Cerita Sex hot | Marsha adalah gadis muda yang baru 3 bulan bersekolah di SMA swasta dikotanya. Marsha
mempunyai perawakan yang sangat menarik, dengan tinggi badan 164cm dengan berat badan
55kg, rambut panjang sepinggang dan hidungnya yang pesek membuat pemandangan wajahnya
terlihat sangat manis sekali
Marsha juga mempunyai tubuh yang sangat molek, dengan
payudara sekitar 32B dan pantat yang bulat menghiasi tubuh bagian belakangnya saat dia
berjalan.
Suatu hari Marsha asik begadang sampai lupa kalau besoknya dia masuk sekolah, akhirnya
keesokan harinya dia terlambat masuk sekolah. Marsha pun ditegur oleh guru kelasnya namun
Marsha selamat dari hukuman. Marsha disekolahannya terkenal menjadi pujaan cowok-cowok
disekolahnya, dia sering mendapat godaan-godaan dari temannya cowok namun Marsha
menanggapinya dengan cuek saja.
Pagi itu selesai menyiapkan diri untuk berangkat, Marsha sedikit tergesa-gesa menjalankan
motornya. Tanpa disadarinya dari kejauhan tiga pasang mata mulai mengintainya. Desta 23
tahun mahasiswa salah satu PTS yang pernah ditolak cintanya oleh Marsha, hari itu mengajak
dua rekannya yaitu Ridwan dan Bekti) yang terkenal bejat untuk memberi pelajaran buat
Marsha, karena Desta yang playboy paling pantang untuk ditolak, apalagi oleh gadis ingusan
macam Marsha.
Tepat di jalan sempit yang hampir jarang dilewati orang, Desta dan kawan-kawan memalangkan
Toyota Land Cruser-nya, karena mereka tahu persis Marsha akan melewati jalan pintas ini
menuju sekolahnya. Sedikit kaget melihat mobil menghadang jalannya, Marsha gugup dan
terjatuh dari motornya. Desta yang berada di dalam mobil beranjak keluar.
“Hai Marsha.., jatuh ya..?” kata Desta dengan santainya.
“Apa-apaan sih kamu..? Mau bunuh aku ya..?” hardik Marsha dengan wajah kesal.
“Nggak.., cuman aku mau kamu jadi pacarku, jangan nolak lagi lho..! Ntar…” kata Desta yang
belum sempat menyelesaikan kata-katanya.
“Ntar apa..?” potong Marsha yang masih dengan wajah kesal.
“Ntar gue perkosa lo..!”
“Sialan dasar usil, cepetan minggir aku udah telat nih..!” bentak Marsha.
Air mata di pipinya mulai menetes karena Desta tetap menghalangi jalannya.
“Ngentot Memek Perawan”
“Desta please.., minggir dong..!” pintanya sudah tidak sabaran lagi.
Desta mulai mendekati Marsha yang gemetar tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi
bajingan ini. Tiba-tiba dari arah belakang sebuah pukulan telak mendarat di tengkuk Marsha
yang membuatnya pingsan seketika. Rupanya Ridwan yang sedari tadi bersembunyi di balik
pohon bersama delapan orang lainnya sudah tidak sabar lagi.
“Ayo kita angkut dia..!” perintah Desta kepada teman-temannya.
Singkat cerita, Marsha dibawa ke sebuah rumah kosong di pinggir kota. Letak rumah itu
menyendiri, jauh dari rumah-rumah yang lainnya, sehingga apapun yang terjadi di dalamnya
tidak akan diketahui siapapun.
Sebuah tamparan di pipinya membuat gadis ini mulai siuman. Dengan tatapan nafsu dari dua
lelaki yang sama sekali tidak dikenalnya kecuali satu orang, yaitu Desta. Marsha mulai
ketakutan memandang sekelilingnya. Apa yang akan terjadi samar-samar mulai terbayang di
matanya. Jelas sekali dia akan diperkosa oleh 3 orang. Rupanya mereka sudah tidak sabaran
lagi untuk segera memperkosa Marsha. Tangan-tangan mereka mulai merobek-robek pakaian
gadis itu dengan sangat kasar tanpa perduli teriakan ampum maupun tangisan Marsha.
Setelah menelanjangi Marsha sehingga Marsha benar-benar bugil. Sekali sentak Ridwan
menjambak rambut Marsha dan menariknya, sehingga tubuh Marsha yang tekulai di lantai
terangkat ke atas dalam posisi berlutut menghadap Ridwan.
“An.., lo mau gue apain nih cewek..?” kata Ridwan sambil melirik ke arah Desta.
“Terserah deh.., emang gue pikirin..!”
Ridwan menatap sebentar ke arah Marsha yang sudah sangat ketakutan, air matanya nampak
mengalir dan, “PLAK..!” tamparan Ridwan melayang ke pipinya.
Desta dan yang lainnya mulai membuka pakaian masing-masing, sehingga sekejap orang-orang
yang berada dalam ruangan itu semuanya telanjang bulat. Marsha yang terduduk di lantai
karena dicampakkan Ridwan kembali menerima perlakuan serupa dari Desta yang kembali
menjambak rambutnya, hanya saja tidak menariknya ke atas, tetapi ke bawah, sehingga
sekarang Marsha dalam posisi telentang. Teman-teman Desta memegangi kedua tangan dan kaki
Marsha, sedangkan Desta duduk tepat di atas kedua payudara Marsha. Penis Desta yang sudah
mengeras dengan panjang 16 cm ditempelkan ke bibir Marsha.
