Kumpulan Cerita Gay – Percintaan Yang Nikat –

Author:

Kupikir, yang akan kuceritakan ini sedikit gila. Paling tidak menurut aku sendiri. Belum pernah aku seberani ini dalam hal cowok. Well, aku memang sudah pernah bersetubuh as well as disetubuhi, tetapi yang ini termasuk baru. Instant sekali, tanpa ada pendahuluan semacam perkenalan, pendekatan atau hal-hal lain yang seperti gitu. Langsung saja, meskipun aku sudah punya pengalaman dalam permainan cinta, aku merasa aku masih minim sekali. + a

Satu hari, tepatnya hari minggu, karena aku tidak harus ke kantormaka pikiranku terus-terusan memikirkan ML dan ML (Making Love) saja  + a

 Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Satu hari, tepatnya hari minggu, karena aku tidak harus ke kantormaka pikiranku terus-terusan memikirkan ML dan ML (Making Love) saja. Gila banget. Sudah beberapa hari ini aku selalu begitu. Celakanya, aku tidak punya siapa-siapa yang bisa kuajak menyelesaikan masalahku itu. Sebenarnya sih ada, teman serumah (kami mengontrak) tetapi dia tidak seperti aku, bahkan dia sudah menikah dan punya satu anak yang dia tinggal di Lombok sana. Disamping aku juga sama sekali tidak tertarik sama dia, dia bukanlah tipeku. Atau mungkin aku hanya menjaga citraku di depan teman serumahku itu. Yang jelas, tidak pernah sedetik pun dia masuk ke dalam imajinasiku. Lucky him! Mungkin. Atau lucky me. Jadilah, semuanya paling-paling berakhir di kamar mandi. Tetapi ternyata bukan itu yang kuperlukan, karena itu hanya bisa mendinginkan kepalaku sebentar, sesudah itu, memanas lagi. Akhirnya kuputuskan untuk ke warnet saja, chatting, untuk bisa melupakan pikiran-pikiran yang tidak mungkin ada solusinya itu. Mandi, hanya pakai T-shirt dan jeans, semprot-semprot parfum sedikit, dan pergilah aku. Sebelum pergi, kuperhatikan bayanganku di cermin. Boleh juga bodi dan tampangku. Tidak heran, semasa kuliah dulu, cewek-cewek di sekelilingku, ada juga yang kupacari, tetapi itu sebatas mengikuti kebiasaan saja. Kalau aku tidak punya pacar cowok mungkin karena aku memang terlalu takut ada orang yang mengetahui siapa aku sebenarnya, jaga citra banget ceritanya. + a

Kalau aku tidak punya pacar cowok mungkin karena aku memang terlalu takut ada orang yang mengetahui siapa aku sebenarnya, jaga citra banget ceritanya  + a

 Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Warnetnya agak jauh, aku harus naik kereta, dan ke stasiun kira-kira 10 menit dari rumahku. Ketika aku jalan sudah kira-kira tiga atau lima menit, muncul dari sebuah pagar rumah di depanku seorang cowok. Ups.. bodinya lumayan. Kulitnya putih. Kelihatannya dia lebih pendek sedikit dari aku. Tinggiku 172. Karena dia berjalan searah denganku, aku tidak sempat melihat wajahnya. Dia memakai kaos tanpa lengan, asyik, dan celana panjang tiga perempat. Bentuk V badannya kelihatan jelas. Sambil berjalan, sebentar-sebentar dia memperhatikan badannya sendiri. Sebentar-sebentar melihat ke kiri di pundak, sebentar-sebentar melihat ke kanan. Mungkin dia memuji bodinya sendiri. Dan memang aku pun lumayan glek-glek. Aku tidak mau mendahului dia dong, lumayan kan pemandangan. + a

You’ll also like

Dengan leluasa mataku bisa menikmati pemandangan itu karena aku memakai kaca mata

hitam  + a

 Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dengan leluasa mataku bisa menikmati pemandangan itu karena aku memakai kaca mata hitam. Mana ada orang yang tahu mataku mengarah kemana. Dua bulatan pantatnya tidak terlalu besar, tetapi kalau dibuka buat aku, pasti langsung kulahap, kuremas-remas, kubuka, kujilati sampai dia mengerang-erang kenikmatan. Pokoknya imajinasiku sudah di seberang lautan waktu itu. Aku tidak tahu dia itu gay atau bukan. Dari cara dia berjalan, aku punya firasat, mungkin juga. Jadi ku ikuti terus dia. Dia juga berjalan ke arah stasiun. Aku seperti mendapatkan insting berburu yang belum pernah kupunyai sebelumnya. Aku benar-benar berbeda hari itu. Gatel mungkin. Apalagi tidak tahan menahan keinginan itu selama beberapa hari belakangan ini. + a

Apalagi tidak tahan menahan keinginan itu selama beberapa hari belakangan ini  + a

 Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Waktu aku berpikir begitu, tiba-tiba dia menyeberang jalan. Rupanya pinggir jalan itu terlalu panas, dia mau ke pinggir jalan lain yang lebih teduh. Ya lah, sayang kan kalo kulit mulusnya jadi hitam. Karena dia menyeberang (dia berjalan ke samping instead of ke depan), aku jadi bisa di depan dia. Aku nekat. Kulihat wajahnya, ganteng sekali. Rambutnya hitam, agak panjang, tetapi tidak gondrong, lurus belah pinggir. Sedikit konvensional, tetapi itu bikin dia benar-benar cute di mataku. Waktu mataku melihat ke wajah dia, dia juga melihat ke arahku. Ee, dia juga menatapku sambil berjalan. Aha, ada kesempatan nih. Langsung kulontar senyumanku yang paling manis (kuakui senyumku memang manis kok, suer!). Sambil sama-sama berjalan ke arah yang sama juga, kami saling memandang. Aku nekat terus memandang dan tersenyum ke arahnya, tetapi hatiku serasa mau terbang. Berdegup-degup tidak menentu. Aku belum pernah segenit ini, kupikir. + a

Aku belum pernah segenit ini, kupikir  + a

 Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.