Seks Di Balik BH Hitam Tante Wike DAN Di Ajari Ngentot Tante Yosi

Cerita Seks Terbaru – Cerita seks ini adalah cerita mesum ku.. kita awali yah cerita mesum ini.. Aku sedang tidur ketika HPku berdering. Suara yang tak asing terdengar ditelingaku, Rupanya tante Wike ada di Ykt. Katanya sich ada tugas kantor dengan teman-temannya dan aku diminta datang kehotel *** tempat mereka menginap. Sambil jalan aku membayangkan sosok tante Wike. Dia adik ibuku yang berusia 39 tahun. Kulitnya kuning langsat dengan tinggi 175 cm, tubuhnya ramping dan seksi. Dadanya dihiasi oleh sepasang payudara yang indah dan besar. Waktu kecil dulu aku sering mengintip dada tante Wike dan kalau onani sering membayangkan dadanya itu. Kalau membandingkannya dengan artis, tante Wike mirip Vina Panduwinata.  Sesampai di hotel aku diperkenalkan dengan 2 teman tante Wike, Pak Bondan(46) dan Bu Shinta(37). Mereka memintaku menjadi penunjuk jalan selama mereka di Ykt, dan aku menyanggupinya. Setelah itu kami berkeliling kota sampai jam 21:47. Karna sudah malam tante Wike meminta aku menginap dikamarnya saja. Kesempatan batinku, dari tadi aku sudah gatal melihat payudara tante Wike dibalik baju tang top biru yang ketat. Aku tak ingat lagi kalau dia tanteku, yang penting hasratku tersalurkan pikirku. Setelah masuk kamar tante Wike pergi mandi, aku langsung memikirkan cara bagaimana agar aku bisa menikmati tubuh tante Wike yang tetap seksi walau telah memiliki 2 anak. Saat dia keluar aku menelan ludah, dengan celana pendek ketat sampai diatas lutut dan baju kaos putih tanpa lengan benar-benar memamerkan lekuk-lekuk tubuhnya yang sempurna. Saat tante Wike lewat didepanku tercium wangi sabun dari tubuhnya, saat ia hendak mengeringkan rambutnya terlihat BH hitam kesukaanku dari balik ketiak tante Wike.

Aku jadi gelap mata. Begitu tante Wike membelakangiku,
langsung kurangkul dia. Bibirku menyedot lehernya, sementara tanganku yang satu
meremas sepasang payudara dan yang satu lagi bermain diselangkangan dan paha
tante Wike. Hanya sebentar ia meronta setelah itu tubuh tante Wike menjadi
tenang. “Izinkan aku merasakan tubuh tante yang indah ini ya?” Desahku di
kuping tante Wike. “Gimana Ndra? Tapi sekali ini aja ya Ndra.. dan kamu harus
janji ini menjadi rahasia kita berdua” Kata tante Wike. Aku mengangguk kecil
tanda bersedia. Tante Wike lalu mencopot bajunya dan terlihatlah buah dadanya
yang putih mulus terbungkus BH hitam, aku diam memperhatikan, birahiku mulai
naik. Lalu tante Wike mencopot celana ketatnya terlihat paha mulus yang
kugerayangi tadi. Saat ia hendak melepas tali BH aku cegah. Dengan lembut
tanganku kebelakang pundak tante Wike membuka kaitnya lalu memelorotkan BH itu
sambil menggesek puting susunya. Sepasang payudara berukuran 36 B terlihat
sangat indah dipadu dengan puting susunya yang mencuat kedepan. Tante Wike lalu
mencopot celana dan CD hitamnya. Dan kini ia telah telanjang bulat, penisku
terasa tegang karna tak menyangka tubuh tante Wike seindah itu. Lalu ia naik
keatas ranjang dan merebahkan badannya telentang. Aku begitu takjub, tubuh
tanteku yang aduhai telanjang dan pasrah berbaring diranjang tepat dihadapanku.
“Ayo Ndra.. apa yang kamu tunggu, tante udah siap, jangan takut kalau belum
pernah nanti tante bantu” Kata tante Wike. “Iya.. tolong ya tante” Jawabku
berbohong. Segera aku melepas semua pakaianku karna sebenarnya aku juga sudah
tak tahan. Kulihat tante Wike memperhatikan kejantananku yang berdenyut-denyut,
lalu aku naik keatas ranjang dan memulainya.

