Dara manis ini sekarang lagi stress gara-gara foto pornonya bertebaran di internet, setelah menyaksikan fotonya itu, aku pun merasa menjadi terangsang, buah dadanya yang besar itu terasa membuat penisku menjadi sesak.
Hmmm.. aku ingin menikmati kemolekan tubuh Cynthiara Alona ini agar bisa aku tiduri. Sayang kalo salah satu model ini dilewatkan kesintalan tubuhnya. Tapi kalo dalam posisi masih stress rasanya sulit.
Sebenarnya secara pribadi aku mengenalnya, website yang dia punya merupakan kerjaan temanku, dulu aku belajar pada temanku, malah aku sendiri bertemu dengan Cynthiara Alona di rumahnya, aku diajak untuk membantunya, namun di tengah jalan aku berhenti karena kesibukan kuliah.
Hari Pertama
Aku datang ke rumah Cynthiara Alona sore hari dengan membuat janji terlebih dahulu, nasib baik memihakku, aku akhirnya datang juga ke apartement Cynthiara Alona, ketika bertemu denganku, dia terasa kikuk dan menampakan kesedihannya.
“Sudah deh.. relakan saja.. lain kali hati hati..“ hiburku dengan maksud baik.
“Rasanya guwe gondok.. pengin marah gimana? Karirku bisa hancur.” umpat Cynthiara Alona dengan membuang handphonenya.
“Kalo mau sih aku bisa menolong.. mencari mantan manajermu itu.. tapi ya butuh waktu.” aku mengajukan diri.
“Sulit Han.. sulit.. dia kabur tanpa ada kejelasan.“
“Gini aja.. aku mau menolong.. tapi ya aku nggak bisa maksimal.. aku mau bantu dengan cara melacak keberadaannya sejak terakhir dia tinggal dimana.. oke kalo mau.. aku mau melacak ke rumah daerah dia, itu perlu berminggu minggu..“
Secara umum aku memang pernah berkenalan dengan manajernya yang bernama Bobby itu, namun itu dulu sebelum aku ketemu Cynthiara Alona dan berkenalan, jika aku bertemu dengan Bobby maka tidak ada kecurigaan sama sekali, jadi aku ingin berinisiatif menolongnya, uang? Aku bisa meminta para tanteku.
Hari kedua
Aku melacak Bobby, sejak awal aku mengenalnya, firasatku orang seperti tidak akan pernah jauh dari Jakarta, aku mengenalnya dulu memang pernah menginap di rumahnya, jadi aku kenal baik, beberapa temannya aku mengenalnya secara baik baik. Lebih-lebih aku mengenal orang tuanya Bobby. Setitik terang Bobby pernah mempunyai sebuah villa di Jonggol Jawa Barat.
Namun aku tak tahu pasti di mana villa itu, jadi aku harus bisa menemukan villa itu. Persembunyian orang ini sangat rapat, bahkan ada temannya yang kutanyai menjawabnya tidak tahu. Aku mengalami jalan buntu, apa kudu menyusuri satu persatu semua villa dan mengeledahnya, buang buang waktu.
Alhasil aku harus memutar otak. Nomer handphonenya aku tak punya, namun demi seonggok daging hidup milik Cynthiara Alona aku pantang mundur, walau tidak ada perjanjian untuk itu namun aku akan membuat dia bertekuk lutut.
Cerita Fiksi – Model Chynthiara Alona
Hari Ketiga
Berbagai informasi aku mencarinya dan kurangkai, aku tetap saja masih buntu, iseng di hari yang penuh kebuntuan itu aku jalan-jalan ke Bogor, aku sendirian menyetir kendaraanku, seperti biasa aku selalu mengawasi siapa saja yang sering berada di belakang mobilku, itu yang sering aku waspadai.
Informasi yang kudapat pernah ada beberapa PSK yang kenal dengan Bobby ini di Bogor, jadi aku mencoba peruntungan di Bogor, kuambil arah Puncak sebagai jarak terdekat dulu yang paling mudah. Tak terasa aku berhenti di sebuah kedai warung malam sekitar jam 12 di arah Puncak.
Hilir mudik bising kendaraan menambah ramainya warung itu, beberapa PSK ada di situ, dua orang cewek dengan bercelana pendek melirikku, namun aku tidak mengubrisnya.
Aku doyan cewek tapi nggak doyan yang PSK, tak disangka di hari ketiga itu aku mendapat durian runtuh, sambil ngopi dan menghisap rokok, dua PSK itu mengobrol dan menyebut-nyebut nama Bobby.. Aaah.. Bobby itukah? Tak yakin.. namun selidik dengar selidik kok nyebut koleksi gambar cewek.
Ohooo.. kena batunya.. aku menyingkir dari warung itu dan duduk di dalam mobilku. Ketika kedua PSK itu keluar dari warung aku menyapanya.