“Ayo isep kontol gue..!” bentak Desta tidak sabaran.
Karena Marsha tidak juga membuka mulutnya, Desta menampar Marsha berkali-kali. Karena
tidak tahan, akhirnya mulut mungil Marsha mulai terbuka. Tanpa ampun Desta yang sudah
tidak sabaran memasukkan penisnya sampai habis, tonjolan kepala penis Desta nampak di
tenggorokan Marsha. Desta mulai memaju-mundurkan penisnya di mulut Marsha selama 5 menit
tanpa memberi kesempatan Marsha untuk bernafas. Marsha kesakitan dan mulai kehabisan
nafas, Desta bukannya kasihan tetapi malah semakin brutal menancapkan penisnya.
Selang beberapa saat, Desta mengeluarkan penisnya dari mulut Marsha, dan segera diganti
oleh Penis Ridwan yang panjangnya hampir 18 cm. Bekti yang sedari tadi memegang kaki
Marsha mulai menjalankan aksinya. Paha Marsha ditarik ke atas dan mengarahkan penisnya ke
vagina Marsha. Penis Bekti yang paling besar di antara kedua rekannya tidak terlalu
gampang menembus vagina Marsha yang memang sangat sempit, karena masih perawan. Tetapi
Bekti tidak perduli, penisnya terus ditekan ke dalam vagina Marsha dan tidak berapa lama
Marsha tampak meringis kesakitan, tetapi tidak mampu bersuara karena mulutnya tersumbat
penis Ridwan yang dengan kasarnya menembus hingga tenggorokannya.
Bekti memaju-mundurkan penisnya ke dalam vagina Marsha dan nampak darah mulai menetes dari
vagina Marsha. Keperawanan Marsha telah dikoyak Bekti. Ridwan yang tidak puas akan
“pelayanan” Marsha nampak kesal.
“Ayo isep atau gue cekik lo..!” bentaknya ke arah Marsha yang sudah dingin pandangannya.
Marsha yang sudah putus asa hanya dapat menuruti keinginan Ridwan. Mulutnya dimaju-
mundurkan sambil menghisap penis Ridwan.
“Ayo cepat..!” kata Ridwan lagi.
“Ngentot Memek Perawan”
Karena dalam posisinya yang telentang, agak sulit bagi Marsha menaik-turunkan kepalanya
untuk mengulum penis Ridwan, tetapi Ridwan rupanya tidak mau perduli. Marsha melingkarkan
tangannya ke pinggang Ridwan, sehingga dia dapat sedikit mempercepat gerakannya sesuai
keinginan Ridwan.
Hampir 30 menit berlalu, Ridwan hampir ejakulasi, rambut Marsha ditarik ke bawah sehingga
wajahnya menengadah ke atas. Ridwan mencabut penisnya dari mulut Marsha.
“Buka yang lebar dan keluarin lidah lo..!” bentaknya lagi.
Marsha membuka mulutnya lebar-lebar dan menjulurkan lidahnya keluar. Ridwan memasukkan
kembali setengah penisnya ke mulut Marsha dan, “Ah.., crot… crot… crot..!” sperma Ridwan
yang banyak masuk ke mulut Marsha.
“Telan semuanya..!”
“Marsha terpaksa menelan semua sperma Ridwan yang masuk ke mulutnya, walau sebagian ada
yang mengalir di sela-sela bibirnya.”
Bekti yang juga hampir ejakulasi mencabut penisnya dari vagina Marsha dan merangkat ke
atas dada Marsha dan bersamaan dengan Ridwan mencabut penisnya dari mulut Marsha. Bekti
memasukkan penisnya ke mulut Marsha sampai habis masuk hingga ke tenggorokan Marsha.
Dan, “Crot.. crot.. crot..!” kali ini sperma Bekti langsung masuk melewati tenggorokan
Marsha.
Desta yang sedari tadi menonton perbuatan kedua rekannya melakukan hal serupa yang
dilakukan Bekti, hanya saja Desta menyemprotkan spermanya ke dalam vagina Marsha.
Begitulah selanjutnya, masing-masing dari mereka kembali memperkosa Marsha sehingga baik
Desta, Bekti dan Ridwan dapat merasakan nikmatnya vagina Marsha dan hangatnya kuluman
bibir Marsha yang melingkari penis-penis mereka. Mereka benar-benar sudah melampaui
batasan keinginan berbalas denadam terhadap Marsha yang tadinya masih polos itu.
Sebelum meninggalkan Marsha sendirian di rumah kosong, mereka sempat membuat photo-photo
telanjang Marsha yang dipergunakan untuk mengancam Marsha seandainya buka mulut. Photo-
photo tersebut akan disebarkan ke seantero sekolah Marsha jika memang benar-benar Marsha
melaporkan hal tersebut ke orang lain.
Hari-hari selanjutnya dengan berbagai ancaman, Marsha terpaksa pasrah diperkosa kembali
oleh Desta dan kawan-kawan sampai belasan kali. Dan setiap kali diperkosa, jumlahnya
selalu bertambah, hingga terakhir Marsha diperkosa 10 orang, dan dipaksa menelan sperma
setiap pemerkosanya. Sungguh malang nasib Marsha,,,,,,,,,,,,,,,