Cerita Sex Sepongan Dahsyat Di Terminal Bus

Author:

Cerita Sex Sepongan Dahsyat Di Terminal Bus – Bermula kenalan yang tidak sengaja di atas bus patas AC, setiap pagi aku naik bus dari terminal di kawasan Jakarta Timur.Sampai suatu hari ada seorang wanita yang naik bersama denganku.Kalau pegawainya tampak biasa saja usianya , perkiraan sekitar 35-an, tetapi dengan pengaturan blazer dan rok mini yang ketat warna biru tua, sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih.

Hari itu dia naik bersamaku dan di luar dugaanku dia duduk di sampingku, padahal ada bangku lain yang kosong, tapi okelah kuanggap itu adalah wajar.Tapi sungguh-sungguh aku tidak berani menegur, kadang kala aku melirik ke arah pahanya yang putih dan sedikit di tumbuhi bulu- bulu halus dipermukaannya.Hal ini membuatku betah duduk bersamanya di samping juga wanginya membuatku sangat bangga bisa duduk berdampingan dengannya.Begitulah hingga hari ketiga yang sama terjadi lagi dan kali ini kucoba, mau iseng-iseng berhadiah, maka kutegur dia, “Selamat pagi Mbak. .! “Pagi juga ..” si Mbak menjawab dengan senyum yang cantik di mataku.

Lalu kubuka pembicaraan “Kayaknya sudah 3 hari berturut-turut kita sama-sama terus .. ya? Mbak mau turun dimana sih ..? ”Dia jawab“ Di Sarinah Mas .. ”Dan aku bertanya,“ Apa Mbak kerja disana ..? ”Lalu dijawab,“ Oh tidak, aku bekerja dekat Sarinah .. ”Lalu terjadilah yang biasa termasuk kemacetan lalu lintas sampai dia tanya balik, aku bekerja dimana, lalu kubilang di komputer, dan dia bilang bahwa kantornya banyak pakai komputer.Lalu dia bilang, “Boleh dong minta kartu nama”, maka kuberikan sebuah kartu nama, tapi waktu kuminta kartu namanya, dia tidak kasih dengan alasan tidak punya.Rupanya hari ini hari baikku dan segera kutahu namanya “YULI” (bukan sebenarnya), selanjutnya kami bersama- sama setiap pagi dan telepon pun mulai berdering dengan segala basa basi.Suatu ketika aku tidak melihat dia selama 5 hari berturut-turut.

Tepatnya hari Senin aku kembali bertemu, kali ini tanpa melihat seragam hanya memakai kaos dan kaos celana jeans sehingga dadanya yang montok itu tampak jelas membuat perhatian orang-orang di sekitar kami, kali ini dia mengajakku untuk bolos, “Mas aku butuh bantuan nih”, Katanya.Lalu aku tanya, “Apa yang bisa aku bantu ..? ”“ Mas, kalau bisa hari ini nggak usah ke kantor temenin aku ke Bogor yuk .. kalau Mas nggak setuju lho ..? ”Aku berpikir yang dibentuk, lalu aku tanya lagi,“ Memang kamu mau nggak kerja hari ini? ” “Aku sedang ada masalah nih, ya .. agak pribadi sih, kira-kira bisa nggak Mas.” Aku nggak pikir lagi lalu kujawab, “Ya .. dech aku temenin ..”, dalam hati sih, wah kasihan ini pelanggan aku yang sudah pada janjian.Dengan alasan keperluan keluarga aku ijin tidak masuk, aku jalan-jalan sama Yuli ke rumah perusahaan di kota Bogor.

Setiba disana aku dikenalkan dengan nama Sani, mereka bicara berdua di belakang, sementara aku di ruang depan seorang diri, setelah itu mereka kembali lagi dan kita mengobrol bersama-sama.Rupanya si Sani punya janji dengan kalau mau pergi pergi jadi kita tinggal berdua saja di rumah itu.Sambil mengobrol di karpet dan nonton TV, dengan manja Yuli tiduran di pahaku, sambil bercerita macam-macam dan aku menjadi pendengar yang baik,

sampai dia bertanya, “Capek nggak Mas ditidurin pahanya gini ..?” Lalu aku jawab, “Ah nggak apa-apa kok Mbak!” dalam hati sih pegel juga nih sudah itu batang kemaluan aku agak bangun gara-gara aku mengintip dadanya yang montok dan putih.Dia pakai BH yang cuma separuh (atas lebih terbuka) jadi gundukan daging di dadanya agak menonjol, di luar dugaan dia tanya lagi.