“Kemana Non?” tanyaku dengan menghisap rokokku dan melihat pahanya yang mulus.
“Kemana saja kalo ada yang ngajak..“ jawab orang yang lebih tinggi bernama Novi dan teman PSKnya bernama Emil.
“Mau ikut Non?” ajakku.
“Boleeh.. tapi.. ongkos bang.. nggak bisa gratis.“
“Tenang saja Non.. aku mau ajak kalian berdua.. sebagai teman curhat ..“ kataku dengan mengeluarkan uang 200 ribu dan kuberikan kepadanya.
“Enak aja segitu..” maki Emil.
“Please.. aku nggak butuh yang lain.. cuma ngobrol saja.. suntuk Non.. kalo nanti kalian bisa membantuku maka aku akan memberikan bonus, yuuk kutraktir makan makan sekalian.”
Kami akhirnya pergi bersama, di dalam mobil kedua cewek itu sangat menggoda, keduanya memamerkan bongkahan dadanya lewat kancing bajunya yang dilepas 2 biji. Emil duduk di depan dan Novi di belakang. Aku mentraktirnya di rumah makan, kedua sangat senang.
“Mong omong.. kalian kenal Bobby.. seperti ini?” kataku menunjukan foto Bobby padanya
“Betul..“
“Dimana dia.. aku temannya..“
“Nggak bisa bang.. soal dia khan katanya dicari orang..”
Aku membuka netbook dan konek ke internet, kutunjukan siapa diriku, dari profile facebook, webku dan pekerjaanku, bahkan kutunjukan KTP biar menyakinkan mereka.
“Buseeet.. kita ketemu seorang hacker.. anakku pernah cerita soal teman kita ini..” timpal Emil yang sudah berumur 35 tahun, awalnya menikah dan cerai karena ditinggal suaminya kabur.
“Jadi kalau kalian bisa memberitahuku, aku bisa menolongnya.. aku berhutang budi sama temanku itu..” ibaku dengan sungguh membuat Emil menjadi tersenyum
“Oke deh bang, janji ya.. hmm.. bagaimana kalo kamu kami service?” goda Novi dengan meraba pahaku.
“Nggak usah Non..” tolakku dengan membiarkan Novi mengelus pahaku, namun aku sempat nakal meremas buah dadanya dan membuat Novi suka. Namun aku menahan diri.
Alhasil akhirnya kedua PSK itu menunjukkan tempat Bobby yang berada di sebuah villa pinggiran, aku datang sendirian dan kebetulan Bobby yang menyambutku dengan terkejut.
“Hebat.. kemana saja kau ini? Kayak hilang ditelan bumi.” kata Bobby dengan tersenyum.
“Sibuk kerja.. mrogram terus jadi nggak inget ya lain..” candaku dengan masuk ke villa itu.
Bobby juga tidak membicarakan soal gambar porno, nggak ada kecurigaan sama sekali. Aku mau meracun orang ini, eh membiusnya, namun aku tidak mau mengambil resiko, karena nanti keluar penjara aku akan dibalas, jadi aku hanya memberikan informasi saja. Bahkan dengan tanpa diketahui dirinya aku menjepretnya untuk sebagai bukti telah bertemu dengan Bobby.
“Sial nih orang.. gemar main cewek model PSK.” makiku melihat dua PSK datang ke villa, namun dengan halus aku menolak karena sedang tidak enak badan. Jadilah aku akhirnya pamit pulang, beberapa foto dia akhirnya kudapat.
Aku balik ke Jakarta pagi dini hari ketika mereka bertiga mulai pemanasan untuk hubungan seksual, dengan sangat senang, kuberitahukan kepada intel temanku untuk menggerebek beberapa villa yang dipakai Bobby itu, aku hanya bilang jangan mengejar yang punya villa, bilang saja operasi rutin grebek PSK, jangan bawa polisi banyak.. bawa saja satpol PP.
Mister Sange – Cerita Sex Fiksi Artis
Aku sampai di rumah Cynthiara Alona pagi hari ketika dia sudah bangun pagi, sangat surprise melihatku datang mengetuk apartementnya yang dipakai untuk menghindari kejaran wartawan.
“Gila.. pagi sekali.. gimana?” tanya Cynthiara Alona dengan mempersilakan aku masuk.
“Sebentar lagi buruannya akan ketemu denganmu.. pagi ini digerebek di Puncak.” kataku mengejutkan dirinya yang pagi itu menggunakan celana pendek longgar dengan kaos yang menampakkan branya ukuran yang sangat montok, bagaimana cara memintanya? Ah gampang !
Kuminta telpon ke intel temanku yang kebetulan kenal dengan Cynthiara Alona. Positif Bobby tertangkap, sehingga Cynthiara Alona melonjak kegirangan. Namun intel itu bilang kasusnya akan dibuat tidak kentara. Setelah menutup hape Cynthiara Alona langsung berujar padaku.
