Keluarga Sakura – 2

Author:

Keluarga Sakura – 2

Mobil goyang

Sore itu Takumi diminta ibunya untuk menjemput Azumi yang telat pulang sekolah. Dengan dongkol Takumi mamacu mobil Honda Bario milik ibunya dengan kencang ke sekolah adik perempuannya itu.

Sesampainya disana, ia mendapati sekolah telah sepi, hanya beberapa orang siswa saja yang masih terlihat menunggu jemputan dari orang tuanya. Namun Azumi tak tampak diantara mereka. Takumi mencoba menelponnya tapi tidak tersambung. Setelah menunggu kurang lebih sepuluh menit. Dengan hati dongkol ia mendatangi Satpam sekolah untuk bertanya.

“Mas… apa melihat Azumi! siswa kelas II A …? Tanyanya.

“Oh… Azumi… tadi keluar dijemput teman lakinya. Sering bolos… mas Azumi …” tuturnya. membuat Takumi makin emosi.

“tapi biasanya jam-jam segini juga balik lagi kesekolah” tambah Satpam itu lgi.

Benar saja selang beberapa saat kemudian, Azumi datang dengan dibonceng teman lelakinya, Takumi yang sudah terlanjur emosi tak bisa lagi mengendalikan amarahnya langsung mendapatinya.

“Zumi… Dari mana kamu?”, Tanyanya.

“Pergi makan kak!”, jawabnya terbata, ia kaget tak menyangka akan disusul kesekolah.

“Kau yang ajari adik aku bolos heh!”, Takumi lalu mencengram kerah baju lelaki yang itu.

Plaak…

Sebuah tamparan menghantam tepat di pangkal telingnya, membuat pemuda itu terjengkang ke tanah.

“Kembali kau bawa adikku kubunuh kau!”, Ancam Takumi. Lalu menarik Azumi ke dalam mobil. Azumi diam saja tak berani melakukan apapun. Ia tau betul bagaimana watak abangnya itu.

Dalam perjalanan pulang Takumi mengoceh tanpa henti memarahi adiknya itu.

“Kau habis ngentot ya?”, tanyanya tanpa basa basi lagi.

“Ihhh… kakak apaan sih… ngomongnya sembarangan aja ”, jawab Azumi marah.

“Tak usah munafik kamu… Aku mo lihat kau masih perawan apa tidak!”, Balas Takumi. Lalu dengan kasar dikangkangkannya paha Azumi, tangannya lalu masuk kebalik rok seragam dan celana dalam Azumi.

Azumi berontak menahan tangan kakaknya itu “kalo ngak mau diam aku tampar!,” ancam Takumi membuat Azumi ketakutan.

Jarinyanya lalu dimasukkan ke memek adiknya itu, dikocoknya keluar masuk dengan kasar.

“Aduhhh… Sakit kak… ”, Jerit Azumi kesal ia mulai menangis liang memeknya terasa perih.

“Tak usah cengeng kamu… lihat ini apa? Spermakan …?, Tanya Takumi sambil memperlihatkan tangannya yang basah oleh cairan berlendir. Wajah Takumi berubah pucat seketika.

“Asal aja ngomongnya, bukan sperma itu!”, elak azumi.

“Masih mau bohong kamu… Lihat ini celana dalammu basah semua!, Nich… coba cium sperma atau bukan!”, Balas Takumi sambil membekapkan tangannya kemulut adiknya itu.

“ternyata ini kelakuan kamu disekolah. Kamu juga sering boloskan. Kemana kamu? Pergi ngentot?!. Aku akan laporkan kelakuanmu ke papa! Lihat saja nanti!“ancamnya.

Azumi tak bisa mengelak lagi. Wajahnya pucat pesi karena ketakutan. jika sampai kakaknya itu melaporkan perbuatannya itu kepada papanya, habislah dia. Ia bisa di usir dari rumah bahkan tak diakui lagi sebagai anaknya.

“Ampun kak… tolong jangan laporin masalah ini ke papa… aku mohon… aku mengaku salah…” Azumi memelas.

Sepanjang perjalanan ia menangis terisak-isak berharap balas kasihan dari kakaknya itu. Namun Takumi bungkam seribu bahasa seolah tak memperdulikannya.

Namun disuatu tempat tiba- tiba saja ia mengarahkan mobilnya ke area pinggiran yang sepi dan jarang dilewati warga. Lalu memarkirkan mobilnya di sana.

“kamu mau aku tak melaporkan kelakuanmu ini ke papa?” Tanya

Takumi sambil tersenyum penuh arti.

“Ia kak… aku mohon …” pinta Azumi.

“baiklah tapi ada syaratnya …”, balasnya.

“Apa syaratnya …” tanya Azumi.

“Kamu harus menuruti semua keinginanku” tandas.

“Iya kak aku janji!” Balas Azumi pula.

“Bagus… sekarang hisap kontolku …” ucap Takumi sambi meloloskan celana serta celana dalam mengeluarkan kontolnya. Sejak tadi memang ia sudah sangek saat mengobok-obok memek Azumi dengan jemarinya.