Langsung saja kukecup bibirnya, kulumat-lumat bibirnya, terasa ia kurang meladeni bibirku, masih canggung pikirku, tapi tidak aku hiraukan terus aku lumat bibirnya. Sementara kuarahkan tanganku ke dadanya. Kutemukan gundukan bukit, lalu aku elus-elus dan remas buah dadanya sambil sesekali memelintir puting susunya. “Ooh.. Ndra.. apa yang kau lakukan.. ergh.. sshh..” Tante Wike mendesah tanda birahinya mulai naik, sesekali aku merasakan ia menelan ludah yang mulai mengental. Setelah puas dengan bibirnya, kini bibirku kuarahkan kebawah, aku ingin merasakan bagaimana rasanya mengulum buah dada tante Wike. Sejenak aku pandangi buah dada yang kini berada tepat dihadapanku, ooh sungguh indahnya, putih mulus tanpa cacat sedikitpun, seperti belum pernah terjamah laki-laki. Langsung aku jilati dari bawah lalu kearah putingnya, sementara buah dada kanannya tetap kuremas-remas sehingga tambah kenyal dan mengeras. “Emmh oh aarghh” Tante Wike mendesah hebat ketika aku menggigit puting susunya. Kulirik wajahnya dan terlihat matanya merem melek dan giginya menggigit gigi bawahnya, kini jariku kuarahkan keselangkangannya. Disana kurasakan rambut yang tumbuh disekeliling vagina tante Wike. Jari-jariku kuarahkan kedalamnya, terasa lubang itu sudah sangat basah, tanda bahwa dia sudah benar-benar terangsang. Kupermainkan jari-jariku sambil mencari kelentitnya. Kupermainkan jariku keluar-masuk didalam lubang vagina tante Wike yang semakin licin tersebut. “Aarrgghh.. eenhh.. Ndra kam.. mu ngapain oohh..” Kata tante Wike meracau nggak karuan, kakinya mengecak-ngecak sprei dan badannya menggeliat. Tak kuperdulikan kata-katanya, maka tubuh tante Wike makin menggelinjang dikuasai nafsu birahi. Kurasakn tubuh tante Wike menegang dan wajahnya memerah bercucuran keringat, aku pikir dia sudah mau klimaks. Kupercepat gerakan jariku didalam liang vaginanya. “Oohh.. arghh.. oohh..” kata tante Wike dengan nafas tersengal-sengal dan tiba-tiba. “Ooh..aahh..” Tante Wike mendesah hebat dan pinggulnya terangkat, badannya tergetar hebat beberapa kali. Terasa cairan hangat memenuhi lubang vaginanya. “Oohh.. ohh.. emhh..” Tante Wike mendesah-desah meresapi kenikmatan yang baru diraihnya. “Ndra apa yang kamu lakukan kok tante bisa kayak gini?” Tanyanya padaku.

Baca Juga Cerita Seks panas : Pramugari Dengan Kemolekan Tubuhnya dan Menikmati Jilatan Hana Si Gadis Imut

“Kenapa memangnya tante?” Kataku sambil meremas payudaranya.
“Baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti ini, luar biasa” Kata tante
Wike. Ia lalu bercerita kalau om Widya (suaminya) hanya sebentar saja jika
bercumbu sehingga ia kurang puas. “Sayang.. sekarang giliranku” Bisikku
ditelinganya, tante Wike mengangguk kecil. Aku mulai mencumbunya lagi,
kulakukan seperti tadi, mulai dari bibirnya yang kulumat, lalu buah dadanya
yang aku nikmati. Setelah kurasa cukup, kusejajarkan tubuhku diatas tubuhnya
dan tante Wike tahu. ia lalu mengkangkangkan pahanya lalu kuarahkan batang
kejantananku keliang senggamanya. Perlahan-lahan aku masukkan batang penisku
dan aku nikmati. Batang kejantananku mudah saja memasuki liang senggamanya
karna sudah sangat basah dan licin. Kini perlahan-lahan aku gerakkan pinggulku
naik turun. ooh nikmatnya. “Lebih cepat Ndra.. aarghh.. mmhh” Kata tante Wike
terputus-putus dengan mata yang merem melek. Aku percepat gerakanku lalu
terdengar suara berkecipak dari selangkangannya. “Iya.. begitu.. aahh.. terr..
russ.. aarghh..” kata tante Wike tak karuan. Keringat kami berucuran menjadi
satu, kulihat wajahnya semakin memerah. “Ndra, tante mau.. enak lagi.. ohh..
ahh.. aahh ahh..” Kata tante Wike sambil mendesah panjang, tubuhnya bergetar
dan kurasakan vaginanya dipenuhi cairan hangat menyiram batang penisku. Remasan
dinding vaginanya begitu kuat, akupun mempercepat gerakanku dan.. croott..
akupun mencapai klimaks.. aahh.., kubiarkan air maniku keluar didalam liang
senggama tante Wike. Kurasakan nikmat yang luar biasa, kupeluk tubuhnya
erat-erat sambil mengecup puting susunya menikmati kenikmatan sex yang
sesungguhnya. Setelah cukup menikmatinya kucabut penisku dan kubaringkan
tubuhku disampingnya. “Tante Wike, terima kasih ya..” Kubisikkan lirih
ditelinganya sambil kukecup pipinya. “Tante juga Ndra.. baru kali ini tante
merasakan kenikmatn seperti ini, kamu hebat” Kata tante Wike lalu mengecup
bibirku. Kami berdua lalu tertidur karna kelelahan.