Tapi kali ini tanyanya nggak tahu lagi, iseng barangkali, “Burungnya nggak keganggu kan ditidurin sama aku?” lalu aku jawab sekenanya saja, “Keganggu sih nggak, cuman agak bangun”, eh dia tersenyum, sambil memegang batang kemaluanku, “Biarin deh bangunin saja, pengen tahu, kayak apa sih!” “Ya sudah bangunin saja”, jawabku pasrah sambil berharap hal itu beneran, “Ah yang benar Mas?kalau gitu buka dong biar aku bangunin ”,“ Jangan di sini Mbak, nanti kalau Mbak Sani datang gimana kita ”,“ Oh tenang saja si Sani pulangnya baru ntar sakit, dia teman baik aku, aku sering nginap disini, dia juga suka nginap dirumah Aku ”, terus aku diam saja.“ Ayo dong di buka, katanya burungnya pengen dibangunin! ”Dalam keadaan duduk dan menyandar di dinding tambah lagi Yuli yang tiduran tengkurap di kakiku, jadi agak repot juga aku buka jeansku,

Begitu dia lihat batang kemaluanku, langsung di genggamnya sambil berkata, “Ini sih masih tidur, ya? biar aku bangunin! Lalu mulai dikocok dan tangan yang sebelah lagi mengelus bagian kepala, membuatku merasa nyaman tapi nikmat.Lalu ketika batang kemaluanku mulai mengeras, dia semakin mendekatkan wajahnya dan mulai menjilat dengan ujung lidahnya di sekitar bagian bawah kepala kemaluanku.Sekali-dia gigit-gigit kecil, hal ini membuat aku merem melek, akhirnya kukatakan, “Mbak buka T-shirnya dong!” “Lho kenapa Mas?” katanya. Aku menjawab, “Pengen lihat saja!” Lalu sambil tersenyum dia bangun dan mulai membuka ikat pinggang, celana kancing dan celana jeansnya, sehingga perut bagian bawahnya tampak putih dan sedikit tampak batas celana dalamnya.Dia tarik T-shirt ke atas dan lepas,

Sekarang tinggal pakai BH dan celana dalam saja. Oh .. CD-nya yang mini sekali, betapa indahnya tubuh wanita ini montok dan sekel setelah itu kembali dia tiduran ke posisi semula. photomemek.com Tapi kali ini dia tidak hanya memainkan batang kemaluan aku tetapi sudah mulai dimasukkan ke dalam mulutnya.Terasa lidahnya bermain di atas kepala kemaluan aku dan oh .. nikmatnya.Sambil membuka baju, aku mencoba mengangkat pantatku agar lebih masuk, rupanya dia tahu maksudku, dia masukan penuh sampai ke tenggorokannya.Aku tidak pernah mengukur batang kemaluanku sendiri tapi di dalam mulutnya batang kemaluanku terasa sudah mentok dan Masih tersisa di luar kira kira 2 ruas jari orang dewasa, sampai Yuli sempat tersendak sesa’at.aku pun segera berputar lalu merebahkan badan sehingga posisi sekarang seperti 69.Kubiarkan dia mempermainkan kemaluanku,

Pelan pelan kutarik celana dalamnya, sampai terlihat dengan jelas bulu lebat di sekitar kemaluannya sehingga kontras dengan warna kulitnya yang putih, begitu lebatnya sampai ada bulu yang tumbuh di sekitar lubang duburnya. Oh, indah sekali panorama yang ada di depanku, dan aku pun mulai menjilat vaginanya yang wangi karena nampaknya dia rajin pakai shampo khusus untuk vagina. Pada saat itu terdengar suara merintih yang lirih.“Oh Mas aku nggak tahan nih

.. ah”, dan dia tampak bersemangat.Lubang kemaluannya mulai berlendir, buah dadanya mengeras, akhirnya aku bangun dan kubalikkan tubuhnya dan kulepas BH-nya, sehingga tampak tubuhnya yang montok keadaan dalam keadaan bugil.Kuperhatikan dari atas sampai bawah tampak sempurna, putih, mulus, bulu kemaluannya tampak lebat.Waktu kuperhatikan itu, terus memegang batang kemaluanku,

Kupeluk dia mencium bibir, leher, serta telinganya.Hal ini membuat dia terangsang sambil berkata lirih, “Mas masukin saja Mas ..!” Lalu aku bangun dan aku pandang dia, dan kuatur berada di posisi kedua dilipat sehingga pahanya menempel di dadanya.Lalu aku berjongkok dan kupegang batanganku dan kuarahkan ke vaginanya lalu kutempelkan kepala kemaluanku.Kutekan sedikit demi sedikit, dan dia mulai merintih, mencekram tanganku dengan kuat, memejam, sebuah kepalanya bergoyang kiri dan kanan dan vaginanya basah hebat.Ini membuat kepala kemaluanku basah, dan aku mulai berirama keluar masuk, tetapi sebatas kepalanya sajaKini ia mulai mencoba menggoyangkan pinggangnya dan mencoba masuk batang kemaluanku masuk total tapi aku pertahankan posisi semula dan mempermainkannya terus .

