Peristiwa itu bermula ketika saya berkeinginan untuk mencari tempat kos-kosan di kota Bandung. Waktu itu, pencarian tempat kost-kostan ternyata membuahkan hasilnya. Setelah saya menetap di tempat kost yang baru, saya berkenalan dengan seorang perempuan, sebut saja namanya icha.
Usia icha pada saat itu baru saja menginjak 27 tahun dengan status janda sudah punya anak satu. Perkenalan saya makin berlanjut. Pada hari itu, saya baru aja habis mandi. Sore-sore, saya melihat Icha sedang duduk-duduk di kamarnya sambil menonton TV, Kebetulan kamar saya sendiri dan kamarnya bersebelahan.
loading…
Sehingga memudahkan saya untuk mengetahui apa yang diperbuat icha di kamarnya. Dengan mengenakan handuk aja, saya mencoba menggoda icha. Dengan sangat terkejut ia lalu meladeni olok-olokan saya. Saya semakin berani saja mengolok-olok icha.
Akhirnya icha mengejar saya.
Saya berpura-pura berusaha mengelak dan mencoba masuk ke kamar saya. eeeh….. ternyata ia tak menghentikan niatnya untuk memukul saya dan ikut masuk ke kamar saya. “Awas kamu ya…. nanti saya perkosa baru tau” gertak icha. “Coba saja kalau berani” tantang saya dengan penuh harap. Saya menatap matanya, saya lihat, ada kerinduan yang selama ini dipendam, oleh jamahan seorang lelaki.
Lalu, tanpa di arahkan ia langsung menutup kamar saya. Saya yang sebenarnya juga menahan gairah tak membuang-buang kesempatan tersebut. Saya meraih tangannya, icha si janda beranak satu tak menolaknya. Kemudian kami sama-sama berciuman bibir.
Ternyata, perempuan cantik ini begitu agresif. Belum lagi saya mampu berbuat lebih banyak lagi, ternyata ia langsung menyambar handuk yang saya kenakan.
Ia terkejut ketika melihat penis saya sudah tegak berdiri.
Tanpa basa-basi lagi, ia menyambar penis saya serta meremas-remasnya. “Oooooooooooohhhh eeeee…enak se….sekali… terus….” desis saya ternyata mengundang gairah icha untuk berbuat lebih jauh lagi. Tiba-tiba ia jongkok, serta melumat kepala penis saya.
loading…
“Uuuuuuuuuu…… Sssshhh….. uuuuuhhhh….. Nikmat…..” Ia begitu mahir sepertinya tak memberikan kesempatan kepada saya untuk berbuat banyak. Dengan semangat, icha terus mengulum dan juga mengocok penis saya. Saya terus dibuai dengan sejuta kenikmatan yang di berikannya. Sambil terus mengocok penis saya, mulutnya itu terus melumat dan juga memaju-mundurkan kepalanya.
“Ooooooooooooooooooooohhhhh….. aaduuuuhh” teriak saya kenikmatan.
Akhirnya hampir 10 menit saya merasakan ada sesuatu yang mendesak mau keluar dari penis saya. “Oooooh……. ta…tahaann….. ssssshh…….. Uuuuuuh saya mau keluaar…. oooooooh” Seketika muncratlah sperma saya ke dalam mulutnya. Sambil terus mengocok dan mengulum kepala penis saya, Icha berusaha membersihkan semua sperma yang masih tersisa.
Saya merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa. icha si janda beranak satu itu hanya tersenyum saja. Lalu saya mencium bibirnya. Kami berciuman lagi. Lidahnya terus dimasukkan ke dalam mulut saya. Saya sambut dengan mengulum dan menghisap lidahnya itu. Dengan perlahan-lahan penis saya bangkit lagi.
Lalu, tanpa saya minta, icha melepaskan seluruh pakaiannya termasuk BH dan CDnya. Mata saya nggak berkedip. Payudaranya yang montok berwarna putih mulus itu dengan pentil susu yang kemerahan terasa menantang untuk saya lumat. Saya remas-remas dengan lembut payudaranyanya. “Oooohh…….. Teruss……. Teruss..” desah icha.
Saya hisap-hisap pentilnya yang mengeras itu, sementara tangan kiri saya menelusuri pangkal pahanya. Akhirnya saya berhasil meraih belahan yang berada di celah-celah pahanya. Tangan saya mengesek-geseknya. Desahan kenikmatan
makin melenguh dari mulutnya. Kemudian ciuman saya beralih ke perutnya dan terus ke bawah pusarnya. Saya membaringkan tubuhnya ke kasur.loading…
Tanpa saya arahkan, saya sibakkan pahanya itu. Saya melihat vaginanya berwarna merah muda dengan rambut bawah yang hitam, yang tidak begitu tebal. Dengan penuh nafsu, saya menciumi memeknya dan saya jilati seluruh bibir kemaluannya itu. “oooh…. teruuuss…. aaduhh….. Nikmat sekali…..” Saya terus mempermainkan klitorisnya yang lumayan besar itu.
Seperti orang-orang yang sedang mengecup bibir, bibir saya merapat dibelahan vaginanya icha dan saya mainkan lidah saya yang terus berputar-putar seperti ular cobra. “ ooooh…… te…. teruss.. Oh…” Desis kenikmatan yang keluar dari mulutnya icha, makin membuat saya semangat. Saya sibakkan bibir vaginanya tanpa menghentikkan lidah dan juga sedotan saya beraksi.
“Slrrruup….slllrrrruup…… oooooh…… Nikmat sekali…… Teruss…… Te….teruss” teriakannya makin merintih-rintih. Tiba-tiba ia menekankan kepala saya ke vaginanya, saya hisap kuat lubang vaginanya. Ia mengangkat pinggulnya, cairan lendir yang keluar dari vaginanya makin banyak saja.