Sekitar jam 3 pagi aku terbangun. Setelah meminum segelas
air aku memandangi tubuh telanjang tante Wike. Benar-benar menggairahkan
sekali, kecantikan wajah dan keindahan tubuhnya masih terjaga diusianya yang
hampir berkepala 4 ini. Lalu aku mulai mencumbunya lagi, kali ini aku ingin
menikmati dengan sepuas hatiku setiap inci tubuh tante Wike. Perlahan-lahan aku
lumat bibir tante Wike dengan penuh kelembutan sampai ia mulai terbangun lagi.
Setelah tante Wike terbangun kugunakan lidahku untuk membelah bibirnya,
kupermainkan lidahku didalam mulutnya. tante Wikepun mulai berani, lidahnya
juga dipermainkan sehingga lidah kami saling beradu, membuatku semakin betah
saja berlama-lama menikmati bibirnya. Tanganku beroperasi didadanya,
kuremas-remas payudaranya yang kenyal mulai dari lembah sampai ke puncaknya
lalu aku pelintir putingnya shingga ia menggeliat dan menggelinyang. Dua bukit
kembar itu semakin mengeras. Ia menggigit bibirku saat kupelintir puting susunya.
Setelah aku puas dibibirnya, kini aku melumat dan mengulum payudaranya. Dengan
sigap lidahku menari-nari diatas bukitnya yang putih mulus itu. Tanganku tetap
meremas-remas buah dadanya yang sebelah kanan. Kulihat mata tante Wike sangat
redup, ia memagut-magut bibirnya sendiri, mulutnya mengeluarkan desahan erotis.
“Oohh.. aarghh.. en.. ennak Ndra, emmh..” Kata tante Wike mendesah-desah.
Tiba-tiba tangannya memegang tanganku yang sedang meremas-remas payudaranya dan
menyeret ke selangkangannya. Aku paham apa yang diinginkannya, ia ingin agar
aku segera mempermainkan liang vaginanya. Jari-jariku pun segera bergerilya
divaginanya. Kugerakkan jariku keluar masuk dan kuelus-elus klentitnya yang
membuat tante Wike semakin menggelinyang tak karuan. “Ya.. terruss.. argghh..
eemmh.. enak.. oohh..” Mulut tante Wike meracau. Setiap kali tante Wike terasa
mau mencapai klimaks, aku hentikan jariku menusuk vaginanya, setelah ia agak
tenang, aku permainkan lagi liang senggamanya, kulakukan beberapa kali. “Emhh
Ndra.. ayo dong jangan gitu.. kau jahat oohh..” Kata tante Wike memohon.