“Berapa aku harus membayarmu?” tanya Cynthiara Alona yang duduk di dekatku dan bau parfumnya menusuk hidungku.
“Nggak usah.. sama teman kok..” tolakku sambil menghembuskan asap rokokku.
“Please!” desak Cynthiara Alona.
“Nggak ada deh.. tapi ya kalo boleh.. nggak liat yang photoan.. maunya yang asli.” kataku memutar.
“Maksudmu?”
“Aku ingin melihatmu tanpa kufoto.. tapi yang polos.” kataku dengan bercanda.
“Apaaaaaaaaaaaaaaaaa?” kata Cynthiara Alona dengan kaget, namun kemudian menyadari dengan cepat. Dipandangnya aku dengan seksama.
“Maumu apa?”
“Aku ingin melihatmu tanpa busana secara langsung, semua jerih upayaku setidaknya bisa membuat titik terang keinginanmu.. aku berkorban waktu, uang dan taruhan nyawa mencari dia.”
“Oke Han , oke.. baiklah jika kamu ingin melihatku telanjang.” ujar Cynthiara Alona dengan tersenyum lalu membuka kaosnya, branya warna hitam itu seperti terlalu kecil untuk menyangga buah dadanya.
Habis itu Cynthiara Alona membuka celana pendek dan terlihat cd-nya warna putih tipis. Aku menjadi sangat ngaceng melihat kesintalan cewek ini. Sehingga aku menjadi bernafsu dan kupeluk, ketika kupeluk Cynthiara Alona mencegahku.
“Katanya cuma pengin lihat?” sergah Cynthiara Alona dengan menepis tanganku.
“Aku ngaceng.” celotehku dengan mengelus selakanganku yang menggunakan celana panjang, melihat selakanganku yang membesar itu Cynthiara Alona sampai melotot. Aku kembali memeluknya dan menghujani ciuman di bibirnya, Cynthiara Alona menolak dan mencegahku.
“Haaaaaan.. please..” sergah Cynthiara Alona dengan sekuatnya, namun aku terus saja menciumi dan mengunci tangannya, ketika aku memeluknya, lenganku nemplok di buah dadanya, aku semakin kalap dan menindihnya, kukulum bibirnya yang menolak itu.
“Please.. kau hanya bisa bayar dengan cara ini, Cyn..” kataku dengan menekan tanganku lebih kuat, Cynthiara Alona tidak melawan lagi, pelan pelan ciuman bibirku disambut.
“Tak kusangka Han.. kau jahat sekali minta bayaran dengan tubuhku..” maki Cynthiara Alona.
“Aku sudah ngocok dua kali karena kamu.. gimana?”
“Salahmu.” ledek Cynthiara Alona dengan tertawa.
Kulepas kuncian tanganku dan aku kembali menindihnya lebih erat dan menghujani dengan ciuman dan lumatan, Cynthiara Alona membalas pagutan itu.
“Haaaaaaan.. hhhhhhsssssss ,. aaaah” lenguh Cynthiara Alona ketika aku mendaratkan banyak pagutan dan lumatan itu, kuelus-elus vaginanya yang masih menggunakan celana dalam itu, tanganku masuk lewat celahnya dan mengelus vaginanya, tanpa bulu sama sekali. Uuuuh.. terasa nikmat sekali rasanya bisa mengelus vagina Cynthiara Alona.
Cynthiara Alona kini sudah dalam genggamanku ketika dirinya balas memelukku dan melawan lumatanku. Ditahannya kepalaku.
“Aku pengin lihat seberapa besar penismu itu..” sergah Cynthiara Alona dengan tersenyum menggodaku
Aku lalu beringsut mundur dan menarik resluting celanaku, lalu kupelorotkan kemudian aku membuka celana dalamku, membuat Cynthiara Alona menjadi tersenyum.
“Besar sekali Han.. hhhhmmmm” pekik Cynthiara Alona dengan menggenggam penisku dan mengelusnya.
“Nikmati saja Cyn..” kataku singkat mencari kaitan BHnya dan kulepaskan, tali branya yang di pundaknya itu dipelorotkan sendiri oleh Cynthiara Alona sehingga kini bongkahan buah dada itu tersaji di depanku dan siap kunikmati
“Haaaaaan.. aku tahu kamu suka melirikku.. tapi aku tak mengira kamu benar benar pengin bercinta denganku, tak apalah Han.. anggap saja ini bayar hutangku.” kata Cynthiara Alona dengan mengocok penisku berulang-ulang, aku ganti membalas dengan meremas buah dadanya, membuat Cynthiara Alona menjadi gemas.
“Huuuuuuuh.. kamu suka sama susuku ya Han , nikmati saja.” ledek Cynthiara Alona dengan tersenyum menggodaku, percintaan di pagi hari ini tidak menghambat kami berkeringat, apalagi ac masih hidup mengalir di apartement itu.