“aaduuuuuuuh…… Aaaa..aku.. keluar Oooooooh.. Ooooooh….. Crooooot.. Croot.” Ternyata Icha si janda beranak satu mengalami orgasme yang sangat dahsyat.
Sebagaimana yang ia lakukan kepada saya, saya juga tak menghentikan hisapan serta jilatan lidah saya dari vaginanya. Saya menelan semua cairan yang keluar dari vaginanya. Terasa sedikit asin namun nikmat. icha masih menikmati orgasmenya itu, dengan cara spontan, saya memasukkan penis saya ke dalam vaginanya yang basah.
Bluuuss….. “Ooooh…… enakk….” Tanpa mengalami hambatan apa pun, penis saya terus menerjang ke dalam lembutnya vagina icha. “Ooooh…… iii..ichaa.. enakk.” Batang penis saya seperti diplintir-plintir. Icha yang mulai bergairah kembali terus menggoyangkan pinggulnya itu. “Ooooh…… Te…. terus.. Sayang….” penis saya saya hujamkan lagi lebih dalam.
Sekitar 15 menit saya menindih icha…. Lalu ia meminta agar saya berada di bawah. “Kamu di bawah ya” bisiknya dengan penuh nikmat. Saya hanya pasra saja. photomemek.com Tanpa melepaskan hujaman penis saja dari vaginanya. Dengan semangat 45 yang menggelora, penis saya terus digoyangnya.
Icha dengan hentakan pinggulnya yang maju-mundur makin menenggelamkan penis saya ke liang vaginanya. “Oooooh…… Remas dada saya….. Te….terus….. Oooooh…. aaaauuuu….. enakk..” erangan kenikmatan terus memancar dari mulutnya icha. “Oh….. icha.. terus goyang….” teriak saya memancing nafsunya itu. Benar aja. Kira-kira 15 menit kemudian goyang pinggulnya semakin dipercepatnya.
Sambil pinggulnya bergoyang-goyang, tangannya menekan kuat ke arah payudara saya. Saya mengimbanginya dengan menaikkan pinggul saya agar penis saya menghujam lebih dalam lagi.
“Jimmmy…… aaaaah….. saya….. Keluuaarr….. Ooooh” Ternyata icha telah mencapai orgasme yang kedua kalinya.Saya semakin mencoba mengayuh kembali lebih cepat lagi.
Karena sepertinya otot penis saya sudah dijalari rasa nikmat ingin menyemburkan sperma lagi. Kemudian Saya membalikkan tubuhnya icha, sehingga posisinya di bawah. Saya menganjal pinggulnya dengan bantal. Saya memutar-mutarkan pinggul saya seperti irama goyang dangdut.
“Ooooh….. icha Nikmatnya….. saya keluuarr…..” Crott….. Crott….. crott. Saya tak kuat lagi mempertahankan seperma saya. Dan langsung aja memenuhi liang vaginanya.
“Ooooh….. jimmy…. kamu begitu perkasa.” Telah lama icha menantikan hal ini. Ujarnya sembari tangannya terus mengelus punggung saya yang masih merasakan kenikmatan karena, icha memainkan otot kemaluannya untuk meremas-remas penis saya.
Kemudian, tanpa saya arahkan, icha berusaha mencabut penis saya yang tampak mengkilat karena cairan sperma
saya dan cairan vaginanya. Dengan posisi 69, kemudian ia meneduhi saya dan langsung mulutnya bergerak ke kepala penis saya yang sudah mulai lemas itu. Saya hanya memandangi lubang vaginanya.Icha terus mengulum dan juga memainkan lidahnya di leher dan kepala penis saya. Tangan kanannya terus mengocok-ngocok batang penis saya. Sesekali ia menghisap-isap dengan keras lubang penis saya. Saya merasa nikmat dan juga geli sekali.
“Oooohh….. icha…. Geli” desah saya Namun icha tidak peduli.
Ia terus menjilati, mengulum dan juga mengocok-ngocok penis saya. Saya tak tinggal diam, cairan rangsangan yang keluar dari vagina icha membuat saya bergairah kembali. Saya kemudian mengecup dan juga menjilati lubang vaginanya. itil yang berada di sebelah atas tak pernah saya lepaskan dari jilatan lidah saya. Saya menempelkan bibir saya di itil itu.
“Ooooooh…… jimm nikmat ya Ooooooohh…..” desisnya. icha menghentikan sejenak aksinya itu karena tak kuat menahan kenikmatan yang saya berikan. “Ooooooooooh…… Terus sssshhh” desahnya sambil kepalanya berdiri tegak. Kini vaginanya memenuhi mulut saya. Ia menggerak-gerakkan pinggulnya.
“Oooohh……. Yaaaaaahh. Teruss oooooOh….. Ooooooohhhh” saya menyedot kuat lubang vaginanya.
“jimm….. aaaa..ku oooohh….. Keluuaarr…. ssshhss..”
Sejak saat itu lah, saya sering kali meniduri di kamarnya, selalu dalam keadaan bugil, terkadang ia juga tidur di dalam kamar kost saya, tentu saja dengan mengendap-endap. Saya tertidur dengan menghirup aroma segar kemaluannya itu, sedangkan icha mengulum penis saya.
Di pagi hari, penis saya selalu ereksi, diemut-emutnya penis saya yang ereksi tersebut, sementara saya dengan cueknya tetap tidur saja sambil menikmati oralnya, terkadang saya jilat kemaluannya karena sangat gemas.
loading…,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,