Mendengarnya membuatku merasa kasihan juga, tapi aku tidak akn membuatnya klimaks dengan jariku tapi dengan mulutku, aku ingin menerapkan hasil latihanku dengan Bu Denok dan Bu Atika. Segera kuarahkan mulutku keselangkangannya. Kusibakkan rambut-rambut hitam yang mengelilingi vaginanya dan terlihatlah liang senggamanya yang merah dan mengkilap basah, sungguh indah. Segera aku jilati lubang itu, lidahku kujulurkan keluar masuk. “Ndra.. apa yang kamu lakukan.. arghh itu kan ji.. jik emhh..” Kata tante Wike. Aku tak perdulikan kata-katanya, lidahku terus menari-nari didalam liang senggamanya bahkan menjadi semakin liar tak karuan Ketika lidahku menyentuh kelentitnya, ia mendesah panjang dan tubuhnya menggeliat tak karuan dan tak lama tubuhnya bergetar beberapa kali, tangannya mencengkram sprei dan mulutku dipenuhi cairan yang keluar dari liang kewanitaannya. “Ohmm.. emhh.. ennak Ndra.. aahh..” Kata tante Wike ketika ia klimaks. Setelah tante Wike selesai menikmati kenikmatan yang diperolehnya, aku mencumbunya lagi karna aku juga ingin mencapai kenikmatan. Kali ini posisiku dibawah tubuh tante Wike. Aku tidur telentang dan tante Wike melangkah diatas batang penisku. Tangannya memegang batang kejantananku yang tegak perkasa, setelah menjilatinya lalu perlahan-lahan pinggangnya diturunkan dan vaginanya diarahkan ke batang penisku dan dalam sekejap bless burungku hilang ditelan liang kewanitaannya. Tante Wike lalu mulai melakukan gerakan naik turun, ia angkat pinggannya dan ketika sampai dikepala penisku ia turunkan lagi. Mula-mula ia pelan-pelan tapi kini ia mempercepat gerakannya. Kulihat wajahnya penuh dengan keringat, matanya sayu sambil merem melek dan sesekali ia melihat kearahku. Mulutnya mendesis-desis, sungguh seksi wajah wanita yang sedang dikuasai nafsu birahi dan sedang berusaha mencapai puncak kenikmatan. Wajah tante Wike terlihat sangat cantik seperti itu ditambah lagi rambut sebahunya yang terlihat acak-acakan terombang ambing gerakan kepaalanya. Payudaranya terguncang-guncang, lalu tanganku meremas-remasnya. Desahannya tembah keras katiak jari-jariku memelintir puting susunya. “Oh emhh yaah.. oohh..” Itulah kata-kata yang keluar dari mulut tante Wike.

“Tante nggak kuat lagi Ndra..” Kata tante Wike sambil berhenti menggerakkan badannya. Aku tahu ia segera mencapai klimaks, lalu aku rebahkan tubuh tante Wike dan kupompa liang senggamanya, tak lama tante Wike mencapai klimaks. Kuhentikan gerakanku untuk membiarkan tante Wike menikmati orgasmenya yang kesekian. Setelah itu kucabut batang penisku dan kusuruh tante Wike menungging lalu kumasukkan batang penisku dari belakang. Tante Wike terlihat hanya pasrah saja terhadap apa yang kulakukan padanya. Ia hanya mendesah kenikmatan. Setelah puas dengan posisi ini, aku suruh tante Wike rebahan lagi dan aku masukkan lagi batang kejantananku dan memompa vaginanya lagi, karna aku ingin mengakhirinya. Beberapa saat kemudia tante Wike ingin klimaks lagi, wajahnya memerah dan tubuhnya menggelinjang ke sana ke mari. “Ahh.. oh.. tante mau enak lagi Ndra. arrghh ahh..” kata tante Wike. “Tunggu sayang, ki.. kita barengan.. aku juga sedikit lagi..” desahku. “Tante udah nggak tahan Ndra.. ahh..” kata tante Wike mendesah panjang. Lalu tubunya bergetar hebat, pinggulnya terangkat naik. caran hangat membasahi batang kejantananku. Cairan hangat menyirami batang penisku dan kurasakan dinding vaginanya seakan akan menyedot penisku begitu kuat dan akhirnya aku pun tidak kuat.. crott.. aku pun mencapai klimaks. Nikmatnya luar biasa. Lalu kami saling berpelukan erat meresapi kenikmatan yang merasuki kami berdua. “Thank’s tante” Bisikku sambil memelintir puting susunya. Setelah itu 3 malam berturut-turut aku memuaskan hasrat yang terpendam sejak aku kecil sampai tante Wike kembali pulang ke Smr. “Kalau pulang.. jangan lupa kerumah ya” Bisiknya saat akan naik ke pesawat terbang di bandara. Aku tersenyum penuh arti. Sebentar lagi aku akan pulang berlibur, aku sudah rindu dengan tante Wike yang aduhai.