Mr Sange – Cerita Dewasa Fiksi Model
Aku kembali menindihnya dan melumat bibirnya dengan rakus, kususuri dari bibirnya menjilat kemudian menuju ke buah dadanya, kusampirkan rambutnya yang panjang itu, desakan penisku ingin cepat cepat menyetubuhi artis ini tak terbendung lagi. Nafas kami saling memburu, kami berdua sudah termakan birahi di sofa itu.
“Haaaaaaan ..aaaaaaaaah ,. hhhhsss.. kulum puntingku.” perintah Cynthiara Alona dengan menekan kepalaku. Punting warna kecoklatan itu kumasukkan dalam mulutku dan kusedot-sedot sekuatku, aku sangat bernafsu untuk menggumuli model play boy ini.
Gerak gemulai bak cacing kepanasan dari tubuh seksi dara Aceh ini membuatku menjadi tertahan untuk tidak buru-buru menyetubuhinya. Kutarik badanku dan kulepas pakaianku semua sampai telanjang bulat. Cynthiara Alona hanya tersenyum menggodaku.
“Aku bersedia menjadi pacarmu.. tak perduli kamu pernah buka bugil di internet atau majalah.” kataku dengan menatapnya.
“Aaaaaaaah.. kamu hanya mau tubuhku.. palingan kamu pengin bersetubuh denganku terus khan?” tanya Cynthiara Alona dengan menyelidik.
“Kalo gitu kita nggak perlu pacaran.. kita akan bersetubuh jika kita menginginkan.. kamu pasti akan ketagihan padaku.. lihat Cyn.. penisku ini akan selalu membuatmu rindu ingin mencicipi.. silakan kulum penisku, sayang.” ajakku dengan mesra membuat Cynthiara Alona lalu bangun dan memegang penisku.
“Rasakan jilatan dan kulumanku, sayang.. hhhhmmm.. iya.. penis sebesar begini seperti punya orang bule.” timpal Cynthiara Alona dengan menjilati batangku dengan rakus, photomemek.com dimasukkan penisku ke dalam mulutnya yang sesak itu, di dalam penisku dipermainkan dengan lidahnya, posisi Cynthiara Alona membungkuk dan aku memberikan rangsangan dengan mengelus-elus punggungnya, sesekali tanganku turun dan meremas buah dadanya yang besar itu, setiap kuremas, Cynthiara Alona melenguh.
“hhhhhhhhhmmmmmmmmmm ,. aaaaaaaaaaaaaauch…” lenguh Cynthiara Alona yang penuh dengan penisku, penisku keluar masuk dalam mulutnya, sesekali dipandangnya dengan seksama dan kemudian dimasukkan lagi, berulang ulang Cynthiara Alona mengulum penisku sehingga batangku menjadi mengkilap basah dengan air liurnya.
“Terus Cyn.. oooooh.. kamu memang cewek oke.” pujiku dengan meremas pantat Cynthiara Alona dengan gemas membuat dirinya menggerakkan pantatnya tak tahan remasanku.
Ditariknya batangku dan dikeluarkan dari mulutnya, lalu merebahkan diri dengan menantang, dibukanya celana dalamnya lalu dilemparkan ke meja lalu mengangkang dengan sangat menantang, vaginanya basah terangsang birahi.
“Lakukan Han.. kamu bebas menyetubuhiku.. mau keluar di luar atau di dalam sama saja.” ujar Cynthiara Alona dengan tersenyum, aku kembali menindihnya dan menyerbu bibirnya, kami kembali bertarung dengan saling melumat dan memilin, sofa itu terlalu sempit bagi kami.
Aku mendorong meja sofa itu lebih jauh, apalagi salah satu kaki kami menjejak ke lantai, aku menariknya agar keluar dari sofa itu, kami kemudian bergumul lagi dengan saling memeluk di lantai.
Nafas kami saling memburu, Cynthiara Alona kini menjadi betina yang lapar akan kehausan seks, Cynthiara Alona menjadi tak terkendali, dengan sangat bernafsu menyerangku dengan memelukku erat, melumat bibirku dan meremas batangku dengan gemas.
Tak berapa lama kemudian kami yang bergumul di lantai dengan penuh nafsu semakin panas saja, Cynthiara Alona mendesakku dengan menggulingkan tubuh kami lewat jepitan kedua kakinya di pinggangku.
Dengan ganas Cynthiara Alona meyerangku melakukan lumatan demi lumatan. Tak terasa kami sudah basah termakan keringat birahi, dengan sangat rakus kami mencecap birahi penuh dengan kenikmatan.
“Haaaaan.. pindah ke atas.. kita lakukan enam sembilan.” ajak Cynthiara Alona dengan menahan lumatannya pada bibirku, tanganku sendiri malah memegang buah dadanya.