Akhirnya karena tidak tahan dia pun memohon, “Mas .. oh .. masukin saja Mas, nggak kuat nih .. ohh .. Mas”, pintanya.Akhirnya aku mulai mendorong kemaluanku, tapi pasti. Dengan posisi jongkok dan kedua kakinya berada di atas pundakku, aku mulai menciumi dengkulnya yang halus itu.Mbak Yuli pun mulai menggoyangkan pinggangnya ke atas dan ke bawah, kira-kira 10 menit kemudian dia mulai merenggang dan gerakannya tidak stabil sambil merintih. Bus Berakhir Ngewe “Mas .. ooh .. Sstt”, dadanya dibusungkan, tampak putingnya menonojol. “Ayo Mas .. akhh .. terus .. Mas ..” aku pun mulai memompa dengan irama lebih cepat, sesekali dengan putaran sehingga bulu kemaluanku Bagian klitorisnya.Hal ini yang menyebabkan Mbak Yuli “Orgasme” atau klimaks, dan terasa cairan hangat menyiram batang kemaluanku, tubuhnya merenggang hebat.

Aku pun duduk terdiam dengan kemaluan masih tegang berdiri, Mbak Yuli pun tersenyum.Sambil tiduran kembali di atas kedua pahaku dan rambutnya terurai sambil dia pandangi batang kemaluanku yang masih berdiri. Tangannya memegang sambil berkata, “Mas ini nikmat sekali, diapaiin sih kok bisa segede begini.” Lali kujawab, “Ah ini sih ukuran normal orang asia”, dan dia bilang, “Tapi ini termasuk besar juga lho Mas.” Aku hanya terdiam sambil mengambil sebatang rokok, lalu menyulutnya, dan kulihat Mbak Yuli tetap mempermainkan batang kemaluanku dan berkata, “Kasih kesempatan 5 sampai 10 menit lagi ya Mas, biar aku bisa nafsu lagi”, aku terdiam hanya menganggukan kepala.Ronde kedua dimulai, di rebahkan badanku lalu dia ambil posisi di atas badanku, dia kangkangin kedua pahanya,

Segera aku balikkan tubuhnya dan kupompa kembali vaginanya dengan nafsu, Mbak Yuli merasakan aku akan melepaskan spermaku, dia segera menyatakan, “Mas keluarin di luar saja, aku ingin lihat”, aku diam saja sesa’at kemudian Mbak Yuli mulai merintih, “Aduh Mas ohh .. nikmat .. Mas .. akhh .. mas ”, akhirnya Mbak Yuli kembali orgasme membuat vaginanya basah. Hal ini membuat aku semakin nikmat.Akhirnya aku tak mau menahan lebih lama spermaku, terasa sudah di ujung tak dapat kutahan lagi.Segera kutarik batang kemaluanku, tangan kananku mengocok batang kemaluanku sendiri dan tangan kiri dari pangkal batang kemaluanku sendiri.Pada saat itu Mbak Yuli memasukan salah satu jarinya

kelubang anusku membuat spermaku muncrat banyak sekali berhamburan di atas dada, perut, dan diatas rambut kemaluannya.Akupun segera berbaring di sampingnya, istirahat sebentar,

Dikamar mandi kami saling menyabuni, sambil kuremas kedua buah dadanya yang basah oleh sabun.Mbak Yuli pun memainkan batang kemaluanku yang masih setengah tidur tapi masih saja mengeras.Lama-lama aku tegang lagi karena permainan tangan Mbak Yuli dengan sabunnya, waktu aku tanya, “ Mbak tadi kok minta dikeluarin di luar kenapa? Dia hanya bilang senang melihat kemaluan laki laki lagi keluar spermanya. “Mas ini bangun lagi ya?” Aku hanya mengangguk sambil tanya, “Boleh dimasukin lagi nggak?” Dia mengangguk sambil berkata, “Dari belakang ya Mas!” sambil membelai badan yang masih penuh sabun dan cara .Kedua untuk berpegang di sisi bak kamar mandi dan kedua kakinya direnggangkan sehingga tampak jelas sekali lubang vaginanya, juga lubang anusnya.