Baca Juga Cerita Seks Panas : nasip malang Finalis Putri Indonesia yang di perkosa

Di Ajari Ngentot Tante Yosi

Ini adalah sebuah pengalaman saya yang terjadi sekitar 1
tahun yang lalu, Ini adalah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan
bersama Tante Yossie. Umur saya sekarang adalah 23 tahun, saya (Donnie) baru
saja menyelesaikan kuliah saya di sebuah perguruan swasta yang terkenal di
Jakarta.  Dulu ketika saya masih duduk di
bangku SMA, saya mempunyai teman bermain yang cukup akrab, namanya Jessy. Dia
adalah teman dekat saya sejak perkenalan pertama kali ketika masih duduk di
bangku SMP. Karena hubungan kami sangat dekat, maka saya sering bermain ke
rumahnya di kawasan Menteng. Hampir tiap minggu pasti saya bermain ke rumahnya,
entah untuk mengajaknya pergi atau hanya bermain di rumahnya saja. Karena
hubungan kami yang dekat, maka hubungan saya dengan keluarganya cukup dekat
pula. Apalagi dengan Tante Yossie, yang tidak lain adalah ibu kandung Jessy.
Perlu anda ketahui, Tante Yossie menikah di umur yang sangat muda dengan Om
Anwar. Tante Yossie melahirkan Jessy ketika masih berumur 18 tahun. Selain Jessy,
Tante Yossie juga mempunyai anak lagi yaitu George yang baru berumur 2 tahun
saat itu. Memang perbedaan umurnya dengan Jessy sangat jauh, apakah mungkin
Tante Yossie memang ingin mempunyai anak lagi ataukah..? Setiap hari Tante
Yossie hanya di rumah saja, sedangkan Om Anwar-nya adalah seorang karyawan
perusahaan asing yang cukup sukses. Pada akhirnya ketika baru menginjak SMA
tahun ke-2 hubungan saya dan Jessy serta dengan keluarganya putus, ketika
ternyata mereka sekeluarga harus pindah ke Jerman untuk mengikuti Om Anwar yang
mendapat pekerjaan di Jerman.

Namun kira–kira setahun yang lalu saya mendapat berita
bahwa Jessy sedang liburan ke Jakarta. Tentu saja saya senang sekali karena
bisa bertemu teman lama saya. Ketika sudah berada di Jakarta, Jessy menelepon
saya dan dia menyuruh saya datang ke apartmentnya di kawasan Kuningan. Dan
akhirnya saya pun datang bertemu dengan dia di apartmentnya. Ketika datang saya
sangat kaget, karena ternyata Tante Yossie sudah tinggal kembali di Jakarta.
Tante Yossie ternyata tidak terlalu betah dengan suasana di Jerman, kira–kira
setelah 1 tahun di Jerman dia memutuskan bersama George untuk kembali ke
Jakarta. Sedangkan Om Anwar dan Jessy tetap tinggal di sana. George sekarang
sudah sekolah pada sebuah SD swasta terkenal di kawasan Lippo Karawaci. Ketika
bertemu dengan Jessy maupun dengan anggota keluarganya yang lain, saya sangat
senang sekali, karena sudah lama sekali saya tidak berjumpa dengan mereka
semua. Namun setelah kira–kira 2 minggu berada di Jakarta untuk liburan,
akhirnya Jessy harus kembali ke Jerman untuk meneruskan studinya. Namun setelah
1 minggu Jessy balik ke Jerman, tiba–tiba saya mendapat telepon dari nomor HP
yang biasa dipakai Jessy ketika dia berada di Jakarta, dan ternyata setelah
saya ingat nomor tersebut adalah nomor HP Tante Yossie. “Don.. Tante nih, kamu
lagi dimana?” tanya si Tante.