“Please, nih remes dulu biar kamu suka..” ujar Cynthiara Alona dengan menurunkan dadanya sehingga aku semakin dekat mempermainkan buah dadanya, kukulum puntingnya yang lancip itu, kusedot dalam mulutku.
“Terus Han.. satunya ngiri tuh..” pekik Cynthiara Alona dengan menekan dadaku dengan tangan kanannya, sedang tangan kirinya ke belakang memegang batangku yang menempel di belahan pantatnya.
Cerita Seks Fiksi Seleb – Mister Sange
Aku mengulum puting yang belum pernah menyusui itu, terasa beda dengan punting para artis yang pernah menyusui, namun secara umum aku memang menyukai punting artis yang pernah punya anak. Aku mengulum puting sebelah kanan Cynthiara Alona sedang buah dada sebelah kiri aku remas-remas dengan tanganku, nikmat sekali bisa mendapatkan Cynthiara Alona dengan gratis.
Aku menyudahi kulumanku, Cynthiara Alona beranjak dari duduk di atas selakanganku, lalu menarik tanganku untuk duduk, aku menurut saja perintah Cynthiara Alona.
“Kamu duduk aja, please.. enam sembilan dengan cara aku akan mengulum penismu.. kamu sandaran please” ajak Cynthiara Alona dengan tersenyum nakal, nafsunya menggelegak melihat penisku mengacung sangat tegak itu, Cynthiara Alona kemudian naik ke sofa dan duduk di sampingku, lalu membungkuk, kedua kakinya diputar lalu kaki kanannya naik ke atas kepalaku lalu ditopangkan ke pundakku ke bahuku.
Kemudian kaki kirinya di pundak sebelahku, jadi posisi Cynthiara Alona kini berpangku padaku dengan kaki menjulang ke atas menjepit leherku, sedang kepalanya tepat di atas batangku dan hendak mengulum penisku, selakangan Cynthiara Alona dipaskan pada mulutku agar aku bisa mencumbu vaginanya, buset nih cewek.. fantasi seksnya berbeda.
“Han.. oral vaginaku.. aku oral penismu..” ujar Cynthiara Alona yang kini berjungkir di atas tubuhku, aku mencoba rileks dengan bersandar, bau khas vagina menyerang hidungku.
Vagina tanpa jembut itu terasa beda sekali, aku lalu menjilati dengan lidahku vagina milik Cynthiara Alona, sedang Cynthiara Alona sendiri menjilati batangku dengan rakus dan belum dimasukan ke dalam mulutnya, tangannya bertopang ditekuk di sofa. Dengan ganas aku langsung menyerbu vagina milik Cynthiara Alona.
“Haaaaaaaan ..uuuuuh.. enaaaaaaak..” pekik Cynthiara Alona dengan menjilati batangku berulang-ulang seperti es krim yang manis, tanganku sendiri menyelusup ke balik badannya dan mendapatkan keempukan buah dada Cynthiara Alona dan kuremas, Cynthiara Alona kini menaikkan kepalanya sehingga batangku langsung ditelannya dalam mulut, terasa enak sekali aku mendapatkan layanan oral dengan cara yang beda ini.
Labia mayoranya yang membasah itu aku kuliti dengan lidah dan bibirku, kusedot vaginanya itu dan membuat Cynthiara Alona menggelinjangkan kakinya. Rambutnya sampai tergerai di pahaku.
Serbuan mulutnya yang mengulum batangku keluar masuk, dengan cekatan penisku dipegangnya untuk mengontrol penisku agar tidak lepas dari mulutnya.
“Penismu enak sekali Han.. gedeee…” timpal Cynthiara Alona dengan tertawa renyah lalu kembali memasukkan batangku dan digoyang dengan lidahnya, penisku keluar masuk mulutnya, kemudian dikocok dengan cepat dan keras membuat aku berhenti untuk mengerjai vaginanya, kutahan rasa sakit kocokan Cynthiara Alona itu.
Aku langsung kembali mencumbu vaginanya, memperbesar lubangnya yang sempit itu, kulebarkan dengan lidahku sisi kiri bibir vaginanya, kemudian sisi kanannya berulang ulang, bahkan tanganku ikut nakal mengorek vagina milik model playboy itu.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaauhh , sayaaaaaang ,,aaaaah.. teruuuusss.. enaaak aaah…” seru Cynthiara Alona dengan menahan jilatan pada penisku.
Kami terus saling oral mengoral alat kelamin kami berlawanan, tak terasa kami semakin terbakar nafsu, menit demi menit kami saling mengoral dan mencumbu, tanganku tetap meremas dan mempermainkan puntingnya yang lancip itu, sedang tanganku yang menganggur naik meremas pantat Cynthiara Alona dengan gemas.
