna melepasi pakaian yang mereka kenakan hingga akhirnya kami bertiga pun sudah samasama dalam keadIksan telanjang bulat tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh kami. Sungguh mati seumur hidup aku belum pernah melakukan hal seperti ini, boroboro melakukannya, terpikir pun juga tidak.

Posisi Iksan bergantian dengan Ratna, sambil tetap menjilati bagian dada, payudaraku dan terus ke bawah lagi, Iksan berganti posisi dengan Ratna yang langsung berjongkok di wajahku. Bibir vagina Ratna langsung ditempelkannya ke wajahku hingga mau tak mau aku pun yang sudah terangsang berat ini ikut menjilati selangkangan Ratna.

Kujilati bibir vaginanya yang bentuknya kecil itu. Ratna rupanya mencukur habis bulu kemaluannya, sehingga sekitar selangkangannya tampak bersih. Kukulum vagina Ratna dengan penuh nafsu, lidahku kujulurkan sambil mengorek klitorisnya, hal serupa juga dilakukan oleh Iksan terhadap vaginaku saat itu. Iksan mengulum dan menjilati vaginaku sambil kedua jari tangannya disodokkan ke dalam liang vaginaku. Jarijarinya yang nakal dimainkannya di sana, sehingga dindingdinding bagian dalam vaginaku terasa nikmat sekali.

Aku tak kuasa menahan gelombang kenikmatan yang meledakledak dari dalam tubuhku saat itu. Hampir saja aku mencapai puncaknya, namun tibatiba Iksan mengeluarkan jari tangannya hingga aku kecewa dan hampir putus asa. Belum habis kekecewaanku, tibatiba kurasakan adanya benda lunak yang menyodok bagian luar vaginaku.

Benda tumpul itu apa lagi kalau bukan batang kemaluan Iksan? Digesekgesekkannya sebentar ujung batang kemaluannya di celahcelah bibir kemaluanku, sesekali ujung kemaluannya dimainmainkan juga di ujung klitorisku. Aku hanya bisa menggelepargelepar saja sambil jari tanganku mengocokngocok liang vagina Ratna. Agen Poker Online

Ratna mengimbanginya dengan menggoyanggoyangkan pantatnya bagaikan penari ular mengikuti gerakan jariku yang menggarukgaruk dinding dalam vaginanya. Ratna tak tahan lagi dan langsung orgasme saat jari tanganku menyentuh dan mempermainkan benjolan sebesar ibu jari yang tumbuh di bibir vaginanya.

Setelah memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang vaginaku, Iksan langsung memompanya dengan cepat. Hal ini membuatku tak bisa menahan lebih lama lagi gelombang orgasmeku hingga akhirnya jebol juga bendunganku. Entah berapa banyak cairanku yang muncrat keluar saat batang kemaluan Iksan masih terus memompa vaginaku.

Selanjutnya tentu bisa pembaca bayangkan sendiri apa yang terjadi, kami semalam suntuk main terus bertiga hingga pagi hari. Menjelang subuh baru kami bertiga tertidur pulas dalam satu tempat tidur. Pada pukul 21, kami sempat beristirahat untuk makan sebentar kemudian permainan kami lanjutkan kembali hingga subuh.

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,