“Saya baru saja habis makan siang tuh sama teman saya Tante,
ada apa memangnya?” tanyaku kembali. “Gini.. ada yang aneh sama TV di rumah
Tante, kamu bisa tolong kemari tidak?” tanyanya. “Yah.. bisa deh Tante, cuman
kira-kira 2 jam lagi deh yah,” jawab saya. Akhirnya saya datang juga ke
apartmentnya untuk membantunya. Setelah sampai di apartmentnya alangkah
kagetnya saya, ternyata Tante Yossie memakai baju yang sangat seksi. Yah,
memang badannya cukup seksi bagiku, karena walaupun sudah mulai berumur, Tante
Yossie masih sempat menjaga tubuhnya dengan melakukan senam “BL” seminggu 3
kali. Tubuhnya yang ideal menurut saya mempunyai tinggi sekitar 168 cm, dan
berat sekitar 48 kg, ditambah ukuran payudaranya kira–kira 36B. Ketika saya
mengecek TV-nya ternyata memang ada yang rusak. Waktu saya sedang berusaha
mengeceknya tiba–tiba Tante Yossie menempel di belakang saya. Mula–mula saya
tidak menaruh curiga sama sekali mungkin karena dia ingin tahu bagian mana yang
rusak, namun lama–lama saya merasakan ada sesuatu yang menempel di punggung
saya, yaitu payudaranya yang montok. Setelah TV berhasil saya benarkan, kami
berdua akhirnya duduk di ruang keluarganya sambil menonton acara TV dan
berbicara tentang kabar saya. “Don, kamu masih seperti yang dulu saja yah?”
tanya Tante Yossie. “Agh.. Tante bisa aja deh, emang nggak ada bedanya sama
sekali apa?” jawabku. “Iyah tuh.. masih seperti yang dulu saja, cuman sekarang
pastinya sudah dewasa dong..” tanyanya. Lalu belum saya menjawab pertanyaannya
yang satu itu, tiba–tiba tangan Tante Yossie sudah memegang tangan saya
duluan, dan tentu saja saya kaget setengah mati. “Don.. mau kan tolongin
Tante?” tanya si Tante dengan manja. “Loh.. tolongin apalagi nih Tante?”
jawabku. “Tolong memuaskan Tante, Tante kesepian nih..” jawab si Tante. Astaga,
betapa kagetnya saya mendengar kalimat itu keluar dari mulut Tante Yossie yang
memiliki rambut sebahu dengan warna rambut yang highlight, saya benar–benar
tidak membayangkan kalau ibu teman dekatku sendiri yang meminta seperti itu.
Memang tidak pernah ada keinginan untuk “bercinta” dengan Tante Yossie ini,
karena selama ini saya menganggap dia sebagai seorang ibu yang baik dan
bertanggung jawab. “Wah.. saya harus memuaskan Tante dengan apa dong?” tanyaku
sambil bercanda. “Yah.. kamu pikir sendiri dong, kan kamu sudah dewasa kan..”
jawabnya.

Lalu akhirnya saya terbawa nafsu setan juga, dan mulailah memberanikan diri untuk memeluknya dan kami mulai berciuman di ruang keluarganya. Dimulai dengan mencium bibirnya yang tipis, dan tanganku mulai meremas–remas payudaranya yang masih montok itu. Tante Yossie juga tidak mau kalah, ia langsung meremas–remas alat kelaminku dengan keras. Mungkin karena selama ini tidak ada pria yang dapat memuaskan nafsu seksnya yang ternyata sangat besar ini, apalagi setelah kepulangannya dari Jerman. Akhirnya setelah hampir selama setengah jam kami berdua bercumbu seperti di atas, Tante Yossie menarik saya ke kamar tidurnya. Sesampainya di kamar tidurnya dia langsung melucuti semua baju saya, pertama–tama dia melepas kemeja saya kancing perkancing sambil menciumi dada saya. Bukan main nafsunya si Tante, pikirku. Dan akhirnya sampailah pada bagian celana. Betapa nafsunya dia ingin melepaskan celana Levi’s saya. Dan akhirnya dia dapat melihat betapa tegangnya batang kemaluan saya. “Wah.. Don, gede juga nih punya kamu..” kata si Tante sambil bercanda. “Masa sih Tante.. perasaan biasa–biasa saja deh,” jawabku. Dalam keadaan saya berdiri dan Tante Yossie yang sudah jongkok di depan saya, dia langsung menurunkan celana dalam saya dan dengan cepatnya dia memasukkan batang kemaluan saya ke dalam mulutnya. Aghh, nikmat sekali rasanya. Karena baru pertama kali ini saya merasakan oral seks. Setelah dia puas melakukan oral dengan kemaluan saya, kemudian saya mulai memberanikan diri untuk bereaksi. Sekarang gantian saya yang ingin memuaskan si Tante. Saya membuka bajunya dan kemudian saya melepaskan celana panjangnya. Setelah melihat keadaan si Tante dalam keadaan tanpa baju itu, tiba–tiba libido seks saya menjadi semakin besar. Saya langsung menciumi payudaranya sambil meremas–remas, sementara itu Tante Yossie terlihat senangnya bukan main. Lalu saya membuka BH hitamnya, dan mulailah saya menggigit–gigit putingnya yang sudah mengeras.