“Uuuuuh.. nakal sekali.. semua punyaku dikerjai.. Han.. aku sukaaa.. aaaaaaaaaah.. enak sekali.. remas susu dan pantatku teruuus.” teriak Cynthiara Alona dengan keras, dengan penuh nafsu penisku di dalam mulutnya disedot sekuatnya, aku sampai berhenti merasakan sedotan mulut Cynthiara Alona pada penisku.
“Cyn.. aaaaaaaaaah.. enaaaaaaaak.. oral teruuus.” kataku tak kalah dengan nafsu menyedot vagina Cynthiara Alona dengan keras, gantian Cynthiara Alona menahan kuluman pada penisku.
“Gilaaaaaaaa aaaaaaaaaah.. kalo tiap hari diginiin…” ujar Cynthiara Alona dengan melenguh tak karuan, badannya dari atas sampai pundak menggelinjang merasakan oralku, lubang vaginanya melebar seiring dengan oralku, klitorisnya aku sentil-sentil dengan lidahku kemudian aku menyedotnya dengan bibirku membuat Cynthiara Alona menjadi tak tahan.
“Aaaaaaaaaaaaauuuuh ,hhhhhhhssssssssssssssssss..” lenguh dan rintih Cynthiara Alona dengan suara yang merangsangku.
“Teruss oraaal” ajakku.
“Gimana bisa.. sedotanmu terasa sekali, enak banget tadi ulangi deeh.“ pinta Cynthiara Alona dengan gemas memalingkan mukanya ke atas untuk melihatku mengoral lagi namun terhalang tanganku yang meremas pantat Cynthiara Alona itu.
Tak teras sudah sepuluh menit lebih kami saling mengoral, tanda-tanda tak kuat Cynthiara Alona semakin kelihatan dengan memejamkan matanya dengan erat merasakan sedotanku di klitorisnya.
“Uuuuuuuuuuh.. aku nggak tahaaan aaah.”
“Cuuut…” panggilku dengan nama panggilan khas Aceh.
“Yaaaaaaa…” jawabnya dengan serak.
“Boleh tiap hari begini?” tanyaku dengan kembali menjilati vaginanya yang semakin basah dan memerah itu.
“Why not?”
“Oh My God..” jawabku dengan tersenyum dan langsung menyedot klitorisnya lagi.
“Ooooooooh Noooooooooooo ,aaaaaaaaah.. tidaaaaaaak , aaaaauuuh.. enaaaaaaak.. teruuus.. lanjut.. oral.. oraaaal” teriak Cynthiara Alona dengan suara yang tidak masuk akal, aku tak tahu apa kata tidak atau no tadi. Benar-benar aneh cewek ini.
Jepitan kakinya semakin erat, aku merasa Cynthiara Alona hendak mencapai orgasme akibat permainan oralku yang semakin nafsu mengejar vaginanya itu, kusedot terus dan membuat Cynthiara Alona merapatkan kakinya lagi.
“Haaaaaaaaaaan.. Ya Tuhaaaaaaan.. aku mau sampaaai.” pekik Cynthiara Alona dengan menggelinjangkan badannya, aku kembali menjilati dan menempelkan bibirku dan menyedotnya.
“Aaaaaaaaaakuuuu aaaaaaaaah sampaaaaaaaaai.” teriak Cynthiara Alona dengan suara keras dan badannya menegang dengan cepat, dari vaginanya mengucur cairan bening dan merembes ke bawah sampai di buah dadanya, badannya kemudian berkelonjotan.
Kubiarkan dengan meremas buah dadanya yang basah itu dan serta pantatnya aku remas remas. Kubiarkan tubuh itu melemas tanpa tulang dengan menelungkupkan wajahnya di atas penisku, nafasku memburu sangat cepat, aku lalu mencoba rileks dengan melebarkan jepitan kakinya itu agar tidak membuat nafasku sesak.
Kuserongkan badannya dan kujatuhkan ke sofa, Cynthiara Alona kini bersandar di atas penisku yang menempel di telinga sebelah kirinya.
Kumpulan Cerita Fiksi Sex Artis Terbaru
“Trims Han.. sudah lama aku nggak ginian.. enak sekali Han.. hhhhmmm . kamu mau khan kalo aku minta ngeseks sama kamu..” tanya Cynthiara Alona dengan membuka matanya.
“Why not?” jawabku dengan singkat.
“Oke Han.. oke.. nanti kita lakukan penuh kemesraan.. tak kukira Han.. dulu kamu orangnya polos, kini ternyata sudah jago naklukin cewek.. kamu sama siapa suka ngeseks Han, pacarmu ya?” selidik Cynthiara Alona dengan tersenyum lalu bangun dan duduk di sampingku.
“pacar aja deh..” jawabku dengan canda.
“Pastilah pacarmu ketagihan kamu ewe.. aku sendiri juga makin ketagihan sama permainanmu tadi.. sini penismu.. aku masukin vaginaku yaaa..”