Segera kuambil sabun sebanyak mungkin kugosok di batang kemaluanku, lalu kugenggam batang kanan kemaluanku dan kepala kemaluanku kutempel di permukaan lubang vaginanya.Terdengar desahan dan aku mulai menggerakkan batang kemaluanku maju mundur, nikmat sekali dan Mbak Yuli pun tampak menikmati pinggulnya ke dan ke kiri. Kurang lebih 10 menit Mbak Yuli kembali ke puncak kenikmatan. Lendir hangat kembali membasahi batang kemaluanku. Aku bertanya, “Keluar lagi Mbak?”ia hanya menganggukkan kepalanya, lalu pelan-pelan kembali kugerakkan batang kemaluanku maju mundur sambil menunggu Mbak Yuli terangsang lagi.Kulihat lubang duburnya yang agak mencuat keluar, lalu kucoba masukan jari telunjukku ke dalam duburnya setelah aku beri sedikit sabun, sedikit rintihan, “Sstt. . ah Mas pelan-pelan ”, rintihan yang membuat aku semakin nafsu,

Kutempelkan kepala kemaluanku yang mengeras di permukaan duburnya, kupegang batang kemaluaku sehingga membentuk tubuh.Aku memasukkan batang kemaluanku, karena licin oleh sabun maka kepala kemaluanku segera melesak ke dalam, dia pun mengeluh, “Akhh aduh mass .. sstt ohh!” aku berhenti sea’at, dan dia bertanya, “Kok dimasukin di situ Mas?” lalu kujawab dengan pertanyaan, “Sakit nggak Mbak?” Mbak Yuli diam saja, dan aku melanjutkan sambil berdiri agak membungkukkan badan, tangan kiriku melingkar di perutnya menahan badannya yang mau maju, dan tangan kananku berusaha memegang vaginanya mencari klitorisnya.Hal ini membuat dia terangsang hebat, dan kutekan terus sampai masuk penuh.Terasa olehku otot anusnya menjepit batang kemaluanku, permainan ini berlangsung 1/2 jam,

Kubiarkan sewaktu-waktu batang kemaluanku di dalam anusnya sambil tetap tubuh kami tetap tubuhnya, dan tubuh kami masih berlumuran dengan sabun.Kami rilis nafas karena kecapaian lalu kami selesaikan dengan saling menyirami tubuh kami, lalu berpakaian dan duduk kembali menunggu Mbak Sani pulang, Mbak Yuli pun tertidur di sofa karena kecapaian.Ketika mulai senja kulihat Mbak Sani pulang dan aku membukakan pintu, dia bertanya, “Mana si Yuli?” Aku tunjukan dan dia berkata, “Oh lagi tidur, capek kali ya?” Aku hanya diam saja dan Mbak Sani masuk kamar, tiba-tiba aku ingin pipis dan aku ke kamar mandi melewati kamar Mbak Sani.Secara tidak sengaja melihat dari antara daun pintu yang tidak rapat, Mbak Sani sedang mengganti baju, kulihat dia hanya mengenakan celana dalam saja.

Tubuhnya bagus, putih bersih dan sangat berbentuk.Sesaat aku terpana dan ketika ia mengenakan baju aku buru-buru ke kamar kecil untuk pipis, dan waktu keluar dari

kamar mandi, Mbak Sani tengah menunggu di depan pintu, sambil tersenyum dia bilang, “Tadi ngintip ya? ”Aku hanya tersenyum dan berkata,“ Boleh semuanya lihat nggak? ”Dia menjawab,“ Boleh saja tapi nggak sekarang, nggak enak sama .. ”sambil menunjukkan ke arah arah ruang tamu.Aku paham maksudnya, lalu dia masuk kamar mandi sambil membantu menyempatkan meremas kemaluanku, aku segera kembali ke ruang tamu dan membangunkan Mbak Yuli .Akhirnya aku dan Mbak Yuli sering melakukan hubungan seks dengan berbagai macam di motel, kadang-kadang bergaya di rumahku sendiri, dan ketika aku ingin ke dia dari penjara dengan berbagai macam alasan.

Ternyata Mbak Yuli ini sudah bersuami dan memiliki seorang anak, ini membuatku sangat kecewa.Di saat aku mulai benar-benar mencintainya, dan Mbak Yuli sebenarnya menginginkan hal yang sama, tapi dia sudah terikat oleh tali perkawinan.Hanya saja dia tidak merasakan nikmatnya hubungan seks dengan pasangan, dan saat jumpa dengan diriku dia cukup lama mengambil keputusan untuk menjadikan diriku sebagai kekasihnya (PIL) .Katanya bersamaku dia menemukan apa yang dia inginkan (kata dia lho). Hubungan kami berlangsung lebih baik sampai dia pindah bersama suaminya ke Surabaya.Tapi aku yakin suatu hari aku pasti ketemu lagi. Oh Mbak Yuli sayangku, ternyata kamu milik orang lain,,,,,,,,,,,,,,,,,,