Baca Juga Cerita Mesum Indonesia : ML Bersama Model Cantik dan Tante Girang Ngajari ku Ngentot

“Oghh.. saya merindukan suasana seperti ini Don..” desahnya.
“Tante, saya belum pernah gituan loh, tolong ajarin saya yah?” kataku. Karena
saya sudah bernafsu sekali, akhirnya saya mendorong Tante jatuh ke ranjangnya.
Dan kemudian saya membuka celana dalamnya yang berwarna hitam. Terlihat jelas
klitorisnya sudah memerah dan liang kemaluannya sudah basah sekali di antara
bulu–bulu halusnya. Lalu saya mulai menjilat–jilat kemaluan si Tante dengan
pelan–pelan. “Ogh.. Don, pintar sekali yah kamu merangsang Tante..” dengan
suara yang mendesah. “Wah.. natural tuh Tante, padahal saya belum pernah sampai
sejauh ini loh..” jawabku. Tak terasa, tahu–tahu rambutku dijambaknya dan
tiba–tiba tubuh tante mengejang dan aku merasakan ada cairan yang membanjiri
kemaluannya, wah.. ternyata dia orgasme! Memang berbau aneh sih, cuma berhubung
sudah dilanda nafsu, bau seperti apapun tentunya sudah tidak menjadi masalah.
Setelah itu kami merubah posisi menjadi 69, posisi ini baru pertama kalinya
saya rasakan, dan nikmatnya benar–benar luar biasa. Mulut Tante menjilati
kemaluan saya yang sudah mulai basah dan begitupun mulut saya yang
menjilat-jilat liang kemaluannya. Setelah kami puas melakukan oral seks,
akhirnya Tante Yossie sekarang meminta saya untuk memasukan batang kemaluan
saya ke dalam lubang kemaluannya. “Don.. ayoo dong, sekarang masukin yah, Tante
sudah tidak tahan nih,” minta si Tante. “Wah.. saya takut kalo Tante hamil
gimana..” tanyaku. “Nggak usah takut deh, Tante minum obat kok, pokoknya kamu
tenang–tenang aja deh,” sambil berusaha meyakinkanku. Benar–benar nafsu setan
sudah mempengaruhi saya, dan akhirnya saya nekad memasukan kemaluan saya ke
dalam lubang kemaluannya. Oghh, nikmatnya. Walaupun sakitnya juga lumayan.
Setelah akhirnya masuk, saya melakukan gerakan maju-mundur dengan pelan, karena
masih terasa sakit. “Ahh.. dorong terus dong Don..” minta si Tante dengan suara
yang sudah mendesah sekali. Mendengar desahannya saya menjadi semakin nafsu,
dan saya mulai mendorong dengan kencang dan cepat walaupun rasa sakit juga
terasa. Akhirnya saya mulai terbiasa dan mulai mendorong dengan cepat.
Sementara itu tangan saya asyik meremas–remas payudaranya, sampai tiba–tiba
tubuh Tante Yossie mengejang kembali. Astaga, ternyata dia orgasme yang kedua
kalinya. Dan kemudian kami berganti posisi, saya di bawah dan dia di atas saya.