“Oke Cut Cynthiara..” jawabku dengan memegang pinggang Cynthiara Alona yang hendak mendudukiku, kedua kaki Cynthiara Alona melebar lalu penisku dipegangnya lalu ditusukan ke belahan vaginanya yang merekah itu.
“Pelan pelan ya Han.. akan terasa sesak dalam lubangku . maklum sudah lama nggak dimasukin penis.. tapi kalo ini penis besar yang akan masuk dalam vaginaku.. duuuh.. sangat beruntung sekali aku pagi ini, ada orang mau menolongku eeh.. malah dikasih bonus seks.. wanita mana yang nggak suka.” ujar Cynthiara Alona dengan menciumi pipi kanan kiri lalu menekan selakangannya pada penisku, penisku mulai menerobos dengan mantap, pelan-pelan penisku masuk mulai dari kepala penisku dan tertahan karena sesak.
“Ohh.. no no no, besar sekali.. Han.” pekik Cynthiara Alona dengan meringgis kesakitan ketika penisku mili demi mili tergerus lubang vagina milik Cynthiara Alona yang sempit itu.
Namun Cynthiara Alona seakan lapar karena lama tidak disetubuhi sehingga memaksakan diri untuk memasukan batangku lebih dalam, fantasiku.com aku sendiri sangat kesakitan jika penisku dipaksa harus tenggelam, aku mengelus elus paha Cynthiara Alona untuk memberikan rangsangan, kedua tangan Cynthiara Alona menopang ke pundakku.
“Auuuuuh Han.. sakit sekali.. tahaaan yaaa.” tukas Cynthiara Alona dengan berhenti dan membuka matanya sambil geleng geleng kepala lalu tersenyum padaku.
“Gimana?” tanyaku dengan tetap memberikan rangsangan ke pahanya naik ke pantatnya lalu meremasnya dengan pelan, kemudian tanganku naik sampai punggungnya dan mengelus-elus terus.
“Hhhhssss.. besar sekali.. hhhmmm.. kamu kudu wajib giniin aku, sayaaang.” ujar Cynthiara Alona dengan menekan kembali setelah menarik nafas berulang ulang, penisku kembali tenggelam ke bawah, mili demi mili penisku bergerak masuk ke dalam vagina Cynthiara Alona.
Tak terasa kami berjuang sangat lama untuk menenggelamkan penisku lebih dalam lagi, kami berjuang dengan susah payah penuh keringat bercucuran.
“Aduuuh Haaaaaaaaan.. sakit aaah..” pekik Cynthiara Alona ketika menekan dengan tenaga besar.
“Tarik dulu, sayaaang.. Cut.. jangan tergesa-gesa.. tarik tekan tarik tekan.“
“Huuuuh , oke deeeh.” ujar Cynthiara Alona dengan mengikuti saranku, lalu naik turun dengan pelan dan mulai ada hasil, entah kenapa ketika merasa mampu ditekannya selakangan Cynthiara Alona dengan keras membuat penisku amblas sampai mentok membuat kami berdua terpekik bersamaan, Cynthiara Alona sampai mendongak ke belakang dan langsung kupeluk.
“Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaiiiiiiiiiiiiiiiiiih ,,,. aaaaaaaaaauuuuuuuuuuu.” pekik kami berdua, bagian atas vagina Cynthiara Alona menggelembung karena penisku yang besar itu, lalu dengan menguasai badannya kemudian memelukku erat dan menghujani ciuman di pipi kananku, tak lama kemudian menarik badannya dan berhadapan denganku.
“Genjot ya.” kata Cynthiara Alona dengan yakin lalu bergerak naik dengan pelan, aku merasa batangku dijepit luar biasa di dalam vagina Cynthiara Alona.
Gerakan naik turun Cynthiara Alona semakin lancar, penisku awalnya seret setelah berulang ulang Cynthiara Alona bergerak naik turun menjadi lancar, bunyi keciplak alat kelamin kami semakin keras.
“Haaan.. ahhhha.. hhhh ..aaaaah.. sayaaaang teruuus.. aayooo.” ajak Cynthiara Alona yang bergerak naik turun di atas selakangaku, buah dadanya ikut bergerak seiring goyangannya.
“Iyaaa sayaaang.. ayo Cyn ..teruuus.. lebih cepatan.” ajakku.
Cynthiara Alona bergerak dengan lebih cepat, batangku keluar masuk semakin lancar, setiap mentok ke dinding terdalam vaginanya, Cynthiara Alona menjerit berulang ulang, matanya dipejamkan menikmati hujaman penisku keluar masuk, pantatnya aku remas-remas sekalian mengontrol genjotan Cynthiara Alona.
Sudah lima menit kami saling memacu dengan posisi duduk itu. Aku meladeni genjotan Cynthiara Alona dengan tak kalah cepat.