“Kak apa-apaan sih…” protes Azumi kaget, ia sungguh tak menyangka akan disuruh seperti itu.

“Sudahlah… tak usah munafik… kamu hiap sekarang atau aku laporkan semua kelakuanmu sama papa” ancam Takumi. Lalu dengan kasar ditekannya kepala Azumi keselangkangannya.

Azumi tak bisa mengelak lagi karena memang tak punya pilihan selain mengikuti keinginan kakaknya itu. Akhirnya dengan terpaksa dimasukkannya kontol takumi yang tegang ke dalam mulutny lalu mengoralnya.

Takumi merem melek merasakan hisapan Azumi dibatangnya, ternyata Azumi cukup mahir melakukannya. photomemek.com Tangannya bergerak liar meremas- remas payudara adiknya itu. Lalu menyusup kebalik Cd Azumi mengelus-elus kolistorisnya.

“Hmm… ini kesempatanku merasakan memek Azumi” pikirnya.

“Udah… udah Zumi! sekarang lepaskan celana dalamumu naik kepangkuan kakak …” perintahnya sambil merebahkan bangku yang didudukinya pada posisinya setengah berbaring.

“Kak… aku engak mau kalau sampai begitu… kita ini kan kakak beradik… tak baik” tolak Azumi.

“Udah! Tak usah banyak omong!… perawan kamu juga sudah ngak!… naik sinih…” balas Takumi gusar sembari menarik paksa tubuh Azumi kepangkuannya.

Sekali lagi Azumi tak bisa menolak, dengan terpaksa ia harus mengikuti keinginan Takumi. Setelah melapaskan celana dalamnya ia lalu duduk dipangkuan Takumi.

Tak sabar Takumi langsung mengarahkan kontolnya ke belahan memek adiknya itu lalu menarik pinggulnya kebawah. Blessss… ohhhh… keduanya mendesah lirih ketika kontol Takumi perlahan-lahan masuk keliang memek Azumi.

“Ayo goyangkan pantatnya!” perintah Takumi.

Azumi mengerakkan pinggulnya maju mundur. Kontol Takumi bergerak keluar masuk di liang memeknya yang makin lama menimbulkan rasa nikmat tak terhingga. Iapun terangsang dan menikmatinya.

“Ohhh… nikmat banget memekmu Zumi …” rintih Takumi.

“Kontol kakak juga nikmat …”, balas Azumi pula.

“Rapet banget memekmu zumi …”, ucap Takumi lagi. Keudanya makin larut dalam persetubuhan itu. Rasa nikmat yang dirasakan mendatangkan rasa sayang dan nyaman pada keduanya.

Takumi mendekap tubuh Azumi dengan erat, rasa dongkol dihatinya kepada Azumi perlahan sirna berganti dengan rasa sayang dan napsu. Dikecupnya bibir Azumi penuh napsu. Dimasukkannya lidahnya ke mulut Azumi. Keduanya lalu berciuman dengan panasnya. Pantat Azumi berputar liar mengocok batang kontol Takumi di liang memeknya.

Jika awalnya Azumi melakukannya dengan terpaksa, tapi setelah merasa nikmat, iapun melakukannya dengan penuh gairah. Ia begitu menikmati persetubuhan itu. Kontol Takumi yang memang jauh lebih besar dan panjang dari milik pacarnya. Liang memeknya terasa sesak dan penuh, setiap gesekan kontol kakak kandungnya itu mendatangkan rasa nikmat yang tiada terperikan.

Satu lagi yang membuatnya makin menikmatinya, Takumi yang punya sipat pemarah dan kasar ternyata juga punya sisi kelembutan, ia begitu mesra memperlakukannya. Kontolnya yang keras dan kuat mengobrak-abrik liang memeknya.

Kurang lebih 40 menit mobil Honda Bario berwaran Gray itu bergoyang dipinggir jalan akibat hentakan-hentakan persetubuhan mereka. Hungga akhirnya keduanya mengerang keras melepaskan klimaks mereka masing-masing. Sperma Takumi berbuntal-buntal memasuki rahim adik kandungnya

itu. Lalu tubuh keduanya terkulai lemas tak bertenaga.

Setelah keduanya duduk kembali pada posisi masing- masing, Takumi memacu mobilnya kembali kearah rumah mereka. Ditatapnya Azumi dengan senyum mengembang dibibirnya. Azumipun tersenyum malu- malu.

“Zumi… mulai sekarang kamu adalah pacarku, kamu maukan jadi pacar kakak?. ucapnya.

“Iya kak asal jangan galak-galak aja” jawabnya tersipu.

Takumi senang bukan main, diangkatnya dagu Azumi dikecupnya bibirnya dengan penuh napsu Azumi pun membalasnya tak kalah panasnya. Sperma kakaknya yang tadi masuk kerahimnya terasa mengalir keluar membasahi celana dalamnya.,,,,,,,,,,,,,,,,