Posisi ini adalah idaman saya kalau sedang bersenggama. Dan
ternyata posisi pilihan saya ini memang tidak salah, benar–benar saya merasakan
kenikmatan yang luar biasa dengan posisi ini. Sambil merasakan gerakan
naik-turunnya pinggul si Tante, dan tangan saya tetap sibuk meremas payudaranya
lagi. “Oh.. oh.. nikmat sekali Donniie..!” teriak si Tante. “Tante.. saya
kayaknya sudah mau keluar nih..” kata saya. “Sabar yah Don.. tunggu sebentar
lagi dong, Tante juga udah mau keluar lagi nih..” jawab si Tante. Akhirnya saya
tidak kuat menahan lagi, dan keluarlah cairan mani saya di dalam liang kemaluan
si Tante, begitu juga dengan si Tante. “Arghh..!” teriak si Tante Yossie. Tante
Yossie kemudian mencakar pundak saya sementara saya memeluk badannya dengan
erat sekali. Sungguh luar biasa rasanya, otot–otot kemaluannya benar–benar
meremas batang kemaluanku. Setelah itu kami berdua letih dan langsung tidur
saja di atas ranjangnya. Tanpa disadari setelah 3 jam tertidur, saya akhirnya
bangun. Saya memakai baju saya kembali dan menuju ke dapur. Ketika di dapur
saya melihat Tante Yossie dalam keadaan telanjang, mungkin dia sudah biasa
seperti itu. Entah kenapa, tiba–tiba sekarang giliran saya yang nafsu melihat
pinggulnya dari belakang. Tanpa bekata–kata, saya langsung memeluk Tante
Yossie dari belakang, dan mulai lagi meremas–remas payudaranya dan pantatnya
yang bahenol serta menciumi lehernya. Tante pun membalasnya dengan penuh nafsu
juga. Tante langsung menciumi bibir saya, dan memeluk saya dengan erat. “Ih..
kamu ternyata nafsuan juga yah anaknya?” kataya sambil tertawa kecil. “Agh
Tante bisa aja deh,” jawabku sambil menciumi bibirnya kembali. Saking nafsunya,
saya mengajak untuk sekali lagi bersenggama dengan si Tante, dan si Tante
setuju-setuju saja. Tanpa ada perintah dari Tante Yossie kali ini saya langsung
membuka celana dan baju saya kembali, sehingga kami dalam keadaan telanjang
kembali di dapurnya. Karena keadaan tempat kurang nyaman, maka kami hanya
melakukannya dengan gaya doggie style.”Um..

dorong lebih keras lagi dong Don..” desahnya. Semakin nafsu saja aku mendengar desahannya yang menurut saya sangat seksi. Maka semakin keras juga sodokanku kepada si Tante, sementara itu tanganku menjamah semua bagian tubuhnya yang dapat saya jangkau. “Don.. mandi yuk?” mintanya. “Boleh deh Tante, berdua yah tapinya, terus Tante mandiin saya yah?” jawab saya. Akhirnya kami berdua yang telanjang menuju ke kamar mandi. Di kamar mandi saya mendudukkan Tante Yossie di atas wastafel, dan kemudian saya kembali menciumi kemaluannya yang mulai basah kembali. Dan Tante mulai terangsang kembali. “Hm.. nikmat sekali jilatanmu Don.. agghh..” desahnya. “Don.. kamu sering–sering ke sini dong..” katanya dengan nafas memburu. “Tante, kalo tahu ada service begini mah saya tiap hari kalau bisa juga mau,” jawabku sambil tersenyum. Setelah puas menjilatinya, saya memasukkan batang kemaluan saya kembali ke lubang kemaluan Tante Yossie. Kali ini, dorongan saya sudah semakin kuat, karena rasa sakit saya sudah mulai berkurang ataukah saya sudah mulai terbiasa yah? Bosan dengan gaya tersebut, saya duduk di atas kloset dan Tante Yossie saya dudukkan di atas saya, dan batang kemaluan saya kembali dibimbingnya masuk ke dalam lubang kemaluannya. Kali ini saya sudah mulai tidak terlalu merasakan sakit sama sekali, namun rasa nikmat lebih banyak terasa. Goyangan si Tante yang naik-turun yang makin lama makin cepat membuat akhirnya saya “KO” kembali, saya mengeluarkan air mani ke dalam lubang kemaluannya. Tante Yossie kemudian menjilati kemaluan saya yang sudah berlumuran dengan air mani, dihisapnya semua sampai bersih. Setelah itu kami mandi bersama. Setelah selesai mandi, Tante Yossie memasakkan makan malam untuk kami berdua, dan setelah itu saya pamitan untuk balik ke rumah. Setelah kajadian itu saya baru tahu bahwa kesepian seorang Tante dapat membawa nikmat juga kadang–kadang. Sampai sekarang kami masih sering bertemu dan melakukan bersetubuhan. Kami biasanya melakukan di apartmetnya di kala anaknya George sedang sekolah atau les. Dan sering juga Tante mem-booking hotel berbintang dan kami bertemu di kamar. Demikian lah cerita seks panas Seks Di Balik BH Hitam Tante Wike DAN Di Ajari Ngentot Tante Yosi oleh cerita sex hot.

Author: admin