“Ganti gaya Han.. ganti.” pekik Cynthiara Alona sambil berhenti lalu menarik selakangannya, dengan terpaksa batangku dilepas dengan disertai pekikan kecil, habis itu Cynthiara Alona langsung menungging di sofa sebelahku, aku langsung berubah arah di belakang Cynthiara Alona lalu menusukkan batangku, dengan mantap kumasukkan batangku dengan pelan namun tenaga besar, kutarik dan kutekan lagi sampai akhirnya amblas disertai teriakan Cynthiara Alona.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuh…” erang Cynthiara Alona merasakan batangku amblas sampai mentok, aku langsung menggenjotnya maju mundur, terasa sekali batangku diremas dengan hebat, habis itu aku berhenti dan menarik batangku lalu kukocok, melihatku mengocok sendiri, Cynthiara Alona langsung berubah posisi dan memegang tanganku.
“Kok dikocok?” tanya Cynthiara Alona.
“Aku mau muncrat.. kalo nggak dikocok, lama.. aku ingin menyemprot vaginamu dengan spermaku.” kataku dengan cepat mengocok.
Tak berapa lama kemudian Cynthiara Alona yang menahan tanganku lalu mengambil kendali mengocok batangku dengan cepat, habis mengocok, lalu memasukkan batangku ke dalam mulutnya di sedot-sedot sekuatnya, habis itu dikeluarkan dan dikocok-kocok dengan lama.
“Sudaah aaah.. kamu berebah.” perintahku dengan mendorong Cynthiara Alona, dirinya langsung mengangkang dan memamerkan vaginanya.
Aku kemudian menusukkan batangku dengan segera, pelan pelan kutusukkan dan masuk dengan lancar, kutekan terus sampai mentok, aku langsung menggenjotnya maju mundur, Cynthiara Alona sampai menjerit-jerit ketika aku menggenjot dengan sangat cepat.
“Aduuuuuuuh.. Han ..aaaah ,.aaaauh ..aaaah.” jerit Cynthiara Alona ketika dengan penuh nafsu aku menggejotnya dan meremas buah dadanya.
Aku terus bergerak dan sudah lebih lima menit menggejotnya, aku sudah tidak tahan lagi.
“Sayaaang ..aaaah, aku mau sampaaai.” jerit Cynthiara Alona dengan memejamkan matanya keenakan
“Samaaa.“
“Yang keraasss.“ teriak Cynthiara Alona.
Aku lalu menggenjotnya lebih keras berulang-ulang, jepitan vaginanya semakin sempit, mata Cynthiara Alona membuka lalu melotot ketika dengan kasar aku menghujamkan batangku.
“Nggak tahaaan aaah.” pekik Cynthiara Alona dengan merapatkan jepitan kakinya, aku menghujam lagi dan Cynthiara Alona meronta ronta mendapatkan orgasme, tangannya yang memegang lenganku mencakar dengan kuat, penisku masih menghujam keluar masuk.
Tubuh Cynthiara Alona menegang dengan mata mendelik dan memuncratkan cairan orgasmenya membasahi penisku dengan keras. Cynthiara Alona menegang dengan cukup lama, kali ini cairan orgasmenya ambrol dengan sangat banyak membasahi sofa.
Aku juga hendak mencapai orgasme dengan menggenjot dengan kuat dan cepat, aku memejamkan mataku dengan erat.
“Akuuuu.. sudaaaaaaaaaaah.” lenguhku dengan menembakkan air maniku ke rahim Cynthiara Alona dengan menegang kaku.
“Craaaaaaaat.. craaaaaaaaaaat.. craaaaaaaat.. craaaaaaaaaaaaat” lebih dari tujuh kali aku menyemprotkan air maniku sampai meleleh keluar, aku tak kuat lagi dan ambruk ke depan menindih Cynthiara Alona.
Aku menjadi lemas dengan cepat dalam pelukan Cynthiara Alona, kedua tangan Cynthiara Alona memelukku erat. Kami berdua diam kemudian merasakan sisa sisa orgasme, di selakangan kami terasa sangat basah cairan orgasme kami. Kupeluk Cynthiara Alona dengan erat dan memberikan ciuman di lehernya.
Tak berapa lama kemudian Cynthiara Alona menekan ke dadaku dan mendorongku.
“Bangun deeh aah.” sungut Cynthiara Alona, aku lalu bangun dan menarik batangku, terlihat ceceran air mani sangat banyak, ketika batangku kucabut dari vagina Cynthiara Alona, menetes banyak sekali spermaku.
Cynthiara Alona yang melihat sendiri vaginanya sampai melotot dan bahkan sampai bibirnya bergetar dan sulit mengucapkan kata-katanya, baru setelah menghela nafas bisa berujar, “Banyak banget Han! Tapi lain kali kamu harus mau giniin aku lagi ya!”
“Why not?”,,,,,,,,,,,,,,,,,,